Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH OSEANOGRAFI

DISUSUN OLEH :

202063011 – ACHMAD YUSUF DIKROMO

DOSEN : Dr. Y. A. Noya, S.Pi, M.Si

MATKUL : OSEANOGRAFI UMUM

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
TAHUN 2020
Jalan Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti Poka – Ambon
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atasr ahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah BentukDasar Laut,Dan sediman laut
dengan baik.Ucapan terima kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan menuntun
dalam membuat makalah ini. Dengan adanya pembuatan makalah ini penulis tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan
makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saranyang sifatnya konstruktif
dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaanmakalah ini.

Ambon, 12 April 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

Latar belakang………………………………………………………………………...

Rumusan Masalah………………………………………………………………………...

1.2. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1. SEDIMEN....................................................................................................................

2.2.. BENTUK LAUTAN....................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1. Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut merupakan habitat berbagai bentuk kehidupan hewan dan tumbuhan.Tumbuhan laut hanya
dapat ditemui di tempat yang terkena sinar Matahari, baik dipermukaan, di air dangkal, maupun
di sepanjang pantai. Hal itu disebabkan tumbuhanlaut tidak dapat hidup di tempat yang tidak
terkena sinar Matahari. Berbeda halnyadengan binatang laut yang dapat dijumpai di setiap
tempat, dari permukaan lauthingga laut dalam.Bentuk kehidupan laut dalam beberapa hal
tergantung pada airair asin yangada dilaut (istilah lautberasal dari bahasa latin mare, yang berarti
laut atau samudra).Habitat adalah kawasan ekologi atau lingkungan yang dihuni oleh satu atau
lebihspesies hidup. Lingkungan laut yang mendukung berbagai jenis habitat ini baik ituhewan,
tumbuhan, maupun karang.
Rumusan Masalah.

1. Bagaimana Penjelasan Mengenai Bentuk Lautan

2. Bagaimana Penjelasan Mengenai Sedimen dalam Lautan

1.2 Tujuan

 Dapat Mengetahui Dan memahami Bentuk Lautan

 Dapat Mengetahui Sedimen Lautan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEDIMEN LAUTAN

A. Sedimen

Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida yang kemudian
diendapkan sebagai sedimen. Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air
(prosesfluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es (glacier). Endapan pasir pantai dan
endapan padasaluran sungai adalah contoh-contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial,
meskipunsedimen dapat juga mengendap pada aliran yang sangat lambat atau pada air yang
relatif diam seperti di danau atau di lautan. Endapan "sand dunes" dan endapan "loess" yang
terdapat di gurun merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan oleh
proses angin,sedangkan endapan "moraine" yang terdapat di daerah yang beriklim dingin
merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan proses gletser.

Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan
ataupunlautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat
(kawasan) ketempat lainnya. Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan
sedimen. IImu yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan sedimentologi. Faktor-faktor
yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang
ada dari batuan.Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan
juga gaya gravitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju/gletser.
Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda. Pertama, karena berat
jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang
ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh
angin umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah
sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung
tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer Sedimen-sedimen yang ada
terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempattersebut sedimen sangat
besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebihrendah dari daerah sekitarnya
dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasidari sedimen tersebut maka
susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan

Era oseanografi secara sistematis telah dimulai ketika HMS Challenger kembali ke
Inggris pada tanggal 24 Mei 1876 membawa sampel, laporan, dan hasil pengukuran selama
ekspedisi laut yang memakan waktu tiga tahun sembilan bulan. Anggota ilmuan yang selalu
menyakinkan dunia tentang kemajuan ilmiah Challenger adalah John Murray, warga
Kanadakelahiran Skotlandia. Sampel-sampel yang dikumpulkan oleh Murray merupakan
penyelidikan awal tentang sedimen laut dalam. Sedimen laut dalam dapat di bagi menjadi 2 yaitu
Sedimen TTerigen Pelagis dan Sedimen Biogenik Pelagis.

1. Sedimen Biogenik Pelagis

Dengan menggunakan mikroskop terlihat bahwa sedimen biogenik terdiri atas berbagai
struktur halus dan kompleks.Kebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa fitoplankton
danzooplankton laut. Karena umur organisme plankton hannya satu atau dua ming9gu, terjadi
suatu bentuk 'hujan sisa-sisa organisme plankton yang perlahan, tetapi kontinue di dalam kolam
air untuk membentuk lapisan sedimen. Pembentukan sedimen ini tergantung pada beberapa
faktor lokal seperti kimia air dan kedalaman serta jumlah produkSi primer dipermukaan air laut.
Jadi, keberadan mikrofil dalam sedimen laut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman air
danproduktifitas permukaan laut pada zaman dulu.

2. Sedimen Terigen Pelagis

Hampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis terdiri atas materi-materi yang
berukuran sangat kecil. Ada dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan pelagis. Pertama
dengan bantuan arus turbiditas dan aliran grafitasi. Kedua melalui gerakan es yaitu materi glasial
yang dibawa oleh bongkahan es ke laut lepas dan mencair. Bongkahan es besar yang
mengapung, bongkahan es kecil dan pasir dapat ditemukan pada sedimen pelagis yang berjarak
beberapa ratus kilometer dari daerah gletser atau tempat asalnya.Angin merupakan alat
transportasi penting untuk memindahkan materi langsung terutama oleh tiupan angin (Aeolian).
Ukuran lempung ini < 20um. daerah lintang rendah menjadi daerah yang berpotensi dengan
debu. Total debu yang di bawa angin ke laut adalah 108 ton per tahun. Jumlah ini sangat kecil
dibandingkan dengan sedimen yang dibawa oleh sungai, sebesar 1,5 X 1010 ton per tahun.
Sedimen juga terdapat di dataran tubir, tetapi hampir semua berada di sepanjang pinggiran benua
termasuk mineral mineral lempung yang dominan yang diperoleh dari suspensi flokulasi di mulut
sungai dan estuari. Jadi, jumlah sedimen terigen sungai pada lempung pelagis relatif dapat
berkurang terhadap kontribusi aeolian.

Komponen utama debu yang terbawa angin adalah kuarsa dan mineral lempung. Pada skala
global, jumlah masuknya materi Vulkanologi ke sedimen laut dalam adalah kecil. Letusan
besardapat mengeluarkan abu dan debu dalam jumlah yang banyak dengan ketinggian 15-50 km,
dan partikel terkecil berukuran 1-<1um dapat tetap terapung selama beberapa bulan. Selama
waktu tersebut partikel dapat bergerak mengelilingi bumi bersama angin lintang tinggi dan
menyebabkan kondisi cuaca tidak lazim: saat matahari terbit panasnya luar biasa materi
berukuran 1-20um sangat jarang beradadi kedalaman 10 km. materi ini akan jatuh di daerah yang
jauhnya ratusan hingga ribuan km dari tempat letusan dalam beberapa hari atau minggu.Dari
proses tersebut terbentuklah lapisan abu vulkanik yang berbeda dandapat digunakan dalam
korelasi penimbunan sedimen pelagis untuk lokasi-lokasi yang terpisah jauh

Pengertian Tentang Sedimentasi (Proses Pengendapan)

Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya terjadi proses pengendapan yang kemudian
akan mengalami suatu proses litifikasi membentuk batuan Sedimen. Pettijohn (1975)
mendefinisikan sedimentasi sebgai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang
diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang
disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut
dangkal sampai laut dalam.

Proses sedimentasi adalah proses pengendapan material karena aliran sungai tidak
mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin
berkurang.maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu,
baru kemudian material yang lebih halus dan ringan. Bagian sungai yang paling efektif untuk
proses pengendapan ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope pada kelokan sungai,
karena biasanya pada bagian kelokan ini terjadi pengurangan energi yang cukup besar. Ukuran
material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi pengangkut, sehingga
semakin ke arah hilir, energi semakin kecil, material yang diendapkanpun semakin halus.
Sedimentasiadalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau
gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan
pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses
sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.

Proses sedimentasi berawal dari proses pelapukan dan erosi menghasilkan materi yang
bisa terangkut oleh aliran air, kekuatan angin, gelombang dan lain sebaginya. Material tersebut
dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah. Material yang terangkut tersebut akan mengendap di
suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air deras, ataupun
kekuatan angin sangat kencang, maka materi akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat
asal terjadinya erosi maupun pelapukan. Sedimentasi (pengendapan) berlangsung secara bertahap
sehingga membentuk sedimen yang berlapis-lapis. Proses seperti inilah yang turut membentuk
muka Bumi kita ini.

Pengendapan oleh air laut

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air
laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut,antara lain
pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di
sepanjang pantai, Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai
sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca,arah angin, dan arus laut. Arus pantai
mengangkut material yang adadi sepanjang pantal. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai
akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang
dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada
di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit
akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang
paptai (barrier beach).

Pengendapan oleh angin

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di
daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup
banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat
secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

2.2. BENTUK LAUTAN

Relief dasar laut mirip dengan permukaan daratan, menonjol ke atas dan ada bagian yang
cekung ke bawah, seperti tampak pada gambar berikut ini.

2.1 Relief dasar laut

 Basin atau lubuk laut,yaitu bentuk dasar laut yang mirip dengan palung laut, tetapi
dasarnya lebih lebar dan datar.

 Celah memanjang (rift valley),yaitu cekungan seperti parit yang lebar dan
memanjang di dasar laut.

 Pegunungan bawah laut , yaitu rangkaian pegunungan yang ada di bawah permukaan
air laut

 Gunung berapi bawah laut, yaitu gunung berapi yang berada di dasar laut, dan di
bawah permukaan air laut.
 Permukaan bumi tidak rata karena adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi sedang tenaga eksogen
berupa tenaga yang berasal dari luar bumi. Relief dasar laut dapat dibagi sebagai
berikut:

a. Berdasarkan kecuramannya:

Continental shelf (paparan benua), relief ini dimulai dari zona pasang surut hingga relief
dasar laut yang landai sebagai batas lautan.

Continental Slope (lereng benua), relief yang membatasi continental shelf dengan dasar
laut yang hampir rata, kemiringan relief ini curam. Batas antara continental shelf dan continental
slope merupakan batas dari lautan. Continental slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.

Deep sea plain (dataran dasar laut), relief ini mempunyai lereng yang hampir datar
sampai landai karena adanya pengendapan di dasar laut meskipun masih terdapat bentukan
seperti punggungan, plato palung, dan gunung api dasar laut yang muncul sebagai pulau gunung
api seperti Pulau Rakata.

The deeps (laut dalam), relief ini curam, sempit dan mencapai kedalaman lebih dari 5000
m. Biasanya, relief ini bentuknya

Gambar 2.2 Relief dasar laut berdasarkan kecuramannya(https://rimbakita.com/relief-


dasar-laut)
b. Berdasarkan Kedalamannya.

Zona Litoral (jalur pasang), zona ini merupakan tempat pasang dan surutnya permukaan
air laut dan batas antara daratan dan lautan.

Zona Neritik, zona ini dibatasi antara tempat pasang surut sampai continental shelf
dengan kedalaman, 50-200 m dari permukaan laut. Zone ini penting artinya bagi hewan laut
karena sinar matahari mampu menembus perairan, karena itu itu nelayan banyak menangkap
ikan di zona ini.

Zona Batial, merupakan zona laut yang dalamnya antara 200 – 2000 m. Sinar matahari
sudah tidak dapat menembus zona ini. Pada zona ini tumbuhan sangat terbatas walaupun
binatang laut masih ada.

Zona Abysal, zona ini merupakan zona laut dalam dengan morfologi dasar laut landai
sampai datar, meskipun terdapat cekungan yang memanjang yang disebut palung laut. Zona ini
sering disebut sebagai lantai benua.Relief dasar laut berdasarkan kedalamannya ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.3Relief dasar laut berdasarkan kedalamannya.(Https://ilmuips.my.id)

Zona Subduksi

Zona subduksi atau penekukan terjadi ketika lempeng lautan bertabrakan dengan
lempeng benua, dan menelusup ke bawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer. Lempeng
litosfer lautan mengalami subduksi karena mempunyai densitas yang lebih tinggi. Lempeng ini
yang belakang sekali mencair dan menjadi magma.

Gambar 2.3 Subduksi Zona(https://www.gurugeografi.id/2017/04/terbentuknya-gunung-


api-di-zona-subduksi.html?m=1)

Subduksi menyebabkan terbentuknya palung laut, misalnya palung Mariana, serta


menyebabkan terbentuknya pegunungan. Gunung berapi yang terjadi sepanjang zona perbatasan
ini, seperti misalnya Puncak Saint Helens dan Krakatau, disebut sebagai gunung berapi zona
subduksi.

A. Laut tepi
Laut tepi adalah laut yang terdapat dekat kontinen, sehingga mempunyai hubungan yang
luas dengan baik dengan kontinen maupun dengan lautan.

 Lauttepisamudera Atalntik: laut Utara, Laut Baltik, laut Karibia,teluk Hudson, teluk St.
Lawrence, teluk Guinea.

 Laut tepi di samudera Hindia: laut Andaman, teluk Benggala,Teluk Arabia, teluk Persia,
teluk Australia besar

 Lauttepisamudera Pasifik: laut Bering, lautjepang, laut Kuning, laut Okhotsk, laut Cina
Timur, laut cina Selatan, teluk Alaska, teluk California, laut Suhu, Laut Sulawesi, laut
Maluku, laut Arafura.
 Laut tepi di samudera Arctic: laut Norwegia, laut White, laut Barent, laut Siberi Timur,
teluk Baffin.

B. Laut pedalaman/ laut tengah

Laut pedalaman atau laut tengah adalah laut yang berada antara daratan, biasanya dibatasi
oleh selat yang sempit dan hubugannya dengan samudera jauh. Misalnya laut tengah, laut
kaspia, laut Hitam, laut Karibia, laut Austral Asia, laut Es Utara. Terjadinya laut pedalaman
dikarenakan longsoran permukaan bumi sehingga benua terputus sedangkan bagian yang
tadinya merupakan bagian yang tinggi seperti gunung, pegunungan menjadi pulau.

Bentukan yang terdapat pada paparan benua dan lereng benua:

1) Saluran dangkalan

Bagian saluran dangkalan adalah:

- Lembah tenggelam

- Saluran akibat pengikisan air pasang

- Palung glacial yang tenggelam

2) Jurang submarineAdalah lembah yang dalam (tenggelam) dan lebar. Yang dimaksud
lembah tenggelam adalah lembah lembah sungai yang tergenang air laut sebagai akibat
penenggelaman daratan. Contoh: lembah-lembah sungai purba di Laut Jawa dan Selat
Karimata.

3) Ocean floor (dasar samudera)Merupakan wilayah dasar samudera yang dalam dan
merupakan wilayah terluas di permukaan bumi, yaitu sekitar 59,5 % dari seluruh
permukaan bumi. secara keseluruhan kedalamannya lebih dari 1800 meter.4. The
deepAdalah dasar laut yang menjorok ke bawah, sehingga letaknya lebih rendah dari
daerah sekitarnya.

Bentukan negatif morfologi dasar laut:


1) Lubuk laut (basin) Adalah depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh:
Lubuk laut di Eropa, Lubuk laut Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk
laut Canary, Cape Verde Mediterania, dan Teluk Meksiko.

2) Palung (trench atau trough) Adalah lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar
laut serta memiliki lereng yang curam. Bentuknya hamper sama dengan ngarai di daratan.
Bagian ini merupakan bagian laut yang paling dalam di dasar laut. Terdapat perbedaan
antara Trench dan Trough.

- Trench penampang sampingnya berbentuk V

- Trough penampang sampingnya berbentuk U

Gambar 2.4.Lubuk Laut dan Palung(https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-


bumi/laut/lubuk-laut/amp)

Bentukan positif morfologi dasar laut:

1. Cembungan (Rise atau Swells) Adalah bentukan positif dengan ukuran panjang dan lebar,
lebih tinggi dari dasar laut rata-rata di sekitarnya. Contohnya Cembungan Hawaii, cembungan
tersebut memiliki panjang 3.500 km dan lebar 1000 km
2. Ambang Laut (Dremple) Adalah relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang memisahkan
dua buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang sebagian dikelilingi pulau-pulau dan laut
dangkal di Sulawesi yang dipisahkan oleh ambang yang ada di Kepulauan Talaud.

3. Punggung LautAdalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan kadang-kadang muncul di


permukaan laut. Punggung laut terjadi karena tenaga endogen yang berupa proses tekanan
vertical. Contohnya Punggung Laut Sibolga.

 MORFOLOGI DASAR LAUT

Permukaan dasar laut yang tidak rata, berakibat kedalaman laut berbeda-beda. Kedalaman
laut dapat diukur dengan dua cara yaitu, cara batu duga dan gema suara

1. Batu Duga

Sistem pengukuran dasar laut menggunakan kabel yang dilengkapi bandul pemberat yang
massanya berkisar 25-75 kg. Cara batu duga merupakan cara paling sederhana untuk mengukur
kedalaman laut, dengan cara:

- Bola besi yang berat digantung pada pipa, dan pipaseperti sumbu bola besi. Keseluruhan di
sebut batu duga.

- Batu duga diikat dengan kawat kemudian diturunkan kedasar laut, setelah pipa tertancap
kedasar laut, maka bola besi dilepas. Kemudian pipa yang sudah terisi materi dasar laut diangkat
kembali ke atas.

2. Gema Suara

Cara ini menggunakan suara, hydrofon sebagai alat ukur dan Echo Sounder sebagai alat pengirim
suara. Dari buritan kapal dipancarkan suatu gelombang suara, setelah sampai di dasar laut, suara
tersebut akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh alat hydrofon di atas kapal. Hydrofon akan
mencatat jangka waktu jejak suara dipancarkan hingga pantulannya diterima. Dengan
menggunakan patokan bahwa kecepatan suara di dalam air adalah 1500m/s.
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida yang kemudian
diendapkan sebagai sedimen. Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air
(prosesfluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es (glacier). Endapan pasir pantai dan
endapan padasaluran sungai adalah contoh-contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial,
meskipunsedimen dapat juga mengendap pada aliran yang sangat lambat atau pada air yang
relatif diam seperti di danau atau di lautan. Endapan "sand dunes" dan endapan "loess" yang
terdapat di gurun merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan oleh
proses angin,sedangkan endapan "moraine" yang terdapat di daerah yang beriklim dingin
merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan proses gletser.

Relief dasar laut adalah perbedaan tingi dan rendah nya bentuk muka bumi di dasar laut.
Dasar laut adalah permukaan bumi yang ada di dalam laut. Seperti relief daratan, relief dasar laut
juga mempunyai kontur yang tidak berbeda dengan yang ada pada relief daratan.
Ada dataran tingginya, ada lembahnya, ada juga pematangnya. Hanya saja istilah yang
digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk bumi tersebut berbeda. Misalnya celah yang dalam
pada relief daratan disebut lembah, sedangkan pada relief dasar laut disebut palung, dan masih
banyak yang lainnya. Berikut ini adalah bentuk-bentuk permukaan bumi yang ada pada relief
dasar laut.
DAFTAR PUSTAKA

Susanti eka nelya,suwito(2017)Geografi Kelautan (Penerbit Ediide Infografika).

Djauhari,Noor. 2012. Pengantar Geologi. Ed.2. Pakuan University Press: Bogor.

Endarto.D.2019.Berkenalan dengan Batuan sedimen.(CV Graha Printama Selaras).

Anda mungkin juga menyukai