Disusun Oleh:
Lara Azidha
NIM: 26020116120029
Dosen :
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu proses sedimentasi
2. Untuk mengetahui apa itu barrier island
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya barrier island
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu proses sedimentasi
2. Dapat mengatahui apa itu barrier island
3. Dapat mengetahui proses terbentuknya barrier island
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses
fisik, kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya.
Pengertian lainnya dari lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu
tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang
menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. menurut pendapat Nicholas
seorang pengamat geologi menambahkan yang dimaksud dengan proses tersebut
adalah proses yang berlangsung selama proses pembentukan, transportasi dan
pengendapan sedimen. Perbedaan fisik dapat berupa elemen statis ataupun dinamis.
Elemen statis antara lain geometri cekungan, material endapan, kedalaman air dan
suhu, sedangkan elemen dinamis adalah energi, kecepatan dan arah pengendapan serta
variasi angin, ombak dan air. Termasuk dalam perbedaan kimia adalah komposisi dari
cairan pembawa sedimen, geokimia dari batuan asal di daerah tangkapan air (oksidasi
dan reduksi (Eh), keasaman (Ph), salinitas, kandungan karbon dioksida dan oksigen
dari air, presipitasi dan solusi mineral). Sedangkan perbedaan biologi tentu saja
perbedaan pada fauna dan flora di tempat sedimen diendapkan maupun
daerah sepanjang perjalanannya sebelum diendapkan.
Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen
beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme
pengendapan tertentu. Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari
struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas
dalam memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk
pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang
sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadinya struktur-
struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi
serta lingkungan pengendapan tertentu.
Gambar 4. Progradation
2. Retrograding
Pada saat suplai pasir yang tidak mencukupi untuk bolak balik dengan sea level
yang naik. maka pasokan sedimen atau suplai pasir yang tidak cukup tersebut
akan membentuk retrogradational. Ketika jumlah pasir yang berkontribusi
terhadap barrier sedikit maka pasir akan tertransportasi dari barrier. Pasir akan
hilang pada saat badai, tertransport pada saat erosional dll.
Gambar 5. Retrogradational
Stratigrafi pulau penghalang (Barrier Island)
Barrier memperlihatkan variasi bentukan dengan tipe sedimen yang berbeda.
Stratigrafi barrier terdiri dari butiran, mineral, dan banyak yang mencirikan sebuah
endapan barrier. Beberapa hal yang mempengaruhi hal itu adalah suplai sedimen,
kenaikan sea level, energi gelombang dan arus, iklim, dan topografi daratan pada
saatbarrier berkembang menjadi sebuah endapan stratigrafi. Faktor lain yang
mempengaruhi ketebalan barrier adalah akomodasi wadah yang tersedia untuk
mengakumulasi sedimen pada barrier.
Sekuen stratigrafi barrier biasanya mengandung endapan cerukan tidal,
khususnya barrier yang memanjang di pesisir dimana tidal inlets (cerukan tidal)
terbuka dan tertutup. Karena pada daerah ini merupakan daerah yang aktif. Pada
barrier island terdapat istilah yang disebut up drift dan down drift. Updrift adalah
bentuk pada saat barrier memanjang atau dapat juga disebut dengan elongates
sedangkan downdrift adalah pada saat barrier menurun atau dapat disebut juga dengan
retreats.
Tipe morfosedimen barrier prograding memiliki tipikal reggresive
stratigraphykarena tipe ini terbentuk pada arah arus yang menuju ke daratan
ketebalan barrier nya sekitar 10-20 m biasanya mengandung butiran pasir yang halus
dan lanau (silt). Urutanbarier terdiri dari pasir nearshore, endapan pantai, dan pasir
dune yang terbentuk. Terbentuk juga struktur coarsening up ward. Sedangkan tipe
morfosedimen barrier retrograding terbentuk berlawanan dengan prograding,
sehingga bertipikal transgresive stratigraphy. Jika barrier turun cukup jauh
dari landward (daratan) maka terendapkan pada dasar sekuen. Pada saat keadaan ini
kita dapat menemukan akar pohon, tanah, dan endapan yang lainnya tak
terkecuali silt dan clay. Disekitar cerukan tidal akan ditemukan channel dan floodtidal
delta sands. Pada banyak kasus, pembentukan barrier island juga dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu seaward dan landward. Hal ini dapat terjadi karena suplai
sedimen dan ketinggian dari naiknya sea level. Contohnya suatu sekuen
sedimen barrier yang jarang hanya terendapkan dune, lagoonal deposits dll tetapi
tidak seperti endapan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
3.1 Kesimpulan
1. Proses sedimentasi merupakan peristiwa terjadinya pendendapan material
batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau tenaga angin. pada saat
pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan
akhirnya sampai di laut. pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang
atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air
2. Barrier island merupakan merupakan tumpukan sedimen hasil gelombang
dan proses angin. Terendapkan dipengaruhi oleh arus tidal. Barrier
island biasanya terendapkan secara bertahap maupun langsung. Ciri-ciri
lingkungan pengendapan Barrier Island adalah memiliki dataran benua
dengan gradient rendah merujuk pada relief rendah dataran pantainya,
suplai sedimen melimpah dan rentang tidal rendah, dataran pantai dan shelf
tersusun oleh sedimen tidak terkonsolidasi yang menyediakan sumber pada
kebutuhan litoral untuk melengkapi kepulauan barrier.
3. Ada tiga proses pembentukan barrier island (pulau penghalang) yaitu :
Berikut pembahasan dari tiga proses pembentukan barrier island
1. Offshore Bar Accretion
Gelombang dari laut pasti akan membawa sedimen yang dari laut
ke offshore secara bertahap. Pada awalnya gelombang membawa
sedikit sedimen, setelah itu gelombang yang lain membawa sedikit
sedimen lain. Hingga akhirnya banyak sedimen yang terendapkan pada
offshore hingga nantinya menjadi barrier island. Namun teori ini tidak
disepakati karena pada daerah offshore bisa saja terjadi arus balik yang
dapat menghancurkan sedimen yang sudah diendapkan sebelumnya.
Sehingga hal itu akan menyebabkan kecil kemungkinan terendapkan
sedimen menjadi pulau penghalang (barrier island)
2. Spit Accretion and braeching
Barrier Island atau pulau penghalang terbentuk karena terbentuknya spit
pertama kali. Spit itu mengalami hancuran (breaching) oleh badai
gelombang sehingga terbentuk pulau penghalang.
3. Maindland datachment
Barrier island atau pulau penghalang dapat juga terbentuk oleh
pengarus sea level yang naik-turun. Pada saat sea level turun, maka
akan terendapkan sedimen setelah itu pada saat sea level kembali naik,
maka otomatis akan mengendapkan sedimen yang lebih tinggi lagi. Hal
ini marupakan kronologi pembentukan pulau penghalang (barrier
island).
DAFTAR PUSTAKA
Ario, R. dan Subardjo, P. 2015. Uji Kerawanan Terhadap Tsunami dengan Siatem
Informasi Geografis (SIG) di Pesisir Kecematan Kretek, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis. 18(2): 82-97