Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI LAUT

PROSES TERBENTUKNYA BARRIER ISLAND AKIBAT SEDIMENTASI

Disusun Oleh:

Lara Azidha

NIM: 26020116120029

Dosen :

Ir. Sidhi Saputro,M.Phill

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimen adalah pecahan pecahan material umumnya terdiri atas uraian batu-
batuan secara fisis dan secara kimia. Partikel seperti ini mempunyai ukuran dari yang
besar sampai yang sangat halus, dan beragam bentuk dari bulat, lonjong sampai
persegi. Hasil sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran sedimen terlarut dalam
sungai (suspended sediment), dengan kata lain bahwa sedimen merupakan pecahan,
mineral, atau material organik yang ditransforkan dari berbagai sumber dan
diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh air dan juga termasuk didalamnya
material yang diendapakan dari material yang melayang dalam air atau dalam bentuk
larutan kimia
Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa organisme atau
tumbuhan, yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses Diagenesis tidak
rusak dan turut menjadi bagian dari batuan sedimen atau membentuk lapisan batuan
sedimen. Sisa-sia organisme atau tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fosil. Jadi
fosil adalah bukti atau sisa-sisa kehidupan zaman lampau. Dapat berupa sisa
organisme atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau gigi maupun jejak
ataupun cetakan.
Lingkungan pengendapan dapat digambarkan atau direkontruksi geografi
purba dimana pengendapan terjadi. Lingkungan pengendapan merupakan keseluruhan
dari kondisi fisik, kimia dan biologi pada tempat dimana material sedimen
terakumulasi. Jadi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat
terkumpulnya material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi
yang dapat mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya. Secara umum
dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan laut. Beberapa
contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau, ditransport oleh
air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin
yang dinamakan eolian. Endapan transisi merupakan endapan yang terdapat di
daerah antara darat dan laut seperti delta,lagoon, dan litorial. Sedangkan
yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial, dan abisal.
Sedimentasi adalah suatu proses pengapungan, penggelindingan, penyeretan
atau pemercikan jarah-jarah tanah hasil pemecahan dan telah terlepas dari satuan tubuh
tanahnya, menempuh rentang jarak tertentu sampai tertahan di tempat pengendapan.
Pengertian lain dari Sedimentasi yaitu sedimentasi merupakan suatu proses
pengendapan material yang ditranspor oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu
cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses
pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir
(sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari
material-material yang diangkut oleh angin.
Sedimen diendapkan pada beberapa lingkungan pengendapan. Sedimen
terendapkan pada lingkungan darat, transisi dan laut. Sistem pulau penghalang atau
sering disebut barrier island merupakan salah satu sistem pada lingkungan
pengendapan transisi dan laut. Barrier island merupakan tumpukan sedimen hasil
gelombang dan proses angin. Terendapkan dipengaruhi oleh arus tidal. Barrier
island biasanya terendapkan secara bertahap maupun langsung. Barrier terpisah
dengan mainland(daratan). Barrier island mempunyai luas berkisar kurang dari 100m.
Pada umumnya barrier island akan luas ketika supplai sedimen sangat berlimpah dan
relatif sempit ketika erosi tinggi. Panjangnya tidak hanya dipengaruhi oleh banyak
suplai sedimen tetapi juga oleh gelombang dan arus tidal dari laut.Barrier island
merupakan gabungan dari tiga lingkungan yang berbeda. Ketiganya adalah subtidal-
subaerial barrier-beachcomplex. Biasanya dibelakang barrier island terdapat estuari,
lagoon, atau marsh. Barrier island ditemukan dibelahan dunia manapun kecuali
antartika.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu proses sedimentasi
2. Untuk mengetahui apa itu barrier island
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya barrier island
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu proses sedimentasi
2. Dapat mengatahui apa itu barrier island
3. Dapat mengetahui proses terbentuknya barrier island

II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses
fisik, kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya.
Pengertian lainnya dari lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu
tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang
menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. menurut pendapat Nicholas
seorang pengamat geologi menambahkan yang dimaksud dengan proses tersebut
adalah proses yang berlangsung selama proses pembentukan, transportasi dan
pengendapan sedimen. Perbedaan fisik dapat berupa elemen statis ataupun dinamis.
Elemen statis antara lain geometri cekungan, material endapan, kedalaman air dan
suhu, sedangkan elemen dinamis adalah energi, kecepatan dan arah pengendapan serta
variasi angin, ombak dan air. Termasuk dalam perbedaan kimia adalah komposisi dari
cairan pembawa sedimen, geokimia dari batuan asal di daerah tangkapan air (oksidasi
dan reduksi (Eh), keasaman (Ph), salinitas, kandungan karbon dioksida dan oksigen
dari air, presipitasi dan solusi mineral). Sedangkan perbedaan biologi tentu saja
perbedaan pada fauna dan flora di tempat sedimen diendapkan maupun
daerah sepanjang perjalanannya sebelum diendapkan.
Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen
beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme
pengendapan tertentu. Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari
struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas
dalam memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk
pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang
sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadinya struktur-
struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi
serta lingkungan pengendapan tertentu.

Parameter Lingkungan Pengendapan


Parameter dari suatu lingkungan pengendapan antara lain:
1. Parameter fisik
Elemen fisik statis meliputi geometri cekungan(Basin); material yang
diendapkan seperti kerakal silisiklastik, pasir, dan lumpur; kedalaman air;
suhu; dan kelembapan.
Elemen fisik dinamik adalah faktor seperti energy dan arah aliran dari angin,
air dan es; air hujan; dan hujan salju.
2. Parameter kimia termasuk salinitas, pH, Eh, dan karbondioksida dan oksigen
yang merupakan bagian dari air yang terdapat pada lingkungan pengendapan.
3. Parameter biologi dari lingkungan pengendapan dapat dipertimbangkan
untuk meliputi kedua-duanya dari aktifitas organism, seperti pertumbuhan
tanaman, penggalian, pengeboran, sedimen hasil pencernaan, dan pengambilan
dari silica dan kalsium karbonat yang berbentuk material rangka. Dan kehadiran
dari sisa organism disebut sebagai material pengendapan.

Klasifikasi Lingkungan Pengendapan


Terdapat tiga pembagian lingkungan pengendapan utama
yaitu :
1. Lingkungan Darat (Continental)
2. Lingkungan Transisi (Transition)
3. Lingkungan Laut (Marine)

Setiap lingkungan pengendapan utama tersebut dapat terbagi lagi menjadi


beberapa sub-lingkungan. Praktisnya lingkungan Pengendapan adalah yang memiliki
jumlah sub- lingkungan yang sederhana namun dapat digunakan untuk membedakan
lingkungan satu dengan lainnya dengan menggunakan interpretasi lingkungan
pengendapan yang ada.

2.2 Pengertian Sedimentasi


Sedimen adalah pecahan pecahan material umumnya terdiri atas uraian batu-
batuan secara fisis dan secara kimia. Partikel seperti ini mempunyai ukuran dari yang
besar (boulder) sampai yang sangat halus (koloid), dan beragam bentuk dari bulat,
lonjong sampai persegi. Hasil sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran sedimen
terlarut dalam sungai (suspended sediment), dengan kata lain bahwa sedimen
merupakan pecahan, mineral, atau material organik yang ditransforkan dari berbagai
sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh air dan juga termasuk
didalamnya material yang diendapakan dari material yang melayang dalam air atau
dalam bentuk larutan kimia
Sedimentasi adalah suatu proses pengapungan, penggelindingan, penyeretan
atau pemercikan jarah-jarah tanah hasil pemecahan dan telah terlepas dari satuan
tubuh tanahnya, menempuh rentang jarak tertentu sampai tertahan di tempat
pengendapan. Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi
parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah
kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Sedangkan
hasil sedimen (sediment yield) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang
terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu
Pengertian lain dari sedimentasi yaitu, sedimentasi merupakan peristiwa
terjadinya pendendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau
tenaga angin. pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai,
danau, dan akhirnya sampai di laut. pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang
atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air
Sedimentasi terjadi apabila banyaknya sedimen yang terangkut lebih besar
daripada kapasitas sedimen yang ada. Sungai selalu berubah-ubah baik bentuk, aliran,
pengangkutan sedimen dan kekasaran dasar sungai, hal ini disebabkan karena faktor
sifat-sifat aliran air, sifat-sifat sedimen, dan pengaruh timbal balik (interaction).
Faktor-faktor tersebut selalu berubah secara terus menerus sejalan dengan kondisi
curah hujan yang terjadi. Proses pengangkutan sedimen dan pengendapannya tidak
hanya tergantung dari sifat-sifat aliran tetapi juga tergantung pada sifat-sifat sedimen
itu sendiri
2.3 Pengertian Barrier Island dan proses terbentuknya
Barrier island adalah bentang alam pesisir dan sejenis sistem gundukan pasir
yang sangat datar atau kumparan pasir yang terbentuk dengan aksi gelombang dan
pasang surut sejajar dengan daratan daratan. Sistem pulau penghalang atau sering
disebut barrier island merupakan salah satu sistem pada lingkungan pengendapan
transisi dan laut. Barrier island merupakan tumpukan sedimen hasil gelombang dan
proses angin. Terendapkan dipengaruhi oleh arus tidal. Barrier island biasanya
terendapkan secara bertahap maupun langsung. Barrier terpisah dengan mainland
(daratan). Barrier island mempunyai luas berkisar kurang dari 100m. Pada umumnya
barrier island akan luas ketika supplai sedimen sangat berlimpah dan relatif sempit
ketika erosi tinggi. Panjangnya tidak hanya dipengaruhi oleh banyak suplai sedimen
tetapi juga oleh gelombang dan arus tidal dari laut.
Barrier island merupakan gabungan dari tiga lingkungan yang berbeda.
Ketiganya adalah subtidal-subaerial barrier-beachcomplex. Biasanya dibelakang
barrier island terdapat estuari, lagoon, atau marsh. Barrier island ditemukan dibelahan
dunia manapun kecuali antartika. Barrier island terbentuk pada relief pesisir yang
rendah, dan continental shelves nya dapat menyediakan tempat untuk mengendapkan
sedimen. Selain itu, ketika air pasang, sedimen dapat diendapkan menuju ke darat.
Pada umumnya barrier terdapat pada 3 zona yaitu : beach, barrier interior, dan the
landward margin.Daratan-pantai dan sistem pulau penghalang merupakan kumpulan
sedimen yang lengkap. Bentuknya memanjang sebagai hasil pengendapan yang sejajar
dengan garis pantai. Berbeda dengan sistem pengendapan lain seperti estuarine, bay,
yang sifatnya memotong garis pantai. Sedimen yang dominan pada lingkungan
pengendapan ini adalah pasir. Pasir pada sistem ini sangat tebal. Ketebalannya dapat
mencapai 10-20. Ketika barrier island terbentuk dan terendapkan, maka sedimen akan
tergradasi dari darat hingga back barrier.Back barrier terendapkan pada daratan barrier
beaches. Terbentuk pada saat badai membawa gelombang dan memotong penghalang
(barrier). Didominasi oleh butiran sedimen pasir yang berukuran halus hingga
medium. Struktur sedimen yang terbentuk adalah laminasi planar dalam skala yang
kecil hingga besar. Berikut adalah gambar dari Barrier Island

Gambar 1. Barrier Island


Gambar 2. Barrier Island

Gambar 3. Contoh Bentuk Brrier Island


Pembentukan barrier island

Ciri-ciri lingkungan pengendapan Barrier Island adalah memiliki dataran benua


dengan gradient rendah merujuk pada relief rendah dataran pantainya, suplai sedimen
melimpah dan rentang tidal rendah, dataran pantai dan shelf tersusun oleh sedimen
tidak terkonsolidasi yang menyediakan sumber pada kebutuhan litoral untuk
melengkapi kepulauan barrier.
Ada tiga proses pembentukan barrier island (pulau penghalang) yaitu :
1. Offshore Bar accretion
2. Spit Accretion and breaching
3. Mainland Detachment
Berikut pembahasan dari tiga proses pembentukan barrier island
1. Offshore Bar Accretion
Gelombang dari laut membawa sedimen yang dari laut ke offshoresecara
bertahap. Pada awalnya gelombang membawa sedikit sedimen, setelah itu
gelombang yang lain membawa sedikit sedimen lain. Hingga akhirnya banyak
sedimen yang terendapkan pada offshore hingga nantinya menjadi barrier
island. Namun teori ini tidak disepakati karena pada daerah offshore bisa saja
terjadi arus balik yang dapat menghancurkan sedimen yang sudah diendapkan
sebelumnya. Sehingga hal itu akan menyebabkan kecil kemungkinan
terendapkan sedimen menjadi pulau penghalang (barrier island)
2. Spit Accretion and braeching
Barrier Island atau pulau penghalang terbentuk karena terbentuknya spit
pertama kali. Spit itu mengalami hancuran (breaching) oleh badai gelombang
sehingga terbentuk pulau penghalang.
3. Maindland datachment
Barrier island atau pulau penghalang dapat juga terbentuk oleh pengarus sea
level yang naik-turun. Pada saat sea level turun, maka akan terendapkan
sedimen setelah itu pada saat sea level kembali naik, maka otomatis akan
mengendapkan sedimen yang lebih tinggi lagi. Hal ini marupakan kronologi
pembentukan pulau penghalang (barrier island).
Tipe Morfologi Barrier Island
Bentuk barrier, stabilitas, dan proses erosional atau pengendapannya sangat
dipengaruhi oleh suplai sedimen, kenaikan sea level, dan juga topografi dari
daratannya. Ada dua tipe bentukan barrier yaitu :
1. Prograding
Barriier yang terbentuk pada saat menuju ke darat (seaward direction).
Prograding terbentuk dengan suplai sedimen yang melimpah pada saat periode
yang stabil atau pada saat sea level naik dengan lambat. Pasir ini berasal
dari offshore sources. Contohnya Provinceland spit pada utara Cape Cod.

Gambar 4. Progradation
2. Retrograding
Pada saat suplai pasir yang tidak mencukupi untuk bolak balik dengan sea level
yang naik. maka pasokan sedimen atau suplai pasir yang tidak cukup tersebut
akan membentuk retrogradational. Ketika jumlah pasir yang berkontribusi
terhadap barrier sedikit maka pasir akan tertransportasi dari barrier. Pasir akan
hilang pada saat badai, tertransport pada saat erosional dll.

Gambar 5. Retrogradational
Stratigrafi pulau penghalang (Barrier Island)
Barrier memperlihatkan variasi bentukan dengan tipe sedimen yang berbeda.
Stratigrafi barrier terdiri dari butiran, mineral, dan banyak yang mencirikan sebuah
endapan barrier. Beberapa hal yang mempengaruhi hal itu adalah suplai sedimen,
kenaikan sea level, energi gelombang dan arus, iklim, dan topografi daratan pada
saatbarrier berkembang menjadi sebuah endapan stratigrafi. Faktor lain yang
mempengaruhi ketebalan barrier adalah akomodasi wadah yang tersedia untuk
mengakumulasi sedimen pada barrier.
Sekuen stratigrafi barrier biasanya mengandung endapan cerukan tidal,
khususnya barrier yang memanjang di pesisir dimana tidal inlets (cerukan tidal)
terbuka dan tertutup. Karena pada daerah ini merupakan daerah yang aktif. Pada
barrier island terdapat istilah yang disebut up drift dan down drift. Updrift adalah
bentuk pada saat barrier memanjang atau dapat juga disebut dengan elongates
sedangkan downdrift adalah pada saat barrier menurun atau dapat disebut juga dengan
retreats.
Tipe morfosedimen barrier prograding memiliki tipikal reggresive
stratigraphykarena tipe ini terbentuk pada arah arus yang menuju ke daratan
ketebalan barrier nya sekitar 10-20 m biasanya mengandung butiran pasir yang halus
dan lanau (silt). Urutanbarier terdiri dari pasir nearshore, endapan pantai, dan pasir
dune yang terbentuk. Terbentuk juga struktur coarsening up ward. Sedangkan tipe
morfosedimen barrier retrograding terbentuk berlawanan dengan prograding,
sehingga bertipikal transgresive stratigraphy. Jika barrier turun cukup jauh
dari landward (daratan) maka terendapkan pada dasar sekuen. Pada saat keadaan ini
kita dapat menemukan akar pohon, tanah, dan endapan yang lainnya tak
terkecuali silt dan clay. Disekitar cerukan tidal akan ditemukan channel dan floodtidal
delta sands. Pada banyak kasus, pembentukan barrier island juga dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu seaward dan landward. Hal ini dapat terjadi karena suplai
sedimen dan ketinggian dari naiknya sea level. Contohnya suatu sekuen
sedimen barrier yang jarang hanya terendapkan dune, lagoonal deposits dll tetapi
tidak seperti endapan yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Gambar 6. Transgresion dan Regresion


III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Proses sedimentasi merupakan peristiwa terjadinya pendendapan material
batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau tenaga angin. pada saat
pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan
akhirnya sampai di laut. pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang
atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air
2. Barrier island merupakan merupakan tumpukan sedimen hasil gelombang
dan proses angin. Terendapkan dipengaruhi oleh arus tidal. Barrier
island biasanya terendapkan secara bertahap maupun langsung. Ciri-ciri
lingkungan pengendapan Barrier Island adalah memiliki dataran benua
dengan gradient rendah merujuk pada relief rendah dataran pantainya,
suplai sedimen melimpah dan rentang tidal rendah, dataran pantai dan shelf
tersusun oleh sedimen tidak terkonsolidasi yang menyediakan sumber pada
kebutuhan litoral untuk melengkapi kepulauan barrier.
3. Ada tiga proses pembentukan barrier island (pulau penghalang) yaitu :
Berikut pembahasan dari tiga proses pembentukan barrier island
1. Offshore Bar Accretion
Gelombang dari laut pasti akan membawa sedimen yang dari laut
ke offshore secara bertahap. Pada awalnya gelombang membawa
sedikit sedimen, setelah itu gelombang yang lain membawa sedikit
sedimen lain. Hingga akhirnya banyak sedimen yang terendapkan pada
offshore hingga nantinya menjadi barrier island. Namun teori ini tidak
disepakati karena pada daerah offshore bisa saja terjadi arus balik yang
dapat menghancurkan sedimen yang sudah diendapkan sebelumnya.
Sehingga hal itu akan menyebabkan kecil kemungkinan terendapkan
sedimen menjadi pulau penghalang (barrier island)
2. Spit Accretion and braeching
Barrier Island atau pulau penghalang terbentuk karena terbentuknya spit
pertama kali. Spit itu mengalami hancuran (breaching) oleh badai
gelombang sehingga terbentuk pulau penghalang.
3. Maindland datachment
Barrier island atau pulau penghalang dapat juga terbentuk oleh
pengarus sea level yang naik-turun. Pada saat sea level turun, maka
akan terendapkan sedimen setelah itu pada saat sea level kembali naik,
maka otomatis akan mengendapkan sedimen yang lebih tinggi lagi. Hal
ini marupakan kronologi pembentukan pulau penghalang (barrier
island).
DAFTAR PUSTAKA

Ario, R. dan Subardjo, P. 2015. Uji Kerawanan Terhadap Tsunami dengan Siatem
Informasi Geografis (SIG) di Pesisir Kecematan Kretek, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis. 18(2): 82-97

Usman,O.K. 2014. Analisa Sedimentasi Pada Muara Sungai Komering Kota


Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2(2): 209-2015

Wirosoedarmo, R. Alexander, T. S. H, dan Estin, D. K. 2011. Perilaku Sedimentasi


dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Saluran pada Jaringan Irirgasi Waru-Turi
Kanan Kediri. Jurnal Teknologi Pertanian. 12(1): 68-75

Anda mungkin juga menyukai