Anda di halaman 1dari 1

2.

1 Porositas

2.1.1 Pengertian Porositas


Porositas (Φ) adalah perbandingan volume rongga-rongga pori terhadap volume total
seluruh batuan. Persamaan dari porositas dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
= 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑜𝑟𝑖
 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Pori-pori merupakan ruang di dalam batuan yang selalu terisi oleh fluida, seperti air,
udara, atau gas bumi. Porositas didefinisikan sebagai fraksi volume (tanpa dimensi)
atau sebagai persentase. Definisi tersebut menggambarkan “porositas total”. Jika
sebuah batuan memiliki bagian pori-pori yang tidak bersambungan atau terpisah,
maka bagian tersebut tidak berperan dalam proses transportasi fluida dalam batuan
dan disebut “porositas non-efektif”.
Porositas efektif yaitu apabila bagian rongga pori-pori di dalam batuan berhubungan.
Porositas efektif biasanya lebih kecil daripada rongga pori-pori total yang biasanya
berkisar dari 10% sampai 15%. Porositas efektif dinyatakan sebagai berikut :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑜𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
e = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

2.1.2 Porositas Batuan Klastik


Dalam batuan sedimen klastik, faktor pra-diagenetik mempengaruhi “porositas
primer”, yaitu ukuran butir, distribusi ukuran butir, pengepakan butir, dan bentuk
partikel. Sedangkan “porositas sekunder” adalah hasil dari proses mekanis
(pemadatan, deformasi plastik, rekahan) dan proses geokimia (penguraian, curah
hujan, pengurangan volume oleh perubahan mineralogi, dan lain sebagainya).

2.1.3 Porositas Batuan Karbonat


Porositas batuan karbonat mencakup spektrum jenis dan besaran yang luas sebagai
hasil dari keragaman proses. Porositas didalam reservoir karbonat tercatat antara 1%
- 35 %. Batuan karbonat menunjukkan penurunan porositas di bawah pengaruh
kedalaman atau tekanan.

REFERENSI
J,H, Schoen. 2011. Physical Property of Rocks. Ed. Cubbit, J.Elshevier :
Australia.

Anda mungkin juga menyukai