Anda di halaman 1dari 41

Lingkungan Lubang Bor

Mata Kuliah : Geofisika Lubang Bor

Fahri Adrian
Teknik Geofisika
Universitas Syah Kuala
Isi Materi
Pendahuluan
Tekanan (Pressure)
◦ Overburden Pressure
◦ Fluid Pressure
◦ Effective Pressure
Lumpur Pengeboran (Drilling Mud)
Invasion
Log Caliper
Pendahuluan
Secara umum, logging memiliki satu tujuan jelas: untuk
memberikan data yang akurat dan representatif pada sifat fisik
dari formasi batuan dan cairan yang terdapat dalam lubang bor.

Alat yang digunakan untuk mengambil bacaan ini haruslah


mengatasi kondisi sangat sulit dibawah permukaan, khususnya,
suhu dan tekanan tinggi, kondisi kimia tidak ramah dan kendala
fisik yang disebabkan oleh pengukuran fisik dan geometri lubang
bor.

Harus diingat bahwa kita tertarik pada sifat-sifat batuan dalam


kondisi tidak terganggu, dan tindakan pengeboran lubang bor
adalah hal yang paling mengganggu yang kita lakukan terhadap
formasi.
JENIS-JENIS TEKANAN
DALAM PENGEBORAN
Tekanan
Jenis-jenis tekanan secara umumnya
terdiri dari:

1. Overburden Pressure
2. Fluid Pressure
3. Effective Pressure
1. Overburden Pressure
Formasi di bawah permukaan adalah area dengan tekanan
yang meningkat, dan disertai oleh cairan yang bertekanan
tinggi juga.

Tekanan yang terdapat pada batuan dikedalaman tertentu


dipengaruhi oleh batuan yang berada diatasnya, dan juga
densitas batuan tersebut.

Fenomena ini disebut overburden pressure atau lithostatic


pressure.

Ingat,
pada perkiraan pertama, overburden pressure bernilai
sama disemua arah (isotropic).
1. Overburden Pressure
Jelas bahwa, batuan dikedalaman tertentu akan memiliki
litologi dan porositas yang bervariasi dikarenakan densitas
yang bervariasi juga.

Pengukuran lebih akurat dari overburden pressure dapat


dihitung dari persamaan untuk setiap densitas batuan
sebagai berikut:

Pover = overburden pressure pada kedalaman h


Prock = rata-rata densitas batuan pada kedalaman yang diinginkan
g = percepatan menurut gaya gravitasi
h = kedalaman pada titik pengukuran
2. Fluid Pressure
Tekanan dalam cairan menempati formasi bergantung
berdasarkan berapa banyak volume.

Jikaterdapat jalur yang terus-menerus berhubungan


untuk cairan mengalir menuju permukaan dari
kedalaman tertentu, fluid pressure diukur berdasarkan
berat cairan diatasnya.

Perkiraan densitas cairan adalah sepertiga densitas


batuan, maka fluid pressure juga diperkirakan sepertiga
dari overburden pressure di kedalaman yang sama.
2. Fluid Pressure

Pfluid = fluid pressure di kedalaman h


p fluid = rata-rata dari densitas batuan diatas kedalaman target
g = percepatan menurut gaya gravitasi
h = titik kedalaman target.

Jelas
bahwa, cairan didalam batuan pada kedalaman tertentu
memiliki nilai densitas batuan berbeda.

Persamaan diatas menggambarkan fluid pressure pada


kedalaman tertentu.

Fluid pressure yang terkoneksi disebut hydrostatic pressure.


2. Fluid Pressure
Pada kenyataannya, cairan tidak selalu mengalir sempurna
menuju permukaan, dan ini tidaklah menjadi masalah bagi batuan
reservoir, dikarenakan ada seal rock dan trap yang menghentikan
aliran hidrokarbon.

Pada kondisi seperti ini, fluid pressure mungkin bernilai sedikit


lebih tinggi dari yang diprediksikan pada persamaan sebelumnya.

Fenomena ini disebut overpressured fluids.

Overpressurization ini disebabkan oleh jebakan-jebakan


hidrokarbon dan proses-proses yang akan meningkatkan fluid
pressure seperti kompaksi batuan.
2. Fluid Pressure
3. Effective Pressure
Overburdenpressure adalah tekanan dari atas batuan yang akan
menghancurkan batuan tersebut.

Maka, cairan didalam porinya akan terkompres.

Kemudian, fluid pressure bereaksi dengan mencegah batuan tersebut


hancur.

Fakta bahwa batuan tidak hancur dibawah overburden pressure,


adalah hasil dari gabungan kekuatan butiran batu dan semen (grains
and cementation), dan juga efek kekuatan dari fluid pressure.

Kemudian, Total Effective Pressure dapat diukur, dimana total dari


pressure yang dialami oleh batuan.
3. Effective Pressure
EffectivePressure adalah overburden
pressure dikurangi fluid pressure.

◦ Catatan: banyak peningkatan bukti bahwa


lebih baik untuk menentukan effective pressure
dengan overburden pressure dikurangi sekitar
80% dari fluid pressure.
LUMPUR PENGEBORAN
(DRILLING MUD)
Lumpur pengeboran (drilling mud)
Secara umum, fungsi dari drilling mud
adalah:
1. Untuk melumasi dan mendinginkan mata
bor.
2. Untuk menghilangkan cutting dari mata bor
dan membawanya ke permukaan.
3. Untuk melawan (counter) fluid pressure
batuan.
4. Untuk menstabilkan lubang bor.
Lumpur pengeboran (drilling mud)
Jika sebuah sumur dibor tanpa drilling mud, maka
cairan formasi, yang mana mengandung fluid
pressure, akan masuk ke dalam lubang bor (blow-
out).

Densitas dari cairan lumpur pengeboran yang


digunakan dalam lubang bor tertentu dirancang
untuk menghasilkan drilling mud pressure
(berdasarkan berat dari lumpur pengeboran didalam
lubang bor pada kedalaman tertentu) agar dapat
melawan fluid pressure dan mencegah blow-out.
Lumpur pengeboran (drilling mud)
Secara garis besarnya, drilling mud dapat
dibagi menjadi:

◦ Water-based mud
◦ Oil-based mud

Orang yang bertanggung-jawab terhadap


segala sesuatu tentang drilling mud
dinamakan Mud Engineer.
INVASION
Invasion
Tekanan drilling mud haruslah lebih besar
dari tekanan fluid pressure formasi.

Ketika drilling mud bertemu formasi yang


poros dan permeabel, drilling mud akan
mengalir ke dalam formasi dibawah
pengaruh perbedaan fluid pressure.

Inilah yang disebut invasion.


Invasion
Dengan demikian, ada penumpukan partikel
lumpur pada dinding lubang bor, dan ini
disebut dengan Mud Cake.

Sisa bagian yang cair dari drilling mud akan


memasuki formasi, mendorong cairan
reservoir.

Bagian dari drilling mud yang memasuki


formasi ini, disebut Mud Filtrate.
Invasion
Zona dimana mud filtrate telah mengganti
cairan reservoir disebut Flushed Zone.

Zona yang lebih jauh lagi di dalam batuan


dimana penggantian cairan reservoir oleh mud
filtrate belum selesai, disebut Transition Zone.

Zona yang masih “virgin”, lebih kedalam


formasi lagi disebut Uninvaded Zone.
The borehole
environment.
Invasion
Perlu diingat bahwa invasion hanya berlangsung di formasi yang
poros dan permeabel.

Terdapathubungan kualitatif antara tinggi-rendahnya porositas,


kedalaman invasion, dan ketebalan mud cake.

Formasi berpermeabilitas tinggi menerima mud filtrate dengan


mudah, dengan begitu invasion menjadi dalam, dan akan terbentuk
mud cake yang tebal.

Formasi berporositas tinggi memungkinkan menyimpan lebih


banyak mud filtrate per jarak invasion, jadi kedalaman invasion
lebih kecil daripada formasi berporositas rendah dalam
permeabilitas yang sama.
Invasion
Semakindalam kedalaman pengeboran, akan semakin sulit
memprediksi keadaan formasi.

Akurasi dalam mengoreksi diameter lubang bor, ketebalan mud


cake semakin berkurang, dan kedalaman invasion akan semakin
bertambah.

Karena itu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir hal


tersebut adalah:
◦ Memastikan lumpur cukup saline untuk menghindari wash-out
(membesarnya diameter lubang bor),
◦ Memastikan lumpur tidak terlalu saline yang dapat menyebabkan
swelling pada formasi Clay,
◦ Meminimalisir mud filtrate,
◦ Mengatur berat lumpur sehingga mud pressure hanya sedikit lebih besar
dari tekanan formasi (slightly over-balanced).
INVASION WITH WATER-
BASED DRILLING MUDS
Invasion with Water-Based Drilling Muds
Kedalaman dari invasion tergantung kepada permeabilitas dari
batuan.

Difusiwater-based mud filtrate ke dalam air formasi di dalam


batuan tergantung pada distribusi ukuran pori dan juga
permeabilitas batuan.

Pada formasi berpermeabilitas tinggi, difusi ini berlangsung


cepat, tetapi kedalaman invasion kurang dikarenakan mud
cake juga cepat terbentuk dan menghentikan proses invasion.

Padaformasi berpermeabilitas rendah, difusi berlangsung


lambat tetapi mencapai kedalaman invasion yang lebih dalam.
Invasion with Water-Based Drilling Muds
Invasion with Water-Based Drilling Muds
Dalam formasi water-bearing, mud filtrate
akan menggantikan keseluruhan air formasi
yang dekat dengan lubang bor dan menurun
seiring dengan kedalaman invasion.

Dalam formasi oil-bearing, mud filtrate akan


menggantikan keseluruhan air formasi dan
sebagian besar minyak yang dekat dengan
dinding lubang bor, dan juga menurun seiring
dengan kedalaman invasion.
Invasion with Water-Based Drilling Muds
INVASION WITH OIL-
BASED DRILLING MUDS
Invasion with Oil-Based Drilling Muds
Pada formasi water-bearing, oil-based
mud filtrate tidak menggantikan semua air
formasi yang dekat dengan dinding
lubang bor.

Pada formasi oil-bearing, oil-based mud


filtrate hanya menggantikan minyak di
dalam formasi, meninggalkan air formasi
di tempatnya.
Invasion with Oil-Based Drilling Muds

Invasion profiles for oil-based muds in water and oil bearing formations.
LOG CALIPER
Log caliper
Log caliper mengukur diameter lubang
bor dan bentuknya.

Normalnya log caliper membaca


berdasarkan mata bor (lebih besar atau
lebih kecil) dan merekam keadaan lubang
setelah dibor.
Log caliper
Aplikasi dari log caliper

◦ Mengevaluasi lingkungan lubang bor untuk


pengukuran logging
◦ Mengidentifikasi mudcake, yang mana bukti
dari permeabilitas formasi
◦ Mengestimasi volume lubang untuk
mendeterminasi kebutuhan volume semen
(cementation)
Log caliper
Hole Cause Possible
diameter lithologies

On gauge •Formasi kuat dan stabil •Sandstone masif


(consolidated) •Calcareous shale
•Non-permeable •Batuan igneus
formations •Batuan Metamorf

Lebih kecil •Adanya mudcake •Porous,


dari bit menandakan formasi permeable
berpermeabilitas dan sandstones
berporos.

Lebih besar •Pembengkakan dan •Shale


dari bit pengikisan shale •Formasi garam
•Ada masalah pada dengan air bersih
lumpur bor (freshwater)
•Formasi lemah dan •Formasi tidak
membentuk gua stabil
Profile of a borehole (Bassiouni,
WIRE.RXOZ_1
1 OHMM 100

WIRE.HO90_1
1 OHMM 100
WIRE.HO60_1
1 OHMM 100

Log caliper
WIRE.HO30_1 WIRE.PEF_1
1 OHMM 100 0 B/E 10

WIRE.CALI_1 WIRE.HO20_1 WIRE.RHOB_1

DEPT H
FEET
4 IN 24 1 OHMM 100 1.45 G/C3 2.45

WIRE.GR_1 WIRE.HO10_1 WIRE_CORRECT.NPSC_1


0 GAPI 150 1 OHMM 100 0.72 V/V 0.12
WIRE.RXOZ_1
185.0 1 OHMM 100

WIRE.HO90_1
1 OHMM 100
WIRE.HO60_1
1 OHMM 100
200
WIRE.HO30_1 WIRE.PEF_1
1 OHMM 100 0 B/E 10

WIRE.CALI_1 WIRE.HO20_1 WIRE.RHOB_1

DEPTH
FEET
4 IN 24 1 OHMM 100 1.45 G/C3 2.45
WIRE.GR_1 WIRE.HO10_1 WIRE_CORRECT.NPSC_1
0 GAPI 150 1 OHMM 100 0.72 V/V 0.12

185.0

200
Swellin
g
250

250
Wash
out

Swellin
300

300
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai