Anda di halaman 1dari 8

M-N PLOT

ANGELA BENEDICTA HORTA 113180001


TJAHYA HANDAYANI LUBIS 113180003
TASYA RIA FINOLA 113180021
JUMRIANITHA VILASTRI 113180029
OUTLINE

 1. Latar Belakang
 2. Pengertian dan Persamaan
 3. Litho-Porosity Plot
 4. Contoh Kasus Kesimpulan

2
LATAR BELAKANG

Litho-
Sonic vs Density Vs Litologi
Porosity
Density Neutron lebih
Penggunaan Cross-plot
complex
Cross-plot (interpretasi (Batuan (JAWABAN
(campuran
shaly sand ) Karbonat) ), M-N
mineral ) ?
PLOT

3
PENGERTIAN M-N

 M

Diperoleh dari grafik Densitas Bulk Vs Delta t

 N

Diperoleh dari grafik ØN Vs Densitas Bulk

4
LITHO-POROSITY PLOT

Proses plot dilakukan dengan


memplot M pada ordinate dan
N pada absis. Plot ini dapat
digunakan untuk mengetahui
jenis litologi dan mendeteksi
secondary porosity.

5
LITHO-POROSITY PLOT

6
CONTOH KASUS

Penentuan menggunakan Litho-Porosity juga


disandingkan dengan companion plot (Density Vs
Neutron, Density Vs Sonic, & Neutron Vs Sonic)

Zone A & B
Kedua zona tidak mengandung shale dan
primarly mixture dengan dolomite-calcium
carbonate dan dolomite—anhidrit. Zona B
menunjukan dolomitisasi yg besar dan
memiliki secondary porosity yg tidak dimiliki
zona A. Pengembangan porositas sekunder 2
kali lebih besar, menggunakan salt mud.

7
KESIMPULAN

Penggunaan litho-Porosity log ditujukan untuk menentukan karakteristik batuan yang digunakan untuk menentukan
kualitas potensial reservoir dan litologi, hal ini dapat dilakukan dengan M-N Plot. Plot ini dapat menentukan
kandungan alami mineral batuan.
Penggunaan M-N Plot digabungkan dengan cross-plot untuk menentukan koefisien mineral dari beberapa mineral
dan shale.

Anda mungkin juga menyukai