Outline
Pendahuluan
Tujuan
Metode dan Persyaratan
Langkah Kerja dan Studi Kasus
Pustaka
Pendahuluan
Dalam petrofisika penilaian formasi hampir tidak pernah ada
korespondensi langsung antara pengukuran log dengan
besaran formasi yang hendak diukur, karena itu diperlukan
solusi simultan lithologi. Pendekatan dilakukan dengan
merepresentasikannya dalam bentuk plot silang (cross-plot),
terutama neutron density cross-plot dan berbagai plot
lainnya (M-N plot oleh Burke et. al. (1969) atau MID plot oleh
Clavier & Rust (1976)) yang menambahkan pula sonic travel
time untuk mengidentifikasi volume mineral.
Tujuan
Menentukan
komposisi
mineral
pembentuk
batuan dengan referensi kalibrasi empiris respons
berbagai mineral utama pembentuk batuan.
Keterangan
Tf
= waktu interval transit dari fluida (189 untuk fresh mud dan 185 untuk salt
mud)
t
= waktu interval transit dari log
t
= densitas fluida (1.0 untuk fresh mud dan 1.1 untuk salt mud)
b
= densitas bulk formasi
N = porositas neutron formasi dari log Compensated Neutron atau log Sidewall
Neutron Porosity
Nf = porositas neutron fluida (gunakan 1.0)
Plot harga M dan N pada M-N cros plot/ CP=8 (dari buku Schlumberger
Lapisan 2 :
T = 63 sec/ft
b = 2.05 gr/cc
CNL = 27 pu
satu cara penentuan ta sesuai dengan data macam log yang tersedia
pada langkah 1. Jika harga f tidak sama dengan 1.0 gr/cc kalikan
harga total yang didapat dengan harga pengali menurut tabel 1.
Tentukan harga kerapatan jenis (density), matrik batuan terbaca (
maa ) dengan menggunakan CP-14
Tentukan harga travel time gelombang suara dalam matrik terbaca
(tmaa) dengan menggunakan CP-14
Plot harga ( maa ) dari langkah 3 dan harga (tmaa) dari langkah 4
pada MID plot (CP-15)
Lapisan 2
= 63 sec/ft
b = 2.46 g/cm3
CNL
= 24 p.u.
DIDAPAT :
Lapisan 1
aND
= -1
aNS
= -1
Lapisan 2
aND
= 21
aNS
= 21
Kesimpulan :
komposisi untuk Lapisan
1 adalah garam, dan
Lapisan
2
adalah
dolomit
Litho-Density-Neutron Plot
Teknik
plot
silang
lain
yang
digunakan untuk mengidentifikasikan
litologi adalah dengan menggunakan
log
Litho-Density.
Plot
ini
menyilangkan matrix grain density,
maa,
dan
apparent
matrix
volumetric cross section, Umaa
(dalam satuan barns per sentimeter
kubik). Chart CP-1 dan CP-14
digunakan untuk penentuan ini.
Neutron (N)
Masukkan harga N dan b pada salah satu gambar dari
cara penentuan (ta) yang sesuai dan baca harga
porositas total terbaca (ta) (penentuan Porositas
berdasarkan NDS).
Tentukan harga densitas matrik batuan terbaca (maa)
dengan menggunakan Chart CP 14 seperti pada langkah 3.
Baca harga apparent index absorbtion (Umaa) dari Chart
CP 20). dengan memasukkan harga Pe, b kemudian ta
(hasil langkah 3) seperti terlihat pada urutan arah panah di
dalam Chart CP 20.
Dengan harga (Umaa) dari langkah 5 dan harga (maa)
dari langkah 4, plot kedua besaran tersebut - U plot
Chart CP 21.
Keterangan
Pe = koefisien photoelectric absorbtion (barns/electric)
b = kerapatan jenis batuan, gr/cc
ta = porositas terbaca total (%)
maa = densitas matriks semua
Kesimpulan
harga maa = 2.81 g/cm3 dan
Umaa = 10.9 diplot ke Gambar
5, sehingga didapat perkiraan
komposisi campuran adalah
60% dolomit dan 40% batugamping
Daftar Pustaka
John T. Dewan. Essentials of Modern Open Hole Log