Anda di halaman 1dari 12

DESKRIPSI CORE

A. Pengertian Core
Core atau biasa disebut dengan inti bor merupakan sampel batuan yang
mana core ini biasanya diambil dari bawah permukaan. Untuk pengambilan dari
core ini biasanya dengan menggunakan metode-metode tertentu salah satunya
dengan menggunakan teknik pengeboran. Pengeboran sendiri merupakan suatu
kegiatan yang mana untuk proses pemtongan dengan menggunakan mata bor
dan biasanya mata bor tersebut akan menghasilkan lubang-lubang pada material
yang di bor tersebut. Untuk material yang di bor sendiri biasanya mineral logam
ataupun mineral non logam ataupun bisa digunakan untuk mengambil sampel
core tersebut.

Sumber : Andri, 2017


Gambar 1
Contoh Sampel Core
Untuk pengeboran sendiri beragam kegunaannya, dapat digunakan untuk
mengambil sampel ataupun bisa digunakan juga untuk membuat suatu jalur
transportasi menuju batuan. Selain itu dapat juga digunakan untuk
mengidentifikasi suatu batuan yang mana dalam batuan itu mengandung nilai
ekonomis dengan kandungan mineral yang ada di dalam batuannya. Untuk
pengeboran sendiri dibagi menjadi, yaitu pengambilan untuk sampel dari batuan
dan pengambilan untuk kandungan mineral.
Untuk core sendiri biasanya berbentuk silinder yang mana dalam silinder
tersebut berisi material-material dari batuan yang telah diambil dari permukaan
bawah tanah. Untuk data yang didapat dari core ini biasanya dapat digunakan
untuk mendapat informasi dari keadaan yang ada di bawah tanah dengan
berdasarkan tekstur dari batuan tersebut. Untuk hasil dari deskripsi core sendiri
biasanya digunakan untuk pemberian dari nama batuan tersebut, dengan
menunjukan komposisi dari sedimen yang masih utuh yang berguna untuk
menunjukan adanya sejarah geologi yang terjadi di sekitar sampel core tersebut.
Untuk metode pengambilan core ini dibagi menjadi tiga, yakni sebagai
berikut :
1. Cutting
Untuk cutting sendiri adalah serpihan-serpihan yang berasal dari batuan
karena adanya proses tergerusnya batuan oleh mud bor ketika
berlangasungnya proses pengeboran tersebut. Jika dijelaskan secara
dasar untuk cutting sendiri berarti pemotongan.
2. Coring
Coring sendiri merupakan salah satu metode yang mana digunakan untuk
mengambil inti batu yang berada dalam lubang bor. Biasanya untuk
coring ini sangatlah penting yang berguna untuk mengkalibrasi salah satu
model dari petrofisik dan dari petrofisik tersebut akan mendapatkan suatu
data yang mana tidak dapat diperoleh melalui log.
3. Kombinasi Keduanya
Untuk kombinasi keduanya sendiri berarti menggabungkan kedua metode
tersebut untuk mengambil sampel core tersebut.

B. Penanganan Core
Dalam penanganan core sendiri terdapat beberapa cara yang dilakukan
untuk penanganan core, biasanya untuk penanganan core ini dilakukan sebelum
pendeskripsian. Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk penanganan core :
1. Pemotongan
Untuk pemotongan sendiri biasanya dilakukan ketika sampel tersebut
dikeluarkan dan sudah sampai di permukaan. Setelah sampai di
permukaan, core tersebut kemudian di potong dengan jarak setiap 1
meter di potong dan kemudian dapat dimasukkan ke dalam box.
Pemotongan ini juga berguna untuk mempermudah dalam proses
pendeskripsian.
Sumber : Dudi, 2017
Gambar 2
Alat Pemotong
2. Pembungkusan
Untuk pembungkusan sendiri dilakukan untuk melindungi sampel core
tersebut dari kontaminasi yang berasal dari luar. Untuk pembungkusan
sendiri biasanya dengan menggunakan pembungkusan lilin, fiber glass
dan pipa PVC. Untuk metode lilin sendiri dilakukan dengan melapisi inti
bornya dengan menggunakan plastic tipis, setelah itu ditambah dengan
alumunium foil dengan diberi penamaan. Untuk fiber glass sendiri yakni
suatu metode dengan memasangkan barrel pada fiber glass. Untuk
metode pipa PVC sendiri yakni dengan memasukkan inti dari bor tersebut
ke dalam pipa PVC. Setelah pipa tersebut dimasukkan, langkah
selanjutnya adalah kedua jung dari pipa tersebut haruslah ditutup dengan
secara rapat.
3. Pemberian Label
Untuk pemberian label ini bertujuan supaya setiap sampel dari core ini
tidak tertukar dengan sampel lainnya. Selain dari core juga supaya
datanya pun tidak tertukar dengan data dari sampel core lainnya.

C. Pendeskripsian Core
Sesudah selesainya dari penanganan core tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah deskripsi core tersebut. Dalam proses pendeskripsian sendiri
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pendeskripsian, yakni
sebagai berikut :
1. Faktor Drilling
Untuk faktor drilling ini adalah suatu faktor yang mana faktor ini memulai
proses pengeboran yang kemudian menganalisa kedalaman dari batuan
tersebut. Kemudian setelah didapatkan data tersebut, barulah dapat
dihitung mengenai core recovery (%CR) dan rock quality designation
(%RQD). Untuk core recovery sendiri dalah persen dari coring yang
mana terisi dalam suatu pipa bor. Untuk hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan ketika melakukan proses pengebroan untuk mengambil
sampel, tidak semua material yang berada pada core diisi hanya satu
material saja, sehingga diperlukannya perhitungan persen tersebut.
Kemudian untuk rock quality designation adalah suatu perhitungan
mengenai persentase inti yang terambil dan memiliki panjang berkisar 10
cm ataupun lebih. Ataupun dapat diartikan sebagai inti bor yang patah
atau tidak terpatahkan dengan patahan tersebut haruslah patahan yang
terjadi secara alami.

Sumber : Andre, 2017


Gambar 3
Perhitungan RQD
2. Field Material Description
Ketika dalam pendeskripsian sudah melewati tahap pertama atau faktor
drilling, selanjutnya yang harus diperhatikan adalah mengenai material-
material apa saja yang tersusun di core tersebut. Biasanya untuk material
sendiri ada dua, yakni batubara dan batuan biasa.
Selain dari kedua metode diatas, ada dua metode pendeskripsian lain,
yakni sebagai berikut :
1. Kuantitatif
Untuk analisis secara kuantitatif sendiri biasanya akan merujuk ke nilai,
dengan nilai yang digunakan adalah nilai porositas, permeabilitas dan
kejenuhan fluida yang ada pada batuan inti tersebut. Untuk analisis ini
biasanya merujuk ke sedimentology dam geologinya.
2. Kualitatif
Untuk analisa kualitatif ini biasanya cepat untuk mendeterminasi semua
dari jenis litologi yang ada dengan kedalamannya itu adalah kedalaman
dari litologi yang sedang di teliti.
KESIMPULAN

Adapaun kesimpulan yang didapat setelah menyusun resume ini adalah


sebagai berikut :
1. Core merupakan suatu sampel batuan yang diambil dari bawah
permukaan bumi dengan menggunakan suatu metode pengeboran. Untuk
pengambilan dari core ini menggunakan tiga cara, yakni metode cutting,
coring dan metode gabungan. Ketiga metode tersebut terntunya memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
2. Untuk penganan core sendiri terbagi menjadi tiga cara, yakni dengan cara
pemotongan, pembungkusan dan pemberian label. Untuk pemotongan
sendiri biasanya dipotong 1 meter dengan tujuan untuk memudahkan
memasukkan sampel tersebut ke dalam box. Kemudian untuk
pembungkusan sendiri bertujuan untuk melindungi sampel tersebut dari
kontaminasi apapun, biasanya dalam metode pembungkusan itu
menggunakan pipa PVC, lilin dan fiber glass. Untuk pemberian label
sendiri bertujuan supaya sampel dan data dari sampel tersebut tidak
tertuka dengan sampel lain.
3. Kemudian untuk pendeskripsian sendiri, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yakni faktor drilling dan material-material yang berada di
dalam sampel core tersebut. Biasanya untuk faktor drilling sendiri
menghitung %RQD dan %CR. Kemudian material-material yang berada
dalam core biasanya material batubara dan batuan biasa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Gilang, Farid, 2016 “Deskripsi Core” Academia.edu, Diakses pada 07


Desember 2020 pukul 11.17 WIB

2. Faturahman, Azi, 2017 “Deskripsi Core” scribd.com, Diakses pada 07


Desember 2020 pukul 11.22 WIB

3. Dino, 2016 “Deskripsi Batuan Core” rumus.co.id, Diakses pada 07


Desember 2020 pukul 11.28 WIB
FORM PENILAIAN RESUME

Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai