A. Pengertian Core
Core atau biasa disebut dengan inti bor merupakan sampel batuan yang
mana core ini biasanya diambil dari bawah permukaan. Untuk pengambilan dari
core ini biasanya dengan menggunakan metode-metode tertentu salah satunya
dengan menggunakan teknik pengeboran. Pengeboran sendiri merupakan suatu
kegiatan yang mana untuk proses pemtongan dengan menggunakan mata bor
dan biasanya mata bor tersebut akan menghasilkan lubang-lubang pada material
yang di bor tersebut. Untuk material yang di bor sendiri biasanya mineral logam
ataupun mineral non logam ataupun bisa digunakan untuk mengambil sampel
core tersebut.
B. Penanganan Core
Dalam penanganan core sendiri terdapat beberapa cara yang dilakukan
untuk penanganan core, biasanya untuk penanganan core ini dilakukan sebelum
pendeskripsian. Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk penanganan core :
1. Pemotongan
Untuk pemotongan sendiri biasanya dilakukan ketika sampel tersebut
dikeluarkan dan sudah sampai di permukaan. Setelah sampai di
permukaan, core tersebut kemudian di potong dengan jarak setiap 1
meter di potong dan kemudian dapat dimasukkan ke dalam box.
Pemotongan ini juga berguna untuk mempermudah dalam proses
pendeskripsian.
Sumber : Dudi, 2017
Gambar 2
Alat Pemotong
2. Pembungkusan
Untuk pembungkusan sendiri dilakukan untuk melindungi sampel core
tersebut dari kontaminasi yang berasal dari luar. Untuk pembungkusan
sendiri biasanya dengan menggunakan pembungkusan lilin, fiber glass
dan pipa PVC. Untuk metode lilin sendiri dilakukan dengan melapisi inti
bornya dengan menggunakan plastic tipis, setelah itu ditambah dengan
alumunium foil dengan diberi penamaan. Untuk fiber glass sendiri yakni
suatu metode dengan memasangkan barrel pada fiber glass. Untuk
metode pipa PVC sendiri yakni dengan memasukkan inti dari bor tersebut
ke dalam pipa PVC. Setelah pipa tersebut dimasukkan, langkah
selanjutnya adalah kedua jung dari pipa tersebut haruslah ditutup dengan
secara rapat.
3. Pemberian Label
Untuk pemberian label ini bertujuan supaya setiap sampel dari core ini
tidak tertukar dengan sampel lainnya. Selain dari core juga supaya
datanya pun tidak tertukar dengan data dari sampel core lainnya.
C. Pendeskripsian Core
Sesudah selesainya dari penanganan core tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah deskripsi core tersebut. Dalam proses pendeskripsian sendiri
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pendeskripsian, yakni
sebagai berikut :
1. Faktor Drilling
Untuk faktor drilling ini adalah suatu faktor yang mana faktor ini memulai
proses pengeboran yang kemudian menganalisa kedalaman dari batuan
tersebut. Kemudian setelah didapatkan data tersebut, barulah dapat
dihitung mengenai core recovery (%CR) dan rock quality designation
(%RQD). Untuk core recovery sendiri dalah persen dari coring yang
mana terisi dalam suatu pipa bor. Untuk hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan ketika melakukan proses pengebroan untuk mengambil
sampel, tidak semua material yang berada pada core diisi hanya satu
material saja, sehingga diperlukannya perhitungan persen tersebut.
Kemudian untuk rock quality designation adalah suatu perhitungan
mengenai persentase inti yang terambil dan memiliki panjang berkisar 10
cm ataupun lebih. Ataupun dapat diartikan sebagai inti bor yang patah
atau tidak terpatahkan dengan patahan tersebut haruslah patahan yang
terjadi secara alami.
TOTAL NILAI
LAMPIRAN