Anda di halaman 1dari 5

Karakteristik Petrografi Batuan Beku dari Buku Petrography : An Introduction to The

Study of Rocks in Thin Section oleh Howel Williams, Francis J. Turner, dan Charles M.
Gilbert

Secara umum batuan beku dapat dibedakan dengan jenis batuan lainnya dan sesama
batuan beku berdasarkan pada lokasi batuan beku terbentuk, komposisi kimia, komponen
mineral dan teksturnya.

Komposisi Mineral Batuan beku

Batuan beku secara umum tersusun atas komponen kimia berupa SiO 2, Al2O3, CaO, MgO,
dan lain-lain yang mempunyai fase yang berbeda-beda dalam bentuk mineral kuarsa, feldspar,
biotit, amfibol,mika, piroksen, olivin, besi-titanium oksida, dan feldspatoid. Secara
kenampakan batuan beku dibedakan menjadi batuan beku felsik yang mempunyai warna
cerah dan berat jenis sekitar 2,5-2,7 dan batuan beku mafik yang berwarna gelap dan berat
jenis sekitar 3-3,6.

Mineral Felsik terdiri atas kuarsa (SiO2), feldspar (NaAlSi3O8, KAlSi3O8, dan CaAlSi3O8)
yang terbagi menjadi dua yaitu alkali feldspar yang berupa sanidine-anortoklas, ortoklas,
mikrolin, dan pertite, dan plagioklas yang terdiri dari anortit, bytownit, labradorit, andesin,
oligoklas, dan albit, dan Feldspatoid yang terdiri dari nephelin, sodalit, dan leucit.

Antipertit merupakan plagioklas yang memiliki inklusi k-feldspar

Mineral Mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol, biotit, dan besi-titanium oksida.

Mineral Aksesori adalah mineral yang kehadirannya tidak selalu muncul di batuan beku
tertentu misalnya apatit, zirkon, titanium dan thorium,

Tekstur Batuan Beku

Tekstur dan Struktur batuan beku dibedakan berdasarkan skalanya. Struktur mengacu
pada kenampakan batuan di lapangan secara utuh seperti banding, lineasi, dan jointing.
Tekstur mengacu kepada derajat kristalisasi, ukuran butir, dan hubungan antar kristal di dalam
sebuah batu. Kenampakan tekstur dipengaruhi oleh suhu awal, komposisi, unsur sisa,
kekentalan, dan tekanan pada saat magma membeku.
Tekstur sebagai catatan rekaman pendinginan

Faktor fisik yang mengatur evolusi tekstur terbagi menjadi dua, pertama temperatur,
suhu, dan tekanan, sedangkan yang kedua dipengaruhi oleh keadaan termodinamik.

Derajat Kristalisasi dan Ukuran Butir

Mikrolit adalah kristal yang sangat kecil yang berbentuk seperti prismatik dan tabular,
sedangkan kristalit untuk kristal yang lebih kecil dari mikrolit dan berbentuk membulat,
membatang atau seperti rambut. Mikrokristalin adalah kristal yang tidak bisa diamati oleh
mata telanjang tetapi dapat diamati dalam pengamatan menggunakan mikroskop. Jika sebuah
kristal terlalu kecil sehingga tetap tidak dapat diamati di pengamatan mikroskop maka kristal
tersebut dinamakan kriptokristalin.

Gambar 1

Kenampakan riolit dengan mikrolit dan kristalit pada pengamatan mikroskop

A. Kuarsa sebagai fenokris dan hornblen sebagai mikrolit


B. Matrik terdiri dari kristalit
C. Spherical dan hairlike kristalit
Gambar 2 Kenampakan mineral batuan beku pada pengamatan mikroskop

Keterangan :

A. Tekstur subhedral granular


B. Tekstur Porfiritik
C. Tekstur Anhedral granular

Myrmekitic texture adalah tekstur mineral dimana kuarsa dengan ukuran kecil kecil
berbentuk cacing atau rambut berada di mineral plagioklas, khususnya oligoklas.

Gambar 3 Kenampakan mineral batuan beku pada pengamatan mikroskop

Keterangan :

A. Poilikitic texture merupakan tekstur mineral dimana satu mineral misalnya hornblen
bersinggungan dengan mineral serpentin-olivin membentuk butir kristal yang
membundar.
B. Ophitic texture adalah tekstur mineral dimana mineral plagioklas yang berbentuk
jarum atau tabular membentuk bentuk radial di matrik mineral piroksen.
C. Subophitic texture adalah tekstur mineral seperti ofitik tetapi ukuran plagioklas besar-
besar.
Coronas merupakan tekstur mineral dimana suatu mineral dikelilingi oleh mineral
lainnya yang akibatkan oleh ketidakstabilan dari mineral tersebut.

Kelyphitic merupakan tekstur bentukan sekunder dari tekstur korona.

Gambar 4 Kenampakan mineral batuan beku pada pengamatan mikroskop

Keterangan :

A. Tekstur Mikrografik
B. Kelyphitic rim pada spinel hijau di troktolit
C. Kelyphitic rim pada olivin di gabbro

Gambar 5 Kenampakan mineral batuan beku pada pengamatan mikroskop

Keterangan :

A. Intergranular merupakan tekstur dimana olivin dikelilingi oleh magnetit dan hematit.
B. Intersertal merupakan tekstur dimana augit dan labradorit dikelilingi oleh material
gelas
C. Hyaloophitic merupakan tekstur dimana mineral augit atau lainnya berada di massa
dasar gelasan.
Gambar 6 Kenampakan mineral batuan beku pada pengamatan mikroskop

Keterangan :
A. Trachitic texture adalah tekstur dimana mineral yang ada mempunyai bentuk seperti
aliran (searah).
B. Pilotaxitic texture adalah tekstur yang hampir sama dengan Trachitic texture
C. Hyaloopilitic

Penamaan dan Klasifikasi Batuan Beku

Berdasarkan komposisi kimia dimana senyawa SiO 2 digunakan sebagai parameter


utama. Batuan beku dibagi menjadi,

1. Batuan beku asam kandungan SiO2 > 66%.


2. Batuan beku intermediet kandungan SiO2 antara 52%-66%.
3. Batuan beku basa kandungan SiO2 antara 45%-52%.
4. Batuan beku ultrabasa kandungan SiO2 < 45%.
Riolit dan granit memiliki kandungan SiO2 sekitar 72%, syenit 59%, diorit 57%,
monzonit 55%, gabbro dan basalt 48%, dan peridotit 41%.

Klasifikasi Petrografi
- Tekstur berupa ukuran kristal dan kenampakan khas kristal seperti yang dijelaskan diatas.
- Indek warna, warna gelap CI > 40 dan warna terang CI <40
- Mineralogi
- Jumlah feldspar, kuarsa, feldspatoid, dan mineral mafik

Setelah semua pengamatan dilakukan kemudian dicocokkan dengan klasifikasi IUGS.

DAFTAR PUSTAKA
William, Howel, Francis J.Turner, dan Charles M. Gilbert. 1982. Petrography : An
Introduction to The Study of Rocks in Thin Section. New York : W. H. Freeman and
Company

Anda mungkin juga menyukai