TEKMIRA - PADALARANG
Disusun Oleh :
1. Gustian Priana 270110150111
2. Purnama Aji Kusumah 270110150155
3. Nur Ryan Muhamad 270110150159
4. Muhamad Geni Priyasa 270110150160
5. Raden Indra Mulya 270110150165
6. Dhiya Ulhaq Rifqi 270110150167
Kelompok : B5
- Padalarang (TEKMIRA)
- Koordinat : S -06 º 50’ 07.0” – E 107 º 26’ 30.5”
A. Kondisi Geologi Daerah Penelitian
Berdasarkan morfografinya, menurut Van Zuidam (1985) daerah penelitian termasuk kedalam
perbukitan tinggi (500-1500 mdpl). Berdasarkan morfometrinya, klasifikasi lereng di lokasi
penelitian menurut Van Zuidam (1985) yaitu termasuk ke dalam lereng curam ekstrem (Extremely
Steep), dengan derajat > 55º. Sedangkan dari morfogenesanya, pada lokasi penelitian ditemukan
batugamping klastik yang tersingkap diakibatkan oleh tektonik, yakni sesar naik Cimandiri.
Aktifitas tektonik yang terjadi pada lokasi penelitian ini di mulai pada oligosen hingga miosen,
ini berdasarkan litologi yang terdeformsi dan litologi yang tidak terdeformasi. Litlogi pada
oligosen – miosen mengalami deformasi, sedangkan litologi pada pliosen tidak terdeformasi, maka
aktifitas tektoniknya diperkirakan pada masa oligosen – miosen. Tektonik pada lokasi penelitian
ini berupa patahan, dengan arah dekstral naik, dengan bukti-bukti dilapangan ditemukan kekar-
kekar dengan orientasi berkisar N 180º - N300º yang mendominasi.
B. Perhitungan RMS dan SMR
Perhitungan Rock Mass Rating (RMR) (After Bieniawski, 1989) dan Slope Mass Rating
(SMR) dilakukan pada salah satu lereng di tekmira. Perhitungan RMR(After Bieniawski, 1989)
dilakukan pada kekar dengan kondisi terburuk untuk meningkatkan tingkat keamanan pada saat
melakukan rekayasa keteknikan pada lereng.Selain itu juga dilakukan penilaian kondisi kekar
berdasarkan Geological Strength Index (GSI). Perhitungan SMR dilakukan menggunakan 3
metode Pada lereng dibagi menjadi 3 segmen berdasarkan intensitas kekar. SMR adalah
penerapan nilai RMR untuk memperkirakan sudut kemiringan lereng pengupasan. Perhitungan
SMR dilakukan menggunakan 3 metode , yaitu :
SMR = 35 ln RMR – 71
Perhitungan RMR pada segmen 1
Kelas rating pada segmen satu termasuk kedalam kelas 3 / Fair Rock / 41-60 (After Bieniawski,
1989)
Berdasarkan Geological Strengh Index (GSI) Segmen satu bernilai 55 -75. SMR pada segmen
satu adalah :
1. Metode Laubscher (1975)
Sudut lereng yang disarankan (derajat) Nilai RMR
75 81 – 100
65 61 – 80
55 41 – 60
45 21 – 40
35 00 – 20
Sudut yang disarankan adalah 55o
2. Metode Hall (1985)
= 0,65 x 59 +25
= 63,35o
SMR = 35 ln RMR – 71
= 35 x ln59 – 71
= 71,71o
Kelas rating pada segmen satu termasuk kedalam kelas 2 / Good Rock / 61-80 (After Bieniawski,
1989)
Berdasarkan Geological Strengh Index (GSI) Segmen dua bernilai 70 -85. SMR pada segmen
dua adalah :
1. Metode Laubscher (1975)
Sudut lereng yang disarankan (derajat) Nilai RMR
75 81 – 100
65 61 – 80
55 41 – 60
45 21 – 40
35 00 – 20
= 0,65 x 73 +25
= 72,45o
SMR = 35 ln RMR – 71
= 35 x ln73 – 71
= 79,16o
Perhitungan RMR pada segmen 3
Kelas rating pada segmen tiga termasuk kedalam kelas 2 / Good Rock / 61-80 (After Bieniawski,
1989)
Berdasarkan Geological Strengh Index (GSI) Segmen tiga bernilai 55 - 70. SMR pada segmen
tiga adalah
1. Metode Laubscher (1975)
Sudut lereng yang disarankan (derajat) Nilai RMR
75 81 – 100
65 61 – 80
55 41 – 60
45 21 – 40
35 00 – 20
= 0,65 x 64 +25
= 66,6o
SMR = 35 ln RMR – 71
= 35 x ln64 – 71
= 74,5o
1. SMR (Slope Mass Rating) adalah metode yang menggunakan parameter RMR (Rock Mass
Rating) sebagai salah satu parameter dalam mendapat nilai slope maksimal. Dengan tujuan untuk
mengetahui nilai slope maksimal yang diizinkan.
3. Dalam suatu penelitian diperlukan berbagai macam penanganan terhadap masa batuan, salah
satunya adalah mengetahui bagaimana parameter desain dan sifat keteknikan batuan tersebut.
4. Mengetahui metode elevasi, metode ini dapat dilakukan untuk meminimalisir keruntuhan
dalam kegiatan yang memicu terjadinya suatu runtuhan.
Kode Sample Tipe Sampel Jenis Litologi D1 D2 D3 L1 L2 L3 W1 W2 W3
B5 - 1 IR Batugamping 4.4 4.43 4.18 5.6 5.6 5.7 5.1 5.3 5.2
B5 - 2.1 IR Batugamping 5.25 5.37 5.27 6.55 6.6 6.53 6.07 6.11 6.16
B5-2.2 IR Batugamping 3.94 3.96 4 4.96 5.1 5.05 4.53 4.5 4.43
B5-2.3 IR Batugamping 3.57 3.7 3.6 5.68 5.42 5.7 5.36 5.57 5.44
B5 - 3 IR Batugamping 4.6 4.66 4.67 7.7 7.51 7.51 7.04 7.15 7.6
UJI POINT LOAD BATUAN SAMPLE
Kode Sample D Rate L Rate W Rate L/D W/D Kelayakan L/D>0.5 Kelayakan 1<W/D<3.3 Point load test (kg/cm2)
B5 - 1 4.34 5.63 5.20 1.30 1.20 LAYAK LAYAK 55
B5 - 2.1 5.99 6.56 6.11 1.10 1.02 LAYAK LAYAK 50 , 42
B5-2.2 3.97 5.04 4.49 1.27 1.13 LAYAK LAYAK 53
B5-2.3 3.62 5.60 5.46 1.55 1.51 LAYAK LAYAK 45
B5 - 3 6.49 7.57 7.26 1.17 1.12 LAYAK LAYAK 68
Platen
Test Direction Load read Load Load Point Load Point Load Point Load
Sam ple Length Separation De 2 UCS Strength Class
Sam pel Type (Diam etral, Axial out, P Readout, P Readout, P Strength, Is Strength, Is Strength Index, Fa UCS MPA
No. (L) (cm ) (D) (4w d/p) (Kg/cm 2) (Brow n;ISRM, 1981)
or Irregular) (kg/cm 2) (N/cm ²) (kgf) (Kg/cm 2) ( Mpa ) Is50 (Mpa)
(cm )
B5 - 1 Batugamping Irregular 5.63 4.34 55.0 539.33 548.80 31.09 17.65 1.73 1.73 2.49 968.34 94.90 STRONG ROCK
B5 - 2.1 Batugamping Irregular 6.56 5.99 50.0 490.30 498.91 50.01 9.98 0.98 0.98 3.16 694.11 68.02 STRONG ROCK
B5 - 2.2 Batugamping Irregular 5.04 3.97 53.0 519.72 528.85 25.43 20.80 2.04 2.04 2.26 1031.85 101.12 STRONG ROCK
B5 - 2.3 Batugamping Irregular 5.60 3.62 45.0 441.27 449.02 25.82 17.39 1.70 1.70 2.27 869.34 85.20 STRONG ROCK
B5 - 3 Batugamping Irregular 7.57 6.49 68.0 666.81 678.52 62.59 10.84 1.06 1.06 3.54 843.83 82.70 STRONG ROCK
Lampiran
Daftar Pustaka
Zakaria, Zufialdi. 2011. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Laboratorium Geologi Teknik:
Universitas Padjadjaran
Zakaria, Zufialdi. 2011. Geoteknik dan Geomekanik. Laboraorium Geologi Teknik: Universitas
Padjadjaran.
Peta Geologi Lembar Cianjur Peta Geologi Regional Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972)
Van Zuidam, R. A.., 1985. Aerial Photo – Interpretation in Terrain Analysis and
Geomorphologic Mapping. Smith Publisher, The Hague, ITC.