Anda di halaman 1dari 8

Deskripsi Core

A. Pengertian Core
Inti bor atau yang biasa di sebut dengan core adalah suatu sample yang
diambil dari bawah permukaan. Pengambilan sample di bawah permukaan ini
bertujuan untuk melihat kondisi bahan galian yang ada di bawah permukaan. Inti
bor atau core ini dihasilkan dari metode - metode tertentu slah satunya adalah
dengan menggunakan proses pengeboran. Pada proses pengeboran ini,
pengambilan sample dapat dilakukan dengan 3 cara yang meliputi cutting, coring,
dan touch corring. Untuk touch corring sendiri itu menggunakan pencampuran
teknik antara cutting dan coring.
Panjang bor yang terbatas mengakibatkan pengeboran untuk pengambilan
core dilakukan dengan kedalam tertentu, maka dari itu walaupun data
pengambilan core yang terbaik untuk melihat kondisi bawah permukaan, tetap saja
harus memaksimalkan pengambilan data yang ada. Beberapa data yang harus
diambil pada saat pengambilan core adalah jenis batuan, tekstur, struktur sedimen
dan sifat fisik batuan itu sendiri. Dan perlu diperhatiakan selain data tersebut pada
pengambilan core juga dapat mengetahui harga porositas, permeabilitas, dan
saturasi fluida yang terkandung dalan batuan tersebut.

Sumber : Littlebitmore, 2012


Gambar 1
Core
Data core yang akan di dapatkan secara primer meliputi :
1. Jenis batuan dan mineral
2. Batas formasi antar batuan
3. Kemiringan batuan
4. Struktur batuan
Sedangkan untuk data sekunder meliputi :
1. Korelasi data yang menentukan batas dan arah sebaran batuan
2. Core Recovery (CR)
3. Rock Quality Designation (RQD)
4. Pemetaan bawah permukaan zona prospek

B. Metode Coring
Metode pengambilan core yang biasa digunakan pada saat di lapangan
meliputi conventional coring dan sidewall coring. Untuk conventional core sendiri
adalah metode pengambilan sampel core secara langsung atau bisa disebut
metode ini mengambil sample pada saat proses pengeboran. Conventional core
menggunakan alat core barrel, yang berukuran panjang 6 hingga 27 meter.

Sumber : Agustru, 2019


Gambar 2
Core Barrel

Sedangkan sidewall core adalah metode pengambilan sampel core dengan


cara penembakan sampel. Pada sidewall sampling gun terdapat core bullet yang
akan menembakkan sisi dinding sumur untuk mengambil sample.
Sumber : Agustru, 2019
Gambar 3
Sidewall Sampling Gun

Perbedaan utama dari conventional core dengan sidewall core adalah jika
conventional core dilakukan pengambilan core dengan gerakan vertikal dari alat
core barrel sedangkan sidewall core melakukan pengambilan core dari samping
secara horizontal dengan menggunakan alat sidewall sampling gun.

C. Penanganan Core
Pada saat core sudah berada di permukaan, maka dilakukan penanganan
lanjutan. Penanganan ini terdiri dari :
1. Pemotongan
Pada proses pemotongan core di permukaan ini, core harus
dikeluarkan dari barrel dan baru kemudian dilakukannya proses
pemotongan dengan menggunakan core cutter. Panjang pemotongan core
masing - masing sebesar 1 meter. Dengan melakukan proses pemotongan
ini maka core dapat di masukkan ke dalam core box yang nantinya akan
memudahkan jika core akan diangkut atau dipindahkan. Pada saat di dalam
core box, core harus ditempatkan pada posisi top – bottom, dan hal yang
tidak boleh dilupakan adalah memberi tanda pada setiap core yang disertai
dengan informasi kedalamannya.
2. Pembungkusan
Proses pembungkusan core dilakukan untuk tetap menjaga kondisi
core dari faktor apapun yang merusaknya, mau itu di sebabkan oleh fluida
atau pun karena adanya kerusakan akibat pemindahan core. Untuk
melindungi core ini dapat dilakukan dengan cara metode pipa PVC, metode
fibber glass, dan metode lilin.
Pada metode yang pertama adalah metode dimana core akan
dimasukkan kedalam pipa PVC lalu pipa tersebut akan di tutup rapat - rapat
untuk menghindari faktor perusak masuk. Lalu untuk metode fibber glass,
metode ini menggunakan fibber glass yang akan dilapisi ke dalam barrel,
sehingga core sudah terlindungi pada saat di permukaan. Pada saat sudah
di permukaan core dapat dipotong lalu langsung di beri resin agar core tidak
mengalami perubahan. Kemudian metode teralhir adalah metode dengan
menggunakan lilin, dimana core dibungkus dengan plastik tipis lalu dibalut
dengan alumunium foil yang kemudian akan diikat dan di celupkan kedalam
lilin. Hal yang harus diperhatikan untuk pembungkusan dengan lilin ini
adalah harus memberi label sebelum diikat dan di celupkan kedalam lilin.
3. Pemberian Label
Untuk pemberian label meliputi nama sumur, kedalaman, lapangan,
nomor core, dan tanda panah top dan bottomnya. Pemberian label ini agar
tidak adanya kekeliruan antar core satu dengan lainnya pada saat
pendeskripsian.

D. Pendeskripsian Core
Data yang harus ada pada pendeskripsian core meliputi faktor drilling, field
material description, dan defect information.
1. Faktor drilling merupakan faktor yang terdapat pada proses pengeboran
dan hasil dari pengeboran itu sendiri.
a. Core Recovery (CR) adalah jumlah coring yang terambil dalam 1 pipa,
dinyatakan dalam persen (%)
b. Rock Quality Designnation (RQD) adalah jumlah coring yang tidak
terpatahkan. Apabila terpatahkan, maka patahannya harus lebih dari
10 cm
2. Field material description adalah uraian deskripsi material yang meliputi
batuan dan batubara.
a. Material description batuan dan batubara bisa dilihat pada tabel
deskripsi
b. Code merupakan kode yang terdapat pada batuan dan batubara
c. Strength adalah tingkat kekerasan batuan atau batu bara sesuai
dengan skala mohs
3. Defect information yaitu informasi retakan yang terdapat pada core atau inti
bor tersebut.
KESIMPULAN

Core adalah suatu sample yang diambil dari bawah permukaan.


Pengambilan sample di bawah permukaan ini bertujuan untuk melihat kondisi
bahan galian yang ada di bawah permukaan. Inti bor atau core ini dihasilkan dari
metode - metode tertentu slah satunya adalah dengan menggunakan proses
pengeboran.
Metode pengambilan core yang biasa digunakan pada saat di lapangan
meliputi conventional coring dan sidewall coring. Untuk conventional core sendiri
adalah metode pengambilan sampel core secara langsung. Sedangkan sidewall
core adalah metode pengambilan sampel core dengan cara penembakan sampel.
Pada saat core sudah berada di permukaan, maka dilakukan penanganan
lanjutan. Penanganan ini terdiri dari pemotongan, pembungkusan, dan pemberian
label.
Data yang harus ada pada pendeskripsian core meliputi faktor drilling, field
material description, dan defect information.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sevzanwar. 2017. “Deskripsi Core”. Diakses pada tanggal 13 Desember


2019.
2. Rendi, Noviandri. 2011. “Core Sampel (Sampel Inti Batu)”. Diakses pada
tanggal 13 Desember 2019.
3. Agustru. 2019. “Coring”. Diakses tanggal 13 Desember 2019.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai