Cekungan (Basin)
A depression in thecrustof the Earth, caused by plate tectonic activity
and subsidence, in which sediments accumulate.
Source : Glossarium Schlumberger
Cekungan Fisiograf
Cekungan fsiograf adalah muka bumi yang cekung atau depresi yang dikelilingi
pegunungan disekitarnya dan pada umumnya merupakan system pengeringan
suatu daerah yang memusat pada daerah yang relatif rendah
Cekungan Struktural
Cekungan struktural adalah struktur batuan dimana bagian tengah atau
menurun dari sekitarnya contoh sesar Graben atau lipatan sinklinorium.
Cekungan tektonik pada permukaannya dapat berbentuk dataran atau bahkan
pegunungan.
Cekungan Sedimen
Cekungan sedimen adalah bagian dari kerakbumi yang dimana dapat berperan
sebagai akumulasi atau terakumulasinya lapisan sedimen yang relatif tebal dari
sekitarnya.
Source : Creg.co.id
Geodinamika
Geodinamikamempelajari proses-proses fsika yang mengatur
gerakan kerak bumi (atau kerak dari suatu planet lain) yang
membentuk pegunungan tinggi dan fenomena di permukaan bumi.
Cekungan Ekstensional
Terbentuk akibat gerakan lempeng yang divergen.
2 mekanisme pembentukan cekungan ekstensional :
Active Rifting
Passive Rifting
Cekungan Ekstensional
Active Rifting
Rifting yang terjadi ketika
lapisan panas menimpa bagian
dasar litosfer sehingga
litosfer
menjadi
panas,
melunak, dan kemudian retak
Cekungan Ekstensional
Passive Rifting
Pemekaran dan penipisan
benua yang
terjadi selama
sebagian besar benua
breakups
Exstensional Basin
Ciri Ciri Ekstemsional Basin :
Extensional basin dapat terbentuk pada berbagai tatanan tektonik lempeng,
namun umumnya terbentuk pada tepi lempeng konstruktif.
Dalam extensional basin, laju perubahan subsidensi tektonik berlangsung
secara sistematis dari waktu ke waktu.
Subsidensi pada cekungan ini diawali oleh perioda subsidensi awal yang
berlangsung cepat akibat peneraan isostatis, kemudia diikuti oleh perioda
subsidensi termal yang berlangsung lambat dan berangsur (60-100 juta
tahun) akibat pendinginan astenosfer.
Perubahan yang sistematis dari laju subsidensi tektonik sangat
mempengaruhi geometri endapan pengisi cekungan.
Cekungan Transtensional
Transtension adalah kombinasi dari horizontal extension, vertical
shortening dan strike slip
Zona transtensional dikarakterisasikan dengan penipisan litosfer dan
terkadang terdapat pull-apart basins
Cekungan Transtensional
Cekungan trantensional memiliki ciri-ciri :
Pengendapan yang cepat
Perubahan facies yang cepat (kuarsa)
Terjadinya deformasi setelah deposisi
Cekungan Trantensional
Pull Apart Basins
Pembentukannya
sebagian
besar dikarenakan gerakan
strike-slip. Gerakan strike slip
menyebabkan dua patahan
saling
tumpang
tindih
sehingga
menyebabkan
cekungan ke bawah. Disebut
cekungan pull-apart karena
dipisahkan oleh dua patahan
strike slip dengan jarak yang
jauh
Cekungan Kolisional
Zona tumbukan (collision zone), merupakan tempat endapan-endapan
kontinen bertumbuk dengan kompleks subduksi, merupakan tempat
prospektif minyak bumi.
Terjadi karena gerakan konvergen lempeng tektonik
Cekungan Kolisional
Foreland basin memiliki ciri-ciri
Memiliki panjang ribuan kilometer dan sejajar dengan arc dan thrust
belt.
Tebalnya antara 100-300km
Asimetrik
Maximum subsidence terjadi di sepanjang thrust complex
Crustal sag
Puntir
(tension)
TIPE CEKUNGAN
Cekungan
intrakraton
Epicratonic
downward
Rift
TATAAN TEKTONIK
LEMPENG
Intra-plate
collapse
Tepian lempeng
pasif (passive
plate margin)
Sea-floor
spreading
Tekanan
(compression)
Wrenching
Strike-slip
Gerakan
mendatar
PENGISIAN
CEKUNGAN
SEDIMEN
Geometri
regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan
chanel)
intra-reservoir dari wireline log (ketebalan dan distribusi reservoir)
Litologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus)
dikombinasi dengan log sumur (GR dan SP)
Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall
core
Struktur sedimen : dari core
Cont
Dalam pembahasan mengenai suksesi fasies, Batiat (1996) menambahkan dua
tipe tambahan yaitu:
Suksesi menebal keatas (thickening upward)
Suksesi menebal keatas menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan
batuan sedimen kearah atas, penebalan lapisan menandakan perubahan energy
yang bertambah besar (dari fasies energy rendah menuju fasies dengan energy
tinggi)
Suksesi menipis keatas (thining upward)
Suksesi menipis keatas mennunjukkan adanya penurunan ketebalan lapisan
batuan sedimen kearah atas. Penurunan ketebalan lapisan batuan ini menandakan
adanya perubahan energy yang bekerja pada lingkungan pengendapan.
Lapisan yang tebal dan tipis dalam cekungan akan sangat bergantung
dengan sedimen pengisinya.
Kedalaman air, semakin dalam air maka struktur sedimen semakin berfariasi.
2.
Kekuatan aliran, semakin besar aliran arus sungai maka butir-butir besar batuan
semakin mendominasi.
3.
Tingkat abrasi, semakin besar tingkat abrasi (benturan antar mineral terlarut)
maka bentuk-bentuk butir cenderung bulat.
4.
Jenis aliran sungai, semakin pekat aliran maka keseragaman batuan (sortasi)
akan semakin baik (sorted). Sebaliknya semakin encer aliran maka tingkat
keseragaman batuan akan buruk (poor sorted).
5.
BASIN
SEDIMENTOLOGY
Struktur Sedimen
Struktur sedimen merupakan pengertian yang sangat luas, meliputi
kelainan dari perlapisan normal termasuk kelainan kofgurasi
perlapisan dan/atau juga modifkasi dari perlapisan yang disebabkan
proses baik selama pengendapan berlangsung maupun setelah
pengendapan berhenti. Studi Struktur paling baik dilakukan di
lapangan (Pettijhon, 1975 ).
Struktur Sedimen
Menurut Selley, 1970, struktur sedimen yang terbentuk dapat dibagi
menjadi tiga macam yaitu :
Struktur Sedimen Pre-Depositional
Struktur Sedimen Syn-Depositional
Struktur Sedimen Post-Depositional
Struktur Perlapisan
Faktor - faktor yang mempengaruhi kenampakan adanya struktur
perlapisan adalah :
Adanya perbedaan warna mineral.
Adanya perbedaan ukuran besar butir.
Adanya perbedaan komposisi mineral.
Adanya perubahan macam batuan.
Adanya perubahan struktur sedimen
Adanya perubahan kekompakan
Klasifkasi Cekungan
Suatu struktur dapat dikatakan sebagai cekungan apabila memiliki
tanda tanda peristiwa geologi seperti bentuk struktur, lingkungan
pengendapan, fossil yang terkandung dalam batuan serta litologi
batuan.
Klasifkasi Cekungan
Menurut Dickinson, 1974 dan Miall, 1999; klasifkasi cekungan
sedimen dapat berdasarkan pada:
Tipe dari kerak dimana cekungan berada,
Posisi cekungan terhadap tepi lempeng,
Untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe
interaksi lempeng yang terjadi selama sedimentasi,
Waktu pembentukan dan basin fill terhadap tektonik yang
berlangsung,
Bentuk cekungan.
Klasifkasi Cekungan
PROSES
TIPE CEKUNGAN
KlasifkasiPENYEBAB
cekungan sedimen (Selley, 1988):
TERBENTUKNYA
Crustal sag
Puntir (tension)
TATAAN TEKTONIK
LEMPENG
Tekanan
(compression)
Palung (trench)
Subduksi (tepian lempeng
Busur depan (fore-arc) aktif)
Busur belakang (backarc)
Wrenching
Strike-slip
Gerakan mendatar
lempeng
Penampang Stratigraf
Data lengkap dan akurat tentang sedimen dari singkapan maupun inti
bor, baik ketebalan maupun litologi setiap himpunan sedimen,
merupakan hal yang sangat penting untuk interpretasi sejarah bumi.
Untuk menghimpun data tersebut diperlukan pengukuran dan
pemerian secara teliti dan akurat pada singkapan dan/atau inti bor.
Kegiatan menghimpun data ini jamak disebut pembuatan penampang
stratigraf terukur, yang meliputi pemerian litologi, sufat-sifat
perlapisan, dan kenampakan lainnya dari batuan.
Diagram Pagar
Informasi stratigraf dapat pula disajikan dalam diagram pagar yang
menggambarkan pandangan tiga dimensi stratigraf dari suatu daerah
atau wilayah tertentu. Dengan cara ini hubungan antar satuan
stratigraf dapat dilihat dengan jelas. Sayangnya, bagian pagar depan
akan menutup sebagian belakangnya; sehingga menyulitkan pembuat
untuk menyuguhkan gambar yang baik dan jelas.
Peta Struktur
Untuk menggambarkan bentuk dan orientasi cekungan serta geometri
pengisian cekungan diperlukan peta struktur. Pada dasarnya, kontur
pada peta ini adalah kumpulan titik-titik yang mempunyai elevasi
sama dari bagian atas atau bawah suatu datum tertentu. Struktur
lokal seperti antiklin dan sinklin dapat dengan mudah dikenali pada
peta jenis ini. Peta struktur ini sangat berguna dalam eksplorasi baik
hidrokarbon maupun mineral dan batubara.
Peta Isopak
Peta isopak adalah suatu peta yang konturnya menghubungkan titiktitik yang mempunyai ketebalan sama dari suatu lapisan atau satuan
batuan. Ketebalan suatu satuan batuan tergantung dari kecepatan
pasokan sedimen dan ruang yang tersedia pada cekungan. Bagian
yang menebal secara abnormal merupakan pusat pengendapan,
sebaliknya yang menipis abnormal adalah daerah yang sebelum
pengendapan merupakan tinggian atau sudah lebih banyak tererosi
setelah pengendapan. Dengan peta jenis ini dapat digambarkan
keadaan cekungan sebelum dan selama pengendapan.
Peta Paleogeologi
Peta paleogeologi adalah peta yang menggambarkan kondisi geologi
tertentu di bawah atau di atas suatu unit tertentu. Sebagai contoh,
kita dapat mengupas semua satuan batuan mulai dari unit stratigraf
tertentu untuk melihat satuan batuan di bawah unit stratigraf
tertentu tersebut. Kemudian kita gambarkan peta geologi di atas alas
satauan batuan tersebut.
Peta Litofasies
Peta fasies menggambarkan vareasi sifat litologi atau biolof dari
satuan stratigraf tertentu (Boggs, 2001). Peta fasies yang umum
dipakai adalah peta litofasies dimana menyajikan beberapa aspek
komposisi dan tekstur batuan. Peta litofasies yang umum dipakai
adalah:
a. peta perbandingan klastik (clastic-ratio map) dan
b. peta litofasies tiga komponen.
Studi Provenan
Komposisi dari suatu batuan sedimen klastika yang mengisi suatu
cekungan sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan sumbernya.
Komposisi itu tentu saja juga dipengaruhi oleh pelapukan dan iklim
daerah yang bersangkutan. Studi provenan meliputi: (a) Komposisi
litologi dari asal batuan, (b) tataan tektonik dari daerah asal batuan,
dan (c) iklim, topograf, dan kemiringan daerah asal batuan (Boggs,
2001)