Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS

SISTEM GARIS PANTAI

MATA KULIAH GEOLOGI DASAR

Oleh :

Eleazar Richard Emmanuelle Siregar

NIM : 111160035

Program Studi Teknik Geologi

Fakultas Teknologi Mineral

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... 2
BAB I ........................................................................................................................ 4
1.1 Pendahuluan .................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 16
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan karya tulisan ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Karya tulisan ini
berisikan tentang Sistem Garis Pantai

Karya tulis ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
geologi dasar. Dalam penulisan karya tulis ini, berbagai hambatan telah saya
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya karya tulis saya ini tentu saja bukan
karena kemampuan saya semata, namun karena adanya dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih, yang pertama kepada Dosen Mata Kuliah Geologi
Dasar, yang kedua kepada teman-teman dan tak lupa juga kepada semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan


pengalaman yang sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak yang
menggunakan karya tulis ini, agar karya tulis ini lebih baik dan lebih lengkap
serta bermanfaat. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan,
arahan dan saran yang telah diberikan sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik

Semoga karya tulisan ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca.

Yogyakarta , 29 November 2016

Penyusun

Eleazar Richard E.Siregar


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bentuk lahan asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang
pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah
terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan
memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain
dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai
juga dipengaruhi oleh:
1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah
sekitar pantai tersebut.
3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai disebabkan oleh tenaga dari
luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
4. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan
bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme,
diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya.
5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut.

Berdasarkan tahap-tahap perkembangannya, karakteristik garis pantai dapat


dibedakan menjadi beberapa pengertian, yaitu:
1. Pantai (Shore) Pantai (shore) adalah daerah yang terletak antara air pasang
dan surut, garis batas darat-laut disebut Shore line
2. Garis Pantai (Shoreline) Shoreline adalah garis yang membatasi permukaan
daratan dan permukaan air. Garis batas ini selalu beruba-rubah sesuai dengan
permukaan air laut. Garis pantai tertinggi terjadi pada saat terjadi pasang naik
setinggi-tingginya, sedangkan garis pantai terendah terjadi pada saat terjadi
pasang surut serendah-rendahnya.
3. Pantai Depan (Foreshore) Foreshore adalah daerah sempit yang terdapat pada
pantai yang terletak di antara garis pasang naik tertinggi dengan garis pasang
surut terendah.
4. Pantai Belakang (Backshore) Backshore adalah bagian dari pantai yang
terletak di antara pantai depan (foreshore) dengan garis batas laut tetap
(coastline). Daerah ini hanya akan tergenang air apabila terjadi gelombang
pasang yang besar. Dengan demikian daerah ini akan kering apabila tidak terjadi
gelombang pasang yang intensitasnya besar. Bentang alam seperti ini biasanya
terdapat pada daerah pantai yang terjal, misalnya di pantai selatan Pulau Jawa.
5. Pesisir (Coast) dan Garis Pesisir (Coastline) Coast adalah daerah pantai yang
tidak menentu dan cenderung meluas ke daratan. Sedangkan coastline adalah
garis batas laut yang tetap dari pesisir. Daerah pesisir ini mempunyai kemiringan
lereng yang landai dengan luas yang tidak begitu besar pada daerah tepi pantai
yang sebagian besar merupakan daerah pantai terjal.
6. Endapan Pantai (Beaches) Beaches merupakan endapan hasil kegiatan laut
yang terdapat di pantai. Menurut tempat terjadinya, beaches ini dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Endapan bawah pantai depan (lower forest beach), merupakan jenis
endapan yang terdapat di bagian bawah pantai depan. Endapan ini juga
merupakan hasil dari kegiatan gelombang dan arus litoral.
b. Endapan atas pantai depan (upper foresher beach), merupakan jenis
endapan pantai yang terdapat pada bagian atas pantai depan. Endapan pantai ini
terbentuk karena hasil kegiatan gelombang.
c. Endapan pantai belakang (backshore beach), merupakan jenis endapan
pantai yang terdapat pada pantai belakang yang sempit. Endapan pantai ini
merupakan gabungan dari hasil kegiatan gelombang yang besar, aliran air dari
gelombang pasang naik setinggi-tingginya, angin, serta aliran sungai yang
membawa material batuan ke pantai belakang tersebut.
7. Lepas pantai (Off shore) Lepas pantai adalah daerah yang meluas dari garis
pasang surut terendah ke arah laut,dibedakan:
a. Inshore, meluas dari garis pasang-surut sampai gosong pasir(bar) atau
daerah empasan(breakers).
b. Off shore, meluas di sebelah luar, arah ke laut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada rumusan latar belakang yang sudah diuraikan di atas,
maka dalam hal ini dapat diketahui suatu masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan garis pantai?
2. Apa yang di maksud dengan proses-proses pantai?
3. Apa saja tipe garis pantai?
4. Apa saja tipe pantai?

1.3 Tujuan Membahas Masalah


1. Agar orang lebih mengetahui apa itu sistem garis pantai dan tipe-tipe nya
2. Mengetahui proses-proses pantai
3. Mengetahui tipe-tipe pantai
BAB II

PEMBAHASAN

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi
air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu
pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya
areal daratan.

Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai
seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai.

Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat


digunakan pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi
gelombang. Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang di
antaranya dengan menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada
jarak tertentu dari garis pantai. Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang
serta sekaligus bermanfaat untuk kehidupan binatang serta tempat berkembang biak
ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian besar pantai Utara sudah hilang karena
ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus pantai. Terumbu karang juga
merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk dilestarikan dan
dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.

Proses Pantai

Berbeda dengan proses geologi lainnya, proses pantai terbatas pada daerah yang
sempit pada waktu tertentu. Perubahan garis pantai sangat tergantung pada perubahan
permukaan laut, pengangkatan (uplift) atau penurunan daerah pantai (subsidence).
Proses-proses pantai mencakup seperti gelombang, arus laut dan pasang-surut.

Myrtle Beach di Carolina Selatan


Pasang surut (tides)

Permukaan air laut dapat naik dan turun sebagai respon atas gravitasi bulan. Fluktuasi
demikian pada permukaan laut disebut tides. Banyak daerah yang mengalami dua
kali pasang dan dua kali surut per hari.

Air laut mengalami (a) surut dan (b) pasang

Illustrasi pengaruh gaya gravitasi bulan terhadap air laut di bumi dan hubungannya dengan
gaya sentrifugal bumi menyebabkan laut mengalami pasang-surut. Akibat utama peristiwa pasang
surut adalah terbawanya sedimen sepanjang pantai dan pada dasar laut dangkal yang berdekatan.
Pasang yang besar akan masuk ke daerah teluk dan estuaries.

Pasang-surut laut disebabkan oleh aksi gravitasi bulan dan gaya sentrifugal sistem bumi-bulan.
Pada sisi bumi menghadap bulan, aksi gravitasi terbesar sehingga menyebabkan tonjolan pasang
(tidal bulge) air laut. Pada sisi lain bumi, gaya sentrifugal bumi terbesar sehingga menyebabkan
tonjolan pasang lainnya.

Gelombang (waves)

Gelombang di permukaan air terjadi terutama terjadi pada danau dan lautan sangat
berperan dalam proses erosi, pengangkutan dan pengendapan. Banyak kenampakan
erosi dan pengendapan yang terbentuk dan terubah karena terkena hantaman
gelombang.

Morfologi gelombang terdiri dari crest, bagian tertinggi gelombang dan


trough, bagian terendah dari gelombang. Panjang gelombang (wave length) adalah
jarak antara wave crest atau trough wave. Tinggi gelombang (wave height) adalah
jarak vertikal dari trough dan crest. Kecepatan gelompang disebut celerity (C) dan
bisa dikalkulasi bila mengetahui panjang gelombang (L) dan periode gelombang (T).
Gerak orbital dibawah permukaan menjadi minimum pada kedalaman yaitu setengah
dari panjang gelombang (1/2L). Hal ini dikenal sebagai wave base.

Gelombang dihasilkan dari berbagai proses seperti pergeseran air karena longsor,
pergeseran lantai samudra karena penyesaran dan eksplosivitas gunungapi. Banyak
yang menyakini bahwa gelombang dihasilkan dari aktivitas angin (wind-generated
waves). Ketika angin bertiup maka terjadi transfer energi ke air dan menyebabkan
permukaan air menjadi bergelombang. Mekanisme ini terkait dengan frictional drag
dari udara yang bergerak kearah air.

Gelombang yang mencapai pantai mengalami beberapa perubahan penting, yaitu (1)
panjang gelombang menurun dikarenakan frictional drag; (2) Tinggi gelombang
meningkat dikarenakan kolom air yang bergerak didalam orbit dibandingkan dengan
yang terjadi pada laut dangkal; (3) gelombang menjadi tidak asimetri dikarenakan
peningkatan tinggi dan frictional drag pada dasar laut dan pada akhirnya pecah

Gelombang yang mendekati pantai mengalami sejumlah perubahan penting, yakni (1) panjang
gelombang menurun, (2) tinggi gelombang meningkat dan (3) gelombang menjadi tidak simetris

Setelah gelombang menjadi pecah, maka swash (aliran turbulen) mengalir menuju
lereng pantai (beach slope) dengan kekuatan besar menyebabkan terbawanya pasir
dan gravel ke pantai. Setelah dorongan swash menghilang maka air mengalir turun
melalui lereng pantai sebagai backswash,walaupun sebagian masuk merembes
kedalam gravel pasir yang permeabel.

Refraksi gelombang merupakan kunci dalam proses pantai karena


pengaruhnya mendistribusikan energi sepanjang pantai dan arah air dan dibawanya
sedimen. Hal ini terjadi karena bagian gelombang pada air dangkal mulai menyeret
bagian dasar dan mengalami pelambatan. Sebaliknya segmen gelombang yang sama
di tengah laut dalam bergerak dengan kecepatan normal.

Untuk mengapresiasi pengaruh refraksi gelombang yakni energi yang terkonsentrasi


dan energi akan tersebar (dispersion), maka energi diyakini berupa gelombang
tunggal. Gelombang yang tidak terefraksi terbagi menjadi tiga bagian yang sama
(AB, BC,dan CD). Gelombang yang pecah memiliki kekuatan sebagai agen erosi
pada tanjung (headland), tetapi melemah pada teluk (bays), dimana gelombang
biasanya mengendapkan sedimen yang membentuk pantai. Gambaran sesungguhnya
wave front terefraksi pada sebuah pulau dan tanjung dengan pola refraksi yang jelas
sangatlah mudah diamati dari udara

Refraksi gelombang terkonsentrasi pada daerah tanjung dan akan tersebar pada daerah teluk

Arus pantai (nearshore currents)


Longshore drift adalah salah satu arus yang sangat penting. Dihasilkan dari
perjalanan gelombang yang menyerong terhadap pantai. Ketika gelombang
menghantam pantai pada sudut kurang dari 90o, maka air dan sedimen bergerak
karena gelombang terbawa secara menyerong terhadap pantai sesuai dengan arah
gelombang. Ketika energi gelombang sudah mulai melemah, maka air dan sedimen
yang kembali melalui proses backswash langsung kembali dan tegak lurus terhadap
pantai

Longshore currents mengangkut sedimen sepanjang garis pantai antara breaker zone dan batas
atas pengaruh gelombang

Gelombang terefraksi biasanya akan kembali ke pantai dengan membuat sudut. Hal
ini menyebabkan air antara zona pecahnya gelombang dan pantai terdapat arus yang
paralel terhadap pantai. Keadaan ini disebut sebagai longshore current. Arus ini
penting sekali dalam pengangkutan dan pengendapan sedimen pada zona pantai.

Gelombang yang membawa air masuk kedalam zona pantai, terdapat mekanisme
perpindahan massa air yang kembali ke laut. Salah satu caranya adalah air yang
bergerak ke arah laut dari zona pantai merupakan rip current yang menuju laut
melalui zona pemecah (breaker zone) (lihat gambar 9.8.). Para peselancar mengambil
manfaat besar dari arus ini untuk keluar dari zona pemecah, tetapi arus ini bisa sangat
berbahaya bagi pada pemula yang belum mahir berenang.
Rip current kembali kearah laut dengan membawa suspended sediment yang diindikasikan
dengan perubahan warna dibanding warna air sekitarnya

Tipe garis pantai


Tipe garis pantai ada 2 yaitu, tipe garis pantai primer dan sekunder. Tipe garis pantai
primer merupakan tipe garis pantai karena proses endogen biasanya tipe garis pantai
ini mengikuti bentuk morfologi dari pantai itu sendiri. Sedangkan tipe garis pantai
sekunder merupakan tipe garis pantai yang terjadi karena tenaga eksogen, biasanya
garis pantai ini merupakan perubahan dari garis pantai primer.
 Perubahan garis Pantai
Secara sederhana proses perubahan garis pantai disebabkan oleh angin dan
air yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, mengikis tanah dan
kemudian mengendapkannya di suatu tempat secara kontinu. Proses
pergerakan gelombang datang pada pantai secara esensial berupa osilasi.
Angin yang menuju ke pantai secara bersamaan gerak gelombang yang
menuju pantai berpasir secara tidak langsung mengakibatkan pergesekan
antara gelombang dan dasar laut, sehingga terjadi gelombang pecah dan
membentuk turbulensi yang kemudian membawa material disekitar pantai
termasuk yang mengakibatkan pengikisan pada daerah sekitar pantai (erosi).
Pada dasarnya proses perubahan pantai meliputi proses erosi dan akresi.
Erosi pada sekitar pantai dapat terjadi apabila angkutan sediment yang keluar
ataupun yang pindah meninggalkan suatu daerah lebih besar dibandingkan
dengan angkutan sediment yang masuk, apabila terjadi sebaliknya maka
yang terjadi adalah sedimentasi
Erosi sepanjang pantai merupakan hasil dari aksi abrasi pasir, grevel dan
memindahkannya melalui media gelombang dan arus serta dalam skala lebih
kecil dapat melalui pelarutan dan aksi hidrolika. Aksi pengikisan gelombang dan
arus secara tipikal menghasilkan tebing pantai (sea cliff) (lihat gambar 9.9.).
Bentuk erosional kecil yang terbentuk dan berasosiasi dengan perkembangan
tebing laut adalah meliputi gua-gua laut (sea cave), busur laut (sea arches) dan
onggokan massa laut (sea stacks)

Aksi gelombang bekerja menyerupai gergaji yang memotong secara horizontal pada bagian
dasar tebing. Tebing akan mengalami penghancuran dan keruntuhan. Sedimen hasil erosi
dapat diendapkan pada bagian yang lebih dalam membentuk wave-built terrace

Energi gelombang terkonsentrasi pada bagian tanjung sebagai hasil dari refraksi gelombang.
Zona lemah seperti rekahan, sesar dan lapisan batuan yang tidak resisten akan tererosi
lebih cepat sehingga menghasilkan sea caves. (B). Sea caves membesar membentuk
sea arch. (C). Akhirnya arch mengalami keruntuhan sehingga meninggalkan
kenampakan sea stack
Pada dasarnya proses perubahan pantai meliputi proses erosi dan akresi. Erosi
pada sekitar pantai dapat terjadi apabila angkutan sediment yang keluar ataupun
yang pindah meninggalkan suatu daerah lebih besar dibandingkan dengan
angkutan sediment yang masuk, apabila terjadi sebaliknya maka yang terjadi
adalah sedimentasi

Pantai merupakan sistem dinamik dari sedimen yang dipindahkan. Kebanyakan sedimen pada
sistem pantai dipasok oleh sungai yang membawa sedimen dari daratan dan erosi tebing sungai
karena aksi gelombang. Longshore drift yang membawa material sedimen membentuk tepian
pantai, spits dan bars. Sebagian tertransport ke laut bagian dalam dan sebagian lagi bermigrasi
kearah darat membentuk coastal sand dunes. (A) Energi gelombang terkonsentrasi pada bagian
tanjung sebagai hasil dari refraksi gelombang. Zona lemah seperti rekahan, sesar dan lapisan
batuan yang tidak resisten akan tererosi lebih cepat sehingga menghasilkan sea caves. (B). Sea
caves membesar membentuk sea arch. (C). Akhirnya arch mengalami keruntuhan sehingga
meninggalkan kenampakan sea stack.

Tipe pantai

Pantai sukar untuk diklasifikasikan karena variasi yang banyak dalam faktor
yang mengontrol perkembangan pantai dan variasi didalam komposisi dan
konfigurasi pantai. Secara sederhana akan ada dua tipe pantai yang akan
dibahas yaitu yaitu yang didominasi oleh pengendapan atau yang didominasi
oleh erosi dan akan melihat hubungannya antara pantai dan permukaan laut.

Pantai pengendapan (depositional coasts) seperti Gulf Coast Amerika


Serikat dicirikan oleh melimpahnya detrital sediment dan hadirnya bentuk
lahan yang dibangun oleh pengendapan (depositional landform) seperti delta
dan barrier island. Pantai erosional (erosional coasts) umumnya terlihat curam
dan tidak teratur dan umumnya pantai tidak berkembang dengan bagus, kecuali
di daerah yang terlindung (protected areas). Pantai ini dicirikan dengan
kenampakan erosi seperti tebing laut (sea cliffs), paparan yang terpotong
gelombang (wave-cut platform) dan sea stack (menyerupai tiang pancang).

Bagian berikut ini adalah mengkaitkan pantai dan perubahannya


dengan permukaan laut. Jika permukaan laut naik terhadap daratan atau daratan
mengalami penurunan, maka daerah pantai akan mengalami banjir sehingga
disebut submergent atau drowned coast. Kebanyakan di pantai utara Amerika
dari Maine kearah selatan sepanjang Carolina Selatan mengalami banjir selama
naiknya permukaan laut mengikuti Jaman Pleistocene dimana permukaan laut
sekitar 130 meter lebih rendah dari jaman sekarang dan sungai yang tererosi
lembahnya lebih dalam karena ada upanya meyesuaikan dengan base level
bagian bawah. Ketika permukaan laut naik maka pada lembah bagian bawah
akan tenggelam sehingga membentuk estuaries seperti teluk Delawere dan
Chesapeaks. Estuaries adalah bagian lembah sungai kearah laut dimana
dijumpai percampuran antara air laut dan air tawar.

Emergent coast dijumpai pada daratan yang naik terhadap permukaan


laut seperti yang terjadi selama ekspansi es (glaciers) pada Pleistocene. Saat
ini pantai yang demikian terjadi karena isostacy atau tektonik. Di negara
Kanada dan Skandinavia terdapat pantai tidakberaturan yang disebabkan oleh
isostatic rebound yang mengangkat dataran yang terglasiasi sebelumnya dari
bawah laut.

Emergent coast di Kalifornia


Pantai yang terkait dengan tektonik cenderung lurus karena topografi dasar laut
tersingkap karena pengangkatan berjalan mulus. Pantai barat dari Amerika Utara dan
Amerika Selatan terangkat sebagai konsekuensi dari tektonik lempeng. Kenampakan
yang khas dari jenis pantai ini adalah marine terraces yakni paparan tua yang terkikis
gelombang saat ini menjadi terangkat diatas permukaan laut. Pengangkatan pada
daerah ini terlihat episodik dibanding menerus yang diindikasikan oleh banyaknya
dataran teras (levels of terrace). Contoh adalah hadirnya beberapa dataran teras di di
Kalifornia Selatan yang kemungkinan menggambarkan periode kestabilan tektonik
yang kemudian disusul oleh pengangkatan. Teras tertinggi saat ini adalah sekitar 425
meter diatas permukaan laut

Permukaan lereng yang landai sepanjang pantai Pasifik di Kalifornia merupakan teras marin. Sea
stacks lama terlihat diatas teras ini.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan
pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah
karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang
laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan. Dengan berbagai
berbagai proses-proses pembentukan pantai mencakup seperti
gelombang, arus laut, dan pasang-surut air. Serta perubahan yang terjadi
pada pantai dipengaruhi oleh erosi dan akresi.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai
http://coastalenvironment.blogspot.co.id/2011/01/proses-proses-
pantai.html
http://arsipteknikpertambangan.blogspot.co.id/2011/01/sistem-
pantai.html
https://ichsanmuhammad.wordpress.com/download/sistem-pantai/

Anda mungkin juga menyukai