1. Fraksinasi Kristal
Komposisi cairan magma dapat berubah sebagai hasil dari kristal dan magma tersebut pada
saat kristal terbentuk. Kondisi ini terjadi dalam semua kasus kecuali pada komposisi eutetik.
Kristalisasi mengakibatkan komposisi magma berubah dan jika kristal dipindahkan oleh suatu
proses maka akan muncul komposisi magma baru yang berbeda dengan magma induk. Dan
mineral yang dihasilkan merupakan mineral baru atau mineral solid solution yang telah
mengalami perubahan. Fraksinasi kristal juga dapat menghasilkan komposisi larutan yang
berbeda dari kristalisasi normal yang dilakukan oleh magma induk.
Untuk menghasilkan fraksinasi Kristal dibutuhkan suatu mekanisme alami. Yang dapat
memisahkan Kristal dari magma atau memisahkan Kristal tersebut sehingga tidak lagi
bereaksi dengan magma. Mekanisme yang terjadi secara alami antara lain:
Crystal Setling. Umumnya kristal yang terbentuk dari suatu magma akan mempunyai
densitas yang berbeda dengan larutannya, antara lain:
1. gravity settling: Kristal-kristal yang mempunyai densitas lebih besar dari larutan akan
tenggelam dan membentuk lapisan pada bagian bawah tubuh magma (tekstur kumulat
atau tekstur berlapis pada batuan beku).
2. Crystal floating: Kristal-kristal yang mempunyai densitas lebih rendah dari larutan
akan mengambang dan membentuk lapisan pada bagian atas tubuh magma. Kristalkristal tersebut kaya akan unsur silik.
Filter pressing, yaitu suatu mekanisme yang digunakan untuk memisahkan larutan
dari larutan Kristal. Dalam filter settling Kristal dengan konsentrasi cairan yang
tinggi, cairannya akan dipaksa keluar dari ruang antar Kristal, hal ini dapat
dicontohkan ketika kita sedang meremas spons yang berisi air. Mekanisme ini sulit
untuk diketahui karena:
1. Tidak seperti spons matriks Kristal getas dan tidak dapat mengubah bentuk dengan
mudah untuk menekan cairan keluar.
2. Dibutuhkan retakan pada Kristal untuk memindahkan cairan. Filter settling adalah
suatu metode umum yang digunakan dalam memnisahkan Kristal dari larutan pada
proses-proses industri tetapi belum ditemukannya yang terjadi secara alami.
Pengertian Lain
Adalah Proses pemisahan kristal dari liquid pada magma chamber. Prosesnya dapat termasuk
dalam crystal settling dan floatasi atau juga dikenal dengan gravitional separation
( pemisahan secara gravitasi). Saat mineral terbentuk, maka mineral akan jatuh ke dalam
magma chamber dikarenakan oleh adanya perbedaan berat jenis mineral dengan magma.
2. Liquid immiscibility
Proses ini disebabkan oleh perpindahan atau menghilangnya kandungan gas, sehingga terjadi
pemisahan fraksi-fraksi hablur atau mineral berdasarkan komposisinya masing-masing.
Pelepasan kandungan gas menjadi semakin meningkat dekat makin dekatnya magma tersebut
ke permukaan.
Berdasarkan proses diferensiasi magma itulah, magma induk yang sama dapat menghasilkan
beberapa jenis batuan yang berbeda. Misalnya saja magma induk berupa magma basa, jika
mengalami diferensiasi magma, maka akan terbentuk tiga jenis batuan beku berupa batuan
beku basa, batuan beku intermedier, dan batuan beku asam.
bahan lain
Adalah pembentukan dan pemisahan magma dari magma induk dikarenakan adanya
perubahan sifat fisik akibat tidak bercampurnya selama proses pendinginan. Ada yang sudah
mendingin namun ada yang masih dalam fase melt (Naumov)
Kondisi dimana larutan magma yang memiliki komposisi kimia yang berbeda
tidak dapat saling bercampur. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tipe
molekul antar larutan (polar dan tidak polar). Jika perbedaan spesifik gravitasi
antar larutan terjadi, akan mengakibatkan salah satu larutannya muncul dan
yang lainnya tenggelam.
3. Difusi
merupakan migrasi dari unsur kimia yang dihasilkan oleh reaksi berupa perbedaan tekanan,
temperatur, dan fase kimia
4. 4.Gaseous Transfer
Kondisi dimana gelembung-gelembung gas dalam magma yang lebih ringan dari
larutan magma itu sendiri naik keatas dan mengalami proses pemisahan dengan larutan
magma induk. Akibatnya komposisi kimia induk berubah.
During crystallisation, there is a tendency for equilibrium to be maintained between the solid
and liquid phases. To maintain equilibrium, early formed crystals react with the liquid and
changes in composition take place.
In case of plagioclase, for instance, the first formed crystals are those richest in lime; as
reaction proceeds with falling temperature, the crystals become progressively sodic. Thus a
continuous series of homogeneous solid solution is produced, which constitute the
'continuous-reaction series'.
Certain ferromagnesian minerals on the other hand react with the melt to give rise to a new
mineral with a new crystal- structure and a definite composition. Olivine, for example, may
be transferred to pyroxene, and pyroxene to amphibole. Such abrupt changes constitute the
discontinuous reaction series.
Certain minerals in igneous rocks are associated because they crystallize over the same range
of temperature. Early high-temperature minerals of both series generally crystallize together.
As a result while some minerals are characteristically associated with some specific minerals,
others are incompatible with them.
'Bowen's Reaction principle' illustrates how a primary basaltic magma may solidify as a
gabbro or it may give rise to rocks varying from dunite through gabbro, diorite, tonalite,
granodiorite to granite depending upon the degree of fractionation and the extent to which
early formed minerals are removed from further reaction with the melt.
Thus two magmas of identical initial composition but cooling at different rate produces
different rock types, in the absence of volatiles the normal minerals of the discontinuous
reaction series cannot form.
The products of early crystallisation are concentrated at one end of a differentiation series and
the products of later crystallisation, at the other end.
2. Gravitational settling:
It is the tendency of the heavy minerals to sink to the bottom and those having lower specific
gravity than the melt rise up and float at the top of the magma chamber. The perfection of this
process depends on the size, shape and specific gravity of individual crystals and also on the
viscosity of the magma. Olivine seems to be the most important mineral affected by this
process and its gravitational settling forms stratification in igneous rocks.
3. Filter pressing:
As crystallisation continues a loose mesh -or frame-work of crystals with residual liquid in
the interstices will ultimately be formed. If, at this stage, deformation of the mass occurs,
either by the lateral earth pressure or downward pressure of the lifted strata, the interstitial
liquid will be squeezed out. The liquid will tend to move towards the region of least pressure.
Thus, this process of separation of solid crystals from the fluid magma is known as filterpressing and is found to be very helpful in bringing about effective and appreciable
differentiation in magma.
4. Liquid immiscibility:
A mix of two different components may be homogeneous at a particular temperature, but
with falling of temperature both of them become immiscible fractions and separate from each
other by the difference in specific gravity. In a similar manner, components of an igneous
magma may be perfectly miscible at higher temperature but with gradual cooling the magma
mass may separate out into distinctly different and mutually immiscible components.
5. Gaseous transfer:
Being excellent solvents, volatile constituents continually go on collecting the otherwise
sparsely disseminated metallic and non-metallic constituents as they rise upwards through the
magma chamber. Again the escaping gas bubbles may attach themselves to growing crystals
and float them upwards. The -volatile constituents are capable of making selective transfer of
material from lower to higher levels. In this way, pronounced heterogeneity may develop in
magma.
Thus, differentiation is a major process that is responsible for bringing about diversity in
igneous rock masses.
Magma Differentiation
Diferensiasi magma adalah suatu tahapan pemisahan atau
pengelompokan
magma
dimana
material-material
yang
memiliki
akan membentuk
heterogen.
Crystal Flotation
Pengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik
ke bagian atas magma karena memiliki densitas yang lebih rendah dari
larutan kemudian akan mengambang dan membentuk lapisan pada
bagian atas magma.
Vesiculation
Vesiculation merupakan
suatu
proses
dimana
magma
yang
mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu
naik ke permukaan sebagai gelembung-gelembung gas dan membawa
komponen-komponen sodium (Na) dan potassium (K).