Anda di halaman 1dari 4

Geokimia Isotop dan Aplikasinya pada Bidang Geologi

Adyfa Ilham Ramadhan


21100117120020
IlhamRamadhanNX@yahoo.com
1
Teknik Geologi Universitas Diponogoro, Semarang, Indonesia
Jl. Profesor H. Soedarto Sarjana Hukum, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275

Abstrak
Geokimia merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi
kimia bagian dari bumi. Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan
penelitian kandungan relatif dan absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi. Secara umum,
bidang ini dibagi menjadi dua jenis yaitu geokimia isotop stabil dan radiogenic. Geokimia isotop
dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang, salah satu diantaranya yaitu dibidang geologi. Tujuan
dari pembuatan paper ini adalah supaya dapat mengetahui konsep tentang geokimia isotop secara
detail. Metode yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah studi pustaka dengan data
sekunder diambil dari beberapa paper yang telah dipublish dan sumber-sumber internet resmi.
Keywords : Geokimia, geokimia isotop, aplikasi geokimia isotop, jenis geologi isotop.

Mineral batuan secara alamiah


Pendahuluan mengandung unsur-unsur radioaktif yang
Umur dari bumi dapat diestimasi terus mengalami proses peluruhan. Dengan
berdasarkankan materi radioaktif yang mengetahui berapa jumlah unsur radioaktif
ditemukan. Salah satu proses peluruhan yang yang meluruh dan konstanta peluruhannya,
menjadi patokan dalam menentukan umur maka pentarikhan umur suatu mineral dapat
dari bumi adalah proses peluruhan dimungkinkan untuk dilakukan. Salah satu
uranium-timbal. Dengan dapat diketahuinya unsur radioaktif di bumi yang mengalami
konstanta peluruhan dan berapa jumlah peluruhan adalah uranium dengan produk
uranium dan timbal yang ada saat ini maka akhirnya adalah timbal. Pada awal
lama proses peluruhan uranium menjadi terbentuknya bumi, dapat dianggap bahwa
timbal dapat diperoleh. Waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif tersebut belum
dari unsur radioaktif ini dapat dijadikan mengalami peluruhan.
sebagai acuan yang menggambarkan umur Hingga saat ini para ahli ilmu
bumi. kebumian belum mendapatkan cara yang
tepat untuk menentukan umur Bumi secara
pasti hanya dengan batuan yang ada di Bumi
mengingat batuan tertua yang ada di Bumi
telah terdaur ulang dan hancur oleh proses
tektonik lempeng serta belum pernah menyebabkan variasi komposisi isotope dan
ditemukan batuan-batuan yang terjadi saat variasi isotop yang diakibatkan karena
pembentukan planet Bumi. Meskipun adanya variasi dalam isotope nonradiogenik
demikian, para ahli tersebut sudah mampu yang biasanya dihasilkan oleh reaksi
menentukan kemungkinan umur dari Sistem pertukaran, reaksi kinetika dalam sistem
Tata Surya dan menghitung umur Bumi biologi, atau proses-proses kimia-fisika,
dengan mengasumsikan bahwa Bumi dan seperti penguapan atau difusi.
benda-benda padat yang ada di dalam Sistem Variasi isotop disebabkan adanya
Tata Surya terbentuk pada saat yang perbedaan massa antara isotop yang memilik
bersamaan dan sudah pasti memiliki umur perbedaan kecil dalam frekuensi getaran dari
yang sama pula. atom pada molekul atau Kristal. Pembagian
Umur dari batuan-batuan yang ada geokimia isotop yaitu sebagai berikut.
di Bumi dan di Bulan serta Meteorit dapat Isotop stabil yaitu pada unsur H,
dihitung dengan pemanfaatkan unsur-unsur
C, O, dan S. Unsur-unsur ini dapat
isotop radioaktif yang terjadi secara alamiah
ditemukan pada spesies volatil atau
di dalam batuan dan mineral, terutama yang
fugitif dan pada fasa padatan. Isotopik ini
mempunyai kisaran waktu paruh diatas 700
lebih sering dijumpai pada unsur-unsur
juta tahun atau lebih dari 100 milyar tahun
untuk menjadi unsur-unsur isotop yang
dengan berat atom rendah. Dengan

stabil. meningkatnya temperatur, fraksionasi


Metodologi isotop stabil menurun, sehingga
Metode yang digunakan dalam fraksionasinya di sistem sedimentary
pembuatan paper ini adalah studi pustaka lebih besar daripada di batuan magmatik.
dengan referensi dari paper yang sudah Derajat fraksionasi isotop stabil menurun
dipublikasikan dan juga dari sumber-sumber pada material yang dibentuk pada
internet yang resmi.
permukaan bumi.
Pembahasan
Pengukuran variasi isotopik
Geokimia isotop merupakan suatu
merupakan fungsi proses fraksionasi dan
aspek geologi yang berdasarkan penelitian
komposisi isotopik awal dari starting
kandungan relatif dan absolut dari elemen
serta isotopnya di Bumi. Secara umum,
material. Hasilnya dapat memberikan

bidang ini dibagi menjadi dua cabang: informasi dari temperatur pembentukan
geokimia isotop stabil dan radiogenic. batuan dan mineral, termasuk fosil,
Variasi isotop dapat dibedakan menjadi dua proses-proses kimia dan fisika yang
kelompok utama, yaitu variasi isotop yang mempengaruhi batuan saat atau
diakibatkan karena adanya pelepasan
radioaktif dari nuklida tdak stabil, yang
menyertai pembentukannya, hubungan kegiatan organisme dengan fraksionasi
genetik antara batuan dan jenis meteorit. isotopik yang disebabkan oleh pengaruh
Isotop oksigen merupakan unsur kinetik dan juga kemampuan karbon
yang paling berlimpah di kulit bumi. untuk eksist pada sejumlah besar
Oksigen mempunyai tiga isotop stabil, senyawa dalam sistem alamiah. Saat
16O, 17O, and 18O. Perbedaan pada fraksionasi kimia dari karbon berada
rasio isotop oksigen digunakan untuk pada siklus geokimia, fraksionasi
menjejaki pergerakan air, paleoklimat, isotopik juga terjadi. Banyak fraksionasi
dan gas atmosfer seperti ozon dan karbon isotop karbon anorganik berada pada
dioksida. Perbandingan isotop pada kesetimbangan. Perbedaan nilai
fossil foraminifera digunakan untuk pengukuran mengindikasikan bahwa
memperkirakan temperatur laut pada reaksi metabolik biokimia
zaman purba. mempengaruhi kinetik isotop. Perbedaan
Isotop sulfur memiliki empat dari 13C pada air alami akan secara
isotop stabil , dengan kelimpahan : 32S langsung mempengaruhi 13C pada
(0.9502), 33S(0.0075), 34S(0.0421) and karbonat terpresipitasi.
36S(0.0002). Perbedaan perbandingan Isotop hidrogen memperlihatkan
isotop sulfur dapat digunakan untuk fraksionasi yang terbesar karena
mempelajari asal sulfur pada bijih dan perbedaan massa relatif antara dua isotop
temperatur pada pembentukan mineral stabil 1H dan 2H (deuterium, D) besar
mengandung sulfur. Troilit meteorit dibanding pasangan isotop yang lain.
mempunyai rasio 34S/32S 22,21 dan Fraksionasi sampai 70% atau 700 0/00
dapat dianggap mewakili sulfur purba telah direkam pada sampel geokimia.
(primordial). Dalam tahap eksplorasi energi
Karbon mempunyai dua isotop panasbumi, metode isotop dan geokimia
stabil, yaitu 12C and 13C, dan satu isotop dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal
radioaktif, yaitu 14C. Isotop karbon yaitu untuk memperkirakan temperatur
dapat digunakan untuk menjajaki bawah permukaan (reservoir) dengan
sirkulasi lautan. Isotop karbon stabil penggunaan geotermometer kimia dan
difraksionasi secara primer oleh isotope, mengidentifikasi sumber fluida
fotosintesis. Rasio 13C/12C merupakan panasbumi dengan penggunaan metode
indikator paleoklimate. Karbon juga isotop alam.
memperlihatkan perbedaan isotopik pada Dalam tahap pengeboran sumur
sampel geokimia. Variasi ini berasal dari produksi, metode geokimia dan isotop
bermanfaat untuk memperoleh informasi elemen serta isotopnya di Bumi. Secara
level atau tingkat kedalaman akuifer umum, bidang ini dibagi menjadi dua
yang produktif dan temperaturnya, cabang yaitu geokimia isotop stabil dan
perbandingan air dan uap air (steam radiogenic. Geokimia isotop dapat
fraction) pada reservoir, menilai kualitas diaplikasikan pada tahap eksplorasi
air dan uap air dalam hubungannya energi panas bumi, tahap pengeboran
terhadap produksi dan lingkungan, sumur produksi, tahap eksploitasi dan
memperkirakan kecenderungan deposisi produksi, dan masih banyak lainnya.
(scaling), baik dalam sumur produksi, Ucapan Terima Kasih
sumur reinjeksi, maupun peralatan Saya mengucapkan terimakasih

produksi di permukaan. kepada Tuhan Yang Maha Esa atas


terselesaikannya paper ini. Tidak lupa kami
Dalam tahapan eksploitasi dan
ucapkan terimakasih kepada seluruh
produksi, studi pemantauan geokimia
partisipan yang telah membantu dalam
difokuskan pada komposisi fluida sumur
penyusunan Paper ini. Apabila terdapat
produksi yang telah mengalami berbagai
kesalahan dalam penulisan Paper ini kami
macam proses seperti pendidihan dan memohon maaf. Sekian dan terimakasih.
pencampuran dalam reservoir. Secara Referensi
prinsip, studi tersebut biasa digunakan [1] Arnorsson, S., 2000c, Isotopic and
untuk mengidentifikasi masukan fluida Chemical Techniques in Geothermal
dari air tanah dangkal yang dingin Exploration, Development and Use:
maupun dari masukan fluida panas dari Strategy in Geothermal Exploration,

sumber yang lebih dalam, memantau Development and Production, IAEA,


Vienna
proses pendidihan di dalam akuifer
[2] Showing Their Age by Sarah
produktif, mengidentifikasi perubahan
Zielinski Smithsonian magazine, July
kontribusi akuifer produktif terhadap
2008
keluaran sumur, mengkuantifikasi
[3] https://www.academia.edu/10211260/
perubahan dalam kecenderungan scaling, Geokimia_Isotop (diakses pada Senin, 5
mengkuantifikasi perubahan kualitas air Maret 2018 pukul 22.46 WIB)
dan uap. Dan masih banyak lagi aplikasi
geokimia isotop pada bidang geologi.
Kesimpulan
Geokimia isotop merupakan suatu
aspek geologi berdasarkan penelitian
kandungan relatif dan absolut dari

Anda mungkin juga menyukai