Spittling batubara merupakan lapisan batubara yang bercabang atau
terbelahnya lapisan batubara (secara lateral) dimana jarak antar percabangannya relatif dekat, dimana jarak antar belahan batubara tersebut diisi oleh sedimen bukan batubara (umumnya berupa channel batupasir). Bentuk-bentuk splitting ada 3, yaitu : a. Simple splitting : Splitting sederhana yang disebabkan oleh kehadiran tubuh lentikuler yang besar berupa sedimen bukan batubara (washout). b. Progresif splitting : Terdiri dari beberapa lensa, dimana splitting dapat berkembang secara terus menerus. c. Zig-zag splitting : Lapisan batubara yang terbelah kemudian bergabung lagi dengan lapisan batubara yang lain. Kemenerusan lapisan batubara sering terbelah oleh bentuk membaji dari sedimen bukan batubara. Berdasarkan penyebabnya, dapat akibat proses sedimentasi (autosedimentational split) atau tektonik yang ditunjukan oleh perbedaan penurunan dasar cekungan yang mencolok akibat sesar (Warbroke, 1981 dalam Diessel, 1984) Split sangat penting dalam geologi batubara. Pemahaman yang baik tentang split dapat membantu dalam penentuan sebaran lapisan batubara yang ekonomis, dan perhitungan cadangan. Bentuk split dengan kemiringan 45o yang disertai oleh perubahan kekompakan pada batuan akan menimbulkan masalah dalam kegiatan tambang terbuka, kestabilan lereng, dan kestabilan atap dalam penambangan bawah tanah.