Dalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan “Y”, dimana lengan bagian
atas mewakili dua jalur/deret pembentukan yang berbeda. Lengan kanan atas
merupakan deret reaksi yang berkelanjutan (continuous), sedangkan lengan kiri atas
adalah deret reaksi yang terputus-putus/tak berkelanjutan (discontinuous).
1. Deret Continuous
Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,
mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari
bagan, plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring
penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma yang
pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium. Demikian seterusnya
reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan.
Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan bereaksi, maka sangat sulit sekali
ditemukan plagioklas kaya kalsium di alam bebas.Bila pendinginan terjadi
terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas (plagioklas kaya
kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium).
Deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan
feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi
dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung
feldspar (Ca–Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai
pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion,
feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar,
NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium
terbentuk.
2. Deret Discontinuous
Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu
mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu
dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan
pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang
stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene
menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung
kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole
terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai
terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah
ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan
mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral
yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.
Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan
magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.
3. Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium,
kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium,
aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk
Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila
tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar
mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).