PETROLOGI
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH
BATUAN BEKU FRAGMENTAL
Disusun Oleh:
21100122130060
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH
LABORATORIUM SUMBER DAYA MINERAL DAN BATUBARA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MARET 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Semarang,
Asisten acara Praktikan
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
1. Mengetahui pengertian dari batuan beku fragmental
2. Mengetahui struktur batuan beku fragmental
3. Mengetahui tekstur batuan beku fragmental
4. Mengetahui tentang petrogenesa dari batuan beku fragmental
5. Mengetahui tata cara penamaan batuan beku fragmental
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian batuan beku fragmental
2. Dapat mengetahui struktur batuan beku fragmental
3. Dapat mengetahui tekstur batuan beku fragmental
4. Dapat mengetahui petrogenesa dari batuan beku fragmental
5. Dapat mengetahui tata cara penamaan batuan beku fragmental
1.3 Pelaksanaan Praktikum
Praktikum mata kuliah petrologi acara batuan beku fragmental dilakukan
selama dua sesi yaitu:
1. Sesi materi dilaksanakan secara offline pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 7 Maret 2023
Waktu : 19.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang 202, Gedung Pertamina Sukowati
2. Sesi deskripsi dilaksanakan secara offline pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 8 Maret 2023
Waktu : 17.20 WIB - selesai
Tempat : Ruang 302, Gedung Pertamina Sukowati
BAB II
HASIL DESKRIPSI
(Fisher, 1966)
Nama Batuan: Lapilli tuff
BAB III
PEMBAHASAN
Batuan beku fragmental atau batuan beku piroklastik adalah batuan beku
yang berasal dari aktivitas letusan gunung api / vulkanisme. Vulkanisme
merupakan meletusnya batuan pijar cair (magma) dari gunung api keluar ke
permukaan bumi, pada saat meletus gunung api mengeluarkan berbagai macam
material vulkanik, seperti : material piroklastik, material hidroklastik, material
autoklastik, material alloklastik, material epiklastik. Berikut adalah ukuran dari
butiran material piroklastik.
Pada hari Rabu tanggal 7 maret 2023 telah dilaksanakan praktikum mata
kuliah petrologi acara batuan beku fragmental sesi materi, pada sesi ini para
asisten acara menjelaskan materi tentang batuan beku fragmental yang meliputi
vulkanisme, pengertian batuan beku fragmental, struktur batuan beku fragmental,
tektur batuan beku fragmental, komposisi batuan beku fragmental, dan tata cara
penamaan batuan beku fragmental berdasarkan diagram Fisher, 1966. Sedangkan,
pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 pukul 17.20 dilakukan praktikum mata
kuliah petrologi acara batuan beku fragmental sesi deskripsi, pada sesi ini para
praktikan melakukan deskripsi batuan pada peraga batuan yang telah disediakan
oleh para asisten acara, pada saat deskripsi para praktikan melakukan deskripsi
lewat peraga batuan, deskripsi meliputi warna batu, struktur batuan, tekstur
batuan, komposisi batuan, petrogenesa batuan, dan penamaan batuan.
Batuan peraga AP-01 memiliki warna putih susu yang memiliki panjang
10,5 cm, lebar 8,5 cm, dan tinggi 4,5 cm. Batuan tersebut termasuk batuan beku
fragmental yang terbentuk dari hasil lontaran material gunung api saat mengalami
erupsi. Struktur dari batuan tersebut berupa struktur massif, karena terlihat pejal
tanpa adanya lubang-lubang gas. Tekstur dari batuan fragmental mirip dengan
batuan sedimen yang meliputi ukuran butir, sortasi, kemas, dan bentuk butir.
Berdasarkan pengamatan secara megaskopis batuan peraga AP-01 memiliki
1
ukuran butir < yang berukuran abu/debu halus yang tergolong pada batuan
16
piroklastik dan telah mengalami proses konsolidasi (pembatuan). Batuan peraga
AP-01 ini memiliki sortasi baik, karena semua butirannya seragam, oleh karena
itu kemas yang dihasilkan pada batuan ini tertutup. Bentuk butir dari batuan
peraga AP-01 ini adalah rounded (membundar)
Jenis endapan dari batuan peraga AP-01 ini adalah endapan jatuhan (fall
deposit), karena berasal dari letusan magma yang bersifat asam. Partikel-partikel
halus akan terlontar saat erupsi langsung mendingin dengan cepat sehingga
memiliki ukuran ash atau debu vulkanik berukuran <2 mm, kemudian berjatuhan
pada tubuh gunung api dan terendapkan, selang beberapa lama akan terjadi
kompaksi, Biasanya batuan tuff halus ini terletak pada fasies medial
Batuan lapilli tuff ditemukan pada fasies proksimal yang dicirikan dengan
topografi yang terjal dan tersusun oleh perselingan aliran lava, oleh karena itu
batuan tersebut juga dapat terbentuk melalui endapan aliran (flow deposit). Batuan
yang termasuk ke dalam endapan aliran biasanya memiliki sortasi buruk, .
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Batuan beku fragmental atau batuan beku piroklastik adalah batuan beku
yang berasal dari aktivitas letusan gunung api /vulkanisme.
Tekstur batuan piroklastik meliputi: ukuran butir, sortasi, bentuk butir,
kemas.
Ukuran butir piroklast dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : Blok/bomb
1
(>64mm), Lapili (2 mm - 64 mm), debu/ash kasar ( mm- 2 mm),
16
1
debu/ash halus (< mm).
16
Batuan peraga AP-01 merupakan batuan tuff halus, karena komposisinya
1
100% ash/debu halus. Hal ini dapat ditinjau dari ukuran butirannya <
16
mm. Batuan peraga AP-01 memiliki struktur massif , dengan tekstur
kemas tertutup dikarenakan adanya keseragaman antarbutir yang baik
(well sorted). Bentuk butirannya membundar (rounded) hal ini
dikarenakan material piroklastik menempuh jarak yang cukup jauh
sebelum mengendap,lalu mengalami konsolidasi. Batuan ini berada pada
fasies medial dan endapan jatuhan.
Batuan peraga BST-07 merupakan batuan lapili-tuff breccia, karena
komposisinya meliputi lapilli (10%), Ash (30%), breksi (60%). Hal ini
1
dapat ditinjau dari ukuran butirannya mm – 2mm. Batuan peraga BST-
16
07 memiliki struktur massif , dengan tekstur kemas terbuka dikarenakan
butirannya kurang seragam (poor sorted). Bentuk butirannya sedikit
meruncing (sub angular) hal ini dikarenakan material piroklastik masih
menempuh jarak yang cukup dekat sebelum mengendap,lalu mengalami
konsolidasi. Batuan ini berada pada fasies proksimal dan endapan aliran
Batuan peraga BST-02 merupakan batuan lapili tuff, karena komposisinya
meliputi lapilli 40%, ash 60%. Hal ini dapat ditinjau dari ukuran
1
butirannya mm – 2mm. Batuan peraga BST-07 memiliki struktur
16
massif , dengan tekstur kemas terbuka dikarenakan butirannya kurang
seragam (poor sorted). Bentuk butirannya sedikit membundar (sub
rounded) hal ini dikarenakan material piroklastik masih menempuh jarak
yang cukup dekat sebelum mengendap,lalu mengalami konsolidasi.
Batuan ini berada pada fasies proksimal dan endapan aliran
4.2 Saran
Seluruh praktikan diharapkan agar datang tepat waktu pada saat
sesi deskripsi maupun materi
Seluruh praktikan diharapkan lebih berhati-hati dalam
menggunakan alat peraga
Seluruh praktikan diharapkan tidak terlambat saat asistensi
kelompok
Seluruh asisten diharapkan memberikan materi secara perlahan
dan tidak terlalu cepat
DAFTAR PUSTAKA
Fisher, R. V., & Schmincke, H. U. (2012). Pyroclastic Rocks. Springer Science &
Business Media
LAMPIRAN