Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SEDIMENTOLOGI
ANALISIS KERAKAL

Disusun Oleh :
Achmy Nor At Tas Thari
21100122130037

LABORATORIUM SUMBER DAYA ENERGI, SEDIMEN, DAN


PALEONTOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Sedimentologi Acara Analisis Kerakal yang disusun oleh


praktikan Achmy Nor At Tas Thari telah diperiksa dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Pukul :

Sebagai tugas laporan pelaksanaan mata kuliah Sedimentologi.

Semarang, 23 Maret 2023

Asisten Acara, Praktikan,

Astri Septiyana Achmy Nor At Tas Thari

21100120140051 21100122130037
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Maksud
a. Mengetahui mekanisme dalam analisis kerakal.
b. Mengetahui mekanisme transportasi sedimen.
c. Mengetahui klasifikasi batuan sedimen berdasarkan bentuk butir.
1.2 Tujuan
a. Dapat mengetahui mekanisme dalam analisis kerakal.
b. Mengetahui mekanisme transportasi sedimen.
c. Mengetahui klasifikasi batuan sedimen berdasarkan bentuk butir.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Praktikum Sedimentologi acara Analisis Kerakal telah dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Maret 2023
Pukul : 18.30 - selesai
Tempat : Ruang 202, Gedung Pertamina Sukowati
BAB 3

PEMBAHASAN

Pada hari Kamis, 16 Maret 2023 telah dilakukan Praktikum Sedimentologi


Acara Analisis Kerakal tepatnya pada pukul 18.30 hingga selesai di Ruang 202,
Gedung Pertamina Sukowati. Pada acara tersebut dilakukan 2 sesi acara, yang
pertama adalah sesi materi yang dimana disampaikan beberapa materi yang meliputi
analisis kerakal, mekanisme transportasi sedimen, dan klasifikasi bentuk butir.
Setelah sesi materi, selanjutnya dilakukan sesi latihan praktikum analisis kerakal yang
dimana praktikan menganalisis 2 batuan kerakal untuk diidentifikasi bentuk butirnya.

3.1 Peraga Batuan 1

Pada batuan peraga 1, diketahui memiliki L (Long intercept) = 8 cm, I


(Intermediate intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,48 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 1,07% sehingga dapat digolongkan
dalam sub-angular menurut Folk (1955).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 8 cm, lebar 4,5 cm, dan
ketebalan 2 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 3,625.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 6,5 cm, I (Intermediate


intercept) = 5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 0,64.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir yang diinterpretasikan terbawa oleh
fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material dapat terangkut
secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan, diinterepretasikan juga
batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang karena bentuknya yang
relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya gesekan pada sisi batuan baik
oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.2 Peraga Batuan 2

Pada batuan peraga 2, diketahui memiliki L (Long intercept) = 6,5 cm, I


(Intermediate intercept) = 5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,5 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 2,67% sehingga dapat digolongkan
dalam sub-angular menurut Folk (1955).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 6,5 cm, lebar 5 cm, dan
ketebalan 2 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 3,75.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 6,5 cm, I (Intermediate


intercept) = 5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 1,08.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir dan kerikil yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang
karena bentuknya yang relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya
gesekan pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.3 Peraga Batuan 3

Pada batuan peraga 3, diketahui memiliki L (Long intercept) = 7 cm, I


(Intermediate intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 1,5 cm . Sehingga,
jika dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,48 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,76% sehingga dapat digolongkan
dalam well rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 7 cm, lebar 4,5 cm, dan
ketebalan 1,5 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 4,33.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 7 cm, I (Intermediate


intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 1,5 cm, dengan menggunakan
rumus klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka
hasilnya adalah 0,56.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir yang diinterpretasikan terbawa oleh
fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material dapat terangkut
secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan, diinterepretasikan juga
batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang karena bentuknya yang
relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya gesekan pada sisi batuan baik
oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.4 Peraga Batuan 4

Pada batuan peraga 5, diketahui memiliki L (Long intercept) = 7,5 cm, I


(Intermediate intercept) = 5,5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,46 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 1,52% sehingga dapat digolongkan
dalam well rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 7,5 cm, lebar 5,5 cm, dan
ketebalan 2 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 3,75.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 8 cm, I (Intermediate


intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 0,75.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir dan kerikil yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang
karena bentuknya yang relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya
gesekan pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.5 Peraga Batuan 5

Pada batuan peraga 5, diketahui memiliki L (Long intercept) = 7,5 cm, I


(Intermediate intercept) = 6 cm, dan S (Short intercept) = 3 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,58 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,668% sehingga dapat digolongkan
dalam rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 7,5 cm, lebar 6 cm, dan
ketebalan 3 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 2,75.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 8 cm, I (Intermediate


intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 3,75.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir dan kerikil yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang
karena bentuknya yang relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya
gesekan pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.6 Peraga Batuan 6

Pada batuan peraga 6, diketahui memiliki L (Long intercept) = 7 cm, I


(Intermediate intercept) = 5 cm, dan S (Short intercept) = 3 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,64 cm dan termasuk dalam kelas sub-elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 1,0825% sehingga dapat digolongkan
dalam well rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 7 cm, lebar 5 cm, dan
ketebalan 3 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 6,75.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 7 cm, I (Intermediate


intercept) = 5 cm, dan S (Short intercept) = 3 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 1,3.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang sub-elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir yang diinterpretasikan terbawa oleh
fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material dapat terangkut
secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan, diinterepretasikan juga
batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang karena bentuknya yang
relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya gesekan pada sisi batuan baik
oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.7 Peraga Batuan 7

Pada batuan peraga 7, diketahui memiliki L (Long intercept) = 5,5 cm, I


(Intermediate intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 0,8 cm . Sehingga,
jika dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,14 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,71% sehingga dapat digolongkan
dalam very angular menurut Folks (1955).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 5,5 cm, lebar 4,5 cm, dan
ketebalan 0,8 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 2,5.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 8 cm, I (Intermediate


intercept) = 4,5 cm, dan S (Short intercept) = 2 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 3.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen kapur karbonat yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara suspensi karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara melayang-layang. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif jauh
karena bentuknya yang relatif kecil, halus dan memanjang akibat adanya gesekan
pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.8 Peraga Batuan 8

Pada batuan peraga 8, diketahui memiliki L (Long intercept) = 6,5 cm, I


(Intermediate intercept) = 3,5 cm, dan S (Short intercept) = 2,5 cm . Sehingga,
jika dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,65 cm dan termasuk dalam kelas sub-elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,87% sehingga dapat digolongkan
dalam very angular menurut Folk (1955).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 6,5 cm, lebar 3,5 cm, dan
ketebalan 2,5 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 2,5.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 6,5 cm, I (Intermediate


intercept) = 3,5 cm, dan S (Short intercept) = 2,5 cm, dengan menggunakan
rumus klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka
hasilnya adalah 1,55.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang sub-elongated karena tertransportasi dengan arus yang relatif kuat dan
batuan tersebut tersusun atas material sedimen pasir yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang
karena bentuknya yang relatif sedang, kasar dan memanjang akibat adanya
gesekan pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media pertranspornya.

3.9 Peraga Batuan 9

Pada batuan peraga 9, diketahui memiliki L (Long intercept) = 7 cm, I


(Intermediate intercept) = 4 cm, dan S (Short intercept) = 1 cm . Sehingga, jika
dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,33 cm dan termasuk dalam kelas very elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,6875% sehingga dapat digolongkan
dalam rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan
ketebalan 1 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 6.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 7 cm, I (Intermediate


intercept) = 4 cm, dan S (Short intercept) = 1 cm, dengan menggunakan rumus
klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka hasilnya
adalah 0,42.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang very elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan
tersebut tersusun atas material sedimen pasir dan kerikil yang diinterpretasikan
terbawa oleh fluida (air) secara bed load karena pada keadaan tersebut material
dapat terangkut secara menggelinding. Berdasarkan besar ukuran batuan,
diinterepretasikan juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif sedang
hingga jauh karena bentuknya yang relatif kecil, kasar dan memanjang akibat
adanya gesekan pada sisi batuan baik oleh material lain maupun media
pertranspornya.

3.10 Peraga Batuan 10

Pada batuan peraga 10, diketahui memiliki L (Long intercept) = 6 cm, I


(Intermediate intercept) = 2,5 cm, dan S (Short intercept) = 1,5 cm . Sehingga,
jika dimasukkan ke dalam rumus klasifikasi Sphericity menurut Sneed and Folk
(1968) akan menghasilkan nilai 0,63 cm dan termasuk dalam kelas elongate.

Berdasarkan panjang garis singgung imajiner dan garis yang menyinggung


sisi batuan, dengan menggunakan rumus klasifiikasi Roundness menurut Tester
and Bay maka didapatkan hasilnya yaitu 0,675% sehingga dapat digolongkan
dalam rounded menurut Powers (1949).

Berdasarkan dimensi pada batuan yaitu panjang 6 cm, lebar 2,5 cm, dan
ketebalan 1,5 cm, dengan menggunakan rumus klasifikasi Flatness Ratio menurut
Wenworth maka dihasilkan besarannya yaitu 3,33.

Berdasarkan satuan panjang L (Long intercept) = 6 cm, I (Intermediate


intercept) = 2,5 cm, dan S (Short intercept) = 1,5 cm, dengan menggunakan
rumus klasifikasi Oblate – Prolate menurut Dobkins and Folk (1968) maka
hasilnya adalah 0,34.

Mekanisme transpor pada batuan tersebut dapat dilihat dari ciri fisiknya
yang elongated karena tertransportasi dengan arus yang kuat dan batuan tersebut
tersusun atas material sedimen lempung yang diinterpretasikan terbawa oleh
fluida (air) secara suspensi karena pada keadaan tersebut material dapat terangkut
secara melayang-layang. Berdasarkan besar ukuran batuan, diinterepretasikan
juga batuan ini telah tertranspor pada jarak yang relatif jauh karena bentuknya
yang relatif kecil, halus dan memanjang akibat adanya gesekan pada sisi batuan
baik oleh material lain maupun media pertranspornya.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Pada peraga batuan 1, dihasilkan besaran Sphericity 0,48 cm (very elongate),


Roundness 1,07 % (sub-angular)(Folks, 1955), Flatness Ratio 3,625, dan Oblate
Prolate 0, 64. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan tertransportasi secara bed
load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
b. Pada peraga batuan 2, dihasilkan besaran Sphericity 0,5 cm (very elongate),
Roundness 2,67 % (sub-angular)(Folks, 1955), Flatness Ratio 3,325, dan Oblate
Prolate 1,08. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dan tertransportasi
secara bed load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
c. Pada peraga batuan 3, dihasilkan besaran Sphericity 0,48 cm (very elongate),
Roundness 0,76 % (well rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 4,33, dan
Oblate Prolate 0,56. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan tertransportasi secara
bed load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
d. Pada peraga batuan 4, dihasilkan besaran Sphericity 0,46 cm (very elongate),
Roundness 1,52 % (well rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 3,75, dan
Oblate Prolate 0,75. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dan
tertransportasi secara bed load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
e. Pada peraga batuan 5, dihasilkan besaran Sphericity 0,58 cm (very elongate),
Roundness 0,668 % (rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 2,75, dan Oblate
Prolate 3,75. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dan tertransportasi
secara bed load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
f. Pada peraga batuan 6, dihasilkan besaran Sphericity 0,64 cm (sub-elongate),
Roundness 1,0825% (well rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 6,75, dan
Oblate Prolate 1,3. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan tertransportasi secara
bed load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
g. Pada peraga batuan 7, dihasilkan besaran Sphericity 0,14 cm (very elongate),
Roundness 0,71 % (very angular)(Folks, 1955), Flatness Ratio 2,5, dan Oblate
Prolate 3. Batuan tersusun atas sedimen kapur karbonat dan tertransportasi secara
suspensi pada jarak yang relatif jauh dari sumbernya.
h. Pada peraga batuan 8, dihasilkan besaran Sphericity 0,65 cm (sub-elongate),
Roundness 0,87 % (very angular)(Folks, 1955), Flatness Ratio 2,5, dan Oblate
Prolate 1,55. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan tertransportasi secara bed
load pada jarak yang relatif sedang dari sumbernya.
i. Pada peraga batuan 9, dihasilkan besaran Sphericity 0,33 cm (very elongate),
Roundness 0,6875 % (rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 6, dan Oblate
Prolate 0,42. Batuan tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dan tertransportasi
secara bed load pada jarak yang relatif sedang hingga jauh dari sumbernya.
j. Pada peraga batuan 10, dihasilkan besaran Sphericity 0,63 cm (elongate),
Roundness 0,675 % (rounded)(Powers, 1949), Flatness Ratio 3,33, dan Oblate
Prolate 0,34. Batuan tersusun atas sedimen lempung dan tertransportasi secara
sus padaensi jarak yang relatif jauh dari sumbernya.

4.2 Saran

Keberlangsungan acara praktikum sudah berjalan dengan lancar dan cukup


kondusif, untuk kedepannya agar lebih bisa ditingkatkan dan dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA

Surjono, Sugeng. 2018. Sedimentologi. Yogyakarta: UGM Press.

Tim Asisten Praktikum Sedimentologi. 2018. Buku Panduan Praktikum


Sedimentologi. Semamrang: Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai