Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Rock Mass


Pada praktikum mekanika batuan mata acara Rock Mass merupakan suatu
cara untuk menilai suatu batuan. Sistem Rock Mass Rating (RMR) pada awalnya
telah dikembangkan pada South African Council of Scientific and Industrial
Research (CSIR) oleh Bieniawski (1973) berdasarkan pengalamannya di terowongan
dangkal pada batuan sedimen (Kaiser et al., 1986; dalam Singh, 2006). Klasifikasi
geomekanik didasarkan pada hasil penelitian 49 terowongan di Eropa dan Afrika,
dimana klasifikasi ini menilai beberapa parameter yang kemudian diberi bobot
(rating) dan digunakan untuk perencanaan terowongan (Bieniawski, 1973, 1976,
1984; dalam Nurfalah, 2010). Tujuan menggunakan klasifikasi ini dalah sebagai
bentuk komunikasi para ahli untuk menyelesaikan permasalahan geoteknik. Seperti
dapat memperkirakan sifat-sifat dari massa batuan dan dapat juga merencanakan
kestabilitas terowongan atau lereng. Klasifikasi geomekanik sistem RMR adalah
suatu metode empiris untuk menentukan pembobotan dari suatu massa batuan, yang
digunakan untuk mengevaluasi ketahanan massa batuan sebagai salah satu cara untuk
menentukan kemiringan lereng maksimum yang bisa diaplikasikan untuk hal
pembuatan terowongan.
3.1.2 Uji Sifat Fisik
Setelah melakukan praktikum mekanika batuan dilaboratorium geomekanika
dengan mata acara uji sifat fisik batuan yang ditujukan yaitu untuk mengetahui
parameter pengujian sifat fisik batuan, mengetahui penggunaaan alat-alat pada uji
sifat fisik batuan serta mengetahui pengolahan data sifat fisik batuan, maka dapat
simpulkan bahwa mekanika batuan merupakan ilmu teoretis dan ilmu terapan dari
perilaku mekanik batuan dan massa batuan. Dalam geologi, mekanika batuan adalah
cabang mekanika yang mengkaji tentang respons batuan dan massa batuan terhadap
medan gaya dari lingkungan mereka. Selain itu, mekanika batuan juga dapat
diartikan yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan.
Pada kegiatan praktikum mata acara uji sifat fisik batuan ini, ada beberapa
alat yang digunakan yaitu alat tulis – menulis dimana alat ini digunakan untuk
Penutup - 32
mencatat segala data yang telah didapatkan, cawan dimana alat ini digunakan sebgai
wadah atau tempat diletakkan sampel batuan saat dilakukan penimbangan, desikator
dan pompa vakum yang digunakan untuk menjenuhkan sampel batuan, oven
digunakan utnuk pengeringan sampel batuan, neraca listrik digunakan untuk
menimbang sampel batuan, wadah penampungan air yang berfungsi untuk
menampung air pada saat menimbang sampel dalam keadaan tenggelam (untuk
mencari berat jenuh), jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur diameter dari
sampel batuan dan kalkulator untuk menghitung pada saat pengolahan data sampel
batuan.
Menentukan sifat fisik batuan ada 10 parameter yang digunakan yaitu massa
jenis asli (natural density), massa jenis kering (dry density), massa jenis jenuh
(saturated density), apparent spesicic gravity, true spesicic gravity, kadar air asli
(natural water content), kadar air jenuh (absorption), derajat kejenuhan, porositas,
dan angka pori (void ratio, e).
3.1.3 Uji Kuat Geser
Setelah melakukan praktikum mekanika batuan dilaboratorium geomekanika
dengan mata acara uji kuat geser maka dapat disimpulkan uji ini menggunakan
mesin tekan (compression machine) untuk menekan sampel batuan yang berbentuk
silinder dari satu arah (uniaxial).
Penyebaran tegangan di dalam sampel batuan secara teoritis adalah searah
dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut. Tetapi dalam kenyataannya arah
tegangan tidak searah dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut karena ada
pengaruh dari plat penekan mesin tekan yang menghimpit sampel, sehingga bentuk
pecahan tidak terbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya melainkan berbentuk
kerucut cone. Perbandingan antara tinggi dan diameter sampel (l/d) mempengaruhi
nilai kuat tekan batuan. Untuk melakukan pengujian pada kuat tekan maka dari itu
kita dapat digunakan yaitu 2 < l/d < 2,5.
Adapun parameter yang mempengaharui uji kuat geser pada batuan yaitu
luas permukaan contoh, gaya geser, tegangan normal, tegangan geser, sudut geser
dalam dan kohesi.
3.1.4 Uji Kuat Tekan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
nilai kuat tekanan tertinggi adalah 6,033 MPa.

Penutup - 33
Perbandingan antara interval waktu dan nilai gaya tekan adalah seperti
150:40 itu contoh interval waktu tertinggi dan nilai gaya tekan tertinggi.
Pada mata acara ini hanya sampai menetukan tegangan maksimum saja tidak
sampai mengitung kohesi dan sudut geser dalamnya dikarnakan waktu dan suasana
yang kurang efisien.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Asisten


Untuk asisten agar bisa memberikan pemahaman tambahan kepada praktikan
agar praktikan dapat memahami arah dari materi yang dipelajari dan tetap menjaga
keramahannya terhadap praktikan.
3.2.2 Saran Untuk Laboratorim
Untuk laboratorium yaitu agar memperbaiki kualitas video serta suara dari
video tersebut bisa terdengar dengan baik agar kita mendapatkan pemahaman materi
disaat praktikan berlangsung.
3.2.3 Saran Untuk Praktikum Selanjutnya
Saran untuk praktikum selanjutnya memberikan kualitas yang lebih baik
dengan yang hari ini dari yaitu berupa tegas dalam menghadapi praktikum yang tidak
sperti biasanya dilakukan secara offline.

Penutup - 34

Anda mungkin juga menyukai