Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

PREPARASI SAMPEL

Andy Misrun Makhathir Sam1, Muh. Asyriadi, S.T.2, Muhammad Ikbal, S.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email: andymisrunmakhathirsam@gmail.com

Sari

Dalam melakukan pengujian sampel di Laboratorium terlebih dahulu kita mempersiapkan sampel yang ingin diuji
dengan melakukan preparasi. Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada
massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium. Pembuatan sampel di Laboratorium dapat dibuat dari blok
batuan yang diambil di lapangan kemudian di bor dengan pengintian dalam Laboratorium. Sampel berbentuk silinder
dan kubus dapat digunakan untuk uji kuat geser dan uji kuat tekan. Tujuan dari praktikum ini agar praktikan dapat
megetahui cara mempersiapkan sampel untuk pengujian di Laboratorium dengan melakukan preparasi,
mengetahui alat yang digunakan dan cara penggunaannya serta mengetahui bentuk dan ukuran sampel hasil
preparasi. Metode utama yang digunakan untuk pengambilan sampel batuan untuk keperluan pengujian dan penilaian
kualitas serta struktur batuan adalah pengeboran inti. Pada percobaan ini kami menggunakan alat berupa peralatan
keamanan, Stone Cutter, Coring, ember, kuas, cetakan housing, sekop semen dan untuk bahannya kita menggunakan
semen, pasir, air, cairan pengeras, dan oli. Pada sampel pertama kita membuat sampel berbentuk balok dengan
menggunakan alat Stone Cutter, untuk sampel kedua yang kedua kita menggunakan alat Coring untuk
membentuk sampel berbentuk silinder. Setelah sampel terbentuk kita mempersiapkan sampel tersebut untuk
pengujian selanjutnya dengan melakukan pengecoran menggunakan cetakan Housing sebagai alat bantu
untuk melakukan uji kuat geser.

Kata Kunci: Cutter; Coring; Housing; Preparasi; Sampel.

PENDAHULUAN lapangan atau dapat dibuat di laboratorium.


Pembuatan sampel dilapangan yaitu dengan
Batubara merupakan satuan sedimen yang melakukan pengeboran inti (core drilling)
terbentuk dari pembusukan perlapisan tumbuhan langsung kedalam batuan yang akan diselidiki,
selama lebih kurang 300 juta tahun yang bersifat sehingga diperoleh inti yang berbentuk silinder.
heterogen sehingga kemungkinan pada seam yang Inti tersebut langsung dapat digunakan untuk
sama batubara memiliki perbedaan kualitas, pengujian di laboratorium dengan syarat tinggi
tergantung pada proses pembatubaraannya. sampel dua kali diameternya.
Intensitas proses geokimia menjadi penentu Pembuatan sampel di laboratorium dapat
kualitas batubara. Untuk dapat menentukan dibuat dari blok batuan yang diambil di lapangan
kualitas batubaa dilakukan uji laboratorium kemudian di bor dengan pengintian dalam
meliputi kandungan air, zat terbang, kadar abu, laboratorium. Hasil sampel yang diperoleh
sulfur, ukuran dan indeks ketergerusan batubara. umumnya berbentuk silinder dengan diameter 50-
(Anriani, 2013) 70 mm, kemudian dipotong dengan mesin potong
Salah satu tahapan sebelum melakukan batu untuk mendapatkan ukuran tinggi sampel dua
pengujian dilaboratorium, yaitu melakukan kali diameternya. Ukuran sampel dapat lebih kecil
preparasi sampel. Preparasi sampel adalah proses maupun lebih besar dari ukuran tersebut,
sebelum sampel diinjeksikan ke sistem tergantung dari maksud dan tujuan pengujian.
kromatografi. Sampel adalah sebagian dari objek Model fisik sampel batuan dapat dibuat dari
penelitian yang dianggap mewakili gambaran dari campuran kerikil, pasir dan semen. Perbandingan
populasi. Tujuan Preparasi sampel yaitu untuk campuran ini disesuaikan dengan kebutuhan.
meminimalkan adanya pengotor yang akan Semakin besar campuran semen maka sampel
mengganggu proses analisis dengan akan semakin kuat. Campuran ini kemudian
mengemilinasi komponen-komponen selain analit. diaduk dan dimasukkan ke dalam pipa paralon
Sampel batuan yang digunakan untuk pengujian dengan ukuran diameter 50-70 mm dan tinggi dua
berupa inti bor (core) dari hasil pengeboran inti di kali diameternya, selanjutnya dibiarkan dengan
jangka waktu 7-27 hari. Pengujian sampel 1. Menurut Talobre, mekanika batuan adalah
sebaiknya dilakukan setelah jangka waktu 7-27 sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya
hari sampel model fisik tersebut dibuat. adalah mempelajari perlilaku batuan di
Sampel berbentuk silinder dan kubus dapat tempat asalnya untuk dapat mengendalikan
digunakan untuk kuat uji geser dan uji kuat tekan. pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan
Adapun dalam penggunaannya, lebih baik tersebut.
menggunakan sampel berbentuk silinder untuk 2. Menurut Coates, mekanika batuan adalah
kuat uji tekanmaupun uji kuat geser dikarenakan ilmu yang mempelajari efek dari gaya
beban yang dikenakan kepada batuan tersebar terhadap batuan.
merata dibandingkan sampel berbentuk kubus. 3. Menurut US National Committee On Rock
(Geomekanika, 2022) Mechanics (1984), mekanika batuan adalah
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
megetahui cara mempersiapkan sampel untuk batuan baik secara teoritis maupun terapan,
pengujian di Laboratorium dengan melakukan merupakan cabang ilmu mekanika yang
preparasi, mengetahui alat yang digunakan dan berkenaan dengan sikap batuan terhadap
cara penggunaannya serta mengetahui bentuk dan medan-medan gaya pada lingkungannya.
ukuran sampel hasil preparasi. 4. Menurut Budavari, mekanika batuan adalah
1.1 Maksud ilmu yang mempelajari mekanika
1. Praktikum ini bermaksud agar praktikan perpindahan padatan untuk menentukan
dapat mengetahui cara dalam mempersiapkan distribusi gaya-gaya dalam dan deformasi
sampel sebelum melakukan pengujian di akibat gaya luar pada suatu benda padat.
Laboratorium; Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang
2. Praktikum ini juga dimaksudkan agar perlu diketahui dalam mekanika batuan dan dapat
Mahasiswa dapat mengenal peralatan yang dikelompokkan rnenjadi dua, yaitu:
a. Sifat fisik batuan seperti bobot isi, berat
digunakan sebagai sarana dalam menganalis
jenis, porositas, absorpsi dan void ratio.
suatu sampel.
b. Sifat mekanik batuan seperti kuat tekan, kuat
2.1 Tujuan tank. modulus elastisitas, clan nisbah
1. Mempersiapkan sampel untuk pengujian di polisson.
Laboratorium; Kedua sifat tersebut dapat ditentukan baik di
2. Mempermudah dalam analisis sampel. laboratorium maupun lapangan. Penenman di
laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap
TINJAUAN PUSTAKA sampel yang diambil dilapangan. Satu sampel
dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat
Mekanika batuan adalah salah cabang batuan. Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik
disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan batuan yang merupakan pengujian tanpa merusak
merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat (non destructive test), kemudian dilanjutkan
mekanik batuan dan massa batuan serta mengkaji dengan penentuan sifat mekanik batuan yang
tentang respon batuan dan massa batuan terhadap merupakan pengujian merusak (destructive test)
medan gaya dari lingkungan mereka. Hal ini sehingga sampel batuan hancur.
menyebabkan mekanika batuan memiliki peran Metode utama yang digunakan untuk
yang dominan dalam operasi penambangan, pengambilan sampel batuan untuk keperluan
seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, pengujian dan penilaian kualitas serta struktur
penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. batuan adalah pengeboran inti. Metode sumur uji,
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih bor tanpa inti, dan geofisik digunakan untuk
mineral yang berbeda dimana tidak mempunyai mengidentifikasi bagian atas batuan. Pengeboran
komposisi kimia tetap. Batuan terdiri dari bagian
dan pengambilan sampel batuan hendaknya
yang padat baik berupa kristal maupun yang tidak
mempunyai bantuk tertantu dan bagian kosong mengacu pada Commision on standardization of
seperti pori-pori, fissure, crack, joint dan lain-lain. laboratory and field test atau international society
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa for rock mechanics/ISRM. Jika lapisan terlalu
batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal keras dapat menggunakan standar ASTM D2113
sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya practice for diamond core drilling for site
dekat dengan permukaan bumi. investigation. Pemeliharaan terhadap sampel
Definisi mekanika batuan telah diberikan
batuan yang telah didapat harus dilakukan untuk
oleh beberapa ahli atau komisi-komisi yang
bergerak dibidang tersebut, seperti: melindungi sampel dari goncangan/kejutan dan
getaran atau perubahan temperatur. Perawatan dan dapat berasal dari darah maupun urin. Untuk
pemeliharaan sampel batuan dapat mengikuti darah dapat dipilih whole blood, serum, ataupun
ASTM D 5079 practices for preserving ang plasma, tergantung dari data yang diinginkan
(Yakub, 2012).
transporting rock core sampel.
Preparasi sampel sendiri merupakan bagian
Teknik preparasi ini merupakan bagian dari dari proses analisis yang sangat penting. Karena
proses analisis yang sangat penting, dikarenakan teknik preparasi sampel adalah proses yang harus
preparasi merupakan proses yang dilakukan untuk dilakukan untuk menyiapkan sampel sehingga
menyiapkan sampel sehingga siap untuk dianalisis siap untuk dianalisis menggunakan instrumentasi
dengan menggunakan instrumen yang sesuai. yang sesuai. Secara umum proses analisis minimal
Teknik preparasi sampel ini dilakukan untuk mempunyai 5 langkah, yaitu sampling
memisahkan material dari matriks sampel yang (pengambilan sampel), preservasi sampel
sangat kompleks, sehingga diperoleh material (penyimpanan sampel), preparasi sampel
dengan konsentrasi yang sangat tinggi, dan (penyiapan sampel), analisis (pengukuran),
mengubah material lain yang dapat dianalisis interpretasi data (analisis data), dan pembuatan
dengan instrumentasi yang tersedia. Preparasi laporan analisis. Kesalahan pada salah satu tahap
sampel batuan meliputi pemotongan batuan, pada proses analisis akan menyebabkan terjadinya
perataan dan penghalusan permukaan. Sampel kesalahan hasil analisis. Akibatnya akan
batuan dipotong dengan ukuran ketentuan dan dihasilkan data hasil analisis yang tidak valid.
persyaratan standar ASTM D.3967-86 atau ISRM Teknik preparasi sampel dilakukan dengan tujuan
(1985). khusus untuk memisahkan analit dari matriks
Permukaan sampel batuan yang sudah sampel yang sangat komplek, memekatkan analit
dipotong harus di ratakan dan dihaluskan dengan sehingga diperoleh analit dengan konsentrasi yang
menggunakan mesin asah atau ampelas. Hal ini lebih tinggi dari semula, dan mengubah analit
bertujuan agar terjadi kontak menyeluruh antara menjadi senyawa lain yang dapat dianalisis
plat penekan dengan mesin UCS dan permukaan dengan instrumentasi yang tersedia.
sampel batuan uji pada saat sampel batuan ditekan Alat yang digunakan dalam melakukan
sehingga terjadi distribusi gaya yang merata pada preparasi sampel, yaitu:
sampel batuan. Pada sistem kontrol digunakan 1. Stone Cutter
dialhauge dengan ketelitian 1mm. Pada penelitian Alat ini dapat digunakan untuk memotong
ini, beda tinggi antara titik-titik pada permukaan sampel, batu hasil pengeboran atau batuan
kontak sampel batuan dengan plat penekan yang tentunya tidak beraturan untuk
diupayakan tidak melebihi 0,5 mm. mendapatkan bentuk yang sesuai dengan
Dalam kegiatan preparasi sampel-sampel suatu sampel. Dapat menggunakan dengan
yang akan digunakan dalam pengujian sifat potongan berdiameter 350 sampai 450 mm.
mekanik batuan, merupakan salah satu kegiatan kemiringan pemotongnya pun dapat diatur
yang wajib dilakukan dalam proses pengujian, sampai dengan 45 derajat. Troli dan tangki
agar data yang diperoleh lebih akurat. Preparasi air untuk mencegah terjadinya korosi.
ini akan menentukan suatu sampel batuan dalam Dilengkapi dengan pompa air untuk
pengujian untuk menghasilkan output data yang pendinginan blade dan sistem penyaringan
diinginkan. Preparasi harus dilakukan untuk ganda. Pisau pemotong dan perangkat untuk
pengujian sifat mekanik batuan. mengunci spesimen tidak termasuk.
Preparasi sampel adalah proses penyiapan
sampel sebelum dilakukan analisi yang bertujuan
untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor
atau zat yang tidak diinginkan (selain analit)
sehingga didapat hasil yang valid. (Waheed. A,
2005)
Preparasi sampel merupakan hal paling
penting dalam suatu analisis klinik karena
Gambar 1. Alat Stone Cutter
membutuhkan waktu paling lama diantara langkah
yang lain. Lebih jauh lagi tidak jarang banyak 2. Coring
kesalahan terjadi dalam proses preparasi sampel. Alat ini dapat digunakan untuk membuat
Preparasi sampel yang salah dapat menyebabkan sampel atau memotong batuan menjadi
kesalahan dalam interpretasi data klinik yang bentuk silinder. Mesin ini dapat digunakan
diperoleh. Maka dari itu setiap langkah dalam pada setiap sudut dalam posisi horizontal
preparasi urin harus benar-benar diperhatikan. dengan pemasangan yang tepat untuk
Sampel yang digunakan dalam analisis klinik memastikan bahwa air pembilasan tidak jatuh
langsung ke motor. Untuk penggunaan Drive” (sehingga gas terbebaskan tersebut
internal, disarankan agar mesin dibarengi akan mendorong minyak dan air keluar dari
dengan sistem pengumpul air. pori).
Sampling merupakan suatu proses untuk
mendapatkan sampel dari suatu kawasan yang
cukup representatif atau satu bagian dari
keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai
karakteristik untuk tujuan inspeksi atau
menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan
sebagian dari populasi stastistik dimana sifat-
sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan
Gambar 2. Alat Coring informasi keseluruhan.
Syarat-syarat Sampel:
3. Cetakan Housing 1. Memiliki presisi (ketetapan). Penelitian yang
Cetakan Housing merupakan sebuah alat baik adalah penelitian yang hasilnya sangat
yang berfungsi sebagai cetakan saat akurat. Dengan hasil yang akurat dapat
melakukan pengecoran untuk membantu dirumuskan simpulan yang akurat pula.
dalam melakukan uji kuat geser pada sampel Sehingga terdapat hubungan, semakin besar
berbentuk silinder. sampel, akan semakin kecil kemungkinan
kekeliruan dalam penarikan kesimpulan.
2. Memiliki akurasi (data yang akurat).
Tingkat ketidakadaan "bias" (kekeliruan)
dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit
tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel,
makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur
adanya "bias" atau (tematic variance) yang
Gambar 3. Cetakan Housing maksudnya adalah tidak ada keragaman
Metode dalam coring ada dua, yaitu pengukuran yang disebabkan karena pengaruh
Bottom Hole Coring atau pengambilan core yang yang diketahui atau tidak diketahui,
dilakukan pada waktu pemboran berlangsung dan yang menyebabkan skor cenderung mengarah
Sidewall Coring atau pengambilan core yang pada satu titik tertentu. Sebagai contoh, jika
dilakukan setelah operasi pemboran berlangsung ingin mengetahui rata-rata luas tanah suatu
selesai atau pada waktu pemboran berhenti. perumahan, laiu yang dijadikan sampel adalah
Kedua metode coring, mempunyai prinsip kerja rumah yang terletak di setiap sudut jalan, maka
yang berbeda, dan menghasilkan (hasil) analisis hasil atau skor yang diperoleh akan bias.
yang berbeda, walaupun dilakukan pada Kekeliruan semacam ini bisa terjadi pada
kedalaman yang sama. Pada metode Bottom Hole sampel yang diambil secara sistematis.
Corring menggunakan jenis pahat yang di 3. Sederhana dan mudah terlaksana.
tengahnya terbuka dan mempunyai jenis Pengambilan sampel memerlkan penggunaan
pemotong pahat berupa dougnot shope hole. tenaga kecukupan waktu, sarana teknis
Pada pembentukan sampel menggunakan penunjang, serta kecukupan logistik
coring, idealnya core yang didapat mempunyai penunjang. Keterbatasan keadaan tersebut
kondisi yang sama seperti sebelum diambil. perlu diperhitungkan demi meminimalisir
Tetapi hal itu tidak mungkin diperoleh karena terjadinya kerugian saat melakukan
selama proses pemboran dan pengangkatan core pengambilan sampel.
permukaan akan terjadi perubahan pada core dan Secara spesifik, sampel dapat dikatakan
kandungannya. Ada 2 faktor penyebab terjadinya sebagai sekumpulan material yang dapat mewakili
perubahan core, yaitu: jenis batuan, formasi, atau badan bijih (endapan)
1. Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur dalam arti kualitatif dan kuantitatif dengan
pemboran saat operasi coring sehingga pemerian (deskripsi) termasuk lokasi dan
menyebabkan kandungan hidrokarbon akan komposisi dari batuan, formasi, atau badan bijih
berkurang dan kandungan air meningkat. (endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh
2. Penurunan tekanan dan temperatur. Adanya tersebut disebut sampling (pemercontoan).
penurunan tekanan dan juga temperature Sampling dapat dilakukan karena beberapa
menyebabkan gas terlarut dalam minyak tujuan maupun tahapan pekerjaan baik itu tahapan
akan terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah eksplorasi, evaluasi, maupun eksploitasi. Antara
gambaran miniatur dari “Dissolved Gas lain sebagai berikut:
1. Selama fase eksplorasi sampling dilakukan (bercabang), sehingga dalam sampling perlu
pada badan bijih (mineable thickness) dan dicari dan ditentukan batas vein yang jelas.
tidak hanya terbatas pada zona mineralisasi 5. Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan
saja, tetapi juga pada zona-zona low grade mempunyai rentang yang terbatas, serta
maupun material barren, dengan tujuan mempunyai kadar yang sangat erratic
untuk mendapatkan batas yang jelas antara (acak/tidak beraturan) dan sulit diprediksi,
masing-masing zona tersebut. sehingga diperlukan sampling dengan
2. Selama fase evaluasi, sampling dilakukan interval yang rapat.
tidak hanya pada zona endapan, tapi juga 6. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat
pada daerah-daerah di sekitar endapan brittle, sehingga cukup sulit untuk mencegah
dengan tujuan memperoleh informasi lain terjadinya bias akibat variabel kuantitas per
yang berhubungan dengan kestabilan lereng unit panjang sulit dikontrol.
dan pemilihan metode penambangan. 7. Sampling lanjutan kadang-kadang terbatas
3. Selama fase eksploitasi, sampling tetap terhadap jarak (interval), karena pada
dilakukan dengan tujuan kontrol kadar umumnya harus dilanjutkan melalui
(quality control) dan monitoring front kerja pemboran inti.
(kadar pada front kerja yang aktif, kadar pada Pada endapan stratiform disini termasuk
bench open pit, atau kadar pada umpan endapan-endapan logam dasar yang terendapkan
material). selaras/sejajar dengan bidang perlapisan satuan
Pemilihan metode sampling dan jumlah litologi (litofasies), dimana mineral bijih secara
contoh yang akan diambil tergantung pada lateral dikontrol oleh bidang perlapisan atau
beberapa faktor, antara lain: bentuk- bentuk sedimen yang lain (sedimentary
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran hosted). Karakteristik umum tipe endapan ini
endapan. yang berhubungan dengan metode sampling
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi. antara lain:
3. Lokasi pengambilan contoh (pada zona 1. Mempuyai ketebalan yang cukup besar.
mineralisasi, alterasi, atau barren). 2. Mempunyai penyebaran lateral yang cukup
4. Kedalaman pengambilan contoh, yang luas.
berhubungan dengan letak dan kondisi 3. Kadang-kadang diganggu oleh struktur
batuan induk. geologi atau tektonik yang kuat, sehingga
5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih. dapat menimbulkan masalah dalam sampling.
Secara umum, dalam pemilihan metode 4. Arah kecenderungan kadar relatif seragam
sampling perlu diperhatikan karakteristik endapan dan dapat diprediksi, namun kadang- kadang
yang akan diambil contonya. Bentuk keterdapatan dapat terganggu oleh adanya remobilisasi,
dan morfologi endapan akan berpengaruh pada metamorfisme, atau berbentuk urat.
tipe dan kuantitas sampling. Aspek karakteristik 5. Perubahan-perubahan gradual atau sistematis
endapan untuk tujuan sampling ini dapat dalam kadar harus diikuti oleh perubahan
dijelaskan sebagai berikut : dalam interval sampling.
Pada Endapan Berbentuk Urat 6. Dalam beberapa kondisi mungkin terdapat
1. Komponen mineral atau logam tidak tersebar mineralisasi yang berbutir halus dan
merata pada badan urat. kemudian berpengaruh pada besar volume
2. Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal material yang dilakukan sampling.
yang kasar sehingga diperlukan sample 7. Pada tipe hosted by meta-sediment, perlu
dengan volume yang besar agar representatif. diperhatikan variabel ukuran contoh akibat
3. Kebanyakan urat mempunyai lebar yang perubahan ukuran, kekerasan batuan, atau
sempit (jika dibandingkan dengan bukaan nugget effect.
stope) sehingga rentan dengan dilution. 8. Setempat dapat terjadi perubahan kadar yang
4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, moderat dan dapat menyebabkan kesalahan
pengisi rekahan, dan zona geser (regangan), pada sampling yang signifikan.
sehingga pada kondisi ini memungkinkan 9. Cut off kadar dapat gradasional (tidak
terjadinya efek dilution pada batuan samping, konstan).
sehingga batuan samping perlu dilakukan Pada tipe endapan sedimen, termasuk
sampling. Perbedaan assay (kadar) antara endapan batubara, ironstones, potash, gipsum, dan
urat dan batuan samping pada umumnya garam, yang mempunyai karakteristik:
tajam, berhubungan dengan kontak dengan 1. Mempuyai kontak yang jelas dengan batuan
batuan samping, impregnasi pada batuan samping.
samping, serta pola urat yang menjari
2. Mempunyai fluktuasi perubahan indikator Coring, ember, kuas, cetakan housing. Sedangkan
kualitas yang bersifat gradual. untuk bahan kita menggunakan semen, pasir, air,
3. Sampling sering dikontrol oleh keberadaan oli.
sisipan atau parting dalam batubara, sehingga A. Stone Cutter
interval sampling lebih bersifat ply per ply. 1. Siapkan alat dan bahan.
4. Perubahan (variasi) ketebalan lapisan yang 2. Letakkan sampel batu pada alas alat dan
cenderung gradual, sehingga anomali- jepit sampel agar tidak bergeser.
anomali yang ditemukan dapat diprediksi 3. Alirkan air dengan debit yang konstan
lebih awal (washout, sesar, perlipatan, dll.), untuk mengurangi debu dan mengurangi
sehingga pola dan kerapatan sampling keausan pada alat.
disesuaikan dengan variasi yang ada. 4. Tekan tombol power pada saklar untuk
5. Rekomendasi pola sampling (strategi menyalakan mesin.
sampling) adalah dengan interval teratur 5. Lakukan pemotongan secara perlahan dan
secara vertikal, bed by bed (atau ply by ply), lakukan tahapan yang sama sampai
atau jika relatif homogen dapat dilakukan sampel tersebut berbentuk balok sesuai
secara komposit. yang diinginkan.
Pada endapan porfiri, karakteristik umum
dari tipe endapan ini yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Mempuyai dimensi yang besar, sehingga
sampling lebih diprioritaskan dengan
pemboran inti (diamond atau percussion).
2. Umumnya berbentuk non-tabular, umumnya
mempunyai kadar yang rendah dan bersifat Gambar 4. Penggunaan alat Stone Cutter
erratic, sehingga kadang-kadang dibutuhkan
contoh dalam jumlah (volume) yang besar, B. Coring
sehingga kadang-kadang dilakukan sampling 1. Siapkan alat dan bahan.
melalui winze percobaan, adit eksplorasi, dan 2. Letakkan sampel batu pada alas alat dan
paritan. jepit sampel agar tidak bergeser.
3. Zona-zona mineralisasi mempunyai pola dan 3. Alirkan air dengan debit yang konstan
variabilitas yang beragam, seperti tipe untuk mengurangi keausan pada alat dan
disseminated, stockwork, vein, atau fissure, mempermudah pembentukan sampel.
sehingga perlu mendapat perhatian khusus 4. Tekan tombol power pada saklar untuk
dalam pemilihan metode sampling. menyalakan mesin.
4. Keberadaan zona-zona pelindian atau 5. Putar pengunci dan turunkan tuas secara
oksidasi, zona pengkayaan supergen, dan perlahan sampai sampel tersebut
zona hipogen, juga perlu mendapat perhatian terbentuk.
khusus. 6. Setelah sampel terbentuk potong bagian
5. Mineralisasi dengan kadar hipogen yang atas dan bawah sampel menggunakan
relatif tinggi sering terkonsentrasi sepanjang Stone Cutter untuk meratakan.
sistem kekar sehingga penentuan orientasi
sampling dan pemboran perlu diperhatikan
dengan seksama.
6. Zonasi-zonasi internal (alterasi batuan
samping) harus selalu diperhatikan dan
direkam sepanjang proses sampling.
7. Variasi dari kerapatan pola kekar akan
mempengaruhi kekuatan batuan, sehingga Gambar 5. Penggunaan alat Coring
interval (kerapatan) sampling akan sangat C. Cetakan Housing
membantu dalam informasi fragmentasi 1. Siapkan alat dan bahan.
batuan nantinya (Simanjuntak, 2009).

PROSEDUR PERCOBAAN

Pada percobaan ini kami menggunakan alat


berupa peralatan keamanan (helm safety, baju lab,
kaos tangan, kacamata safety), Stone Cutter,
Gambar 6. Alat dan bahan mencetak housing kita siapkan alat dan bahan lalu letakkan sampel
2. Campurkan semen, pasir dan air agar batu pada alas alat, setelah itu jepit sampel agar
menjadi campuran semen siap cor. tidak bergeser, kemudian alirkan air dengan debit
yang konstan untuk mengurangi debu dan
mengurangi keausan pada alat, selanjutnya
nyalakan mesin dengan menekan tombol pada
saklar lalu lakukan pemotongan secara perlahan
dan lakukan tahapan yang sama sampai sampel
tersebut berbentuk balok sesuai yang diinginkan.
Hasil dari proses ini yaitu batuan beku yang
Gambar 7. Proses pencampuran semen
berbentuk balok dengan dimensi ukuran lebar 2,7
cm dan tinggi 4,5 cm.
3. Tuangkan campuran semen ke dalam
cetakan housing dan ratakan.

Gambar 10. Sampel Balok

Gambar 8. Proses menuangkan semen


B. Sampel II
V = πr2t
4. Ambil 2 buah batang besi dan jepit sampel = 3,14 x 32 x 11,5
berbentuk silinder pada bagian tengah dan = 324,99 cm3
celupkan separuhnya ke dalam cetakan A = 2πr2 + 2πrt
housing. = (2 x 3,14 x 32) + (2 x 3,14 x 3 x 11,5)
= 273,18 cm 2
Untuk sampel yang kedua kita menggunakan
alat Coring untuk membentuk sampel berbentuk
silinder dari jenis batuan sedimen. Tahap pertama
kita siapkan alat dan bahan lalu letakkan sampel
batu pada alas alat, setelah itu jepit sampel agar
tidak bergeser, kemudian alirkan air dengan debit
Gambar 9. Memasukkan slinder ke cetakan yang konstan untuk mengurangi keausan pada alat
5. Setelah semen kering lepaskan dari dan mempermudah pembentukan sampel,
cetakan dan lakukan hal yang sama untuk selanjutnya nyalakan alat dengan menekan tombol
membentuk sisi satunya lagi. pada saklar, lalu putar pengunci dan turunkan tuas
HASIL DAN PEMBAHASAN secara perlahan sampai sampel tersebut terbentuk,
setelah alat terasa telah menembus batuan putar
Tabel 1. Hasil tuas agar sampel terlepas lalu potong bagian atas
No dan bawah menggunakan Stone Cutter untuk
Jenis Bentuk Dimensi (cm) meratakan. Hasil dari proses ini yaitu batuan beku
.
Batuan p = 4,5 l = 2,7 yang berbentuk silinder dengan ukuran diagonal 6
1 Balok cm dan tinggi 11,5 cm.
Beku t = 2,5
Batuan
2 Silinder d = 6 t =11,5
Sedimen
A. Sampel I
V=pxlxt
= 4,5 x 2,7 x 2,5
= 30,37 cm3
A = 2 x (pl + pt + lt) Gambar 11. Sampel Silinder
= 2 x (4,5 x 2,7 + 4,5 x 2,5 + 2,7 x 2,5)
= 60,3 cm2 Setelah melewati tahapan pembentukan
Dipembuatan sampel pertama kita membuat sampel, kita kemudian melakukan persiapan
sampel berbentuk balok dari batuan beku dengan bahan untuk uji kuat geser. Pertama-tama siapkan
menggunakan alat Stone Cutter. Tahap pertama alat dan bahan, lalu campurkan bahan tersebut
sampai terbentuk campuran semen, kemudian Daftar Pustaka
masukkan campuran semen tersebut kecetakan Anriani, Tri. (2013). Analisis Perbandingan
housing yang sebelumnya telah dilapisi cairan oli Kualitas Batubara Te-67 Di Front
dan ratakan, setelah itu jepit sampel silinder tadi Penambangan Dan Stockpile Di Tambang
menggunakan 2 buah batang besi dan celupkan Air Laya PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
separuhnya ke dalam cetakan housing yang Tanjung Enim Sumatera Selatan. Skripsi,
sebelumnya telah dituangkan adonan semen dan Fakuktas Teknik: Universitas Sriwijaya.
tunggu sampai kering. Setelah semen kering
Flanagan, et al., 2007. “Optimalissi Preparasi
lepaskan dari cetakan dan lakukan hal yang sama
Sampel Untuk Analisis Deltametrin Dalam
untuk membentuk sisi satunya lagi, jangan lupa
Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata).”
meletakkan kembali 2 buah batang besi pada saat
memasukkan ujung sampel pada bagian yang Hernandez. 2000. “Optimasi Teknik Preparasi
telah kering ke cetakan yang adonan semennya Sampel Pada Penentuan Kadar Etilena Di
masih basah untuk menciptakan space agar kita Dalam Kopolimer Blok Polipropilena.”
bisa melakukan uji kuat geser. Jurnal Itekima 3(1): 87–104
Tim Asisten. 2022. Laboratorium Geomekanika.
PENUTUP
Teknik Pertambangan FTI-UMI
Kesimpulan untuk mata acara preparasi
Simanjuntak, T. O., Surono dan Sukido, 1991,
sampel yaitu preparasi sampel adalah proses
Geologi Lembar Kolaka Sulawesi, Pusat
sebelum sampel diinjeksikan ke sistem
Penelitian dan Pengembangan Geologi,
kromatografi. Sampel adalah sebagian dari objek
Bandung.
penelitian yang dianggap mewakili gambaran dari
populasi. Hasil dari preparasi terdapat 2 sampel Yakub, Arbie. (2012) ” Pengambilan Preparasi
yaitu sampel I merupakan hasil dari proses stone dan Pengujian contoh batubara”. ATC.
cutter dan jenis batuannya adalah batuan beku. Course Materials.
Adapun prosedur percobaannya pertama kita
Waheed, A., 2005, The Chemistry, Mineralogy
siapkan alat dan bahan lalu letakkan sampel batu And Formation of Nickel Laterites, P.T.
pada alas alat, setelah itu jepit sampel agar tidak
INCO, Indonesia (Unpublished).
bergeser, kemudian alirkan air dengan debit yang
konstan untuk mengurangi debu dan mengurangi
keausan pada alat, selanjutnya nyalakan mesin
dengan menekan tombol pada saklar lalu lakukan
pemotongan secara perlahan dan lakukan tahapan
yang sama sampai sampel tersebut berbentuk
balok sesuai yang diinginkan. Hasil dari proses ini
yaitu batuan beku yang berbentuk balok dengan
dimensi ukuran lebar 2,7 cm dan tinggi 4,5 cm.
Sampel II merupakan hasil dari proses coring
dan jenis batuannya adalah batuan sedimen.
Adapun prosedur percobaannya pertama kita
siapkan alat dan bahan lalu letakkan sampel batu
pada alas alat, setelah itu jepit sampel agar tidak
bergeser, kemudian alirkan air dengan debit yang
konstan untuk mengurangi keausan pada alat dan
mempermudah pembentukan sampel, selanjutnya
nyalakan alat dengan menekan tombol pada
saklar, lalu putar pengunci dan turunkan tuas
secara perlahan sampai sampel tersebut terbentuk,
setelah alat terasa telah menembus batuan putar
tuas agar sampel terlepas lalu potong bagian atas
dan bawah menggunakan Stone Cutter untuk
meratakan. Hasil dari proses ini yaitu batuan beku
yang berbentuk silinder dengan ukuran diagonal
6,5 cm dan tinggi 11,5 cm.
Saran saya untuk asisten, agar tetap menjadi
asisten yang baik hati serta metode pengajarannya
agar tetap dipertahankan kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai