Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM

PREPARASI SAMPEL

ANDY MISRUN MAKHATHIR SAM


09320210215
C3

LABORATORIUM GEOMEKANIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

PREPARASI SAMPEL

Andy Misrun Makhathir Sam1, Muh. Asyriadi2, Muhammad Ikbal3


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia.
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695.
Email: andymisrunmakhathirsam@gmail.com

Abstrak

Dalam melakukan pengujian sampel di Laboratorium terlebih dahulu kita mempersiapkan sampel yang ingin diuji
dengan melakukan preparasi. Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada
massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium. Pembuatan sampel di Laboratorium dapat dibuat dari blok
batuan yang diambil di lapangan kemudian di bor dengan pengintian dalam Laboratorium. Sampel berbentuk silinder
dan kubus dapat digunakan untuk uji kuat geser dan uji kuat tekan. Tujuan dari praktikum ini agar praktikan dapat
megetahui cara mempersiapkan sampel untuk pengujian di Laboratorium dengan melakukan preparasi,
mengetahui alat yang digunakan dan cara penggunaannya serta mengetahui bentuk dan ukuran sampel hasil
preparasi. Metode utama yang digunakan untuk pengambilan sampel batuan untuk keperluan pengujian dan penilaian
kualitas serta struktur batuan adalah pengeboran inti. Pada percobaan ini kami menggunakan alat berupa peralatan
keamanan, Stone Cutter, Coring, ember, kuas, cetakan housing, sekop semen dan untuk bahannya kita menggunakan
semen, pasir, air, cairan pengeras, dan oli. Pada sampel pertama kita membuat sampel berbentuk balok dengan
menggunakan alat Stone Cutter, untuk sampel kedua yang kedua kita menggunakan alat Coring untuk
membentuk sampel berbentuk silinder. Setelah sampel terbentuk kita mempersiapkan sampel tersebut untuk
pengujian selanjutnya dengan melakukan pengecoran menggunakan cetakan Housing sebagai alat bantu
untuk melakukan uji kuat geser.

Kata kunci: Cutter; Coring; Housing; Preparasi; Sampel.

PENDAHULUAN Preparasi sampel adalah proses persiapan


Mekanika Batuan adalah salah satu sampel agar layak untuk diuji di Laboratorium.
cabang ilmu mekanika yang mempelajari Tujuan preparasi disini yaitu untuk menyiapkan
mengenai perilaku dari batuan yang menerima suatu zat yang akan dianalisis di Laboratorium.
gaya atau tekanan tertentu. Ruang lingkup Maksud dari praktikum ini yaitu praktikan
keilmuan mekanika batuan bersifat teoretis dapat melakukan persiapan sampel untuk
maupun praktis. Mekanika batuan menjadi batuan pengujian laboratorium. Adapun tujuan dari
utuh dan massa batuan sebagai objek penyelidikan praktikum ini yaitu mempersiapkan sampel untuk
(Melati & Riswan, 2019). pengujian laboratorium dan mempermudah dalam
Sampling secara umum dapat analisis sampel
didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan
sebagian kecil contoh dari suatu material sehingga TINJAUAN PUSTAKA
karakteristik contoh material tersebut mewakili Mekanika Batuan merupakan ilmu yang
keseluruhan material. Dalam penetuan bahan mempelajari sifat-sifat mekanik dan massa
diperlukan preparasi sampel agar sampel tersebut batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan
berhasil. Analisis suatu bahan hasil makanan memiliki peran yang dominan dalam operasi
hanya akan dicapai secara baik jika pengambilan penambangan, seperti pembuatan lereng dalam pit
sampe; bahan dilakukan secara benar dan pertambangan, pemboran, penggalian, peledakan,
representative pengambilan perlu memperhatikan dan pekerjaan lainnya (Rosari & Arsyad, 2018).
homogenitas sampel yaitu efek ukuran dan berat Mekanika batuan adalah salah cabang
partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan
bahan. Bahan dengan ukuran dan berat lebih besar merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat
cenderung akan berpisah dengan bahan yang lebih mekanik batuan dan massa batuan serta mengkaji
kecil dan ringan. tentang respon batuan dan massa batuan terhadap
medan gaya dari lingkungan mereka. Hal ini
menyebabkan mekanika batuan memiliki peran kemungkinan kekeliruan dalam penarikan
yang dominan dalam operasi penambangan, kesimpulan 
seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, b. Memiliki Akurasi (data yang akurat)
penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. tingkat ketidakadaan "bias" (kekeliruan) dalam
Preparasi merupakan suatu rangkaian sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat
kegiatan dalam mempersiapkan contoh untuk kekeliruan yang ada dalam sampel, makin
dianalisis, yang metodenya disesuaikan dengan akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya
keadaan contoh dan kepentingan (Barat, Setiawan, "bias" atau tematic variance" yang maksudnya
& Prabowo, 2012). Berdasarkan contohnya adalah tidak ada keragaman pengukuran yang
preparasi terbagi menjadi 2 bagian: disebabkan karena pengaruh yang diketahui atau
1. Contoh ruah (bulk samples) tidak diketahui, yang menyebabkan skor
Preparasinya meliputi pengeringan, cenderung mengarah pada satu titik tertentu.
penimbangan (pengukuran volume), pencucian, Sebagai contoh, jika ingin mengetahui rata-rata
pendulangan, pengeringan, pengayakan, luas tanah suatu perumahan, laiu yang dijadikan
pemagnetan, dan penimbangan masing-masing sampel adalah rumah yang terletak di setiap sudut
fraksi. jalan, maka hasil atau skor yang diperoleh
2. Konsentrat dulang akan bias. Kekeliruan semacam ini bisa terjadi
Prinsip preparasinya adalah pemisahan pada sampel yang diambil secara sistematis
mineral berdasarkan sifat kemagnetan (magnetic c. Sederhana dan mudah terlaksana
separation) Kepadanan tenaga, kecukupan waktu, sarana
Arikunto (2006: 131), Sampel adalah teknis penunjang, serta kecukupan logistik
sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan penunjang. Keterbatasan keadaan tersebut.
diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian Tahapan umum Penyiapan sampel:
dari populasi maka bisa dikatakan bahwa 1. Homogenesis (Pengecilan ukuran)
penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Efek ukuran dan berat partikel sangat pengaruh
Beberapa alasan mengapa penelitian lebih untuk homogenitas bahan, dimana bagian yang
cenderung menggunakan sampel dibandingkan berukran dan berat lebih besar cenderungakan
populasi: berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan
1. Ukuran populasi terlalu besar ringan (segregasi). Oleh karena itu sebelum
Bila ukuran populasi terlalu besar, rasanya sampel diambil, bahan harus dicampur secara
sangat sulit untuk melakukan penelitian. merata atau sampel diambil secara acak dari
Penggunaan sampel akan jauh lebih efektif dan beberapa bagian baik bagian dasar, tengah,
efisien untuk menghasilkan data yang atau bagian atas sehingga diperoleh sampel
dibutuhkan. yang representatif.
2. Ekonomis 2. Cara pengambilan sampel
Dalam prosesnya, bisa jadi penggunaan Sampel dari bahan dapat diambil secara non-
populasi akan menimbulkan biaya yang sangat selektif atau selektif. Non-selektif adalah
besar.  pengambilan sampel secara acak dari
3. Waktu yang lebih cepat keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau
Penelitian menggunakan sampel memisahkan bagian dari bahan tersebut.
memugkinkan penyajian data dalam waktu Misalnya dalam pengambilan sampel rumput
yang relatif lebih cepat daripada populasi. gajah, sampel diambil dari seluruh bagian
4. Sumber daya yang lebih efisiensi rumput, baik daun maupun batang, kemudian
Sumber daya yang dimaksud adalah hal-hal dipotong- potong dan dicampur secara merata
pendukung lain seperti peralatan teknologi agar diperoleh bahan yang homogen. Selektif
informasi pengolah data. Untuk mengolah data artinya sampel diambil secara acak dari bagian
populasi dengan jumlah jutaan, tentunya tertentu suatu bahan.
membutuhkan perangkat penyimpan data dan 3. Ekstraksi (Disederhanakan)
komputer dengan spesifikasi yang tinggi.  Jumlah sampel yang diambil sangat
Syarat – syarat Sampel : berpengaruh terhadap tingkat representatif
a. Memiliki Presisi (ketetapan) sampel yang diambil. Jumlah sampel yang
Penelitian yang baik adalah penelitian yang diambil tergantung dari kebutuhan untuk
hasilnya sangat akurat. Dengan hasil yang evaluasi dan jumlah bahan yang diambil
akurat dapat dirumuskan simpulan yang akurat sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel
pula. Sehingga terdapat hubungan, semakin yang diambil adalah 10%dari jumlah bahan.
besar sampel, akan semakin kecil 4. Kosentrasi (Dikosentrasikan)
Sampel yang telah diambil harus segera Teknik preparasi sampel dilakukan
diamankan agar tidak rusak atau berubah dengan tujuan khusus untuk memisahkan analit
sehingga mempunyai sifat yang berbeda. Misal dari matriks sampel yang sangat komplek,
nya terjadi penguapan  air,  pembusukan  atau memekatkan analit sehingga diperoleh analit
tumbuhnya jamur. Sampel yang mempunyai dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari semula,
kadar air rendah (< 15%) terjadinya kerusakan dan mengubah analit menjadi senyawa lain yang
sampel kemungkiannya sangat kecil. Sampel dapat dianalisis dengan instrumentasi yang
lalu dapat langsung dimasukkan kekantong tersedia. Proses yang terakhir ini disebut
plastik dan dibawa ke laboratorium. Sampel derivatisasi. Pengubahan senyawa menjadi
dengan kadar air tinggi seperti silase, maka senyawalain dimaksudkan untuk:
kemungkinan terjadinya penguapan air sangat 1. Meningkatkan sensitivitas pengukuran,
besar, sehingga untuk mengontrol penguapan misalnya pengukuran secara spektrofotometri
air, maka sampel yang telahdiambil harus ion besi secara spektrofotometri tentu
segera ditimbang, dimasukkan ke dalam menghasilkan hasil yang lebih sensitif jika ion
kantong plastik kedap udara, dibawa ke besi diubah menjadi ion Fe (II) dan direaksikan
laboratorium dan segera dianalisis kadar bahan dengan orto fenantroline atau jika ion besi (III)
keringnya. Jika tidak dianalisis segera maka direaksikan dengan ion tiosianat. Hal ini
sampel yang telah diambil segera timbang, disebabkan reaksi antara ion besi dengan
dikeringkan atau dijemur sampai beratnya pengomplek tersebut akan menghasilkan
konstan. Kemudian baru dibawa ke senyawa komplek baru yang berwarna.
laboratorium. 2. Menghasilkan senyawa yang lebih volatil,
5. Analisis misalnya asam lemak yang berantai panjang
Tujuan analisis terutama analisis secara tentunya lebih sulit dianalisis dengan
mikroskopis, kimia dan biologi, semua sampel komotrogarfi gas (GC) karena titik didihnya
harus digiling sehingga diperoleh sampel yang relatif tinggi. Untuk menurunkan titik
halus. didihnyamaka asam lemak tersebut direaksikan
Preparasi sampel adalah pengurangan dengan alkohol (metano atau etanol) sehingga
massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada terbentuk metil ester atau etil ester yang titik
massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di didihnya lebih rendah.
Laboratorium. Preparasi dilakukan untuk 3. Menghasilkan senyawa yang lebih termo
didapatkan sspesifikasi pada batuan diameter, stabil, misalnya analisis senyawa dengan GC
tinggi serta komposisi sampel batuan. Dengan memungkinkan terjadinya degradasi senyawa
didapatkannya spesifikasi ini, pengujian akan oleh pemanasan di injection port. Karena itu,
memberikan hasil yang akurat. Teknik preparasi analit harus direaksikan dengan senyawa lain
adalah bagian dari proses analisis yang sangat sehingga terbentuk senyawa baru yang termo
penting, dikarenakan preparasi merupakan proses stabil.
yang dilakukan untuk menyiapkan sampel Teknik pengambilan sampel:
sehingga siap untuk dianalisis dengan Secara umum, ada dua jenis teknik
menggunaka instrumen yang sesuai. Secara umum pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau
proses analisis ini memiliki minimal 5 proses random sampling/probability sampling, dan
yang sesuai dengan standar yang ada, diantaranya sampel tidak acak atau nonrandom samping/
sampling, preservasi data, preparasi sampel, nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan
analisis dan interpretasi data. jika proses kurang random sampling adalah cara pengambilan sampel
maka akan merusak hasil analisi atau akan yang memberikan kesempatan yang sama untuk
dihasilkan data analisis, dengan kata lain preparasi diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya
sampel adalah proses persiapan sampel agar jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan
layak untuk di uji dilaboratorium. Tujuan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen
preparasi disini yaitu untuk menyiapkan suatu zat tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk
yang akan dianalisis di laboratorium. Hal ini bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang
karena dalam analisis kimia ada beberapa syarat dimaksud dengan nonrandom sampling atau
yangharus dipenuhi sebelum sampel tersebut nonprobability sampling, setiap elemen populasi
di uji, antara lain ukuran sampel harus sekian tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk
mesh atau mikrometer. Jadi, sampel yang akan di dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih
analisa harus memiliki ukuran yang sesuai dengan sebagai sampel karena letaknya dekat dengan
standar yang menjadi metode dalam analisa rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena
tersebut, sehingga hasil analisa menjadi akurat jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0
dan presisi. (nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di permukaan yang bersih dan segar. Hasilnya
atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika peneliti tidak representatif untuk mewakili keadaan
ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran mineralisasi yang sebenarnya. Gambar
untuk mengestimasikan populasi, atau istilahnya pengambilan contoh dengan menggunakan
adalah melakukan generalisasi maka seharusnya chip sampling dapat dilihat pada gambar 1 dan
sampel representatif dan diambil secara acak. 2 di bawah ini.
Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan
melakukan generalisasi hasil penelitian maka
sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel
tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti
tidak mempunyai data pasti tentang ukuran
populasi dan informasi lengkap tentang setiap
elemen populasi. Contohnya, jika yang diteliti
populasinya adalah konsumen teh botol,
kemungkinan besar peneliti tidak mengetahui
dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan
juga karakteristik konsumen. Karena dia tidak
mengetahui ukuran pupulasi yang tepat, bisakah
dia mengatakan bahwa 200 konsumen sebagai
sampel dikatakan “representatif”?. Kemudian,
bisakah peneliti memilih sampel secara acak, jika Gambar 1. Contoh Pengambilan Sampel
tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang
diri konsumen?. Dalam situasi yang demikian,
pengambilan sampel dengan cara acak tidak
dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain kecuali
sampel diambil dengan cara tidak acak atau
nonprobability sampling, namun dengan
konsekuensi hasil penelitiannya tersebut tidak bisa
digeneralisasikan. Jika ternyata dari 200
konsumen teh botol tadi merasa kurang puas,
maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa Gambar 2. Chip Sampling bawah tanah
sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang 2. Grab Sampling
puas terhadap the botol. Di setiap jenis teknik Pada mumnya digunakan untuk endapan bahan
pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang galian yang sebaran unsur berharganya merata,
lebih spesifik lagi. Pada sampel acak (random Dilakukan pada tahap awal penyelidikan untuk
sampling) dikenal dengan istilah simple random mengetahui gambaran mineralisasi secara
sampling, stratified random sampling, cluster global. Dalam waktu pelaksanaannya, grab
sampling, systematic sampling, dan area sampling lebih cepat daripada chip sampling.
sampling. Pada nonprobability sampling dikenal Pengambilan percontoh secara acak dan dalam
beberapa teknik, antara lain adalah convenience jumlah yang relatif banyak. Cara grab
sampling, purposive sampling, quota sampling, sampling tidak memberikan gambaran yang
snowball sampling. teliti untuk mewakili endapan yang ada.
Metode Pengambilan Sampel di Gambar grab sampling dapat dilihat pada
Lapangan: gambar 3 di bawah ini.
1. Chip Sampling
A. Pengambilan percontoh dalam bentuk kecil
Digunakan untuk endapan bahan galian
yang sebaran komponen berharganya relatif
merata
B. Selain untuk analisis kimia juga untuk
analisis petrografi atau mineragrafi
C. Biasanya dilakukan pada tahap awal
penyelidikan, diambil dari singkapan yang
ada.
Metode ini dipakai untuk mengambil contoh
dari suatu singkapan. Alat yang dipakai adalah
palu dan pahat. Contoh diambil pada
Gambar 3. Kegiatan Grab Sampling sludge ditampung dipermukaan di dalam
3. Channel Sampling sludge tank Gambar core pemboran sampling
Pengambilan percontoh dengan pola tertentu, dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini:
yaitu pembuatan alur dengan ukuran lebar 10
atau 20 cm dan kedalaman 5 atau 10 cm,
panjang tergantung pada keadaan mineralisasi
(maksimal 1 m). Dilakukan pada eksplorasi
pendahuluan di mana telah ditemukan suatu
mineralisasi. Digunakan untuk endapan bahan
galian yang berbentuk lapisan, sebaran
komponen berharganya tidak merata atau
merata. Metode ini dapat dipergunakan pada
endapan yang terdapat di permukaan dan juga Gambar 5.Core Pemboran Untuk Sampling
di dalam suatu sumur uji. Alur (channel)
dibuat pada sisi sumur uji. Pada endapan
hidrotermal yang ditambang dengan sistem 6. Preparasi contoh
tambang bawah tanah, channel dibuat dari Percontoh yang diambil di lapangan tidak
hanging wall ke foot wall. Gambar channel semua dianalisis, tetapi sebagian saja.
sampling dapat dilihat pada gambar 4 di bawah Syaratnya adalah agar percontoh yang akan
ini. dikirimkan ke laboratorium hendaknya
mewakili bagian tubuh bijih dan merata
(homogen). Preparasi percontoh pada
umumnya merupakan suatu proses pengolahan
percontoh yang dari keadaan semula yang
biasanya masih basah dan berukuran besar
diolah sedemikian rupa hingga menjadi kering,
berukuran halus sesuai dengan persyaratan dan
siap untuk analisis di laboratorium dan
homogen.
Gambar 4. Kegiatan Channel Sampling
4. Bulk sampling PROSEDUR PERCOBAAN
Digunakan untuk bijih yang sebaran komponen Pada praktikum ini ada 3 jenis percobaan
berharganya tidak merata. Dilakukan terutama yang kita lakukan menggunakan stone cutter,
dalam rangka penentuan kadar suatu endapan
coring dan cetakan housing.
bijih. Conto bisa berupa inti bor yang berupa
besar, atau sejumlah material tertentu yang A. Stone Cutter
diambil dari suatu trench dengan Adapun Langkah-langkah penggunaan
mempergunakan buldoser. Bulk sampling juga alat tersebut adalah sebagai berikut:
dilakukan untuk uji metalurgi dengan tujuan 1. Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan
mengetahui recovery (perolehan) suatu yang akan digunakan. Kemudian
pengolahan. menentukan ukuran sampel yang
5. Pengambilan percontoh dari pemboran
diinginkan dengan syarat tinggi 2 kali
Metode pemboran dapat dipakai di dalam
lebarnya. Setelah itu mengatur alat stone
proses pengambilan contoh bergantung pada
cutter.
factor yaitu, genesa endapan, kedalaman, tipe
batuan. 116 Untuk endapan alluvial,
pengambilan conto dapat dilakukan dengan bor
Bangka. Pemboran dilakukan secara manual
dan sampel diambil dengan menggunakan
bailer. Untuk endapan primer yang terletak
jauh di bawah permukaan, sampling dilakukan
dengan menggunakan pemboran inti (diamond
drilling). Contoh yang diperoleh berupa inti Gambar 6. Mengatur alat stone cutter
(core) dan sludge. Inti sebagai contoh yang 2. Selanjutnya menyimpan sampel pada alat
tidak terganggu terdapat dalam core barrel, lalu memotong sampel secara perlahan-
lahan agar didapatkan sampel yang
permukaannya halus dan rata. Gambar 10. Mencetak sampel

Gambar 7. Memotong sampel Gambar 11. Hasil pencetakan sampel

C. Cetakan Housing
Adapun..Langkah-
langkah..menggunakannya adalah sebagai
berikut:
1. Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan.
Kemudian menyiapkan pasir dan semen
dengan perbandingan 2:1. Setelah itu
mencampur pasir dan semen tersebut
dengan menggunakan air.

Gambar 8. Hasil pemotongan sampel

B. Coring
Adapun dari Langkah-langkah
penggunaan alat tersebut sebagai berikut:
1. Pertama-tama menyiapkan alat dan bahan.
Kemudian menyetel alat lalu Gambar 12. Mencampur kedua bahan
memasukkan sampel ke bagian bawah 2. Selanjutnya masukkan campuran pasir
dengan posisi diapit oleh dua kayu agar dan semen tersebut ke dalam cetakan
tidak bergeser. housing. Setelah itu, masukkan sampel
silinder di tengah-tengah cetakan yang
telah diapit oleh dua batang besi.

Gambar 9. Mengatur alat


2. Selanjutnya melakukan pencetakan
terhadap sampel dengan cara Gambar 13. Mencetak sampel
menggerakkan alat ke bawah secara
perlahan-lahan sampai diperoleh sampel
yang berbentuk silinder.

Gambar 14. Hasil cetakan


HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai perilaku dari batuan yang menerima
1. Cutting gaya atau tekanan tertentu. Preparasi merupakan
suatu rangkaian kegiatan dalam mempersiapkan
contoh untuk dianalisis, yang metodenya
disesuaikan dengan keadaan contoh dan
kepentingan. Sampel adalah sebagian atau sebagai
wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian
yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa
dikatakan bahwa penelitian tersebut. Preparasi
sampel adalah pengurangan massa dan ukuran
Gambar 15. Hasil pemotongan dari gross sampel sampai pada massa dan ukuran
Pada gambar 15 ini merupakan salah satu yang cocok untuk analisa di Laboratorium.
jenis batuan beku yang di preparasi dengan Syarat – syarat Sampel : Memiliki Presisi
bantuan alat stone cutter hingga didapatkan (ketetapan), Memiliki Akurasi (data yang akurat),
bentuk balok atau sesuai dengan tujuan dari Sederhana dan mudah terlaksana,
praktikum. Sampel ini sudah siap untuk dianalisa Kami dapat mengetahu cara penggunaan
lebih lanjut di Laboratorium. alat Laboratorium beserta cara fungsi alat
2. Coring laboratorium.
Saran saya agar asisten lebih semangat
untuk memberikan kami materi.

DAFTAR PUSTAKA
Barat, S., Setiawan, I. F., & Prabowo, H. (2012).
Analisis Pengaruh Pemberian Cangkang
Kemiri Terhadap Nilai Parameter Batubara
di CV . Bara Mitra Kencana , Kota, 6(1),
Gambar 16. Hasil pemotongan sampel 14–23.
dengan menggunakan alat Melati, S., & Riswan. (2019). Prediksi Modulus
coring. Elastisitas Batuan Utuh dan Modulus
Preparasi selanjutnya yaitu Pada gambar Deformasi Massa Batuan dari Kurva
16 ini merupakan salah satu jenis batuan sedimen Perilaku Konstitutif. Jurnal Jejaring
yang diambil dilapangan kemudian dibor dengan Matematika Dan Sains, 1(2), 77–84.
alat coring hasil dari sampel tersebut akan Rosari, A. A., & Arsyad, M. (2018). Analisis Sifat
berbentuk slinder. Setelah dilakukan prepasi. Fisis Dan Sifat Mekanik Batuan Karst
Maka sampel ini sudah siap untuk dianalisa lebih Maros. Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika,
lanjut di Laboratorium. 13(3), 276–281.
Rahman A, 2018, Uji laboratorium mekanika
3. Cetakan hausing batuan menggunakan metode unconfined
compressive strength pada batuan inti
(core) batupasir. Akademi Minyak dan Gas
Balongan Indramayu. Bandung.
Rai, 1998. Mekanika Batuan. Laboratorium
Geoteknik Pusat Antar Universitas Ilmu
Rekayasa Institut Teknologi Bandung.
Bandung.
Gambar 17. Proses penjemuran. Kramadibrata Suseno, 2018. Sifat fisik dan
Pada gambar 17 ini yang dilakukan mekanik batuan utuh. Institut Teknologi
adalah membuat model fisik sampel dengan Bandung. Bandung
campuran dari kerikil, pasir dan semen lalu
dimasukkan kedalam cetakan untuk dijadikan
sebagai model sampel jika campuran tersebut
sudah mengering.

PENUTUP
Mekanika Batuan adalah salah satu
cabang ilmu mekanika yang mempelajari

Anda mungkin juga menyukai