Anda di halaman 1dari 15

REVIEW JURNAL

PERANCANGAN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN


DAN KADAR pH AIR BERBASIS MIKROKONTROLER

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Praktikum Kimia Analisa Instrumen

Oleh :

Bagus Fikri W (40040119650046)


Rifnaldi Sadik (40040119650168)
Fadhilatiussyifa Salsabila (40040119650182)

KELAS B
JURUSAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
ABSTRAK

Peranan air dalam kehidupan dirasa sangat penting sehingga perlu mendapat perhatian
khusus dalam pengelolaan dan pemanfaatan yang baik. Peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang air yang layak dikonsumsi makhluk hidup maupun tentang air bagi usaha peternakan dan
perikanan, dapat dicapai salah satunya dengan pemanfaatan alat teknologi yang mendukung. Alat
teknologi yang tersedia saat ini untuk mengukur tingkat kekeruhan ialah Turbidimeter dan alat
untuk mengukur kadar pH ialah pH Meter. Kedua alat tersebut memiliki bentuk dan fungsinya
masing-masing sehingga terkesan sangat menyulitkan dari segi efisiensi waktu dan tenaga serta
biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang alat ukur baru berbasis mikrokontroler
dengan tingkat resolusi baik untuk mengukur tingkat kekeruhan dan pH air sekaligus yang lebih
efisien. Alat ukur berbasis mikrokontroler ini dirancang dengan menggunakan sistem sensor
fotodioda dan sensor pH. Nilai hasil uji rancangan alat ukur mikrokontroler akan dianalisa dengan
menggunakan persamaan uji regresi linier sederhana terhadap nilai hasil uji alat ukur standar
(turbidimeter dan pH meter). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baru dalam
inovasi teknologi yang dapat digunakan oleh masyarakat secara lebih mudah dan murah.
Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium MIPA Terpadu Universitas Teuku Umar,
Jalan Alue Peunyareng Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat mulai bulan Januari sampai
dengan Agustus 2018.

Kata Kunci : pH, mikrokontroler, turbidimeter, regresi.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul : Perancanga Alat Ukur Tingkat Kekeruhan dan Kadar Ph


Berbasis Mikrokontroler
1.2 Penulis : Mukhlizar, Rita Hartati , Murhaban
1.3 Nama Jurnal : Jurnal Mekanova
1.4 Vol/No : Vol 5 No. 8
1.5 ISBN/ISSN : 2502-0498
1.6 Penerbit :
1.7 Tahun Terbit : 2018
1.8 Reviewer :
1. Bagus Fikri Wicaksono
2. Rifnaldi Sadik
3. Fadhilatussyifa Salsabila
1.9 Tanggal : 3 April 2020
BAB II

RINGKASAN REVIEW JURNAL

2.1. Latar Belakang Masalah yang Dikaji


Air merupakan peranan penting dalam keberlansungan kehidupan di suatu
daerah. Air sangat dibutuhkan mahluk hidup dalam segi apapun dalam kehidupan
ini. Entah dalam segi keutuhan manusia dalam mengonsumsi air dalam sehari
penuh atau dari segi bidang industry,pertanian dan lain sebagainya.
Air dalam segi kebutuhan tubuh manusia. Manusia mengonsumsi air rata-rata
8 gelas perharinya untuk mengoptimalkan kesehatan tubunhnya. Air layak
konsumsi ini juga sudah diatur dalam Permenkes No 492 Pasal 3 tahun 2018.
Banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan tubuh
manusia mulai dari air sungai, sumur, baahkan pegunungan. Air yang digunakan
untuk konsumsi harus dibedakan dengan air non konsumsi. Dalam wilayah
perkotaan sudah banyak air mineral yang sudah aman dikonsumsi dan sudah
dibungkus dalam bentuk-bentuk produk air mineral yang dipasarkan seperti gelas
botol dan gallon,namun di wilayah perdesaan masih banyak masyarakan yang
memanfaatkan air oegunungan atau sumur untuk dijadikan air konsumsi.
Air yang bersumber dari mata air pegunungan maupun air sumur belum
memiliki nilai kadar pH dan tingkat kekeruhan yang dapat diketahui oleh
masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai air konsumsi sehingga dampak
berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat nantinya. Pengaruh kadar Ph
melihat air yang dikonsumsi harus netral (tawar) tidak boleh terlalu asam atau
terlalu basa dan kekeruhan dalam air sangat penting untuk menjadi standar air
konsumsi yang baik bagi kesehatan. Pengukuran Ph bias diukur lewat Ph Meter
dan kekeruhan diukur dengan Turbidimeter.
Oleh sebab itu perlu suatu terobosan baru teknologi alat ukur yang dapat
meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan biaya yang mudah digunakan oleh
masyarakat dengan menggabungkan kedua fungsi alat tersebut di atas menjadi
satu dengan bentuk yang lebih sederhana (portable) dan komplit yang berbasis
mikrokontroler. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini akan
menitikberatkan pada bagaimana rancangan alat ukur baru berbasis
mikrokontroler, yang dapat digunakan oleh masyarakat luas, untuk mengukur
tingkat kekeruhan dan kadar pH air dari sumbet air yang mereka konsumsi
sehari-hari.

2.2 Kajian Teori


2.2.1 Pengertian Air
Air merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
menjadi unsur senyawa H2O. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan
setelah udara. Air juga memiliki sifat yang penting sebagai sumber kehidupan. Di mana air
juga dapat memunculkan reaksi yang dapat memunculkan senyawa organik yang dapat
melakukan replikasi. Bahkan ada kepercayaan bahwa manusia membutuhkan 8 sampai 10
gelas air mineral per harinya (Suharti Wandrivel dan Lestari ,2012)
2.2.2 Air Konsumsi
Air minum adalah kebutuhan dasar manusia yang paling penting. Untuk menjamin
kelangsungan hidup dan kualitas hidup manusia harus diperhatikan kelestarian sumberdaya
air. air minum adalah airyang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam parameter
wajib dan parameter tambahan ( Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010)
2.2.2.3 Persyaratan Air Minum

Tabel 1. Parameter Wajib Persyaratan Kualitas Air Minum

Kadar Maksimum yang


No. Parameter Satuan
diperbolehkan
1. pH - 6,5 – 8,5
2. TDS mg/l 500
3. Kekeruhan NTU 5
4. Salinitas mg/l 0
5. Besi mg/l 0,3
6. Mangan mg/l 0,4

Sumber : Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010

Secara umum syarat-syarat kualitas air minum, terdiri dari:


1. Syarat fisika : air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan, warna, rasa,
dan bau.
2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang beracun
sehingga dapat mengganggu kesehatan, estetika, dan gangguan ekonomi.
3. Syarat bakteriologi : air yang dipengaruhi sebagai air bebas dari kuman
penyakit, dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, ccing, dan jamur.

Syarat radioaktif : air minum yang bebas dari sinar alfa dan beta yang dapat
merugikan kesehatan (Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010)
2.2.3 Teori Dasar Ph

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa

yang oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH

> 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan

keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan

derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas

lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya

rendah.

2.2.4 Ph Meter

pH meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan kadar


keasaman atau dapat juga disebut sebagai alat untuk menentukan konsentrasi ion
hidrogen dalam larutan (Shmaefsky 2006). Pada bagian ujung pH meter terdapat
suatu elektroda yang berfungsi untuk menangkap aliran listrik didalam larutan
yang kemudian menginterpretasikannya kedalam nilai pH pada penunjuk angka.
Elektroda dapat mudah rusak sehingga perlu penggunaan yang benar dan hati-hati.
Jika pH meter sedang tidak digunakan maka elektroda harus dalam keadaan
terendam dalam larutan berpH 4 (McQuarrie & John 1997).

2.2.5 Prinsip Kerja Ph meter

Prinsip kerja pH meter adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara
larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan
aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen
atau di istilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik
dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan.Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial
listrik antara Merkuri Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride
(KCl) yang merupakan larutan didalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan
elektroda perak. Tetapi potensial antarasampel yang tidak diketahui dengan elektroda
gelas dapat berubah tergantung sampelnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi
dengan menggunakan larutan yang equivalent yang lainnya untuk menetapkan nilai pH.
Untuk meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut dilindungi
oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam elektroda
gelas. Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor
temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda
pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan

2.2.6 Teori Dasar Kekeruhan

Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar


untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (Nephelometrix Turbidity
Unit) atau JTU (Jackson Turbidity Unit) atau FTU (Formazin Turbidity Unit).
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas, yang setara dengan 1 mg/liter
SiO2. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid
di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi
kualitas air itu sendiri (Hefni, 2003).

2.2.7 Turbidimeter
Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu
parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter (Endrah, 2010).
2.2.8 Prindip Kerja Turbidimeter
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel
ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran . Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan
cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang
menembus media akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka (Wulandari, dkk.,
2014).

2.2.9 Kekurangan dan Kelebihan Ph Meter

Kelebihan dari pH meter adalah dapat mengukur pH secara teliti,


kekurangannya adalah harga yang tidak murah. (Noveriyanti Uswatun,
2013)

2.2.9 Kekurangan dan Kelebihan Turbidimeter

Kelebihan dari Turbidimeter adalah Multifungsi dan pembacaan data yang akurat

Kekurangan Turbidimeter Cara kerjanya maih sedikit rumit dan banyak

BAB
II
2.3 Metodologi

2.3.1 Metode yang Digunakan

Pada jurnal ini, metode yang digunakan adalah Mengukur kadar Ph


dengan Ph meter dan menganalisis kekeruhan dengan Turbidimeter.
2.3.1.1. Alat yang Digunakan

No Nama Alat Fungsi Gambar Alat


1. Ph meter Mengukur Ph lair
2. Turbidimeter Mengukur tingkat
kekeruhan air

3. Mikrontoler Alat yang dirancang untuk


penggabungan Ph meter
dan Turbidimeter

2.3.2. Bahan yang Digunakan

No Nama Bahan Fungsi


.
1. 6 Sampel Air dengan Sebagai sampel yang diuji
Ph dan Tingkat
Kekeruhan yang
berbeda

2.3.2. Cara Kerja

Penelitian ini berfokus pada perancangan alat berbasis mikrokontroler yang bertujuan
untuk mengukur tingkat kekeruhan dan kadar pH air. Alat yang dirancang tersebut akan
diteliti bagaimana tingkat akurasi dan ketepatan dalam mengukur tingkat kekeruhan dan pH
air dari air larutan standar yang telah memiliki nilai NTU dan pH dari pabrikan dengan
membandingkan hasil pengukuran dari alat yang diteliti dengan alat ukur standar sebagai
pembanding yaitu Turbidimeter (untuk mengukur kekeruhan air) dan pH meter (untuk
mengukur kadar pH).Penelitian dilakukan dengan 6 sampel air tadi yang dimasukan
kedalam botol plastik kecil.
Gambar 1. Blok Diagram Prosedur Penelitian.

Selanjutnya dilakukan yaitu perancangan alat. Alat yang akan dirancang terdiri atas
sensor fotodioda dan pH sebagai masukan awal yang akan diproses oleh mikrokontroler
dan hasilnya akan ditampilkan ke LCD. Skema rancangan alat dapat dilihat pada gambar
2

Gambar 2. Skema Rancangan Alat.

Kemudian dilanjutkan dengan teknik pengukuranya. Hasil pengukuran alat mikrokontroler


dan turbidimeter serta pH meter terhadap air larutan standar akan diamati dengan melihat
hasil dari masing-masing alat. Hasil pengukuran dari alat mikrokontroler akan dinilai derajat
hubungan kedekatan perolehan nilainya dengan perolehan nilai dari alat pembanding yaitu
turbidimeter dan pH meter.
Gambar 3. Diagram Alir Tahapan Penelitian.
BAB III

PEMBAHASAN REVIEW JURNAL

3.1. Analisis Review Jurnal

Hasil analisis Pengukuran Ph terhadap 5 sampel air

Tabel 1. Nilai pH.


Sampel (pH) Alat Standar Alat Rancangan Tegangan (V)
2 2,63 2,45 0,7
4 4,08 4,01 1,15
7 5,78 6,41 1,83
9 8,15 7,8 2,23
10 8,51 7,96 2,27
Sumber: Hasil pengolahan data.

Gambar 4. Hasil pengukuran sampel pH.

Disini kita dapat melihat bahwa kenaikan nilai pH menggunakan alat hasil rancangan
menunjukkan perubahan nilai secara linier. Akurasi yang ditunjukkan oleh alat hasil rancangan, berada
dibawah 10% berdasarkan hasil pengolahan data. Hal ini menunjukkan bahwa akurasi yang diinginkan
dari alat tersebut sudah dipenuhi.

3.2 Evaluasi Review Jurnal


3.2.1 Kelebihan Jurnal

 Pada Hasil bukan hanya dipaparkan table hasil pengamatanya saja ,namun
juga ditampilkan grafik saat pegukuran sehingga hasil jurnal lebih lebih akurat
dan infomatif
 Pada Cara kerja sudah dijelaskan secara rinci diikuti gambar peracncanga
perangkat-perangkat yang dipasangkan sehingga penjelasanya lebih jelas

3.2.2 Kelemahan Jurnak

 Pada pemaparan cara kerja tidak ditunjukan bagaimana saat pengukuran ph


menggunakan ph meter dan kadar tingkat kekeruhan pada turbidimeter pada saat
percobaan sehinga pembaca sedikit bingung saat tiba-tiba lansung dipaparkan cara
perancangan alat.
 Sampel yang diuji tidak dituliskan dijurnal dimana sumber airnya dan jenis apa
pada air tersebut sehingga dapat membuat pembaca sedikit tidak yakin pada hasil
sampelnya

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengan melakukan percobaan ini, dapat kita rancang alat yang
menggabungkan ph meter sebagai pengukur Ph dan turbidimeter sebaagai alat
pengukur tingkat kekeruhan. Dengan rancangan yang kita paparkan dan hasil
percobaan yang sangat akurat bawah dapat dikatakan alat hasil rancangan kami
berguna dengan baik dan siap dimplemetaasikan ke kehidupan masyarakat sehari-
hari khususnya masyarakat perdesaan atau yang tinggal didaerah pegunungan.
4.2. Saran
Dalam jurnal ini penulis tidak menjelaskan bagaimana cara kerja Ph meter
dan turbidimeter dahulu tetapi lansung mengacu pada pembetukan rancangan
alat kerja ini,sehingga menurut saya agar lebih jelas lagi apabila pemaparan soal
cara kerja yang benar-benar dari awal hrus dipaparkan ke dalam jurnal terlebih
dahulu seperti iju ph meternya dulu atau turbidimeternya dulu seperti apa.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 2019.Pengertian Manfaat dan Jenis Air Menurut Para Ahli.Jakarta.Jaga@id.

Basset, J. et al. 1994. Buku Ajar Vogel : Asam Basa dan Garam. Kedokteran
EGC:Jakarta.

Endrah. 2010. Turbidimeter. http://endrah.blogspot.com/. Diakses tanggal 28 Maret 2020.


Kualitas Air Berbasis Arduino Uno. Fibosi (JoF),Vol.4 No. 2020
Maemunnur, A. Fatah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Alat Ukur Turbidity untuk
Analisis

N. Akmaliyah.2018.Ph meter dan Proses Pengolahan Kayu Pada PT. RAPP.Sumatera .Universitas
Sumatera Utara.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.Wulandari, dkk. 2014. Instrumentasi Alat
Laboratorium “Turbidimeter & Densitometer”.Politeknik Kesehatan Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai