- Mahasiswa
sekrup.
Mahasiswa mampu menggunakan jangka
Tempat
September 2014
: Laboraturium Fisika FKIP,
Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Fisika didasarkan atas pengukuran. Kita berkenalan dengan fisika
untuk mempelajari bagaimana caranya mengukur besaran-besaran yang terlibat
dalam fisika. Untuk mendeskripsikan sebuah besaran fisika, kita
mendeskripsikan dahulu suatu satuan. Kemudian, kita mendefinisikan suatu
standar, yaitu suatu acuan yang berfungsi sebagai patokan pembanding bagi
semua contoh lain dari besaran yang bersangkutan. Kita bebas mendefinisikan
sebuah satuan dan standarnya dalam sembarang cara yang kita kehendaki. Hal
yang penting adalah mengerjakannya dengan cara sedemikian rupa sehingga para
ilmuwan seluruh duni akan mengakui bahwa definisi-definisi kita masuk akal
dan praktis (Halliday, dkk., 2004: 32).
D. Langkah Kerja
a. Mengukur diameter
Untuk mengukur diameter, yang harus dilakukan adalah memutar
sekrup pengunci agar rahang jangka sorong dapat bebas bergerak, lalu
menggeser rahang geser jangka sorong dan kemudian memasukan benda yang
akan diukur, lalu menjepit benda tersebut dan mengunci posisi rahang geser
dengan sekrup pengunci agar tidak berubah hasiol pengukurannya dan terakhir
adalah melihat dengan teliti hasil pengukuran yang ditunjukkan skala nonius.
b. Mengukur diameter dalam pipa
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda dengan jangka sorong,
yang harus dilakukan adalah, membuka rahang atas yang terkunci, lalu
memasukannya ke dalam lubang pada benda yang akan diukur, kemudian
menyesuaikan rahang geser dengan ukuran lubang pada benda yang diukur dan
mengunci rahang geser dengan sekrup pengunci agar hasil pengukuran tidak
berubah, kemudian amati skala nonius dan skala utamanya.
c. Mengukur kedalaman pipa
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman benda,
yang harus dilakukan adalah membuka rahang jangka sorog hingga ujung
lancip jangka sorong menyentuh dasar objek yang diukur, lalu mengunci
rahang geser, dan mengamati hasil pengukuran pada skala nonius.
d. Mikrometer sekrup
Untuk mengukur dengan micrometer sekrup, yang harus dilaukan antara lain,
memastikan pengunci dalam keadaan terbuka, lalu membuka rahang
micrometer sekrup dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda
yang diukur dapat dimasukan ke rahang micrometer sekrup, lalu memasukan
benda yang diukur pada rahang micrometer sekrup dan menguncinya agar
tidak dapat diputar lagi dan terdengar suara klik.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Tabel
1. Tabel hasil pengukuran jangka sorong (cm)
Diameter
No
Uang logam
Pipa dalam
Pipa luar
Kedalaman
Pipa
2,72
2,7
2,73
2,72
2,71
2,99
2,91
2,99
2,97
2,99
3,22
3,29
3,29
3,28
3,29
10,89
10,89
10,89
10,89
10,83
1
2
3
4
5
B
Ketebalan Uang
Logam
2,79
1,8
1,75
1,78
1,71
Diameter
Kelereng
14,51
15,72
14,68
15,57
15,6
b. Gambar
1. Gambar jangka sorong
Rahang atas
Sekrup pengunci
Skala utama
Depth probe
Rahang
tetap
Rahang bawah
Skala nonius
Rahang geser
No
1.
Nama bagian
Fungsi
Rahang bawah Mengukur ketebalan dan diameter luar
2.
3.
Rahang atas
Rahang tetap
benda
Mengukur diameter dalam benda
Penyangga untuk mengukur diameter
4.
Rahang geser
terluar
Mengukur diameter luar dengan cara
5.
6.
Skala utama
Skala nonius
digerakkan
Menentukan nilai hasil pengukuran
Untuk meningkatkan ketelitian pembaca alat
7.
Sekrup
ukur
Untuk mengunci jangka sorong agar rahang
8.
pengunci
Pengukur
tidak bergerak
Mengukur kedalaman suatu benda
kedalaman
(depth probe)
2. Gambar mikrometer sekrup
o
1.
Frame (bingkai)
2.
Anvil (landasan)
3.
Spindle
(gelendong)
4.
Lock (pengunci)
5.
6.
7.
Sleeve
Thimble
Ratchet Knob
mengukur
Tempat skala utama
Tempat skala nonius berada
Memajukan dan memundurkan spindle agar
sisi benda yang akan diukur tepat berada
diantara spindle dan anvil
F. Analisis Data
1. Jangka sorong
Total pengukuran
Diameter
Diameter
Diameter
No
Uang Logam
Dalam Pipa
Luar Pipa
(cm)
2,72
(cm)
2,99
(cm)
3,22
2,72
2,91
3,29
10,89
2,73
2,99
3,29
10,89
2,72
2,97
3,28
10,89
2,71
13,6
2,99
14,85
3,28
16,35
10,83
45,39
Kedalaman
Pipa (cm)
10,89
Jawab
: d
o
1
2
3
4
5
2,72
2,72
2,73
2,72
2,71
n
13,6 cm
=
5
= 2,72cm
Jadi, diameter rata-rata uang logam adalah 2,72cm.
2. Menghitung ketidakpastian pengukuran
Diketahui : d
= 2,72cm
Xmax
= 2,73cm
Xmin
= 2,71cm
x
Ditanya :
= ?
x x
Jawab
: x= max min
2
2,73 cm2,71cm
=
2
= 0,01cm
Jadi, ketidakpastian pengukuran adalah 0,01cm.
3. Menghitung standar deviasi (SD)
d - d
0
0
0,01
0
-0,01
Total
(d- d
0
0
0,0001
0
0,0001
0,0002
d d
)2 = 0,0002
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
d
d
2
Jawab
: SD =
0,0002
4
= 0,007
Jadi, standar deviasi diameter uang logam adalah 0,07.
4. Menghitung rentang nilai pengukuran (NP)
Diketahui : d
= 2,72cm
SD = 0,007
Ditanya : NP = ?
SD
Jawab
: NP = d
NP1 = dSD
= 2,72 cm 0,007
= 2,713cm
NP2 = d +SD
= 2,72cm + 0,007
= 2,727cm
Jadi, rentang nilai pengukuran uang logam adalah 2,713cm sampai
=
2,727cm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=2,72
cm
SD = 0,007
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
0,007
100
=
2,72
= 0,26%
Jadi, persentase kesalahan relatif diameter uang logam adalah 0,26%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 0,26%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 0,26%
= 99,74%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 99,74%.
b. Diameter dalam pipa
1. Menghitung diameter rata-rata ( d )
Diketahui : d = 14,85cm
n =5
Ditanya : d = ?
d
Jawab
: d =
n
9
14,85 cm
5
= 2,97cm
Jadi, diameter rata-rata dalam pipa adalah 2,97cm.
2. Menghitung ketidakpastian pengukuran
Diketahui : d
= 2,97cm
Xmax
= 2,99cm
Xmin
= 2,91cm
Ditanya : x = ?
x x
Jawab
: x= max min
2
2,99 cm2,91cm
=
2
= 0,04cm
Jadi, ketidakpastian pengukuran diameter dalam pipa adalah 0,04cm.
3. Menghitung standar deviasi (SD)
=
o
1
2
3
4
5
2,99
2,91
2,99
2,97
2,99
d - d
0,02
-0,06
0,02
0
0,02
Total
(d- d
0,0004
0,0036
0,0004
0
0,0004
0,0048
d d
)2 = 0,0048
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
d
d
2
Jawab
: SD =
0,0048
=
4
= 0,035
10
NP1 = dSD
= 2,97 cm 0,035
= 2,945cm
NP2 = d +SD
= 2,97cm + 0,035
= 3,005cm
Jadi, rentang nilai pengukuran diameter dalam pipa adalah 2,945cm
sampai 3,005cm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=2,97
cm
SD = 0,035
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
0,035
100
=
2,97
= 1,2%
Jadi, persentase kesalahan relatif diameter dalam pipa adalah 1,2%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 1,2%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 1,2%
= 98,8%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 98,8%.
c. Diameter luar pipa
1. Menghitung diameter rata-rata ( d )
Diketahui : d = 16,35cm
n =5
Ditanya : d = ?
d
Jawab
: d =
n
16,35 cm
=
5
= 3,27cm
11
o
1
2
3
4
5
3,22
3,29
3,29
3,28
3,29
d - d
-0,05
0,02
0,02
0,01
0,02
Total
(d- d
0,0025
0,0004
0,0004
0,0001
0,0004
0,0038
d d
)2 = 0,0038cm
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
d
d
2
Jawab
: SD =
0,0038
=
4
12
= 0,031
Jadi, standar deviasi diameter luar pipa adalah 0,031.
4. Menghitung rentang nilai pengukuran (NP)
Diketahui : d
= 3,27cm
SD = 0,031
Ditanya : NP = ?
SD
Jawab
: NP = d
NP1 = dSD
= 3,27 cm 0,031
= 3,239cm
NP2 = d +SD
= 3,27cm + 0,031
= 3,301cm
Jadi, rentang nilai pengukuran diameter luar pipa adalah 3,239cm
sampai 3,301cm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=3,27
cm
SD = 0,031
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
0,031
100
=
3,27
= 0,95%
Jadi, persentase kesalahan relatif diameter luar pipa adalah 0,95%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 0,95%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 0,95%
= 99,05%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 99,05%.
d. Kedalaman pipa
1. Menghitung kedalaman rata-rata ( d )
Diketahui : d = 45,39cm
n =5
Ditanya : d = ?
d
Jawab
: d =
n
45,39 cm
=
5
13
= 9,08cm
Jadi, kedalaman rata-rata pipa adalah 9,08cm.
2. Menghitung ketidakpastian pengukuran
Diketahui : d
= 9,08cm
Xmax
= 10,89cm
Xmin
= 10,83cm
x
Ditanya :
= ?
x x
Jawab
: x= max min
2
10,89 cm10,83 cm
=
2
= 0,025cm
Jadi, ketidakpastian pengukuran kedalaman pipa adalah 0,025cm.
3. Menghitung standar deviasi (SD)
N
o
1
2
3
4
5
10,89
10,89
10,89
10,89
10,83
d - d
1,81
1,81
1,81
1,81
1,75
Total
(d- d
3,2761
3,2761
3,2761
3,2761
3,0625
16,1669
d d
)2 = 16,1669cm
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
d
d
2
Jawab
: SD =
16,1669
=
4
= 2,01
Jadi, standar deviasi kedalaman pipa adalah 2,01.
4. Menghitung rentang nilai pengukuran (NP)
14
Diketahui : d
= 9,08cm
SD = 2,01
Ditanya : NP = ?
SD
Jawab
: NP = d
NP1 = dSD
= 39,08 cm 2,01
= 7,07cm
NP2 = d +SD
= 39,08cm + 2,01
= 11,09cm
Jadi, rentang nilai pengukuran kedalaman pipa adalah 7,07cm sampai
11,09cm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=9,08
cm
SD = 2,01
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
2,01 cm
100
=
9,08
= 22%
Jadi, persentase kesalahan relatif kedalaman pipa adalah 22%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 22%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 22%
= 78%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 78%.
2. Mikrometer sekrup
Tabel total hasil pengukuran
No
1
2
3
4
5
o
1
2
3
4
5
1,79
1,80
1,75
1,78
1,71
d - d
0,03
0,04
-0,01
0,02
-0,05
Total
(d- d
0,0009
0,0016
0,0001
0,0004
0,0025
0,0056
d d
)2 = 0,0055mm
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
16
d
d
2
Jawab
: SD =
0,0055
=
4
= 0,0371
Jadi, standar deviasi ketebalan uang logam adalah 0,0371.
4. Mennghitung rentang nilai pengukuran (NP)
Diketahui : d
= 1,76mm
SD = 0,0371
Ditanya : NP = ?
SD
Jawab
: NP = d
NP1 = dSD
= 1,76 mm 0,0371
= 1,72mm
NP2 = d +SD
= 1,76mm + 0,0371
= 1,8mm
Jadi, rentang nilai pengukuran ketebalan uang logam adalah 1,72mm
sampai 1,8mm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=1,76
mm
SD = 0,0371
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
0,0371
100
=
1,76
= 2,1%
Jadi, persentase kesalahan relatif ketebalan uang logam adalah 2,1%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 2,1%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 2,1%
= 97,9%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 97,9%.
17
b. Diameter Kelereng
1. Menghitung diameter rata-rata ( d )
Diketahui : d = 75,08mm
n =5
Ditanya : d = ?
d
Jawab
: d =
n
75,08 mm
=
5
= 15,02mm
Jadi, diameter rata-rata kelereng adalah 15,02mm.
2. Menghitung ketidakpastian pengukuran
Diketahui : Xmax
= 15,72mm
Xmin
= 14,51mm
Ditanya : x = ?
x x
Jawab
: x= max min
2
15,72 mm14,51mm
=
2
= 0,6mm
Jadi, ketidakpastian pengukuran diameter kelereng adalah 0,6mm.
3. Menghitung standar deviasi (SD)
N
o
1
2
3
4
5
14,51
15,72
14,68
14,57
15,60
d - d
-0,51
0,70
-0,34
-0,45
0,58
Total
(d- d
0,2601
0,49
0,1156
0,2025
0,3364
1,4046
d d
)2 = 1,4046mm
Diketahui :
n
=5
Ditanya : SD =
18
d
d
2
Jawab
: SD =
1,4046
=
4
= 0,59
Jadi, standar deviasi diameter kelereng adalah 0,59.
4. Mennghitung rentang nilai pengukuran (NP)
Diketahui : d
= 15,02mm
SD = 0,59
Ditanya : NP = ?
SD
Jawab
: NP = d
NP1 = dSD
= 15,02mm 0,59
= 14,43mm
NP2 = d +SD
= 15,02m + 0,59
= 15,61mm
Jadi, rentang nilai pengukuran diameter kelereng adalah 14,43mm
sampai 15,61mm.
5. Menghitung persentase kesalahan relative (KR)
Diketahui : d=15,02
mm
SD = 0,59
Ditanya : %KR = ?
SD
100%
Jawab
: %KR =
d
0,59
100
=
15,02
= 3,92%
Jadi, persentase kesalahan relatif pengukuran diameter kelereng adalah
3,92%.
6. Menghitung persentase keberhasilan praktikum (KP)
Diketahui : %KR = 3,92%
Ditanya : %KP = ?
Jawab
: %KP = 100% - %KR
= 100% - 3,92%
19
= 96,08%
Jadi, persentase keberhasilan praktikum adalah 96,08%.
G. Pembahasan
Ketika melakukan pengukuran, kita dapat menggunakan alat-alat seperti
mistar atau meteran. Pada praktikum ini, digunakan alat ukur mekanik yaitu jangka
sorong dan micrometer sekrup. Alat pengukuran tersebut memiliki kegunaan dan
fungsi masing-masing serta memiliki ketelitian yang berbeda-beda pula.
Jangka sorong memiliki fungsi untuk mengukur ketebalan suatu benda, baik
diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,1mm.
pada jangka sorong terdapat skala utama dan skala nonius yang berfungsi untuk
menentukan ukuran benda, serta rahang bawah tetap dan rahang atas tetap yang tidak
bisa bergerak agar benda bisa terjepit dengan baik ketika rahang geser bawah ataupun
atas digerakkan. Setelah benda terjepit dengan baik, gunakan pengunci agar benda
tidak jatuh dan lebih mudah dalam membaca skala. Cara membaca skala yang ada
pada jangka sorong yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skala = Skala utama + (skala nonius x ketelitian)
= Skala utama + (skala nonius x 0,1)
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian
tertinggi yaitu mencapai 0,001cm. Dengan ketelitian itu mikromeer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur benda yang sangat kecil, seperti silet, kertas maupun
kawat. Micrometer sekrup terdiri dari rahang utama sebagai skala utama dan rahang
putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius
diputar sekali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5mm. Cara
menggunakan micrometer sekrup sebenarnya hamper sama dengan jangka sorong,
hanya saja saat ingin menjepit benda, kita harus memutar bidal pada micrometer
sekrup searah jarum jam hingga benda terjepit sempurna. Cara membaca skala pada
micrometer sekrup yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skala = Skala utama + (skalanonius x ketelitian)
20
22