Anda di halaman 1dari 101

BUKU

FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL


UNTUK SMA/MA
Pengukuran, Suhu dan Kalor, Momentum
dan impuls, Uasaha dan Energi

Penyusun:
Anis Dwi Masinta
Eva

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Buku Teks Fisika Berbasis Potensi Lokal dengan
lancar, serta tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Buku ini disusun dengan mempertimbangkan antara sains dan potensi lokal yang ada di
daerah kami. Konsep yang disajikan disusun dengan bahasa yang cukup sederhana disertai con-
toh soal yang memudahkan siswa memahami konsep yang diberikan. Buku teks ini juga disertai
kegiatan berupa tugas diskusi dan atau praktikum agar siswa dapat menerapkan konsep fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penyusun juga memberikan soal-soal uji pemahaman
pada setiap subkonsep, uji kompetensi pada akhir bab, dan ulangan pada akhir semester. Buku
teks ini disusun sedemikian rupa agar siswa dapat memahami konsep materi yang diberikan
secara mandiri.
Penyusun menyadari bahwa terlaksananya ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang mem-
berikan semangat Ibu Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd. yang telah membantu dan membimbing kami
dalam pembuatan Buku Teks Fisika Berbasis Potensi Lokal ini .
Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama pembuatan Buku
Teks Fisika Berbasis Potensi Lokal ini belumlah seberapa dan masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kes-
empurnaan buku teks ini. Penyusun berharap buku teks ini dapat bermanfaat bagi para pem-
bacanya.

Jember, 20 April 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................. iii

Pendahuluan ....................................................................................................... 1
BAB 1: PENGUKURAN ................................................................................ 4
1.1 Pengukuran dan angka signifikan .......................................................... 6
1.2 Satuan dan Notasi Ilmiah ........................................................................ 7
1.3 Instrument Pengukuran .......................................................................... 9
1.4 Ketidakpastian pengukuran .................................................................... 14
1.5 Aturan Penulisan Angka Penting ........................................................... 19
Rangkuman .................................................................................................. 22
Uji Kompetensi ............................................................................................. 23

BAB 2: SUHU DAN KALOR .......................................................................... 24


2.1 Suhu ...................................................................................................... 26
2.2 Kalor ..................................................................................................... 28
2.3 Perubahan Wuju Zat .............................................................................. 34
2.4 Perpindahan Kalor ................................................................................. 35
2.5 Mencegah Perpindahan Kalor ............................................................... 39
Rangkuman .................................................................................................. 41
Uji Kompetensi ............................................................................................. 42
BAB 3 : MOMENTUM DAN IMPULS .......................................................... 50
3.1 Momentum ........................................................................................... 52
3.2 Impuls .................................................................................................... 53
3.3 Hubungan Antara Impuls dan Momentum ............................................ 55
3.4 Hukum Kekekalan momentum .............................................................. 57
3.4 Tumbukan ............................................................................................. 61
Rangkuman .................................................................................................. 64
Uji Kompetensi ............................................................................................. 66

ii
BAB 4 : USAHA DAN ENERGI...................................................................... 69
4.1 Usaha ...................................................................................................... 71
4.2 Energi ..................................................................................................... 78
4.3 Daya ........................................................................................................ 84
4.4 Hukum Kekekalan Energi ....................................................................... 87
Rangkuman .................................................................................................. 88
Uji Kompetensi ............................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92


GLOSARIUM ................................................................................................... 95
INDEKS ............................................................................................................. 97

iii
Pendahuluan
Potensi Lokal

Apakah itu potensi lokal?

Pengertian potensi local adalah kemmapuan atau kekuatan yang


belum dikembanagkan dengan optimal. Istilah potensi tidak han-
ya ditujukan untuk manusia tetapi juga untuk entitas lain, seperti
istilah potensi daerah, potensi wisata, dan lain sebagainya.
Pengertian potensi local adalah segala sesuatu yang terdapat dan
dimiliki oleh daerah tertentu baik itu yang berbentuk fisik atau
non fisik yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikem-
bangkan lagi oleh pemerintah daerah.

Setiap daerah memiliki potensi local yang berbeda-beda. Jember potensi lokal
khusunya pada bidang hayati khususnya tanaman pangan, sayuran, buah-buahan dan
hasil perkebunan diantaranya tembakau, kopi, coklat, karet, the dan lainnya.

Buah Kopi Biji Kopi

1
KOPI sebagai Potensi Lokal
Kabupaten Jember

Kopi adalah salah satu hasil potensi lokal


pengelolaan kebun kopi rakyat Kabupaten Jember dan
merupakan komoditi ekspor terbesar di Indonesia.
Indonesia tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar
ke-4 di dunia saat ini. Kabupaten Jember merupakan
penghasil kopi terbesar di Provinsi Jawa Timur dan juga
menjadi pusat penelitian kopi se-Indonesia.

Kopi bukan tumbuhan asli Kabupaten Jember


ataupun daerah lain di Indonesia melainkan tumbuhan
asli Afrika. Tumbuhan kopi pertama kali di datangkan di Indonesia pada masa penjajahan
Belanda dan ditanam di sekitar Jakarta. Penanaman tumbuhan kopi terus menyebar
hingga ke pelosok tanah Jawa, tidak terkecuali daerah Jember.

Terdapat banyak jenis kopi didunia, namun secara umum hanya terdapat 4 jenis kopi
yang beredar dalam perdagangan : diantara Arabia, robusta, liberika, exceisa.

Kopi robusta Kopi arabia

Kopi Liberika Kopi Exceisa

2
BAB 1
PENGUKURAN

Kompetensi Dasar

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan
aturan angka penting)
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari materi pengukuran diharapkan siswa dapat menggunakan alat


ukur panjang massa, dan waktu untuk mengukur kopi. Selain itu juga siswa diharapkan
dapat megukur besaran dengan memperhatikan ketelitian dan ketepatan.

Kegiatan transaksi jual beli kopi dibutuhkan suatu pen-


gukuran, supaya penjual dan pembeli tidak saling meru-
gikan. Pembeli mendapatkan jumlah massa kopi sesuai
dengan yang mereka beli. Sedangkan penjual tidak diru-
gikan dengan massa kopi yang mereka jual. Oleh karena
itu dalam setiap transaksi jual beli kopi dibutuhkan
alat ukur massa berupa timbangan atau neraca.

Setiap pengukuran dibutuhkan tingkat


ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Kesalahan pengukuran dalam jual beli
dapat merugikan salah satu pihak. Dalam kehidupan sehari-hari pernahakan anda melihat
kecurangan dalam menimbang kopi?

3
Peta Konsep

4
1. Pengukuran Dan Angka Signifikan
Info penting!
1.1 Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu
bilangan sifat fisika dengan membandingkan susatu besaran
standart yang telah diterima sebagai suatu satuan. Dengan
menggunakan pengukuran dapat diperoleh suatu besaran.
Pengukuran diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misal-
Kopi adalah salah satu nya : mengukur massa kopi menggunakan neraca.
hasil potensi lokal
pengelolaan kebun kopi 1.2 Angka Signifikan
rakyat Kabupaten Jem- Banyaknya digit atau angka dapat dipercaya pada suatu
ber dan merupakan ko- bilangan disebut jumlah angka signifikan. Terdapat empat
moditi ekspor terbesar angka signifikan pada bilanngan 23,21 cm dan dua angka
di Indonesia. Indonesia signfikan pada bilangan 0,062 cm ( kedua angka nol disini
tercatat sebagai negara hanyalah berperan sebagai digit pengisi tempat untuk menun-
penghasil kopi terbesar jukkan posisi koma desimal). Jumlah angka signifikan pada
ke-4 di dunia saat ini. suatu bilangan pada suatu bilangan tidaklah suatu jelas. Se-
Kabupaten Jember bagai contoh, tinjaulah bilangan 80. jika mengatakan jarak
merupakan penghasil anatara kedua kota secara kasar dalah 80 km, maka hanya
kopi terbesar di Provinsi terdapat satu angka signifikan (angka 8) karena angka nol
Jawa Timur dan juga berperan hanya sebagai pengisisi tempat jika tidak ada saran
menjadi pusat penelitian bahawa 80 dalah perkiraan kasar, maka dapat diasumsikan
kopi se-Indonesia. bahwa jarak ini 80 km dalah perhitungan 1 atau 2 km, dan
kemudian bilangan 80 ini memiliki dua angka signifikan. Ji-
ka jarak ini secara ketelitian adalah 80 km, hingga tingkat
ketepatan 0,1 km, maka dituliskan 80,0 km ( tiga angka
signifikan).

5
Ketika melakukan suatu
Info penting! pengukuran atau
Kopi bukan tumbuhan mengerjakan perhitungan,
asli Kabupaten Jember sebaiknya tidak menuliskan
ataupun daerah lain di digit yang lebih banyak dari
Indonesia melainkan pada yang diperlukan dalam
tumbuhan asli Afrika. jawaban akhir. Sebagai
Tumbuhan kopi pertama Gambar 1.1 Ladang kopi contoh untuk menghitung
kali di datangkan di luas sebuah ladang kopi
Indonesia pada masa liberika yang teukur 111,5 m kalau 67,8 m, hasil perkalian
penjajahan Belanda dan yang diperoleh adalah 7559,7 m. Tetapi hasil ini jelas tidak
ditanam di sekitar akurat hingga mengimplikasikan ketidakpastian 0,01 cm2,
Jakarta. Penanaman karena (dengan menggunakan batasl uar ketidakpastian yang
tumbuhan kopi terus diasumsikan untuk setiap pengukuran) hasilnya bisa berda
menyebar hingga ke diantara 111,2 cm x 67,7 cm = 7528,24 m dan 110, 4 c x
pelosok tanah Jawa, 68,9 m = 7606,56 m . Sebaiknya dituliskan jawaban sebgaai
tidak terkecuali daerah 76 m , yang menginpilkasikan ketidakpastian sekitar 1 atau 2
Jember. m . Kedua digit lain ( dalam bilangan 7528,24 m hasrus dib-
ulatkan karena buka angka signifikan.

2. Satuan dan Notasi Ilmiah

Ayooo Cek Kemampuan Mu!

Sebelum mempelajari pada sub bab ini,kerjakan soal-


soal berikut ini.
Jika anda berhasil mengerjkannya dengan baik, akan
memudahkan mepelajari materi berikutnya.
1. Sebutkan besaran-besaran pokok dan turunan yang
anda ketahui ketahui, lengkap dengan satuannya.
2. Tuliskan rumus massa jenis kopi kemudian tentukan
satuannya!
(a) 35 g/cm3=..kg/m3 (b) 0,7 g/cm3 = ..kg/m3

6
Info penting! Setiap besaran (fisika) selalu memiliki satuan dan se-
Terdapat banyak
buah besaran dapat memiliki lebih dari 1 sistem satuan.
jenis kopi didunia,
Misalnya, satuan massa dapat berupa kg (dalam sistem Satu-
namun secara umum
an Internaional = SI), atau slug (dalam sistem British). Satu-
hanya terdapat 4
an merupakan ukuran pembanding yang telah memiliki acu-
jenis kopi yang
an pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu se-
beredar dalam
hingga setiap satuan pasti telah memiliki acuan pembanding
perdagangan : dian-
yang bernilai tetap. Acuan itu disebut satuan standar.
tara Arabia, robusta,
Mempelajari besaran dan satuan agar lebih mudah
liberika, exceisa.
dengan cara mengelompokkan besaan dan satuan menjadi
beberapa kelompok, yaitu besaran dan satuan dasar, turunan,
serta pelengkap.
a. Besaran dasar
Besaran ini disebut besaran pokok, merupakan bersaran
Kopi yang bersifat mendasari besaran yang lain. Artinya, be-
saran yang lain selalu didasari oleh besaan dasar. Besaran
dasar dipilih karena memiliki dua sifat berikut:
1) Bebas terhadap besaran lain, artinya bahwa besaran yang
satu harus tidak bergantung (bebas) dari besaran dasar
yang lain. Misalnya, besaran massa tidak mungkin bersa-
Kopi
ma dengan besaranan gaya sebagai besaran dasar.
2) Bersifat lebih makroskopis sehingga mudah diukur.
Misalnya, besaran arus listrik dipilih sebagai besaran da-
sar dan bukannya muatan listrik, padahal arus listrik
merupakan jumlah muatan listrik yang melewati penam-
pang penghantar per satuan waktu. Itu disebabkan, untuk
Kopi mengukur arus listrik lebih mudah (cukup dengan am-
peremeter) bila dibandingkan mengukur muatan listrik
pada kawat penghantar.

Kopi

7
Tabel 1.1 Besaran Dasar
No Nama Besaran Lambang Satuan (MKS) Dimensi
1 Panjang meter (m)
2 Waktu sekon (s)
3 Massa kilogam (kg)
4 Arus listrik ampere (A)
5 Suhu termodinamika kelvin (K)
T
6 Kuantitas zat Mol
7 Intensitas cahaya candela (Cd)
L

B.Besaran turunan
Besaran ini selalu tesusun dari dua besaran dasar atau lebih. Jumlah dari besaran turunan
ini takhingga. Sebab, setiap susunan besaran dasar memberikan besaran turunan baru.
Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan.

Tabel 1.2 Besaran Turunan


No Nama Besaran Lambang Satuan (MKS) Dimensi
1 Luas
2 Kecepatan
3 Percepatan
4 Gaya
5 Tekanan
6 Usaha

C. Besaran pelengkap
Besaran ini terdiri dari dua besaran, yaitu sudut datar (bersatuan radian, disingkat rad)
dan sudut ruang (bersatuan steradian atau St). sudut datar maksimum bernilai 3600
(2rad) , dan sudut ruang isotrop (ke seluruh arah pada permukaan bola) benilai 4 se-
radian. Satuan dari besaran pelengkap ini besifat hanya melengkapi saja, artinya ditulis
boleh dan tidakpun juga boleh.
Menurut nilai satuannya dikenal beberapa sistem satuan, yaitu sistem British dan sistem
SI (satuan internasional). Sistem SI masih dikelompokkan lagi ke dalam dua sistem
satuan lagi, yaitu MKS (meter, kilogram, sekon) dan cgs (sentimeter, gram, sekon).

8
2.2 Notasi Ilmiah
Dalam menuliskan bilangan bentuk pangkat sepuluh (power of ten) atau notasi
(ilmiah). Sebgai contoh, ilangan 36900 dituiskan sebagai 3,69 x 104, atau 0,0021 ditulis-
kan sebagai 2,1 x 10-3. Salah satu manfaat penggunaan notasi ilmiah (diuraikan dalan as-
pendik A) yaitu notasi itu memungkinkan semua angka signifikan dituliskan secara jelas.
Misalnya, tidak begitu jelas apakah bilangan 26900 memiliki tiga, empat atau lima angka
signifikan. Dengan menggunakan notasi pangkat sepuluh, kerancuan semacam ini dapat
dihindarkan : jika bilangan tersebut diketahui hingga tiga angka signifikan, menuliskann-
ya 3,69 x 104, naun jika mengetahunya hingga empat angka signifikan, menuliskannya
3,690 x 104.
2.3 Dimensi
Dari sebuah besaran adalah cara tersusunnya besaran dasar sehingga membentuk be-
saran itu. Misalnya, dimensi besaran gaya [F] tersusun dari besaran massa [M] dan per-
cepatan [a] = [LT2] sehingga [F] = [M] [a] = [MLT2] . Dimensi tenaga gerak [K] dari
benda massa m yang berkelajuan v oleh persamaan K = 1/2 mv2 sehingga dimensi itu [K]
= [M] [ML2T2] . Angka 1/2 pada pesamaan tenaga gerak tidak ditulis sebab angka itu
merupakan tetapan yang tidak berdimensi.

3. istrumen Pengukuran
Sebutkan nama alat dan fungsi alat dari gambar alat berikut

No. Gambar Alat Nama Alat Fungsi


1.

2.

3.

9
No. Gambar Alat Nama Alat Fungsi
4.

5.

6.

7.

Sejak jaman dahulu orang telah melakukan pengukuran, seperti mengukur luastanah
lading kopi , mengukur massa kopi dan mengukur pemetikan biji kopi. Di SMP telah
mengetahui definisi mengukur, yaitu proses membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan besaran tertentu yang telah diketahui atau ditetapkan sebagai acuan.
Pada pengukuran yang berbeda membutuhkan alat/instrumen yang berbeda pula,
misalkan saat mengukur tinggi pohon kopi menggunakan meteran, tetapi saat men-
imbang massa kopi menggunakan neraca. Berikut jenis instrumen panjang, massa dan
waktu :

3.1 Alat ukur panjang


Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda, sehingga harus bisa memilih
alat ukur yang tepat untuk sebuah pengukuran. Pemilihan yang kurang tepat akan me-
nyebabakan kesalahan pada hasil pengukuran.

10
a. Mistar
Mistar adalah alat ukur
panajnag yang mempunyai
ketelitian setengah dari skala
Info penting! terkecil. Pada umumnya, mistar
memiliki skala terkecil 1 mm
atau 0,1 cm. Mistar mempunyai
ketelitian pengukuran 0,5 mm,
Gambar 1.2 Mistar untuk
yaitu sebesar setengah dari ska-
la terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan
pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan
hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah
Sumber ; http:// pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan
kopisutra.com/tag/ benda yang diukur. Jika, pandangan mata tertuju pada arah
biji-kopi-pilihan/ yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil
oengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kealahan
Kopi dapat
pengkuran semacam ini disebut kesalahan paralak.
diukur menggunakan
mistar, akan tetapi Contoh :
hasil dari penguku-
Nilai hasil pengukuran sebuah
ran tersebut kurang
biji kopi menggunakan peng-
valid. Hal tersebut
grais menunjukkan skala peng-
terjadi karena kopi
grais pada ujung akhir benda yaitu 2,5 cm dan ditengah
memiliki bentuk
garis kelima dan keenam dari angka dua (atau garis 25 dan
oval.
26 dari angka nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm. jadi
Sedangkan peng- secara matematisnya :
garis digunakan un-
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversukan satuan
mm jadi cm)

= 2,5 cm + 0,05 cm

= 2,55 cm

11
b. Jangka sorong
Info penting!
Jangka sorong terdiri atas
dua bagian, yaitu rahang tetap dan
rahang geser. Skala panjang yang
terdapat pada rahang tetap merupa-

Gambar 1.3 Jangka kan skala utama, sedangkan skala


Sumber ; http:// pendek yang terdapat pada rahang
kopisutra.com/tag/ geser merupakan skala nonius tau vernier. Nama vernier dia-
biji-kopi-pilihan/ bilkan dari naa penemu jangaka sorong yaitu vernier, seorang
ahli teknik berkebangksaan prancis.
Kopi memiliki
diameter yang dapat Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm
diukur ,menggunaka dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong mem-
n jangka sorong. iliki pnajnag 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda
satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Dimana fungsi Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau
dari jangka sorong 0,01 cm.
adalah digunakan Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diame-
untuk mengukur di- ter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang
ameter suatu benda. benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang
jangka sorong.

12
Info penting! C. Mikrometer

Mikrometer sekrup sering


digunakan untuk mengukur tebal
benda-benda tipis dan mengukur
diamter benda-benda bulat yang
kecil seperti tebal kertas dan diame-
Gambar 1.4
ter kawat. Mikrometer sekrup terdiri
http:// atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala pan-
kuyahejo.com/jenis- jang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama,
biji-kopi/ sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir meru-
pakan skala nonius.
Skala uatama mikrometer sekrup mempunyai skala da-
Telah diiketahui lam mm, sedangkan skala noniusnya tebagi dalam 50 bagian.
bahwa kopi memiliki Satu bagian pada skala nonius mempunyai nila 1/50 x 0,5 mm
diameter, selain atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat
memiliki diameter ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang teah disebutkan
kopi juga memiliki yaitu 0,01 mm .
ketebalan. Dimana
ketebalan kopi dapat Contoh :

diukur menggunakan Mengukur ketebalan biji kopi


mikrometeer sekrup. menggunakan micrometer
sekrup :

Skala utama = 3,1 cm

Skala nonius = 4 x 0,001 cm =


0,05 cm

Hasil pengukuran biji kopi = skala utama + skala nonius


( 3,1 cm + 0,05 cm) = 3,14 cm

13
Info penting! 3.2 Alat ukur massa
Massa benda menya-
takan banyaknya zat
yang terdapat dalam
suatu benda. Massa tiap
benda selalu sama di-
mana pun benda terse-
Tahukah kamu ?
but berada. Satuan SI Gambar 1.5 Neraca Pasar
Bahwa kopi memiliki
untuk massa adalah kil-
massa yang dapat diukur
ogram (kg).
menggunakan neraca.
Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat
Neraca yang sering
angka satuan dan sepersepuluh, lengan tengah memuat
digunakan untuk
angka puluhan, dan lengan paling belakang memuat angka
mengkur massa kopi
ratusan.
adalah neraca pasar, di-
mana neraca pasar ser-
Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada
ing kita jumpai di pasar
beberapa jenis neraca, anatar lain : neraca ohaus,
dan di took dalam
neraca lengan, neraca langkan, neraca badan,
transaksi jual beli kopi.
neraca elektronik. Setiap neraca memiliki spesifi-
kasi penggunaan yang berdeba-beda. Jenis neraca
yang umumnya ada di sekolah adalah neraca tiga

Cara menimbang dengan menggunakan neraca tiga lengan


alengan adalah sebagai berikut :
A. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser
penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan
lingkaran skala diarahkan pada ngka nol.
dalah sebagai berikut :
B. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang
C. Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia
pada neraca
D. Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang ter-
dapat pada ratusan, puluhan, dan stuan sehingga tercapai
keadaan setimbang

14
E. Bacalah mssa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan,
puluhan, satuan dan sepesepuluhan.
Contoh :
Seorang petani menimbang massa kopi sebelum
menjual kepada pedagang. Petani menimbang kopi
menggunakan neraca dua lengan. Karena nerca dua lengan
lebih mudah digunakan. Supaya lengan neraca seimbang,
maka massa kopi di lengan kanan dan kiri harus sama.
Gambar 1.6 Neraca dua

Ayooo Berdiskusi !!!!!

Diskusi

Coba diskusikan dengan teman sebangkumu !!!

Apakah perbedan jenis kopi memepengaruhi massa kopi, pan-


jang kopi dan tebal kopi ?

15
4. Ketidakpastian Pengukuran
Info penting!
Ketidakpastian saat melakukan pengukuran mungkin
menyebabkan hasil pengukuran tidak pasti benar (x0). Ada-
pun secara umum penyebab ketidakpastian hasil penguku-
ran ada tiga, yaitu kesala han umum, kesalahan sistematik,
dan kesalahan acak.
Tahukah kamu ? Kesalahan umum
Ketidakpastian pen- A. Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan
gukuran terjadi karena keterbatasan pada pengamat saat melakukan penguku-
kesalahan-kesalahan ran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan
umum, seperti: kesala- membaca skala kecil, dan kekurangterampilan dalam
han pengamat dan menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang
kesalahan alat yang melibatkan banyak komponen.
digunakan untuk men- B. Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang
gukur. Misalkan pada disebabkan oleh alat yang digunakan dan atau ling-
saat mengukur massa kungan di sekitar alat yang mempengaruhi kinerja alat.
kopi pengamat Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol,
menggunakan nearaca, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan
ketika menggunakan paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
neraca tersebut penga- 1) Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai
mat belum menentukan skala pada saat pembuatan atau kalibrasi
skala nol dari neraca, (standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan
sehingga menghasilkan pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih besar
pengukuran yang tidak atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini
sesuai. dapat
diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan
alat yang telah terstandarisasi.

16
Kegiatan
2) Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol skala pada
alat yang digunakan tidak tepat berhimpit dengan
Alat dan Bahan : Kopi,
jarum penunjuk atau jarum penusuk yang tidak bisa
sendok, neraca ohaus.
kembali tepat pada skala nol. Akibatnya, hasil pen-
gukuran dapat mengalami penambahan atau pengu-
rangan sesuai dengan selisih dari skala nol semesti-
nya. Kesalahan titik nol dapat diatasi dengan
melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran.
3) Kesalahan komponen alat, Kerusakan pada alat jelas
sangat berpengaruh pada pembacaan alat ukur.
Langkah Kerja :
Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang
1. Siapkan alat yang akan
digunakan sudah lama, maka akan berpengaruh pada
digunakan
pengurangan konstanta pegas. Hal ini menjadikan
2. Ukur massa kopi
jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka nol
dengan menggunakan
yang membuat skala berikutnya bergeser.
sendok dan perkirakan
4) Kesalahan paralaks, terjadi bila ada jarak antara jarum
besar massa kopi
penunjuk dengan garis-garis skala dan posisi mata
dengan menggunakan
pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.
sendok.
3. Ukur massa kopi
dengan menggunakan
sendok.
4. Bandingkan hasil ukur
massa kopi
menggunakan sendok
dan neraca
5. Tentukan alat ukur ma-
na yang ketelitiannya
tinggi untuk mengukur
massa kopi

17
3. Kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi karena adanya fluktuasi-fluktuasi halus
pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya gerak
brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar, bising dan radiasi.
A. Gerak Brown molekul udara, Molekul udara yang selalu bergerak secara tidak ter-
atur atau rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi yang sangat cepat dan
menyebabkan jarum penunjuk yang sangat halus seperti pada mikrogalvanometer
terganggu karena tumbukan dengan molekul udara.
B. Fluktuasi tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan baterai
selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat sehingga
menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang tidak konsisten.
C. Landasan yang bergetar, Getaran pada landasan tempat alat berada dapat berakibat
pembacaan skala yang berbeda, terutama alat yang sensitif terhadap gerak. Alat
seperti seismograf butuh tempat yang stabil dan tidak bergetar. Jika landasannya
bergetar, maka akan berpengaruh pada penunjukkan skala pada saat terjadi gempa
bumi.
D. Bising , Bising merupakan gangguan pada alat elektronik. Gangguan ini dapat
berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan akibat dari komponen alat bersuhu.
E. Radiasi latar belakang, Radiasi gelombang elektromagnetik dai luar angkasa dapat
menggaggu pembacaan dan mengganggu operasional alat. Misalnya, ponsel tidak
boleh digunakan di SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat ukur dalam
SPBU atau pesawat. Gangguan ini dikarenakan gelombang elektromagnetik pada
telepon seluler dapat menghasilkan gelombang radiasi yang mengacaukan alat
ukur pada SPBU atau pesawat. Adanya banyak faktor yang menyebabkan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengukuran yang mungkin menjadikan
hasil pengukuran kurang tepat. Oleh karena itu, harus menuliskan
ketidakpastiannya setiap kali melaporkan hasil dari suatu penguku-
ran. Untuk menyatakan hasil ketidakpastian suatu pengukuran dapat
menggunakan cara penulisan x = x0 x dengan x merupakan nilai
pendekatan hasil pengukuran terhadap nilai benar, x0 merupakan
nilai hasil pengukuran dan x merupakan ketidakpastiannya (angka
taksiran ketidak pastian).

18
5. Ketidakpastian

5.1 Ketidakpastian pada pengukuran tunggal


Pengukiran tunggal merupakan pengukuran yang hnaya dilakukan seklai saja. Pada
pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran
itu sendiri. Sedangkan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil in-
strumen yang digunakan. Misalnya, mengukur panjang sebuah benda menggunakan mis-
tar.
Perhatikan gambar berikut !

Pada gambar ujung benda terlihat pada tanda 15, 6 cm lebih sedikit. Berapa nilai lebi-
hnya ? ingat, skala tekecil mistar adalah 1 mm. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal
merupakan setengah skala tekecil alat. Jadi, ketidakpastian pada pengukuran tesebut ada-
lah sebgai beikut :

Karena pada nilai ketidakpastiannya memiliki dua desimal (0,05 mm), maka hasil
pengukurannya pun harus dilaporkan dalam dua desimal. Artinya, nilai x harus anda
laporkan dalam tiga nagka. Angka ketiga yang dilaporkan harus ditaksir telebih dahulu,
tetapi taksirannya hanya boleh 0 atau 5. Karena ujung bneda lebih sedikit dari 15,6 cm,
maka nilai taksirannya adalah 5. Jadi pengukuran benda menggunkan mistar tersebut
dapat dilaporkan sebagai berikut :
Panjang bneda = I = x0 x = (15,6 0,05) cm
Arti dari laporan pengukuran tersebut adalah tidak tahu nilai x (panjang benda) yang
sebenarnya. Naun setelah dilakukan pengukuran sebanyak satu kali mendapatkan nilai
15,6 cm lebih sedikit atau atara 15,60 cm sampai 15,70 cm. Statistik ini berarti ada jainan
100% bahawa panjang benda terdapat pada selang 15,60 cm sapai 15,70 cm atau (15,60
15,70) cm

19
5.2 ketidakpastian pengukuran berulang
Agar mendapatkan hasil pengkuran yang akurat, maka dapat melakukan pengukuran
secara berulang. Pada pengukuran berulang akan mendapatkan hasil pengukuran
sebanyak N kali. Berdasarkan analisis statistik, nilai tebaik untuk menggantikan nilai
benar x0 adalah nilai rata-rata dari data yang diperoleh (x0). Sedangakn untuk nilai ketid-
akpastiannya ( ) dapat digantikan oleh nilai simpangan baku nilai rata-rata sampel.
Secara matematis dapat ditulis sebagai beikut :

Keterangan :
X0= hasil pengukuran yang mendekati nilai benar
x = ketidakpastian pengukuran
N = banyaknya pengukuran yang dilakukan
Pada pengukuran tinggal nilai ketidakpastian (x ) disebut ketidakpastian mutlak.
Makin kecil ketidakpastian mutlak yang dicapai pada pengukuran tunggal, maka hasil
pengukuran pun makin mendekati kebenaran. Nilai ketidakpastian tersebut juga menen-
tukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan hasil pengukuran.
Cara menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada pengukuran berulang
adalah dengan mencari ketidakpastian relatif pengukuran berulang tersebut. Ketidakpas-
tian realtif dapat ditentukan dengan membagi ketidakpastian pengukuran dengan nilai
rata -rata pengukuran. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Ketidak pastian relatif = (x /x) x 100 %
Setelah mengetahui ketidakpastian relatifnya, dapat menggunakan aturan
yang telah disepakati para ilmuan untuk mencari banyaknya angka yang
boleh disertakan dala laporan hasil pengukuran berulang. Aturan banyak-
nya angka yang dapat dilaporkan dalam pengukuran berulang adalah se-
bagai berikyt :
Ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka
Ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka
Ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka

20
Ayoo pe Suatu pengukuran berulang massa kopi
l
soal beri ajari contoh
ku ini !!! menghasilkan data sebgaai berikut : 12,5 g;
!!
12,3 g; 12,8 g; 12,4 g; 12,9 g; dan 12,6 g.
Laporkan hasil pengukuran berulang tersebut
lengkap dengan ketidakpastiannya !

JAWAB :

Percobaan ke Xi (gram) Xi2 (gram)


1 12,3 151,29
2 12,4 153,76
3 12,5 156,25
4 12,6 158,76
5 12,8 163,84 B
6 12,8 166,41

2
Berdasarkan tabel yang diperoleh N = 6; xi = 75,50 ; dan xi = 7950,31
Selanjutnya dapat tentukan nilai mendekati benda ketidakpastian, dan ketidak pstian
relatifnya.
Ketidakpastian relatif :
= x/x x 100%
= 0,09/12,83 x 100 %
= 0,7 %
Menurut aturan yang telah disepakati,
ketidakpastian relatif 0,7% berhak atas
tiga angka. Jadi, hasil pengukuran dpat
dilaorkan sebagai berikut :
m = X0 X
= (12,5 0,09) gram

21
6. Angka Penting

Apa itu Angka Penting ?????

6.1 Aturan penulisan angka penting


A. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
47,5 cm memiliki 3 angka penting
41,27 gram memiliki 4 angka penting
B. Angka nol yang diapit angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh:
1,023 gram memiliki 4 angka penting
205 km memiliki 3 angka penting
C. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting
Contoh:
0,022 gram memiliki 2 angka penting
0,105 gram memiliki 3 angka penting
D. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol bukan angka penting, kecuali angka nol
di sebelah kanan angka yang diberi tanda khusus (biasanya garis bawah) termasuk
angka penting.
Contoh :
1000 kg memiliki 1 angka penting

22
6.2 Berhitung dengan angka penting
A. Aturan pembulatan
Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan kurang dari 5, maka
angka yang dipertahankan tetap, edangkan angka yang di sebelah kanannya di-
hilangkan.
Contoh:
42,613 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 42,6
12,412 dibulatkan menjadi dua angka penting, hasil pembulatannya 12

Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan lebih dari atau sama
dengan 5, maka angka yang akan dipertahankan bertambah 1, sedangkan angka di
sebelah kanannya dihilangkan.
Contoh:
17,362 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 17,4
21,017 dibulatkan menjadi tiga angka penting, hasil pembulatannya 21,0
1281 dibulatkan menjadi dua angka penting, hasil pembulatannya 1300
B. hasil operasi matematis angka penting hanya boleh mengandung satu angka ragu-ragu

23
Melakukan Pengukuran

Tujuan
Melakukan pengukurantunggal pada besaran panjang dengan mistar, micrometer
skrup dan pada besaran massa dengan neraca satu lengan.
Alat Dan Bahan
Kopi, mistar, micrometer skrup, neraca
Langkah Kerja
1. ukur panjang kopi denagn mistar satu kali saja. Laporkan hasil pengukuran an-
da
2. Ukur tebal kopi satu kali berturut-turut dengan mistar, micrometer sekrup.
Laporkan hasil pengukuran anda
3. Ukur masaa kopi. Laporkan hasil pengukuran anda
Catatan :
Setiap laporan hasil pengukuran harus lengkap dengan ketidakpastiannya. Per-
hatikan juga bahwa banyak decimal hasil pengukuran harus sama denagn banyak
decimal ketidak pastiannya.
Pertanyaan Dan Kesimpulan
1. pada langkah (2) alat ukur manakah yang memberika hasil pengukuran paling
teliti ? Sebutkan alas an dari jawaban anda !
2. Tepatkah jika panjang kopi anda ukur satu kali saja (pengukuran tunggal )?
3. Tepatkah jika ketebalan kopi anda ukur satu kali saja ? Sebutkan alas an dari

24
Rangkuman

1. mengukur adalah suatu kegiatan menggunakan alat ukur dengan tujuan menge-
tahui nilai satuan besaran.
2. Angka penting adalah angka-angka yang didapat dari hasil mengukur.
3. Keselahan dalam pengukuran ada dua macam, yaitu: kesalahan sistematis dan
kesalahan tindakan.
4. Besaran ada dua macam, yatu besaran pokok dan besaran turunan.
5. Dimensi adalah cara menyatakan satuan-satuan besaran dengan lambang-lambang
tertentu.

25
Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!


1. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah

A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
2. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,304 cm. Banyaknya
angka penting hasil pengukuran tersebut adalah
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
3. Hasil pengukuran diameter sebuah kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup,
ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

26
A. 4,78 mm
B. 5,28 mm
C. 5,70 mm
D. 8,50 mm
E. 9,28 mm
4. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah
A. Jarak, waktu dan luas
B. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
C. Laju, percepatan dan perpindahan
D. Gaya, waktu dan induksi magnetic
E. Momentum, kecepatan dan massa
5. Hitunglah hasil pengukuran dengan menggunakan mistar berikut ini.

A. 1, 80 cm
B. 1, 83 cm
C. 1, 85 cm
D. 1, 90 cm
E. 1, 89 cm

6. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk vektor adalah


A. Gaya, daya dan usaha
B. Gaya, berat dan massa
C. Perpindahan, laju dan kcepatan
D. Kecepatan, momentum dan berat
E. Percepatan, kecepatan dan daya

27
Dibawah ini adalah besaran-besaran fisika:
1) Panjang
2) massa
3) kuat arus
4) gaya
Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah...
A. 1 dan 3
B. 1, 2, dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2, 3, dan 4
8. Energi kinetik dinyatakan dengan EK= 1/2 mv2. Dimensi energi kinetik adalah
A. [M] [L] [T]
B. [M] [L] [T]-2
C. [M] [L]-1 [T]-2
D. [M] [L]2 [T]-2
E. [M] [L]-2 [T]-2
9. Di bawah ini yang termasuk alat ukur yang digunakan untuk mengukur waktu adalah

A. Mistar
B. Stopwatch
C. Termometer
D. Amperemeter
E. Neraca
10. Di bawah ini yang termasuk dimensi dari besaran panjang, waktu , dan massa secara
berurutan adalah
A. [L], [T], [M]
B. [I], [T], [M]
C. [T], [M], [N]
D. [M], [L], [T]
E. [L], [I], [N]

28
B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar!
1. Sebutkan 7 besaran pokok dan 5 besaran turunan!
2. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur sebuah
bola kecil seperti gambar.

3. Dari hasil pengkuran plat seng panjangnya 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng
menurut aturan penulisan angka penting adalah
4. Sebuah balok memiliki panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut 5 cm, 2 cm, dan 2 cm.
volume balok tersebut yang dinyatakan dalam SI (Standar internasional) adalah
5. Sebutkan fungsi alat ukur mistar, jangka sorong, mirkometer sekrup dan neraca!

29
BAB 2
Suhu dan kalor

Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal
suatu bahan, terutama kapasitas kalor dan konduktivitas

Tujuan pembelajaran

Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor,
dan menerapkan asas Black dalam pemyeleseaian masalah

Aplikasi kalor dapat Anda temui dalam ke-


hidupan sehari-hari, seperti kegiatan memanas-
kan air untuk meyeduh kopi, kegiatan menjemur
kopi oleh petani kopi setelah memanen kopi
supaya kualitas kopi termagant dengan baik.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan aplikasi
dari perpindahan kalor.
Bagaimana air yang awalnya tidak mendidih,
dipanaskan menjadi mendidih, kemudian dapat
digunaan untuk menyeduh kopi ? Proses apakah yang terjadi ? Utuk dapat menjawab pertan-
yaan tersebut, ayo pelajari bab suhu dan kalor dengan gembira dan antusias. Pada bab ini akan
dijelaskan pula kaitannya dengan potensi kopi yang ada di daerah jember.

30
Peat Konsep

31
Pada kehidupan sehari-hari, sering mendengar istilah panas dan dingin. Disiang hari
uadara terasa panas dan pada malam hari udara terasa dingin. Segelas air es yang ada dimeja
akan terasa dingin dan nasi yang berada dalam penghangat nasi akan terasa panas. Keadaan
derajat panas dan dingin yang dialami suatu benda atau keadaan dinamakan suhu. Suhu yang
dialami pada suatu benda bergantung energi panas yang masuk pada benda tersebut. Benda
dikatakan panas jika bersuhu tinggi sedang benda yang dikatakan dingin jika bersuhu rendah.
Pada umumnya benda yang bersuhu tinggi (panas) akan mengalirkan suhunya ke benda
yang memiliki suhu lebih rendah. Air panas yang dicampur dengan air dingin akan menjadi
air hangat. Hal ini berarti ada sesuatu yang berpindah atau masuk pada air dingim, yaitu
panas atau kalor. Air hangat merupakan keseimbanagan antara suhu panas dan dingin.
Kalor sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa kabel listrik terlihat kendor
di siang hari, rel kereta api diberi rongga pada sambungannya, demikian juga dalam
pemasangan kaca pada jendela. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kalor. Pada bab ini akan
menjelaskan tentang pengaruh kalor terhadap zat, cara perpindahan kalor, dan penerapan
azas black.

1. Suhu

Jika membahas suhu suatu benda, tentu terkait erat dengan panas atau dinginnya
benda tersebut. Dengan alat perasa, dapat membedakan benda yang panas, hangat atau
dingin.
Benda panas yang suhunya tinggi dari benda yang hangat atau benda yang dingin.
Benda yang hangat suhunya lebih tinggi dari benda yang dingin. alat perasa hanya dapat
membedakan suhu suatu benda secara kualitatif. Akan tetapi di dalam fisiika akan
menyatakan panas, hangat, dingin dan sebagiannya secara eksak yaitu secara kantitatif
(dengan angka-angka).
Secara sederhana suhu didefinisikan sebagai panas dinginnya suatu benda. Ada
beberapa sifat yang berubah apabila dipanaskan, anatara lain adalah warnanya,
volumenya, tekanan dan daya hnatar listriknya. Sifat-sifat yang berubah karena
dipanaskan disebut sifat termometrik.Suhu termasuk besaran pokok dlam fisika dalam SI
bersatuan kelvin.

32
Kegiatan 2.1. Melakukan Diskusi

Diskusikan dengan teman sebangkumu, alat


apakah yang digunakan untuk mengukur
suhu air kopi panas dan air kopi dingin ?
Bagaimana cara menggunakan alat ukur su-
hu tersebut ? Jelaskan!

Alat Ukur Suhu

Untuk menyatakan suhu suatu benda secara kuantitatif diperlukan alat ukur yang
disebut termometer. Ada beberapa jenis termometer dengan menggunakan konsep
perubahan-perubahan sifat karena pemanasan. Pada termometer raksa dan termometer
alkohol menggunakan sifat perubahan volum karena pemanasan. Ada beberapa
temometer yang menggunakan sifat perubahan volum karena pemanasan, antara lain :
celcius, reamur, fahrenheit dan kelvin.masing masing termometer tersebut mempunyai
ketentuan ketentuan tertentu dalam menetapkan nilai titik didih air dan titik beku air
pada tekanan 1 atm, seperti telihat pada gambar :

33
Contoh Latihan Soal

1) Temometer klinis mempunyai daerah ukur anatar?

Jawab :

Temomete klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Karena suhu terendah manusi
tidak pernah kurang dari derajat C dan suhu tertinggi tidak pernah kurang dari 35 derajat
C dan suhu tertinggi tidk pernah lebih dari 42 derajat C, maka angka-angka pada skala
skala pada desain antara 3542 derajat C.

2) Termometer Celcius dan Reamur digunakan untuk mengukur suhu larutan kopi tern-
yata jumlah skala yang ditunjukkan oleh kedua termometer = 900. Berapa 0C dan 0R suhu
larutan kopi tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui: C + R = 900
Ditanya: t dalam 0C dan 0R
Jawab:
C + R = 90
R = 90 C
C:R =5:4
C: (90 C) = 4C
450 5C = 4C
450 = 9C
C = 50
R = 90 C
R = 90 50 = 40
Jadi suhu benda tersebut: 500C dan 400R.

34
A. Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Info penting!
Tahukah kamu? air
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat
dingin yang dimasak
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
akan menjadi panas, ka-
dapat berpindah dari benda yang bersuhu rendah jika kedua
rena adanya kalor, se-
benda tersebut saling disentuhkan. Karena kalor merupakan
hingga air mengalami
suatu bentuk energi, maka satuan kalor dalam SI adalah
perubahan suhu dari
dalam CGS alah erg.
dingin menjadi panas.
1 joule = 107 erg.
Air yang panas
Dahulu sebelum orang mengetahui bahwa kalor
digunakan untuk mem-
merupakan suatu bentuk energi, maka orang sudah
buat kopi, supaya kopi
mempunyai saruan untuk kalor adalah kalori.
cepat larut. Karena kopi
1 kalori = 4,18 joule atau 1 joule = 0,24 kal.
akan cepat larut jika
menggunakan air yang
2. Kalor panas.

Dari gambar terlihat bahwa jika satu gelas air panas


dicampur dengan satu gelas airdingin, setelah terjadi
keseimbangan termal menjadi air hangat. Hal tersebut dapat
terjadi karena pada saat air panas dicampur dengan air
dingin maka air panas melepaskan kalor sehingga suhunya
turun dan air dingin menyerap kalor sehingga suhunya naik.
Dengan demikian jika terdapat suatu benda yang
menerima kalor suhunya akan naik. Faktor apakah yang
mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap oleh suatu
zat ?

35
Percobaan

Pengaruh Kalor terhadap Suhu Larutan

Kegiatan 1
Masukkan larutan kopi secukupnya ke dalam alat pemanas (gambar a).
Ukurlah suhu larutan kopi mula-mula dan hasilnya masukkan dalam tabel.
hubungkan alat pemanas dengan sumber listrik PLN dan catatlah suhu larutan
tiap 3 menit selama 9 menit (0 menit, 3 menit, 6 menit, 9 menit). Masukkan
hasilnya dalam tabel. Bagaimana hubungan antara banyaknya kalor yang
diserap larutan kopi dan lamanya waktu penyerapan kalor tersebut ?

36
Kegiatan 2
Masukkan larutan kopi ke dalam alat pemanas 1 dan alat pemanas II dengan
volum yang tidak sama (gabar b). Ukurlah suhu lauta kopi mula-mula yang
berda dala alat pemanas 1 san alat pemanas II. Hubungkan alat pemanas 1
dan alat pemanas II dengan sumber listrik PLN dan cattalah suhunya setelah
10 menit ( seblum air mendidih) dan hasilnya masukkan dalam tabel.
Bagaimana hubungan antara massa larutan kopi dengan banyaknya kalor yang
diserap ?
Catatan : larutan kopi yang bervolum lebih bnayak, mempunyai massa yang
lebih besar
Kegiatan 3
Masukkan larutan kopi secukupnya ke dalam alat pemanas 1 dan minyak
kelapa dengan massa yang sama dengan massa larutan kopi kedalam
alatpemanas II seperti (gambar c) di atas. Ukurlah suhu mula-mula dari laru-
tan kopi dan minyak kelapa tersebut dan hasilnya masukkan kedalam tabel.
Hubungkan alat pemanas 1 dan alat pemanas II dengan sumber listrik LN dan
catatlah suhu larutan kopi dan pemanas II seperti (gambar c) di atas. Ukurlah
suhu mula-mula dari larutan kopi dan minyak kelapa tersebut dan hasilnya
masukkan kedalam tabel. Hubungkan alat pemanas 1 dan alat pemanas II
dengan sumber listrik LN dan catatlah suhu larutan kopi dan suhu minyak
kelapa setelah 10 menit (sebelum mendidih) dan hasilnya masukkan dalam
tabel. Bagaimana hubungan antara jenis zat yang dipanaskan dengan kalor
yang diserap ?
Kesimpulan : dari ketiga kegiatan diatas buatlah kesimpulan mengenai faktor-
faktor apa sajakah yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap oleh
suatu benda !

37
B. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor

Kalor dapat diberikan kepada benda atau diabil darinya. Kalor dapat diberikan pada
suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu dampak adalah kenaikan
suhunya. Kalor dapat diabil dari suatu benda dengan cara pendinginan dan sebagai salah
satu dapak adalah penurunan suhu. Jadi, salah satu dapak dari pemberian aatau
pengurangan kalor adalah perubahan suhu yang diberi lambang t.
Hasil percobaan diatas menunjukkan bahawa, dari pemanasan air dan minyak kelapa
denagn massa air dan minyak kelapa yang sama, denagn selang waktu pemanasan yang
sama ternyata bnayaknya kalor yang diserap oleh air dan minak kelapa tidak sama.
Membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-zat itu
digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang c. Kalor jenis suatu zat didefinisikan
sebnayak banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu satu satuan massa zat itu sebesar satu satuan suhu. Jika suatu zat yang
massanya m memerlukan atau melepaskan kalor sebesar Q untuk mengubah suhunya
sebesar T, maka kalor jenis zat itu dapat dinayatakan dengan persamaan :

Satuan dalam SI :
C dalam J/kg.k
Q dalam joule
M dalam kg
T dalam kelvin

38
Data pada tabel berikut menyatakan nilai kelor jenis dari beberapa zat.
Klor jenis beberapa zat dalam j/kg.k

Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis


Air 4180 Kuningan 376
Air laut 3900 Raksa 140
Aluminium 903 Seng 388
Besi 450 Spiritus 240
Es 2060 Tembaga 285
Kaca 670 timbal 130
Dari
persamaan Q = m.c. T, untuk benda-benda tertentu nilai dari m.c adalah konstan.
Nilai ari m.c disebut juga dengan kapastaskalor didefinisikan sebagai banyaknya
kalorang diperlukan atau dilepaskan untuk mengubah suhu benda sebesar satu satuan
suhu.
Persamaan kapsitaskalor dapat dinyatakan dengan :

Satuan dari C adalah j/k


Dari persamaan Q = m.c. T dan Q = C.T
Diperoleh : C = m.c

Contoh Soal

Berapakah kapasitas kalor dan 5 kg suatu zat yang mempunyai kalor jenis 2 kal/
gr0C?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg = 5000 gram
C = 2 kal/gr0C
Ditanya : C =..?
Jawab : Q = m . c. t
Q = C. t
C=m.c
C = 5000 . 2 = 10.000 kal/0C

39
C. Asas Black
Info penting!
Bila dua zat yang suhunya tidak sama dicampur maka
Jika sebuah kopi
zat yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor sehingga
yang panas dicampurkan
suhunya turun dan zat yang bersuhu rendah akan menyerap
dengan kopi yang
kalor sehingga suhunya naik sampai terjadi kesetimbangan
dingin, maka kopi akan
termal. Karena kalor merupakan suatu energi maka berdasar
menjadi hangat. Karena
hukum kekekalan
terjadi proses perpinda-
Energi diperoleh kalor yang
han kalor dari suhu ting-
dilepaskan sama dengan kalor
gi ke suhu yang rendah.
yang diserap.
Kopi panasmemberikan
Konsep tersebut sering disebut
kalor kepada kopi dingin
dengan azaz black, yang secara
sehingga suhu akhirnya
matematis dapat dinayatakan :
sama. Karena kalor yang
diserap kopi dingin sa-
ma dengan jumlah kalor
yang dilepas kopi panas.
Prinsip dari Asas Black D. Mengukur Kalor
adalah kalor yang
Pengukuran kalor sering dilakukan untuk menentukan
dilepaskan sama dengan
kalor jenis suatu zat. Dengan mengetahui kalor jenis suatu zat
kalor yang diterima.
maka dapat dihitung banyaknya kalor yang dilepaskan atau
diserap dengan mengetahui massa zat dan perubahan suhunya,
menggunakan persamaan :

Alat yang dapat digunakan untuk


mengukur kalor adalah kalorimeter.
Salah satubentuk kalorimeter ialah
kalorimeter campuran yang secara bagan
tampak pada gambar disamping.

40
Sebuah bejana yang agak besar, untuk memasukkan kalorimeternya. Diantara kedua
bejana itu dipasang isolator yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan kalor
karena dihantarkan atau dipancarkan sekitarnya.
Penutup dari isolator panas yang telah dilengkapi dengan termometer dan pengaduk.
Pengaduk biasnya juga terbuat dari logam sejeis.

Contoh Latihan Soal

Berapakah kapasitas kalor dan 5 kg suatu zat yang mempunyai kalor jenis 2 kal/gr0C?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 5 kg = 5000 gram
C = 2 kal/gr0C
Ditanya : C =..?

Jawab : Q = m . c.

Q = C.
C=m.c
C = 5000 . 2 = 10.000 kal/0C

Mencooba
Alat dan bahan :
1. air panas 4.Kopi bubuk
2. Air dingin 5. Termometer
3. Gelas (3)
Langakah kerja :
1. Campur kopi bubuk kedalam air panas dan air dingin
2. Ukur suhu kopi panas dan kopi dingin menggunakan thermometer
3. Campur kopi panas dan kopi dingin yang sudah diukur menggunakan thermom-
eter
4. Ukur suhu kopi panas dan kopi dingin yang sudah dicampur menggunkan ther-
mometer
5. Analisis apa yang terjadi dengan suhu kopi panas dan kopi dingin sebelum
dicampurkan dan sesudah dicampurkan

41
3. Perubahan Wujud Zat

Wujud zat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas.
Wujud suatu zat dapat berubah dari wujud zat yang satu menjadi wujud yang lain. Peru-
bahan wujud dapat disebabkan karena pengaruh kalor.
Perubahan wujud zat selain karena penyerapan kalor, dapat juga karena pelepasan
kalor. Setiap terjadi perubahan wujud terdapat nama-nama tertentu. Berikut adalah ske-
ma perubahan wujud zat beserta nama perubahan wujud zat tersebut.

Gambar. Skema perubahan wujud zat

Perubahan
No Nama
Dari wujud Ke wujud kalor

1 Mencair Padat Cair Diserap


2 Menguap Cair Gas Diserap
3 Menyublim Padat Gas Diserap
4 Membeku Cair Padat Dilepas
5 Mengembun Gas Cair Dilepas
6 Kondensasi Gas Padat Dilepas

42
Info penting!
4. Perpindahan Kalor
Penjelasan sebelumnya dibahas bahwa kalor merupakan
suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya
perbedaan suhu. Perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3
cara, yaitu secara konduksi, konveksi dan radiasi. Untuk
lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
1. Konduksi
Ketika membuat ko-
Perpindahan kalor secara konduksi (hantaran) merupa-
pi pnas, lalu
kan perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-
mencelupkan sendok
partikel zat perantaranya tidak ikut berpindah.
utuk mnegaduk gulanya.
Dari gambar tersebut jika ujung sendok logam di-
Jika dibirkan beberapa
masukkan kedalam gelas yang berisi kopi panas, ternyata
menit, maka sendok
ujung sendok logam akhirnya menjadi panas. Hal tersebut
tersbut akan ikut panas.
membuktikan adanya perpindahan kalor dari ujung batang
Panas dari air mengalir
logam yang dipanaskan ke ujung batang yang dipegang.
keseluruh bagian
Zat memiliki daya hantar yang berbeda, ada zat yang
sendok. Panas mengalir
daya hantar panasnya baik, ada pula zat yang daya hantar
melalui zat perantara
panasnya buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya maka
yaitu sendok. Proses ini
zat dikelompokkan menjadi dua yaitu konduktor dan isola-
disebut perpindahan
tor. Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan
klaor secara konduksi.
baik) antara lain: tembaga, aluminium, besi, dan baja. Isola-
tor (zat yang kurang baik menghantarkan panas), anatara
lain: kaca, karet, kayu, dan plastik.
Kemampuan menghantarkan kalor logam dapat dijelas-
kan dengan menganggap adanya elektron-elektron bebas pa-
da logam. Elektron bebas ialah elektron yang dengan mudah
dapat pindah dari satu atomke atom lain. Di tempat yang
dipanaskan energi elektron-elektron bertambah besar. Kare-
na elektron mudah pindah, pertambahan energy ini dengan
cepat dapat dibawa ketempat lain di dalam zat dan dapat
diberikan ke elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui
tumbukan.

43
Dari percobaan dan penalaran ditemukan bahwa ke-
cepatan mengalirnya kalor dengan cara konduksi dari
satu tempat ke tempat lain dalam satu potong zat ber-
gantung pada lima faktor, yaitu selisih suhu (T), luas
penampang (A), tebal zat (L), lamanya kalor mengalir
(t), dan jenis zat. Dari percobaan ditemukan bahwa
kalor yang mengalir:

Gambar.
Menentukan kecepatan alir kalor

Sebanding dengan selisih suhu ( ) antara kedua ujung potongan zat yang ditinjau
Sebanding dengan luas penampang potongan (A)
Berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L)
Sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
Atas dasar itu, secara matematik banyaknya kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu

ke ujung bersuhu dapat dinyatakan dengan persamaan:

Keterangan:
H : perambatan kalor tiap satuan waktu (Kal/s)
K : koefisien konduksi termal (Kal/mC)

: perbedaan suhu (C)

: luas penampang (m2)

: panjang (m)

44
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah per- Info penting!
pindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan, dimana
partikel-partikel zatnya ikut berpindah. Konveksi hanya ter-
jadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas.
1. Konveksi dalam zat cair
Bila air dipanaskan, air akan memuai sehigga massa
jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang
maka air ini menjadi lebih ringan dan naik ke atas. Tem-
patnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari Peristiwa memasak
atas, yang turun karena massa jenisnya lebih besar. air untuk mebuat kopi
Gerakan atau sirkulasi air tersebut dinamakan arus kon- menggunakan panci
veksi. logam diatas kompor.
Penerapan konveksi kalor dalam air pada kehidupan sehari Aliran panas dari api
-hari. akan merambat melalui
1) Pemanasan air dalam ketel atom. Logam kemudian
2) Sistem aliran panas meneruskan panas yang
diterimanya dari api ke
2. Konveksi dalam udara molekul-molekul api.
Arus konveksi pada udara atau gas terjadi ketika udara Logam merupakan kon-
panas naik dan udara yang lebih dingin turun. dundoktor panas yang
Konveksi udara dapat dilihat pada gambar di bawah. Jika baik sehingga dari api
lilin dinyalakan akan terjadi aliran udara panas dalam alat. akan cepat dihantarkan
Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang dibakar, dan menyebabkan air
aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara untuk membuat kopi
dingin akan turun. segera mendidih.
Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada ke-
hidupan sehari-hari dapat dilihat pada terjadinya angina
laut, angina darat, dan pembuatan cerobong asap pada tang-
ki pabrik.
Adapun secara empiris laju perpindahan kalor secara kon-
veksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

45
Info penting!

Keterangan:
H: laju perpindahan kalor (W)
A : luas permukaan benda (m2)
T : t1 - t2 perbedaan suhu (K atau C)
h : koefisien konveksi (Wm-2 K-4 atau Wm-2 (C)4)
Pada proses pen-
jemuran atau pengerin- 3. Radiasi
gan kopi dibawah teik Bagaimana panas matahari sampai ke bumi ? Diketahui
matahari,untuk bahwa diantara matahari dan bumi terdapat lapisan atmosfer
menghilangkan kadar air yang sulit menghantarakan panas secara konduksi maupun
dalam kopi dan merubah konveksi. Selain itu, di antara matahari dan bumi juga terdapat
warna kopi. Panas sam- ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya perpinda-
pai ke bumi tanpa zat han kalor. Dengan demikian, perpindahan kalor dari matahari
perantara, perpindahan sampai ke bumi tidak memerlukan perantara. Perpindahan
klaor dari matahari kalor yang tidak membtuhkan medium perantara (medium)
kebumi adalah melalui disebut radiasi.
pancaran atau radiasi. Perpindahan kalor secara radiasi dapat anda temui pada
penjemuran kopi. Kopi yang sebelumnya berwarna putih akan
berubah warna menjadi kecoklatan. Hal tersebut disebabkan
karena panas matahari yang mengenai kopi secara langsung.
Setiap benda mengeluarkan energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetik. Laju radiasi dari permukaan suatu benda ber-
banding lurus dengan luas penampang, berbanding lurus
dengan pangkat empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat
permukaan benda tersebut. Secara matematis dapat ditulis se-
bagai berikut.

46
Keterangan:
H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
: emisitas bahan
: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 X 10-8 W/mK4)

5. Mencegah perpindahan kalor

Energi kalor dapat dicegah untuk berpindah dengan mengisolasi ruang tersebut.
1. Termos

Untuk mencegah agar zat cair yang ada didalamnya tetap panas dala waktu yang
lama, maka botol termos dibuat dari gelas tipis rangkap dua, yang ruang di an-
taranya dibuat hampa udara agar hilangnya kalor secara konduksi sangat kecil.
Sumbat gabus dimaksudkan untuk mengurangi hilangnya kalor secara konveksi
melalui udara ke luar.
Dinding Luar termos dilapisi perak mengkilap, untuk mengurangi hilangnya
kalor secara radiasi.

47
Rangkuman

1. Suhu adalah derajat panas dinginnya suatu benda. Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin.
2. Alat ukur suhu adalah termmometer.
3. Perbandingan skala pada thermometer Celcius, Reamur, Farenheit dan Kelvin:

C: R : (F-32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5
4. Hubungan antara thermometer celcius
dan Kelvin
o
t C = (t + 273)K Atau tK = (t + 273)0C

5. Kalor adalah suatu bentuk energy yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu.
6. Suatu kalor dalam SI alah Joule.
7. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk menaikkan
atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu sebesar satu satuan suhu.

8. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau


dilepaskan untuk mengubah suhu sebesar benda sebesar satu satuan suhu

9. Perpindahan kalor dapat secara konduksi, konveksi, atau radiasi.


A. Pada konduksi:

B. Pada konveksi:

H=h . A . T
C. Pada radiasi:

W = e..T4

48
Uji Kompetensi

1. Apakah perbedaan antara suhu dan kalor?


2. Untuk apakahkalor yang diserap atau dilepaskan pada saat terjadi perubahan wujud zat?
3. Ke dalam calorimeter yang mempunyai kapasitas kalor 84 J/K dimasukkanair bersuhu
800C sebanyak 100 gram dan logam dengan suhu 200C sebanyak 100 gram. Setelah d
capai kesetimbangan termal diperoleh suhu akhir campuran 400C. Berapakah kalor jenis
logam tersebut?
4. Pada 100 gram es bersuhu -20C diberikan kalor sebanyak 800 kalori. Berapa gram es
yang belum melebur?
5. Berapakah kapasitas kalor pada 100 mL air yang mempunyai kalor jenis 1 kal/gr0C dan
massa jenis 1 gr/cm3?
6. Berikan penjelasan dengan singkat dan jelas mengenai perambatan kalor secara kon-
duksi, konveksi, radiasi !
7. Jika kita memasak air di dalam panic tidak perlu semua bagian panic dipanasi. Jelaskan!
8. Pelat dengan tebal 2 cm dan luas penampangan 0,5m2, menyekat dua ruangan dengan
suhu masing-masing pelat 500C dan 1500C. Berapa rambatan kalor pada pelat dalam
waktu 1 menit jika koefesien konduksi pelat = 1,6 x 10-3 KJ/m.s.K?
9. Sebuah bola besi berwarna hitam berdiameter 10 cm dipanasi sampai 270C. Berapakah
energy kalor yang terpancar dari permukaan bola besi tersebut selama 1 detik?
10. Sebuah kawat wolfram lampu pijar 100 watt menyala selama 14.592 sekon. Jika emisivi-
tas kawat = 1 dan konstanta Boltzman dianggap = 5,7 x 10-8 watt/m2.K4. Berapakah suhu
dari kawat wolfram saat itu?

49
BAB 3
MOMENTUM DAN IMPULS

Kompetensi Dasar

3.10 menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hokum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
4.10 menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bo-
la jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menganalisis,
mengintrerprestasikan, dan menyelsaikan permasalahan yang terkait dengan onsep hub-
ungan impuls, momentum dan tumbukan serta dapat menggunakan dalam kehidupan
sehari-hari

Pernahkah anda melihat seorang atlet golf yang memukul


bola golf dengan menggunakan tongkat sehingga bola
tersebut terpental jauh sampai beberapa ratus meter ?
seperti yang terlihat pada gambar, bola golf yang misal-
nya diam, akan bergerak dengan kecepatan tertentu,
bukan ? peristiwa apa yang dialami bola golf tersebut ?
peristiwa apa yang dialami bola golf tersebut ? tahukah
anda prinsip dasar yang menjelaskan peristiwa itu ?
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dalam bab ini
akan dibahas materi momentum dan impuls. Hokum kekekalan
momentum, serta aplikasi keduanya dalam teknologi dan ke-
hidupan sehari-hari.

50
PetaKonsep

51
Bila anda berada didalam sebuah mobil yang sedang
Info penting! bergerak dengan cepat, kemudian direm mendadak, maka anda
Tahukah kamu! akan merasakan bahwa badan anda akan terdorong ke depan.
Apakah kopi memiliki Hal ini akibat adanya sifat kelembaman, yaitu sifat untuk mem-
massa ? Ternyata kopi pertahankan keadaan semula yaitu dalam keadaan bergerak.
itu memiliki massa loh ! Hal yang sama juga dirasan oleh si pengemudi yang berusaha
Bagaimana cara men- mengerem mobil tersebut. Apabila penumpang mobilnya lebih
gukur massa kopi ?cara banyak, pada saat pengemudi mobil membehentikan/
mengukur massa kopi mengerem mobil secara mendadak, harus memberikan gaya
dapat menggunakan yang lebih besar. Dalam bab ini akan dibahas mengenai mo-
neraca. Bagaimana mentum, yang merupakan salah satu besaan ang dimiliki setiap
dengan kecepatan kopi ? benda yang bergerak.
Kopi sendiri tidak mem- Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu
iliki kecepatan, artinya momentum linear (P) dan momentum angular (L). Pada bab ini
dari kecepatan adalah hanya akan dibahas momentum linear. Selain momentum line-
adanya jarak yang ar akan dibahas juga besaran impuls gaya (I) dan hukum
ditempuh suatu benda kekekalan momentum liniear, serta tumbukan.
untuk berpindah. Tetapi
jika kopi dibungkus ke 4.1 Momentum
dalam suatu wadah
kemudian seseorang Momentum dapat didefinisikan sebagai suatu benda
memindahkannya dari yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan
suatu tempat, maka kcepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang bergerak
adanya suatu kecepatan. memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear di-
Hal tersebut menyebab- tulis sebagai berikut:
kan adanya momentum
pada sebugkus kopi. P adalah momentum (besaran vektor), m adalah massa
(besaran skalar) dan v adalah kecepatan (besaran vektor). Bila
dilihat pesamaan diatas, arah dari momentum selalu searah
dengan arah kecepatannya.

52
Satuan momentum menurut Sistem Internasioal (SI)
Satuan momentum:
P = satuan massa x satuan kecepatan
= kg x m/s
= kg. m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah: kg . m/s

Contoh Soal 1:
Sebuah truk yang membawa buah coklat bermassa 1.500 kg bergerak dengan ke-
cepatan 36 km/jam. Berapakah momentum truk yang membawa buah coklat ter-
sebut?
Penyelesaian:
Diketahu m = 1500 kg
V = 36 km/jam
Ditanya :
Jawab :
Momentum mobil : p = m v
= 1500 kg x 10 m/s
= 15000 kg m/s

Impuls

Jika ada sebuah bola yang diam, kemudian anda menendang bola tersebut. Apa yang
akan terjadi pada bola tersebut ? walaupun kontak kaki anda dan bola hanya sesaat, namun
bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam pengertian momentum, dikatakan
bahwa pada bola terjadi perubahan momentum akibat adanya gaya yang diberikan dalam
selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, disebut gaya impuls, yang bekerja hanya dalam se-
lang waktu yang singkat. Oleh karena itu, perkalian antara gaya dan selang waktu yang
bekerja pada benda disebut impuls. Secara matematis, dituliskan sebagai.

I = f t

53
Besar gaya disini konstan. Oleh karena itu dapat meng-
Info penting! gambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan
t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1
ke t2 maka kurva antara F dan t adalah

http://
images.rambler.ru/
search?query=biji%
20kopi Gambar 3.1 Kurva hubungan antara F dengan t Luas daerah
yang diarsir menyatakan besarnya impuls.
Jika ada sekarung (sumber: anisadwibidari26.blogspot.co.id)
kopi yang mula-mula
diam, kemudian diberi Luasan yang diarsipkan sebear F ( t1 - t2) atau I, yang sama
gaya dalam selang wak- dengan impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor,
tu tertentu, maka kopi oleh karena itu perhatikan arahnya.
tersebut akan berpindah
dengan kecepatan ter- Satuan Impuls menurut Sistem Internasioal (SI)
tentu. Gaya seprti ini Satuan Impuls :
disebut gaya impuls. I = satuan gaya x satuan waktu
= newton x sekon
= kg . m/s2
= kg . m/s
Jadi satuan momentum dalam SI adalah : Kg . m/s

Uji Pemahaman

Sebuah Bola besi memiliki massa 500 g bergerak dengan


kelajuan tetap sehigga mempunyai mempunyai energi
kinetic 2500 joule. Berapakah momentum yang dimiliki
bola tersebut ?

55
Contoh soal 2:
Sebuah karung yang berisi biji kopi digeser dari tempat A ke tempat B
dengan kecepatan 20 m/s kemudian seseorang memberikan gaya tarik
sebesar 2000 N selama 0,001 sekon. Tentukan besarnya impuls gaya
pada bola!
Penyelesaian:
Diketahui: v = 20 m/s
F = 2000 N
t = 0,001 s
Ditanya : I?
Jawab :
Besarnya impuls I = F. t
= 2000 N x 0,0001 s
=2N.s

Hubungan antara impul dan perubahan momentum

Pada pelajaran sebelumnya, telah Anda ketahui bahwa jika pada sebuah benda ber-
massa m, bekerja sebuah gaya F yang besarnya tetap selama t ekon, pada benda itu berlaku
persamaan:
V = V0 + a . t
Dengan a = F/m (Hukum II Newton) sehingga Vt = V0 + ( F/m) . t..
Sehingga :
F . t. = m (Vt - V0)
Dimana :
m V0 = momentum awal
m Vt = momentum akhir

55
Oleh karena F . t. = Impuls dari gaya F , Persamaan diatas dapat diartikan bahwa
impuls suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut. Secara
matematis dituliskan sebagai :
I = P

Contoh Soal
Sebungkus biji kopi yang massanya 0,5 kg berada dalam keadaan diam.
Kemudian, sebungkus biji kopi tersebut diangkat dengan gaya sebesar F se-
hingga sebungkus biji kopi bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Jika
pengangkat sebungkus biji kopi tersebut menyentuh benda selama 0,01 sekon,
tentukanlah:
a.Perubahan momentum benda, dan
b.Besarnya gaya F yang bekerja pada benda.
Penyelesaian :
Diketahui : m = 0,5 kg
V = 10 m/s
t = 0,01 s
Ditanya:
A. Momentum (P)
B. Besarnya gaya (F)
Jawab:
A. Perubahan momentum (P)

P = mV mV0
= (0,5 kg) (10 m/s) - (0,5 kg) (0 m/s)
= 5 Ns

56
B. Besarnya gaya (F)

F . t = mV - mV0
F (0,01 s) = 5 Ns
F = (5ns / 0,01 s) = 500 N

Hukum kekekalan Momentum

Untuk memahami hukum kekkalan momentum lakukan tugas berikut!

Tugas

Rancanglah sebuah kegiatan sederhana untuk menyelidiki mengenai hukum


kekekalan momentum. Misalnya, anda dapat menggunakan kopi dalam
penyelidikan tersebut. Lakukan kegiatan tersebut secara mandiri dan buatlah tuli-
san singkat tentang kegiatan anda. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memeragakan kegiatan rancangannya. Diskusikan bersama hasil peragaan dari
salah satu siswa yang telah ditunjuk, kemudian buatlah kesimpulan dan kumpul-
kan di meja guru!

57
Terdapat dua buah biji kopi yang masing-masing ber-
Info penting! massa m1 dan m2 bergerak dengan kecepatan v1 dan v2
Tahukah kamu ! Jika Kemudian kedua benda bertumbukan/tabrakan dan setelah ber-
dua buah kopi dengan tumbukan kecepatan masing-masing benda menjadi v1 dan
kecepatan tertentu v2. Karena tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem terse-
kemudian, kedua buah but, maka momentum sistem kekal, artinya momentum sebe-
kopi tersebut bertum- lum dan sesudah tumbukan sama.
bukan, maka apa yang
akan yang akan terjadi ?
Ternyata kedua buah
kopi akan saling mem-
berikan gaya yang sama
besar, namun arahnya
berbeda.

Buah kopi yang


Gambar 3.2 Hukum kekekalan momentum
memiliki bentuk bulat/
(sumber: fisikazone.com)
oval memudahkan kopi
untuk bergerak dengan
Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan biji kopi pada
kecepatan tertentu, aki-
Gambar 4.2, ternyata sesuai dengan pernyataan hukum III
batnya ada suatu gaya
Newton. Kedua biji kopi akan saling menekan dengan gaya (F)
aksi reaksi dalam selang
yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat adanya
waktu tertentu, kemudi-
gaya aksi dan reaksi dalam selang waktu t tersebut, kedua biji
an kedua biji kopi akan
kopi akan saling melepaskan diri dengan kecepatan masing-
saling bergerrak dengan
masing sebesar v1 dan v2.
kecepatan masing-
masing. Kegiatan
Diskusikan bersama teman
sebangkumu pertanyaan di bawah ini !
Jika sebuah balon karet setelah ditiup
kemudian dilepaskan sehingga balon berge-
rak selama balon menyemburkan udara,
mengapa kecepatan balon semakin cepat ?

58
Impuls yang terjadi selama interval waktu t adalah . F 1 t = - F2 t Diketahui
bahwa I = F dan t = p maka prsamaannya menjadi seperti berikut :

Keterangan:
P1, p2 : vektor momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbakan
P1, p2: vektor momentum benda 1 dan 2 sesudah tumbakan
m1 m2 : massa benda 1 dan 2
v1, v2 : kelajuan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
v1, v2 : kelajuan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan

Persamaan di atas dinamakan hukum kekekalan momentum. Hukum ini menyatakan bahwa
jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sisitem maka momentum total sesaat sebelum
sama dengan momentum total sesudah tumbukan. Ketika menggunakan persamaan ini, juga
harus diperhatikan arah kecepatan tiap benda.

59
Contoh Soal :

Dua biji kopi masing-masing bermassa m, bergerak berlawanan arah dengan ke-
cepatan masing-masing 20 m/s dan 15 m/s. Setelah tumbukan, kedua biji kopi terse-
but bersatu. Tentukanlah kecepatan kedua biji kopi dan arah geraknya setelah tum-
bukan .
Penyelesaian:
Diketahui: m1 = m2 = m

v1 = 20 m/s

v2 = 15 m/s

Ditanya:
A. Kecepatan kedua biji kopi setelah tumbukan (V)
B. Arah gerak biji kopi setelah tumbukan
Jawab:
V2 pertanda negatif karena geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda
pertama. Oleh karena setelah tumbukan kedua biji kopi bersatu dan bergerak ber-
samaan maka kecepatan keduabiji kopi setelah tumbukan adalah V1 = V2 = V .
Sehingga:

Jadi, kecepatan kedua biji kopi 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda per-
tama (positif).

60
Tumbukan

Apa yang anda ketahui tentang tumbukan ? Coba lakukan tugas berikut!

Rancanglah sebuah kegiatan sederhana untuk menyelidiki tentang tumbukan.


Anda dapat melakukan hal-hal seperti berikut.
1. Anda dapat menggelindingkan sebuah bola di lantai datar kemudian gelind-
ingkan bola kedua dengan kecepatan lebih tinggi pada lintasan yang sama
sehingga menumbuk bola pertama. Amatilah yang terjadi!
2. Jatuhkan sebuah kelereng dari ketinggian 1 m di atas lantai. Amatilah ang
terjadi pada kelereng tersebut!
Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan, kemudian kumpulkan di
meja guru!

Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan konsep
momentum dan impuls. Di antaranya peristiwa tumbukan antara dua kendaraan. Salah satu
penggunaan konsep momentum yang penting adalah pada persoalan yang menyangkut tum-
bukan. Berdasarkan sifat kelentingan atau elastisitas benda yang bertumbukan, tumbukan
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian,
dan tumbukan tidak lenting sama sekali.

61
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna (elastik) terjadi di antara atom-atom, inti atom, dan partikel
-partikel lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi. Dua buah benda dikatakan
mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada tumbukan itu tidak terjadi kehilangan
energi kinetik. Jadi, energi kinetik total kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan ada-
lah tetap. Oleh karena itu, pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum konservasi
momentum dan hukum konservasi energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya ter-
jadi pada benda yang bergerak saja.

Gambar 3.3 Tumbukan lenting sempurna

(sumber: fisikazone.com)

Perhatikan pada Gambar 4.3! Dua buah benda memiliki massa masing-masing m1 dan m2
bergerak saling mendekati dengan kecepatan sebesar V2 dan V1 sepanjang lintasan yang
lurus. Setelah keduanya bertumbukan masing-masing bergerak dengan kecepatan sebesar
V1 dan V2 dengan arah saling berlawanan. Berdasarkan hukum kekekalan momentum
dapat ditulis sebagai berikut. :

Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik, diperoleh persamaan se-


bagai berikut. :

62
Jika persamaan di atas saling disubsitusikan, maka diperoleh persamaan sebagi beri-
kut :

Contoh Soal
Dua benda dengan kecepatan 2 m/s dan 4 m/s bergerak searah. Massa benda
masing-masing sebesar 2 kg dan 3 kg. Apabila terjadi tumbukan tidak lenting
sama sekali, tentukanlah kecepatan kedua benda tersebut setelah bertumbukan.
Penyelesaian:

Diketahui : v1 = 2 m/s, v2 = 4 m/s, m1 = 2 kg, dan m2 = 3 kg.


Ditanya : kecepatan kedua benda setelah tumbukan ?
Jawab:
m1 v1 + m2 v2 = (m1 + m2)v'
(2 kg)(2 m/s) + (3 kg)(4 m/s) = (2 kg + 3 kg)v'
16 kgm/s = (5 kg)v'
v' = 3,2 m/s
Jadi kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah 3,2 m/s.

63
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian juga berlaku kekekalan momentum, tetapi energi
kinetiknya hilang sebagian selama tumbukan. Oleh karena itu, hukum kekekalan energi
mekanik tidak berlaku. Besarnya kecepatan relatif juga brekurang dengan suaru faktor ter-
tentu yang disebut koefisien restitusi. Bila koefisien restitusi dinyatakan dengan huruf e ,
maka derajat berkurangnya kecepatan relatif benda setelah tumbukan dirumuskan sebagai
berikut. :

Nilai restitusi berkisar antara 0 dan 1 (0 < e < 1) . Untuk tumbukan lenting sempurna, nilai
e=1 . Untuk tumbukan tidak lenting nilai e= 0. Sedangkan untuk tumbukan lenting sebagian
mempunyai nilai e antara 0 dan (0 < e < 1).

3. Tumbuhan Tida k Lenting Sama Sekali


Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, terjadi kehilangan energy kinetik sehingga
hokum kekekalan energy mekanik tidak berlaku. Pada tumbukan jenis ini, kecepatan benda
sesudah tumbukan sama besar (benda yang bertumbukan saling melekat). Misalnya, sebuah
peluru dengan massa m1 dan kecepatan v1 menumbuk bola yang mempunyai kecepatan v2
di atas lantai horizontal dengan massa m2. Setelah tumbukan, peluru melekat atau bersarang
di dalam bola dan bergerak secara bersama-sama.

Gambar 3.4 Tumbukan tidak lenting sama sekali


(sumber: physicsacar.blogspot.com)
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku persamaan berikut :

64
Rangkuman

1. Momentum didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatannya.


2. Persamaan momentum adalah P = m x v
3. Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya rata-rata dan selang waktu selama
gaya bekerja.
4. Persamaan impuls adalah I = F.t.
5. Persamaan yang menunjukkan hubungan momentum dan impuls adalah I = P.
6. Persamaan hukum kekekalan momentum adalah m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2.
7. Tumbukan dikelompokkan menjadi 3, yaitu tumbukan lenting sempurna, tum-
bukan letting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
8. Persamaan untuk koefisien restitusi adalah e = -( v2 - v1)/(v2 - v1).

64
Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)!
1. Sebuah bola A yang mempunyai momentum Pbertumbukan dengan bola lain B, sehingga
setelah tumbukan momentum bola A tersebut menjadi 3 P. Maka perubahan momentum
bola B adalah
A. 2 P D. 4 P
B. P E. P
C. 3 P
2. Sebuah benda bermassa 4 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian 62,5 meter.
Jika g = 9,8 m/s2, ketika menumbuk permukaan tanah, momentum benda sama dengan
A. 7,9 kg m/s D. 140 kg m/s
B. 35 kg m/s E. 1225 kg m/s
C. 70 kg m/s
3. Sebuah truk yang massanya 2000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 km/jam menabrak
sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama ber-
langsungnya tabrakan adalah (dalam Newton)
A. 200 D. 200.000
B. 2.000 E. 2.000.000
C. 20.000
4. Peluru dengan massa 10 g dan kecepatan 1000 m/s mengenai dan menembus sebuah balok
dengan massa 100 kg yang diam di atas bidang datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru
setelah menembus balok karena tertembus peluru adalah
A.900 m/s D. 0,09 m/s
B.0,9 m/s E. 9 m/s
C.90 m/s
5. Jika dua benda bertumbukan, maka selalu berlaku hukum:
A. Kekekalan momentum dan energi makanik
B. Kekekalan energi mekanik
C. Kekekalan momentum
D. Kekekalan momentum dan energi kinetic
E. Kekekalan momentum dan energi potensial

66
6. Sebutir peluru bermassa 6 g ditembakan dan bersarang pada ayunan balistik yang massa
baloknya 1 kg, menyebabkan balok naik 7 cm dari kedudukan setimbangnya. Jika g = 9,8
m/s2, maka kecepatan peluru yang ditembakkan adalah
A, 169 m/s D. 961 m/s
B. 196 m/s E. 916 m/s
C. 91 m/s
7. Dua buah bola A dan B dengan massa mA = 3 kg; mB = 2 kg bergerak saling mendekati
dengan laju vA = 2 m/s; vB = 3 m/s. Keduanya bertumbukan secara lenting sempurna,
maka laju bola A sesaat setelah tumbukan adalah
A. 2 m/s D. 10 m/s
B. 3 m/s E. 15 m/s
C. 5 m/s
8. Sebuah granat bermassa 5 kg pecah menjadi 2 bagian dengan perbandingan massa 2 : 3.
Jika bagian yang besar berkecepatan 10 m/s maka perbandingan energi kinetik bagian
yang kecil dan yang besar adalah
A. 1 : 2 D. 2 : 3
B. 3 : 1 E. 3 : 2
C. 1 : 3
9. Peluru dengan massa 10 kg dan kecepatan 900 m/s mengenai dan menembus sebuah
balok dengan massa 80 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Kecepatan peluuru
setelah menembus balok 100 m/s. Kecepatan balok karena tertembus peluru adalah
A. 10 m/s D. 0,1 m/s
B. 1 m/s E. 30 m/s
C. 0,5 m/s
10. Sebuah bola yang mula-mula diam kemudian didorong tongkat dengan gaya 50 N, da-
lam waktu 10 m/s. Jika massa bola 0,2 kg, maka kecepatan bola setelah didorong adalah
A. 0,25 m/s D. 250 m//s
B. 2,5 m/s E. 2.500 m/s
C. 25 m/s

67
B. Kerjakan soal berikut ini dengan bear!
1. Sebuah peluru dengan massa 25 kg dan kecepatan 700 m/s menembus sebuah balok
diam yang bermassa 125 kg. jika kecepatan peluru setelah menembus balok 200 m/s,
maka:
Bernakah pada peristiwa tersebut berlaku hokum kekekalan momentum ? jelaskan !
Hitunglah kecepatan balok ang setelah tertembus peluru !
2. Sebuah benda bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 20 m/s menuju tembok pada
arah horizontal. Kemudian benda menumbuk tembok dengan koefisien restitusi 0,4.
Berapakah kecepatan mobil setelah tumbukan ?
3. Sebuah bola bermassa 0,5 kg bergerak dengan kelajuan 2 m/s. yudi menendang searah
dengan gerakan bola sebesar 50 N. menempuh jarak berapakah sentuhan kaki yudi
agar kelajuan bola menjadi 4 m/s-1?
4. Mobil A dan mobil B masing-masing bermassa 2000 kg dan 1500 kg bergerak dengan
kecepatan masing-masing 54 km/jam dan 72 km/jam. Tentukanlah momentum total
kedua mobil tersebut, jika kedua mobil tersebut bergerak
5. Seorang nelayan ingin pergi melaut bersama dua temannya. Berat masing-masing ne-
layan 50 kg, sedangkan berat perahu 100 kg. saat perahu bergerak dengan kecepatan
10 m/s kearah laut, sebuah ombak besar menerjangnya. Jika kecepatan ombak 3 m/s
dan diperkirakan massa air yang menghantam perahu 50 kg, maka hitunglah ke-
cepatan perahu setelah diterjang ombak!

68
BAB 4
Usaha Dan Energi

Kompetensi Dasar

3.9 menganalaisi konsep energy usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi,
hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
4.9 mengajukan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan
menerapkan metode ilmiah, konsep energi, usaha (kerja), dan hukum kekekalan energi

Tujuan Pembelajaran

Pada bab ini, siswa diharapkan dapat menganalisis gejala alam keteraturannya dalam
cangkupan mekanika benda titik dengan cara menganalisis hubungan antara usaha, pe-
rubahan energi, dan hukum kekekalan energi mekanik, serta menerapkan hukum
kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam fisika dikenal adanya Hukum kekekalan Energi.


Menurut hukum tersebut, energy yang digunakan oleh
seorang petani kopi yang memikul sekarung kopi yang
akan diletakka pada truk melewati papan bidang miring.
Ketika melewati papan dari titik tertinggi hingga titik lain
pada papan bidang miring. Jumlah energinya selalu sama atau konstan. Hanya saja , energi
tersebut berubah menjadi energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya. Bagaima-
na cara menentukan besar energi potensial dan energi kinetik tersebut ? bagaimana hub-
ungannya dengan usaha dan energi tersebut dengan kecepatan petani saat melewati papan
bidang miring ?
Agar siswa dapat menjawab pertanaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah pembahasan materi
dalam Bab 4 ini yang menjelaskan tetang usaha, energi dan daa dalam fisika

69
Peat Konsep

70
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari usaha dan energi. Manusia membutuhkan
energi agar dapat melakukan usaha. Tahukan anda definisi usaha dalam fisika? Benarkah
suatu hari nanti energi yang digunakan untuk melakukan usaha tersebut akan habis?
Dalam fisika, dikenal adanya hukum kekekalan energi. Menurut hukum tersebut, ener-
gi yang digunakan oleh seorang atlet papan seluncur ketika melakukan peluncuran dari titik
tertinggi hingga titik lain pada bidang luncur, jumlah energinya sellau sama atau konstan.
Hanya saja, energi tersebut berubah dari energi potensial menjadi energi kinetik atau se-
baliknya. Bagaimanakah cara menentukan besar energi potensial dan energi kinetik terse-
but ? bagaimanakah hubungannya dengan usaha yang dilakukan oeh atlet papan luncur untuk
meluncur? Bagaimana juga hubungan uasaha dan energi tersebut dengan kecepatan atlit pa-
pan luncur untuk meluncur?
Agar anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah pembahasan
materi dalam Bab 3 ini yang akan menjelaskan tentang usaha, energi dan daya dalam fisika..

A. Usaha

Kata usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah berbagai aktivitas yang dilakukan
manusi. Contohnya, valentino rossi berusaha meningkatkan kelajuan motornya untuk men-
jadi juara dunia motor Gp yang ke delapan kalinya, ronaldinho berusaha memepelajari fisika
untuk persiapan ulangan harian.
Anda pun dikatakan melakukan uasaha saat mendorong sebuah kotak yang terletak
diatas lantai. Besar usaha yang anda lakukan bergantung pada besar gaya yang anda berikan
untuk mendorong kotak dan besar perpindahan kotak.
Dalam fisika, usaha memiliki definisi yang khusus. Jika anda memberikan gaya kon-
stan F pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s. Usaha W dil-
akukan gaya tersebut dinyatakan dengan :

W = F.s

Dengan : F = gaya (N)


s = perpindahan (m)
W = usaha ( Nm = joule)

71
Info penting!
Muhammad yang
sedang menaik keran-
jang kopi dari atas gambar 4.1 : sebuah balok yang berpindah sejauh
tladang kepinggir jalan . karena gaya memiliki usaha
Selama itu Muhammad
telak melakukan usaha Terdapat dua persyaratan khusus mengenai definisi
dan selama itu mammad usaha dalam fisika ini. Pertama, gaya yang diberikan pada benda
telah mengeluarkan en- haruslah mentebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak
ergi,. tertentu. Perhatikan gambar 3.1 walaupun orang tersebut men-
dorong dinding tembpk hingga tenaganya habis, dinding tembok
tersebut tidak berpindah. Dalam fisika, usaha yang dillakukan
orang tersebut terhadap dinding tembok sama dengan nol atau ia
katakan tidak melakukan usaha pada dinding tembok. Kedua,
agar suatu gaya dapat melakukan usaha pada benda, gaya terse-
but harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah
perpindahan.

Perhatikan gambar 4.1juwita menarik mainan kereta api dengan


menggunakan tali sehingga gaya tariknya membentuk sudut
terhadap bidang horizontal dan kereta api mainan tersebut per-
pindah sejauh s.

Dengan demikian, gaya yang bekerj a pada kereta api


mainan membentuk sudut terhadap arah perpindahannya.
Oleh karena itu, besar usaha yang dilakukan gaya tersebut
dinyatakan dengan persamaan :

72
W = F cos s
Info penting! Dengan = sudut antara gaya dan perpindahan benda
Muhammad menarik (derajat).
sekeranjang kopi dari 1. Usaha Yang dilakukan Gaya membentuk sudut semba-
jalan ke atas truk rang
menggunakan bidang
miing beruoa kau unt
memudahakn mu-
hammdah menaikkan
keranjang kopi ke truk.
Kerangkang kopi (a) (b)

melewati idang miring Gambar 4.3 usha yang dilakukan oleh gaya F menyebab-

akan membentuk sudut kan perpindahan sejauh s

sembarang.
Perhatikan gambar 4.3! furqon menarikbalok dengan suatu gaya
konstan f dan menyebabkan kalok berpindah sejauh sdan tidak
searah dengan gaya f. Komponen gaya f yang segaris dengan
perpindahan adalah Fx = f cos , dengan merupakan sudut
apit antara arah gaya dan bidang horizontal. Berdasarkan defin-
isi uasaha tersebut diperoleh persamaan sebagai berikut :

W = Fx . s

= F cos

= F cos

73
2. Usaha yang bernilai negative
Usaha boleh bernilai negatif. Berdasarkan persamaan W = F s cos , ketika be-
rada pada rentang 900 < < 2700, usaha bernilai negatif. Hal ini disebabkan cos bernilai
negatif. Misalnya, pada kasus benda yang dilempar ke atas. Selama benda bergerak ke atas
benda berpindah setinggi h meter, pada benda bekerja gaya w yang arahnya ke bawah. Pada
kasus ini arah gaya berat ke bawah berlawanan dengan arah perpindahan benda. Ketika ben-
da dilemparkan, benda mendapat sejumlah energi untuk melawan gaya berat benda. Jadi,
usaha yang dilakukan oleh gaya benda adalah negatif. Kasus lain yang bernilai negatif ada-
lah usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan.

3. Usaha yang dilakukan gaya membentuk sudut 900


Berdasarkan persamaan W = F s cos , jika = 900, maka perpindahan benda tegak
lurus terhadap gaya yang beraksi pada benda. Karena nilai cos 900 = 0, maka diperoleh W =
0. Ketika W = 0, dikatakan gaya tersebut tidak melakukan usaha .

Contoh soal 4.1


1. suatu benda 10 N bekerja pada sebuah benda yang bermassa 5 kg yang terletak pada bi-
dang datar selama 10 sekon. Jika mulamula diam dan arah gaya searah dengan perpin-
dahan benda, maka tentukan :
a. Jarak yang ditempuh benda selama 10 sekon
b.Usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda selama 10 sekon
Penyelesaian :
Diketahui :
f = 10 N
m = 5 kg
t = 10 sekon
V0 = 0
Ditanya : q) s b) W
Jawab :
A) a = f/m = 10/5 = 2 m/s2 dan s = V0t + 1/2 at2 = 100 m
B) W = F.s = 10. 100 = 1000 joule

74
Pada kasus ini dapat diartikan bahwa perpindahan benda bukan disebabkan oleh gaya
tersebut :

Gambar 3.4 tidak ada usaha jika arah gaya tegak lusus (900)
Perhatikan gambar 3.4! misalkan, adi membawa sebuah buku sambil berjalan dengan
kecepatan tetap. Untuk membawa buku yang beratnya w = m.g, adi mengeluarkan gaya ke
atas sebesar F yang sama dengan berat buku (w). Namun, karena gaya F arahnya tegak lurus
dengan perpindahan, maka dikatakan adi tidak melakukan usaha. Bagaiman dengan gerak
mendatar adi? Pada gerak mendatar, adi bergerak dengan kecepatan konstan (percepatan =
0), sehingga besarnya gaya mendatar nol (ingat F = m . a = m . 0 =0 ). Menurut definisi
usaha, jika gaya nol, maka usahanya juga nol. Jadi, usaha total yang dilakukan adi sama
dengan nol ( adi tidak melakukan usaha).

4. Gaya tidak melakukan usaha jika benda tidak berpindah

Telah anda ketahui bahwa gaya dikatakan tidak melakukan usaha jika gaya yang bekerja
pada suatu memiliki resultan nol. Bagaimana jika resultan gayanya tidak sama dengan nol
tetapi benda tidak berpindah atau bergeser ? pada kasus kasus tertentu, yang yang beraksi
pada benda tidak mengubah kedudukan benda. Misalnya ketika anda mendorong tembok.
Anda katakan tembok yang anda dorong tidak berpindah ( s = 0, maka W = 0)

Contoh yang lain adalah peristiwa atlet besi yang menahan barbel diatas kepala. Saat
mengangkat berbel. Gaya ini mengubah posisi barbel dari lantai ke atas kepada altet. Pada
saat mengankat barbel dari atas lantai keatas kepalanya altet dikatakan tidak melakukan
usaha, meskipun ia mengerahkan segenap tenaga untuk menahan berbel tersebut. Hal ini
disebabkan berbel tidak mengalami perpindhaan ( s = 0, maka w = 0).

75
5. Usaha oleh berbagai gaya
Pada kehidupan nayata, jarang dijumpai adanya gaya tunggal yang bekerja pada ben-
da. Misalnya, saat anda berjalan. Gaya gaya yang bekerja pada saat anda berjalan adalah
gaya berat, gaya normal, gaya gesekan. Bagaimanakah cara mennetukan usaha yang dil-
akukan oleh berbagai gaya ? untuk dapat mennetukan usahanya, e=anda harus mengetahui
besar gaya dan arahnya.
Masing masing gaya bekerja serentak pada perpindahan yang sama
Usaha total yang dilaukan oleh beberapa gaya yang bekerja serentak dapat dihitung se-
bagai hasil kali resultan komponen gaya yang segaris dengan peprindahan dan besarnya
perpindahan.

W = ( Fx1 + Fx2 + Fx3 + ... + Fxn)s = ( )s

Masing masing gaya bekerja pada peprindahan yang berbeda


Mengingat bahwa usaha adlaah besaran skalar, maka usaha yang dilakukan oleh be-
berapa gaya pada perpindahan yang berbeda dapat dihitung sebagai hasil penjumlahan
aljabar dari dari usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya secara individual.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

W = ( W1 + W2 + W3 + ... + Wn)s =

Perhatikan usaha ang dilakukan oleh beberapa gaya seperti terlihat pada gambar 3.5
berikut !

Gambar 3.5 usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan
yang berbeda.

76
Berdasarkan gabar 3.5, diperoleh besarnya usaha yang dilakukan adalah :
W = W1 + W2 + W3
= F1s1 cos 00 + F2s2 cos 1800 + F3s3 cos 900
= F1s1 + (-F2s2) + 0
= F1s1 - F2s2

6. Menghitung usaha dengan grafik

Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya dapat dilukiskan secara grafis, yaitu dengan
menarik garis komponen gaya sebagai fungsi perpindahannya. Perhatikanlah gambar 3.6!
luas daerah diarsir di bawah grafik F- s menyatakan usaha yang dilakukan oleh gaya sebe-
sar F untuk perpindahan benda sejauh s. Sehngga untuk menghitung luas daerah di bawah
grafik gaya terhadap perpindahan. Hal ini berlaku untuk segala genis grafik gaya .

7. Usaha yang dilakukan oleh gaya berat


Anggap sebuah benda bermssa m diepaskan dari ketinggian h di atas permukaan
bumi. Benda akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi. Besarnya usaha yang dilakukan
oleh gaya granitasi adalah :

Wgravtasi = Fgravitasi X h = m . g . h

Usaha ini positif karena arah gaya dan perpindahan sama-sama ke bawah. Sekarang
anda lihat kasus dimana benda dinaikkan dari lantai perlahan-lahan hingga ketinggian h.
Disini arah peprindahan ( ke atas) berlawanan dengan arah gaya berat ( ke bawah ) sehing-
ga usahanya negatif W = - (m g h). Ketika benda berpindah secara horizontal gaya gravi-
tasi tidak melakukan usaha karena arah perpindahan tegak lurus arah gaya

77
Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan sebagai
Info penting! berikut :
Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke atas, maka
besarnya usaha gaya gravitasi adalah W = - m g h
Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke bawah, maka
besarnya usaha gaya gravitasi adalah W = m g h
Jika benda berpindah sejauh h mendatar, maka besarnya
uasa gravitai adalah W = 0.

http://
images.rambler.ru/ Energi
search?query=biji%
20kopi
Kata energi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ergon yang
Seorang kul dipabrik berarti kerja. Jadi, energi didefinisikan sebagai kemmpuan
kopi da kakao mengeris- untuk melakukan kerja atau usaha. Energi merupakan sesuatu
kan, menganyam, dan yang sangat penting dalam kehidupan di alam ini, terutama
memisahkan biji kopi bagi kehidupan manusia, karena segala sesuatu yang kita
dengan kulit kopi lakukan memerlukan energi.
menggunakan mesin. Energi di ala mini tersedia dalam berbagai bentuk,
Selama mesin tersebut misalnya energi kimia., energi listrik, energi kalor, dan energi
digunakan, maka mesin cahaya. Energi akan bermanfaat jika terjadi perubahan bentuk
melakukan eneri litrik dari suatu bentuk energi ke bentuk lain. Sebagai contoh setrika
dan energi kalor. listrik akan bermanfaat jika terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kalor

1. Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki


oleh benda karena kedudukan atau ketinggiannya. Energi po-
tenisial merupakan energi yang masih tersimpan atau
tersembunyi pada benda, sehingga mempunyai potensi untuk
melakukan usaha. Misalnya, sebuah benda dengan masa m di-
angkat dari permukaan tanah sampai ketinggian h dari tanah.

78
Apabila percepatan gravitasi bumi g, maka gaya yang diperlukan untuk mengangkat
benda adalah F = W = mg. Jadi, usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda setinggi h
adalah;
W = Eh
W = m.g.h
Dengan demikian, benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk
melakukan usaha sebesar W = m.g.h. Dikatakan benda tersebut mempunyai energi potensial
gravitasi, yang besarnya;

Ep = m.g.h

Dengan;
Ep = energi potensial gravitasi (J)
M = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)
apabila benda mula-mula berada pada ketinggian h1, maka gaya beratnya benda ber-
gerak vertical ke bawah hingga ketinggian h2 dari bidang acuan.
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya berat adalah;
W = m.g.h1 m.g.h2
W = m.g.(h1 h2)
= m.g(h2 h1)
W = Ep..
Sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya berat merupakan selisih perubahan energi po-
tensial benda tersebut..
Contoh soal 4.1 :
1. suatu bneda 10 N bekerja pada sebuah benda yang bermassa 5 kg yang terletak pada
bidang datar sekaa 10 seko. Jika benda mul a mula dia dan arah gaya searah dengan
perpindahan benda, maka tentukan :
A. jarak yang ditempuh benda selama 10 sekon
B. Usaha yang dilkaukan oleh gaya pada benda selama 10 sekon
Jawab :
A. a = f/m = 10/5 = 2 m/s2 s = v0t + 1/2 at2 = 100 m
B. W = f . S = 10. 100 = 1000 joule

79
2. Energi potensi PEGAS
Info penting! Sebuah pegas yang memiliki kosntanta pegas sebesar k.
Seorang kuli men- Pada ujung pegasdikat sebuah balok bermassa m diletakkan
gahnvurkan biji kopi dilantai licin. Massa pegas jauh lebih kecil dari pada massa
dan mengolah adonan balok. Balok ditarik sehingga panjangnya bertambah sebesar x
kopi. Dengan adanya secara perlahan-lahan dengan kecepatan konstan. Bagaimana
beban pada mesin maka usahanya ?
pegas beerak dengan Gaya yang dikerahkan pegas di samping besarnya F = kx,
kecepatan konstan. Se- arahnya ke kiri, gaya dari luar besarnya Fluar = kx arahnya ke
higga esin bisa men- kanan. Gaya total antara gaya pegas dan gaya luar bernilai nol,
jalankan kerjnaya. dan balok bergerak dengan kecepatan konstan.
Besarnya gaya yang kita kerahkan untuk mengubah pan-
jang pegas dengan balok bergerak dnegan kecepatan konstan
adalah sama dengan gaya pegas tetapi arahnya berlawanan.
Balok yang bergerak dengan kecepatan konstan maka total ga-
yanya nol, sehingga gaya dari luar sama besar tetapi berla-
wanan arah dengan gaya pegas.

Fpegas + Fpegas = 0
Fpegas = - Fpegas
Fpegas = - kx
Fluar = kx
Pegas dan balok membentuk sebuah sistem, yang dikenal
sebagai sistem pegas balok.
Usaha yang dilakukan oleh gaya luar adalah :

Usaha yang dilakukan oleh pegas :

80
Usaha yang dikerjakan pada balok adalah usaha pegas ditambah uasaha dari gaya luar,
usaha totalnya adalah nol. Dengan demikian, perubahan energi kinetik. Usaha total yang dik-
erahkan pada sistem pegas massa adalah W luar. Bedakan antara usaha yang dilakukan pada
balok dan usaha yang dikerjakan pada sistem massa pegas.
Dengan adanya usaha dari luar posisi balok berubah atau terjadi perubahan konfigura-
si. Energi yang berkaitan dengan posisi atau konfigurasi disebut energi potensial. Usaha dari
luar pada sistem ablok pegas di atas tidak menghasilkan perubahan energi kinetik tetapi
disimpan sebagai tenaga potensial. Berapa energi potensial akibat gaya luar yang dikeluar-
kan? Setiap balok yang bergerak posisinya akan berubah dan energi potensial sama dnegan
usaha yang dilakukan i=oleh gaya luar yaitu kx2. Bila energi potensial disebut U, mka
dapat dituliskan :

Saat balok di x = 0, ita anggap tenaga potensialnya 0, maka energi potensial pada sis-
tem pegas massa.

Energi potensial sistem pada setiap posisi balok dengan menggunakan persamaan diat-
as. Energi potensial maksimal akan dicapai saat balok meregang pada jarak maksimal. Se-
makin jauh balok ditarik energi potensial akan semakin besar. Bagaimana bila balok di-
dorong sehingga pegas tertekan? Bila pegas tertekan sejauh x, maka energi potensial sistem
bisa dicari dengan persamaan diatas, hasilnya akan sama dengan balok yang direnggangkan
sejauh x, jadi energi potensial sistem akan tercapai saat balok teregang maksimal
Contoh soal 4.2
1. sebuah pegas yang bergantng tanpa beban panjangnya 15 cm. kemudian, ujung bawah
pegas diberi beban 5 kg pegas bertambah panjang 20 cm. tentukan energy potensial !
Penyelesaian :
Diketahui : l0 = 15 cm, l1 = 20 cm, dan m = 5 kg
Jawab :
W = 1/2 f (x) = 1/2 (50 N) (5 x 10-2) = 1,25 joule

81
3. Energi Kinetik
Info penting! Setiap benda yang sedang bergerak memiliki kemampu-
an untuk melakukan usaha. Dengan demikian benda dikatakan
mempunyai energi, yaitu energi gerak atau energi kinetic. Ener-
gi kinetic adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerak-
nya. Semakin cepat benda bergerak, maka semakin besar energi
kinetik yang dimilikinya. Sebagai contoh, sebuah bus yang ber-
http:// masa m mula-mula dalam keadaan diam, karena dipengaruhi
images.rambler.ru/ gaya konstan F, bus bergerak dipercepat beraturan dengan ke-
search?query=biji% cepatan v hingga berpindah sejauh s. hal ini menunjukkan bah-
20kopi wa mesin bus telah menyebabkan perubahan energi kinetic pa-

Seorang menggiling da bus terebut.

kopi dengan Bnda bermassa m bergerak dengan kecepatan v yang

menggunakan mesin. dikenai gaya F menyebabkan benda berpindah sejauh s. usaha

Jika mesin dipercepat yang dilakukan oleh gaya konstan adalah;

maka car kerja mesin W = F.s

akan semakin ceat. Se- Berdasarkan Hukum II newton, W = F.a dan

makin cpeat mesin pada gerak lurus berubah beraturan untuk kecepatan awal sama

bekerja maka terdapat dengan npl (vo = 0), maka v2 = 2a.s, sehingga besarnya usaha:

energi kinetic pada


meisn tersebut.

W adalah usaha yang diperlukan oleh gaya F untuk


mengubah keceptan benda. Besarnya usaha ini sama dengan
energi kinetik yang dimiliki benda pada saat kecepatnnya v.
denga demikian, energi kinetik dapat dinyatakan:

dengan:
Ek = energi kinetic (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

82
Usaha yang dilakukan untuk mengubah kecepatan benda dari v1 menjadi v2 sama
dengan perubahan energi kinetic yang dialami benda tersebut.

W = Ek2 Ek1 = m. m.

= m( - )

Kegiaran 4.1

Diskusikan uarain bersama kelompok anda pertanyaan beku t!


1. dari uraian di atas, adakah hubungan antara usaha yang dil-
akukan oleh gaya-gaya konstan yang bekerja pada suatu benda
dengan energi kinetic benda selama benda bergerak karena
pengaruh gaya tersebut ?
2. Tentukan factor faktr yag mempengaruhi besarnya energy
netik !
3. Sebanding dengan apa sajakah besar eeneggi kinetic ?
4. Buatlah soal, yang mepunai nilai ennergi kinetic = 10 joule\
5. Sebuah benda yang bermassa 2 kg terletak pada sebuah bi-
dang datar licin. Pada benda tersebut bekerja sebuah gaya
sebesar 4 N dalam arah yang mendatar selama 2 sekon.
6. Pada sebuah benda bekerja 3 buah aya f1, f2, dan f3 sehingga
sejauh s. jika masingmasing gaya terhadap arah perpndahan
nya membentuk sudut a1, a2, a3 maka tuislah persamaan
usaha total yang dilaukan oleh ketiga gaya !

83
Info penting! Daya
Seorang pemetik ko-
pi a, memetik kopi dila- Daya didefinisikan sebagai kecepatan melakukan usaha atau
dang, dalam waktu ku- kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan waktu. Usaha
rang lebih 2 jam, belum dapat memberikan penjelasan lengkap tentang perpinda-
seorang pemetik kopi han benda akibat pengaruh gaya. Untuk membedakan waktu
menghasilkan 2 keran- yang diperlukan benda dalam melakukan usaha digunakan
jang kopi. saya. Secara matematis dituliskan:

Seorang pemetik ko- Dengan :


pi b , memetik kopi di- P = daya (J/s)
ladang dala waktu ku- W = usaha (J)
rang lebih 3 jam, T = waktu (s)
seorang pemetik kopi Berdasarkan persamaan W = F.s, sehingga persamaan
menghasilkan 2 kerang- menjadi:
jang kopi.

Pemetik kopi a dan b


memiliki perbedaan Karena s/t = v , maka:
waktu dala memtik kopi.

Dengan :
P = daya (J/s)
F = gaya (N)
v = kecepatan (m/s)

Dalam SI, satuan daya adalah joule/sekon atau watt dimana 1


watt = 1 J/s.
Untuk keperluan praktik, terutama dalam bidang
teknik, satuan daya yang digunakan adalah daya kuda atau
horse power (hp) atau paarde kracht (pk) dimana:
1 hp = 746 watt

84
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi yang dihasilkan oleh benda karena sifat geraknya. Energi
mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetic yang dimiliki oleh benda.
Secara matematis dituliskan:
Em = Ep + Ek
Misalnya, sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h di bawah pengaruh gravitasi.
Pada ketinggian tersebut, benda memiliki energi potensial Ep = m.g.h dan energi ki-
netic Ek = 0. Energi meknik di titik A adalah:
EmA = EpA + EkA
EmA = m.g.h + 0 = m.g.h
Pada saat benda bergerak jatuh, tingginya berkurang dan kecepatannyya bertambah.
Dengan demikian, energi potensialnya berkurang, tetapi energi kinetiknya bertambah. Tepat
sebelum benda menyentuh tanah, semua energi potensial akan diubah menjadi energi kinetic.
Dapat dikatakan energi potensial di titik B, EpB = 0 dan energi kinetiknya EkB = m. V 2b
sehingga energi mekanik pada titik tersebut adalah:

Berdasarkan persamaan pada gerak jatuh bebas, besarnya kecepatan di titik B adalah

, sehingga:

Emb = m.g.hA
Berdasarkan persamaan dan ternyata energi mekanik di A dan b besarnya sama. EmA
= EmB.

85
Dengan demikian, dapat dikatakan jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka
energi meknik besarnya selalu tetap. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum kekekalan Ener-
gi Mekanik, yang dirumuskan:

EmA = EmB
EpA + EkA = EpB + EkB

Persamaan berlaku jika benda dalam medan gaya gravitasi tidak ada gaya lain yang bekerja.
Misalnya, pegas yang mengalami getaran harmonis dalam ruang hampa (tidak ada gesekan
dengan udara) akan terus bergetar tanpa henti karena energi mekaniknya tidak hilang.

kegiatan 4.3

Diskusikan bersama kelompok anda pertanyaan dibawah ini !


1. pada sebuah disesel tetulis 250 pk. Aakh arti tulisan tersebut ?
2. Bagaiman hubungan jarak bnea tehadap energy potensial yang memilikin-
ya ?
3. Sebuah traktor dalam waktu 30 menit dapat melakukan usaha sebesar 134,
28 Kj. Jika traktor tersebut direklaekan mempunyai daya 200 pk dean
efisensi 80 %, bagaimana denagn reklame tersebut ? Jika benar berpakah
efiensi trakor yang sebenarnya ?
4. Diketahui benda bermassa m berada pada jarak h dari permukaan bumi dimana
nilai h jauh lebih kecil dari jari-jari bumi (r < R). Tunjukkan bahwa energi potensi-
al yang dimiliki dapat dinyatakan :
Ep m . g. h
Ep = eneti poensial\
m = massa benda
g = gavitasi bumi
h = jarak bena kepermukaan bumi

86
Rangkuman

1. Uasaha W = F . S cos
2. Energy kinetic : Ek = 1/2 mv2
3. Hubungan usaha dan energy kinetic : W = EK
4. Daya : P = W/t
5. Energy potensial gravitasi : EK = m . g. . h
6. Hubungan potensial gravitasi : W = EP
7. Enegi mekanik : Em = Ek + Ep
8. Hukum kekekalan energy mekanik : Ek1 + Ep2 = Ek2 + Ep2

87
UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)!
1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg)
dari keadaan diam hingg mencapai kecepatn 72 km/jam adalah (gesekan diabaikan)..
A. 1,25 x 104 J
B. 2,5 x 104 J
C. 2,00 x 105 J
D. 6,25 x 105 J
E. 4,00 x 106 J
2. Air terjun setinggi 20 m digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Setiap
detik air mengalir 10 m3. Jika efisiensi generator 55% dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2
maka daya rata-rata yang dihasilkan (dalam kWH) ..
A. 110
B. 1.100
C. 2.200
D. 2.500
E. 5.500
3. Di bawah ini adalah satuan energi, kecuali..
A. Joule
B. erg
C. kwh
D. Nm
E. Watt
4. Bila sebuah benda dijatuhkan tanpa kecapatan awal dan gesekan udara diabaikan, maka
..
A. Energi kinetiknya bertambah
B. Energi kinetiknya berkurang
C. Energi potensialnya bertambah
D. Energi mekaniknya berkurang
Energi mekaniknya bertambah

88
5. Sebuah benda jatuh dari ketinggian h dan pada suatu saat energi kinetiknya tiga kali energi
potensialnya. Pada saat itu tinggi benda adalah ..
A. h
B. 1/3 h
C. h
D. 2 h
E. 3 h
6. Sebuah benda massanya 10 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/det pada bidang datar. Ka-
rena pengaruh gaya, kecepatannyya berubah menjadi 9 m/det. Besar usaha selama benda ber-
gerak adalah ..
A. 25 J
B. 80 J
C. 325 J
D. 405 J
E. 485 J
7. Benda yang massanya 0,5 kg dilemparkan vertical ke atas dengan kecepatan awal 20 m/
det. Jika g = 10 m/det2. Energi kinetic benda saat mencapai tinggi maksimal adalah ..
A. 25 J
B. 40 J
C. 50 J
D. 75 J
E. 100 J
8. Pada suatu keadaan kecapatn sebuah benda menjadi setengah kali kecepatan semula.
Maka tenaga kinetiknya menjadi ..
A. 1/4 J
B. 1/2 J
C. 2 J
D. 4 J
E. 8 J

89
10. Simpangan getaran harmonis dari sebuah pegas dengan amplitudo cm sewaktu
mempunyai energi kinetic dua kali energi potensial adalah ..

A. cm

B. cm
C. 1 cm

D. cm

cm

A. Kerjakan soal berikut ini dengan bear!


1. Sebuah peluru bermassa 1 gram memiliki kelajuan 1,5 km/det.
a.Berapakah energi kinetiknya?
b.Berapa energi kinetiknya jika kelajuannya dijadikan setengahnya?
c.Berapa energi kinetiknya jika kelajuannya dijadikan dua kalinya?
2. Carilah energi kinetic (dalam Joule) untuk :
a.Bola bermassa 0,150 kg yang bergerak dengan kelajuannya 40 m/det.
b.Seorang palri bermassa 55 kg yang berlari dengan kelajuan kinstan 2 detik tiap 3 meter.
3. Sebuah partikel bermassa 2 kg bergerak dengan kelajuan 3 m/det saat berada di x = 0.
Partikel dipengaruhi gaya Fx seperti yang ditunjukkan pada gambar.

90
a.Berapakah energi kinetic partikel saat di x = 0?
b.Berapa kerja yang dilakukan oleh gaya ajika partikel dari x = 0 ke x = 4?
c.Berapakah kelajuan partikel saat di x = 4?
4. Seorang anak mengikat sebuah balok bermassa 2 kg pada egas yang diletakkan horizontal.
Konstanta gaya pegas 300 n/m. anak itu kemudian menekannya hingga pegas tertekan sepan-
jang 9 cm.
a.Carilah usaha yang dilakukan oleh anak itu!
b.Carilah usaha yang dilakukan oleh pegas!
c.Balok dilepaskan dan meninggalkan pegas saat pegas berada di titik setimbang.
d.Carilah kelajuan balok saat meninggalkan pegas!
5. Air terjua setinggi 10 m dengan debit 5 m3/det dimanfaatkan ntuk mamutar turbin yang
menngerakkan generator listrik. Jika 25% energi air dapat berubah menjadi energi listrik dan
g = 10 m/det2, berpakah daya keluarannya?

91
Daftar pustaka

Alonso, marcelo. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi kedua. Jakarta : Penerbit Er-
langga.
Alonso - Finn. 1992. Dasar-dasar Fisika Universitas Edisi kedua (Terjemahan).Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Blatt, F.J. 1996. Principles of physics, 22nd edition, Allyn an Bacon Inc., Boston.
Bueche, F.J 1991. Teori dan Soal-soal Fisika (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Furoidah, Inany. 1997. Fisika Dasar 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gianco, Douglas C. 2014.Fisika prinsip dan aplikasinya Edisi ke tujuh jilid 1. Jakarta : pen-
erbit erlangga.
Haliliday, david. 1977. Fisika jilid 1 edisi ke dua.. akarta : erlangga
Handayani, Sri dan Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depar-
temen Pendidikan Nasional.

Murdaka, babang. 2008. Fisika Dasar. Yogyakarta : Penerbit Andi

Nurachmandani, setya. 2009. Fisika unruk SMA/MA kelas X. Jakarta :Penerbit Grahadi.

priyambodo, tri kuntoro. Fisika dasar. Yogyakarta :penerbit andi.


Widodo, tri. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : penerbit MEFI CARAKA.
Saripudin, D. Rustiawan, dan Suganda, Adit. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI
SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Na-
sional.

Sarwono, Sunarroso, dan Suyatman. 2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana. Jakarta: Departe-
men Pendidikan Nasional.

Sears, F.W - Zemarnsky, MW. 1963. Fisika untuk Universitas (terjemahan). Bandung. Pen-
erbit Bina Cipta
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar Mekanika. Bandung: ITB Bandung.

Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Na-
sional.

92
Glosarium

A
Analisis : aktivitas yang dilakukan memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, mem-
bedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya
D
Definisi : suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kat, frase, atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama orang, benda, proses, atau
aktivitas
Dimensi : ekspresi huruf dari kuantitas yang diturunkan dari besaran pokok, tanpa mem-
pertimbangkan nilai numerik
E
Emisitas : rasio energi yang diradiasikan oleh material tertentu dengan energi yang dirasa-
kan oleh benda hitam (black body) pada temperature yang sama. Yang merupa-
kan ukuran dari kemampuan suatu benda untuk meradiasikan energi yang dis-
erapnya
Elastis : kecenderungan bahan padat untuk kembali ke bentuk aslinya setelah terdefor-
masi
F
Fluktuasi : ketidak tetapan atau guncangan, sebagai contoh terhadap nilai pengukuran da-
lam kegiatan praktikum.
G
Gaya : tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda gaya bisa menyebab-
kan perubahan posisi, gerak atau perubahan bnetuk pada benda
Grafik : penyajian data yang terdapat dalam tabel yang ditampilkan ke dalam bentuk
gambar
I
Isolator : bahan yang tidak atau sulit unuk mentransfer muatan listrik. Dalam bahan iso-
lator terikat erat valensi dalam atom
Skala : kesepakatan ang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehingga alat ukur tersebut

93
K
Ketelitian : kesesuaian diantara beberapa data pengukuran yang sama yang dilakukan
secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat ketelitian hasil suatu pengukuran
dapat dilihat dari harga deviasi hasil pengukuran
Kekekalan :prinsip fisika yang menyatakan bahwa sebuah energy tidak dapat dibuat atau
diciptakan tetapi dapat diubah dalam bentuk energy-energi yang lainnya
Ketidakpastian: suatu parameter yang berhubungan dengan hasil pengukuran ang
mengkarakteristikan (memberikan sifat) penyebaran nilai-nilai layak yang dikait-
kan pada besaran ukur
Koefisien : faktor pengali dalam sebuah ekspresi (atau dari sebuah deret aritmatika)
Konstanta : suatu tetapan, yang berlawanan dengan variabel yang berubah-ubah
M
Medium : suatu yang digunakan sebagai perantara
P
Parallel : suatu model yang digunakan dalam penyusunan komponen-komponen listrik
R
Resultan : gaya pengganti dari dua buah gaya atau lebih
S
Signifikan : suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi keu-
angan perusahaan
System : komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energy untuk mencapai suatu tujuan
T
Transaksi = Suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi keu-
angan perusahaan ,

94
Indeks

A
Analisis = 46
D
Definisi = 75
Dimensi = 9
E
Emisitas = 45
Elastis = 61
F
Fluktuasi = 18
G
Gaya = 76, 77
Grafik = 77, 84
I
Isolator = 41
K
Ketelitian = 5
Kekeklaan = 62
Ketidakpastian =
Koefisien = 64
Komponen = 72, 73
Konstanta = 82
M
Medium = 56
P
Parallel = 60
R
Resultan = 70
S
Skala 11, 12, 13, 14, 19

95
Signifikan = 5, 9
System = 51
T
Transaksi = 3

96
Eva , dilahirkan di Jember jawa timur , tanggal 29 September 1995,
anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak Rohman dan ibu
Ama. Bertempat tinggal di jl raden Rahmat dusun maduran desa Tu-
tul kecamatan Balung kabupaten jember jawa timur, sekarang ber-
tempat tinggal di jl Kalimantan no 39 sumber sari jember. Pendidikan
dasar diselesaikan pada tahun 2008 di MI Miftahul Ulum desa Tu-
tulm Kecamatan Balung kabupaten jember jawa timut, pendidikan
menengah pertama diseleaikan di MTs Baitul Arqom pada pad atahun
2011, pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2014 di SMA Baitul Arqom balung
jmeber jawa timur. Sekarang sedang menepuh pendidikan S1 di universitas Jember fakultas
Keguruan dan ilmu kependidikan jurusan Mipa jurusan Fisika.

Anis Dwi Masinta , dilahirkan di Jember jawa timur , tanggal 26


oktober 1995, anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak
Mijan dan ibu Sutini . Bertempat tinggal di dusun kebang kandel
desa sumber asri kecamatan purwoharjo kabupaten banyuwangi ja-
wa timur, sekarang bertempat tinggal jl jawa raya no 40 sembersari
jember. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 2008 di SdN 8
grajakan desa grajakan Kecamatan purwoharjo kabupaten jbanyu-
wangi jawa timut, pendidikan menengah pertama diseleaikan di
SMPN 1 purwoharjo pada pada tahun 2011, pendidikan menengah atas diselesaikan pada
tahun 2014 di SMAN 1 tegaldlimo banyuwangi jawa timur. Sekarang sedang menepuh pen-
didikan S1 di universitas Jember fakultas Keguruan dan ilmu kependidikan jurusan Mipa
jurusan Fisika.

Anda mungkin juga menyukai