Oleh
1. Siti Afivah
3 .w usqa mudrikah
4 . Anis faraidah
i
KATA PENGANTAR
yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
Pengertian Haji........................................................................................................
Syarat-syarat haji..................................................................................................
iii
Rukun dan wajib haji.............................................................................................
Haji tamattu'.............................................................................................................
Haji ifrad.....................................................................................................................
Haji Qiran....................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui bagaimana langkah- langkah menyusun makalah yang
baik dan benar dalam bahasa Indonesia
2) Untuk mengetahui bagaimana langkah - langkah menyusun rangkuman
yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia
3) Untuk Mengetahui bagaimana langkah -langkah menyusun buku yang baik
dan benar dalam bahasa Indonesia
4) Untuk mengetahui bagaimana teknik membaca untuk menulis akademik
dalam bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana cara
menyusun makalah, rangkuman dan buku yang baik dan benar dalam
bahasa Indonesia.
2) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca tentang
teknik memmbaca untuk menulis dalam bahasa Indonesia.
2
IBADAHHAJI
1. Pengertian Haji
waktu tertentu.
2. Syarat Haji
perjalanan.4
saat ibadah haji, yang jika tidak dikerjakan, maka penunai haji harus
membayar dam (denda).6 Rukun haji ada enam, yaitu ihram, wukuf
bukit Marwah.10
Berikut penjelasannya:
a. Berihram di miqat. Calon haji harus memulai niatnya dan
dan Bir Ali adalah tempat berihram calon jamaah haji yang
dahulu.13
Arafah.14
sekitar 3,5 km. Waktunya adalah malam tanggal 11, 12, dan
malam.15
Tanah Suci.18
dilakukan dengan memilih salah satu cara di antara ketiga cara ini,
yaitu:
1. Haji Tamattu’
dahulu dan setelah itu baru melakukan ibadah haji. 19 Jenis haji ini
ك ال هّلُ َّم عُ ْم ر
َ ي
ة
umrah.”
:berhaji
larangan haji telah gugur. Bagi jamaah yang memilih cara Tamattu’
kehabisan bekal
Tanah Air).21
2. Haji Ifrad
dam.22 Pelaksanaan haji dengan cara ifrad ini menjadi pilihan bagi
sehingga pada waktu Thawaf Ifadhah kelak, tidak perlu sa’i lagi.
Setelah Thawaf Qudum usai, baik berlanjut dengan sa’i atau tidak,
bacaan pada pelaksanaan haji ifrad ini sejak dari Wuquf sampai
berlaku lagi.24
3. Haji Qiran
yang memilih cara haji qiran ini, dia terkena peraturan untuk
َوعُ ْمر ة
Ta‟ala.”
Sa’i, maka Sa’i tersebut dihitung sebagai Sa’i untuk haji dan umrah,
sehingga pada saat Thawaf Ifadhah nanti tidak perlu Sa’i lagi. Jika
tanpa Sa’i, nanti pada saat Thawaf Ifadhah harus diikuti dengan
pada pelaksanaan haji qiran ini, sejak dari Wuquf sampai selesai
1. Menyempurnakan keislaman.
hidupnya. Jika dilakukan untuk yang kedua atau ketiga kali dan
2. Menghapus dosa.
semua dosa bagi umat akhir zaman sekarang ini adalah dengan
paling layak bagi orang yang meraih haji yang mabrur, kecuali
3. Melipatgandakan pahala.
menegaskan:
ِ
َ رس ْو ُل ال لّ ِو
ص لى ُ قالَ :قال
َ نوُ ري رةَ رض َي ال ُلو َع
ْ ُأب ى ِ َع ْن
ال لُّو َع ْلي ِو
رج َع
َ ي فْ ُس ْق ََْ ْ ف ملْ ي
َ رفث ول َ يتَ البَ َم ْن أتى ىَ َذا:لم َ َو َس
َك َما َو َلد ُتو
( )رواه البخاري ومسلم.ُّأم ُو
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, dia berkata: “Rasulullah saw
bersabda: „Barang siapa menunaikan ibadah haji ke Baitullah
tanpa berkata keji, tanpa bersetubuh dan tanpa berbuat
kefasikan (selama ihram), maka dia pulang (tanpa dosa) seperti
baru dilahirkan oleh ibunya.‟” (H.R. Bukhari dan Muslim)34
َع ْن,َبن عُ َي ْي ن ة
ُ َح دَّث ن ا ُس ْفيا ُن:أب عُ َم َر ِ ابنُ َّث ن ا
َ َح د
ِ ِ
رس ْو ُل ال لّ ِوُ قال
َ :قال
َ ري ر َة ْ ُ َع ْن أب ى, َع ْن أب َح ازم,نص ْو ٍر ُ َم
ي فْ ُس ْق ََْ ْ ف ملْ ي ِ
َ رفث ول َ َم ْن َح َّج:لم
َ لّو َعلي و َو َسُ ص لى ال َ
)رواه.َّم ِم ْن َذنب ِو ِ
َ ات قَد
َ رلو َم
ُ غُف
(الرتمذي
Artinya:
Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami dari Manshur, dari
Abu Hazim, dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah SAW
bersabda: „Barangsiapa haji dan ia tidak mengucapkan
katakata yang keji dan tidak melakukan perbuatan fasik, maka
dosanya yang telah lampau akan diampuni.‟” (H.R.
AtTurmudzi)35
Simpulan
Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang w ajib dilaksanakan bagi yang mempunyai kemampuan baik
rohani, jasmani, serta rezeki yang berlebihan. Disamping itu, perlu adanya kesadaran dan perjuangan penegakkan
hak-hak bagi calon jamaah yang hendak melaksanakannya. Dan selain kemampuan rohani maupun jasmani nya,
sesorang yang akan berangkat haji harus memiliki niat yang kuat juga dalam hatinya, agar perjalanan haji nya akan
berjalan dengan lancarDalam prosedur pengelolaan haji terdapat alur dari pendaftaran haji yang didalamnya
menjelaskan syarat-syarat pergi haji atau syarat pendaftaran, alur pendaftaran, dan setelah semua urusan pada
bagian pendaftaran selesai lanjut kepada pelunasan pembayaran pergi haji pada saat w aktu yang telah ditentukan.
Dan seorang jamaah haji yang ingin melakukan pembatalan untuk pergi haji harus melampirkan beberapa
dokumen yang mendukung untuk kelancaran dalam proses pembatalan pergi haji nya[18 Selain dari pengelolaan
pendaftaraan maupun pembatalan pergi haji, ada juga menjelaskan mengenai pengelolaan dana pergi haji dan itu
semua sudah diatur dalam undang-undang. Dan juga membahas mengenai monopoli haji yang bersangkutan
dengan masalah transportasi, akomodasi, pemomdokkan, hingga manajemen penyedia makanan untuk para
jamaahhaji dan penggunaan dana penyelenggara ibadah haji yang Saran masih bersifat tertutup sehingga dapat
berpeluang terjadinya penyimpangan.Tulisan hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu perlu dilakukan
Dan pembenahan untuk penyelenggaraan haji dimasa depan, forum reformasi haji indonesia mengeluarkan
beberapa rekomendasi yang menjelaskan penyelenggaraan haji nantinya akan melakukan pembetukkan badan
pengelola haji yang khususdibidang haji dan dana ibadah haji yang bersifat tertutup dihapuskan, serta
penyelenggaraan jamaah haji standar pelayanannya harus menyangkut keamanandan kenyamaan para calon
jamaah haji dengan lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraannya.y