Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2, KEGIATAN


REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
Makalah ini ditulis sebagai materi untuk presentasi kelompok untuk mata
kuliah Strategi Pembelajaran di SD
Tutor Pengampu : Herlina, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Kelompok 5 :

1) Lina Apriyani
2) Lusi Octaviani
3) Mega Setiawati
4) Winda
5) Ramadhan

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR

‫ و‬1،‫ له‬1‫ مضل‬1‫ من يهده ا له فال‬،‫ا‬1‫ا و من سيئات أعمالن‬1‫ر أنفسن‬1‫ من شرو‬1‫ذ بالله‬1‫ و نعو‬،‫ره‬1‫غف‬1‫ت‬1‫ه و نس‬1‫ين‬1‫ع‬1‫ و نست‬1‫ نحمده‬،1‫مد الله‬1‫إن الح‬
‫ و أشهد أ ّنمحمدا عبده‬1،‫له وحده ال شريك له‬1‫ه إال ا‬1‫د أن ال إل‬1‫ و أشه‬،‫لل فال ها دي له‬1‫من يض‬
‫و له‬1‫و رس‬
Segala puji bagi Allah
1‫الى‬1‫تع‬ rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah atas Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬, keluarga dan para
sahabatnya,
serta orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Herlina, S.Pd., M.Pd. selaku Tutor yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam kegiatan tutorial.
2. Orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan,
do’a, dan kasih sayang yang sangat besar dan juga dukungan materi.
3. Serta kepada teman-teman seperjuangan kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang bersifat
membangun guna bahan perbaikan untuk dikemudian hari. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Prabumulih, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
I.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
I.3. Tujuan......................................................................................................................2
I.4. Manfaat Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
II.1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran....................................................6
A. Pengertian dan Tujuan........................................................................................6
B. Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.............................6
II.2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil............................................9
A. Pengertian...........................................................................................................9
B. Komponen Membimbing Diskusi Kelompok Kecil..........................................10
C. Prinsip Penggunaan..........................................................................................11
II.3. Keterampilan Mengelola Kelas.............................................................................12
A. Pengertian.........................................................................................................12
B. Komponen-komponen Keterampilan Mengelola Kelas....................................13
II.4. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan....................................14
II.5. Kegiatan Remedial...............................................................................................15
A. Hakikat, Tujuan, dan Fungsi Kegiatan Remedial.............................................18
B. Prinsip Pelaksanaan Remedial..........................................................................18
II.6. Kegiatan Pengayaan..............................................................................................19
A. Hakikat Kegiatan Pengayaan............................................................................18
B. Jenis Kegiatan Pengayaan................................................................................19
C. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan kegiatan pengayaan..................................................................20
BAB III............................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
III.1. Kesimpulan.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Mengajar adalah satu pekerjaan profesional, yang menuntut kemampuan yang


kompleks untuk dapat melakukannya. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional
yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak
setiap orang mampu melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana mestinya. Ada
seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat
kemampuan tersebut disebut kompetensi guru. Menurut Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut
untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial.
Menurut hasil penelitian (Turney, 1979), terdapat 8 keterampilan dasar
mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan keberhasilan
pembelajaran, yaitu: bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,
menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok
kecil, mengelola kelas, dan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Ketika guru berada didepan kelas, satu kenyataan terpampang didepan mata
bahwa siswa yang dihadapi berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut
tidakhanya tampak pada penampilan fisik dan tingkah laku, tetapijuga pada
kemampuan dalam menangkap dan melakukan kegiatan belajar. Hal initerlihat
jelas pada saat guru mengolah hasil evaluasi dengan semacam kegiatan remedial
dan pengayaan. Pada makalah yang kami buat ini, kami hanya akan membahas
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok
kecil, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan, Kegiatan
Remedial dan Pengayaan. Berikut akankami jelaskan pada bab pembahasan.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa definisi keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
2. Apa tujuan membuka dan menutup pelajaran ?
3. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan membuka dan menutup
pelajaran?
3
4. Bagaimana cara menerapkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
5. Apa definisi keterampilan diskusi kelompok kecil?
6. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil?
7. Bagaimana cara menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil ?
8. Apa definisi keterampilan mengelola kelas ?
9. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan mengelola kelas ?
10. Bagaimana cara mengelola kelas dengan efektif ?
11. Apa definisi keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?
12. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan ?
13. Bagaimana cara menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil
danperorangan ?
14. Apa definisi kegiatan remedial ?
15. Bagaimana prinsip pelaksanaan kegiatan remedial?
16. Apa definisi kegiatan pengayaan ?
17. Bagaimana prinsip pelaksanaan kegiatan pengayaan?

I.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Apa definisi keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
2. Apa tujuan membuka dan menutup pelajaran ?
3. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan membuka dan menutup
pelajaran?
4. Bagaimana cara menerapkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
5. Apa definisi keterampilan diskusi kelompok kecil?
6. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil?
7. Bagaimana cara menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil ?
8. Apa definisi keterampilan mengelola kelas ?
9. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan mengelola kelas ?
10. Bagaimana cara mengelola kelas dengan efektif ?
4
11. Apa definisi keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?
12. Apa saja komponen-komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan ?
13. Bagaimana cara menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil
danperorangan ?
14. Apa definisi kegiatan remedial ?
15. Bagaimana prinsip pelaksanaan kegiatan remedial?
16. Apa definisi kegiatan pengayaan ?
17. Bagaimana prinsip pelaksanaan kegiatan pengayaan?

I.4. Manfaat Penulisan


Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:
1. Kita dapat mengetahui definisi, komponen-komponen dan prinsip dari
keterampilan membuka dan menutup pelajaran serta mampu
menerapkannya di dalam proses pembelajaran.
2. Kita dapat mengetahui definisi, komponen-komponen dan prinsip dari
keterampilan membimbing diskusi kelompok dan mampu menerapkannya
di dalam proses pembelajaran.
3. Kita dapat mengetahui definisi, komponen-komponen dan prinsip dari
keterampilan mengelola kelas dan mampu menerapkannya di dalam proses
pembelajaran.
4. Kita dapat mengetahui definisi, komponen-komponen dan prinsip dari
keterampilan mengajar kelompokkecil dan perorangan serta mampu
menerapkannya di dalam proses pembelajaran.
5. Kita dapat mengetahui definisi dan prinsip dari kegiatan remedial serta
mampu menerapkannya didalam proses pembelajaran.
6. Kita dapat mengetahui definisi dan prinsip dari kegiatan pengayaan serta
mampu menerapkannya didalam proses pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
A. Pengertian Dan Tujuan
Secara umum keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru dalam
memulai kegiatan pembelajaran,sedangkan keterampilan menutup adalah
ketrampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri
pelajaran.Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat terjadi
beberapa kali selama kegiatan pembelajaran berlangsung.yaitu pada awal
dan akhir setiap penggal kegiatan.Misalnya pada satu kegiatan belajar
dibahas beberapa topik.Pada awal dan akhir pembahasan setiap topik
guru dapat melakukan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran.Kegiatan yang berkaitan dengan administrasi dan pengelolaan
seprti mengisi daftar hadir menyiapkan alat-alat pelajaran atau
memeriksa ketersediaan buku – buku pelajaran tidak termasuk kegiatan
membuka dan menutup pelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka
dan menutup pelajaran adalah :
a. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
b. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang batas- batas tugas yang
harus dikerjakan siswa.

B. Komponen Keterampilan Membuka Dan menutup Pelajaran.


a. Membuka Pelajaran.
Komponen keterampilan yang dikuasai guru dalam membuka
pelajaran adalah sebagai berikut :
1) Menarik perhatian siswa
Menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
Memvariasikan gaya mengajar,
Mengunakan alat-alat bantu mengajar.

6
Penggunaan pola interaksi yang bervariasi.
2) Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan membuka pelajaran adalah
membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajari atau
memasuki topik/kegiatan yang akan di bahas atau
dikerjakan,cara memberikan motivasi ada bermacam-macam
cara,diantaranya:
Sikap hangat dan antusias
Menimbulkan rasa ungin tahu.
Mengemukakan ide yang bertentangan.
Memperhatikan minat siswa.
3) Memberi Acuan
Memberi acuan dalam usaha membuka pelajaran bertujuan
untuk memberikan gambaran singkat kepada siswa tentang
berbagai topik atau kegiatan yang akan di pelajari siswa. Acuan
dapat diberikan dengan berbagai cara seperti:
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Mengigatkan masalah pokok.
Mengajukan pertayaan-pertanyaan.
4) Membuat kaitan.
Salah satu aspek yang membuat pelajaran menjadi
bermakna adalah jika pelajaran tersebut dikaitkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.Dalam hal ini guru
berusaha mengaitkan materi baru dengan
pengetahuan,pengalaman,minat,serta kebutuhan siswa,misalnya
meninjau kembali pemahaman siswa tentang aspek-aspek yang
telah diketahui dari materi baru yang akan di jelaskan,memberi
kaitan materi baru dengan materi yang sudah diketahui siswa
atau apabila konsep yang akan dijelaskan terlebih dahulu.

b. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akahir
penggal kegiatan.Agar kegiatan menutup pelajaran dapat
7
berlangsung secara efektif,guru diharapkan menguasai cara menutup
pelajaran sebagai bahan sebagai berikut :
1) Meninjau kembali (mereviu)
Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti
pelajaran,pada akhir penggal kegiatan guru hendaknya
melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa.Hal
ini dapat dilakukan dengan 2 cara,yaitu merangkum dan atau
membuat ringkasan inti pelajaran.
a) Merangkum inti pelajaran.
Kegiatan merangkum inti pelajaran pada dasarnya
berlangsung selama proses pembelajaran.Misalnya,ketika
selesai menjelaskan suatu topik guru meminta siswa
merangkum topik yang telah dibahas.
b) Membuat ringkasan
Membuat ringkasan merupakan satu cara untuk
memantapkan penguasaan siswa terhadap inti pelajaran.
2) Menilai (mengevaluasi)
Penggal kegiatan atau akhir satu pelajaran dapat ditutup
dengan menilai penguasaan siswa tentang pelajaran yang telah
dibahas.Penilaian dapat dilakukan dengan cara berikut:
Tanya –jawab secara lisan.
Mendemostrasikan ketrampilan.
Mengaplikasikan ide baru.
Menyatakan pendapat tentang masalah yang di bahas.
Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa
secara tertulis.
3) Memberi tindak lanjut
Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan
yang baru dipelajari,guru perlu memberikan tindak lanjut yang
dapat berupa:
 Tugas-tugas dapat dikerjakan secar individual,seperti
pekerjaan rumah (PR)
 Tugas kelompok untuk merancang sesuatu atau memecahkan
masalah berdasarkan konsep yang baru dipelajari.
8
c. Prinsip-Prinsip Pengunaaan
Penerapan ketrampilan menbuka dan menutup pelajaran harus
mengikuti prinsip tertentu.Tanpa memperhatikan prinsip
tersebut,kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan
berlangsung secara efektif.Prinsip itu adalah:
a. Bermakna
Harus bermakana artinya harus relevan dengan materi yang
akan dibahas dan disesuaikan dengan karakteristik siswa sehingga
mampu mencapai tujuan yang diinginkan,seperti menarik
perhatian,meningkatkan motivasi,memberi acuan ,membuat
kaitan,mereviu atau menilai.
b. Berurutan dan Berkesinambungan
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh
dari kegiatan pembelajaran,dan bukan merupakan kegiatan yang
lepas-lepas dan berdiri itu sendiri. Dalam hal ini guru hendaknya
berusaha membuat susunan kegiatan yang tepat,yang sesuai dengan
minat ,pengalaman,dan kemampuan siswa,serta jelas kaitanya antara
yang dengan yang lain.

II.2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


A. Pengertian
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “diskusi kelompok adalah
suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi
informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu
masalah”.
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu
proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta
berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat
meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi
termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :

9
a. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya
5-9 orang).
b. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan
paksaan ) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan
serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
c. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar
anggota kelompok.
d. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan.
Dengan memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu
proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan untuk mengambil
keputussan atau memecahakan suatu persoalan atau masalah.
Diskusi dalam kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan
karakteristik diskusi pada umumnya, seperti yang sudah diuraikan
sebelumnya. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, ada
pimpinan diskusi seperti guru atau salah seorang teman dari siswa dalam
kelompok tersebut. Setiap siswa dalam anggota kelompok masing-masing
bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun untuk urun rembung,
menyumbang pendapat, saran, berbagi pengalaman, untuk menghasilkan
kesimpulan bersama atau terpecahkannya masalah yang didiskusikan.
Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah
satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui
diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan
pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif.
Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi
pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru
sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya
proses pembelajaran aktif.
Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan
diskusi terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang

1
mungkin berbeda dengan temannya yang lain, membandingkan interpretasi
maupun informasi yang diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan
diskusi yang dikembanghkan dalam pembelajaran setiap individu siswa
dapat saling melengkapi, memperbaiki, sehingga kekurangan-kekurangan
dapat dipecahkan.

B. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


1. Memusatkan Perhatian
Kegiatanmemusatkanperhatian harus dilakukan guru sejak awal sampai
akhir diskusi agar siswa tidak menyimpang dari topik yang dibahas/
tujuan yang ingin dicapai.
2. Memperjelas Masalah atau Uraian Pendapat
Tujuan utama memperjelas pendapat siswa adalah semua anggota
kelompok mempunyai persepsi/gambaran yang sama terhadap
gagasanyang diajukan.
3. Menganalisis Pandangan
Keterampilan manganalisis pandangan siswa sangat penting dalam
diskusi tentang tata nilai atau dalam diskusi terutama bertujuanuntuk
mencapai konsessus atau kesimpilan.
4. Meningkatkan Urunan
Diskusi dalam pembelajaran antara lain adalah untuk melatih
kemampuan berfikir siswa, yaitu melalui menyampaikan ide, pendapat,
komentar, kritik, dan lain sebagainya. Agar sasaran dari diskusi dapat
tercapai yaitu dalam rangja mengembangkan kemmapuan berfikir siswa
secara opyimal, maka guru atau pimpinan diskusi harus mendorong
setiap anggota diskusi untuk berpikir dan menyampaikan buah
fikirannya dalm forum diskusi tersebut.
5. Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi
Proses dan hasil diskusi harus mencerminkan dari hasil kerja
kolektif antar sesama peserta diskusi. Oleh karena itu setiap anggota
diskusi harus memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan
ide, pendapat, atau memberikan komentar. Kegiatan diskusi merupakan
salah satu contoh penerapan demokrasi dalam pembelajaran, karenanya
pimpinan diskusi atau guru harus mampu mengendalikan kegiatan

1
diskusi agar pembicara tidak didominasi oleh sekelompok atau orang-
orang tertentu saja.
6. Menutup Diskusi
Kegiatan terakhir dari pelaksanaan diskusi adalah ,menutup
diskusi. Diskusi dikatakan efektif dan efisien apabila semua peserta
diskusi berkesempatan mengemukakan ide atau pikirannya, sehingga
setelah berakhirnya dikusi diperoleh kesimpulan sebagai hasil berpikir
bersama. Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
atau pimpinan diskusi dalam menutup diskusi antara lain adalah:
1) Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran
yang dihasilkan dari kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
2) Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi
yang telah dilakukan, baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana
diskusi pada pertemuan berikutnya.
3) Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang
telah dilakukan, seperti melalui kegiatan observasi, wawancara,
skala sikap dan sebagainya. Penilaian ini berfungsi sebagai umpan
balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa
terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.
Hal ini penting untuk lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran melalui diskusi yang akan dilakukan pada kegiatan
berikutnya.tetapi alasan yang Anda berikan belum mantap”.
Kemudian guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban
yang masih perlu diperbaiki tersebut.

C. Prinsip Penggunaan
1. Diskusi dapat dilakukan dalam semua pengajaran bidang studi
2. Topik ataumasalah yang didiskusikan haruslah topik/masalah
yangmemerlukan informasi/pendapat.
3. Diskusikelompok disekolah dasar masihmemerlukan bantuanguru
untukmembimbingnya.
4. Diskusi harus berlangsung dalamiklimterbuka yang penuh persahabatan

1
II.3. Keterampilan Mengelola Kelas
A. Pengertian
Keterampilanmengelola kelas adalah keterampilan menciptakan
danmemelihara kondisi belajar yang optimal, serta keterampilan guru
untuk mengembalikan kondisi belajar yang terganggu kearah kondisi
yang optimal.
B. Komponen-komponen Keterampilan Mengelola Kelas
1. Keterampilan yang Bersifat Preventif
a) Menunjukan Sikap Tanggap
Guru harus bersikap tanggap terhadap segala aktivitas belajar dan
kegiatan siswa di kelas:(1) Memandang secara seksama ke seluruh
sudut ruangan dan kepada seluruh siswa secara bergantian (2) Gerak
mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan gangguan
atau kepada siswa yang menunjukkan aktivitas belajar dengan baik dan
tekun di kelas.(3) Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa
baik dan positif serta pernyataan nasehat atau teguran terhadap perilaku
yang bersifat negatif siswa.(4) Memberi reaksi terhadap gangguan dan
ketak acuhan yang dilakukan atau diakibatkan oleh siswa.
b) Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi
perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu
yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara:(1) Visual,
yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya. (2) Verbal,
yaitu dengan kata-kata
c) Pemusatan Perhatian
Kelompok Guru mengambil inisiatif dan mempertahankan
perhatian siswa dan memberitahukan (dapat dengan tanda-tanda)bahwa
ia bekerja sama dengan kelompok atau sub kelompok yang terdiri dari
tiga sampai empat orang. Untuk itu ada beberapa hal yang dapat
dilakukan guru yaitu:(1) Memberi tanda(2) Pertanggungan jawab(3)
Pengarahan dan petunjuk yang jelas(4) Penghentian(5) Penguatan(6)
Kelancaran (Smoothnees)Untuk kelancaran proses pembelajaran hal
dibawah ini harus dihindari(1) Bertele-tele (Overdwelling)(2)
Mengulangi penjelasan

1
2. Keterampilan yang Bersifat Represif
a) Memodifikasi Tingkah laku
b) Pengelolaan Kelompok
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
pendekatan

II.4. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan


Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
1) Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa
serta siswa dengan siswa
2) Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya
sendiri.
3) Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4) Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh,
materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin
dicapai.
5) Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah
sebagai berikut :
6) Organisator kegiatan pembelajaran
7) Sumber informasi bagi siswa
8) Pendorong bagi siswa untuk belajar / motivator
9) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
10) Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan member bantuan yang
sesuai dengan kebutuhannya
11) Peserta kegiatan yang memepunyai hak dan kewajuban yang sama
dengan peserta lainnya

Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kevil atau perorangan :


1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
14
2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab
permasalahan
3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi

Komponen katerampilan membimbing diskusi kelompok kecil.


Komponen-komponen penting yang dapat dipelajari guru dalam
mengembangkan pembimbingan kelompok kecil adalah :
1) Pemusatan perhatian
2) Memperjelas permasalahan
3) Menganalisis pandangan peserta didik
4) Meningkatkan urunan, pikiran psesrta didik
5) Menyebarkan kesempatan untuk berpartisipasi
6) Mengadakan pendekatan secara pribadi
7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
8) Membimbing dan memudahkan belajar
9) Merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran
10) Menutup diskusi

Berbagai hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok
kecil adalaha :
1) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topic pembicaraan
2) Membiarkan diskusi dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu
3) Membiarkan peserta didik tidak aktif
4) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik
5) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
6) Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut

II.5. Kegiatan Remedial


A. Hakikat, Tujuan, Dan Fungsi Kegiatan Remedial
1. Hakikat Kegiatan Remedial

1
Dalam Random House Webster’s College Dictionary (1991),
Remedial diartikan sebagai intended to improve poor skill in specified
field. Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki
keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu.Kalau kita
kaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran yang kurang berhasil.Dari pengertian tersebut diketahui
bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remedial
apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa
yang mengalam kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Her (ujian ulang) dapat dianggap sebagai remedial, apabila sebelum
her diberikan, guru melaksankan kegiatan pembelajran yang membantu
siswa memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya sehingga siswa
menguasai kompetensi yang diharapkan.Tetapi, apabila guru langsung
memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang
membantu siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya maka pelaksanaan
her tersebut tidaklah termasuk kegiatan remedial.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan remedial
adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
2. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan
pembelajran biasa, yaitu membantu siswa mencapai kompetensi atau
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu
siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan
pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi
keseluruhan proses pembelajaran. Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan
enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.
Keenam fungsi kegiatan remedial tersebut adalah fungsi korektif,
pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.
a. Fungsi Korektif
Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial
mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran karena melalui

1
kegiatan remedial guru memperbaiki cara mengajarnya dan siswa
memperbaiki cara belajarnya. Misalnya, guru mengetahui bahwa yang
menyebabkan siswa belum menguasai materi pelajaran adalah karena
kurangnya kesempatan untuk berlatih maka guru harus memperbaiki
kegiatan pembelajarannya dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berlatih.Atau apabila siswa tidak menguasai materi karena
penjelasan guru terlalu abstrak maka guru harus menggunakan
berbagai metode dan media yang mempermudah pemahaman siswa
terhadap konsep yang dibahas.
b. Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam
kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru
maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan kegiatan remedial,
guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran yanng dilaksanakannya, serta mengevaluasi
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Berdasarkan hasil
pemahaman ini, guru memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakannya.
Dengan kegiatan remedial siswa akan lebih memahami kelabihan dan
kelemahan cara belajarnya. Sebelum kegiatan remedial, guru
mengajak siswa mengevaluasi kegiatan belajarnya.Apakah mereka
memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang
diberikan guru dengan sungguh-sungguh? Dengan pemahaman ini
siswa diharapkan akan memperbaiki sikap dan cara belajarnya
sehingga dapat menjadi lebih baik.
c. Fungsi Penyesuaian
Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan
kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik
individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Karena semua aspek kegiatan remedial disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik individu siswa, proses pembelajaran
tidak akan menjadi beban bagi siswa melainkan siswa akan
termotivasi belajar dengan giat.
d. Fungsi Pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses
pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan
sumber belajar. Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa

1
untuk membaca buku lain yanng ada kaitannya dengan materi yang
belum dipahami. Guru juga menerapkan metode mengajar dan alat
bantu yang bervariasi. Misalnya, membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam menguasai materi, guru dapat meminta siswa untuk
diskusi atau kerja kelompok atau mungkin dengan menggunakan alat
peraga yang bervariasi. Kegiatan tersebut merupakan pengayaan
dalam proses pembelajaran.
e. Fungsi Akselerasi
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses
pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru dapat
mempercepat penguasan siswa terhadap materi pelajaran dengan
menambah waktu dan frekuensi pembelajaran. Tanpa remedial siswa
yang mengalami kesulitan dalam pemahaman akan tertinggal oleh
temannya yang telah menguasai materi pelajaran.
f. Fungsi Terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui
kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa
yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi. Biasanya siswa yang
merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah
diri atau terisolasi dalam pergaulan dengan teman-temannya.Dengan
membantu mencapai prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan
remedial berarti guru telah membantu siswa meningkatkan rasa
percaya diri.
Itulah 6 fungsi kegiatan remedial dalam proses pembelajaran. Dari
uraian di atas jelaslah bahwa kegiatan remedial memiliki fungsi
penting dalam membantu pengembangan kemampuan siswa secara
optimal.

B. PRINSIP PELAKSANAAN REMEDIAL


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan remedial (Suke, 1991) :
1. Guru harus mengelompokkan siswa yang mengalami remedial sesuai
dengan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.
2. Bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
siswa. Tugas atau kegiatan yang diberikan dalam kegiatan remedial
jangan terlalu banyak.
3. Dalam menentukan kegiatan remedial guru hendaknya
mempertimbangkan jenis kesulitan yang dihadapi siswa serta faktor
1
penyebab kesulitan tersebut.
4. Melalui kegiatan remedial ini, guru tidak hanya mengharapkan siswa akan
mampu menguasai kompetensi yang belum dikuasainya, tetapi juga
timbulnya motivasi pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan lebih
tekun sehingga untuk menguasai kompetensi berikutnya siswa diharapkan
tidak akan mengalami kesulitan.

II.6. Kegiatan Pengayaan


a. Hakikat Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya
sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan
yang lebih baik.
Kegiatan pengayaan ini berkenan dengan kegiatan pendalam materi
pelajaran yang sedang dipelajari, bukan pembahasan materi pelajaran baru.

Tujuan kegiatan pengayaan adalah memberikan kesempatan kepada


siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan
dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat
perkembangan yang optimal.

b. JENIS KEGIATAN PENGAYAAN


Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru
menerapkan pendekatan individual. Menurut Guskey (1989), kegiatan
pengayaan biasanya bersifat belajar mandiri. Kegiatan pengayaan lebih
bersifat fleksibel dibandingkan dengan kegiatan remedial.Yang penting,
kegiatan pengayaan hendaklah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan
merangsang kreatifitas siswa. Kegiatan yang dapat dirancang dan
dilaksanakan guru :
1. Tutor Sebaya
Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu
konsep akan meningkat karena di samping mereka harus menguasai
konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus mencari teknik
untuk menjelaskan konsep atau ide tersebut. Untuk dapat berperan
sebagai tutor yang baik, siswa harus mampu memberikan penjelasan yang
dapat dimengerti oleh temannya, mampu memandang suatu konsep atau
ide dari berbagai sudut pandang. Melalui tutor sebaya, siswa kelompok
1
cepat dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi pelajaran di
samping mengembangkan kemampuan kognitif tinggi.
2. Mengembangkan Latihan
Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk membuat soal-
soal latihan untuk dikerjakan oleh teman-temannya.Soal-soal yang
dikembangkan tersebut harus disertai dengan kunci jawaban.
Memberikan kesempatan untuk terlibat dalam suatu
proyek.Kegiatan ini dapat dilakukan untuk pendalaman materi yang
menuntut banyak latihan.
3. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan suatu
karya yang berkaitan dengan materi yang dipelajari merupakan suatu
yang menarik bagi siswa kelompok cepat.Hasil karya tersebut dapat
berupa model, permainan atau karya tulis yang bisa dimanfaatkan sebagai
sumber belajar.
4. Melakukan Proyek
Memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu proyek
atau laporan, melalui kegiatan ini motivasi belajar siswa akan meningkat.
Mereka akan berusaha untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya
dengan baik sehingga mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk
melakukan proyek
5. Memberikan Permainan, Masalah atau Kompetisi Antarsiswa
Dalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas kepada
siswa yang memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Di samping mereka berusaha untuk
memecahkan masalah atau permainan yang diberikan, melalui kegiatan
ini mereka juga akan belajar satu sama lain dengan membandingkan
strategi atau teknik yang mereka pergunakan dalam memecahkan
permasalahan atau permaian yang diberikan.

c. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan


pengayaan
Warkitri, dkk. (1991) mengemukakan tiga faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan:
1. Faktor Siswa
Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa akan lebih
mendorong siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, kegiatan
2
pengayaan yang tidak sesuai dengan minat siswa akan melemahkan
semangat siswa dalam mempelajari sesuatu.
Faktor yang harus dipertimbangkan guru dalam menentukan kegiatan
pengayaan menurut Arikunto (1986) :
a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai siswa daripada kegiatan di dalam
kelas.
b. Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya
dilakukan di belakang meja.
c. Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa
daripada kegiatan yang sifatnya penjelasan.
d. Kegiatan yang cept menunjukkan hasil lebih disukai siswa daripada
kegiatan yang menuntut waktu yang cukup lama.
2. Faktor Manfaat Edukatif
Melalui kegiatan pengayaan ini diharapkan pengetahuan atau
keterampilan, bahkan nilai/sikap yang dimiliki siswa akan semakin
meningkat.
3. Faktor Waktu
Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan dengan
kebutuhan siwa dan juga dengan waktu yang tersedia. Apabila waktu
pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah menguasai materi
pengayaan secara utuh dan siswa sudah dapat melihat hasilnya.

2
BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
 Keterampilan mengajar pada modul 8 dan 9 ini membahas 4 aspek, yaitu :
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.
2. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
3. Keterampilan Mengelola Kelas
4. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
5. Kegiatan Remedial
6. Kegiatan Pengayaan

 Penerapan semua keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran menuntut


integritas yang unik dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Berbagaipenyesuaian selama melaksanakan pembelajaran harus dilakukan
agar muncul keterampilan mengajar yang benar-benar utuh dan terintegrasi.

2
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal:
8.1-9.28

Anda mungkin juga menyukai