Diajukan Oleh :
NIP : 198707252008031001
NUPTK : 2057765665200003
Kabupaten : Klungkung
Provinsi : Bali
i
KATA PENGANTAR
OSNG merupakan sebuah kompetisi bagi guru-guru tingkat SD sampai dengan SMA di
seluruh Indonesia dalam bidang Sains dan Matematika. Adapun tahapannya adalah mulai dari
seleksi tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi, sampai akhirnya tingkat
nasional.
Bagi peserta yang telah dinyatakan lolos ke tingkat nasional, wajib memenuhi semua
persyaratan untuk bisa mengikuti kompetisi di tingkat nasional. Salah satu persyaratan adalah
membuat sebuah risalah akademik dengan tema Mengapa aku layak menjadi peserta OSNG
tingkat nasional.
Risalah akademik berasal dari kata risalah dan akademik. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, makna risalah berarti subuah laporan yang barkaitan dengan pengetahuan
sedangkan akademik berarti pendidikan. Jadi secara harfiah, risalah akademik bisa diartikan
sebagai sebuah laporan atau karya tulis yang berkaitan dengan pendidikan.
Sebagai seorang peserta finalis dalam OSNG 2015 untuk guru kelas SD, maka penulis
wajib membuat risalah guna melengkapi persyaratan dalam mengikuti kompetisi OSNG
tingkat nasional. Risalah ini berisi motivasi penulis dalam mengikuti OSNG, visi, misi,
strategi kerja sebagai guru, deskripsi keunggulan sebagai guru, harapan dan rencana kegiatan
masa datang.
Dalam membuat sebuah karya tulis, sudah tentu penulis memperoleh bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga risalah yang penulis buat sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi OSNG
tingkat nasionalini bisa bermanfaat. Penulis menyadari, dengan keterbatasan yang penulis
miliki, sudah barang tentu karya yang dihasilkan jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna bisa memperbaiki karya penulis
selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Bab 1 : Latar Belakang .............................................................................. 1
1.1 Motivasi mengikuti seleksi OSN Guru ......................................... 1
1.2 Visi, misi, tujuan dan strategi kerja sebagai guru ........................... 2
Bab 2 : Deskripsi Keunggulan Sebagai Guru ............................................... 5
2.1 Prestasi unggul guru dilihat dari prestasi siswa yang diasuh ........... 5
2.2 Proses dan produk pengembangan (inovasi) dalam pembelajaran ... 6
2.3 Proses dan produk atau penemuan teknologi tepat guna dalam
Pembelajaran ............................................................................ 6
2.4 Pengalaman dan nilai tambah selama pelatihan guru pembina
olimpiade Sains atau pengembangan profesi pada umumnya .......... 6
Bab 3 : Harapan dan Rencana Kegiatan Masa Datang .................................. 12
3.1 Harapan sebagai pembina OSN ................................................... 12
3.2 Rencana kegiatan masa datang .................................................... 12
Bab 4 : Penutup ........................................................................................ 13
4.1 Simpulan .................................................................................. 13
4.2 Saran-saran ............................................................................... 13
Lampiran-Lampiran
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
Tahun 2014 merupakan tahun yang paling berkesan bagi Penulis. Di mana pada tahun
tersebut pertama kali Penulis mengikuti OSNG dan bisa menembus tingkat nasional.
Walaupun begitu, Penulis belum mampu memperoleh prestasi yang optimal. Penulis belum
mampu mempersembahkan satu gelar pun dalam lomba tersebut bagi kontingen Bali.
Di tahun 2015 ini, Penulis kembali memperoleh kesempatan untuk mengikuti OSNG
tingkat nasional. Setelah menjadi rangking I dalam OSNG tingkat kabupaten, Penulis bisa
mengikuti seleksi OSNG tingkat provinsi. Dalam seleksi tingkat provinsi tersebut, Penulis
berhasil menduduki rangking 10 nasional sehingga bisa berkesempatan mengikuti final lomba
OSNG tahun 2015.
Ada beberapa hal yang memotivasi penulis untuk mengikuti kegiatan Olimpiade Sains
Guru ini. Motivasi tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Meningkatkan kompetisi diri agar bisa menjadi seorang guru yang kompeten dalam
bidang OSN sehingga pada akhirnya akan menimbulkan peningkatan dalam proses
pembelajaran di kelas sehingga menghasilkan anak didik yang berkualitas sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
2. Menambah wawasan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan OSN
sehingga menjadi sebuah acuan dalam melakukan pembinaan terhadap siswa-siswi baik
di sekolah, kecamatan maupun kabupaten.
3. Bisa menumbuhkan semangat kompetitif dalam diri sehingga bisa menjadi sebuah
motivasi bagi siswa yang selama ini belum mampu mencapai kopetisi OSN tingkat
nasional.
4. Bisa berinteraksi dengan Guru-guru yang memiliki kompetensi lebih dalam bidang
OSN sehingga bisa belajar dari pengalaman mereka baik dalam membina siswa maupun
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh sesorang atau organisasi.
Setiap orang akan memiliki visi dalam pekerjaan maupun di dalam hidupnya. Penulis sendiri
1
sebagai seorang guru memiliki visi sendiri. Visi penulis sebagai seorang guru adalah
Menjadi seorang guru yang berkompeten dalam kompetensi pribadi, profesional, pedagogik
dan sosial.
Visi tersebut penulis ambil setelah membaca UU No 14 tahun 2005 pasal 8 dan pasal
10. Di mana pasal 8 berbunyi Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pasal 10 ayat 1 berbunyi Kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
Dalam memewujudkan sebuah visi, maka seseorang harus memiliki misi. Misi adalah
langkah-langkah atau strategi untuk mencapai visi. Sehingga dengan misi tersebut apa yang
menjadi visi seseorang atau organisasi menjadi bisa terwujud. Adapun misi penulis untuk bisa
mencapai visi tersebut di atas adalah sebagai berikut;
a. Mengikuti KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan) yang
merupakan sebuah kursus pembentukan pembina-pembina pramuka. Penulis
menyadari, kegiatan kepramukaan merupakan sebuah wadah membina pribadi
mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan
mengembangkan diri secara berkelanjutan. Harapan penulis selanjutnya adalah
agar bisa mengikuti KPD 1 (Kusrsus Pelatih Dasar 1) dan Akhirnya bisa ke KPD
2 (Kursus Pelatih Dasar 2).
b. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender.
c. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
2. Memiliki kompetensi pedagogik
Secara sederhana kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Adapun yang penulis lakukan dalam mewujudkan
kompetensi ini adalah ;
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
e. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
f. Mengikuti diklat berkenaan dengan kurikulum.
Kompetensi sosial seorang guru adalah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain
dan lingkungan. Hal ini akan tampak dari interaksi seorang guru dengan siswa, kepala
sekolah, rekan kerja, orangtua siswa, dan masyarakat. Dalam mewujudkan kompetensi sosial
tersebut yang penulis lakukan adalah ;
a. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
b. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif.
c. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
d. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3
Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur, metode
keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar materi ajar yang ada
dalam kurikulum sekolah hubungan konsep antar pelajaran terkait penerapan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mencapai kopetensi tersebut di atas, maka yang
penulis lakukan adalah ;
4
BAB II
2.1 Prestasi Unggul Guru Dilihat dari Prestasi Siswa yang Diasuh
Keberhasilan seorang guru dalam membimbing dan mendidik siswa akan tercermin dari
prestasi yang berhasil dicapai oleh peserta didik. Hal ini disebabkan karena untuk
menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi, maka diperlukan usaha keras dari guru dalam
memberikan sebuah kegiatan pembinaan.
Selama menjadi guru, penulis sering diberikan tugas untuk membimbing siswa-siswi
baik di sekolah, kecamatan sampai dengan di kabupaten dalam mempersiapkan mereka
mengikuti lomba. Di bawah ini merupakan prestasi siswa-siswi hasil bimbingan penulis dari
tahun 2011.
Di tahun 2015, siswa didik penulis juga berhasil memperoleh prestasi yang cukup
membanggakan.
1. Juara II lomba kuis Ki Hajar tingkat provinsi Bali atas nama Ni Putu Indri Cahyani.
Sampai Penulis selesai membuat risalah ini, siswa tersebut belum memperoleh
sertifikat.
2. Juara III Siswa berprestasi tingkat Kecamatan atas nama I Dewa Gede Loka
Maheswara.
3. Juara I OSN IPA tingkat Provinsi Bali atas nama I Gede Krisna Mahadarsika.
5
1. Membuat karya tulis ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
Penerapan Permainan Mini Tracking Competition untuk meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Semarapura Tengah tahun ajaran 2013/2014
2. Membuat karya tulis ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Kadoku Untuk Meningkatkan Keaktifan
Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Materi Kuadrat Siswa Kelas VA SDN 1
Semarapura Tengah tahun Pelajaran 2015/2016.
2.3 Proses Dan Produk Atau Penemuan Teknologi Tepat Guna Dalam Pembelajaran.
Gagasan ini mulai muncul ketika melihat banyak sekali siswa-siswi di sekolah penulis
yang membawa HP maupun tablet android. Kebanyakan dari mereka mempergunakan alat
tersebut untuk bermain. Pihak sekolah tidak bisa melarang siswa untuk membawa alat
tersebut ke sekolah. Karena permintaan dari orang tua demi keperluan komunikasi.
2.4 Pengalaman dan Nilai Tambah Selama Pelatihan Guru Pembina Olimpiade Sains
atau Pengembangan Profesi pada Umumnya.
Selama menjadi guru, penulis banyak sering mengikuti diklat baik diklat kabupeten,
diklat provinsi maupun diklat nasional. Dari diklat tersebut, penulis banyak sekali
memperoleh pengalaman dan nilai tambah. Di bawah ini penulis uraikan pengalaman diklat
dan nilai tambah yang penulis peroleh;
Pelatihan ini dilaksanakan dari tanggal 16 s/d 20 Oktober 2008 bertempat di Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Klungkung. Peserta dari pelatihan ini adalah
guru-guru SD-MI sekabupaten Klungkung. Narasumber dari kegiatan ini adalah pembina
Olimpiade Provinsi Bali Drs. I Ketut Puja Astika, M.Pd. Nilai tambah yang penulis peroleh
selama mengikuti diklat ini antara lain.
6
d. Penulis memperoleh pengalaman dalam menyusun soal-soal olimpiade Sains di
SD berikut cara penyelesaiannya.
2. Diklat pemberdayaan guru SD/MI kelas 6 dalam rangka Inovasi Pembelajaran Angkatan
I (Matematika) tahun 2008.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 6 Desember 2008 bertempat di Perpustakaan
Daerah kabupaten Klungkung. Peserta dari diklat ini adalah guru-guru kelas VI se-kabupaten
Klungkung. Narasumber dari kegiatan adalah dari dinas pendidikan kabupaten Klungkung
dan pengawas TK/SD kabupaten Klungkung. Nilai tambah dari mengikuti kegiatan ini.
Diklat tersebut dilaksanakan di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jl. Letda
Tantular, Denpasar. Diklat ini diikuti oleh seluruh ketua KKG kecamatan se Provinis Bali.
Saat tersebut penulis mewakili ketua KKG kecamatan Nusa Penida yang berhalangan untuk
hadir. Nilai tambah yang penulis peroleh selama selama mengikuti diklat tersebut adalah;
Kegiatan diklat ini dilaksanakan dari tanggal 2 s/d 9 September 2011 bertempat di
UPTD BPKB Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah dari dosen dan Pembina OSN bidang
IPA provinsi Bali. Adapun meteri dari diklat ini adalah membahas soal-soal OSN tahun 2011,
membahas strategi dalam membina siswa yang akan mengikuti olimpiade yang akan datang,
7
membuat soal-soal olimpiade, dan meluruskan konsep-konsep yang masih salah. Nilai tambah
yang penulis peroleh dalam diklat ini adalah ;
Diklat ini diselenggarakan dari tanggal 4 s/d 11 Oktober 2012 bertempat di UPTD
BPKB Bali. Peserta dari diklat ini adalah guru-guru pembina OSN kabupaten se-Bali.
Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN provinsi Bali dan dosen-dosen dari
Undiksha Singaraja. Materi yang dibahas adalah membahas soal-soal OSN tahun 2012,
pendalaman konsep-konsep IPA dan membuat soal-soal olimpiade IPA. Nilai tambah yang
penulis dapatkan selama mengikuti diklat ini adalah;
Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 30 September s/d 6 Oktober 2013 bertempat di
Hotel Taman Wisata Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru pembina OSN SD
se-Bali. Narasumber dari kegiatan ini adalah Pembina OSN SD bidang IPA provinsi Bali dan
dosen-dosen dari Undiksha Singaraja. Materi yang diberikan saat diklat ini adalah membahas
soal-soal OSN SD bidang IPA tahun 2013, pendalaman kosep-konsep IPA di SD, dan
membuat soal-soal yang berkaitan dengan OSN SD bidang IPA. Nilai tambah yang penulis
dapat selama mengikuti diklat ini adalah ;
8
a. Penulis memperoleh pengetahuan dalam membahas soal-soal OSN SD bidang
IPA.
b. Penulis memperoleh pendalaman konsep-konsep IPA di SD
c. Penulis memperoleh keterampilan dalam membuat soal-soal yang baerkaitan
dengan OSN SD bidang IPA.
7. Pelatihan Guru Inti Kurikulum 2013
Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 24 sampai tanggal 30 Maret 2014 di Hotel
Aston Denpasar. Peserta dari kegiatan ini adalah guru-guru yang menangani adminsitrasi di
sekolah dasar seluruh Indonesia. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang
9
diberikan adalah mengenai administrasi sekolah (administrasi hubungan sekolah dengan
masyarakat, keuangan, kearsipan, sarana prasarana, peserta didik dan kurikulum). Nilai
tambah yang penulis dapatkan adalah;
a. Peran guru di SD tidak hanya sebagai guru SD saja, namun guru bisa berperan
sebagai pegawai administrasi di sekolah.
b. Penulis lebih memahami dalam membuat administrasi di sekolah dasar.
9. Bimbingan teknis ICT pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar
Bimtek ini diselenggarakan dari tanggal 6 sampai tanggal 12 Mei 2014 di Hotel Mariot,
Sorong. Narasumber dari kegiatan ini adalah Narasumber dari Direktorat Pembinaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Materi yang diberikan adalah konsep
pembelajaran ICT, pemanfaatan sumber belajar online, membuat media pembelajaran
berbasis ICT, dan penyusunan RPP berbasis ICT. Nilai tambah yang penulis selama
mengikuti bimtek ini adalah;
Kegiatan pembinaan ini diselenggarakan pada tanggal 14 sampai dengan 19 Juni 2014.
Narasaumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen fakultas MIPA UNDIKSHA Singaraja.
Materi yang dipelajari adalah pembahasan contoh-contoh soal Olimpiade Sains Guru, baik
soal IPA maupun matematika. Selain itu juga dilatihkan cara menyusun risalah akademik
yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Olimpiade Sains Guru di tingkat nasional.
Nilai tambah yang penulis dapatkan melalui kegiatan ini banyak sekali. Penulis
mendapatkan pengalaman menjawab soal-soal Olimpiade Sains untuk guru, dimana soal-soal
ini jarang penulis dapatkan pada buku-buku kurikulum SD. Dengan pengalaman menjawab
soal-soal ini penulis mendapatkan gambaran mengenai materi-materi yang menjadi bahan
soal, teknik-teknik menjawab soal serta tingkat kesulitan soal-soal Olimpiade guru.
Pengalaman menyusun Risalah Akademik merupakan pengalaman pertama bagi penulis.
Dengan pengalaman ini, penulis mempunyai pengetahuan mengenai sistematika penulisan,
isi, cara penulisan, serta hal-hal yang perlu ditulis dalam sebuah Risalah Akademik.
10
11. Seminar OSNG tahun 2014 dengan Tema Peningkatan Kompetensi Guru dalam
Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari serangkaian kegiatan dalam OSNG
2014 tingkat Nasional (tanggal 5 September 2015, di hotel Atria & Conference Gading
Serpong, Tanggerang). Dalam Seminar ini Penulis banyak sekali memperole pengetehuan
bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Hal
ini sangat penting karena sesuai dengan diimplementasikan Kurikulum 2013, maka guru harus
menguasai Pendekatan Saintifik.
Dalam kegiatan ini Penulis banyak sekali memperoleh pengetahuan baru dalam
menyelesaikan soal-soal Matematika dan IPA. Selain itu, Penulis juga memperoleh
pengetahuan bagaimana melakukan berbagai eksperimen IPA yang baik dan benar.
Kursus ini dilaksanakan dari tanggal 28 Juni s.d 3 Juli 2015 di Gedung Pemuda/KNPI
Bali. Dalam kegiatan ini, Penulis memperoleh pengetahuan bagaimana menjadi pelatih bagi
Pembina Pramuka. Penulis memperoleh kesempatan mengikuti kegiatan ini setelah
memperoleh rekomendasi dari Kwarcab Klungkung. Penulis bersyukur dalam kegiatan kursus
ini, Penulis menjadi peserta terbaik.
Diklat ini dilaksanakan dari tanggal 5 s.d 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Wisata Indah,
Denpasar. Dalam diklat ini Penulis memperoleh pembinaan bagaimana menghadapi soal-soal
OSNG tingkat Nasional.
11
BAB III
Sebagai seorang pembina OSN, penulis berharap bisa membina siswa-siswi baik di
sekolah SDN 1 Semarapura Tengah, di kecamatan Klungkung, maupun di kabupaten
Klungkung hingga bisa mencapai prestasi ke Nasional bahkan ke Internasional. Sehingga bisa
membawa nama baik sekolah khususnya dan Kabupaten Klungkung pada umumnya ke level
nasional bahkan Internasional.
Rencana kegiatan masa datang yang penulis rancang untuk mencapai harapan tersebut
adalah;
1. Membentuk Ekapura Sains Club (ESC) guna mewadahi pembinaan siswa-siswi di SDN
1 Semarapura Tengah.
2. Membuat laboratorium mini di sekolah. Selama ini, di SD belum terdapat laboratorium,
sehingga siswa dan guru merasa kesulitan dalam melakukan eksperimen IPA.
3. Menyusun buku panduan materi Olimpiade IPA SD.
4. Menyusun buku kumpulan soal-soal Olimpiade IPA SD.
5. Membuat sebuah blog khusus untuk membahas Olimpiade IPA, sehingga bisa menjadi
sebuah tempat berbagi dan diskusi bagi guru-guru dan siswa di kabupaten
Klungkungpada khususnya dan Nasional pada umumnya.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Olimpade Sains Nasional Guru SD merupakan sebuah ajang kompetisi bagi guru-guru
pembina OSN baik SD, SMP, SMA maupun SMK. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
guru-guru semakin termotivasi dalam meningkatkan kompetensi diri terutama kompetensi
profesional.
Sebuah prestasi tidak terjadi secara kebetulan. Namun, selalu ada proses yang matang di
balik sebuah prestasi. Membuat sebuah perencanaan merupakan bagian permulaan dari proses
membentuk anak yang berprestasi. Kreatifitas akan membedakan seorang guru dengan guru
yang lain dalam membina anak didiknya.
4.2 Saran-saran
Mengingat OSNG ini merupakan sebuah kompetisi yang bisa memberikan motivasi
bagi guru-guru khususnya pembina OSN agar lebih meningkatkan kopetensi profesional
mereka, jadi diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun secara berkelanjutan.
13