Dosen Pengampu:
Ikmawati, S.Pd., M.Pd.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan
makalah ini dengan judul "Pengembangan Profesi Guru". Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas dalam rangka memenuhi persyaratan dalam mata kuliah
Profesi Pendidikan yang ditempuh di Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menggali, menganalisis, dan menyajikan
informasi mengenai topik yang dipilih. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat
menjadi kontribusi dalam pembelajaran dan diskusi terkait dengan materi yang
dibahas. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan, serta kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ibu
Ikmawati, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan arahan dan saran dalam proses
penulisan makalah ini.
Selain itu, penulis juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan dukungan selama proses pembelajaran. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat serta inspirasi bagi para pembaca. Akhir
kata, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Kritik serta
saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran krusial dalam pembangunan suatu bangsa.
Sebagai garda terdepan dalam mentransfer pengetahuan dan membentuk
karakter generasi muda, peran guru menjadi sangat strategis. Pengembangan
profesi guru menjadi sebuah aspek penting dalam menghadapi dinamika
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan tuntutan masyarakat modern.
Guru sebagai agen perubahan di tengah-tengah proses pembelajaran memiliki
tanggung jawab besar untuk mempersiapkan peserta didik menjadi individu
yang cerdas, kreatif, serta memiliki karakter yang kuat. Oleh karena itu, perlu
adanya pengembangan profesi guru yang berkesinambungan untuk
mengakomodasi perubahan-perubahan dalam pendidikan dan masyarakat.
Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh para guru. Perubahan kurikulum, perkembangan teknologi
informasi, serta dinamika sosial budaya menjadi beberapa faktor yang dapat
memengaruhi peran dan kinerja guru. Oleh karena itu, pengembangan profesi
guru menjadi sebuah upaya yang tidak hanya mendukung kemampuan akademis
guru, tetapi juga memperkuat kepribadian dan profesionalisme guru.
Pengembangan profesi guru juga memiliki dampak signifikan terhadap
peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Guru yang terus
mengembangkan diri mereka akan lebih mampu mengadopsi metode-metode
pengajaran inovatif, memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran,
dan merespons kebutuhan individual peserta didik dengan lebih baik.
Dengan memahami kompleksitas peran guru dan kompleksitas tugas mereka,
maka pengembangan profesi guru menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Dengan
demikian, para guru dapat tetap relevan, terampil, dan berdaya saing dalam
menghadapi perubahan zaman, sehingga mampu melahirkan generasi yang siap
menghadapi tantangan global di masa depan.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, muncul beberapa
pertanyaan sebagai berikut, yaitu:
1. Apa pengertian pengembangan profesi guru?
2. Apa yang dimaksud kompetensi profesional guru?
3. Apa dasar pengembangan profesi guru?
4. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan profesi guru?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka pembuatan makalah ini
memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan profesi guru
2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru
3. Untuk mengetahui dasar pengembangan profesi guru
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan profesi
guru
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengajaran. Pengembangan profesi guru di lingkungan pendidikan diarahkan
pada kualitas profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan
akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi. Profesi
pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa.
Hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks
kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses
pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas
pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat. Oleh karena itu,
upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (guru) menjadi suatu
syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan
mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya
(Putri & Imaniyati, 2017).
Menurut Avalos (dalam Bautista & Ortega-Ruiz, 2015) Pengembangan
profesi guru adalah tentang guru yang belajar, mempelajari cara belajar, dan
mentransformasikan pengetahuan mereka ke dalam praktik demi kepentingan
pertumbuhan siswanya. Pembelajaran profesional guru adalah sebuah proses
yang kompleks, yang memerlukan keterlibatan kognitif dan emosional guru
secara individu dan kolektif, kapasitas dan kemauan untuk memeriksa posisi
masing-masing guru dalam hal keyakinan dan keyakinan serta penelusuran dan
pemberlakuan alternatif yang tepat untuk perbaikan atau perubahan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya
peran guru profesional sebagai pendidik profesional dalam mendidik,
membimbing, dan mengembangkan peserta didik. Profesionalisme guru diukur
oleh berbagai kompetensi yang harus dimiliki dan terus dikembangkan seiring
perkembangan zaman. Pengembangan profesi guru diarahkan pada peningkatan
kualitas profesional melalui penilaian kinerja yang objektif dan transparan, serta
motivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi. Secara keseluruhan,
pengembangan profesi guru dianggap sebagai upaya krusial dalam
meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
4
B. Kompetensi Profesional Guru
Menurut Basri (dalam Jayanti & Wahyudin, 2019) Peningkatan kompetensi
guru diperlukan dalam mengatasi permasalahan mendasar mutu pendidikan
karena guru yang berkompeten memegang peranan strategis dalam mencapai
mutu pendidikan. Sedangkan menurut Uno (dalam Mujiyatun dkk., 2021)
Menyatakan kompetensi profesional guru adalah kemampuan yang harus
dimiliki guru agar mampu melaksanakan tugas mengajarnya dengan sukses.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 dijelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi:
1. Kompetensi Pedagogik
Salah satu kompetensi yang mutlak dan yang menjadi pembeda antara
guru dengan profesi lainnya adalah kompetensi pedagogik (Akbar, 2021).
Kompetensi pedagogik merupakan kecakapan seorang guru dalam
mentranformasi pengetahuan kepada peserta didik. Kompetensi pedagogik
meliputi kecakapan guru dalam merancang perencanaan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik
sesuai dengan level pendidikan dan perkembangan peserta didik. Dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran, seorang guru menerapkan teori-
teori belajar sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK (Adrian &
Agustina, 2019).
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah karakteristik pribadi yang harus dimiliki
guru sebagai individu yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan
menjadi teladan bagi peserta didik (Ali, 2022). Mantap dan stabil yaitu
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial dan
etika yang berlaku, dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru, arif dan
bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan
masyarakat dengan menunjukan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak,
berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif
5
terhadap peserta didik dan memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang
dapat diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religious, jujur,
ikhlas, dan suka menolong. Nilai kompetensi kepribadian dapat digunakan
sebagai sumber kekuatan, inspirasi, motivasi, dan inovasi bagi peserta
didiknya (Ermansyah & Mantau, 2021).
3. Kompetensi Sosial
Menurut Amin (2019) kompetensi sosial guru berhubungan dengan
interaksi edukatif peserta didik. Guru bukan saja menghubungkan murid-
muridnya dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi ia sendiri perlu
berpartisipasi secara aktif di dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sumual (2021) kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru dapat memahami
keinginan dan harapan peserta didik dengan berkomunikasi secara efektif
dengan peserta didik. Guru harus memiliki keterampilan untuk
berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta
didik. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, misalnya berdiskusi
tentang masalah-masalah yang dihadapi siswa serta memberikan solusi. Yang
tak kalah pentingnya yaitu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar.
Contohnya, guru bisa memberikan informasi tentang bakat, minat, dan
kemampuan siswa kepada orang tua siswa (Yulianto dkk., 2022).
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional dalam Standar Nasional Pendidikan, yang
dijelaskan dalam pasal 28 ayat (3) butir c adalah kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang di tetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan.Indikator kompetensi professional
6
meliputi: (a) Kemampuan untuk mengusai landasan kependidikan, misalnya
paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional,
institusional, kurikuler dan tujuan pembelajaran. (b) Pemahaman dalam
bidang psikologi pendidikan, (c) Kemampuan dalam penguasaan materi
pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. (d) Kemampuan dalam
mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran. (e)
Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar. (f) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. (g)
Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran. (h) Kemampuan
dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah,
bimbingan dan penyuluhan. (i) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian
dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja (Novitasari & Fitria, 2021).
Adapun menurut Kunandar (dalam Permana & Karwanto, 2020) berpendapat
bahwa kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru pada aspek profesionalisme
meliputi beberapa hal yaitu:
1. Kompetensi intelektual, adalah beberapa perangkat pengaturan yang ada pada
diri seseorang.
2. Kompetensi fisik, akan mendukung pelaksanaan guru untuk menangani
situasi yang ada.
3. Kompetensi pribadi, adalah sikap yang berhubungan dengan kemampuan
individu untuk mewujudkan pribadinya sendiri dalam melaksanakan
transformasi, identitas, dan pemahaman.
4. Kompetensi sosial adalah perilaku yang terkait dengan pemahaman diri yang
terpisahkan dalam interaksi efektif.
5. Kompetensi spiritual, adalah pengalaman, penghayatan dan pemahaman
dalam kaidah keagamaan.
Terdapat pula indikator profesional guru menurut Maister (dalam Permana &
Karwanto, 2020) terdiri dari beberapa macam indikator sebagai berikut:
1. Menguasai mata pelajaran secara menyeluruh dalam beberapa standar isi
dalam program satuan pendidikan.
7
2. Menguasai suatu konsep, metode dalam keilmuan, teknologi, seni yang sesuai
secara konseptual dan beberapa mata pelajaran yang diampu
3. Menguasai standar kompetensi baik dalam kompetensi dasar pada mata
pelajaran yang diampu
4. Dapat mengembangkan profesional kelanjutan melalui tindakan reflektif
5. Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
6. Mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif
8
4. Dasar ilmiah
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni selalu berkembang dengan pesat. Guru
harus dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah agar dapat selalu
mnengikuti perkembangan IPTEK tersebut.
5. Dasar sosiologis
Guru harus pandai-pandai mengadakan hubungan sosial dengan
mendayagunakan sarana dan media yang berkembang begitu pesat ini.
9
sehingga guru dapat berbagi keahlian dalam menyelesaikan persoalan dalam
kegiatan mengajar.
Profesionalisasi mesti ditilik menjadi sistem yang berkelanjutan; didalam
sistem ini, pendidikan prakerja, termuat peningkatan pendidikan, organisasi
profesi serta bimbingan area kerja, apresiasi masyarakat atas profesi guru,
penerapan tata cara profesi, sertifikat, pengembangan kualitas calon guru dan
kesejahteraan bersama-sama meyakinkan pengembangan profesionalitas. Oleh
karena itu, peningkatan profesionalisme guru menjadi kewajiban bersama antara
LPTK sebagai penghasil guru dan lembaga pembina guru (Kementerian
Pendidikan atau yayasan swasta), PGRI serta masyarakat.
Di antara berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah di atas, aspek
terpenting dalam meningkatkan kualifikasi guru adalah menjadikan jam kerja
setara dengan upah guru. Setiap rencana yang akan dilaksanakan pemerintah,
namun apabila upah guru rendah, jelas untuk mencukupi keperluan sehari-hari,
guru bakal mencari lebih banyak pekerjaan untuk mencukupi keperluannya.
Tidak mengherankan bila guru di negara maju memiliki kualitas yang unggul
atau disebut profesional, karena apresiasi terhadap layanan guru yang tinggi.
Dijelaskan bahwa di Inggris dan Wales dalam mengembangkan
profesionalisme guru, pemerintahnya mulai mengutamakan pembayaran upah
guru yang seimbang dengan beban kerjanya. Di Amerika Serikat, implementasi
tersebut sudah berlangsung lama, sehingga tidak heran jika pendidikan Amerika
sebagai panutan bagi negara ketiga terbaik. Di Indonesia pengalaman ini baru
pada zaman penjajahan Belanda. Selepas memasuki era orde baru, semuanya
beralih, dan dampaknya kini terasa. Profesi guru menempati peringkat terakhir
di antara profesi lain sebagaimana dokter dan jaksa.
Menurut Purwanto (Risdiany, 2021) guru harus berikhtiar melaksanakan
beberapa upaya berikut ini:
1. Menguasai persyaratan standar profesional yang ada
2. Menggapai kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan
3. Menjalin ikatan pelayanan yang baik serta luas melalui organisasi profesi
10
4. Menetapkan etika profesional atau budaya kerja sebagai elemen prioritas,
seperti memberikan layanan berkualitas kepada karyawan
5. Dalam pendayagunaan teknologi komunikasi serta informasi terkini, inovasi
juga pengembangan kreativitas diadopsi agar tidak tertinggal dalam
kemampuannya mengelola pembelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, didapatkan kesimpulan mengenai
materi “Pengembangan Profesi Guru” bahwa:
1. Pengembangan profesi guru adalah proses kegiatan dalam rangka
menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan pendidikan dan
pengajaran. Pengembangan profesi guru di lingkungan pendidikan diarahkan
pada kualitas profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan
akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi.
2. Kompetensi profesional guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru
agar mampu melaksanakan tugas mengajarnya dengan sukses. Dalam UU No.
14 tahun 2005 dijelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
3. Dasar yang digunakan dalam pengembangan profesi guru meliputi beberapa
hal untuk yang harus dikembangkan yaitu dasar filosofis, dalam hal ini profesi
guru harus selalu dikembangkan agar tidak tertinggal dari kemajuan zaman.
Dasar psikologis disinilah pentingnya guru mengembangkan pemahaman
aspek psikologis individu lain atau yang dimaksud adalah siswanya. Dasar
pedagogis, guru harus selalu membina diri untuk mengetahui dan menerapkan
strategi mengajar baru, metode baru, dan teknik-teknik mendidik yang baru;
menciptakan suasana pembelajaran yang bervariasi; mampu mengelola kelas
dengan baik. Untuk itu, guru harus mengikuti perkembangan inovasi pada
bidang metode pembelajaran. Dasar ilmiah ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni selalu berkembang dengan pesat. Guru harus dapat mengembangkan cara
berpikir ilmiah agar dapat selalu mnengikuti perkembangan IPTEK tersebut.
Dasar sosiologis guru harus pandai-pandai mengadakan hubungan sosial
dengan mendayagunakan sarana dan media yang berkembang begitu pesat ini
12
4. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan profesi guru meliputi
upaya dari pemerintah yaitu pemerintah terus mengupayakan berbagai hal
untuk mendongkrak dan meningkatkan kompetensi guru agar guru memiliki
kinerja yang baik diantaranya adalah dengan memberikan peluang untuk
menempuh pendidikan yang lebih tinggi, mewajibkan kepada guru
menempuh pendidikan minimal strata satu, memberikan pelatihan dan
seminar dan memberikan tunjangan serfikasi. Adapun upaya dari diri guru itu
sendiri yaitu menguasai persyaratan standar profesional yang ada, menggapai
kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan, menjalin ikatan pelayanan yang
baik serta luas melalui organisasi profesi, menetapkan etika profesional atau
budaya kerja sebagai elemen prioritas, dalam pendayagunaan teknologi
komunikasi serta informasi terkini, inovasi juga pengembangan kreativitas
diadopsi agar tidak tertinggal dalam kemampuannya mengelola
pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, disarankan kepada
pembaca untuk memahami dengan baik materi “Pengembangan Profesi Guru”
yang meliputi pengertian pengembangan profesi guru, kompetensi profesional
guru, dasar pengembangan profesi guru, serta upaya yang dapat dilakukan dalam
pengembangan profesi guru yang mana berguna sebagai investasi jangka
panjang untuk meningkatkan mutu pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Y., & Agustina, L. R. (2019). Kompetensi Guru di Era Revolusi Industri
4.0. Lentera Jurnal Ilmiah Kependidikan, 14(2), 176.
https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jpl/article/download/907/406
Akbar, A. (2021). Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru. Jurnal Pendidikan
Guru, 2(1), 26. https://ejournal.uika-
bogor.ac.id/index.php/jpg/article/download/4099/2341
Ali, M. (2022). Optimalisasi Kompetensi Kepribadian Dan Profesionalisme Guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mengajar. Ar-Rusyd: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 1(2), 96. https://doi.org/10.61094/arrusyd.2830-
2281.27
Amin, A. (2019). Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan Interaksi Edukatif
dalam Perspektif Peserta Didik. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam,
11(1), 81. http://jurnal.albidayah.id/home/article/download/175/176
Ariyani, R. (2017). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan
Profesionalisme Guru. Jurnal Al-Afkar, 1(1), 109–110.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=781436&val=12
833&title=KEPEMIMPINAN%20KEPALA%20SEKOLAH%20DALAM%
20PENGEMBANGAN%20PROFESIONALISME%20GURU
Bautista, A., & Ortega-Ruiz, R. (2015). Teacher Professional Development:
International Perspectives and Approaches. Psychology, 7(3), 243.
http://repositorio.ual.es/bitstream/handle/10835/3929/Bautista%20En%20ing
les.pdf?sequence=1
Ermansyah, R., & Mantau, B. A. K. (2021). Kompetensi Keprobadian Guru dan
Pengaruhnya terhadap Karakter Peserta Didik. Tadbir: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 204. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i1.1117
Hastuti, S. (2020). Literatur Review: Pengembangan Profesi Guru Bahasa Inggris.
Aswaja, 1(1), 1.
http://journal.unucirebon.ac.id/index.php/jeas/article/download/52/3
14
Jayanti, & Wahyudin, D. (2019). How Important Are Today’s Teacher
Development Program Contents for Primary School Teacher? Jurnal
Penelitian Ilmu Pendidikan, 12(1).
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpip/article/viewFile/19799/12076
Korthagen, F. (2017). Inconvenient truths about teacher learning: towards
professional development 3.0. Teachers and Teaching: Theory and Practice,
23(4), 397. https://doi.org/10.1080/13540602.2016.1211523
Lailatussaadah. (2015). Upaya Peningkatan Kinerja Guru. Intelektualita, 3(1), 17.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/intel/article/viewFile/196/177
Ling, Z., Na, J., Yan-Li, S., & Sriyanto, J. (2020). School Culture and Professional
Development of School Teachers from Urban and Rural Areas in China.
Cakrawala Pendidikan, 39(3). https://doi.org/10.21831/cp.v39i3.31580
Mujiyatun, Nyayu Khodijah, N., & Abdurrahmansyah. (2021). The Impact of
Teachers’ Pedagogical and Professional Competence on Student Learning
Outcomes. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 12(3).
https://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah/article/download/721/
608
Novitasari, D., & Fitria, N. (2021). Gambaran Kompetensi Profesional Guru PAUD
Mangga Paninggilan Ciledug. Jurnal AUDHI, 3(2), 69.
https://jurnal.uai.ac.id/index.php/AUDHI/article/download/595/470
Nurpatimah, A., & Saputra, A. (2022). Pengembangan Profesi Guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD). Jurnal PAUD Emas, 1(2), 10. https://mail.online-
journal.unja.ac.id/jpe/article/download/18874/13528
Permana, A. W., & Karwanto, K. (2020). Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dalam
Upaya Meningkatkan Profesional Guru. Jurnal Dinamika Manajemen
Pendidikan, 5(1), 58. https://doi.org/10.26740/jdmp.v5n1.p58-67
Putri, A. D. K., & Imaniyati, N. (2017). Pengembangan profesi guru dalam
meningkatkan kinerja guru. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2),
203–204.
https://pdfs.semanticscholar.org/5f3d/38524a23bf0bf4c8419d53f98c69d8b43
dc8.pdf
15
Risdiany, H. (2021). Pengembangan Profesionalisma Guru dalam Mewujudkan
Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Al-Hikmah, 3(2).
https://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/Alhikmah/article/download/1236
/1246
Sumual, F. J. N. (2021). Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen dan
Motivasi Belajar Siswa. Lentera nusantara ( Jurnal Teologi dan Pendidikan
Agama Kristen), 1(1), 55.
https://jurnal.sttkn.ac.id/index.php/Lentera/article/download/133/63
Yulianto, A. T., Kuntari J, V. D., & Sarumpaet, S. (2022). Pengaruh Kompetensi
Sosial Guru PAK terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Pendidikan Agama
Kristen. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 1(2), 52.
https://doi.org/10.56854/pak.v1i2.101
16