MAKALAH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. Atas rahmat serta
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah konsep dasar dan perkembangan
peseta didik . Makalah ini di buat untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah
psikologi pendidikan Yang merupakan bukti pertanggungjawaban atas
terlaksananya presentasi kelompok.
Di samping itu, makalah ini bertujuan untuk bahan pengetahuan bagi para
pembaca. Kami berharap juga makalah ini betul-betul dapat memberikan bekal
sebagai calon pendidik. Karena seorang pendidik yang berkualitas sangat
diharapkan memahami dan mengerti tentang materi-materi dalam Pendidikan
psikologi Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
masukan dan saran dari pembaca kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
a. Perkembangan ....... 14
b. Pertumbuhan . 19
c. Kematangan .. 20
d. Perubahan ..... 21
ii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.. 26
B. Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA.. 28
iii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, pendidikan Indonesia masih tertinggal dengan
negara-negara yang lain. Negara tetangga seperti Malaysia dan singapura
pendidikannya sudah tinggi sehingga sumber daya manusia di Negara tersebut
berkualitas dan memiliki keahlian, rata-rata masyarakatnya sekolah sampai tingkat
sarjana berbeda dengan Indonesia yang masih tertinggal.Inilah salah satu faktor
masalah yang ada di Indonesia pendidikan yang masih rendah. Oleh karena itu
indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tidak kalah
bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang yang
berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia
membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga
produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik
yang handal, beradab, berprofesional dan mampu mencetak generasi bangsa yang
beradab, pintar dan bermoral.
Guru merupakan komponen pendidikan yang berperan sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Kedudukan guru merupakan posisi yang penting dalam
dunia pendidikan khususnya di lembaga pendidikan formal. Oleh karena itu,
kebijakan sertifikasi bagi guru dan dosen memang suatu langkah yang strategis
untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif.
Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar dan mencetak generasi bangsa yang bermutu oleh karena itu guru harus
diberikan kesejahteraan dan harus diperhatikan lebih oleh pemerintah.
1
2
Dalam kehidupan anak ada 2 proses yang berlangsung yaitu pertumbuhan dan
perkembangan.Keduanya sangat erat kaitanya dengan anak anak, ya anak-anak.
Keduanya saling melingkapi satu sama lain. Pertumbuhan di mulai dari dalam
kandungan yang berlangsung selama 9 bulan lalu dilanjutkan dengan masa balita
dan anak anak, Masa ini adalah masa yang rentang untuk anak di masa ini anak
perlu yang di namakan taching atau sentuhan pelukan dan juga kasih sayang.
anak anak sangat rentan dengan yang namanya bentakan dan nada tinggi jadi
cobalah untuk selau berkata lembut pada anak.
Anak pada hakikatyna adalah mahkluk Allah yang sangat hangat. Anak juga
mampu berkembang dengan cepat dalam memahami pelajaran asalkan metode
dan pembelajaran yang sesuai dengan anak. Mengajarkan anak harus bertahap
karena jika tidak bertahap akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
struktur batang otak anak. Sebagai seorang guru kita harus memperhatikan
perkembangan peserta didik, mulai dari perkembangan sikap, intelektual, dan
psikomotor.
Tugas pokok seorang guru bukan hanya mengajarkan pembelajaran di bidang
akademik tetapi juga mengajarkan anak cara hidup mandiri bersosialisasi dengan
orang lain. Mengajarkan mereka untuk memiliki sifat akhlakul karimah dan
dalam setiap kegiatan belajar seorang guru harus mengetahui perkembangan
peserta didik yang sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui kensep guru efektif dalam perspektif psikologi pendidikan
2. Mengetahui ciri-ciri guru efektif dalam psikologi pendidikan
3. Mengetahui komitmen guru efektif
4. Mengetahui konsep dasar peserta didik
5. Mengetahui konsep dasar perkembangan peserta didik, dan
6. Mengetahui konsep serta tugas perkembangan pesrta didik Indonesia.
C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu
guru efektif dan peserta didik. adapun tujuan lainnya adalah membatu guru untuk
mengembangkan bahan ajar di sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah guru efektif merupakan terobosan terbaru di era sekarang karena lebih
terukur dibandingkan dengan istilah guru yang baik. Pengertian guru yang baik
lebih bersifat sebagai kemampuan personal seorang guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan pengajaran. Sementara itu, pengertian guru efektif lebih
bersifat sebagai kemampuan profesional.Guru efektif adalah guru yang bisa
memotivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan semangat belajar yang
tumbuh dari kesadaran peserta pendidik itu sendiri, bukan karena takut pada
gurunya.
Eksistensi seorang guru adalah sebagai pendidik profesional di sekolah,
dalam hal ini guru sebagai uswatun hasanah, jabatan administratif, dan petugas
kemasyarakatan.
Guru efektif merupakan istilah lain dari guru profesional mempunyai
seperangkat karaktersitik atau ciri-ciri tertentu. Untuk menggambarkan sosok guru
profesional, Dedi Supardi mengutip laporan dari satu jurnal bertajuk Educational
Leadership edisi Maret 1993.
Karakteristik guru adalah segala tindak tanduk atau sikap dan perbuatan guru
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Misalnya, sikap guru dalam
meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan,
bimbingan dan motivasi kepada peserta didik, cara berpakaian, berbicara, dan
berhubungan baik dengan peserta didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat
lainnya.
Guru merupakan orang tua kedua peserta didik yang berada disekolah
mengapa disebut orang tua karena guru memiliki kewajiban mendidik dan
memberikan pengajaran pada kita dengan istilah lain guru sebagai pengganti
orang tua pada saat orang tua tidak memiliki wakttu banyak untuk memberikan
pendidikan dan pengajaran pada kita serta dengan kekurangan-kekurangan yang
dimiliki orang tua sehingga menitipkan kita pada guru disekolah.
3
4
Semua di antara kita sudah sangat akrab dengan guru, baik sering bertatap
muka dan berkomunikasi. Akan tetapi, berapa banyak di antara kita yang pernah
merenungkan dan memikirkan sesungguhnya seperti apa guru efektif itu?
Mengapa kita harus mengatahuinya karena pemahaman akan hakekat guru efektif
ini sangat penting sebagai landasan tolak ukur dalam penilaian guru yang
baik. Kalau direnungkan secara mendalam, Menurut Hamim Ahmad (2014) maka
kita akan dapat menemukan beberapa karakteristik guru efektif , antara lain:
a. Mempunyai cita-cita menjadi guru yang hebat atau professional,
b. Dalam kesehariannya tidak lepas dari yang namanya perencanaan yang
matang,
c. Mampu menguasai teknologi, informasi dan komunikasi (tik),
d. Mampu membangun tim kerja yang kuat,
e. Mampu membangun networking yang kuat,
f. Menguasai metode pembelajaran dengan baik,
g. Mampu mengelola pembelajaran dengan baik,
h. Mempunyai semangat belajar yang kuat.
guru membutuhkan siswa.Ini membuat guru jaga image, jual mahal, tidak
mau proaktif membangun komunikasi dengna siswanya. Guru dekat
dengan siswa merasa khawatir akan mengurangi reputasinya, padahal tidak
demikian adanya. Kejujuran guru atas kelemahannya pun boleh diketahui
siswa, karena alih-alih mendapat ejekan para siswa, malahan mendapat
doa dari mereka.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Guru
memiliki hak istimewa dalam menentukan nilai siswa. Pemikiran ini harus
ditinjau ulang, karena dalam prakteknya kadang-kadang guru dengan
kurang pertimbangan suka memberikan nilai jelek di ujian harian, UTS
atau UAS, padahal belum melakukan usaha-usaha yang tepat dalam
pengajarannya dan guru tersebut belum sempat memberikan solusi belajar
kepada siswa yang gagal ujian tersebut.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. Hasil ujian harus dijadikan masukan bagi guru untuk
melakukan langkah pengajaran berikutnya. Contoh: Siswa A mendapat
nilai 100, Siswa B mendapat nilai 40. Maka guru tersebut harus berusaha
keras memberikan strategi-strategi alternatif untuk siswa B. Kalau
perlakuan guru menyamaratakan antara gaya belajar A dan B, maka
kemungkinan besar prestasi belajar siswa B akan gagal lagi pada saat
ujian berikutnya.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Guru yang mudah memberikan ilmu kepada siswanya, tidak terbatas di
kelas saja merupakan tindakan yang bagus. Tidak benar seorang guru
harus jual mahal ilmu dengan alasan ia sudah mengeluarkan berjuta-juta
rupiah ketika masa kuliahnya.
8
Menurut Efendi Pakpahan (2013) Guru yang efektif pada suatu tingkat tertentu
mungkin tidak efektif pada tingkat yang lain, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan-
perbedaan dalam tingkat perkembangan mental dan emosional siswa. Dengan kata lain
para siswa memiliki respons yang berbeda-beda terhadap pola-pola prilaku guru yang
sama. Guru yang baik digambar dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Dari uraian di atas dapat dapat disimpulkan bahwa komitmen guru efektif
adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang
dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi didalam komitmen tersebut
terdapat beberapa unsur antara lain adanya kemampuan memahami diri dan
tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin) kekuatan dari luar dan tanggapan
terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas
tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.
10
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan
perhatiannya kepada siswa dan siswinya, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan
Disini arti bimbingan yang sebenarnya bagi guru. Guru harus memahami masing-
masing siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar mampu
melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dalam proses bimbingan,
guru menyatu dalam jiwa siswa-siswinya tidak boleh egois atau memaksakan
kehendak dengan tujuan agar pengajaran cepat sesuai dengan target waktu. Akan
tetapi guru dituntut untuk mengahrgai kemampuan siswa siswinya dengan tidak
melupakan batasan waktu.
Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar,
melatih, membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru harus memiliki
banyak waktu dan tenaga untuk menunaikan kewajibannya yaitu sebagai berikut :
1. Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu
di luar jam mengajar.
2. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat
Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa. Terkait dengan tugas
tersebut, para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBIonline) konsep adalah ide atau
pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Dasar Menurut kamus besar
bahasa indonesia (KBBIonline) dasar adalah bagian yang terbawah. Jadi, dapat di
simpulkan bahwa konsep dasar adalah ide atau pengertian yang bersifat konkret
dan menjadi landasan yang mendasar.
1. Dinamika Pandangan Tentang Peserta Didik
Menurut E.B. Hurlock (Istiwidayanti dan Soejarwo, 1991) dan Slavin, R.E.
(2006). Pengertian dinamika perkembangan peserta didik Dinamika
perkembangan merupakan perubahan dinamis/tidak statis dalam perkembangan.
Perubahan itu sendiri adalah hal yang melekat dalam pengertian perkembangan.
Perkembangan terdiri atas serangkain perubahan yang bersifat progresif (maju),
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan kuantitatif disebut juga
Pertumbuhan. Sedangkan perubahan kualitatif meliputi perubahan aspek
psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berfikir, berbahasa, perubahan emosi,
sikap, dan lain-lain.
dalam dirinya. Aspek fisik dan psikis tersebut terdapat dalam diri peserta didik
sebagai individu yang berarti tidak dapat dipisahkan antara suatu bagian dengan
bagian lainnya. Kedua; keseluruhan aspek fisik dan psikis tersebut memiliki
hubungan yang saling terjalin satu sama lain. Jika salah satu aspek mengalami
gangguan, maka emosinya juga terganggu. Ketiga; peserta didik usia SD/MI
berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara fisik, tetapi juga secara
keseluruhan. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak yang
dalam keseluruhan aspek dirinya berbeda dengan orang dewasa.
Menurut Siti Norjanah (2012) Peserta didik adalah salah satu komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar.
Didalam proses belajar-mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih
cita-cita dan memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.
Jadi dalam proses belajar mengajar yang perlu diperhatikan pertama kali adalah
peserta didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu
menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan,
bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan fasilitas apa yang cocok dan
mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan atau karakteristik
peserta didik. Itulah sebabnya peserta didik merupakan subjek belajar. Ada
beberapa hal yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai subjek belajar yaitu:
Hal yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai subjek belajar yaitu,
Memahami dan menerima keadaan jasmani, Memperoleh hubungan yang
memuaskan dengan teman-teman sebayanya.
a) Hakikat Perkembangan
c) Prinsip-Prinsip Perkembangan
Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan tersebut
meliputi:
1) Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan
Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan yang bersifat progresif
yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
2) Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya
Perkembangan merupakan proses continue, dimana perkembangan
sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu
kesalahan ataupun gangguan pada perkembangan awal akan terus mempengaruhi
perkembangan-perkembangan berikutnya.
3) Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar
Kematangan merupakan hasil perkembangan melalui tahapan-tahapan yang
kompleks dan saling terkait dari tahapan-tahapan awal ke tahapan-tahapan
selanjutnya.Perkembangan merupakan hasil belajar mengartikan bahwa
perkembangan diperoleh melalui usaha sadar dan latihan.
d) Aspek-aspek perkembangan pserta didik
1) Aspek Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia
yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Salah satu tokoh yang penting yang mengkaji dan meneliti perkembangan
kognitif anak adalah Jean Piaget. Piaget menyatakan bahwa cara berpikir anak
bukan hanya kurang matang dibandingkan dengan orang dewasa karena kalah
pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif. Menurut penelitiannya tahap-
tahap perkembangan individu serta perubahan umur sangat mempengaruhi
kemampuan belajar individu. Dengan demikian seorang individu yang lebih
dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibandingkan ketika ia
17
masih kecil. Piaget mengemukakan empat tahapan kognitif anak yaitu tahap
sensori-motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai
pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
2) Aspek Perkembangan Fisik
Secara umum, fisik berarti bentuk. Jadi perkembangan fisik adalah
perkembangan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga
ia dewasa atau mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya. Proses
perubahannnya adalah menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi lebar
(pertumbuhan horizontal) dalam suatu proporsi bentuk tubuh.
Pertumbuhan sebelum lahir dimulai sejak terjadinya pembuahan
(fertilisasi) antara sel telur dengan sel sperma yang kemudian berkembang
menjadi embrio. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan
manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal
terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk
sistem saraf yang paling lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi
secara mandiri.
Pertumbuhan fisik setelah kelahiran yang akan menyempurnakan struktur
dan fungsi dari fisik peserta didik. Setiap bagian fisik seseorang atau individu
akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing-masing
komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan
fungsinya.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku anak sehari-sehari. Secara langsung pertumbuhan fisik
seorang anak akan menentukan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana ia
memandang dirinya sendiri dan bagamana ia memandang orang lain.
18
c. Kematangan
d. Perubahan
Dengan menghilangnya bentuk dan ciri-ciri lama yang tidak bedaya guna lagi,
timbullah ciri-ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental yang baru.
Beberapa perubahan itu terjadi antara lain melalui belajar, tetapi kebanyakan
daripadanya dihasilkan dari atau karena terjadinya proses kematangan yang pada
saat lahir belum sepenuhnya dapat berkembang.
Di antara ciri dari bentuk pertumbuhan fisik yang sangat penting adalah
tumbuhnya gigi pertama dan kedua yang terlihat jelas pada masa kanak-kanak
memasuki masa remaja.Sedangkan ciri dan bentuk perkembangannya mental ialah
tumbuhnya rasa ingin.
jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan
jenis.
Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Yang
ini terkait dengan pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi. Misalnya, di usia SD
mulai muncul kesadaran akan perbedaan kelompok sosial dan ras, maka di usia ini
ada tugas perkembangan untuk bisa menyikapi dengan tepat perbedaan tersebut.
Ketika beranjak remaja muncul harapan tentang karier, sehingga di sini muncul
tugas untuk mulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan
kerja.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan
tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau
budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas
perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut
dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1.) Masa bayi dan anak-anak
a. Belajar berjalan.
b. Belajar makan makanan padat.
c. Belajar berbicara.
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh.
e. Mencapai stabilitas fisiologik.
f. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial.
g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain.
h. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati.
2.) Masa Anak Sekolah
a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain.
b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang
sedang tumbuh.
c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya.
d. Belajar peranan jenis kelamin.
e. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung.
25
A. Kesimpulan
26
27
B. Saran
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa yang patut untuk dihormati, oleh karena itu sebagai seorang guru
harus selalu menjaga sikap dan kepribadiaannya dengan baik agar menjadi contoh
bagi anak didik dan masyarakat.
Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang
nantinya akan menjadi seorang guru (calon guru) menjadi guru yang lebih
professional dan berkualitas.
Guru juga harus mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan antara
lain: sering meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai siswa,
pilih kasih terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran, menyuruh siswa
menyuruh menulis di papan tulis, tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa, dan
matrealistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan
memprioritaskan guru yang benar-benar efektif, professional dan berkualitas.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://hamimtea.blogspot.co.id/2015/05/karakteristik-guru-efektif-dalam.html
C.P. Chaplin (2002). Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.