Anda di halaman 1dari 92

PENGGUNAAN WHATSAPP DALAM MENINGKATKAN

PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MASA PANDEMI COVID-19 SISWA KELAS IV DAN V
SD TUNAS BANGSA BONTANG SELATAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar
Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Disusun oleh:
Antik Masruroh
NIM: 17010466

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STIT SYAMSUL MA’ARIF BONTANG
TAHUN 2021
MOTO

‫ف هّٰللا ُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا‬


ُ ِّ‫اَل يُ َكل‬

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya


QS. Al- Baqarah ayat 286

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Penggunaan Whatsapp dalam Meningkatkan Proses


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemi Covid-19 bagi Siswa Kelas
IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Tahun Pembelajaran 2020/2021,
ditulis oleh Antik Masruroh telah diujikan dalam sidang Tim Penguji Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syamsul Ma’rif Bontang pada :

Hari :
Tanggal :

Dan dinyatakan lulus dengan predikat :

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah


Syamsul Ma’rif Bontang

Murni, S.Pd.I., M.Pd.


NIDN: 2110116501
TIM PENGUJI
Nama Tanda Tangan
1. 1.
(Ketua)
2. 2.
(Anggota)
3. 3.
(Anggota)
4. 4.
(Sekretaris)
HALAMAN PERSETUJUAN

iii
Judul Skripsi : Penggunaan Whatsapp dalam Meningkatkan Proses
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Masa Pandemi Covid -19 bagi Siswa Kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Tahun Pembelajaran 2020/2021
Nama : Antik Masruroh
NIM : 17010466
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Bontang, 20 Juni 2021

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Muhammad Aslam, S.Pd., M.A. Muhammad Ihsan, M.Pd.


NIDN : 2123017101

Mengetahui,
Ketua STIT SYAMSUL MA’ARIF Bontang

Murni, S.Pd. I., M.Pd.


NIDN : 2110116501

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Antik Masruroh
NIM : 17010466
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan dengan ini bahwa sesungguhnya skripsi yang saya tulis ini benar
benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya.
Jika dikemudian hari ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh
orang lain secara keseluruhan atau sebagian besar, maka skripsi dan gelar yang
diperoleh karenanya batal demi hukum.

Bontang, 20 Juni 2021


Yang membuat pernyataan,

Antik Masruroh
NIM :17010466

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Antik Masruroh
2. Tempat/Tanggal Lahir : Bontang, 09 Maret 1997
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Status Perkawinan : Kawin
7. Alamat : Jalan Gang Tanjung. Kelurahan
Satimpo Kecamatan Bontang
Selatan Propinsi Kalimantan Timur
8. Pendidikan : a. MI Tunas Bangsa -Bontang
b. MTs Bahrul Ulum -Bontang
c. MAN - Bontang

B. Data Otang Tua


1. Nama Ayah : Zaenuddin
2. Pekerjaan : Wiraswasta
3. Alamat : Jalan. Zamrud 1 RT 41 NO.9

Kampung Baru
4. Nama Ibu : Kartini
5. Pekerjaan : IRT
6. Alamat : Jalan. Zamrud 1 RT 41 NO.9
Kampung Baru

Demikian daftar riwayat saya buat dengan sebenarnya.

vi
ABSTRAK

Antik Masruroh, 17010466. Penggunaan Whatsapp dalam Meningkatkan Proses


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemi
Covid-19 bagi Siswa Kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
SD Tunas Bangsa merupakan sekolah yang berbasis swasta yang berada di bawah
naungan Yayasan Pendidikan. SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
dalam menunjang meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
yang dilaksanakan di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, pada tanggal 22 Maret
sampai dengan tanggal 24 Mei 2021. Adanya Penggunaan whatsapp sebagai
media proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam memiliki dampak baik dari
sisi kelebihan dan kekurangan secara umum maupun sisi kelebihan dan
kekurangan secara khusus baik yang dirasakan siswa, orang tua, pendidik, dan
sekolah.Adapun penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan penggunaan
whatsapp dalam meningkatkan proses pembelajaran pendidikan agama islam
masa pandemi covid-19 siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan, adapun permasalahan penelitian yaitu bagaimana cara
kinerja proses pembelajaran dapat meningkat selama masa pandemi covid-19
sekarang ini, dan apa saja triknya supaya kegiatan proses pembelajaran berjalan
lancar kedepan lebih efektif untuk menjadi meningkat di tengah pandemi covid-
19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi
kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai triknya supaya proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi meningkat dengan menggunakan
media sosial terutama whatsapp. Subjek penelitian guru, orang tua, dan murid di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan. Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu meningkatkan proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan adanya menggunakan salah satunya penggunaan
yang mudah, praktis, cepat, hemat data internet, dan semua dapat diakses hanya
dengan whatsapp serta jam kerja tidak terbatas bagi guru untuk berkomunikasi dan
koordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
Kata kunci: Penggunaan Whatsapp, Peningkatan, Proses Pembelajaran
PAI

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT


yang senantiasa mencurahkan berkah, rahmat serta hidayah –Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Penggunaan Whatsapp
dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Masa Pandemi Covid-19 bagi Siswa Kelas IV dan V SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan Tahun Pembelajaran 2020/2021” Shalawat dan Ta’lim semoga
senantiasa terkirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Dialah yang
telah memberikan suri tauladan dan yang telah mengeluarkan kita dari alam yang
gelap gulita menuju cahaya yang terang benderang.
Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi syarat untuk dapat
mndapat gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah, Program Studi
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syamsul Ma’rif
Bontang ( STIT SYAMSUL MA’ARIF).
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari bapak ibu pembimbing. Alhamdulillah skripsi ini selesai tepat
waktu. Untuk itu dan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimaksaih
kepada :
1. Tim Penguji dari Kopertais Wilayah XI Kalimantan Timur
2. Bapak Hasanudin Hakam, M.M., selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Syamsul Ma’rif Bontang.
3. Ibu Murni, S.Pd,I.,M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Syamsul Ma’rif Bontang yang telah mengarahkan dalam melaksanakan tugas
akhir.
4. Bapak Drs. Muhammad Aslam, S.Pd; M.A. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan saran dan perbaikan serta kerapian dalam menulis skripsi ini
5. Bapak Muhammad Ihsan, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan saran selama proses penyusunan
skripsi.
6. Bapak Ricy Pardapotan Aritonang, S. Kom selaku Kepala Sekolah,
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan beserta jajarannya.

viii
7. Ibu Ese Ali selaku guru Agama Islam dan teman-teman guru yang dilibatkan.
8. Kepada Kedua Orang Tua, saudara/I saya yang telah memberikan motivasi
dan doanya sehingga dapat menyelesaikan skripsi sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki.
9. Kepada Suami dan anak saya yang telah memberikan motivasi dan doanya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu
10. Kepada Sahabat dan teman – teman serta beberapa pihak yang saya tidak bisa
sebutkan satu persatu insya allah dimuliakan oleh Allah Swt. yang telah
memberikan bantuan dan masukan yang bermanfaat dalam penelitian skripsi
ini.
Peneliti menyadari bahwa, di dalam penulisan ini masih terus belajar dan
terus berbenah dan penelitian ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan arahan. Peneliti juga menyadari bahwa di dalamnya
terdapat kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati adanya
masukan berupa kritikan atau saran peneliti berlapang dada untuk menerima
semua itu sehingga peneliti jadikan pelajaran untuk lebih meningkatkan
kedepannya.

Bontang, 20 Juni 2021


Peneliti

Antik Masruroh
NIM: 17010466

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
MOTO........................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...........................................................................................1
B.Rumusan Masalah......................................................................................3
C.Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D.Manfaat Penelitian.....................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
A.Teori dan Konsep......................................................................................6
B.Definisi Konsepsional.............................................................................17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian.......................................................................................18
B.Sumber Data...........................................................................................18
C.Teknik Pengumpulan Data.....................................................................19
D.Uji Keabsahan Data...............................................................................20
E.Teknik Analisis Data.............................................................................22
F.Tempat, Waktu, dan Jadwal Penelitian.................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Daerah Penelitian.....................................................25
1.Sejarah SD Tunas Bangsa Bontang.......................................................25

x
2.Denah lokasi SD Tunas Bangsa Bontang..................................................26
3.Data Guru SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.........................................30
4.Struktur Organisasi...................................................................................33
5.Profil SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.................................................35
6.Kurikulum Sekolah...................................................................................35
7.Sarana dan Prasarana................................................................................38
B.Analisis Hasil Penelitian...........................................................................40
1.Hasil Observasi.........................................................................................40
2.Hasil penelitian berdasarkan wawancara..................................................50
3.Hasil penelitian berdasarkan dokumentasi................................................67
C.Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................71
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan...............................................................................................74
B.Saran.........................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................76

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1:Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 24


Tabel 2:Data Guru...............................................................................................32
Tabel 3:Profil Sekolah.........................................................................................35
Tabel 4:Sarana dan Prasarana..............................................................................38
Tabel 5:Keadaan siswa SD YTB.........................................................................39
Tabel 6: Hasil Nilai PAI kelas IV dan V.............................................................67

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Denah Lokasi Sekolah Melalui Google Map.....................................27


Gambar 2: Jadwal Pelajaran Kelas IV dan V......................................................29
Gambar 3: Struktur Organisasi Sekolah..............................................................34
Gambar 4: Bentuk Gambar Respon Siswa IV dan V di Whatsapp....................62

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran satu surat izin penelitian


2. Lampiran dua surat balasan
3. Lampiran tiga bukti mengikuti sidang judul
4. Daftar terjemah Al Quran
5. Data pendukung penelitian berupa dokumen
6. Data pendukung berupa foto
7. Jurnal penelitian

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi Pembelajaran di Kota Bontang Pada Umumnya mengalami
perubahan secara tiba-tiba, pada proses pembelajarannya semenjak adanya
covid-19 sehingga mengharuskan para pendidik memutar otak untuk dapat
beradaptasikan pada sistem pelaksanaan pembelajarannya, yang biasanya
dilakukan secara tatap muka sekarang dilakukan dengan kegiatan
pembelajaran di rumah dengan berbagai aplikasi salah satunya dengan
menggunakan whatsapp untuk menjadi bagian interaksi antara pendidik dan
murid dan pengiriman tugas sekolah sehingga pendidik tentunya harus melek
dalam menggunakan teknologi dan harus siap mental mengalami perubahan,
mungkin yang sifatnya sementara (selama wabah berlangsung) atau bersifat
berkelanjutan menjadi pola baru dalam dunia pendidikan.
Kondisi covid-19 secara umum di Kota Bontang adalah adanya
keterbatasan interaksi membuat para pendidik mau tidak mau harus berinovasi
dan melek dalam menggunakan berbagai aplikasi sehingga mengganti proses
kegiatan belajar mengajar (KBM) yang biasanya dilakukan tatap muka di
sekolah sekarang dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) atau
pembelajaran secara online di rumah, dimana dengan adanya kebijakan ini
maka sistem pembelajaran online menjadi alternatifnya untuk kedepannya
agar bisa diterapkan sehingga para pendidik tidak hanya mengajar
anak didiknya dengan melakukan pertemuan di kelas tetapi juga secara
online. Sehingga para pelajar pun terbiasa untuk menerima materi secara
daring, dan mengerjakan secara mandiri di rumah masing-masing.
Selain itu, dalam sistem pembelajaran daring, anak-anak dibimbing oleh
orang tuanya, yang artinya tugas orang tua di rumah bertambah dan harus
ekstra dalam membimbing pembelajaran anak-anak. Dalam hal ini, siswa dan
orang tua siswa harus memiliki komunikasi yang baik untuk bekerja sama
mensukseskan sistem pembelajaran daring di saat pandemi ini.

1
Kota Bontang pada khususnya yang keterkaitan dengan perubahan pada
sistem pembelajaran dan pendidikan masa pandemi covid-19 sekarang ini
dengan diberlakukan secara pembelajaran jarak jauh sehingga para pendidik
tentunya harus melek dalam menggunakan berbagai aplikasi sehingga
pembelajaran terus berlanjut walaupun adanya terkendala dalam kondisi
sekarang ini dengan dilakukan pembelajaraan di rumah untuk menjadi
alat penghubung komunikasi antara pendidik dengan siswa.
Penggunaan-penggunaan media pembelajaran selama masa pandemi
covid-19 secara umum adalah salah satu cara untuk melengkapi dan
mempermudah seorang pendidik dalam mentransferkan ilmunya kepada
peserta didik dengan menggunakan media atau alat sebagai ajang proses
pembelajaran seperti dengan menggunakan papan tulis, spidol, penghapus
yang biasanya secara tatap muka di sekolah, sekarang selama ada covid-19
proses pembelajaran tidak terputus dan terus berlanjut dengan belajar dirumah
dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti zoom cloud, google meet, dan
terutama whatsapp yang menjadi bagian salah satu yang diterapkan
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan bagi siswa kelas IV dan V sebagai media
yang digunakan dalam meningkatkan proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada masa pandemi covid-19.
Penggunaan whatsapp dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan
sebuah informasi dan interaksi antara pendidik kepada peserta didik sehingga
menyebabkan adanya timbal balik antara keduanya dan ini sangat tepat untuk
dijadikan sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran jarak jauh untuk
belajar di rumah sebagai akses yang cepat, praktis dalam menerima informasi
atau pesan.
Dampak proses pembelajaran yang terjadi selama pandemi covid-19
memberikan perubahan pada sistem proses pelaksanaanya yang biasanya
dilakukan secara tatap muka di sekolah, sekarang dilakukan pembelajaran di
rumah dengan menggunakan media yang berbasis online (daring) yang jelas
mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya.

2
Kondisi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan baik walaupun ada sedikit kendala
pada kondisi peserta didik dalam memanfaatkan penggunaan whatsapp
sebagai media proses pembelajarannya seperti jika tidak ada sinyal tidak baik
tentunya akan menghambat proses keberlangsungan kegiatan belajar
mengajar dalam mengirim materi pembelajaran, dan ada beberapa siswa juga
yang menyalahgunakan handphonenya yang seharusnya untuk belajar,
sehingga meyebabkan siswa akan lupa waktu dan cenderung kurang fokus
pada materi yang di sampaikan oleh bapak atau ibu guru.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan dalam pemanfaatan media whatsapp yaitu dengan cara
1). apabila tidak ada sinyal tutup aplikasi yang lain yang tidak digunakan
2). Jika siswa menyalahgunakan handphonenya saat belajar di rumah orang
tua yang membimbing memantau perkembangan meraih prestasi
anak-anaknya untuk selalu ingat waktu dan fokus pada materi pelajaran yang
disampaikan oleh bapak atau ibu guru.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul
penelitian: ”Dampak Penggunaan Watshapp Dalam Meningkatkan Proses
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemi Covid-19
bagi siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Tahun 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan whatsapp dalam meningkatkan proses
pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi covid-19
bagi siswa Kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Tahun
2020/2021?.
2. Apakah kelebihan dan kekurangan penggunaan whatsapp tersebut dapat
meningkatkan proses pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi
covid-19 bagi siswa Kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Tahun 2020/2021?.

3
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penggunaan whatsapp dalam meningkatkan proses


pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi covid-19
bagi siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Tahun 2020/2021.
2. Untuk menjelaskan apakah kelebihan dan kekurangaan penggunaan
whatsapp tersebut dapat meningkatkan proses pembelajaran pendidikaan
agama islam masa pandemi covid-19 bagi siswa kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Tahun 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
Dengan dilakukan penelitian ini dapat mengetahui dampak baik dari
sisi kelebihan dan kekurangan penggunaan whatsapp terhadap
proses keberlangsungan mengajar untuk peningkatan pemahaman atau
prestasi khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi
siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini dapat mmeningkatkan kualitas proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan.
b. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah menambah pengetahuan,
pengalaman, dan menambah keyakinan untuk memecahkan suatu
masalah dan menambah pemahaman suatu informasi yang ada di
masyarakat.
c. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengalaman dalam pelaksanaan untuk
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di masa
covid -19 sekarang ini dan motivasi bagi diri sendiri untuk kedepannya.

4
d. Bagi STIT SYAM
Dapat menjadi pengembangan dalam penelitian selanjutnya dalam
memberikan referensi kepada adik tingkat yang akan sampai pada tahap
penyusunan skripsi di tahun yang akan datang.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori dan Konsep


1. Pengertian Penggunaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penggunaan memiliki arti proses,
cara perbuatan memakai sesuatu, atau pemakaian.1 Jadi menurut peneliti
penggunaan adalah salah satu cara proses pemakaian media satu dengan
media lainnya. Misalnya penggunaan whatsapp dan Pendidikan
Agama Islam sebagai media proses pembelajarannya.
2. Pengertian Whatsapp
Whatsapp adalah media sosial yang praktis dan cepat dalam
menyampaikan sebuah informasi atau pesan kepada orang lain dengan
berbasis internet dan whatsapp ini juga yang paling tepat digunakan bagi
kalangan pelajar khususnya bagi siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan karena memberikan inovasi kepada para penggunanya
akibat keluhan-keluhan yang dirasakan para orang tua sehingga
merupakan salah satu jalan yang diterapkan di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam menyampaikan
pengetahuan dan membagikan tugas sekolah kepada peserta didik
saat belajar di rumah selama masa pandemi covid-19 sekarang ini.
3. Langkah-langkah membuat kelas online dengan whatsapp
Pertama, membuat grup kelas. Grup kelas inilah yang akan
digunakan sebagai kelas online, baik untuk kegiatan pemberian materi,
latihan, tugas, dan lain-lain.
Kedua, silahkan ajak siswa untuk bergabung dikelas online yang
sudah dibuat,bisa dengan memasukan satu per satu.
Ketiga, membuat absensi online dengan mengetik secara langsung
di whatsapp.

1
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,2002), hal 852

6
Keempat, membuat jadwal dan rencana belajar agar kegiatan
belajar lebih teratur dan terstruktur, tinggal buat saja jadwalnya dan
menginformasikan ke grup kapan hari dan waktu kegiatan belajar online
akan berlangsung.
Kelima, dalam proses kegiatan belajar biasanya peneliti membagi
menjadi empat sesi, pertama kegiatan pengisian absen, kedua pemberian
materi, ketiga diskusi dan tanya jawab, dan keempat memberikan tugas
kepada peserta didik.
4. Pengertian Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata dasar “Tingkat” yang kemudian
ditambah pe-an sehingga menjadi kata peningkatan. Sugono
mendefinisikan peningkatan sebagai “proses, perbuatan, cara,
meningkatkan”. Sejalan dengan pendapat Alwi menyatakan bahwa
peningkatan adalah proses, perbuatan, cara meningkatkan usaha, dan
sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulan bahwa
pengertian peningkatan adalah suatu proses perubahan meningkat yang
berarti proses perubahan menjadi lebih baik.2
5. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam dengan sendirinya adalah upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia,
mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci
Al-Quran dan Al-hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan,
serta penggunaan pengalaman.
Secara bahasa, kata pendidikan yang umum kita gunakan sekarang
adalah kata “Tarbiyah” dengan kata kerja “Rabba”. Kata kerja “Rabaa”
Nabi Muhammad saw. Sebagaimana terungkap di dalam Quran
Surah Al- Isra(17) ayat 24:

2
http://pgsdblog.blogspot.com//11/pengertian-peningkatan-pembelajaran. html?
m=1/ diakses Sabtu 03/04/2021 jam 16.00

7
DalaDalam ayat lain, kata “Rabaa" juga ditemukan dalam
Surah Al-Syu’ara(26) ayat 18 yang berbunyi:

Dalam bentuk kata benda kata “ Rabba” ini juga digunakan untuk
tuhan, boleh jadi karena tuhan memang adalah memiliki salah satu sifat
mendidik hamba-hambanya, mengasuh, memelihara, dan mencipta.

Selain kata Rabba diatas, ada tiga kata lain yang merupakan akar kata
dari istilah tarbiyah. Ketiga kata yang dimaksud adalah 1) kata rabaa
yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (Al-Munawwir :57).3 Hal
ini senada dengan firman Allah dalam Surah Al-Rum ayat 39 yang
berbunyi:

3
Munawwir, Ahmad Warson , Al Munawwir Kamus Arab- Indonesia, Surabaya: Pustaka
Progresif, Edisi II. Hlm 19.

8
Bedasarkan ketiga kata yang menjadi asal kata tarbiyah diatas,
maka Abdu Rahman Al-Bani membuat penjelasan bahwa tarbiyah terdiri
dari empat unsur. Keempaat unsur yang dimaksud adalah: Pertama,
menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang dewasa atau baligh.Kedua,
mengembangkan seluruh potensi dan bakat anak sesuai kekhasan masing-
masing. Ketiga, mengarahkan seluruh potensi dan bakat anak agar
mencapai kebaikan dan kesempurnaan dan keempat, proses tersebut diatas
harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan konsep sedikit demi
sedikitnya AL-Baidawi dan perilaku demi perilakunya Al-Raghib
( Al-Nahlawi: 20-21).4
Makna Pendidikan Agama Islam itu adalah pendidikan yang
bersifat rabbany, sebagaimana firman Allah swt. Dalam Al-Qur’an surah
Ali Imran (4) ayat 79. Pengertian kata Rabbany dalam ayat ini adalah
orang-orang yang sempurna ilmu dan ketakwaanya kepada Allah SWT.
Yang memiliki ciri anatara lain: mengajarkan kitab Allah, baik yang
tertulis dalam al-quran maupun yang tidak tertulis yang berada di alam
raya dan terus menerus menganalisa dan mengajarinya. Al-Maragy.5
Pendidikan dalam bahasa arab memiliki tiga istilah yang memiliki
pengertian tersendiri. Ketiga istilah yang dimaksud adalah tarbiyah, ta’lim
dan ta’dib. Al-Fatah Jalal berpendapat bahwa istilah ta’lim untuk makna
pendidikan yang lebih tepat karena istilah itu lebih luas daripada yang lain.
Al- Fatah Jalal sementara itu, Syekh Muhammad Al-Naquib Al-Attas
guru besar Universitas Kebangsaan Malaysia lebih memilih istilah Ta’dib
untuk arti pendidikan, karena menurutnya istilah ini menunjukkan
pendidikan bagi manusia saja. Sementara al-tarbiyah, untuk makhluk
untuk makhluk lain juga selain manusia. Al-Attas.6 Akan tetapi,
Abd Rahman Al-Nahlawi tetap bepandangan bahwa yang paling tetap
untuk arti Pedidikan adalah kata Al-Tarbiyah. Al-Nahlawi Muhammad

4
Al-Nahlawi, Abdurrahman, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam di Rumah,
di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung, Diponegoro.
5
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Rhinneka Cipta.
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Madrasah Aliyah (MA),
jakarta.

9
Athiah Al-Abrasy, seorang ahli pendidikan beranggapan bahwa istilah Al-
Tarbiyah untuk arti pendidikan sangat tepat karena Al-Tarbiyah
mempersiapkan seorang dengan segala sarana yang bermacam-macam
agar ia dapat hidup dan bermanfaat dalam masyarakatnya. Oleh karena itu,
Kata Tarbiyah mencakup berbagai macam Pendidikan yaitu Tarbiyah
Wathaniyah, Tarbiyah Jasmaniyah, Tarbiyah Khuluqiyah, Tarbiyah
Aqliyah, Tarbiyah Ijetimaniyah, dan Tarbiyah Wijdaniyah. Melalui
Tarbiyah inilah seseorang dapat dikembangkan potensinya untuk
mencapai tujuan yaitu kesempurnaan. Sementara istilah Ta’lim
menurutnya istilah menekankan pada aspek kegiatan penyampaian
pengetahuan atau transfer of knowledge dan pemikiran –pemikiran saja.
Al-Abrasy.
Pendapat yang senada dengan Muhammad Athiyah Al-Abrasy di
atas adalah pandangan Shalih Abdul Aziz. Menurutnya, Al Tarbiyah itu
mempersiapkan dan mengarahkan potensi seseorang agar dapat tumbuh
dan dapat berkembang dengan baik. Al-Tarbiyah mempunyai pengertian
umum yang meliputi aspek Pendidikan Jasmani, Akal, Akhlak dan
Pendidikan Kemasyarakatan. Sementara Talim hanya dimaksudkan
memindahkan ilmu dari seseorang guru kepada anak didiknya.
Al-Abrasy7.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti dapat
dimaksudkan dengan kaitan dengan judul adalah mempersiapkan dan
mengarahkan potensi seorang individu agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik sehingga dapat bermanfaat dimasyarakat.
Secara Terminologis Pengertian Pendidikan Islam telah
dikemukakan oleh sejumlah ahli pendidikaan dengan redaksi yang
berbeda-beda. Di antara definsi pendidikan islam yang dimaksud adalah
sebagai berkut:
Zakiyah Drajat memberikan pengertian pendidikan islam dengan
menyatakan bahwa pendidikan islam itu bertujuan untuk membentuk
kepribadian muslim. Drajat.8 Dapat dijelaskan bahwa Pengertian
7
Al-Aziz, Shalih,Abd, At-Tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, Juz 1, Mesir: Darul Ma’arif
8
Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara

10
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud peneliti sesuai dengan judul
adalah usaha yang secara sadar yang dilakukan oleh pendidik untuk
mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama yang
diperlukan dalam pengembangan kehidupan beragama dan sebagai salah
satu sarana pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Dari beberapa defini di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa
yang dimaksud Pendidikan Agama Islam adalah suatu aktivitas atau
usaha-usaha tindakan dan bimbingan yang dilakukan secara sadar dan
sengaja serta terencana yang mengarah pada terbentuknya kepribadian
anak didik yang sesuai dengan norma-norma yang ditentukan oleh ajaran
agama. Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan beraklak mulia dalam
mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci
Al-Quran dan Al-Sunah melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan,
serta penggunaan pengalaman. Dari pengertian di atas terbentuknya
kepribadian, yakni pendidikan yang diarahkan pada terbentuknya
kepribadian muslim, kepribadian muslim adalah pribadi yang ajaran
islamnya menjadi sebuah pandangan hidup, sehingga cara berpikir,
merasa, dan bersikap sesuai dengan ajaran islam.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di masa
covid-19 ini juga menjadi salah satu motivasi dalam meningkatkan
spiritual agar covid-19 tidak mudah untuk menyerang seseorang secara
psikologis. Seseorang menjadi memiliki keyakinan dalam menjaga
kesehatan dan kesetabilan diri pihak lahir maupun batin dengan
mengkombinasikan protokol kesehatan yang telah diberlakukan
diindonesia dengan kebiasaan menjaga kesehatan dalam islam.
Adanya covid-19 tidak menjadi penghalang akan berlangsungnya
proses pembelajaran, adapun hal yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran menyangkut 3 hal, yaitu:
a. Perencanaan pembelajaran

11
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan
secara rasional tentang tujuan pembelajaran tertentu dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Melihat hal
tersebut, guru sebagai subyek pendidikan dalam hal ini juga sebagai
subyek pendidikan perlu memperbarui perangkat pembelajaran yang
sudah ada.9 Karena perlu disadari, dengan adanya covid-19 memaksa
guru untuk mengubah rencana pembelajaran sebelumnya yang bersifat
tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini sebenarnya sudah
dipermudah dengan adanya perubahan perangkat yang mulanya
berlembar-lembar, menjadi hanya satu lembar. Hal ini berdasar pada
SK menteri Kemendikbud No. 14 tahun 2009 tentang rancangan
rencana pembelajaran.
b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran adalah keseluruhan kegiatan yang dirancang
untuk membelajarkan peserta didik. Pada satuan pendidikan, proses
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpatisipasi aktif sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. 10
Melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini, tentu proses
pembelajaran berjalan tidak sebagaimana mestinya. Karena yang
seharusnya berjalan dalam pembelajaran tidak terjadi secara
menyeluruh. Tidak ada tatap muka antara guru dengan siswa atau pun
siswa dengan siswa yang lainnya. Proses pembelajaran yang terjadi
akhirnya hanya melalui aplikasi terutama aplikasi whatsaap di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, hal ini tentu menjadikan dampak
baik positif maupun negatif bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Karena tidak secara langsung bertatap muka.
c. Evaluasi pembelajaran/ penilaian pembelajaran

9
Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Beriorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Kencana: 2006 ) hlm 87.
10
Dedi Mulyana, Pendidikan Bermutu dan berdaya saing. (Bandung,, PT Remaja
Rosdakarya: 2012) hlm 155.

12
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.11 Dalam proses
pembelajaran, penilaian memegang peranan yang penting salah satunya
untuk mengetahui tercapai atau tidaknya proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
Ayat yang terkait pembelajaran Pendidikan Agama Islam didalam
Al-Quran surah Al-Qashash (28) :86)

Ayat diatas memberi makna, bahwa Nabi SAW sebelumnya tidak


mengetahui wahyu itu (Al-Kitab ) itu akan datang kepadanya. Tidak ada
hajat yang mengharapkan datangnya wahyu atau petunjuk (Hidayah).
Berdasarkan penjelasan- penjelasan di atas, maka peneliti
menjelaskan definisi pembelajaran Pendidikan Agama islam itu sendiri
adalah segala suatu usaha untuk melatih, membina, ,mendidik,
mengasuh seorang individu dengan mendalami agama islam yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadis (Sunah) serta mempraktikkan dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Siswa Kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan

Siswa SD Tunas Bangsa adalah salah satu sekolah swasta yang


berada di bawah naungan yayasan pendidikan, sekolah tersebut terletak di
Jl. Ruby Rt 46 Kecamatan Bontang Selatan dan berpusat ditengah-tengah
pemukiman masyarakat, SD Tunas Bangsa Bontang Selatan merupakan
sekolah yang berbasis kurikulum 2013 (K13) yang memiliki mata pelajaran
yang cukup memadai jumlahnya. Sekolah ini terakreditasi B, yang dimana
sekolah tersebut dalam masa menunjang proses peningkatan pembelajaran
pendidikan agama islam selama masa pandemi covid-19 dengan salah satu
menggunakan media whatsapp sebagai aktivitas kegiatan pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh di rumah. Di kelas IV dan V SD tersebut

Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Remaja


11

Rosdakarya, 2010). hlm 3.

13
merupakan tempat peneliti melakukan suatu observasi sebagai bahan untuk
keperluan dalam pembuatan skripsi.

Pada proses pembelajaran daring sebagian siswa-siswi yang


berantusias saat belajar dirumah menggunakan whatsapp sebagai media
pembelajaran, orang tua pun ikut serta melancarkan program kegiatan
sekolah ini yang dilakukan di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan untuk
menunjang keberhasilan peningkatan pembelajaran pendidikan agama
islam selama masa pandemi covid-19 untuk membekali semangat terhadap
anak-anaknya mereka selama melakukan kegiatan pembelajaran di rumah
,tetapi ketika sudah masuk sekolah siswa-siswi pun sangat semangat
dengan adanya kegiatan ini dalam proses peningkatan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Selama Masa Pandemi covid-19.
Di kelas IV dan V SD tempatnya begitu nyaman ketika awal
memasuki ruangannya serta teman selalu ceria ketika sudah masuk sekolah
dapat berkumpul kembali dengan teman-teman yang lainnya dan dapat
belajar bareng lagi tentunya akan mendukung dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan di sekolah. Begitu terlihat akrab dan damai siswa-siswi
yang bersekolah di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan tersebut.
Peneliti pun termasuk mengalami hal yang sama dengan siswa-siswi yang
lainnya juga mendapatkan ketentraman di dalam sekolah tersebut, di mana
siswa-siswi sangat sopan santun dan terbuka pada saat ada orang baru
yang datang, akhirnya kita memulai awal perkenalan dengan siswa-siswi di
kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan. Di sekolah ini juga
guru-guru sangat antusias memberikan edukasi dan support terhadap
mahasiswi yang melakukan kegiatan praktek lapangan tersebut.
7. Kelebihan dan Kekurangan secara umum
Di dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan menggunakan aplikasi whatsapp pasti ada kelebihan
dan kekurangan secara umum yang ditimbulkan dalam menggunakan
media ini adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan

14
1) Memudahkan Pendidik dan Peserta Didik untuk melakukan kegiatan
pembelajaran, sebagai sarana untuk berdiskusi untuk mendapatkan
sebuah pengetahuan atau informasi dan membagikan tugas sekolah
2) Media whatsapp bisa untuk mencari teman, menambah teman dan
tempat untuk bertemunya dengan kawan lama
3) Menghilangkan rasa kebosanan pada pelajar dengan aktivitas pelajaran
di sekolah.12
b. Kekurangan
1) Kurangnya aktivitas hubungan sosial dengan lingkungan luar, sehingga
menyebabkan interaksi dengan lingkungan menjadi semakin cenderung
menurun.
2) Membuat para pengguna media sosial menjadi kecanduan dalam
aktivitasnya karena seharian menghabiskan waktunya dengan kegiatan
di depan handphonenya.
3) Situs media social wahtsapp akan membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri, sehingga mereka tidak sadar akan lingkungan
sekitar karena menghabiskan waktunya di dunia maya.
4) Masalah jaringan pada whatsapp adalah tidak terkirim nya pesan atau
informasi saat melakukan proses pembelajaran disebabkan karena koneksi
internet yang tidak stabil. Solusinya periksa dulu apakah smartphone telah
terhubung dengan internet atau belum, cek koneksi WiFi atau data yang
kamu gunakan, Pastikan juga versi whatsapp terbaru.
Kelebihan dan kekurangan secara khusus yang ditimbulkan bagi
siswa, orang tua, guru, dan sekolah melalui kegiatan pembelajaran di
whatsapp dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam selama masa pandemi covid-19 adalah sebagai berikut :
a. Dampak Siswa
Kelebihan Memudahkan siswa menerima materi pelajaran
dengan cepat yang disampaikan oleh para pendidik.
Kekurangan keterbatasan akses kuota internet sebagai fasilitas
penunjang pembelajaran daring (online) sehingga dapat menjadi
12
Nisa Khairuni, Dampak Positif dan Negatif Sosial Media. Mahasiswa Pascasarjana
Universitas UINAR Banda Aceh, Jurnaal Edukasi Vol, Nomor 1 Januari 2016, hlm 99-100

15
penentu faktor keberhasilan dalam meningkatkan proses
pembelajaran pendidikan agama islam selama masa pandemi
covid-19.
b. Dampak Orang Tua
Kelebihan Penggunaan whatsapp tidak ribet dan praktis dalam
memantau perkembangan anak selama melakukan kegiatan
pembelajaran di rumah, dan semua fitur-fitur bisa diakses hanya
dengan menggunakan aplikasi whatsapp.
Kekurangan para orang tua resah dan bingung bagaimana
caranya agar anaknya semangat untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh, tidak sedikit orang tua kebingungan bagaimana cara
mengajari belajar anak karena guru hanya memberikan tugas dan
penjelasan singkat melalui video.
c. Dampak Pendidik
Kelebihan Pendidik dapat berinovasi dan memudahkan
melakukan kegiatan proses belajar mengajar saat belajar di rumah,
dan berinteraksi dengan peserta didik, dan wali murid.
Kekurangan seorang pendidik harus lebih ekstra membimbing
peserta didiknya mengenai model dan metode pembelajaran yang
akan diterapkan untuk bisa memahami materi pelajaran apa yang
disampaikan oleh bapak atau ibu guru.
d. Dampak Sekolah
Kelebihan Penggunaan whatsapp lebih hemat dalam segi
biayanya daripada menggunakan aplikasi lainnya.
Kekurangan saat melakukan pembelajaran jarak jauh pasti
membutuhkan sambungan internet yang pastinya memerlukan
kuota internet, terutama siswa yang berada di pelosok daerah ini
yang orang tuanya penghasilan berkurang karena wabah covid-19
ini sehingga tidak mampu membeli kuota internet. Walaupun
sekarang ini dari sekolah dan pemerintah sudah memberi subsidi
untuk kuota internet.

16
B. Definisi Konsepsional
Sejak kedatangan adanya virus covid-19 ini pada awal ditahun 2020,
membuat perubahan secara tiba-tiba pada aktivitas masyarakat secara cepat
dalam kehidupan sehari-hari begitu juga perubahan pada bidang pendidikan
dalam memberikan penyampaian pelajarannya yang sebelumya dilakukan
dengan tatap muka di sekolah sekarang dilakukan dengan cara
pembelajaran jarak jauh dengan salah satu menggunakan media whatsapp
sebagai peran utamanya terhadap proses peningkatan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan.

Dengan penggunaan whatsapp, proses pembelajaran ini menjadi lebih


mudah, praktis, cepat, hemat data internet, dan dapat diakses hanya dengan
handphone serta jam kerja tidak terbatas bagi guru untuk berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.

Peningkatan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)


merupakan tujuan pokok awal untuk mencapai keberhasilan saat mengajar
di rumah khususnya belajar pendidikan agama islam dengan menggunakan
whatsapp, langkah ini yang diterapkan di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
untuk mempermudah orang tua memantau perkembangan prestasi anaknya.

Peningkatan yang dimaksud peneliti sesuai dengan judul adalah kemudahan


atau pemahaman peserta didik untuk mendapatkan ilmu dari seorang pendidik
dalam meraih sebuah prestasi sehingga dapat meningkatkan keberhasilan
pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Melihat dari jenis penelitian di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan ini
peneliti menggunakan Penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang dipakai untuk
menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam
dalam konsep waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar
dan alami sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan tanpa adanya
manipulasi menggunakan metode deksriptif.
Jenis Penelitian yang diambil oleh peneliti pada skripsi ini menggunakan
Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian
Kualitatif adalah Penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna ( perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta lapangan.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh.13 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yaitu:
1. Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya.14 adapun yang menjadi sumber data primer dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa kelas 4 dan 5
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
2. Data sekunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun
dalam bentuk dokumen-dokumen.15 Dalam penelitian ini, Dokumentasi
dan Wawancara merupakan sumber data sekunder.

13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm 129.
14
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali), hlm 93.
15
Ibid, hlm 94

18
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Apabila diperhatikan kedua jenis pengumpulan data yang telah
diamati, jelas bahwa kedua jenis teknik tersebut hanya dapat
mengungkapkan tingkah laku verbal ( verbal behavior), tetapi kurang
mampu mengungkapkan tingkah laku non verbal. Disamping itu kedua
teknik tersebut lebih mengarah pada penelitian survey dan kurang dapat
digunakan untuk penelitian non survey. Salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku non verbal
yakni dengan menggunakan teknik observasi.16
2. Wawancara ( interview)
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa wawancara (interview) dan sumber informasi atau orang yang
diwawancarai (interview) melalui komunikasi langsung. Dapat pula
dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to
face) antara pewawancara dan sumber informasi, dimana pewawancara
bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya.17
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian. Pada intinya dokumentasi merupakan metode
yang digunakan untuk menelusuri data historis.
Penelitian kualitatif ini menggunakan dokumentasi guna
memperlengkap data wawancara dan observasi.18 dokumentasi disamping
memperlengkap data juga sebagai bukti dalam melaksanakan penelitian
baik berupa foto maupun gambar, dan lain sebagainya. Oleh karena itu
dalam penelitian ini juga menggunakan dokumentasi di samping untuk
bukti juga memperkuat penelitian yang dilakukan dalam mengumpulkan.

16
Ibid. Hlm. 384
17
A. Muri Yusuf, 2014, Metode Penelitian Kualitatif, PRENADANEDIA,
Jakarta:Hlm.372
18
https://www.coursehero.com/file/p31df8a/c-Dokumentasi-Metode-dokumentasi-
adalah-salah-satu-metode-pengumpulan-data-yang/diakses sabtu 03/04/2021

19
D. Uji Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu (Moleong). Uji Keabsahan Data dalam penelitian kualitatif
meliputi Uji Credibility (Kepercayaan), Dependability (Kebergantungan), dan
Confirmability (Kepastian)
1. Uji Credibility ( Kepercayaan)19
Penerapan kriteria ini pada dasarnya menggunakan konsep validitas
internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi: pertama, melaksanakan
inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda
yang sedang diteliti.
Uji Kreabilitas Data atau kepercayaan terhadap data penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, menggunakan bahan refrensi.
a. Perpanjangan Pengamatan (Observasi)
Dengan Perpanjangan pengamatan peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah
ditemui maupun yang baru. Sehingga, hubungan peneliti dengan
narasumber akan terbentuk rappor, semakin akrab (tidak ada jarak lagi),
semakin terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informaasi yang
disembunyikan lagi.
b. Meningkatkan Ketekunan dalam penelitian
Peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Dengan meningkatkan ketekunan tersebut, maka peneliti akan
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan salah
atau tidak. Sehingga, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat
dan sistematis tentang apa yang diamati.
19
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif . Bandung : Cipta
Pustaka Media, Hlm.330.

20
c. Triangulasi20
Wiliam Wiersma mengatakan triangulasi dalam pengujian
Creadibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, triangulasi pengumpulan data, dan waktu.
1) Triangulasi Sumber
Untuk menguji creadibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan selanjutnyadimintakan kesepakatan dengan dua sumber
data.
2) Triangulasi Teknik
Untuk menguji creadibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang samadengan teknik yang
berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian
creadibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
3) Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi
hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih
valid. Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda.
d. Analisis Kasus Negatif
Melakukan Analisis Kasus Negatif berarti peneliti mencari
data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuan, berarti masih mendapatkan data-data yang

20
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Penerbit Alfabeta, hlm.124-125.

21
bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin
akan mengubah temuannya.
e. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan
adanya rekaman wawancara.
f. Mengadakan Membercheck
Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa
jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang
diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai
dengan apa yang dimaksud dengan sumber data atau informan.
2. Dependability ( Kebergantungan)21
Uji Reabilitas dilaksanakan untuk menilai apakah proses
penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah
peneliti sudah cukup hati-hati, apakah peneliti membuat kesalahan
dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan
data, dan penginterpretasiannya.
3. Confirmability (Kepastian)22
Uji obyektifitas dilaksanakan dengan menganalisa apakah
hasil penelitian disepakati banyak orang atau tidak. Penelitian
dikatakan pasti jika disepakati banyak orang.
E. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data merupakan suatu metode atau cara
untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga
karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga
bermanfaat untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan,
yang terutama adalah masalah tentang sebuah penelitian.
Teknik analisis data kualitatif secara prinsip dan prosedur
berbeda dengan teknik analisis kuantitatif. Proses pengumpulan data
21
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
22
Afifuddin dan Beni Ahmad Sacbani, Metodologi Penelitian Kualitatif , Pusaka Setia, Bandung.

22
kualitatif yang umumnya diperoleh dengan menggunakan berbagai
teknik pengumpulan data wawancara, kuisioner, observasi, rekaman
video, data dari buku, data dari web dan sumber-sumber yang
lainnya.
Kemudian secara sistematis dituangkan kedalam laporan
sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Data yang diambil dari hasil
wawancara, observasi atau lainnya, kemudian dipahami dan
diberikan kesimpulan, disusun dan dituangkan di dalam tulisan
berupa skripsi. Dan dari penelitian tersebut dapat menjelaskan
fenomena yang ada terutama yang berkaitan dengan materi dengan
metode yang ada disekolah tersebut.
F. Tempat, Waktu, dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian
Untuk mendapatkan hasil data peneliti melakukan penelitian
di lingkungan SD Tunas Bangsa Bontang Selatan. Alasan
mengapa ambil tempat penelitian di SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan karena disekolah tersebut terdapat guru pendidikan
agama islam yang menggunakan media wahtsapp sebagai alat
untuk meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam bagi siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh Pembina Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Syamsul Ma’arif yaitu berlangsung selama dua
bulan, mulai dari tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan
tanggal 24 Mei 2021.
3. Jadwal Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun jadwal
kunjungan kesekolah SD Tunas Bangsa Bontang Selatan mulai
dari kunjungan untuk melaksanakan observasi sampai kunjungan

23
akhir interview atau wawancara serta dokumentasi. Adapun
jadwal tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1 jadwal penelitian

Nama Mahasiswa Antik Masruroh


NIM 17010466
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Tempat Penelitian SD Tunas Bangsa Bontang

Keteranga
No
Hari/Tgl Uraian Kegiatan n
29/03/202
1
1 Study awal menghubungi secara  
    lisan dengan kepala sekolah  
05/04/202
2
1 mengantar surat penelitian  
03/05/202
3
1 mengambil surat balasan dan  
    mengatur jadwal wawancara  
12/04/202
4
1 wawancara kepala sekolah dan TU  
12/04/202
5
1 wawancara waka kurikulum,  
waka kesiswaam, dan waka sarana dan
 
  prasarana  
19/04/202
6
1 wawancara guru Pendidikan Agama Islam  
26/04/202 Observasi fasilitas-fasilitas yang ada di
7
1 sekolah  
    di dampingi guru pendidikan agama islam  
26/04/202 Dokumentasi penilaian wali kelas siswa
8
1 kelas IV dan V  

24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian


Peneliti akan menjelaskan gambaran-gambaran umum tentang
sejarah berdirinya SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, visi dan misi sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang, data guru, data siswa, struktur organisasi sekolah,
kurikulum, sarana dan prasarana.

1. Sejarah SD Tunas Bangsa Bontang


Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan (SDYP) Tunas Bangsa
Bontang terletak di jalan Ruby Rt 46 No.12 Berbas Tengah Kecamatan
Bontang Selatan yang berjarak 100 meter dari jalan utama, yaitu jalan
Gajah Mada sekitar 600 km dari ibu kota provinsi kalimantan timur,
Samarinda.

SD Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa Bontang berada dalam


wilayah Kecamatan Berbas Tengah Kota Bontang. Dalam pengelolaannya
sekolah ini berada dibawah Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa. Sekolah
ini didirikan sejak tahun 1994 dan selanjutnya beroperasi pada tahun
ajaran 1994/1995. Saat ini, Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Tunas
Bangsa telah mendapatkan akreditasi dengan predikat B dengan
Nomor Induk Sekolah :102166320016.

SD Tunas Bangsa Bontang Selatan hingga kini telah maju dan


berkembang pesat serta telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi
untuk mewujudkan SD Tunas Bangsa Bontang yang beriorientasi pada
sekolah swasta unggulan di Kalimantan Timur. Gedung sekolah hanya
tampak berbentuk gedung biasa, tenaga pengajarnya pun hanya beberapa
orang saja bahkan awal berdiri sekolah muridnya bisa dihitung beberapa
orang saja, dengan adanya bantuan pendidikan dari permerintah maka

25
dapat meningkatkan sarana dan prasarana sekolah tersebut. Sekolah yang
hanya berbentuk gedung biasa itu sekarang sudah lumayan berkembang
setiap tahunnya, Tujuan sekolahnya yaitu mencetak siswa yang peduli
terhadap lingkungan.

Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan (SDYP) Tunas Bangsa Bontang


memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Gajah Mada
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sultan Hasanuddin
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Ruby
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Sukarno

Sejak berdirinya, sekolah ini telah beberapa kali mengalami pergantian


kepala sekolah sebagai berikut:

1. Nama-Nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di Sekolah Dasar


Yayasan pendidikan Tunas Bangsa

Marselinus Adar

Flavianus Aba

Desyana Dari

Ricy Pardapotan Aritonang

2. Denah lokasi SD Tunas Bangsa Bontang


SD Tunas Bangsa Bontang Selatan berada di tempat yang strategis
yang berada dalam lingkup area pemukiman masyarakat di Jalan. Ruby
Rt 46 No.12 Kelurahan Berbas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan,
Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur. Sebagai sarana awal gedung
hanya berbentuk bangunan biasa. Tenaga pengajar berasal dari orang
yang memiliki kemahiran pengalaman dalam bidangnya dan tekun untuk
memaksimalkan hasil dalam peningkatan kegiatan belajar mengajar
pendidikan agama islam selama masa pandemi covid-19 di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, selain itu juga tujuan sekolah untuk

26
mencetak siswa-siswa yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Berikut penjelasan petunjuk pada saat memasuki daerah sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan. pertama masuk kawasan
kampung baru jln zamrud 1terus saja saampai melewati zamrud yang
lainnya sehingga sampai menemukan bangunan gereja imanuel
kemudian belok masuk ke arah jalan kiri dan menemukan lagi dua
bangunan sekolah yang pertama sekolah Advent dan kedua sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan yang merupakan tempat observasi
penelitian.

Gambar 1 Denah Lokasi SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Link web:https://g.co/kgs/ Jw7xtA
2. Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan (SDYP) Tunas Bangsa Bontang dalam
pengembangan pendidikannya mempunyai Visi dan Misi sekolah sebagai
berikut:
a. Visi Sekolah Menjadikan SD Tunas Bangsa sebagai sekolah yang
bermutu, terbuka, dan dicintai masyarakat.
b. Motto sekolah SD Tunas Bangsa Bontang yaitu scool of diciplin
sehingga dapat terwujud generasi yang disiplin dalam belajar.
c. INDIKATOR
1) Disiplin
a) Hadir di sekolah tepat waktu

27
b) Mematuhi tata tertib sekolah
c) Mengumpulkan tugas tepat waktu
2) Berprestasi
a) Lulus dalam pencapaian nilai UN
b) Memiliki kemampuan dalam bidang olahraga dan pramuka
c) Dapat berkompetisi dalam lomba puisi, pidato, bahasa indonesia
serta bahasa inggris
d) Dapat berkomunikasi dengan baik
3) Berakhlakul karimah
a) Berbakti pada orang tua
b) Percaya diri
c) Membudayakan 5 S (senyum, salam, saling sapa, sopan, dan
santun)
d) Perilaku sosial baik
d. Misi Sekolah
1) Menyiapkan generasi yang unggul, bermoral, dan berkualitas di
bidang IMTAQ dan IPTEK
2) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif,
peduli dan berdisiplin tinggi
3) Membangun hubungan yang harmonis dengan lembaga, instanssi
dan organisasi sebagai mitra terpercaya di masyarakat
4) Meningkatkan kemampuan guru melalui pelatihan
5) Memberi pelayanan bahasa inggris sejak kelas 1
e. Tujuan Sekolah
1) Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa
2) Melaksanakan proses belajar yang menyenangkan
3) Memberikan pelayanan untuk menggali potensi siswa dalam
mencapai prestasi
4) Melatih jiwa sosial/peduli terhadap lingkungan

28
Data Guru dan Siswa
a. Data Siswa berdasarkan umur
Siswa merupakan bagian anggota dalam belajar yang mempunyai
keinginan dalam meraih sebuah impian dan kemudian ingin
mencapainnya secara semaksimal mungkin untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang baik
untuk sebagai bekal hidupnya agar bahagia di dunia dan akhirat dengan
jalan belajar sungguh-sungguh.
Siswa SD Tunas Bangsa Bontang Selatan memiliki umur dari 7 s.d
14 tahun, dimana pada tingkat ini sesuai dengan peraturan daerah wajib
sekolah berumur 7 tahun.
3. Program Dan Proses Belajar Mengajar SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
a. Jadwal pelajaran kelas IV dan V
Jadwal pelajaran ini disusun untuk kelas IV dan V sebagai pedoman
jadwal pelajaran setiap harinya persemester.

Gambar 2 Jadwal pelajaran kelas IV dan V

Dari table diatas ini dapat kita lihat bahwa jadwal mata pelajaran apa
saja yang diajarkan di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan untuk kelas IV
dan V dalam seminggu dua kali pertemuan yaitu hari selasa dan hari kamis
sedangkan hari senin, rabu, jumat, dan sabtu dapat kita lihat ada pelajaran
lain.

29
b. Keterangan pengembangan diri
Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, menggunakan pembelajaran
kurikulum 2013 dimana sebelum menerapkan itu guru Agama
Islam mengikuti pelatihan terlebih dahulu mengenai kurikulum
2013 ini, pada saat itu pelatihan guru ini dilakukan di Balikpapan
dengan waktu satu pekan, guna bertujuan untuk membekali para
guru dengan adanya perubahan dari KTSP menuju kurikulum
2013. Dimana guru dan orang tua mendukung perubahan tersebut
dan bisa dilihat kurikulum 2013 berjalan lancar di sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan

4. Data Guru SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Guru adalah seorang tenaga pendidik yang mahir dalam melakukan
proses kegiatan mendidik, membimbing, membina, mengarahkan, dan
melatih serta melakukan evaluasi (Penilaian) kepada anak didiknya agar
peserta didiknya dapat memahami ilmu pengetahuan apa yang
disampaikannya materi pelajaran tersebut.
Setelah melakukan proses pembelajaran evaluasi atau dinamakan
penilaian kinerja ini sangat penting untuk dilakukan sebagai untuk
mengetahui dan memahami tingkat kompetensi dari peserta didik itu
sendiri sebagai proses keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam
pencapaian meraih prestasi yang diharapkan, dimana evaluasi ini untuk
menguji kepahamanan agar segala kegiatan pembelajaran yang
diharapkan sesuai dengan rencana awal dalam menentukan alternatif
terbaik dalam membuat sebuah keputusan.
Dalam hal ini juga, seorang pendidik bukan hanya mengajarkan
pendidikan formal saja, sebenarnya masih banyak sekali peran guru
dalam dunia pendidikan dan pendidik bisa sebagai inspirator serta
merupakan figur panutan oleh para siswanya. Dari penjelasan tersebut,
maka kita dapat memahami bahwa peran pendidik sangat penting dalam

30
proses menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas,
baik secara intelektual maupun secara akhlaknya, karena guru
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran
dalam sebuh lembaga.
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan memiliki tenaga kependidikan
sebanyak 14 orang yang menjadi tenaga pendidik di dalam proses
pembelajaran yang memiliki ketekunan dan keahlian dibidangnya, dan
ditambah 1 penjaga sekolah. Ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
mereka kuasai dalam menunjang untuk memaksimalkan proses kegiatan
belajar mengajar pendidikan agama islam untuk meningkatkan
pembelajaran selama masa pandemi covid-19 melalui whatsapp
sebagai media pembelajarannya SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
Guru merupakan yang paling pokok sebagai berjalannya semua
jenjang pendidikan, untuk demi kelancaran kegiatan belajar mengajar di
suatu sekolah. di dalam mengerjakan semua kegiatan guru memiliki
tugas terssendiri dan merupakan tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan ketentuan yang dibuat oleh sekolah.
Sejak berdirinya SD Tunas Bangsa Bontang Selatan sampai
sekarang, sekolah mengalami perkembangan untuk tahun pembelajaran
2020/2021. Untuk mendapatkan Data-Data terkait guru dan karyawan.
Di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, peneliti mendapatkannya
berdasarkan observasi, wawancara, dokumentasi. Data observasi yang
dilakukan peneliti yaitu dalam mendapatkan data berupa data guru dan
karyawan, kemudian wawancara yang peneliti lakukan dengan staf tata
usaha yang ada di kantor guru untuk memperoleh data yang peneliti
perlukan, dan dokumentasi yang peneliti melakukan yaitu dengan
mengambil di sekitaran kantor yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
menunjang proses pelengkapan data penyusunan skripsi, berikut yang
peneliti sajikan berupa tabel sesuai data berdasarkan jenis kelamin dan
jabatan sebagai berikut ini:

31
Tabel 2 Data Guru

NAMA GURU & PEGAWAI


NO JK Tgl.Thn Lahir JABATAN Kelas
NIP/NPK

Ricy Pardapotan Aritonang, Bontang, 13-02- kepala


1 S.Kom 196111301984011001 L 1989 sekolah -
Anita Hasyim, S.E Bontang, 10-10-
2 196203131981122003 P 1984 Guru. Kelas 1
Monalisa Tanding Liling, S.Pd Samboja 06-06-
3 1963306061982102001 P 1963 Guru. Kelas 2
Martina Desy Pramelia, S.Pd Brebes, 24 Maret
4 196410231984112001 P 1987 Guru. Kelas 3
Mas Ani, S.Pd Mamuju, 01-12-
5 196312311984042033 P 1968 Guru. Kelas 4
Wulan Henny, S.Si Bontang, 25 Mei
6 197701072006042021 P 1999 Guru. Kelas 5
Hj.Indah Tusmiati, M.Pd
7 197407222006042022 P Cilacap 22-07-1974 Guru. Kelas 6
Samarinda, 11-06-
8 Dave Mecay P 1991 Guru Penjas -
Redemtasia Nela, S. Pd Rembang 11-02- Guru Bahasa
9 196902112001052001 P 1969 Inggris -
Rusmaniar Hutapea, S.PdAud Samatellu 17-06-
10 197706072008011027 L 1977 Guru.Kristen -
Ese Ali
11 197309101998032005 P Ende, 13-12-1962 Guru.PAI -
12 Heru Susilowati P Toroh 01-07-1981 Tata Usaha -
Samarinda 14-01-
13 Rulia P 1978 Tata Usaha -
Tulungagung 29-06-
14 Suparyoko L 1968 Pustakawan -
15 Zul Fahmi P Banyuwangi 03/4/90 Penjaga -
Berdasarkan tabel diatas di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan yang terdiri
dari 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Wali Kelas setiap masing-masing kelas,
1 Guru penjas, 1 Guru Bahasa Inggris, 1 Guru Kristen, 1 Guru Pendidikan

32
Agama Islam, 2 Tata Usaha, 1 Pustakawan dan 1 Penjaga Halaman
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.

3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi SD Tunas Bangsa Bontang Selatan karena
sekolah tersebut merupakan sekolah berbasis swasta yang terletak di
pemukiman masyarakat, berada di Kelurahan Berbas Tengah Kecamatan
Bontang Selatan Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam
pengelolaaannya SD Tunas Bangsa Bontang Selatan berada di bawah
naungan yayasan pendidikan maka dalam pelaksanaannya tersebut dalam
kegiatan belajar mengajar berkoordinasi dengan ketua yayasan. Yayasan
pendidikan SD Tunas Bangsa Bontang sekaligus merupakan
kepala sekolah yang di pimpin oleh Bapak Ricy Pardapotan Aritonang,
S. Kom.
Adanya struktur organisasi ini untuk mempermudah dalam
pengarahan pengelolaan kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan lancar
di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, dimana memerlukan adanya
struktur organisasi yang matang, yang mana setiap bagian guru
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang ditunjuk mampu menjalankan
sesuai dengan sebaik-baiknya.
Adapun struktur organisasi di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Bontang Selatan adalah struktur organisasi SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan Tahun Pembelajaran 2020/2021 terdiri dari kepala sekolah
Ricy Pardapotan Aritonang, S.Kom, Guru kelas 1 Anita Hasyim,
Guru Kelas 2 Monalisa Tanding Liling, S.Pd, Guru Kelas 3 Martina Deasy
Pramelia, S.Pd, Guru Kelas 4 Mas Ani, S.Pd, Guru PJOK Dave Mecay
Aritonang, Guru kelas 6 Hj Indah Tusmiati, M.Pd, Guru Penjas Henny
Wulan Juniarsih, S.Si, Guru Bahasa Inggris Redemtasia Nela, S.Pd, Guru
Kristen Rusmaniar Hutapea, S.Pd Aud, Guru Pendidikan Agama Islam Ese
Ali, Tata Usaha Heru Susilowati, Tata Usaha Rulia, Pustakawan
Suparyoko, dan Penjaga SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Zul Fahmi.

33
Struktur Kepengurusan
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan

KEPALA SEKOLAH
Ricy
Ricy Pardapotan
Pardapotan
Aritonang,S.Kom

TATA USAHA
1.Heru PUSTAKAWAN
PUSTAKAWAN KOORDINATOR
2. Rulia Suparyoko
Suparyoko URUSAN

GURU KELAS 1 GURU KELAS 2


Anita Hasyim Monalisa

GURU KELAS 4 ANI


MAA
GURU KELAS 3 anijjjnnn
Martina mas
Mas
Mas

GURU KELAS 5 DAVE GURU KELAS 6


INDAH

Gambar 3 Struktur Organisasi Sekolah


GURU PENJAS
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa setiapHenny
guru atau karyawan di
sekolah sudah memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan kependidikan di
Sekolah SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.

34
GURU BAHASA GURU KRISTEN
INGGRIS Rusmaniar GURU PAI PENJAGA
Redemtasia Nela ZUL FAHMI
ESE ALI
4. Profil SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Profil SD Tunas Bangsa Bontang Selatan akan ditampilkan sesuai
dengan data yang terlampir sebagai berikut:
Tabel 3 Profil Sekolah

1. Nama Sekolah SD Tunas Bangsa Bontang


Status Swasta
NIPSN 30401810
Akreditasi B
2. Alamat Sekolah JL. Ruby
Provinsi Kalimantan Timur
Kab/kota Bontang
Kecamatan Bontang Selatan
Kode Pos 75324
Desa/ Kelurahan Berebas Tengah

5. Kurikulum Sekolah
Pengelolaan dan pelaksanaan kurikulum di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan sesuai dengan target yang diharapkan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang sesuai dengan kompetensi kelulusan pada setiap satuan
pendidikan, yang merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi
sekaligus berbasis karaktek, dengan pendekatan tematik dan konstekstual
di dalam kurikulumnya diharapkan peserta didik mampu mandiri dalam
meningkatkan dalam menggunakan pengetahuannya, mengkaji di setiap
nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini terjadi karena melibatkan kedisiplinan dari berbagai
pihak, baik kepala sekolah, guru-guru, dan tata usaha yang menangani
kependidikan disekolah. Dengan demikian tidak ada masalah yang berarti
dalam pelaksanaan kurikulum di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
Kurikulum yang diterapkan yaitu Kurikulum 2013, sampai sekarang.

35
Metode pembelajaran 2013 ini adalah metode praktik, materi, dan
teori.kegiatan penunjang pelajaran agama islam setiap hari adalah shalat
dhuha, mengaji dibentuk beberapa kelompok . mata pelajaran yang
mencakup dalam pendidikan agama islam
Sebelum melakukan pemerataan untuk seluruh kelas memakai
kurikulum 2013, ada guru yang dikirim ke Balikpapan satu pekan untuk
pelatihan program kurikulim 2013. Kemudian mengajarkan guru-guru
yang lain mengenai kurikulum 2013 tampa harus ke Balikpapan, kemudian
menerapkan kurikulum 2013 satu tahun pertama diuji cobakan ke kelas I
dan IV kemudian tahun berikutnya kelas III dan V.
Setelah itu, tahun 2017 kurikulum di terapkan merata dari kelas
I dan VI, waktu itu ada isu bahwa jika tidak bisa menerapkan kurikulum
2013 ia akan kembali ke (KTSP) tetapi alhamdulillah di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan kurikulum 2013 berlajut sampai sekarang. Pada saat
penerapan kurikulum 2013 tanggapan orang tua siswa mendukung dan
merespon baik, kemudian bagi siswa mereka menerima karena dengan
menggunakan kurikulum 2013 tidak akan banyak buku lagi yang dibawah
kesekolah karena sudah di gabung menjadi (Tematik).
a. Perhitungan Minggu Efektif
Pehitungan Minggu Efektif di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan,
dimana fokus pada perangkat proses pembelajarannya, dengan tujuan
agar kegiatan proses pembelajarannya dapat berjalan lancar dan
berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan.
b. Penyusunan Program Tahunan
Pada Penyusunan Program Tahunan di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan disusun sendiri oleh guru wali kelas IV dan V serta
seluruh masing-masing kelas dibuat oleh guru wali kelasnya yang ada
di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan. Dimana dengan maksud agar
dari penyusunan program tahunan untuk dapat mengetahui dan
mencapai perkembangan kompetensi (pengetahuan, kemampuan) dasar
dalam satu tahunnya.
c. Penyusunan Program Semester

36
Penyusunan Program Semester di SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan dimaksud untuk menyusun rencana sebelum melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran agar mudah dalam pelaksanaannya secara
sistematis, penyusunan program semester ini dilakukan untuk setiap
pekannya dan kegiatan ini juga untuk dapat mengetahui dan dapat
mencapai perkembangan indikator setiap pekannya.
Supervisor memperlihatkan pada pembelajaran setiap genapnya
yang akan dipelajari. Kegiatan ini berdasarkan perkiraan waktu yang
telah ditentukan untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi
tersebut.
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
digunakan untuk mempermudah dalam melakukan proses kegiatan agar
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar sesuai secara terpadu untuk dapat mencapai keberhasilan
pekembangan kompetensinya.
Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, biasanya
guru pendidikan agama islam ini yang melakukan pemilihan sendiri
terhadap strategi pembelajarannya sesuai dengan kompetensi dasar
siswa di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
Cara menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun
berdasarkan waktu dan jumlah pertemuan dari materi kurikulum 2013
yang berlaku.
Biasanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) biasanya
meliputi identitas mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator hasil
belajar, materi pokok, strategi pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup serta penilaian
(evaluasi) yang dilakukan dengan pelaksanaan pembelajaran.
e. Tambah Mulok (Muatan Lokal)
Dalam melakukan proses kegiatan di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan memiliki tambahan pembelajaran pada muatan

37
lokalnya yang terdapat berbagai kegiatan seperti pramuka, tilawah, dan
kegiatan lainnya.
Kegiatan ini dilakukan untuk bisa mendapatkan penambahan pada
nilai pelajarannya di raport, dimana di wajibkan untuk siswa kelas IV
dan V, alhamdulilah siswa kelas IV dan V dapat mengikuti kegiatan
tambahan muatan lokal ini agar bisa juara baik di tingkat daerah
maupun tingkat Nasional.

6. Sarana dan Prasarana


Untuk memenuhi kebutuhan dalam proses belajar mengajar,
kelengkapan sarana prasarana belajar secara terus menerus ditingkatkan
untuk memadai dalam mendukung proses belajar mengajar peserta didik
dalam meningkatkan proses pembelajaran, sehingga pembelajaan yang
sudah di rancang atau disusun oleh guru dan karyawan bisa dilaksanakan
tanpa adanya hambatan. mengingat hal tersebut dapat menunjang
pencapaian tugas proses belajar mengajar di sekolah. SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan dilengkapi berbagai fasilitas, sebagai berikut:
Tabel 4 Sarana dan Prasarana

No Jenis sarana Jumlah Kondisi Ruangan


Ruangan
B RR RB

1. Ruang Belajar Siswa 6 V

2. Ruang Kepala Sekolah 1 V


3. Ruang Guru 1 V
4. Ruang Perpustakaan 1 V

5. Ruang Laboratorium 2 V

6. Ruang UKS 1

7. Ruang TU 1

8. Ruang Koprasi 1

9. Musollah 1 V

10. WC 2 V

38
Jumlah 17

Dari table diatas ini dapat kita lihat bahwa dibagian sarana prasarana ada
10 poin jenis sarana prasarana , jumlah ruangan dan kondisi ruangan yaitu
ada ruang belajar siswa berjumlah 17 dengan kondisi ruangannya rusak
ringan, ruang kepala sekolah 1 kondisi ruangannya baik, ruang guru 1 kondisi
ruangannya baik, ruang perpustakaan 1 kondisi ruangannya rusak ringan,
ruang laboraturium2 kondisi ruanganya rusak ringan, ruang Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) 1 kondisi ruanganya baik, ruang Tata Usaha (TU) 1 kondisi
ruangannya baik, ruang koperasi 1 kondisi ruangannya baik, mushollah 1
kondisi ruangannya tidak ada dan wc ada 2 kondisi ruangannya rusak ringan

Keterangan :
RB : Baik
RR : Rusak ringan
RB : Rusak Berat
7. Keadaan siswa
Jumlah siswa muslim Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Tunas
Bangsa Tahun Ajaran 2020/2021 seluruhnya berjumlah 126 orang yang
terdiri dari 75 orang laki-laki dan 51 orang perempuan. Untuk lebih
jelasnya mengenai keadaan siswa Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan
Tunas Bangsa Bontang Selatan.

Tabel 5
Keadaan siswa SD Tunas Bangsa Bontang
Tahun ajaran 2020/2021
Jumlah
    siswa      
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Kelas
1 kelas 1 14 12 26 1
2 kelas II `15 8 23 1
3 kelas III 14 12 26 1
4 kelas IV 8 6 14 1
5 kelas V 15 7 22 1
6 kelas VI 9 6 15 1
  Jumlah 75 51 126 6

39
B. Analisis Hasil Penelitian
Dalam melakukan kegiatan proses pengamatan atau observasi yang
dilakukan oleh peneliti banyak hal yang diperoleh sebagaimana hasil yang
tertuang pada hasil penelitian ini. Terlihat pada tata cara pendidik dalam
mengajarnya yang sangat berbeda pada tahun sebelum adanya masa pandemi
covid-19 sehingga pembelajaran dilakukan secara online.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dalam melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan whatsapp sebagai medianya untuk
keberlangsungan keberhasilan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik
untuk meraih prestasi terutama mata pelajaran pendidikan agama islam.
Adapun kegiatan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan media aplikasi online sebagai sarana menyalurkan
materi bahan ajar dan komunikasi antara pendidik dan siswa. Adapun aplikasi
yang digunakan hanya menggunakan whatsapp sebagai media praktis yang
berbasis online.
Setelah peneliti melakukan penelitian di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi
dapat dijelaskan gambarannya sebagai berikut:

1. Hasil Observasi
Data observasi yang peneliti sajikan berdasarkan hasil pengamatan,
sebagai berikut:
a. Observasi tahap pertama
1) Senin 22 Maret 2021 awal survei lokasi tempat penelitian.
Sebelum memasuki gerbang menuju SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan peneliti melihat Plang penerimaan
peserta didik baru mulai dari SD dan SMA, berbeda sekali
pendaftaran tahun sebelum adanya masa pandemi covid-19 dan
sesudah adanya covid-19 pada sistem pembelajaran dan melakukan
pendaftaran pada penerimaan peserta didik baru, sekarang pada
pembelajarannya saja melakukan secara online dengan
menggunakan whatsapp sebagai media proses pembelajarannya dan
semua keadaan sekolah tertata rapi walaupun disekitar berdebu dan

40
kotor karena sudah setahun lebih tidak digunakan untuk proses
pembelajaran didalamnya selama masa pandemi covid-19 sekarang
ini setahun lebih melanda negara yang tercinta, pihak sekolah juga
mengadakan pendafta peserta didik baru secara online dengan
memberikan link websitenya maupun dapat juga dilakukan dengan
menggunakan offline.setelah itu peneliti bersilaturahmi dengan para
pendidik di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, serta menyampaikan
maksud dan tujuan peneliti datang ke sekolah, dan meminta izin
melakukan penelitian skripsi serta untuk menyampaikan mengapa
peneliti memilih judul skripsi dan menjadikan sekolah tersebut
sebagai tempat penelitian. Peneliti juga akan bertanya tentang
seputar judul yang akan peneliti ajukan kepada bapak
Ricy Pardapotan Aritonang sebagaimana beliau menjabat selaku
sebagai kepala sekola SD Tunas Bangsa Bontang Selatan dan
peneliti akan menggali tentang struktur organisasi sekolah dan
melakukan observasi dengan mengamati keadaan lingkungan
sekolah.
Awal peneliti memasuki lingkungan sekolah
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan sangat kagum karena dilihat dari
depan sekolah tersebut nampak biasa dengan gerbang sekolah yang
dijaga security dan sama seperti sekolah pada umumnya, akan tetapi
ketika masuk di dalam lingkungan sekolah sangat berbeda karena
kita disana langsung disambut senyum, sopan, santun dan saling
sapa. Selain itu peneliti meminta izin secara lisan kepada kepala
sekolah Bapak Ricy Pardapotan Aritonang, S. Kom bahwa peneliti
akan mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin dan
beliau memberikan respon yang sangat bagus, bahkan beliau
memberikan arahan agar segera mengantar surat penelitian, agar
peneliti bisa memulai melakukan penelitian dan segera diberikan
jadwal izin untuk bisa melakukan penelitian disekolah tersebut
sesuai dengan tiba hari yang ditentukan.

41
2) Selasa, 23 Maret 2021 peneliti mengantar surat izin penelitian yang
telah dikeluarkan oleh kampus kepaada petugas Tata Usaha (TU)
Ibu Rulia SD Tunas Bangsa Bontang Selatan sekaligus peneliti
melakukan pengamatan secara langsung dan bertemu dengan kepala
sekolah untuk mengumpulkan data yang peneliti butuhkan.
Dengan adanya keadaan masa pandemi covid-19
sekarang ini, tidak ada kegiatan belajar maka guru yang masuk juga
terbatas ke sekolah untuk sementara waktu ini pembelajaran
dilakukan secara online dengan memanfaatkan sosial media untuk
berkomunikasi dan berdiskusi antara guru dan siswa, aplikasi yang
digunakan selama melakukan pembelajaran dirumah adalah aplikasi
whatsapp yang merupakan aplikasi yang sederhana berbasis online
dengan fitur-fitur yang sudah lengkap untuk menunjang keberhasilan
dalam meningkatkan proses pembelajaran pendidikan agama islam.
3) Selasa, 03 Mei 2021 peneliti mengambil surat balasan dari sekolah.
bersamaaan hari itu peneliti mengatur jadwal untuk melakukan
kegiatan wawancara dengan narasumber yang rencana akan peneliti
mengggali tentang informasi yang menunjang judul penelitian dalam
penyusunan skeipsi di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
Disamping itu peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung
kondisi sekolah, mengamati keadaan sekolah tentang manajemen
kesiswaan ini juga terbatas interaksi antara pendidik dengan
peserta didik sehingga waka kesiswaan tidak dapat mengontrol
secara penuh aktivitas peserta didik selama melakukan
pembelajaran jarak jauh.
4) Rabu, 04 Mei 2021 peneliti melakukan aktivitas selanjutnya
sebelumnya yang telah dilakukan pada hari kemarin untuk
mengamati kondisi sekolah masa covid-19 sekarang ini, serta
mengamati kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan selama masa pandemi covid-19 tetap berjalan
dengan tetap melakukan protokol kesehatan demi keselamatan diri
sendiri dan orang lain.

42
b. Observasi tahap kedua
1) Rabu, 04 Mei 2021 peneliti melakukan aktivitas selanjutnya
sebelumnya yang telah dilakukan pada hari kemarin untuk
mengamati kondisi sekolah pada masa covid-19 sekarang ini,
dimana di dalam ruang guru dan Tata Usaha di gabung menjadi satu
ruangan, disisi ruangannya terdapat ada lemari kaca yang berukuran
yang tidak terlalu besar di dalam terdapat piala penghargaan dari
siswa-siswi yang berprestasi dari berbagai cabang perlombaan yang
diikuti sekolah serta mengamati keadaan kantin sekolah yang
terdapat di belakang gdeung sekolah akan tetapi kondisi kantin
sekarang ini selama masa covid-19 tidak terawat dan penuh debu
bertebaran dimana-mana.
2) Selasa, 23 Maret 2021 peneliti melakukan kegiatan kegiatan
observasi di ruang guru, di dalm ruang guru para guru yang masuk
kantor hanya terbatas tidak ada kegiatan proses pembelajaran
sehingga seluruh sekolah tahun ini kegiatan proses pembelajarannya
untuk sementara waktu belajar dirumah atau berbasis online atau
daring, sehingga peneliti diberi kesempatan oleh guru untuk mengisi
dan mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara via
whatsapp dan mengatur jadwal untuk mengajar dikelas online kelas
IV dan V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sebelum
memulai pelajaran guru mengucapkan salam dilanjut ketua kelas
untuk membing teman-temannya untuk berdoa sebelum memulai
kegiatan proses pembelajaran, mengucap salam, dan dilanjut dengan
mengaabsen peserta didik siapa saja yang hadir untuk dapat
mengikuti kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada
materi dan hari ini, dengan judul dalam meningkatkan proses
pembelajaran melalui dampak penggunaan whatsapp masa pandemi
covid-19.
Sebagian peserta didik mencatat hal-hal materi apa yang
disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam yang dianggap
penting, dan ini merupakan tabiat yang baik yang perlu dilakukan

43
oleh peserta didik dalam menyimak pembelajaran berlangsung, pada
kondisi sekarang ini yang dilakukan pembelajaran secara online
tidak menjadi penghalang melalakukan hal seperti itu, tetapi kondisi
sekarang ini tentunya juga ada kendala yang dihadapi, mulai dari
ketidakhadiran peserta didik untuk menyetor dan menampilkan
tugasnya melalui via whatsapp dalam media pembelajarannya, ada
yang tidak fokus dan lain sebgaainya selama masa pandemi
covid-19.
Ketika materi pembelajaran selesai yang disampaikan oleh
guru dipersilahkan kepada peserta didik untuk bertanya yang terkait
dengan materi pada mata pelajaran pendidikan agama islam hari ini
yang diberikan oleh guru pendidikan agama islam, yang menjadi
kendala pada proses pembelajaran ini dalam meningkatkan masa
pandemi covid-19 melalui whatsapp sebagai dampak penggunaan
media pembelajarannya adalah kurang keaktifan peserta didik dalam
merespon diskusi yang diberikan kepada guru pendidikan
agama islam melalui kegiatan proses pembelajaran melalui online
sehingga terjalin kurang efektif dalam menjalin komunikasi dan
diskusi yang membuat para peserta didik tidak fokus atau akibat juga
kendala dalam akses jaringan internet sehingga apa yang
disampaikan oleh guru menjadi lambat dalam penerimaan informasi
atau pesan yang disampaikan.
Inilah tugas guru yang harus mengerti akibat permasalahan
yang dihadapi para peserta didiknya pada masa covid-19 sekarang
ini, jalan solusinya akibat permasalahan ini yaitu untuk
meningkatkan proses pembelajaran pendidikan agama islam melalui
media pembelajarannya dengan membuat variasi strategi
pembelajarannya untuk menyampaikan pesan atau informasi materi
pelajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan whatsapp
untuk mengirimkan materi ke grup tersebut dalam bentuk video agar
dapat mudah dipelajari apalagi disimpan dengan tidak mudahnya
siswa-siswi juga tidak merasa cepat bosan walaupun ada sedikit

44
kendala dalam sistem akses internetnya pada peserta didik ada yang
menerima lambat atau ada yang cepat dalam penerimaan informasi
atau pesan.
Peneliti juga mendapatkan hasil penelitian dari guru
pendidikan agama islam melalui whatsapp sebagai media
pembelajarannya walaupun ada sedikit kendala pada masa pandemi
covid-19 sekarang ini yaitu dengan tetap berusaha semaksimal
mungkin dengan menggunakan fasilitas sarana dan prasarana apa
adanya sesuai dengan kemampuan keadaan pekerjaan orang tua yang
keterbatasan jumlah handphone dan kuota paket internet yang
dimiliki yang menjadi salah satu faktor penghambat untuk
keberlangsungan kegiatan proses pembelajaran tetapi dengan
menggunakan aplikasi whatsapp pembelajaran akan menjadi mudah
dengan adanya sedikit data yang digunakan.
3) Rabu, 24 Maret 2021 peneliti ingin melakukan kegiatan observasi di
sekitar lingkungan sekolah dan dokumentasi secara langsung di
sekolah SD Tunas Bangsa Bontang Selatan dan di dampingi oleh
Ibu Ese Ali. Maka peneliti langsung datang ke sekolah agar lebih
efektif dan efisien dalam pengambilan data yang dibutuhkan dalam
penyusunan skripsi untuk menggali data yang ada di lapangan.
Dalam Observasi peneliti mengamati fasilitas-fasilitas
sarana dan prasarana yang ada di sekolah SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan. Seperti dalam menunjang pembelajaran setiap
ruangan kelas sekolah tersebut menyediakan papan tulis, spidol,
penghapus, dan meja setiap satu meja. Tetapi selama masa pandemi
covid-19 sekarang ini sistem proses pembelajarannya dilakukan
melaui whatsapp sebagai media pembelajarannya, sudah setahun
lebih kegiatan pembelajaran dilakukan secara online
(pembelajaran jarak jauh) karena wabah pandemi covid-19 yang
membahayakan bagi sistem penapasan bagi manusia tetapi dengan
adanya kondisi sekarang ini bukan menjadi penghalang untuk belajar
walaupun dengan keadaan masa covid-19. Kegiatan belajar tetap

45
dilakukan jalan salah satunya yaitu dengan melakukan pembelajaran
jarak jauh yang dilakukan sesuai anjuran yang ditetapkan oleh
pemerintah demi keselamatan orang lain dan pada diri sendiri.
4) Kamis, 25 Maret 2021 peneliti melakukan observasi untuk
menggali data tambahan mengenai keadaaan sekolah dimasa
pandemi covid-19 sekolah tersebut melakukan kegiatan belajar
mengajar secara online, sehingga peneliti bertemu dengan guru-guru
yang lagi sibuk melakukan pembelajaran secara online, disela-sela
kesibukan guru mengajar, peneliti juga melakukan pengalian
informasi terkait kegiatan sebelum pandemi covid-19 dari waka
kesiswaan dan sebagian guru.
Di dalam manajemen manajemen kelas online, suatu
pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila terjadi interaksi timbal
balik yang baik antara hubungan guru dengan siswa dengan
bertujuan untuk memcapai suatu tujuan belajar tertentu dengan cara
memfasilitasi ilmu pengetahuannya dari pendidik ke peserta didik
dan melatih siswa agar lebih terampil melalui kegiatan atau aktivitas
yang dapat membantu dan memudahkan siswa dalam kegiatan
proses pembelajaran dalam menyerap ilmu pengetahuan yang di
sampaikan oleh bapak atau ibu guru.
5) Jumat, 26 Maret 2021 peneliti melakukan observasi di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan dengan tujuan bertemu dengan
Staf Tata Usaha untuk meminta data yang dibutuhkan oleh peneliti
dalam penyusunan skripsi seperti profil sekolah, data guru, data
siswa, sarana dan prasarana, kurikulum, visi misi sekolah, tujuan
sekolah, serta struktur organisasi sembari menunggu data yang
diminta peneliti melakukan observasi di sekitar sekolah dan
mengamati di setiap sisi ruang yang ada di kantor.
6) Senin, 29 Maret 2021 peneliti melakukan observasi untuk
mengamati persiapan seorang pendidik yang dilakukan sebelum dan
memulai kegiatan proses pembelajaran dalam meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama islam selama masa pandemi

46
covid-19 melalui kegiatan aplikasi whatsapp sebagai media proses
pembelajarannya.
7) Selasa, 30 Maret 2021 peneliti melakukan observasi terhadap kondisi
fasilitas sekolah sarana dan prasarana dan gedung sekolah, serta
sistem proses pembelajarannya yang berhubungan dengan
kompetensi guru dalam penguasan materi yang diajarkannya,
penguasaan materi pembelajaran, dan keterampilan dalam
memanfaatkan dan menggunakan sumber belajar.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Agama Islam melalui whatsapp dalam meningkatkan
proses pembelajarannya selama masa pandemi covid-19,
guru pendidikan agama islam menggunakan berbagai metode yang
bermacam-macam sesuai dengan materi yang diajarkan.
Metode yang digunakan seperti diskusi, ceramah, dan latihan tetap
digunakan oleh guru pendidikan agama islam yang tujuannya
untuk menarik perhatian peserta didik untuk lebih aktif dan tidak
merasa cepat bosan pada saat melakukan jam pelajaran
berlangsung.
c. Observasi tahap ketiga
1) Senin, 05 April 2021 peneliti melakukan observasi terhadap strategi
mengajar kreatif atau inovasi, produktif dalam metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang di terapkan oleh bapak atau ibu guru,
dan kegiatan-kegiatan pembelajaran siswa melalui media whatsapp,
menyimak secara seksama para peserta didik mengikuti pelajaran
dari tahap awal sampai akhir kegiatan proses pembelajaran dalam
meningkatkan pendidikan agama islam.
2) Selasa, 06 April 2021 peneliti melakukan observasi selanjutnya
mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari sebelumnya
melalui media whatsapp, apakah siswa mengikuti dengan
memperhatikan pelajaran dengan baik atau sebaliknya, pembelajaran
sekarang ini penuh dengan keterbatasan peserta didiknya dalam
melakukan pembelajaran secara online baik itu dalam akses

47
internetnya, agar untuk bisa mendapatkan materi pembelajarnnya
sebaik mungkin dengan melalui aplikasi whatsapp sebagai media
proses pembelajarannya, sebagaimana keadaan orang tua peserta
didiknya dalam membeli paket kuota internet, rata-rata pekerjaan
orang tua ada yang sebagai seorang buruh dan nelayan tentunya akan
menghambat dalam keterbatasan kegiatan proses pembelajaran
sehingga ini menjadi kendala yang sangat menghambat dalam
menunjang faktor pembelajaran untuk menuntut ilmu selama masa
pandemi covid-19.
Disini juga peneliti mengobservasi bagaimana seorang guru
pendidikan agama islam untuk bisa menanamkan nilai-nilai agama
kepada peserta didiknya dengan adanya keterbatasan fasilitas sarana
dan prasarannaya saat melakukan kegiatan prosses pembelajaran
dalam mentransferkan ilmu pengetahuan itu tetap bisa didapatkan
dengan baik oleh peserta didik.
3) Rabu, 07 April 2021 peneliti mengamati kegiatan para pendidik IV
dan V melalui pembelajaran whatsapp dalam membuat beberapa
pertanyaan yang berkaitan antar aspek yang yang relevan dengan
materi sesuai dengan pengalaman siswa dalam materi yang diajarkan
hari ini.
d. Observasi tahap Keempat
1) Kamis, 08 April 2021 peneliti melakukan observasi terhadap siswa
kelas IV dan V terhadap mengemukakan pendapatnya dalam
menyampaikan sebuah jawaban pertanyaan yang disampaikan oleh
bapak atau ibu guru yang berkaitan dengan materi yang dipelajari,
dalam melakukan pembelajaran sekarang ini jauh berbeda saat
melakukan kegiatan secara offline jika peserta didik mengalami
kesulitan dalam belajar pendidik dapat langsung membimbing dan
mendampingi peserta didiknya sekarang ini gerak guru juga terbatas
jika melakukan pembelajaran secara online karena menyesuaikan
waktu dan keadaan dengan adanya kesibukan orang tua siswa,
terkadang siswa itu sendiri yang tidak mengikuti dalam melakukan

48
proses kegiatan pembelajaran, serta jika dikirim audio terkadang siswa
juga tidak mau mendengar dan terkadang juga ada yang mau
mendengarkan penjelasan pendidik saat menerangkan pembelajaran.
Bagi seorang guru kreativitas itu penting dalam kegiatan proses
pembelajaran untuk mengetahui dan memahami setiap kemaampuan
peserta didiknya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kompetensi
siswa-siswa itu dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan
oleh bapak atau ibu guru sehingga pendidik bisa bersigap cepat
bertindak kreatif agar anak tidak cepat boring atau bosan dalam
mengikuti pelajaran.
2) Senin, 12 April 2021peneliti melakukan observasi terhadap siswa
kelas IV dan V terhadap mengemukakan tujuan dalam meningkatkan
pembelajaran Pendidikan Agama islam selama masa pandemi
covid-19 dengan suara jelas, suara lantang, menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh siswa, dan tidak bertele-tele, siswa
memahami apa tujuan mrereka mempelajari materi dan manfaat
mereka belajar sehingga siswa lebih memotivasi untuk belajar
dengan baik dalam meningkatkan pembelajaran Pendidikan Agama
Islama selama masa pandemi covid-19 melalui vote voice whatsapp.
3) Selasa, 13 April 2021 peneliti melakukan kesimpulan
hasil pengamatan dari guru pendidikan agama islam bagi siswa
kelas IV dan V dalam melakukan pola interaksinya sudah terjalin
cukup baik antara guru dan siswa yaitu ketika guru menerangkan dan
siswa mendengarkan kemudian guru bertanya melalui video kirim ke
whatsapp dan murid pun menjawab apa yang menjadi pertanyaan,
ketika guru menanyakan suatu materi yang kemarin atau yang akan
diajarkan hari ini, siswa berusaha untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan.
4) Rabu, 14 April 2021 peneliti datang lagi kesekolah untuk
mengamati keadaan sekolah ditempat mushollah ketika semua
siswa-siswi sudah masuk sekolah ketika sudah lama setahun lebih
diliburkan oleh pemerintah, tetapi tidak lupa menjaga diri dan orang

49
lain untuk mentaati protokol kesehatan, di mushollah peneliti juga
menemukan adanya siswa-siswi melaksanakan dalam meningkatkan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti melakukan kegiatan
penyetoran hafalan, dan menunaikan sholat wajib serta sholat sunah-
sunah yang lainnya, selanjutnya menuju ke halaman sekolah dimana
lingkungan sekolah terssebut terdapat 2 ring basket dan 2 buah
gawang sepak bola, lapangan di halaman SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan multi fungsi yang bisa digunakan untuk kegiatan
pramuka, upacara, dan olahraga lainnya.
5) Senin, 19 April 2021 peneliti mengamati ruang belajar
peserta didik, dan melanjutkan ke ruangan sebelahnya yaitu
merupakan salah satu tempat ruangan laboratorium ipa untuk
kegiatan penelitian biologi bagi siswa murid SMA dan tempat lab
beberapa komputer dan laptop untuk digunakan oleh peserta didik
SD untuk kegiatan simulasi dalam pengerjaan Ujian Nasional (UN)
sekolah hingga tiba waktu yang ditentukan.

2. Hasil penelitian berdasarkan wawancara


Pada masa pandemi covid-19 sekarang ini, peneliti melakukan
wawancara dengan dua metode yang dilakukan untuk mendapatkan data
yang diperlukan yaitu yang pertama dengan bertemu dengan secara
langsung dengan informan setelah melalui kegiatan perizinaan terlebih
dahulu sebelum melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi,
kedua melalui media online di whatsapp dengan membagikan formulir
yang berisi pertanyaan tersebut untuk dikirim kepada guru wali kelas IV
dan V, dan Guru Pendidikan Agama Islam kemudian diteruskan kembali
kepada siswa-siswi kelas IV dan V yang peneliti ajukan sebuah
pertanyaan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti melaksanakan dapat peneliti
sajikan gambarannya sebagai berikut:
a. Bapak Ricy Pardapotan Aritonang, S. Kom (Kepala Sekolah
SD Tunas Bangsa)

50
1) Selasa, 12 April 2021 peneliti melakukan wawancara secara
langsung dengan narasumber kepala sekolah Bapak
Ricy Pardapotan Aritonang, S.Kom pada jam 09.00 Wita
di halaman SD Tunas Bangsa Bontang, dan mewawancarai
tentang penerimaan peserta didik baru masa pandemic covid-19
yang tetap melakukan orientasi pada pengenalan siswa baru
pada tahun ajaran sekrang ini, kegiatan sistem kenaikan kelas
dimasa pandemi covid-19 sekarang ini dilakukannya pada saat
selesai semester genap dengan beberapa kriteria yang sudah
disepakati melalui musyawarah saat melakukan rapat guru.
Peneliti juga akan menggali informasi untuk menunjang dalam
penyusunan skripsi yang menjadi kendala bapak yang rasakan
pada masa pandemi covid-19 melalui media whatsapp yaitu
ketika melakukan proses pembelajaran dialihkan kerumah
sehingga menyebabkan tidak adanya interaksi langsung dengan
peserta didik. Dilanjutkan mewawancarai Tata Usaha Ibu Rulia
pada pukul 09.30 Wita yang merupakan informan yang kedua di
Ruang Tata Usaha mewawancara tentang suka dukanya bertugas
sebagai TU di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan yaitu
guru-guru disini sanagat ramah dan ringan membantu ketika
mengalami kesulitan dalam pekerjaan sehingga membantu
meringankannya dan peneliti juga bertanya mengenai kurikulum
apa yang digunakan di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan dalam
menerapkan pembelajaran pendidikan agama islam dalam
peningkatan keberhasilan proses pembelajaran melalui kegiatan
di whatsapp sebagai media proses pembelajaran. Yaitu beralih
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) menjadi
kurikulum 2013 (K13) yang sudah menjadi satu paket materi
pembelajarannya tanpa harus membawa buku banyak ke sekolah
lagi dengan adanya kurikulum 2013 (K13) ini mempermuda
peserta didik mempelajarinya tetapi tetap semua materi

51
pembelajaran yang ada di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
dibawah badan pengawasan KEMENAG (Kementerian Agama).
Tujuan yang dicapai yang bertugas sebagai Tata Usaha(TU)
di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan untuk menunjang
kelancaran dan terpenuhinya tujuan sekolah.
Tugas dan tanggung jawab sebagai Tata Usaha juga
merekap semua data-data guru dan siswa, membuat laporan
bulanan, maupun surat laporan yang lainnya.
Dalam melakukan pelaksanaan manajememen waka
kesiswaan SD Tunas Bangsa Bontang Selatan pada masa
covid-19 ada beberapa tugas menjadi tugas poko yang diberikan
adalah pendataan siswa setiap rombel untuk pengisian buku
induk siswa, yang kedua adalah mentertibkan kartu siswa yang
harus dimiliki oleh setiap siswa, dan melakukan kegiatan
lainnya yang menjadi pokok utama dalam manajemen waka
kesiswaan sekolah.
Dari hasil peneliti di atas peneliti mendapatkan data-data
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi dari Tata Usaha
mengenai suka dan dukanya menjadi Tata Usaha, mengetahui
keseluruhan jumlah peserta didik kelas IV dan V untuk
melakukan kegiatan penelitian, keseluruhan guru dan staf,
tujuan menjadi tata usaha, dan tugas yang harus dikerjakan oleh
tata usaha menjadi tanggung jawabnya.
Selama peneliti menjalani proses penelitian,
Bapak Ricy Pardapotan Aritonang, S. Kom merupakan informan
yang pertama untuk mendapatkan informasi yang peneliti
butuhkan kapan saja asalkan tidak menggangu kesibukan dalam
proses belajar mengajar. Dengan penampilan yang ramah
tamah, tegas, dan berwibawa beliau menjawab semua
pertanyaaan yang diajukan oleh peneliti.
b. Ibu Martina selaku waka kesiswaan Rabu, 13 April 2021
jam 10.00, peneliti melakukan wawancara secara langsung untuk

52
mencari data yang di perlukan dalam penyusunan skripsi,
beliau telah lama bertugas pada awal bulan tepatnya
11 Februari 2019 dan merupakan informan yang kedua untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan seperti persiapan-
persiapan khusus dalam penerimaan peserta didik baru pada
kondisi masa pandemi covid-19 di SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan. Sekarang ini tidak seperti tahun sebelumnya dengan
melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dikarenakan adanya
wabah pandemi covid-19 ini, tetapi bukan menjadi penghalang
bagi sekolah untuk menyebarluaskan berita penerimaan peserta
didik baru untuk semua masyarakat yang ingin anak-anaknya
masuk sekolah tersebut, yaitu dengan memasang persiapan
sosialisasi di baliho dan website sekolah, dan tetap membentuk
kepanitian penerimaan peserta didik baru di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan dengan melibatkan semua pihak sekolah untuk
ikut turun kelapangan untuk memasang baliho promosi, spanduk,
dan stiker serta yang terakhir pengenalan sekolah di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan pada peserta didik baru dan
beberapa materi pembekalan sebelum hari efektif pembelajaran,
dan sekolah pun tetap melakukan orientasi (pengenalan) kepada
peserta didik baru pada masa pandemi covid-19.
c. Ibu Anita Hasyim (Guru Wali Kelas IV)
Ibu Anita Hayim merupakan informan yang ketiga
Kamis, 14 April 2021 untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti, beliau telah mengabdi menjadi guru kelas
di SD Tunas Bangsa Bontang Selatan sejak tahun 2017 hingga
saat ini, beliau orangnya baik, ramah dan tegas, beliau menjawab
semua pertanyaan yang peneliti ajukan.
Cara pihak sekolah mengatur kehadiran peserta didik
melalui kegiatan whatsapp sebagai media proses pelaksanaan
pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi covid-19
bagi siswa kelas IV dan V dalam meningkatkan keberhasilan

53
sehingga dapat berjalan lancar setiap melakukan pelajaran setiap
guru wali kelas memasuki kelas online sebelum mengajar selalu
mengabsen setelah melakukan berdoa terlebih dahulu atau ketika
ada tugas yang diberikan, jika peserta didik tidak mengumpulkan
maka dianggap tidak hadir dalam mengikuti pelajaran yang diikuti
tetapi bagi siswa yang tidak memiliki handphone diberikan
keringanan.
d. Wawancara hari berikutnya dilakukan pada hari
Jumat, 15 April 2021. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa
pandemi covid-19 ini tentu sangat berbeda, beliau berpendapat saat
sebelum pandemi lebih mudah untuk menyampaikan materi dan
membimbing siswa secara langsung bagi siswa yang kesulitan
dalam belajar dikarenakan bisa bertatap muka secara langsung,
sedangkan masa pandemi covid-19 sekarang ini pendidik dibatasi
oleh kemampuan terhadap teknologi, misalnya saat melakukan
kegiatan proses pembelajaran terkadang ada saja siswa yang
terkendala dalam akses kondisi jaringannya yang kurang memadai
serta kurangnya dorongan dan dukungan orang tua karena
kesibukan orang tua dari peserta didik itu sendiri dalam
membimbing dan mendidik anak-anaknya dalam memantau
perkembangan meraih prestasi dalam meningkatkan proses
pembelajaran pendidikan agama islam sehingga pembelajaran
daring kurang maksimal untuk menunjang keberhasilan dalam
peningkatan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
sehingga hal ini terpengaruh dalam meraih sebuah prestasi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini juga tentu
membutuhkan namanya kreativitas dari seorang guru dalam
mengerjakan kegiatan proses pembelajaran di kelas online dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, oleh karena itu krativitas
dalam mengajar bagi seorang guru sangat penting untuk menarik
minat peserta didik agar berantusias dapat untuk mengikuti
pelajaran pendidikan Agama Islam dengan penuh semangat

54
walaupun melakukan pembelajarannya secara jarak jauh di rumah
untuk menghindari kebosanan pada peserta didik serta untuk
meningkatkan tingkat ketertarikan untuk terus belajar walaupun
dengan keadaan sekarang ini masa pandemi covid-19 sehingga
siswa akan ikut senang dan bisa fokus kembali untuk belajar.
Adapun alternatif yang dilakukan saat pembelajaran dimasa
pandemi covid-19 sekarang ini adalah dengan menggunakan sarana
dan prasarana teknologi seperti melakukan pengiriman video
pembelajaran melalui whatsapp sebagai media proses
pembelajarannya untuk keberhasilan dalam pencapaian meraih
prestasi peserta didik bagi siswa kelas IV dan V. Kemudian terkait
dengan hasil pencapaian dan efektivitas belajar peserta didik
masa pandemi covid-19 sekarang ini bisa seratus persen jika
dibandingkan pada tahun sebelumnya adanya pandemi dikarenakan
keadaan yang berbeda. Namun dengan keadaan ini segala upaya
tetap dilakukan agar anak tetap bisa memahami pelajaran dan tetap
bersemangat mengikuti proses pembelajaran
pendidikan agama islam dan agar tidak berbeda dengan masa
offline meskipun pembelajaran sekarang dilaakukan secara online.
e. Wulan Henny, S.Si (Guru Wali Kelas V)
Wulan Henny, S.Si merupakan informa yang keempat
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, beliau
telah mengabdi menjadi guru kelas di SD Tunas Bangsa Bontang
Selatan sejak tahun 2018 hingga saat ini, beliau orangnya baik,
ramah, dan tegas, beliau menjawab semua pertanyaan yang peneliti
ajukan.
Dari hasil wawancara dengan guru wali kelas IV dan V saat
perencanaan pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi whatsapp
dan dalam meningkatkan proses pembelajaran
pendidikan agama islam selama masa pandemi covid-19 yaitu
dengan memberikan materi kepada peserta didik yang sesuai
dengan rancangan perencanaan pembelajaran atau lebih

55
disingkatnya RPP yang ada dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman untuk mempermudah seorang pendidik
melakukan awal kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidik melakukan dengan
berbagai cara, strategi dan sumber bahan agar supaya peserta didik
mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan materi
Pendidikan Agama Islam (PAI) terlebih dahulu kemudian menuju
perbaikan suasana dengan tujuan proses pembelajaran berlangsung
secara efektif.
Dengan membuat semua perangkat pembelajaran yang
diperlukan, serta mempersiapkan buku-buku pendidikan agama
islam yang diperlukan sebelum memulai belajar mengajar, dengan
mempelajarinya terlebih dahulu setelah dikuasai kemudian
membuat video dan dikirimkan ke grup kelas online melalui
kegiatan pembelajaran di whatsapp. Hal ini mempermudah dan
sebagai pedoman ketika beliau melakukan kegiatan pembelajaran
kelas online untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan
proses pembelajaran pendidikan agama islam, sehingga
menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi. Maka dari itu untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa banyak pihak yaang terlibat
dalam program ini, yaitu guru dan siswa, hal ini dipertegas dari ibu
guru wali kelas IV dan V adalah sebagai berikut:
“Dampak Penggunaan Whatsapp dalam meningkatkan proses
pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi covid-19”.
f. Ese Ali ( Guru Pendidikan Agama Islam)
Ibu Ese Ali merupakan informan yang kelima untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. beliau telah
mengabdi menjadi guru pendidikan agama islam sejak tahun 1994
hingga saat ini sekarang sudah mencapai 27 Tahun. Dan beliau
mengajar pelajaran pendidikan agama islam dari kelas I, II, III, IV,
V, dan VI sehingga beliau sedikit memahami karakter anak
didiknya dengan baik, dengan beliau mengajarkan, mengabdi dan

56
menyukai ilmu pendidikan agama islam untuk sebagai ladang amal
perbuatan akhlakul karimah yang memberikan contoh (suri
tauladan) serta arahan kepada siswa-siswinya untuk berbuat baik
dan lebih bersikap menghormati kepada orang tua, walaupun
dukanya anak sekarang susah untuk diarahkan. Dengan
penampilannya yang ramah, tegas, berwibawa, dan humoris beliau
menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan.
Untuk mendukung pelajaran pendidikan agama islam yang
paling mendukung adalah adanya musholla untuk melakukan
kegiatan sholat dan sebagai tempat untuk latihan adzan untuk
peningkatan keberhasilan dalam mencapai proses pembelajaran
dalam meraih sebuah prestasi naum karena adanaya situasi
pandemi covid-19 sekarang ini sekolah tidak bisa mengontrol
secara penuh maka faktor sepenuhnya diserahkan kepada orang tua
peserta didik itu sendiri namun tetap pendidik yang memantau
perkembangan peserta didiknya untuk meningkatkan proses
pembelajaran pendidikan agama islam masa pandemi covid-19
melalui penggunaan whatsapp.
Kunci utama yang menjadi faktor keberhasilan dalam
meningkatkan prestasi peserta didik yaitu adanya hubungan
interaksi antara pendidik dan siswa sehingga terjalin komunikasi
untuk bisa memantau perkembangan proses pembelajaran dalam
pendidikan agama islam untuk mengetahui kendala apa yang
dirasakan dan pendidik juga akan memberikan solusi atas
permasalahan yang dihadapi.
Dalam peningkatan pembelajaran pendidikan agama islam
melalui media whatsapp sebagai media proses pembelajarannya
seorang pendidik juga akan selalu mengingatkan dalam mengontrol
perkembangan peserta didiknya.
Sebagai guru pendidikan agama islam ada saja yang
menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung yang dialami
seorang guru saat menghadapi peserta didiknya saat melakukan

57
proses pembelajaran pendidikan agama islam faktor
penghambatnya yaitu apabila seorang peserta didik tidak memiliki
handphone untuk melakukan kegiatan melalui whatsapp sebagai
media pembelajaannya dan masih bergantung dengan menunggu
orang tua saat pulang dari kerja.
Hal ini menjadi faktor penghambat dan terlambat dalam
berkomunikasi antara pendidik dengan peserta didik dalam
menerima materi pelajaran yang diberikan sedangkan faktor
pendukungnya saat peserta didik memiliki handphone sendiri saat
melakukan proses pembelajaran pendidikan agama islam secara
tepat waktu dan akses jaringan internet memadai sehingga akan
mempermudah dalam keberhasilan dalam pembelajaran pendidikan
agama islam sehingga bisa mencapai meraih prestasi peserta didik
saat melakukan pembelajaran jarak jauh melalui media whatsapp
yang merupakan media sederhana digunakan yang berbasis
internet.
Hal ini juga karena adanya perbedaan besar ketika
keberlangsunagan melakukan kegiatan pembelajaran
pendidikan agama islam yang selama ini dilakukan di sekolah
dengan dirumah, adanya covid-19 secara serempak kegiatan proses
pembelajaran dialihkan kerumah untuk melakukan proses
pembelajaran jarak jauh karena faktor wabah covid-19 yang sangat
membahayakan bagi sistem pernapasan manusia perbedaan ini
tentunya akan berdampak sangat besar bagi keberlangsungan
peserta didik dalam menerima proses mentransfer ilmu
pengetahuannya, sedangkan faktor kendala yang dirasakan saat
melakukan proses pembelajaran di rumah tidak semua
peserta didik mempunyai handphone untuk bisa selalu mengikuti
pelajaran apa yang disampaikan oleh bapak atau ibu guru.
Sehingga proses pembelajaran melalui whatsapp tidak semua
peserta didik juga untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, begitu
juga materi pelajaran yang disampaikan tidak bisa langsung

58
diterima secara tepat waktu, ada yang harus menunggu
orang tuanya ketika pulang dari kerja baru bisa untuk mengetahui
materi pelajaran apa yang disampaikan oleh bapak atau ibu guru
berupa dalam bentuk video penjelasan-penjelasan materi pelajaran.
Di dalam dunia pendidikan tugas seorang guru tidak hanya
mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari
itu menanamkan karakter yang baik kepada anak didiknya. Beliau
mengatakan upaya yang beliau lakukan untuk meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama islam selama masa pandemi
covid-19 misalnya seperti ini beliau katakan kepada para peserta
didiknya yaitu pada saat melakukan pembelajaran dan setelah
melakukan pembelajaran apa yang disampaikan agar segera dicatat
dan diulang-ulang kembali dirumah, biasanya sebelum adanya
masa pandemi covid-19 sekarang ini, sebelum melakukan
pembelajaran di sekolah anak-anak selalu melaksanakan sholat
dhuha dan taddarus bersama-sama sebelum melakukan awal proses
pembelajaran dimulai sebagai kegiatan rutinan.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan semangat anak agar
tidak merasa cepat bosan belajar di rumah yaitu dengan cara
memberikan variasi pada pola belajarnya, misalnya pada saat
pembelajaran diselingi dengan melakukan bernyanyi dengan cara
ini mempermudah para peserta didik untuk menyerap
ilmu pengetahuan apa yang didapatkan lebih mudah dicerna.
Dan rencana kedepannya agar peningkatan proses pembelajaran
pendidikan agama islam agar dapat berjalan lebih efektif maka
dilakukan dengan cara pengadaan fasilitas sarana dan prasarana
yang memadai untuk menunjang dalam proses peningkatan
pembelajaran pendidikan agama islam.
Dari hasil pemaparan wawancara dengan guru pendidikan
agama islam untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan agama
islam selama masa pandemi covid-19 yaitu lebih mengutamakan
keaktifan siswa-siswi dengan tidak perlu semua materi harus

59
dijelaskan panjang lebar setiap materi apa yang disampaikan oleh
guru, tetapi lebih mengarah para peserta didik agar lebih aktif
dalam memahami materinya saat melakukan pembelajaran jarak
jauh sehingga metode ini tepat untuk digunakan sebagai
pencapaian tujuan sasaran pembelajaran, seorang guru juga harus
bisa menguasai metode mengajar, oleh karena itu kompetensi guru
juga diperlukan dalam pemilihan metode pembelajaran dalam mata
pelajaran pendidikan agama islam sesuai dengan keadaan siswa
saat melakukan pembelajaran jarak jauh dalam meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama islam selama masa pandemi
covid-19.
Dengan adanya masa pandemi covid-19 sekarang ini siswa-
siswi tetap diberikan tugas-tugas pada buku Lks untuk dikerjakan
pada setiap BAB-nya pada setiap minggu agar peserta didik tetap
belajar dirumah walaupun ada kendala keadaan sekarang ini tidak
semua juga setiap materi pelajaran apapun dijelaskan oleh bapak
atau ibu guru yang disampaikan kepada peserta didiknya dan
sampai sekarang belum memungkinkan konfirmasi informasi dari
pemerintah untuk melakukan kegiatan proses pembelajaran di
sekolah secara tatap muka.
Di dalam kegiatan proses pembelajaran terutama dalam
menyangkut pembelajaran pendidikan agam islam pasca belajar
mengajar diadakan dari rumah pada masa covid-19 yaitu kembali
pada tanggung jawab orang tua siswa itu sendiri yang mengemban
amanah sepenuhnya dan bagi seorang pendidik hanya
mengingatkan peserta didiknya.
Dalam menanamkan kebiasaan yang baik sangat penting
untuk dilakukan pada pembelajaran pendidikan agama islam
seperti melakukan sholat fardhu maupun yang sunah, serta
melakukan tadarus dan segala kegiatan apapun yang menyangkut
pembelajaran pendidikan agama islam di setiap di sekolah maupun

60
di rumah akan tertanam di hati peserta didik yang menjadi
kebiasaan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana jika ada seorang peserta didik mengabaikan
kegiatan yang baik dalam mengaplikasikan pembelajaran
pendidikan agama islam yang pertama yang harus dilakukan
sebelum pembelajaran dialihkan ke rumah pihak sekolah akan
memberikan contoh kepada peserta didiknya dengan segera ke
musholla dengan tepat waktu setelah adzan berkumandang, namun
dengan adanya masa pandemi covid-19 sekarang ini yang mana
mushollah akan tutup kegiatan peribadah untuk sementara waktu
sampai masa pandemi covid-19 ini beraakhir.
Pada masa pandemi covid-19 sekolah mengalihkan
kegiatan sholat fardhu maupun sunah atau kegiatan yang
menyangkut pembelajaran pendidikan agama islam untuk
menunjang keberhasilan dalam pencapaian meraih prestasi
peserta didik masa pandemi covid-19 tetapi pihak sekolah tidak
lepas dari tanggung jawab untuk tetap mengontrol kegiatan proses
pembelajaran jarak jauh dan tetap memantau perkembangan
melalui media whatsapp sebagai media proses pembelajaran.
peneliti mewawancara ketua yayasan untuk menggali
tentang jumlah pengajar, karyawan, dan siswa yang aktif di
sekolah SD Tunas Bangsa Bontang
“ SD Tunas Bangsa Bontang Selatan memiliki guru atau
pengajar berjumlah 14 orang dalam mendukung berjalannya
kegiatan proses belajar mengajar dengan lancar dan Karyawan 1
penjaga SD Tunas Bangsa Bontang yang mempunyai peran, tugas,
dan tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan sesuai
dengan ketentuan yang dibuat oleh sekolah, tetapi ada sebagian
guru tersebut memiliki tugas dua kali lipat dalam mengerjakan
tugasnya dikarenakan selain menjadi guru mata pelajaran
pendidikan agama islam juga merupakan sebagai wali kelas dan
guru piket .”

61
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan kepala
sekolah Dan apa yang harus dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan proses pembelajaran selama masa wabah pandemi
covid-19 ini sebagaimana ini hasil wawancara dengan kepala
sekolah Bapak Ricy Pardapotan Aritonang: “salah satunya dengan
pemanfaatan media whatsapp sebagai ajang untuk meningkatkan
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.”
Selain itu juga peneliti mewawancara sebagian siswa
tentang kesannya dalam pemanfaatan media penggunaan whatsapp
untuk peningkatan proses pembelajaran pendidikan agama islam
melalui media whatsapp sebagai media proses pelaksanaan
pembelajarannya yaitu:
1) Kelebihan dan kekurangan media whatsapp apa yang dirasakan
adik-adik siswa kelas IV dan V dalam melakukan proses
peningkatan pembelajaran pendidikan agama islam selama masa
pandemi covid-19 ini melalui whatsapp sebagai media
pembelajaran saat melakukan kegiatan proses belajar mengajar?
Wawancara tersebut dilaksanakan melalui angket whatsapp
karena dampak dari pandemi covid-19 yang membatasi kegiatan
belajar mengajar di sekolah tersebut yang pada pelaksanaan
pembelajaran dilakukan secara online/daring adapun contoh
bentuk whatsapp adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Bentuk Respon Siswa IV dan V SD

62
Inilah salah satu sebagian respon siswa/i SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan rinciaannya hasil rekapan respon yang diberikan
siswa/i sebagai berikut:

a. Suran siswi SD Tunas Bangsa Bontang Rabu, 07 April 2021


jam 17.11 Wita “kelebihannya kita menggunakan whatsapp agar
kita lebih update (terbaru) tentang pengetahuan agama islam
tanpa harus membawa buku banyak lagi ke mana pun
Kekurangannya adalah sejak adanya whatsapp buku pun kita bisa
tinggalkan karena lebih up date di whatsapp. ”
b. Zulfikar siswa SD Tunas Bangsa Bontang Rabu, 07 April 2021
jam 17.18 Wita “lebih enak belajar tatap muka karena bisa belajar
langsung dengan guru dan teman di sekolah daripada
belajar daring (online) di rumah, pembelajaran pada online dan
offline berbeda sekaali karena pembelajaran online lebih sulit
apabila menemui pelajaran yang sulit dipahami hal ini tentunya
akan menyulitkan kami jika tidak didampingi langsung dengan
guru untuk menjelaskan materi yang diajarkan”.
c. Ayudyah siswa SD Tunas Bangsa Bontang Rabu, 07 April 2021
jam 19.20 Wita “kelebihan menggunakan whatsapp kita bisa
belajar dari mana saja, dan kapan saja Kekurangannya kalau kita
tidak punya paket internet tidak bisa mengikuti pelajaran.
Lebih enak belajar di sekolah, anak-anak jadi bersemangat
ke sekolah.”
d. Dafa siswa SD Tunas Bangsa Bontang Rabu,07 April 2021
jam 19.48 Wita “whatsapp saja bisa mengajarkan dari jarak jauh
tanpa harus di jelaskan hanya dengan menonton secara seksama
dimana pun dan kapan pun dan bisa disetel secara
berulang-ulang dan bisa disimpan digaleri kekurangannya memori
handphone untuk penyimpanan data menjadi penuh”.
e. Alfan siswa SD Tunas Bangsa Bontang Kamis, 08 April 2021
jam 15.42 Wita “Tidak ada kekurangan dalam menggunakan

63
media whatsapp, semua sudah tersedia di dalam aplikasi
whatsapp dan dapat diakses secara mudah dan praktis.”
f. Rezki siswa SD Tunas Bangsa Bontang Kamis, 08 April 2021
jam 17.33 Wita “ya, lebih baik belajar tatap muka(bareng dengan
teman-teman) daripada belajar online”
g. Kiki siswa SD Tunas Bangsa Bontang, Jumat, 09 April 2021
jam 17.33 Wita
“kelebihannya sangat praktis dalam menggunakan whatsapp,
kekurangannya tidak belajar apabila orang tua masih bawa hp
ketempat kerja dan menjadi lambat kalo belajar dirumah untuk
mengikuti pelajaran, lebih enaknya kalau sudah belajar di sekolah
jadi bisa belajar bareng bersama teman-teman dan bisa
didampingi langsung oleh guru atau bapak guru disekolah
semuanya jadi lebih mudah saat kita kesulitan dalam belajar
walaupun sekarang ini kita belajar menggunakan whatsapp juga
mudah dan lebih terbaru tanpa harus membawa buku banyak ke
sekolah”

h. Brayen siswa SD Tunas Bnagsa Bontang Jumat, 09 April 2021


jam 09.00 Wita “menurut saya belajar online ada enaknya dan ada
tidak enak pertama anak-anak betul menjawab soal kebanyakan
tidak pemikiran sendiri selalu pakai aplikasi, kedua enaknya
anak-anak bisa belajar di rumah secara mandiri”

i. Devina Veronica SD Tunas Bangsa Bontang Senin, 12 April 2021


jam 09.15 Wita “penggunaan whatsapp itu lebih cepat dalam
menyampaikan materi apa yang di sampaikan oleh ibu/ bapak
guru”.

j. Marsya Aulia Putri SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Senin, 12 April 2021 jam 09.30 Wita “semua aplikasi whatsapp
lebih lengkap daripada aplikasi lainnya dan enak bisa di simpan
materi pelajaran jadi bisa diulang-ulang pelajarannya apabila kita
ada yang kurang yang dipahami”

64
k. Rafli SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Selasa, 13 April 2021 jam 10.00 Wita “dengan menggunakan
whatsapp waktu belajar lebih fleksibel dan terjangkau”

l. Muhammad Nur Ibnu SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Selasa,


13 April jam 10.15 Wita “dengan belajar melalui whatsapp
pemahaman kita terhadap materi menjadi bertambah dan lebih
lengkap juga tanpa harus mencari buku lagi satu persatu di
perpustakaan sekolah”

m. Yusran SD Tunas Bangsa Bontang Selatan,


Rabu, 14 April 2021 jam 11.00 Wita “penyampaian materi
pembelajaran di whatsapp lebih terurut dan bisa di simpan di
galeri apabila ada yang kurang dipahami bisa di putar kembali
kekurangannya adanya keterbatasan akses internet”

n. Herlina SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Kamis, 15 April 2021 jam 11.15 Wita “ dengan pemakaian
whatsapp kita bisa belajar dimana pun kita berada tapi kalau tidak
punya akses jaringan internet kita tidak bisa mengikuti materi
pelajaran apa yang di sampaikan oleh bapak/ ibu guru pada
jadwal hari itu ”

o. Andi Warda SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Kamis, 15 April 2021 jam 12.10 Wita “ lebih enak belajar di
sekolah bisa belajar dan bermain dengan teman-teman, dan
tugas-tugas yang diiberikan juga tidak terlalu banyak beda kalau
kita belajar di rumah, tugas yang diberikan lebih banyak dan
sedikit dijelaskan sama guru ”

p. Citra Dewi Fortuna SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Senin, 03 Mei 2021 Jam 08.00 Wita “ tidak enak belajar di rumah
karena jika kurang lancar jaringan internetnya, jadi sulit untuk
paham pelajaran apalagi tidak ada jaringan akan ketinggalan
materi pelajaran.

65
q. Uwais Abdullah SD Tunas Bangsa Bontang Selatan
Selasa, 04 Mei 2021 jam 0815 Wita “lebih banyak mengerjakan
tugas daripada memberikan penjelasan, kalau diberi
penjelasannya juga oleh guru cenderung lebih singkat, sehingga
kita sering kewalahan dalam mengerjakan tugas”

r. Supriyanto SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Rabu, 05 Mei 2021


jam 09.10 Wita”kurang enak belajar online kadang waktunya
cepat sekali atau lama sekali, dan itu saya juga sulit untuk
mengerti pelajaran”

s. Gilang Patrianta SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Kamis, 06 Mei 2021 jam 09.17 Wita “ lebih enak belajar di rumah
jadi bisa lebih fokus ke materi tetapi tidak enaknya guru
memberikan tugas tanpa adanya memperjelas materinya terebih
dahulu sehingga ada teman-teman yang kesulitan dalam
menyelesaikan tugas materi pelajaran yang diberikan”

t. Sugeng Widodo SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Kamis, 06 Mei 2021 jam 09.23 Wita “tidak enak belajar di rumah
karena sering internetnya lambat sehingga dapat menghambat
kegiatan proses belajar mengajar apalagi sering diberikan tugas
yang sulit”

u. Ayu Lestari SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Jumat,07 Mei 2021 jam 10.00 Wita “tidak enak belajar di rumah
saya merasa cepat bosan dan jenuh berbeda sekali jika belajar
langsung di sekolah kita lebih bersemangat karena bisa belajar
bareng dengan teman-teman dan bisa dibimbing secara langsung
oleh guru atau bapak guru”.

v. Muhammad Dzulfiqa SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Senin, 10 Mei 2021 jam 12.00 wita “lebih mudah menggunakan
whatsapp sebagai media pembelajarannya karena semua merk
handphone bisa diakses dengan cepat asalkan mempunyai internet

66
sebagai alat penghubung untuk mendowload materi pelajaran
dengan mudah tetapi kekurangannya jika menggunakan whatsapp
ini memakan banyak volume data memori dan internet data yang
cukup besar apalagi mendowload video materi yang dishare di
grup whatsapp sehingga kita juga harus membeli paket dahulu
agar bisa mengikuti pelajaran ”

w. Wulandari SD Tunas Bangsa Bontang Selatan


Kamis, 14 Mei 2021 jam 15.15 Wita. “pembelajaran
menggunakan whatsapp tidak terlalu aman untuk tersimpan karna
terlalu banyak data memori yang dipakai untuk menyimpan video
maupun gambar, hal ini juga mempercepat habis paket kuota
internet apabila kita mendowload walaupun dengan menggunakan
media whatsapp ini sangat mudah dan cepat di gunakan untuk
belajar dan sangat bagus untuk berdiskusi di kelas online dan
membagikan file materi baik video maupun gambar

3. Hasil penelitian berdasarkan dokumentasi


a. Dokumentasi Data
Tabel 6 Hasil NILAI PAI Siswa Kelas IV dan V

SISWA KELAS IV

NO NAMA NILAI PAI


1 Ayudya Dwi Riyanti 100
2 Dafa Alfiansyah 94
3 Devina Veronica 94
4 Marsya Aulia Putri 87
5 Muhammad Dzulfiqa 85
6 Rafli 83
7 Suran 82
8 Muhammad Nur Ibnu 80
9 Yusran 80
10 Herlina 80
11 Sabrina Ummu Imaroh 79
12 Zulfikar 76
13 Wulandari 74
14 Amelia Jayanti 70

67
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa peserta didik di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan khususnya di Kelas IV memiliki
jumlah 14 siswa.
SISWA KELAS V

No Nama Nilai PAI


1 Alfan 100
2 Rezki Alam 100
3 Kiki 99
4 Ardiansyah 97
5 Indri Suriansyah 96
6 Sella Restika 96
7 Andi Warda 95
8 Kasmin 93
9 Patrianto 85
10 Rahayu Putri 83
11 Supriyanto 82
12 Citra Dewi Fortuna 80
13 Gilang Patrianta 70
14 Sugeng Widodo 79
15 Ratnawati 78
16 Ayu Lestari 77
17 Brayen 75
18 Aisyah Putrianti 76
19 Agus Purwanto 68
20 Dewi Anggraeni 67
21 Waluyo 63
22 Kartika Sari 62

68
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa peserta didik di
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan khususnya kelas V memiliki jumlah
22 siswa.

1) Dokumen data yang diperoleh dari Guru Wali Murid Kelas IV


dan V
Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil penilaian
Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan Pembelajaran pada
masa pandemi covid-19 melalui penggunaan whatsapp dalam
sistem pembelajaran jarak jauh (online) bagi siswa kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
2) Dokumen data yang diperoleh dari Tata Usaha

Dari hasil data yang diperoleh dari tata usaha yang pertama
mengenai struktur organisasi dan data siswa bahwa sekolah tersebut
merupakan sekolah swasta yang berada di bawah naungan yayasan
pendidikan SD Tunas Bangsa Bontang Selatan, dalam kegiatan
belajar mengajar sekolah tersebut menerapkan penggunaan
kurikulum 13 yang umum digunakan pada sekolah yang setara, yang
sebelumnya menggunakan Kurikulum tingkat satuan pendidikan atau
lebih disingkatnya menjadi KTSP. Perubahan pada kurikulum ini
tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari zaman ke
zaman sesuai dengan keadaan perubahan zaman dan kebutuhan
masyarakat untuk memudahkan peserta didik untuk melakukan
kegiatan proses pembelajarannya terutama dalam mata pelajaran
pendidikan agama islam dengan satu buku saja sudah lengkap
(Tematik) dengan berbagai materi lainnya tanpa harus membawa
buku banyak ke sekolah lagi seperti tahun sebelumnya yang masih
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP).
guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dari
pemerintah dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) pun
dibuat oleh guru berdasarkan KI (Kompetensi Inti) dan KD
(Kompetensi Dasar) yang ada pada kurikulum 2013.

69
2) Dokumen data yang diperoleh dari kepala sekolah
Dari hasil data yang diperoleh dari kepala sekolah yaitu tentang
jumlah karyawan dan guru di sekolah tersebut sebanyak 15 orang
untuk membantu kegiatan belajar mengajar dan siswa di dampingi
oleh pendidik yang professional yang mempunyai keahlian dalam
bidang ilmu pengetahuan dan mempunyai tanggung jawab masing-
masing sesuai dengan kebijakan kewenangan yang telah diberikan
oleh pihak sekolah .
Selain itu data yang diperoleh dari kepala sekolah mengenai
program-program unggulan yang di jalankan di sekolahnya.
Dan fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran.
b. Dokumen Gambaran
Dari pengamatan peneliti secara langsung memberikan gambaran
bahwa SD Tunas Bangsa Bontang sangat rapi dan indah jika dilihat
dari depan, dan sebelum masuk sekolah akan di sambut security
yang ada di samping gerbang sebelum masuk lingkungan sekolah.
Di samping itu fasilitas tempat sampah dan cuci tangan telah
disediakan oleh sekolah,sehingga anak-anak dapat memanfaatkan
fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin. Dan selama masa covid-
19 ini sekolah juga menambah fasilitas tempat cuci tangan di depan
gerbang sekolah sehingga setiap orang yang masuk bisa
memanfaatkan fasilitas tersebut.
Fasilitas yang lain yang menunjang pembelajaran juga telah
tercukupi seperti lap komputer yang menyediakan komputer yang
cukup yang dapat dimanfaatkan siswa, dan perpustakaan yang
disediakan oleh sekolah. Dalam perpustakaan ini buku-buku koleksi
yang dimiliki cukup lengkap sehingga siswa dapat memanfaatkannya
untuk menunjang dalam belajar. Dan sekolah tersebut juga
mendirikan koperasi sekolah yang bisa dimanfaatkan oleh siswa
siswi untuk melatih dalam manajemen suatu usaha yang di jalankan.

70
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penggunaan Whatsapp ( WA)
Penggunaan whatsapp terhadap proses peningkatan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan memiliki dampak baik dari sisi
kelebihan dan kekurangan secara umum bagi pengguna dalam media
ini adalah sebagai berikut:
Dari sisi kelebihan memudahkan pendidik dan peserta didik
untuk melakukan kegiatan pembelajaran sebagai sarana untuk
berdiskusi untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi dan
membagikan tugas sekolah, tempat untuk mencari teman atau
menambah teman dan tempat untuk bertemu dengan kawan lama, dan
menghilangkan rasa kebosanan pada pelajar dengan aktivitas pelajaran
di sekolah.
Sedangkan dari sisi kekurangannya kurangnya aktivitas
hubungan sosial dengan lingkungan luar, sehingga menyebabkan
interaksi dengan lingkungan menjadi semakin cenderung menurun,
membuat para pengguna media sosial menjadi kecanduan dalam
aktivitasnya karena seharian menghabiskan waktunya dengan kegiatan
di depan handphonenya, dan situs media sosial akan membuat
seseorang lebih mementingkan diri sendiri, sehingga mereka tidak
sadar akan lingkungan sekitar karena menghabiskan waktunya di
dunia maya.
Kelebihan dan kekurangan secara khusus yang ditimbulkan bagi
siswa, orang tua, guru, dan sekolah melalui kegiatan pembelajaran di
whatsapp adalah sebagai berikut dalam meningkatkan proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama masa pandemi
covid-19.
a. Dampak pada Siswa
Kelebihan memudahkan siswa dalam menerima materi
pelajaran dengan cepat yang disampaikan oleh para pendidik.

71
Kekurangan keterbatasan akses kuota internet sebagai
fasilitas penunjang pembelajaran daring (online) sehingga dapat
menjadi penentu faktor keberhasilan pencapaian dalam
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
selama masa pandemi covid-19.
b. Dampak pada Orang Tua
Kelebihan Penggunaan whatsapp tidak ribet dan praktis
dalam memantau perkembangan anak selama melakukan kegiatan
pembelajaran dirumah, dan semua fitur-fitur daapat diakses hanya
dengan menggunakan aplikasi whatsapp.
Kekurangan para orang tua resah dan bingung bagaimana
caranya agar anaknya semangat untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh, tidak sedikit orang tua kebingungan bagaimana cara
mengajari belajar anak karena guru hanya memberikan tugas dan
penjelasan singkat melalui video.
c. Dampak pada Pendidik
Kelebihan Pendidik bisa berinovasi dan memudahkan
melakukan kegiatan proses belajar mengajar saat belajar di rumah,
dan berinteraksi dengan peserta didik, dan wali murid.
Kekurangan seorang pendidik harus lebih ekstra
membimbing peserta didiknya mengenai model dan metode
pembelajaran yang akan diterapkan untuk bisa memahami materi
pelajaran apa yang disampaikan oleh bapak atau ibu guru saat
belajar di rumah.
d. Dampak pada Sekolah
Kelebihan Penggunaan whatsapp lebih hemat dalam segi
biayanyadaripada menggunakan aplikasi lainnya.
Kekurangan saat melakukan pembelajaran jarak jauh pasti
membutuhkan sambungan internet yang pastinya memerlukan
kuota internet, terutama siswa yang berada di pelosok negeri ini
yang orang tuanya penghasilan berkurang karena wabah covid-19
ini sehingga tidak mampu membeli kuota internet, walaupun

72
sekarang ini dari sekolah dan pemerintah sudah memberi subsidi
untuk kuota internet.
2. Langkah-langkah Membuat Kelas online dengan Penggunaan Whatsapp
Pertama, membuat grup kelas. Grup inilah yang akan digunakan
sebagai kelas online, baik untuk kegiatan pemberi materi, latihan, tugas,
dan lain-lain.
Kedua, silahkan ajak siswa untuk bergabung di kelas online yang
sudah dibuat, bisa dengan memasukkan satu per satu.
Ketiga, membuat absensi online dengan mengetik secara langsung di
whatsapp.
Keempat, membuat jadwal dan rencana belajar agar kegiatan belajar
lebih teratur dan terstruktur, tinggal buat saja jadwalnya dan
menginformasikan ke grup kapan hari dan waktu kegiatan belajar online
akan berlangsung.
Kelima, dalam proses kegiatan belajar biasanya peneliti membagi
menjadi empat sesi, pertama kegiatan pengisian absen, kedua pemberian
materi, ketiga, diskusi dan tanya jawab, dan keempat memberikan tugas
kepada peserta didik.
3. Peningkatan Proses Pendidikan Agama Islam
Peningkatan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
merupakan tujuan pokok awal untuk mencapai keberhasilan saat mengajar
di rumah khususnya belajar Pendidikan Agama Islam dengan
menggunakan whatsapp, langkah- langkah ini yang diterapkan bagi siswa
kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan untuk mempermudah
orang tua memantau perkembangan prestasi anaknya belajar di rumah.
Maksud dari arti peningkatan menurut penelitian itu sendiri adalah
kemudahan atau pemahaman peserta didik untuk mendapatkan ilmu dari
seorang pendidik dalam meraih sebuah prestasi sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan pada proses pembelajarannya terutama
Pendidikan Agama Islam.

73
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diatas mengenai
Penggunaaan Whatsapp Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Masa Pandemi Covid-19 Bagi Siswa Kelas IV
dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan memiliki dampak baik dari sisi
kelebihan dan kekurangan secara umum dan khusus baik yang dirasakan bagi
siswa, orang tua, pendidik dan sekolah bagi pengguna media whatsapp .
Peningkatan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan
tujuan pokok awal untuk mencapai keberhasilan saat mengajar dirumah
khususnya belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan whatsapp,
langkah-langkah ini yang diterapkan bagi siswa kelas IV dan V
SD Tunas Bangsa Bontang Selatan untuk mempermudah orang tua memantau
perkembangan prestasi anaknya belajar di rumah.
Maksud dari arti Peningkatan menurut peneliti itu sendiri adalah
kemudahan atau pemahaman peserta didik untuk mendapatkan ilmu dari
seorang pendidik dalam raih sebuah prestasi sehingga dapat meningkatkan
keberhasilan pada proses pembelajarannya terutama Pendidikan Agama
Islam.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Dampak Penggunaan Whatsapp terhadap
Proses Peningkatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Kelas
IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan Masa Pandemi Covid-19 yang
sudah dilaksanakan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Ketika melakukan penelitian, sebaiknya peneliti harus bisa manajemen
waktu, agar penelitian tersebut dapat dilaksanakan dengan maksimal.
2. Pemberian motivasi kepada siswa semangat dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran.

74
3. Saran secara teoritis untuk peningkatan pemahaman peserta didik untuk
meraih prestasi khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam melalui media whatsapp sebagai proses pembelajaran bagi
siswa kelas IV dan V SD Tunas Bangsa Bontang Selatan.
4. Saran secara praktis bagi sekolah dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Tunas Bangsa
Bontang Selatan, bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan,
pengalaman, dan menambah keyakinan untuk memecahkan suatu
masalah dan menambah pemahaman suatu informasi yang ada di
masyarakat, bagi peneliti sebagai tambahan pengalaman dalam
pelaksanaan untuk meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di masa covid-19 sekarang ini dan motivasi bagi
diri sendiri untuk kedepannya, bagi STIT SYAM dapat menjadi
pengembangan dalam penelitian selanjutnya dalam memberikan referensi
kepada adik tingkat yang akan sampai pada tahap penyusunan skripsi di
tahun yang akan datang.

75
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Sacbani, Beni Ahmad. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif,


Pusaka Setia, Bandung.
Al-Nahlawi, Abdurrahman. 2009. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan
Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung:
Diponegoro.

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. 2008. Metodologi Pengajaran


Agama Islam, Jakarta: Rhinneka Cipta

Al-Aziz, Shalih,Abd, At-Tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, Juz 1, Mesir: Darul


Ma’arif

Depdiknas RI. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai


Pustaka)

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Balai Pustaka Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi


Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), Jakarta

Hamalik,Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: PT Bumi


Aksara)

Hamzah B.Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran (Jakarta : PT Bumi


Aksara)

Khairuni, Nisa. Dampak Positif dan Negatif Sosial Media. Mahasiswa


Pascasarjana Universitas UINAR Banda Aceh, Jurnal Edukasi Vol,
Nomor 1 Januari 2016

76
Mulyana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu dan berdaya saing. (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya)

Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:


Widya Karya

Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beriorientasi Standar Proses


Pendidikan. (Jakarta: Kencana)

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT


Remaja Rosdakarya)

Sugiono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sugiono, 2012 Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif. Bandung : Citapustaka Media

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

W.J.S. Poerdaminto, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: PN


Balai Pustaka)

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, PRENADANEDIA, Jakarta:


PT. Bumi Aksara

Zakiah, Daradjat. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara

https://www.coursehero.com/file/p31df8a/c-Dokumentasi-Metode-
dokumentasi-adalah-salah-satu-metode-pengumpulan-data-
yang/diakses sabtu 03/04/2021 jam 17.00

http://pgsdblog.blogspot.com/11/pengertian-peningkatanpembelajaran. html?
m=1/ diakses sabtu 03/04/2021 jam 16.00

77
78

Anda mungkin juga menyukai