Oleh
Imam Tabroni
NIM 170101146
i
UPAYA USTAZ DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
MEMBACA KITAB KUNING PADA SANTRI DI PONDOK
PESANTREN TARBIYATUL QURRO SELAGALAS TAHUN 2021.
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai
Gelar Sarjana
Oleh
Imam Tabroni
NIM 170101146
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
skripsi ini. Shalawat beserta salam senantiasa terlimpahkan dan tercurahkan kepada
Tarbiyatul Qurro Selagalas Tahun 2021.” adalah untuk memenuhi salah satu
Agama Islam.
Sebagai rasa syukur atas selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa membantu penulis dalam
bimbingan dan arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat
2. Dr. Saparudin, M.Ag. selaku dosen wali PAI-D yang selalu setia membimbing,
x
3. H. Muhammad Taisir, M.Ag. selaku ketua jurusan dan Ewin Padli M.H. selaku
sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam yang selalu sabar dalam membimbing
4. Dr. Jumarim M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram.
Akhirnya segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini merupakan peluang
emas bagi peneliti baru untuk menyempurnakannya. Segala kritik dan saran dari
Allah SWT melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya serta membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada
Imam Tabroni
NIM. 170101146
xi
DAFTAR ISI
xii
1. Pengertian upaya ............................................................................ 13
2. Pengertian ustaz ............................................................................. 13
3. Minat belajar .................................................................................. 15
4. Kitab kuning ................................................................................... 24
G. Metodologi Penelitian .......................................................................... 29
1. Pendekatan ..................................................................................... 30
2. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 32
3. Sumber Data ................................................................................... 33
4. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................... 34
5. Analisis Data .................................................................................. 39
6. Keabsahan Data .............................................................................. 41
H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 44
A. Upaya Ustaz Dalam Meninkatkan Minat Belajar Membaca Kitab Kuning Pada
Santri .................................................................................................... 97
1. Memberikan motivasi..................................................................... 98
2. Menggunakan metode yang menarik ............................................. 100
3. Melakukan evaluasi ........................................................................ 101
4. Memberikan apresiasi .................................................................... 103
5. Mengadakan lomba baca kitab ....................................................... 104
6. Mengadakan pembelajaran tambahan ............................................ 106
B. Faktor yang mempengaruhi Upaya Ustaz Dalam Meninkatkan Minat Belajar
Membaca Kitab Kuning Pada Santri .................................................... 107
1. Faktor pendukung .......................................................................... 108
a. Sarana prasarana....................................................................... 108
b. Ketersediaan sumber belajar .................................................... 109
c. Letak asrama ............................................................................ 111
d. Keberadaan mudabbir .............................................................. 113
xiv
2. Faktor penghambat ......................................................................... 115
a. Latar belakang pendidikan santri ............................................. 115
b. Banyak kegiatan ....................................................................... 116
c. Lingkunga putra dan putri satu kawasan .................................. 118
xv
DAFTAR TABEL
2.1. Data sarana dan prasarana Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 49
2.2. Data nama santri putra Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 51
2.3. Data nama santri putri Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 52
2.4. Data ustaz dan ustazah Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 53
2.5. Jadwal kegiatan santri putra Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 56
2.6. Jadwal kegiatan santri putri Ponpes Tarbiyatul Qurro, hal. 57
xvi
UPAYA USTAZ DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
MEMBACA KITAB KUNING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN
TARBIYATUL QURRO SELAGALAS TAHUN 2021.
Oleh :
Imam Tabroni
NIM : 170101146
ABSTRAK
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam khazanah keislaman, istilah kitab kuning bukan suatu hal yang
Arab, Melayu, atau berbahasa Jawa dan menjadi sumber informasi dan kajian
keilmuan yang dicerminkan kitab kuning tidak bisa dilepas dari tradisi
atau kitab yang dicetak dengan menggunakan kertas yang berwarna kuning,
sedangkan menurut pengertian istilah, kitab kuning adalah kitab atau buku
berbahasa Arab yang membahas ilmu pengetahuan agama Islam seperti Fiqih,
1
Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan : Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi
Pesantren, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2009 ), hlm.223
2
Zubaidi, Materi Dasar NU, ( Jateng, Semarang : LP Ma‟arif NU, 2002 ), hlm. 9
1
2
atau tuan guru untuk memperluas penyebaran agama Islam. Kitab kuning
memiliki pengaruh yang kuat terhadapat pengembangan agama Islam. Hal ini
karena isi kandungan sumber ajaran Islam yaitu al-Qur‟an dan Hadits
diungkap secara mendalam dalam kitab kuning. Oleh karena itu kitab kuning
kepada manusia untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan rahasia alam
Artinya :
“Bacalah dengan nama tuhan mu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu lah
yang maha mulia. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak dia ketahui”.4
3
Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan : Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi
Pesantren, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2009 ), hlm. 243
4
QS al-Alaq [96]: 1-5
3
Ayat diatas adalah salah satu dari sekian ayat dalam al-Qur‟an yang
Islam. Berangkat dari sana maka tidak heran jika banyak ulama atau kiyai
yang membuat kelompok pengajaran kitab kuning yang lambat laun menjadi
kitab klasik atau yang disebut juga dengan kitab kuning dan pengajarannya
lingkarangan murid atau lingkaran belajar santri yaitu beberapa orang santri
seorang kiyai atau ustaz atau juga santri senior untuk membahas atau
diberikan kepada kitab yang berbahasa Arab tanpa harokat dan arti yang
Islam yang ditulis dengan berbahasa Arab tanpa harokat dan tanpa arti, kitab
5
Ar-Rasikh, “Pembelajaran Kitab Kuning Pada Pondok Pesantren Khusus Al-Halimy Desa
Sesela Kabupaten Lombok Barat”, Jurnal Penelitian Keislaman, Vol.14 No.1 2018, hlm. 72
4
kuning ini sebagai standar bagi santri dalam memahami ajaran Islam. Kitab
kuning biasanya ditulis atau cetakan memakai huruf-huruf Arab dalam bahasa
Arab, Melayu, Jawa, dan sebagainya yang berasal sekitar abad 11 hingga 16
masehi.6
didirikan oleh Alm. TGH. Ahmad Fawaid Hariri Zakaria, dan diresmikan
pada tahun 2007 oleh Alm. H. Moh. Ruslan selaku Walikota pada waktu itu.
menjadi santri yang berkualitas dalam berbagai bidang dan bisa terjun di
Sampai akhir tahun 2018 banyak santri yang belum bisa dan
diantaranya adalah : (1). Waktu yang sangat terbatas apabila diajarkan ilmu
6
Ibid, hlm. 73
7
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 14 November 2021.
5
alat seperti nahwu sharaf dan sebagainya, (2). Banyak santri yang berhenti
mondok atau keluar dari pondok sebelum materi pembelajaran habis dibahas,
(3). Para santri berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda beda
sebelumnya, (4). Santri belum pernah mempelajari ilmu alat yang akan
Qurro pun melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah yang ada
salah satunya dengan mendatangkan beberapa ustaz yang lebih kompeten dan
tentuya merupakan suatu kemajuan yang sangat signifikan baik bagi pengurus
melanikan hasil usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak terutama ustaz
8
Herian Hanafi, Wawancara, Selagalas, 14 November 2021.
9
Fahrurazi, Wawancara, Selagalas, 14 November 2021
6
para asatidz tersebut tentunya ada upaya-upaya ekstra yang dilakukan untuk
santri khususnya dalam membaca kita kuning. Oleh karena itu dalam
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Qurro Selagalas.
7
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Selagalas.
b. Manfaat Praktis
kuning.
kuning.
1. Ruang Lingkup
Selagalas. Ustaz disini adalah guru yang mengajar di madrasah non formal
kitab kuning yang menjadi fokus kajian disini adalah kitab kuning yang
2. Setting Penelitian
ilmu dasar tata cara membaca kitab kuning. Selain itu lokasi penelitian
E. Telaah Pustaka
teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti
sebagai dasar dalam melangkah pada tahap penelitian berikutnya. 10Hal ini
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2010) Hlm. 81
10
kitab kuning santri. Fokus penelitian dari Rida Hidayat terkesan mirip
dengan penelitian ini, dalam penelitian ini peneliti akan fokus pada upaya
ustaz atau ustaz dalam meningkatkan minat belajar membaca kitab kuning
terkesan mirip namun dengan berbedanya lokasi peneitian tentu data yang
tinggi, selain itu kegiatan belajar mengajar pun berlangsung lebih optimal.
penelitian ini, peneliti akan fokus pada upaya ustaz dalam meningkatkan
Tarbiyatul Qurro.12
membaca dan memahami isi kandungan bab kalam meliputi kalimah yang
sorogan, sedangkan dalam penelitian nanti peneliti akan fokus pada upaya
12
Iksanuddin, Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Kitab Kuning Di Pondok Pesantren
Darusslama Mekar Agung Pucanganom Kebonsari Madiun Tahun 2018 (skripsi, FTK UIN Sultan
Agung 2018), hlm. 80.
12
macam metode yang berbeda maka peserta didik mampu dan senang
yang ektif dan optimal. Jelaslah dalam penelitin ini memfokuskan pada
ini peneliti akan fokus pada upaya ustaz dalam meningkatkan minat
13
Mahrus, Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan Di
Pondok Pesasntren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Pekalongan Semester Gasal Tahun Ajaran 2019
(Skripsi, FTK UIN Maulana Malik Ibrahim, 2019), hlm. 93
13
Qurro.14
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Upaya
mencapai suatu tujuan. Upaya juga berarti usaha, ikhtiar untuk mencapai
Nasional “upaya adalah usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan maksud tertentu agar semua
14
Binti Fatatin Azizah, Upaya Peningkatan Kualitas Membaca Kitab Kuning Melalui
Pembelajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Probolinggo 2017 (Skripsi, FTK IAIN
Salatiga, 2017), hlm. 97.
15
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1250
14
2. Pengertian Ustaz
bahwa ustaz adalah orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau
karena secara implisit dia telah merelakan dirinya menerima dan memikul
(implementasi).19
tentang ilmu yang berkaitan dengan agama Islam, yang melekat pada
dirinya sikap dedikatif terhadap pendidikan Islam, dan secara implisit dia
3. Minat Belajar
19
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Surabaya : Pustaka Pelajar, 2009),
Hlm. 45.
16
yaitu kognisi, konasi, dan emosi, yang tertuju pada hal tertentu dan
minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
seseorang untuk memiliki rasa senang dan suka tanpa ada paksaan
20
Ahmadi, Psikologi Belajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 75.
21
Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012),
Hlm. 63.
22
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2001), Hlm. 93
23
Daryanto, Belajar Dan Mengajar, (Bandung : CV Yarama Widya, 2010), Hlm. 38
24
Suyono, Belajar Dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012) Hlm. 40
17
sebagai berikut :
25
Elizabeth Hurlock dalam Susanto, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Kelompok, 2014), Hlm. 112.
18
diminati.
yang lainnya.
26
Slamet, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), Hlm.
83.
27
M. Chabib Thoha dan Abdul Mukti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2015),
Hlm. 79
19
dan menjadi sebuah kebanggan bagi ustaz maupun siswa itu sendiri.
1) Faktor internal.
28
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 85
20
dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat
tersebut.
29
Ibid, Hlm. 85
30
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press , 2010), Hlm 14.
31
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007), hlm. 80
21
melakukan sesuatu.32
mencapai tujuan.33
yang berasal dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi,
2) Faktor eksternal.
32
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press , 2010), Hlm 19.
33
Ibid, hlm. 20.
34
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 74.
22
adalah hal yang pasti ditemui dalam interaksi sehari hari yang
35
Slamet, belajar dan faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : rineka cipta, 2012), hlm. 76.
36
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press , 2010), Hlm 26
37
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 74.
23
belajar ini tentu hanya individu siswa yang tau, bagaimana siswa
berikut :
38
Bahrudin, Psikologi Pendidikan, (Yogayakarta : Ar-Ruzz Media Group, 2010), Hlm. 135
39
Sumardi suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Press , 2010), Hlm 15.
24
4. Kitab Kuning
40
Daryanto, Belajar Dan Mengajar, (Bandung : CV Yarama Widya, 2010), Hlm. 45
41
Bahrudin, Psikologi Pendidikan, (Yogayakarta : Ar-Ruzz Media Group, 2010), Hlm.140
42
M. Amin Haidar Masa Depan Pesantren, (Jakarta : , IRD PRESS , 2004), Hlm. 37
25
Kuning” beredar juga istilah “Kitab klasik”, kitab kuning juga kerap
oleh para ulama Indonesia sebagai karya tulis yang independent, dan
43
Zubaidi, Materi Dasar NU, (Jateng, Semarang : LP Ma‟arif NU, 2002), Hlm. 9
26
istilah kitab kuning bukan suatu hal yang asing. Istilah kitab kuning
buku yang ditulis dalam huruf latin dan buku yang ditulis dengan
huruf Arab. Buku yang ditulis dengan huruf latin disebut “buku”
sementara itu, buku yang ditulis dengan huruf Arab baik itu berbahasa
sebagai “kitab”.45
hasil pemikiran ulama masa lampau yang ditulis khas dan format pra-
panjang.46
kertasnya kuning saja, akan tetapi kitab kuning adalah kitab yang
berwarna kuning.
46
Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan : Wacana Pemberdayaan Dan Transformasi
Pesantren,(Bandung : Pustaka Hidayah 2009), hlm.223
28
kitab kuning. oleh sebab itu ,kitab kuning sangatlah penting untuk
47
Hasbulloh, Kapita Selekta Pendidikan Islam,(Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.
146.
29
memakai syakal atau tanda baca agar memudahkan para santri untuk
fisiknya tidak mudah lagi dibedakan dengan kitab-kitab baru atau yang
proses digitalisasi, sehingga kitab kuning hari ini bukan hanya sekedar
48
Muslimin, Pemikiran Penddikan Islam ( Bandung : Trigenda Karya, 2004 ), hlm.130
49
Yasnadi, Modernisasi Pesantren, Kritik Nurcholis Majid Terhadap Pendidikan Islam
Tradisional, (Cet. II, Jakarta : Ciputat Press, 2007) hlm. 96
30
G. Metodologi Penelitian
sebagai berikut.
50
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), hlm
51.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2018),
hlm. 213
31
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
sistematis dan terus menerus.53 Data yang penulis gunakan berbentuk data
deskriptif. berupa tulisan, ucapan, dan tingkah laku yang dapat diamati
dari orang-orang.
makna sebagai hal yang esensial, fokus studi sebagai batasan penelitian,
52
Moleong, Lexi J, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017),
hlm 7
53
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian, (cet III,Jakarta : Bina Aksaara, 2005) hlm. 175
54
Djam‟an Hatori, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta,
2014), Hlm. 26
32
secara umum terbagi menjadi interaktif dan non interaktif yang meliputi
studi kritis.55
tingkah laku dari subjek penelitian. Peneliti menambahkan dalam hal ini,
2. Kehadiran peneliti
55
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), Hlm
61.
33
yang diteliti, memaknai data yang ada dan tidak terlepas dari konteks yang
3. Sumber data
dalam penelitian ini data diperoleh dari person, paper, dan place. Dalam
kitab, dan mereka adalah orang yang paling tahu tentang upaya yang
56
A. Amri Yusuf, Metode Penelitan Kualitatif, Kuantitif, Penelitian Gabungan, ( Jakarta :
Kencana, 2014 ) hlm. 332
34
berjumlah lima orang, yaitu ustaz Abdul Muhib untuk Fathul Qorib, ustaz
Sulhan untuk Kailani dan Mukhtasar jiddan, ustaz Sahli untuk Tijan Ad-
Darari, ustaz Fahrurrazi untuk Ushfuriyyah dan ustaz Herian Hanafi untuk
zahrul Rosikhu dengan menggunakan buku ajar al-Fatih (3). Santri yang
kitab kuning, serta segala informasi dari media cetak maupun elektronik
tentang segala sesuatu yang berkaitan dan sejalan dengan penelitian ini.
a. Observasi
penelitian.59
data dengan observasi non partisipan ini tidak akan mendapatkan data
58
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), Hlm
45
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, ( Bandung : Alfabeta 2014)
Hlm. 206
36
yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna yaitu nilai-
nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucap dan yang tertulis.60
b. Wawancara
60
Afifudin dan beni ahmad saebani, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung : Pustaka setia,
2012) hlm. 134
61
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012) Hlm. 67
62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D,
(Bandung : Alfabeta 2017) hlm. 212
37
disiapkan.
idenya.
ditanyakan.63
63
Afifudin dan beni ahmad saebani, metodologi penelitian kualitatif, (Bandung : Pustaka setia,
2012) hlm. 176
38
c. Dokumentasi
5. Analisis data
atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tamapak dengan jelas dan
65
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian ( Jakarta : Bumi Aksara, 2015),
hlm. 83
66
Muhammad Mustari , Pengantar Metode Penelitian, ( Yogyakarta : Laksabangpressido,
2012) hlm. 71.
40
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari dan meutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
a. Reduksi data
data yang belum tertata atau data yang masih acak. Reduksi data
penelitian dilaksanakan.67
b. Penyajian Data
selanjutnya sesuai dengan apa yang telah difahami tersebut. Dalam hal
c. Penarikan kesimpulan
67
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm. 187
68
Muhammad Mustari , Pengantar Metode Penelitian, ( Yogyakarta : Laksabangpressido,
2012) Hlm. 86
42
disampaikan pada tahap awal, didukung oleh bukti bukti yang valid
6. Validitas data
pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
objektif, dan dapat memahami data kajian dengan jelas serta berupaya
hasil yang tepat dan benar sesuai konteksnya dan latar belakang budaya
69
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2012), Hlm. 82
70
Ibid., Hlm. 117
43
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Ketekunan Pengamatan
c. Triangulasi
data untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yng lebih akurat
71
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT remaja Rosdakarya,
2011), Hlm. 248
44
sumber yang berbeda yang masih terkait satu sama lain. Triangulasi
72
A. Amri Yusuf, Metode Penelitian Kualitatif ,Kuantitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta :
Kencana, 2014), Hlm.395
73
Djam‟an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT
remaja Rosdakarya, 2011)), hlm.165
45
berakaitan.74
H. Sistematika Pembahasan
sistematika pembahasan.
b. BAB II Paparan Data Dan Temuan: Dalam bab ini peneliti membahas
tentang fakta yang ditemukan selama peroses penelitian, dan akan dibahas
c. BAB III Pembahasan: Bab ini membahas hasil analisis peneliti tentang
d. BAB IV Penutup : Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
74
Djam‟an Hatori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta
: 2014), hlm. 201
BAB II
cerita dari ibu Siti Maemunah yang merupakan istri dari Alm. TGH.
Athfal yang berdiri sekitar tahun 1990. Seiring berjalannya waktu TPQ
dan menimba ilmu disana semakin banyak. Hal ini kemudian menjadi
Tarbiyatul Athfal tepatnya pada tahun 1998. Sampai pada suatu waktu
anak yatim yang bernama Budi untuk mengaji sekaligus tinggal disana.
Budi ini putus sekolah dikarenakan himpitan ekonomi. Hal ini kemudian
46
47
oleh Alm. H. Moh. Ruslan selaku Walikota pada waktu itu. Sejak awal
2. Letak Geografis
75
Siti Maemunah, Wawancara, Selagalas, 8 Desember 2021
76
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021.
48
Barat.
a. Visi
b. Misi
77
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi, Pada Tanggal 15 November 2021
49
Tabel 2.1
78
Profil Madrasah Diniyyah Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
79
Profil Madrasah Diniyyah Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
50
(2 ruang ) rusak
5. Keadaan santri
orang dengan perincian 39 orang santri putra dan 31 orang santri putri.
yang berasal dari Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Utara, bahkan
ada yang berasal dari Sumbawa. Setiap santri yang mendaftarkan diri
mondok dan tinggal di asrama yang telah disediakan. Hal ini bertujuan
51
Tabel 2.2
80
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 13 Desember 2021
81
Tata Usaha Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
52
Table 2.3
6. Keadaan Ustaz
ustaz dan ustazah ada juga 8 orang mudabbir yang membantu mengurus
82
Tata Usaha Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
53
dan tidak menetap di pondok. Diketahui hanya ada 4 orang yang tinggal
harinya.83
Berikut ini merupakan data dari pengurus dan ustaz yang mengajar
Tabel 2.4
Diniyah
83
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 13 Desember 2021
84
Tata Usaha Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
54
Bahasa Arab
Galwasyi
Hamid
Murdi
Zainuddin
berupa peringatan hari-hari besar Islam yang diadakan setiap satu tahun
sekali seperti, perayaan maulid nabi, perayaan isra‟ mi‟raj, dan haul syekh
setiap satu bulan sekali, lomba antar santri yang diadakan enam bulan
mingguan yakni pengajian umum yang diisi oleh TGH. Hulaimi setiap dua
minggu sekali. Selain bagi santri pengajian umum ini juga diperuntukkan
bagi wali santri yang berkesempatan hadir. Terakhir ada kegiatan harian
85
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 13 Desember 2021
56
Tarbiyatul Qurro
Tabel 2.5
86
Tata Usaha Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
57
(19 : 00 – 20 : 30)
Juma‟at Subuh Al- Hadits Arba‟in Hadits Arba‟in
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Al- Usfuriyah Fathul Qorib
(16 : 00 – 17 : 15) Fatih
Nahwu
Magrib Muhadarah
(19 : 00 – 20 : 30)
Sabtu Subuh Al- Hadits Arba‟in Hadits Arba‟in
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Tilawah/Kaligrafi/Kesenian Islami
(16 : 00 – 17 : 15)
Magrib Mahallul Qiyam
(19 : 00 – 20 : 30)
Minggu Subuh Libur
Asar
Magrib Pengajian Umum
(19 : 00 – 20 : 30)
Tabel 2.6
(19 : 00 – 20 : 15)
Rabu Subuh Al- Al- Qur‟an Al- Qur‟an
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Al-Fatih Fathul Qorib Asymawi
(16 : 00 – 17 : 15) Nahwu
Magrib Mabadi Mukhtashar Tijan ad-darari
(19 : 00 – 20 : 15) fiqh jiddan
Kamis Subuh Al- Al- Qur‟an Al- Qur‟an
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Al-Fatih Kailani Fathul Qorib
(16 : 00 – 17 : 15) Nahwu
Magrib Baca Ratib
(19 : 00 – 20 : 30)
Juma‟at Subuh Al- Hadits Arba‟in Hadits Arba‟in
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Al- Fathul Qorib Usfuriyyah
(16 : 00 – 17 : 15) Fatih
Shorof
Magrib Muhadarah
(19 : 00 – 20 : 30)
Sabtu Subuh Al- Hadits Arba‟in Hadits Arba‟in
(05 : 00 - 06 : 00) Qur‟an
Asar Tilawah/Kaligrafi/Kesenian Islami
(16 : 00 – 17 : 15)
Magrib Mahallul Qiyam
(19 : 00 – 20 : 30)
Minggu Subuh Libur
Asar
Magrib Pengajian Umum
(19 : 00 – 20 : 30)
59
Kajian kitab kuning merupakan ciri khas dari suatu pondok pesantren
tak terkecuali pondok pesanren Tarbiyatul Qurro. Hal ini sudah menjadi
tradisi pesantren sejak dulu yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Kajian kitab kuning di Tarbiyatul Qurro sudah mulai diterapkan sejak tahun
2018 silam. Adapun disiplin ilmu dan nama kitab kuning yang digunakan
antara lain Mukhtasar Jiddan untuk ilmu nahwu, Kailani untuk ilmu sharaf,
Fathul Qorib untuk ilmu fiqih, dan Usfuriyyah untuk ilmu hadits dan lain-
lain.88 Namun tentunya untuk membaca dan memahami kitab kuning itu
khazanah Islam yang membahas berbagai disiplin ilmu agama Islam seperti,
Aqidah, Fiqih, Usul Fiqh, Ulum al-Qur‟an, Ulum al-Hadits dan lain lain,
terlebih bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab yang tentunya tidak
88
Jadwal Madrasah Diniyyah Tarbiyatul Qurro, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 15
November 2021
60
sebagai berikut :
dengan memberikan motivasi belajar. Hal ini bertujuan agar santri tertarik
dengan kitab kuning dan semangat dalam belajar. Pemberian motivasi ini
membaca kitab kuning agar tumbuh rasa ketertarikan dalam diri santri
dalam belajar.
Qurro mengatakan :
Semua ustaz sering kasi semangat dan motivasi. Ustaz Sulhan dan
ustaz Fahrurrazi itu memang sering memberikan semangat dan
motivasi, terus ustaz Fahrurrazi itu juga sering memberikan cerita-
cerita ulama hebat, apalagi beliau ceritanya dengan bahasa yang
lucu terus dikaitkan dengan santri disini. Itu semua membuat
89
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
90
M. sulhan Hadi Zainuddin, Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
62
yang mengatakan :
adalah kisah al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas penulis Ratib al-
dalam menuntut Ilmu padahal sang Habib dalam keadaan buta sejak kecil.
tersebut mnjadi ulama besar dan memiliki banyak murid yang hebat
91
Hendra Linata, Wawan cara, 17 Noember 2021
92
Galih Sukmawan, Wawancara, 17 November 2021
63
Selain itu peneliti memeperhatikan dalam kelas lain bahwa dalam kegiatan
pengarahan dan motivasi. Hal ini terbukti dengan adanya korekasi yang
kuning.94
93
Madrasah diniyah Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
94
Galih Sukmawan, Wawancara, 17 November 2021
64
pemberian motivasi pada santri, terdapat upaya lain yang dilakukan ustaz
diskusi tanya jawab, serta praktik membaca dan lain-lain. Selain itu, juga
khusus pula, dan khusus juga diperuntukkan bagi kelas nol atau kelas
mengenal kaidah bahasa Arab dan cepat memahami tata cara membaca
mudah diikuti sehingga santri yang belajar merasa senang dan nyaman.
Hal ini sama seprti yang diungkapkan oleh Heri Setiawan santri
95
Zahrul Rosikhu, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
96
Heri Setiawan, wawancara, 17 November 2021
66
yang sudah dihafal dan yang akan dipelajari. Salah satu lirik materi yang
dilagukan adalah :
". مادام, مابرح, مافتئ, مااوفك, مازال, صار, بات, ظل, أضحى, أصبح, امسى, ليس,” كان
secara acak. Setiap santri yang ditunjuk mendapat perintah yang berbeda-
beda dari ustazd, ada yang diperintahkan untuk membaca dengan harokat
yang benar, ada yang diperintahkan untuk mengi‟rab kalimat tersebut, ada
sebagainya.
Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh ustaz Abdul Muhib dalam
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ari Dwi santri kelas satu
madrasah diniyyah.
98
Herian Hanafi, Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
99
Ari Dwi Andika, Wawancara, Selagalas, 17 November 2021
68
Saya suka ustaz yang santai dan tidak emosian, yang kalau
mengajar sering bercerita kisah-kisah lucu dan kisah-kisah seru
tentang ulama, kalo mengajar cukup memberikan materi, tidak
berlebihan, kemudian menjelaskan ulang materi sambil tanya
jawab, apalagi kalo kita bisa menjawab terus diberikan mentahkim
teman yang tidak bisa jawab, saya senang belajar seperti itu.100
bersama, setelah itu ustaz menunjuk salah satu santri yang sudah diberikan
menjelaskan maksud dari apa yang dibaca. Setelah itu akan ada sesi tanya
jawab pertama, pada sesi ini pertanyaan hanya bersumber dari ustaz dan
santri yang ditunjuk wajib menjawab. Jika jawabannya salah maka ustaz
salah satu santri untuk menjawab, begitu seterusnya sampai dirasa cukup.
Pada sesi pertama ini ustaz banyak menanyakan tentang kedudukan kata
yang ada dalam materi kitab yang dikaji seperti, fi‟il, fail, maf‟ul,
mubtada, khabar dan lain-lain. Untuk sesi tanya jawab kedua ini hanya
100
Riziq Alfaqihi, Wawancara, Selagalas, 17 November 2021
69
minat santri.102
3. Melakukan Evaluasi
ujian membaca kitab kuning pada tengah semester maupun di akhir tiap-
tiap smester. Hal ini juga berfungsi sebagai evaluasi yang digunakan
101
Madrasah Diniyyah Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
102
Heri Setiawan, wawancara, 18 November 2021
70
menuturkan bahwa:
Pada akhir tengah dan akhir semester ada ujian tes memaca kitab
yang diprogramkan oleh madrasah diniyyah sebagai upya
meningkatkan minat belajar santri. Selain itu hal tersebut juga
bertujuan untuk menetahui prestasi belajar santri untuk menyeleksi
siapa yang pantas dan tidak pantas belajar dikelas yang lebih
tinggi.104
103
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
104
Zahrul Rosikhu, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
71
yang diberikan.
terkait evaluasi yang dilakukan oleh ustaz. Evaluasi tersebut sering disebut
setelah itu ustaz akan bertanya tentang kaidah nahwu sharaf terkait dengan
105
Galih sukmawan, Wawancara, Selagalas, 17 November 2021
106
Hendra Linata, wawancara, 17 November 2021
72
sharaf. 107
selalu membuat santri gugup dan takut karena alasan yang berbeda beda.
Namun hal ini tentunya bukan dampak yang buruk mengingat dengan rasa
takut dan gugup karena ujian tersebut santri memiliki niat belajar lebih
4. Memberikan apresiasi
107
Madrasah Diniyyah Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 23 November 2021
108
Hendra Linata, wawancara, 17 November 2021
73
Qurro.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ahmad Fahmi salah seorang
109
Fahrurrazi, wawancara, 15 November 2021
110
Amad Fahmi, Wawancara, 18 November 2021
74
konpetitif.112
perlombaan tersebut salah satu mata lomba yang dihadirkan adalah lomba
baca kitab kuning. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar
111
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
112
Amad Fahmi, Wawancara, 18 November 2021
75
dan lain-lain yang nanti akan ada hadiahnya, harapannya itu bisa
memotivasi santri-santri agar semakin giat belajar, yang kedua ada
mudzakarah yang dilakukan bersama adik-adik mudabbir yang tak
jarang diikuti oleh adik-adik santri. Kadang kita juga dari pihak
pondok mengirim santri-santri kita untuk mengikuti berbagai
kegiatan perlombaan yang diadakan diluar pondok pesantren.113
positif bagi para santri. Hai ini ditandai dengan meningkatnya daya saing
113
Herian Hanafi, Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
114
Lalu Restu, Wawancara, 18 November 2021
115
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
76
santri dalam lingkup pondok pesantren. Selain itu, hal tersebut juga
tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Upaya ustaz
116
Lalu Restu, Wawancara, 18 November 2021
77
117
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
118
Zahrul Rosikhu, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
119
Hendra Linata, Wawancara, 17 November 2021
78
oleh ustaz.120
120
Observasi Pada Tanggal 21 November 2021
79
upaya ustaz dalam meningkatkan minat belajar membaca kitab kuning pada
upaya ustaz dalam meningkatkan minat belajar membaca kitab kuning santri.
kelas terlihat cukup, hal ini terbukti dengan sinar matahari yang masuk
ke dalam ruang kelas tidak terlalu banyak sehingga tidak terlalu terang
dan tidak terlalu sedikit sehingga kelas terlihat gelap, jadi santri dapat
121
Sulhan Hadi Zainuddin, Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
122
Ahmad Fahmi, Wawancara, 18 November 2021
81
melihat dan membaca dengan jelas. Selain itu, adanya ventilasi udara
ruang kelas, membuat suhu kelas menjadi nyaman dan kelas tidak
terasa pengap.123
mengajar menjadi lebih nyaman dan lebih teratur baik bagi ustaz
langsung memberikan kualitas belajar yang lebih baik bagi santri dan
dan kitab-kitab sebagai sumber belajar, selain itu adanya kamus yang
123
Madrasah Diniyah Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 21 November 2021
124
Ahmad Fahmi, Wawancara, 18 November 2021
82
sebagai berikut:
dan ada pula santri yang sedang membaca koran. Santri membaca
pula sekelompok santri yang duduk bercerita tentang buku yang dia
127
Perpustakaan Pondok Pesantren Tarbiyatulk Qurro, Observasi Pada Tanggal 21
November 2021
84
sumber belajar berupa kamus yang wajib dimiliki, santri menjadi lebih
c. Letak asrama
yang berada satu wilayah dengan tempat mengaji atau kelas diniyah
128
Galih Sukmawan, Wawancara, 17 November 2021
85
menuturkan bahwa :
lantai satu dan dua ruangan paling utara dari bangunan . sedangkan
129
Fahrurrazi, wawancara, 15 November 2021
130
Zahrul Rosikhu, wawancara, 15 November 2021
131
Rizik Alfaqihi, wawancara, 18 November 2021
86
jika terdapat santri yang belum masuk kelas, bolos, atau malas dan lain
tenaga karena santri tidak perlu berjalan jauh menuju tempat mengaji.
132
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 21 November 2021
133
Fahrurrazi, wawancara, 15 November 2021
87
peserta didik.134
d. Keberadaan mudabbir
kitab kuning.
134
Rizik Alfaqihi, wawancara, 18 November 2021
135
Fahrurrazi, wawancara, 15 November 2021
88
mengatakan bahwa :
untuk mudabbir. Masing masing kamar santri di awasi oleh dua orang
136
Hendra Linata, Wawancara, 17 November 2021
137
Asrama Putra Ponpes Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 21 November 2021
89
santri. Faktor penghambat ini pun dirasakan baik oleh santri maupun
138
Hendra Linata, Wawancara, 17 November 2021
90
139
Zahrul Rosikhu, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
140
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
141
Galih Sukmawan, Wawancara, 17 November 2021
91
untuk yang MTs, sedangkan yang SMK berasal dari alumni MTs
mempelajari satu disiplin ilmu. oleh karena itu banyak dari kalangan
142
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi, Pada Tanggal 21 November 2021
143
Galih Sukmawan, Wawancara, 17 November 2021
92
menurun.
menjelaskan bahwa :
144
Fahrurrazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
145
Herian Hanafi, Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
93
ta‟lim sekaligus persiapan solat asar. Setelah selesai solat asar santri
146
Rizik Alfaqihi, Wawancara, Selagalas, 18 November 2021
94
sebelumnya ada jeda untuk sholat isya dan makan malam. Setelah itu
santri mendapat jatah istirahat sampe pukul 9:30, setelah itu mengikuti
cendrung lelah setiap harinya, dan pada gilirannya rasa lelah tersebut
santri.
147
Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro, Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
148
Rizik Alfaqihi, Wawancara, Selagalas, 18 November 2021
95
di Tarbiyatul Qurro.
149
Fahrurazi, Wawancara, Selagalas, 15 November 2021
150
Mardian Hidayat Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
96
putra dan putri memang berada dalam satu kawasan asrama putra dan
bahwa santri putra dan putri digabung dalam satu kelas yang sama.151
dari lingkungan santri putra dan putri yang berada dalam satu kawasan
disebabkan oleh faktor psikologis santri yang rata-rata sudah mencapai usia
151
Observasi Pada Tanggal 22 November 2021
152
Mardian Hidayat Wawancara, Selagalas, 16 November 2021
BAB III
PEMBAHASAN
klasik. Kitab kuning ini kebanyakan ditulis oleh ulama-ulama Islam pada
abad pertengahan namun demikian kitab kuning masih dijadikan rujukan atau
tersebut. Akan tetapi banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan seorang ustaz
terhadap kitab kuning itu sendiri. Oleh karena itu ada beberapa upaya yang
ustaz dalam rangka meningkatkan minat belajar membaca kitab kuning pada
97
98
semangat dan gairah peserta didik dalam belajar akan meningkat. Dengan
baca kitab kuning para santri. Selanjutnya sesuai dengan temuan peneliti,
153
Amna Emda, “Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran”, Lantanida
Journal, Vol. 5 No. 2, 2017, hlm. 175
99
pengaruh yang sangat besar terhadap santri itu sendiri. Adanya asatidz
santri.154
154
Mohammad Syarifuddin Al Amin, “Peran Ustadz Pesantren dalam Meningkatkan Minat
Belajar Santri Terhadap Kitab Kuning” Risalatuna: Journal of Pesantren Studies Vol. 1, No. 2, Juli
2021, hlm. 132
155
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 85
100
156
Sudirman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakrta : Rajawali Pers, 2011),
Hlm. 73
157
M. Afandi, dkk., Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), hlm. 19
158
M. Ilyas, “Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru”, Jurnal Auliya, Vol. 04 No.
01, Juni 2018, Hlm. 58
101
khazanah cara penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang akan
belajar mengajar.
terdapat tiga metode yang sering digunakan yaitu ceramah, tanya jawab,
atas tentu akan membuat pelajaran lebih menarik yang pada gilirannya
menjadikan santri untuk lebih menaruh perhatian pada apa yang sedang
159
Muzammil dan inda Prastika, “Model-Model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri”, Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman,
Vol: 03, No. 1, Juli 2019, hlm. 20
102
karena perhatian merupakan salah satu faktor dalam diri seseorang untuk
meningkatkan minat.160
3. Melakukan Evaluasi
mempunyai arti yang sangat utama, karena evaluasi merupakan alat ukur
dicapai peserta didik atas bahan ajar atau materi-materi yang telah
memberikan masukan kepada guru tentangi apa yang dia usahakan dalam
diajarkan apakah telah dikuasi oleh siswa atau belum. Selain itu, apakah
160
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 85
161
Idrus L. “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran” Addara: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, Vol. 9, No.2 Agustus 2019, hlm. 920.
103
apa yang diharapkan atau belum. Dalam juranal yang ditulis oleh
pengajaran.162
yang dilakukan pada pembelajaran kitab kuning berupa tes lisan yang
selalu membuat santri gugup dan takut karena alasan yang berbeda beda.
Namun hal ini tentunya bukan dampak yang buruk mengingat dengan rasa
takut dan gugup karena ujian tersebut santri memiliki niat belajar lebih
162
Ina Magdalena Dkk, “Pentingnya Evaluasi Dalam Pembelajaran Dan Akibat
Memanipulasinya”, Bintang : Jurnal Pendidikan Dan Sains, Volume 2 Nomor 2, Agustus 2020, Hlm.
244
104
4. Memberikan apresiasi
memberikan apresiasi kepada para santri atas capaian yang dicapai oleh
reward seperti uang pembinaan, alat tulis, kitab, kamus dan lain
sebagainya.
tidak terkecuali motivasi belajar kitab kuning pada santri. Disamping itu,
kepada para santri yang, nakal malas belajar, pasif dalam kerja diskusi,
163
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 85
105
antara kesan indra atau stimulus dengan dorongan yang muncul atau
respon. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain berasal dari
yang mengarah pada perkembangan minat belajar dalam diri santri untuk
164
Yusnindar Abd Gani dan Yeni Lailatul Wahidah, “Penggunaan Metode Ganjaran dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab”, Alsina : Journal of Arabic Studies Vol. 1, No. 1, 2019,
hlm. 43.
165
Budi Ningsih, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), Hlm 76.
166
Elizabeth Hurlock dalam Susanto, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Kelompok, 2014), Hlm. 112
106
dalam hal menguji tingkat kemampuan membaca kitab kuning atau kitab
Berlomba untuk mengadu kemahiran membaca kitab ini adalah salah satu
termasuk ibadah.
merupakan suatu hal yang wajar dan bersifat manusiawi. Artinya, dengan
bisa bersaing tentunya santri membutuhkan bekal berupa ilmu yang lebih
untuk belajar membaca kitab kuning menjadi bertambah hal ini terjadi
minat.168
167
Moh. Kholik, Abd. Rozaq dan Dedi Puspita,” Peran Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK)
Dalam Peningkatan Motivasi Belajar Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang”,
Urwatul Wutqo, Jurnal Kependidikan dan Keislam, Vol. 10, No. 2, September 2020, hlm. 232
168
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2015), Hlm. 85
108
diselenggarakan oleh ustaz yang sifatnya tidak wajib diikuti oleh seluruh
hasil temuan peneliti salah satu upaya ustaz dalam meningkatkan minat
lamanya waktu pembelajaran dalam satu kali pertemuan dan berapa kali
belajar ini nantinya akan mempercepat proses tumbuhnya minat dalam diri
169
Elizabeth Hurlock dalam Susanto, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Kelompok, 2014), Hlm. 112.
109
minat belajar membaca kitab kuning santri. Alaminya segala usaha yang
belajar membaca kitab kuning pada santri. Berikut akan dibahas beberapa
sekolah.
belajar, selain itu adanya kamus yang wajib dimiliki oleh santri
terpendam pada diri seseorang yang selama ini tidak tampak, (2)
172
I Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pembelajaran: Taksonomi Variabel (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 1990), hlm. 83.
173
Supriadi,” Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran”, Lantanida Journal,
Vol. 3 No. 2, 2015, hlm. 129
113
c. Letak Asrama
semarak. Selain itu dengan letak asrama atau tempat tinggal santri
yang seperti ini kedesiplinan santri dalam segala hal dapat terkontrol
174
Hendriyenti Hendriyenti, “Pelaksanaan Program Boarding School dalam Pembinaan Moral
Siswa di SMA Taruna Indonesia Palembang,” Ta‟dib: Journal of Islamic Education Jurnal
Pendidikan Islam “, Vol 19, No. 02 2014, hlm. 208
114
d. Keberadaan mudabbir
pendidikan disiplin, ahlak dan bahasa santri. Memiliki jam kerja dari
175
M ali basyirun, M. Arif Khoiruddin,” Peran Pembina Asrama dalam Pembelajaran di
Pondok Pesantren”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, Juni 2020, hlm. 2
115
oleh ustaz terkait pmbelajaran kitab kuning, dan kerap kali apa yang
asrama seperti hal nya orang tua dan guru di rumah sebagaimana peran
Faktor penghambat ini pun dirasakan baik oleh santri maupun ustaz.
minat belajar membaca kitab kuning santri berkaitan erat dengan santri itu
kegiatan santri, dan kondisi lingkungan santri putra dan putri yang berada
177
Abdul Rahmann, “Upaya Mudabbir (Pembina Asrama) Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Santri (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Modern Arrisalah Program Internasional Slahung-
Ponorogo).”, an-nuka jurnal, Vol. 8, No. 1 Juli 2021, hlm. 137
117
santri harus menguasai ilmu alat dalam bahasa arab yaitu ilmu nahwu
dan sharaf.179
178
Elizabeth Hurlock dalam Susanto, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Kelompok, 2014), Hlm. 112.
179
M. Amin Haidar Masa Depan Pesantren, Jakarta : , IRD PRESS , 2004, hlm. 37
118
mengajarkan kaidah dasar bahasa Arab berupa ilmu nahwu dan sharaf.
kitab kuning pada santri. Kegiatan santri sangat padat mulai dari
program lain. Santri dituntut wajib mengikuti segala kegiatan yang ada
semakin menguras tenaga dan pikiran santri. Hal ini membuat santri
tidak bisa menaruh fokus pada apa yang menjadi minat dan bakat dari
akan merasa tertekan dan terbebani baik fisik maupun psikis. Jika
semula santri belajar penuh semangat dan tekun, namun ketika rasa
yang sama yang membuat mereka tetap bertemu bahkan diluar jam
180
Achmad Furqon, “Menurunkan Kejenuhan Belajar Siswa Dengan Teknik Relaksasi Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2020, hlm. 264
120
karena faktor lingkungan yang berada dalam satu kawasan ini tidak
sedikit dari santri yang menyibukkan diri dengan menulis surat untuk
santri.
hidup.181
181
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 2015), Hlm.
65
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
paparan data tentang Strategi Ustaz dalam Meningkatkan Minat Baca Kitab
Kuning di Madrasah Diniyah Nurul Ulum Kota Blitar, maka peneliti dapat
c. Melakukan evaluasi
d. Memberikan apresiasi
122
123
Qurro.
a. Faktor pendukung
3) Letak asrama
4) Keberadaan mudabbir
b. Faktor penghambat
B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam
2. Bagi ustaz
3. Bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Relaksasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No.
1, Juni 2020
2015
Aksara, 2015.
2006.
Pembinaan Moral
Agustus 2020
2020
Semester Gasal Tahun Ajaran 2019 (Skripsi, FTK UIN Maulana Malik Ibrahim, 2019
Mizan, 2011.
128
Moh. Kholik, Abd. Rozaq dan Dedi Puspita,” Peran Musabaqoh Qiroatul
Rosdakarya, 2011.
Pelajar, 2009.
Laksabangpressido, 2012.
Rosdakarya, 2003.
Kuning Santri Di Diyah Raudhatussalihin Aceh Tenggara skripsi, FTK UIN Ar-
Said Aqil Siradj, Pesantren Masa Depan, Cirebon : Pustaka Hidayah, 2014.
2012.
III.
Syaiful Bahri Djamarah, Ustaz Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apa saja upaya ustaz dalam meningkatkan minat belajar membaca kitab
kuning santri ?
2. Apa implikasi atau dampak yang adik rasakan, dari upaya ustaz tersebut ?
3. Apa faktor yang memudahan adik, dalam mempelajari kitab kuning yang
adik rasakan ?
4. Apa saja faktor yang menyulitkan adik, dalam mempelajari kitab kuning ?
132
Lampiran 2
Dokumentasi
Gambar 2.1.
Kegiatan wawancara dengan santri kelas 1 diniyah Tarbiyatul Qurro.
Gambar 2.2
Gambar 2.3.
Wawancara Dengan Ustadz Abdul Muhib Guru Kitab Fathul Qorib
Gambar 2.4
Wawancara Dengan Ustaz Sulhan Hadi Guru Mukhtashar Jiddan dan Syarah
Dahlan
134
Gambar 2.5
Wawancara Dengan Santri Kelas 2 Diniyah Tarbiyatul Qurro
Gambar 2.6
Wawancara Dengan Ustadz Herian Hanafi Guru kitab Usfuriyyah
135
Gambar 2.7
Wawancara Dengan Santri Kelas 2 Diniyah Tarbiyatul Qurro
Gambar 2.8
Proses Pembelajaran Syarah Dahlan Kelas 1 Diniyah Tarbiyatul Qurro
136
Gambar 2.9
Proses Pengajian Tijan Ad-darari
Gambar 2.10
Foto Bersama Pimpinan Ponpes Tarbiyatul Qurro
137
Gambar 2.11
Wawancara Dengan Ustaz Zahrul Rosikhu
Gambar 2.12
Proses Pembelajaran Kitab Al-Fatih
138
Gambar 2.13
Foto Bersama Ustadz Zahrul rOSIKHU
Gambar 2.14
Proses Ujian Diniyyah I’dad
139
Lampiran 3
Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
Nama : Imam Tabroni
Tempat, Tanggal Lahir : Selagalas, 18-06-1998
Alamat Rumah : Selagalas
Nama Ayah : Ahmad Fawaid Hariri
Nama Ibu : Siti Maemunah
Nama Istri :-
Nama Anak :-
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN 06 Cakranegara
b. MTs Tarbiyatul Qurro
c. MA Miftahul Ishlah
2. Pendidikan Non Formal
a. TPQ Tarbiyatul Athfal Selagalas
C. Riwayat Pekerjaan :-
D. Prestasi/Penghargaan :-
E. Pengalaman Organisasi : -
F. Karya Ilmiah :-
Mataram,
Imam Tabroni
140
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Kartu Konsultasi
144
145
146