Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Nilai/Karakter


Dosen Pengampu:
Muslem, M.Pd.I

Disusun Oleh
Sem. VII/PAI5
Nama:
Dama Wulan Harahap 0301173487

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
2021
BAB I

DESKRIPSI TUJUAN DAN GARIS BESAR ISI JURNAL

A. Jurnal Utama
1. Identitas Jurnal

Judul : Integrasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa

Penulis : Firman Robianysah

Penerbit : -

Jurnal : Jurnal Pendidikan

2. Tujuan Penulisan Jurnal

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses pendidikan merupakan rangkaian yang tidak
terpisahkan dari proses penciptaan manusia. Agar dapat memahami hakikat pendidikan maka
dibutuhkan pemahaman tentang hakikat manusia. Manusia adalah makhluk istimewa yang Allah
ciptakan dengan dibekali berbagai potensi, dan potensi-potensi tersebut dapat dikembangkannya
seoptimal dengan pendidikan.

3. Garis Besar Isi Jurnal


a. Abstrak
b. Latar Belakang Masalah
c. Konsep Integrasian Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran
d. Metode Penelitian
e. Temuan Penelitian
f. Kesimpulan dan Rekomendasi
g. Daftar Pustaka
B. Jurnal Pembanding
1. Identitas Jurnal

Judul : Pola Integrasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Pada Lembaga Pendidikan

Penulis : Lilik Nur Kholidah

Penerbit : Universitas Negeri Malang

Jurnal : Jurnal At’Ta’dib Vol. 10 No. 02 Desember 2015

Email : Ikholidah@yahoo.com

2. Tujuan Penulisan Jurnal

Adapun tujuan penulisan jurnal ini ialah untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
keIslaman di tengah perubahan kehidupan masyarakat yang sarat dengan pergeseran dan benturan
nilai-nilai saat ini. Dan dapat melaksanakan pendidikan agama Islam yang berlangsung pada
berbagai jenjang pendidikan.

3. Garis Besar Isi Jurnal


1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Pembahasan Materi
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
BAB II

URAIAN MATERI JURNAL

A. Jurnal Utama

Dewasa ini, dunia pendidikan di Indonesia seakan tiada hentinya menuai kritikan dari
berbagai kalangan karena dianggap tidak mampu melahirkan alumni yang berkualitas manusia
Indonesia seutuhnya seperti cita-cita luhur bangsa dan yang diamanatkan oleh Undang-Undang
Pendidikan. Akibatnya, muncul counterproductive dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa
yang diamanatkan oleh Undang-Undang Pendidikan tersebut dan telah menyebabkan hadirnya
gejala-gejala di kalangan anak mda, bahkan orangtua yang menunjukkan bahwa mereka
mengabaikan nilai dan moral dalam tata krama pergaulan yang sangat diperlukan dalam suatu
masyarakat yang beradab.

Permasalahan-permasalahan kemerosotan nilai, moral dan akhlak telah menjadi salah satu
problematika kehidupan bangsa Indonesia terpenting di abad ke-21 ini. Merosotnya nilai-nilai
moral yang mulai melanda masyarakat kita saatini tidak lepas dari ketidakefektifan penanaman
nilai-nilai moral, baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan.
Efektivitas paradigam pendidikan nilai yang berlangsung dijenjang pendidikan formal hingga kini
masih sering diperdebatkan termasuk di dalamnya Pendidikan Agama Islam.

Padahal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik
untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik
dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran pendidikan
Agama Islam juga menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ramah kognitif, psikomotor dan
afektifnya.

Oleh karenanya, muncul gugatan dan hujatan terhadap dunia pendidikan, kepada guru dan
terhadap proses pembelajaran. Disamping itu, terjadi pembicaraan dan diskusi tentang perlunya
pemberian pelajaran budi pekerti secara terpisah atau secara terintegrasi kedalam mata-mata
pelajaran yang sudah ada. Apalagi pengembangan pendidikan kedepan hendaknya merespon
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diintegrasikan dengan etika keagamaan.
B. Jurnal Pembanding

Dalam konteks kehidupan masyarakat akhir-akhir ini yang sarat dengan perubahan
dan benturan nilai, pendidikan Islam memiliki peran penting dalam mengaktualisasikan
nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan Islam dalam aktualisasi
penyelenggaraanya pada lembaga pendidikan jenjang dasar maupun menengah perlu
mensinkronkan dengan realitas perkembangan kehidupan sehingga output pendidikan
tidak mengalami distorsi nilai. Pendidikan Islam sebagai bagian dari Islam menjadikan
landasan pada dasar-dasar ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin. Dasar-dasar
pembentukan dan pengembangan pendidikan agama Islam yang pertama dan utama
adalah al-Qur’an dan al-hadits, selanjutnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang tidak
bertentang an dengan ajaran-ajaran al-Qur’an dan sunnah atas prinsip men datangkan
kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia.

Dengan dasar ini pendidikan Islam dapat diletakkan di dalam kerangka sosiologis,
selain menjadi sarana transmisi pewarisan kekayaaan sosial budaya yang positif bagi
kehidupan manusia.5 Pendidikan agama Islam memiliki makna strategis dalam
pendidikan Islam pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Dalam konteks
struktur keagamaan masyarakat Indonesia, pendidikan Islam memiliki peran penting
dalam pembentukan watak dan karakter bangsa. Peran strategis pendidikan agama Islam
tidak dapat dilepaskan dari karakteristik khasnya. Bahwa, pendidikan agama Islam
mengandung pesan-pesan pembelajaran yang disamping membangun inner force dalam
bentuk kekokohan akidah dan kedalaman spiritual juga diperkuat dengan ilmu
keagamaan Islam untuk diaktualisasikan dalam bentuk amal shaleh dalam kehidupan
seharihari pada setiap aspek kehidupannya.

Namun, pengembangan pendidikan Islam, dalam konteks masya rakat yang hidup di
zaman globalisasi ini tidak sekedar penekanan pada dimensi transendental semata,
melainkan juga pada dasarnya berfungsi untuk memberikan kaitan antara subyek didik
dengan lingkungan sosio kulturalnya yang terus berubah. Terdapat beberapa variabel
yang dapat diterapkan dalam modernisasi pendidikan Islam dalam konteks Indonesia
secara keseluruhan. Pertama, ideologis normatif menuntut sistem pendidikan untuk
memperluas wawasan nasional subyek didik, Kedua, mobilisasi politik, kebutuhan bagi
modernisasi dan pembangunan menuntut sistem pendidikan untuk mendidik,
mempersiapkan dan menghasilkan kepemimipinan modernitas dan innovator yang dapat
memelihara dan meningkatkan momentum pembangunan, ketiga, difersifikasi yang
terjadi dalam sektor ekonomi mengharuskan sistem pendidikan, dalam konteks ini,
lembaga-lembaga pendidikan Islam tidak memadai lagi sekedar menjadi lembaga
”transfer’ dan “transmisi” ilmu-ilmu Islam, tetapi sekaligus juga harus dapat memberikan
keterampilan dan keahlian. Keempat, mobilisasi kultural, sistem pendidikan mampu
memelihara stabilitas dan mengembangkan warisan kultural yang kondusif bagi
pembangunan.
BAB III

Komentar Isi Jurnal

A. Keluasan dan Kedalaman Isi Jurnal

Keluasan dan kedalaman isi jurnal utama ini mencakup pembahasan yang dalam dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena pembahasan pada jurnal ini fokus pada
pengungkapan makna yang sedalam-dalamnya. Yang mana untuk mencapai tujuan
penelitian, peneliti harus menajamkan pikiran. Metode penelitian kualitatif ini adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dengan
triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi .

Keluasan dan kedalaman isi jurnal pembanding ini mencakupi ruang lingkup pembahasan
letak keaslian jurnal yang dalam teorinya mencakup pendidikan islam dan konsepsi
pengembangannya pada lembaga pendidikan, hakikat fitrah dasar manusia kaitannya dengan
pengembangan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan Islam, pola integrasi nilai-nilai
keislaman dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam, integrasi nilai-nilai keislaman
melalui pengorganisasian substansi materi pembelajaran dan integrasi nilai-nilai keislaman
melalui pemilihan metode dalam pembelajaran.

B. Sistematika Penulisan Jurnal

Isi jurnal ini utama ini ada beberapa kekurangan yaitu space penulisan terkadang tidak
teratur juga tiap paragraf ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang tidak menjorok
kedalam. Dan juga pada jurnal ini tidak terdapat volume jurnal.

Jurnal pembanding memaparkan dengan jelas dan lengkap mulai dari abstrak sampai
daftar pustaka. Penulisan juga dilengkapi dengan identitas jurnal yang lengkap. Jurnal utama
ini memaparkan secara jelas mulai dari abstrak, pendahuluan atau latar belakang dari
permasalahan sampai kedaftar pustaka. Penulisan juga teratur dan sesuai dengan kaidah
pembuatan penulisan jurnal.
C. Bahasa dan Referensi Jurnal

Jurnal utama ini menggunakan kata yang juga bersifat baku dan sesuai dengan Kamus
EYD Bahasa Indonesia. Juga didalam jurnal ini menampilkan daftar pustaka yang
memudahkan pembaca melihat referensinya.

Jurnal pembanding ini juga menggunakan bahasa yang baik dan teratur. Referensi yang
terdapat pada jurnal pembanding ini juga sangat lengkap sehingga memudahkan pembaca
untuk mengetahui keakuratan isi jurnal.

Anda mungkin juga menyukai