Anda di halaman 1dari 16

A.

IDENTITAS REVIEWER

Nama : Sartika Dewi Putri Purba


NIM : 0301173497
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran PAI
Tugas : Review Book ( Evaluasi Pembelajaran)

B. KATA PENGANTAR
Puja dan puji kita kepada-Nya yang senantiasa selalu memberikan limpahan rahmat
dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas book review
ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, dengan harapan
kelak kita beroleh syafa’atnya di hari kemudian. Amin.
Tugas ini ditulis sebagi tuntutan dan kewajiban dari mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran pada Program Pendidikan Agama Islam (S1) Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan. Hal ini bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman kepada
pembaca tentang “Evaluasi Pembelajaran”. Sumber pengambilan data-data dalam tulisan ini
adalah buku yang ditulis oleh Indra Jaya dan Nurmawati. Oleh karena luasnya cakupan
materi dalam buku tersebut, maka penulis membatasi pada bagian tertententu saja yaitu pada
buku utama Chapter II dan III saja (Tujuan dan Prinsip Evaluasi Dalam Alquran) dan buku
pembanding Chapter II saja (Tujuan Fungsi dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran). Dengan
demikian pembahasan dalam tulisan ini akan lebih fokus dan mudah di pahami untuk
kemudian mampu menambah khazanah ilmu pengetahuan para pembaca.
Sebagai hasil karya manusia biasa, penulis menyadari masih banyak kesalahan serta
kekurangan yang terdapat dalam book review ini, karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca. Kepada Guru saya Ibu Nurmawati,
MA saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga. Semoga tugas ini mampu mendorong
penulis untuk menyelami kajian Evaluasi Pembekajaran Dalam Pendidikan Islam lebih dalam
lagi.
C. IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul : Evaluasi Pendidikan Dalam Alquran
Penulis : Nurmawati
Penerbit : Perdana Publishing
Tempat Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2018
Desain Cover :-
Layout :-
Tebal : 228 halaman
ISBN : 978-602-5674-22-8
Harga : Rp.65.000

D. RINGKASAN BUKU UTAMA


Bab III Tujuan Evaluasi Dalam Alquran
Allah melakukan evaluasi terhadap manusia memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Dasar Mengadakan Seleksi
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap hambanya ada yang di dunia dan ada yang
di akhirat, bertujuan untuk mengadakan seleksi dalam berbagai hal diungkapkan dalam
beberapa ayat. Contohnya Allah memeriksa amal yang dilakukan manusia untuk
menseleksi kelompok yang taat dan kelompok yang durhaka, bagi kelompok yang taat
akan diberikan ganjaran dan kelompok yang durhakam akan diberikan pahala.
2. Dasar Penempatan
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap hambanya bertujuan untuk dasar
penempatan baik di dunia maupun di akhirat banyak diungkapkan dalam Alquran. Sa;ah
satu contohnya, Allah menguji Nabi Adam tentang nama-nama benda yang disaksikan
oleh para malaikat, dengan ujian tersebut Allah menempatkannya dan merupakan bukti
kewajaran Adam untuk menjadi khalifah di bumi.
3. Mengukur Prestasi (Keberhasilan)
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap hambanya ada yang di akhirat, bertujuan
untuuk menunjukkan kualitas kinerja manusia semasa hidup di dunia. Contoh-contoh di
Alquran sangat banyak diungkapkan, salah satunya Allah memberikan rapor manusia ada
yang dari arah kanan, kelompok ini akan menikmati kehidupan yang luar biasa nikmat
nya dan ada golongan yang menerima rapornya dari arah kiri atau belakang, kelompok ini
akan merasakan siksa yang luar biasa dahsyatnya dari Allah.

Setelah menganalisis term-term evaluasi dalam Alquran selanjutnya akan diuraikan


tujuan evaluasi dalam Alquran, yaitu sebagai berikut:

a. Menguji ketaatan manusia kepada Allah

Allah menguji manusia untuk mengetahui siapa yang taat terhadap perintahnya dan
siapa yang melarangnya. Dan menuurt Shihab salah satu ujiannya ialah dengan
memberikan musibah kematian, diantaranya sebagai berikut:

1. Arti musibah kematian yang menimpa keluarga atau teman seseorang demikian
juga anugerah kehidupan serta kelahiran merupakan bahwa ujian Allah kepada
manusia, apakah ia tabah dan sabar serta bersyukur dan berterimkasih.
2. Arti kematian yang menimpa keluarga atau teman seseorang untuk
membangkitkan dan memberi kamu balasan dan menciptakan kehidupan untuk
menguji manusia.
3. Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa yang lebih
mempersiapkan diri menghadapi kematian dan siapa yang lebih bergegas
memenuhui ketaatan kepada Allah.
b. Menguji sikap ketaatan mengikuti dakwah Rasul Muhammad SAW

Ujian yang diberikan Allah untuk menguji sikap ketaatan kepada Rasul muhammad
SAW, sebagaimana Allah menguji manusia juga dengan gagal panen, dijelaskan pada
surah Al-Qalam:17, Allah menguji mereka dengan bermacam-macam bencana dan
bahaya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menguji kafir mekkah dengan nikmat
Allah dan karunia yang tampak bagi mereka dan dengan keluasaan reski yang
menunjukkan rahmat kami, agar kami melihat keadaan mereka.

Apakah mereka akan mensyukuri nikmat ini dan menunaikan haknya, kembali
kepada Tuhan mereka dan mengikuti juru dakwah mereka yang mengajak kepada jalan
yang lurus, yaitu Rasulullah SAW, yang kami utus kepada mereka sebagai sebagai
pemberi petunjuk, penyampaia kabar gembira dan pemberi peringatan ataukah
mengingkari hak Allah atas merekan, lalu Allah menguji mereka dengan siksa dari
sisinya yang akan memusnahkan nikmat itu sebagai pembalasan terhadap keingkaran dan
kekafiran mereka? Sebagaiman pula kami telah menguji para pemilik kebun yang
menahan hak Allah dari kebun itu, dan mereka menginginkan untuk tidak menunaikan
zakatnya bagi orang yang yang malang dan tidak pula kepada orang kafir.

c. Menyadarkan manusia akan adanya kehidupan akhirat


Allah menguji manusia untuk menyadarkan manusia akan adanya kehidupan
akhirat sebagaimana dinyatakan Allah pada surah Alfajr:15-16. Allah mengujinya
dengan melapangkan jalan rezekinya dan mengabulkan apa yang menjadi
kebutuhannya. Al-Maragi menjelaskan: Sesungguhnya manusia, Jika Allah memberi
kenikmatan dan melappangkan rezeki kepadanya, ia menyangka bahwa karunia ini
merupakan penghormatan Allah baginya.
Kemudian timbul anggapan dalam hatinya bahwa Allah sama sekali tidak akan
menghukumnya, sekalipun ia berbuat sekehendak hatinya. Oleh sebab itu, ia melakukan
segala perbuatan yang melewati batas dan menimbulkan kerusakan di muka bumi ini.
Dan jika ia disempitkan rezekinya dan merasa jika rezekinya tidak kunjung datang, ia
beranggapan bahwa ini merupakan penghinaan Allah baginya. Kedua jenis manusia
telah melakukan kesalahan yang paling fatal.
Sebab pemberian nikmat terhadap seseorang di dunia pada hakikatnya tidak
menunjukkan bahwa ia berhak sepenuhnya atas hal itu. Sebab jika benar demikian,
niscaya anda tidak akan melihat pelaku maksiat akan memperoleh kelapangan rezeki
dan tidak akan mendapati orang kafir yang bergelimang dengan kenikmatan dan
kemewahan hidup.
d. Menguji sikap syukur dan sabar manusia

Syukur selalu digandengkan dengan sabar dan sering juga ditemukan kata sabar
digandengkan dengan syukur. Contohnya Allah menguji manusia Musyrik Mekkah
dengan nikmat Allah dan karunia yang tampak bagi mereka dan dengan kekuasan rizki
yanng menunjukkan rahmat Allah , agar Allah melihat kedaan mereka. Apakah mereka
mensyukuri nikmat ini dan menunaikan haknya , kembali kepada Tuhan mereka dan
kembali kepada haknya dan mengikuti juru dakwah yang mengajak ke jaaln yang lurus
atau sebaliknya.

Selanjutnya Allah juga menguji manusia untuk mengetahui amal yang kita perbuat
dan balasan seperti apa yang kita dapatkan nantinya, untuk mengukur daya kognisi,
Allah memberi ujian dengan bahan ujian kelapangan rezki dan keterbatasan rezki,
memberi cobaan kepada rasul supaya mereka bertaubat, untuk menilai sikap disiplin,
untuk menilai sikap pantang menyerah, dan untuk menilai kesempurnaan Agama Bagi
Nabi Muhammad Saw.

BAB IV Prinsip evaluasi dalam Alquran

a. Menghitung Amal Manusia Dengan Cepat Dan Akurat

Cepat dapat diartikan dengan waktu yang singkat, akurat dapat diartikan dengan
teliti, seksama, cermat, tepat, benar.Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa
cepat dan akurat adalah waktu yang singkat tepat dan benar.Allah dalam menghitung
amal manusia dengan cepat dan akurat.Pada Q.S Al-Mu’min ayat 40:17 yang artinya
“Pada hari ini tiap – tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya, tidak
ada yang dirugikan pada hari ini, sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. Kata
Hisab berarti cepat dan akurat, Alrazi menjelaskan setelah Allah menjelaskan sifat –
sifat keperkasaannya diiringi dengan menjelaskan sifat adil pada hari itu.

Almaraghi menjelaskan bahwa Allah Swt menerangkan bahwasanya pada hari itu
apapun diterima oleh makhluk akan sampai kepada mereka tanpa terlambat, Allah
menghisab makhluk – makhluk seluruhnya bagaikan menghisab satu saja dikarenakan
ilmu Allah meliputi segala sesuatu, sehingga takkan luput dari perhitungan Allah
barang setimpang zarrah pun. Shihab menjelaskan ayat tersebut menjelaskan bahwa
pada hari itu tiap – tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya setelah
Allah melakukan perhitungan yang teliti atas setiap orang. Tidak ada sedikitpun
penganiayaan pada hari kiamat itu, tidak ada kecurangan dengan pengurangan pahala
atau penambahan siksa, semua ditempatkan pada tempat yang semestinya, bahkan
Allah menambah anugerahnya bagi yang taat.Itu semua berjalan dengan cepat karena
sesungguhnya Allah amat cepat perhitunganya.

Dari penjelasan Al-maraghi tersebut menunjukkan bahwa Allah melakukan


perhitungan dalam hal ini Allah melakukan evaluasi terhadap apa yang dilakukan oleh
setiap orang dan diakhirat nanti semua manusia akan melihat semua perhitungan
amalnya. Adapun waktu yang digunakan Allah Swt untuk menghitung semua
perbuataan manusia sangat singkat adayang meriwayatkan setengah hari ada yang
meriwayatkan sekejab. Allah dalam melakukan perhitungan amal manusiadengan
cepat dan akurat, hal ini memberikan edukasi kepada para pendidik bahwa dalam
melakukan tugasnya sebagai pendidik harus menyadari akan pengawasaan Allah
terhadap dirinya.

b. Menghitung Amal Manusia Dengan Mudah

Mudah dapat diartikan dengan tidak berat, tidak sukar, gampang. Allah akan
melakukan penghisaban dengan mudah dinyatakan pada QS Al Insiqaaq ayat 84 ; 7-8.
Allah Swt mengawali surah Al-insyiqaaq ini dengan menjelaskan ketika hari kiamat
tiba suasana yang sangat mengerikan, yakni ketika langit menjadi pecah terbelah
sehingga tatanan alampun menjadi rusak.Mawardi menjelaskan, bahwa perhitungan
pada ayat tersebut berkaitan denagn hadis yang diriwayatkan Alabazar. Menurut
Arrazi maksud orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya akan dihisab
dengan perhitungan yang mudah. kata saupa dari Allah pasti, sama dengan ungkapan
seesorang ikuti aku maka engkau akan mendapat kebaikan, pernyataan tersebut tidak
bermaksud keraguan tetapi dimaksudkan untuk kehalusan bahasa. Perhitungan yang
mudah yaitu semua amal dihadapkan kepada seseorang, kemudian ia mengetahui
amal ini amal kebaikan dan ini amal maksiat, kemudian ia akan diberi pahala atas
amal kebaikannya dan dimaafkan maksiatnya.

Inilah hisab yang mudah karena tidak ada kesulitan terhadap pemilik amal dan
tidak ada pula koreksi serta tidak ditanya kenapa engkau lakukan ini dan tidak diminta
alasan dan argumentasi, karena jika diminta pasti tidak bisa mengemukakan alasan,
akhirnya ia malu,selanjutnya setelah usai perhitungan yang mudah tersebut ia kembali
dengan kekeluarganya dengan ceria, beruntung karena beroleh pahala dan selamat
dari azab. Yang dimaksud dengan keluarganya adalah para penduduk surge
baikbidadarinya atau istrinya dan keturunannya yang beriman, maka ayat ini
menunjukkan bahwa Allah memberikan imbalan yang layak dan keluarganya dalam
surga. Pemeriksaan yang mudah menurut Shihab karena dia adalah orang taat dan
selama dalam kehidupan dunia ini sudah selalu melakukan penghitungan dan
introfeksi terhadap dirinya, dan dia akan kembali kepada anak keluarganya yang
sama-sama beriman atau pasangannya dari bidadari yang siap menyabutnya atau
sesamanya yang mukmin karena mereka saudara-saudaranya, ia kembali menemu
mereka dengan gembira.
c. Menghitung Amal Manusia Dengan Adil

Pengertian adil adalah tidak berat sebelah, tidak memihak, Abdillah adil
bermakna. Keseimbangan yaitu semua unsur yang ada dimasyarakat berada dalam
ukuran atau hubungan yang seimbang dan tepat antara sesame manusia atau perlakuan
yang sama untuk semua orang mempunyai hak – hak yang sama dan memberikan hak
pada seseorang. Adil juga diartikan denagn penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan yang dinilai dari tiga pengertian adil tersebut dapat dipahami bahwa
prinsip adil adalah prinsip yang digunakan dalam evaluasi dengan penilaian dengan
tidak memihak, memberikan hak pada seseorang dengan tidak merugikan pada orang
yang dinilai, Allah menghitung amal manusia dengan prinsip keadilan. Allah dalam
mengevaluasi manusia dengan prinsip keadilan, secara umum ini mengedukasi
manusia untuk menggunakan prinsip keadilan dalam menilai, secara khusus kepada
pendidik supaya adil dalam menilai kepada peserta didiknya.

d. Menghitung Amal Manusia Dengan Transparan

Transparan dapat diartikan dengan jelas, nyata, tidak terbatas pada orang tertentu
saja, terbuka, transparan dapat juga diartikan dengan terbuka terhadap berbagai
kalangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan tanpa ada rekayasa yang dapat
meragukan orang lain. Dari dua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa transparan
adalah terbuka untuk diakses tanpa ada rekayasa yang dapat merugikan orang lain.
Allah menghitung amal manusia dengan trasnparan artinya dapat diakses sekecil
apapun yang dilakukan manusia didunia, Allah melakukan evaluasi terhadap apa yang
dilakukan manusia didunia, Allah melakukan evaluasi terhadap apa yang dilakukan
oleh setiap orang dan diakhirat nanti semua manusia akan melihat perhitungan
amalnya.

e. Menilai Secara Komprehensif

Komprenhensif diartikan dengan luas dan lengkap, bersifat ,mampu menangkap


denagn baik nmempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. Komprehensif
dapat juga diartikan dengan keseluruhan tidak terpisah – pisah. Dari dua pengertian
tersebut dapat dipahami komperenshif adalah prinsip Allah menilai amal manusia
meliputi banyak aspek keimanan, sikap sosial, pengetahuan, kejiawaan,fisik – materi
dan seluruh amal manusia.Allah menilai aspek keimanan manusia salah satu contoh
ayat adalah ketika Allah menilai keimanan Nabi Ibrahim dijelaskan pada QS. Al-
Shaffat 37:100-111. Allah menjadikan apa yang ada dibumi sebagai perhiasan bagi
manusia,untuk menguji siapa yang terbaik perbuatannya,dijelaskan pada Q.S.AL-
Kahfi/18:7.Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada dibumi sebagai
perhiasan baginya,agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik
perbuatannya.

Berdasarkan penjelasan Mufassir tersebut dapat dipahami bahwa ayat tersebut


menjelaskan bahwa allah menjadikan seluruh yan ada dibumi,binatang,dan segala
macam jenisnya.Sebagai hiasan bagi manusia allah menguji manusia dalam empat hal
yaitu: Pertama, dalam memahami maksud-maksud dari penciptaan makhluk Kedua,
menggunakannya hiasan Ketiga, ketundukan dan ketaatan yang wajib dilakukan
terhadapnya dalam segal yang diperintahkan Allah Kelima, menjauhi segala yang
dilarang.

f. Menilai Manusia Dengan Tercatat


Tercatat diartikan dengan adanya proses pencatatan dari segala yang dilakukan,
dapat juga diartikan terdaftar. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tercatat
adalah prinsip Allah menilai amal manusia dengan menugaskan malaikat untuk
mencatat tindakan seluruh manusia. Malaikat mencatat ini dijelaskan Allah dalam
QS.al-Zukhruf/43:80.
Al- Maraqhiy menjelaskan bahwa kesimpulan ayat tersebut bahwa Allah
mengetahui itu semua dan begitu pula para malaikat menulis perbuatan – perbuatan
mereka baik kecil maupun yang besar. Al-Maraqhiy juga menjelaskan maksud ayat
tersebut bahwa dan diletakkan buku catatan amal yang mencantumkan amal – amal
besar maupun amal – amal kecil, ada orang yang menerima dengan tangan kanan
maupun tangan kiri. Mak kamu lihat orang – orang yang berdosa itu seluruhnya
menyesal atas amal – amal mereka yang buruk, perbuatan – perbuatan maupun
ucapan – ucapan mereka yang jelek, yang tercantumdalam buku catatan tersebut,
namun itu semua diperlihatkan kepada seluruh orang yang ada di amufiq tersebut,
sedang orang – orang yang berdosa dalam keadaan takut hukuman Allah. Dan mereka
berkata ketika melihat catatan – catatan yang terdapat dalam isi buku masing –
masing, amat besar penyesalan kami kelalaian kami dalam menunaikan kewajiban
Allah.Mengapakah catatan kecil ini tidak meninggalkan barang yang kecil maupun
yang besar, kecuali tercatat dan menghitungnya.Kitab ini meliputi segala yang
dilakukan oleh tangan manusia.
g. Menilai Manusia Dengan Edukatif
Edukatif diartiakn dengan bersifat mendidik, mendidik dan memotivasi terhadap
orang yang dinilai, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuanyang
dinilai.Prinsip – prinsip penilaian yang dimuat dalam al-quran memberi edukasi
kepada manusia. Kerena itu bagi orang yang mempelajari Al-quran akan memotivasi
supaya melakukan aktifitas didunia ini lebih berhati – hati karena semua yang
dilakukan manusia akan dinilai, Al-quran sebagai petunjuk, sebagaimana
dikemukakan Quraish Shihab, Meliputi petunjuk tentang akidah akidah dan
kepercayaan yang dianut oleh manusia.

Petunjuk dan syariah mengenai hokum yang mengatur hubungan manusia dengan
tuhan dan sesamanya.Petunjuk tersebut sangat diperlukan dalam upaya memberikan
petunjuk dan arah pola tingkah laku manusia yang berkaitan dengan seluruh jaringan
kehidupanya.Baik individual maupu kelompok. Supaya evaluasi dapat menilai apa
yang seharusnya dinilai, menghasilkan data yang yang akurat dan bermakna, maka
dalam pelaksanaanya harus menerapakan prinsip – prinsip umum yaitu : valid,
berorientasi pada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh,bermakna,adil, dan
terbuka,dan praktis.

E. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU UTAMA


Kekhasan buku ini merupakan literatur baru yang membahas secara komprehensif
mengenai evaluasi pendidikan dalam Alquran. Penulis merasa bahwa buku ini
merupakan sumber primer yang sangat lengkap tentu pada masa sekarang. Demikian
pula mengenai kemutakhiran isi buku, bahwa buku ini mutakhir pada tahun 2018.
Sudah barang tentu, bahwa jika kita membahas buku ini di zaman sekarang masih
sangat relevan untuk dibahas. Agar para pendidik dan masyarakat bisa mehami lebih
dalam lagi mengenai evaluasi, baik untuk mengevaluasi pengetahuan peserta didik
untuk seorang pendidik dan mengevaluasi diri sendiri bagi masayarakat umum
lainnya.
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA
Kelebihan buku ini adalah sangat detail mengenai tentang evaluasi pembelajaran
dimulai dari definisi, tujuan dan prinsip. Hal ini bisa dibuktikan dari daftar isi yang
ada di dalam buku ini yang membuat pokok bahasan secara detail, dasar pemikiran
teori,penukisan, dan seterusnya. Akan tetapi buku ini memiliki kelemahan yaitu buku
ini tidak membuat pokok pembahasan tentang fungsi evaluasi pembelajaran dalam Al-
quran, dan harganya lumayan mahal sehinga orang-orang terkendala untuk
membelinya. selain itu buku ini lumayan berat sehingga kemungkinan orang-orang
akan malas membawanya seperti salah satunya ke kampus.
G. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
Judul : Evaluasi Pembelajaran
Penulis : Indra jaya
Penerbit : Perdana Publishing
Tempat Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2017
Desain Cover :-
Layout :-
Tebal : 226 halaman
ISBN : 978-602-6462-95-4
Harga :-

H. RINGKASAN BUKU PEMBANDING


BAB II Tujuan Fungsi Dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran
A. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efesiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan
khusus evalauasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu
sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring,
evaluasi dampak, evaluasi efesiemsi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.

Dalam konteks yang lebih luas lagi, Sax mengemukakan tujuan evaluasi dan
pengukuran adalah untuk selection, placement, diagnosis, and remediation,
feedback:norm-refernced and criterion-referenced interpretatio, motivation and
guidance of learning, program and curriculum improvement:formative and
summative evaluations, and theory development,(Seleksi penempatan, diagnosis dan
remediasi, umpan balik: penafsiran acuan-norma dan acuan-patokan, motivasi dan
bimbingan belajar, perbaikan program dan kurikulum:evaluasi formatif dan sumatif,
dan pengembangan teori).

Perlu anda ketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai seleksi dan
pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.
Dalam kegiatan bimbinggan, tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi
secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, sehingga dapat diberikan
bimbingan sebaik-baiknya. Begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan evaluasi
adalah untuk menentuan keadaan suatu situasi pendidikan dan pembelajaran, sehingga
dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
madrasah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahuo tingkat
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai peserta didik untuk jenis pekerjaan,
jabatan atau pendidikan tertentu.

Kemudian anda juga perlu mengetahuo tingkat kemajuan peserta didik, sebab
pengetahuan mengenai kemajuan peserta didik mempunyai bermacam-macam
keguanan.

Pertama, Anda dapat mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompoknya.


Anda dapat memrakirakan apakah seseorang peserta didik dalam kelompoknya dapat
dimasukkan ke dalam golongan anak yang biata atau yang luar biasa dalam artian
supergenius atau lambat majunya. Anda juga dapat membuat perencanaan yang
realistis mengenai masa depan anak. Hal ini penting, karena keberhasilan peserta
didik sebagai anggota masyarakat dikelak kemudian hari akan ditentukan oleh ada
tidaknya perencaan masa depan yang realitis ini.

Kedua, apa bila pengetahuan tentang kemajuan peserta tadi digabungkan dengan
pengetuhan tentang kapasitas (kemampuan dasar) peserta didik, maka ia dapat
dipergunakan sebagai petunjuk mengenai kesengguhan usaha anak dalam menempuh
program pendidikannya. Melalui petunjuk ini pula kita dapat membantu peserta didik
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

Tujuan manapun yang akan dicapai, anda tetap harus melakukan evaluasi terhadap
kemampuan peserta didik dan komponen-komponen pembelajaran lainnya.

B. Fungis Evaluasi Pembelajaran


Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut mana anda
melihatnya, bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hingga mana
kegiatan yang telah dilakuakn sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta
didik adalah manusia yang belum dewasa, Mereka masih mempuanyai sikap dan
moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti
orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada
situasi tertentu. Dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya, mereka pada
umumnya tidak berpegang kepada pedoman yang berasal dari dalam dirinya,
melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar dirinya. Dalam
pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajaranya, sehingga ia
merasakan kepuasan dan ketenangan.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan
segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu, peserta didik diharapkan dapat
membina dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal
ini penting, karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan
memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan.
Untuk itu, materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membentu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai denggan kemampuan
dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha
memperbaiki proses pembelajarannya.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok,
apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai. Hal ini
berhubungan dengan sikap dan tanggung jawab orang tua sebagai pendidik
pertama dan utama di lingkungan keluarga. Anda dan orang tua perlu mengetahui
kemajuan peserta didik untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya. Jika peserta didik sudah dianggap siap (fisik
dan non-fisik), maka program pendidikan dapat dilaksanakan. Sebaliknya, jika
peserta didik belum siap, maka hendknya program pendidikan tersebut jangan
dulu diberikan, karena akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbinngna dan seleksi,
baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan
kelas. Melalui evaluasi, anda dapat mengetahui potensi peserta didik, sehinga
dapat memberikan bimbingan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Begitu juga
tentang kenaikan kelas. Jika peserta didik belum menguasai kompetensi yang
ditentukan, maka peserta didik tersebut jangan dinaikkan ke kelas berikutnya atau
yang lebih tinggi. Kegagalan ini merupakan hasil keputusan evaluasi, karena itu
anda perlu mengadakan bimbingan yang lebih profesional.
7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta diidk kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang,
kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri. Hasil evaluasi dapat
memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang dilakukan.
C. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, anda harus memerhatikan
prinsio-prinsip umuum evaluasi. Prinsip-prinsip umum evaluasi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Sahih, Evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2. Sistematik, Evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah baku.
3. Beracuan/berkreteria, Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang diucapkan oleh instrument penilaian yang disusun dengan merujuk pada
kompetensi (SKL,SK,dan KD).
4. Objektif, Evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa
dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator.
5. Adil, Evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, sukum adat istiadat,
status social ekonomi, dan gender.
6. Terpadu, Evaluasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
7. Terbuka, Prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
8. Kontinuitas, Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena
pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Hasil evaluasi yang
diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada
waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti
tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak
dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari
dimensi input.
9. Komprehensif, Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek. Anda harus
mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi
itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus
dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun prikomotor. Begitu
juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
10. Kooperatif, Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk
dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa
puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
11. Praktis, Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi anda sendiri yang
menysusn alat aevaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.
Untuk itu, anda harus memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
12. Akuntabilitas, Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
I. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU PEMBANDING
Kekhasan buku ini ialah buku yang merupakan membahas secara
komprehensif mengenai Evaluasi Pembelajaran dari definisi, tujan, fungsi, prinip dan
ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Akan tetapi atas berdasarkan judul buku,
penulis menyimpulkan bahwa evaluasi yang dibahsa disini merupakan evaluasi yang
umum tidak membahas khusus tentang evaluasi yang berdasarkan sesuatu. Mengenai
kemutakhiran isi buku, bahwa buku ini baru terbit pada tahun 2017. Maka sudah
dapat diartikan, bahwa buku ini sangatlah masih baru, masih relevan untuk dijadikan
referensi dalam penelitian. Dan juga sangatlah penting bagi khayalak umum untuk
membacanya, sebab buku ini membahas tentang evaluasi, agar orang-orang paham
bahwa setiap dari diri kita perlu dievaluasi.
J. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING
Kelebihan buku ini adalah sangat detail membahas Eavluasi pembelajaran,
semua ini bisa dilihat dari daftar isinya yang tertera di dalam buku. Kemudan sampul
bukunya juga bagus sehingga orang-orang mudah tertari untuk mengkritiknya.
Kemudian untuk kekurangannya ialah penulis memiliki kesalaham dalam penengtikan
kata-kata. Buku ini hanya sedikit membuat gambar-gambar yang mendukung
penjelasan materi. Buku ini memiliki berat yang beda dari buku lainnya, sehingga
para pembaca terkadang malas untuk membawanya ke suatu tempat seperti ke
kampus dan ke tempat-tempat lainnya.

K. SIMPULAN
Adapun secara umu tujuan evaluasi pembelajaran ialah untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan ataupun untuk
mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengna
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditentukan. Sedangkan Evaluasi
menurut Alquran yang dilakukan Allah terhadap hambanya ada yang di dunia dan ada
yang di akhirat, bertujuan untuk mengadakan seleksi dalam berbagai hal, untuk
mengetahui siapa-sipakah yang taat terhadap perintahnya dan siapa yang melalaikan
perintahnya saat ujian ataupun musibah datang kepada hambanya.
Adapun prisnsip-prinsp dalam penilaian ini ialah sebagian ada yang mengacu
kepada kepada Alqur’an beberapa prinsinya yaitu menilai amal manusia dengan
trasnfaran, Menghitung amal manusia dengan cepat dan akurat, menghitung amal
manusia dengan mudah, menghitung amal manusia dengan adil, menilai secara
komprehensif, tercatat, edukatif, dan prinsip umum penilaian seorang pendidik
kepada peserta didik ialah sahih, sistematis, beracuan, objektif, adil, terpadu, terbuka,
kontinuitas, komprehensif, praktis, dan akuntabilitas

Anda mungkin juga menyukai