Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

PENGARUH MEDIA CROSSWORD PUZZLE DALAM


MENINGKATKAN VOCABULARY SISWA PADA
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen: Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd

DISUSUN OLEH

WULAN JUNITA

8186122019

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmatnya yang telah
dilimpahkan kepada kita, sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah
Rekayasa Ide yang berjudul “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”.
Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Saya juga berterima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan. Selama penulisan makalah ini saya banyak menemui hambatan dan
kesulitan, namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai materi yang diangkat
menjadi topik utama dalam makalah ini yakni tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta
dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............ ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................. 3
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................. 3
D. Bentuk-bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .......................... 3
E. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................ 3
F. Desain dan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................ 3
BAB III. PENUTUP ................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat memegang peranan penting terutama dalam
pengungkapan pikiran seseorang atau merupakan sarana untuk berfikir, menalar dan menghayati
kehidupan. Menurut Iskandarwarsid (2009) bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan terhadap seseorang atau sekelompok orang.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain. Menurut Danarti (2008), mempelajari bahasa asing terutama bahasa Inggris
merupakan suatu keharusan karena semakin mengglobalnya dunia sehingga menuntut orang agar
cakap dalam berbahasa Inggris. Pengenalan bahasa semenjak dini sebaiknya dikenalkan dengan
berbagai metode yang sedemikian rupa sehingga ada ketertarikan siswa untuk belajar bahasa.
Pengajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris sebagai salah satu dasar yang paling penting yang
harus dikuasai dalam proses belajar mengajar adalah kosa kata. Karena dengan kosa kata siswa
dapat melatih keterampilan berbahasa dengan baik. Penguasaan kosa kata bahasa Inggris untuk
anak sekolah dasar tidak luput dari pembelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan
metode-metode ataupun langkah-langkah yang dapat membangkitkan semangat anak untuk
mempelajari bahasa Inggris. Menurut Sumantri dan Permana (2001), metode adalah cara-cara
yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang
memuaskan. Dengan metode yang kreatif dan tidak monoton dalam pembelajaran, siswa dapat
lebih bersemangat dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris.
Soeparno mengungkapkan bahwa: “Permainan merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan” (1988: 60). Metode
permainan adalah metode dalam pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah dan semangat
belajar dengan rasa senang sehingga siswa tidak bosan dan bahkan senang dengan pembelajaran
tersebut walaupun mungkin materi sulit. Permainan ini digunakan untuk mengubah pembelajaran
yang semula pasif menjadi aktif, kaku menjadi gerak, dari jenuh menjadi riang. Permainan ini
menggunakan permainan crossword puzzle atau yang disebut dengan teka teki silang atau
disingkat TTS adalah suatu permainan (game), kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk
kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang
diberikan. Petunjuk biasa dibagi ke dalam kategori 'mendatar' dan 'menurun' tergantung posisi
kata-kata yang harus diisi. Menurut Soeparno, permainan Crossword Puzzle bertujuan untuk
membina dan mengembangkan penguasaan kosa kata. Hal ini mengkhususkan dalam penguasaan
bahasa Inggris (1988: 72). Dari permainan ini siswa akan lebih mudah untuk melatih daya ingat
dalam penguasaan kosa kata khususnya bahasa Inggris, serta siswa akan lebih senang dan aktif
dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan guru yang kreatif dalam meningkatkan
semangat belajar siswa khususnya bahasa Inggris serta guru dapat menciptakan suasana yang
ceria dan menyenangkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis perlu mengadakan
penelitian yaitu dengan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan penguasaan kosa
kata siswa dalam belajar bahasa Inggris bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah dalam
permainan Crossword Puzzle dan mengetahui metode permainan Crossword Puzzle dapat
meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris pada siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
“Apakah peningkatan vocabulary siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris yang
menggunakan media crossword puzzle lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak
menggunakan media crossword puzzle?”

C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peningkatan
vocabulary siswa yang menggunakan media crossword puzzle dibandingkan dengan siswa
yang tidak menggunakan media crossword puzzle.

D. Manfaat Penelitian

Penelitiaan ini diharapkan memberikan manfaat atau pengaruh terhadap peneliti dan
yang hendak diteliti:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu dan pengetahuan bagi
dunia pendidikan, khususnya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang
akademik maupun non akademik.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa:
a) Siswa dapat mudah memahami dan menguasai vocabulary dengan lebih baik.
b) Dengan adanya media crossword puzzle pembelajaran bahasa Inggris akan
lebih mudah diingat oleh siswa.

2) Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Sebagai sumber tambahan wawasan dan intropeksi sudah sampai sejauh mana
peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran (belajar mengajar) di kelas terutama
pada materi vocabulary dan sebagai inovasi pembelajaran agar lebih menarik.

3) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan menjadi rujukan
peneliti untuk pembelajaran selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Crossword Puzzle

Salah satu kegiatan proses belajar mengajar adalah dengan meminta siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas tertentu, baik yang dikerjakan secara mandiri maupun berkelompok.
Seringkali siswa juga diminta untuk membaca suatu topik guna menyusun suatu laporan
singkat atau untuk menjawab sebuah pertanyaan-pertanyaan dalam suatu soal. Dalam
pembelajaran, tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa
agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat
berkembang dengan maksimal.
Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan
terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang
sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan
penghidupannya. Agar hal tersebut di atas dapat terwujud, guru seyogianya mengetahui
bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai strategi pembelajaran membelajarkan
siswa. Model belajar akan membahas bagaimana cara siswa belajar, sedangkan strategi
pembelajaran akan membahas tentang bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai
variasinya sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan
menyenangkan. Maka dari itu, seorang guru dituntut untuk kreatif memadukan suatu
permainan di dalam proses belajar mengajar, salah satunya yaitu dengan menggunakan
strategi pembelajaran permainan crossword puzzle.
Philip (2008) medefinisikan Crossword puzzle adalah suatu permainan teka-teki
(puzzle) silang atau sejenisnya yang berguna untuk mempelajari pola pikir, pemikiran logis,
sistem pendekatan serta pemecahan masalah secara umum.
Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan menemukan jawaban. Akan
tetapi, kehidupan yang penuh dengan teka-teki kadangkala menyenangkan, membingungkan
dan menyulitkan langkah kita untuk memecahkannya. Dari sini teka-teki bisa menutrisi
kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan dan mengasah kemampuan
otak.
Teka-teki silang akhirnya dalam kegunaanya pun berkembang sampai ke dalam ranah
pendidikan. Materi-materi pelajaran yang ada disekolah pun dimasukkan di dalamnya. Maka
dalam proses pembelajaran, strategi pembelajaran crossword puzzle menjadi sebuah model
strategi pembelajaran alternatif yang dapat digunakan oleh guru kepada siswa-siswinya
sebagai suatu pembelajaran yang kreatif, imajinatif dan menyenangkan.

B. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle


Di dalam crossword puzzle (teka-teki silang) tidak hanya sebuah kumpulan pertanyaan
teka-teki yang dibukukan, akan tetapi memiliki sebuah pemikiran logis serta pemecahan
masalah secara umum. Tak sekedar sebagai hiburan, tetapi juga dapat mendidik kita maupun
siswa untuk terus menambah wawasan dan mengasah kemampuan berpikir cepat. Di dalam
sebuah prosesnya pun harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan materi pelajaran yang
akan diberikan oleh seorang guru kepada siswa-siwinya.

Atas dasar pemikiran tersebut maka upaya pengembangan strategi mengajar harus
diarahkan kepada suasana yang menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle (teka-teki silang). Langkah-langkahnya menurut Hisyam
(2008) yaitu:
a. Tulislah kata-kata kunci (clue), terminologi atau nama-nama yang berhubungan
dengan materi pelajaran yang telah anda berikan.
b. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih (seperti dalam
teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan.
c. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat
atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah kepada kata-kata
tersebut.
d. Bagikan teka-teki ini kepada peserta didik. Bisa melalui individu maupun secara
berkelompok.
e. Batasi waktu mengerjakan.
f. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang telah melengkapi teka teki silang
dengan lengkap dan benar.

Dengan strategi ini, diharapkan pada proses belajar selanjutnya siswa dapat meningkatkan
tanggung jawab belajar dalam suasana menarik, kreatif dan menyenangkan tanpa adanya
kejenuhan dan kebosanan disaat siswa belajar.
C. Pengertian Vocabulary (Kosa Kata)

Vocabulary is the total number of words in a language. It is also a collection of words a


person knows and uses in speaking and writing. Kosa kata atau perbendaharaan kata adalah
jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa. Juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan
digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosa kata dari suatu bahasa itu selalu
mengalami perubahan dan berkembang karena kehidupan yang semakin kompleks.
Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosa kata yang cukup, penting
untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Kosa kata adalah kata-kata yang dipahami orang baik
maknanya maupun penggunaannya. Seseorang harus punya kosa kata yang cukup untuk bisa
memahami apa yang dibaca dan di dengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat
sehingga bisa dipahami oleh orang lain.

D. Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Mata pelajaran dalam bahasa Indonesia diartikan dengan pelajaran yang harus
diajarkan, dipelajari untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan.
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa
memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
1) Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
2) Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam
pikiran orang lain.
3) Suatu kesatuan sistem makna.
4) Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara
bentuk dan makna.
5) Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan,
kalimat, dan lain-lain.)
6) Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik

Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language
can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed
combinations of those symbols(bahasa dapat didefensisikan sebagai kode yang diterima
secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan
simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasisimbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).6
Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:
1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri. Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu
yang tersirat di dalam dada kita, sekurang – kurangnya untuk memaklumkan
keberadaan kita.
2. Alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan
perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antar individu.
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Bahasa merupakan salah satu unsur
kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar
berkenalan dengan orang-orang lain.
4. Alat mengadakan kontrol sosial. Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam
usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga
mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi
dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami
dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan
inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu,mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan
berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan menemukan jawaban. Akan
tetapi, kehidupan yang penuh dengan teka-teki kadangkala menyenangkan, membingungkan
dan menyulitkan langkah kita untuk memecahkannya. Dari sini teka-teki bisa menutrisi
kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan dan mengasah kemampuan
otak. Teka-teki silang akhirnya dalam kegunaanya pun berkembang sampai ke dalam ranah
pendidikan. Materi-materi pelajaran yang ada disekolah pun dimasukkan di dalamnya. Maka
dalam proses pembelajaran, strategi pembelajaran crossword puzzle menjadi sebuah model
strategi pembelajaran alternatif yang dapat digunakan oleh guru kepada siswa-siswinya
sebagai suatu pembelajaran yang kreatif, imajinatif dan menyenangkan.
Penguasaan kosa kata yang cukup, penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Kosa
kata adalah kata-kata yang dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya.
Seseorang harus punya kosa kata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan di
dengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa dipahami oleh orang
lain.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran
penulis kepada para pembaca yang ingin mengembangkan makalah ini adalah diharapkan
menambah penjelasan atau pun pengertian tentang Penelitian Tindakan Kelas terkhusus
tentang crossword puzzle didalam penguasaan vocabulary (kosa kata), sehingga memberikan
gambaran secara lebih lengkap dan nyata tentang metode penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Danarti, D. (2008). 50 Games For Fun Belajar Bahasa Inggris dengan Lebih Menyenangkan.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Hisyam, Bermawy & Sekar Ayu, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Center for
Teaching Staff Development, 2008).
Keraf, Gorys (2001). Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2009). Strategi Pembelajran Bahasa . Bandung: PT.
Rosda Karya.
Philip E. Johnson, Bukan Cara Belajar Biasa; Fifty Nifty Ways; To Help Your Child
Becomea Better Learner, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2004).
Soeparno. (1988). Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs www.siaksoft.com. 06/11/2018.
Sumantri, M. dan Permana, J. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Maulana.

Anda mungkin juga menyukai