Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINI

RISET (MR) MK.


FILSAFAT
PENDIDIKAN

Skor Nilai :

PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH SDN 084082 SIBOLGA

NAMA MAHASISWA : DANIS SHAFWAN SALFRIAN (5203122016)

IMAM KANA PUTRA (5201122009)

SARTIKA YULIANTI PAKPAHAN (5203122018)

DOSEN PENGAMPU : FAHRUR ROZI, S.Pd, M.Pd.

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DESEMBER 2020
EXCECUTIVE SUMMARY
Pada tanggal 19 desember 2020 salah satu rekan kelompok kami melakukan
sebuah penelitian ke sebuah sekolah dasar yaitu SDN 084082 Sibolga mengenai
kurikulum 2013 yang telah diterapkan di seklah tersebut. Dalam penelitian ini kami
melakukan sebuah wawancara langsung dengan sakah satu guru atau tenaga
pendidik di sekolah tersebut. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini ialah
dengan menulisnya di sebuah catatan kecil. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk
mengetahui perkembangan kurikulum 2013 di salah satu sekolah dasar yaitu SDN
084082 Sibolga.

i
KATA PENGANTAR
Assalammu alaikum wr.wb

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mini riset yang berjudul
“(judul)”.

Dari penulisan mini riset yang berjudul “(judul)” penulis berharap dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan kita. Jika dalam penulisan tugas mini riset ini
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada pembaca
serta dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan saya memohon maaf yang
sebesar besarnya atas koreksi koreksi yang telah dilakukan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas mini riset ini dapat
bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata wassalammu alaikum
wr.wb.

ii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY.........................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar belakang masalah..............................................................................1
B. Identifikasi masalah.....................................................................................1
C. Pembatasan masalah..................................................................................1
D. Rumusan masalah.......................................................................................2
E. Tujuan penelitian.........................................................................................2
F. Manfaat penelitian.......................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...................................................................................................3
A. Aliran aliran filsafat pendidikan berlandaskan Pancasila............................3
B. Konsep dan nilai nilai filsafat pendidikan.....................................................4
C. Kerangka berpikir.........................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................6
METODE SURVEY...................................................................................................6
A. Tempat dan Waktu survey...........................................................................6
B. Subjeck Survey............................................................................................6
C. Teknik Pengambilan Data...........................................................................6
D. Instrumen survey.........................................................................................6
E. Teknik Analisis Data....................................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................7
A. Gambaran Hasil Survey...............................................................................7
B. Pembahasan..............................................................................................10
C. Temuan Lapangan.....................................................................................12
Pada sekolah SD Negeri 084082 peneliti menemukan temuan lapangan sebagai
berikut:.................................................................................................................12
BAB V......................................................................................................................13

iii
PENUTUP...............................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN..............................................................................................................15

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Sejak tahun pengajaran 2014/2015 kurikulum 2013 telah serentak


dilaksanakan di seluruh sekolah indonesia namun masih ada beberapa
persoalan bahwa tidak semua guru mendapatkan kesempatan untuk
sosialisasi atau pemahaman tentang kurikulum 2013, tidak semua guru
yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan tentang
pemahaman kurikulum 2013 bisa menjelaskan kembali kepada teman atau
rekan seangkatannya tentang kurikulum 2013 yang sebenarnya. Bahkan
ada 3 guru yang sudah mengikuti pelatihan tersebut tetap saja tidak bisa
menjlaskan apa itu kurikulum 2013.

Seorang ahli bernama mulyana menyatakan bahwa perubahan kurikulum


KTSP ke kurikulum 2013 karena banyak perubahan makna kehidupan
dalam masyarakat seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi.

Berdasarkan permasalahan diatas maka pada pembahasan akan


dijelaskan mengenai apakah yang menjadi landasan filosofis kurikulum
2013 dan mengapa harus aliran filsafat yang dibahas.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sedikit pada lata


belakang masalah, maka dalam hal ini masalah yang dapat diidentifikasi
adalah :

1. Guru kurang menguasai sistem pembelajaran K 13.


2. Gaya belajar yang kurang berkreasi.

C. Pembatasan masalah

Untuk mempermudah dalam memahami ruang lingkup permasalahan


dalam penelitian ini, maka kami membatasi masalah berdasarkan
identifikasi masalah diatas maka permasalahan ini dibatasi hanya pada

1
“pemahaman dan penerapan kurikulum 2013 oleh guru di sekolah SDN
084082 Sibolga”.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat disimpulakan


rumusan masalah nya yaitu :
1. Kegiatan belajar yang dilakukan guru.
2. Sikap atau respon yang diberikan oleh guru.
3. Perencanaan yang dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.

E. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013 dan
bagaimana penerapannya pada setiap sekolah, khususnya pada SDN
084082 Sibolga.
2. Melatih mahasiswa dalam melakukan sebuah penelitian.
3. Sebagai syarat penyelesaian tugas mini riset yang telah ditugaskan
pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.

F. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013.
2. Dapat mengetahui betapa berpengaruhnya perubahan kurikulum KTSP
ke kurikulum 2013 pada pendidikan.
3. Berdasar pembahasan pada latar belakang maka dapat disimpulkan
bahwa kita dapat mengetahui bahwa tidak semua guru tahu dan
memahami apa itu kurikulum 2013.
4. Menjadikan penelitian tersebut sebagai pengalaman untuk penelitian
berikutnya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aliran aliran filsafat pendidikan berlandaskan Pancasila

1. Definisi filsafat pendidikan pancasila


Filsafat pendidikan pancasila adalah sistem negara yang menyatakan
perwujudan nilai dan jiwa pancasila yang dapat melestarikan
kebudayaan, martabat, dan kepribadian.
2. Pandangan filsafat pendidikan terhadap pendidikan
Filsafat mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis
sehingga menjadikan manusia berkembang, maka dalam hal ini telah
dituangkan juga ke dalam sistem pendidikan yaitu agar mencapai tujuan
pendidikan maka dibentuklah sebuah kurikulum pendidikan.
3. Dasar penyelenggaraan pendidikan nilai nilai pancasila
Dasar pendidikan di Indonesia berdasarkan pada pancasila dan UUD
1945. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan pendoman
kehidupan berbangsa dan benegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis atau landasan konstitusional
pemerintahan negara republik Indonesia.
4. Aliran aliran filsafat pendidikan
a. Filsafat pendidikan idealisme
Aliran ini memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi
dan bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera
adalah tidak pasti dan tidak lengkap.
b. Filsafat pendidikan realisme
Aliran ini memandang realita secara dualistis. Aliran ini berpendapat
bahwa hakekatt realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani.
c. Filsafat pendidian materialisme
Aliran ini berpendapat bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan
rohani, spiritual atau supernatural.

3
d. Filsafat pendidikan pragmatisme
Aliran ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli namun berpangkal
pada filsafat empirisme Inggris yang berpendapat bahwa manusia
dapat mengetahui apa yang manusia alami.
e. Filsafat pendidikan progresivisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa
kini mungkin tidak benar di masa mendatang.
f. Filsafat pendidikan esensialisme
Aliran berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak
standar standar intelektual dan moral diantara kaum muda.
g. Filsafat pendidikan perenialisme
Pandangan aliran ini yaitu bahwa pendidikan sebagai jalan kembali
atau mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti masa
lampau yang dianggap ideal.
h. Filsafat pendidikan rekostruksionisme
Aliran ini merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme, gerakan
ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahw akaum progresif
hanya memikirkan dan melitbatkan diri dengan masalah masalah
masyarakat yang ada sekarang.

B. Konsep dan nilai nilai filsafat pendidikan

1. Nilai nilai pendidikan berdasarkan pancasila


a. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama dapat dijadikan pembelajaran beberapa nilai.
Contohnya toleransi dalam agamayang selama ini hanya wacana
dan sulit untuk dilaksanakan dikarenakan berhenti paa tataran
wacana kognitif. Sekolah harusnya mampu mencoba untuk
menguraikan sila pertama menjadi bahan bahan nilai pendidikan
berkarakter, misalnya toleransi.
b. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Salah satu faktor dalam pendidikan karakter adalah kemampuan
untuk memberikan apresiasi kepada orang lain. Melalui kegiatan
praktis misalnya kerapian, kebersihan diri, dan ketekunan.

4
c. Nilai persatuan Indonesia
Karakter persatuanyang mendasar adalah cinta tanah air, karakter
ini dapat dibangun dengan membangun krativitas siswa, tentu
dengan masih membawa ciri khas kebudayaan daerah.
d. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Siswa dapat dikenalkan dengan prosedur yang benar dan sesuai
aturan atau asas yang berlaku. Hal ini bukan untuk mengajak siswa
menjaid pribadi yang semata patuh, namun mengajak mereka
menjadi pribadi yang taat.
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Manusia yang berkarakter salah satu indikasinya adalah mampu
berjuang untuk sesama, bukan untuk dirinya sendiri. Itulah yang
dimaksud dengan keadilan sosial. Dalam sekolah, guru haruslah adil
dengan siswa siswa nya tanpa membeda bedakan antara siswa
yang satu dengan siswa lainnya.

C. Kerangka berpikir

1. Membuat kelompok penelitian


2. Menentukan tema penelitian
3. Menentukan judul penelitian
4. Membuat pertanyaan
5. Melakukan penelitian
6. Membuat catatan kecil
7. Mengumpulkan data data penelitian
8. Menginput data tersebut ke ms. Word

5
BAB III
METODE SURVEY
A. Tempat dan Waktu survey

1. Lokasi / Tempat survey


Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri 084082 sibolga selatan yang
berlokasi di JL t ben yer sigunggung, sibolga selatan Tahun Ajaran 2020
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada jumat 18 Desember 2020 di SD Negeri
084082 sibolga selatan

B. Subjeck Survey

Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu tenaga pendidik (Guru) di SD
084082 sibolga selatan yang bernama Ibu Esnita Sihombing S.pd.

C. Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan atau analisis daa yang digunakan untuk mengatasi


permasalahan yang ditujukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
yang dimana bertujuan untuk memaparkan kemampuan anda dalam
mengerap system pemnelajaran yang di sampaikan pada guru berbasis
kurikulum 2013. Dengan melakkan observasi maka kita mengetahui
kemampuan siswa terhadap materidan sebagai informasi mengambill
pertimbangan dalam memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada.

D. Instrumen survey

a) Adapun alat yang digunakan


1. Camera handphone
2. Lembar wawancara
b) Jumlah pelaksana
 1 orang (perwakilan)
 1 orang (narasumber)
c) Pelaksana teks

6
Pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
1. Dilakukan dengan meminta persetujuan untuk memasuki kelas
2. Meminta izin kepada guru yang bersangkutan untuk
melaksanakan observasi
3. Mengenalkan diri
4. Memulai melakukan pencatatan hasil observasi
5. Merangkum dan mengulai data

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data data kualitatif meruakan teknik analisis yang berfokus
pada informasi non numeric dengan asas filsafat positivism. Pada
penggunaan teknik analisis kualitatif ini lumrahnya membahas secara
konseptual terhadap suatu permasalahan dan tidak terganggu dengan data
data angka.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Hasil Survey

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui aliran pendidikan yang
diterapkan di SD 084082 dengan melihat kinerja tenaga pendidik dewan
guru di dalam sekolah serta mengetahui apakah cara mengajar, sikap,
serta perencanaan sesuai dengan peraturan dan apakah yang dilakukan itu
efektif dilaksanakan di sekolah.
ISI PENTANYAAN WAWANCARA
§ Pertanyaan ke-1 : Apakah setiap mengajar bapak mempersiapkan diri
dalam penguasaan materi?
§ Pertanyaan ke-2 : Apakah bapak mengoptimalkan dan mengelola proses
pembelajaran di kelas untuk menghasilkan output yang bermanfaat?
§ Pertanyaan ke-3 : Apakah bapak membantu siswa yang kesulitan dalam
belajar?

7
§ Pertanyaan ke-4 : Apakah bapak mengoptimalkan penggunaan
alat/sarana pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar?
§ Pertanyaan ke-5 : Bagaimana keadaan kelas dan siswa tempat bapak
mengajar?
§ Pertanyaan ke-6 : Ketika melakukan PBM di kelas, apakah bapak
menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran apa
yang bapak terapkan?
§ Pertanyaan ke-7 : Kesulitan atau kendala-kendala apa saja yang sering
bapak temui saat pelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran?
§ Pertanyaan ke-8 : Bagaimana dukungan orang tua dan media
pengajaran terhadap pembelajaran siswa?

HASIL WAWANCARA
§ Pertanyaan ke-1 : Saya sering mempersiapkan diri dalam penguasaan
materi pelajaran sebelum pembelajaran dimulai agar siwa-siswa mampu
aktif dalam proses belajar mengajar dan dapat mengembangkan
potensialnya.
§ Pertanyaan ke-2 : Saya kadang-kadang mengelola proses pembelajaran,
dikarenakan banyaknya kelas untuk mata pelajaran yang berada di sekolah
tersebut. Mereka melakukan itu hanya sesekali, sesuai dengan KTSP 2006
(masih menggunakan KTSP 2006).
§ Pertanyaan ke-3 : Saya sering membantu siswa yang kesulitan dalam
belajar, dengan melakukan pendekatan dengan individu tersebut dan
memberikan bimbingan sesuai dengan latar belakang siswa.
§ Pertanyaan ke-4 : Saya kadang-kadang menggunakan sarana prasana
yang berada di sekolah tersebut, dikarenakan padatnya aktivitas yang
dilakukan oleh siswa-siswi di sana. Sehingga lebih kurang, mereka
melakukan hal-hal yang sesuai dengan peraturan.
§ Pertanyaan ke-5 : Berdasarkan sistem kurikulum baru yang ditetapkan
pemerintah, maka jumlah murid disekolah kami masing-masing berjumlah
30 orang per kelas dan suasana pembelajaran dikelas tergolong kondusif
ketika PBM berlangsung.

8
§ Pertanyaan ke-6 : Penerapan model-model pembelajaran yang saya
lakukan dikelas seperti yang saya katakan tadi bergantung pada materi
yang saya ajarkan dan tentunya langkah-langkahnya pun bergantung pada
model pembelajarannya. Langkah-langkahnya harus sesuai dengan
modelnya. Misalnya model jigsaw, saya pertama sekali membentuk dan
membagi kelompok yang heterogen dulu yang mana nantinya ada
kelompok ahli dan ada kelompok asal, saya mengkombinasikan antara
siswa yang pandai, sedang dan kurang. Setelah itu saya berikan materi
pelajaran bagi masing-masing kelompok untuk didiskusikan kemudian,
masing-masing siswa dari dari kelompok asal saya gabungkan menjadi
kelompok ahli yang akan menjelaskan materi yang ia pelajari. Begitu
seterusnya sampai semua siswa benar-benar mengerti materi yang saya
berikan.
§ Pertanyaan ke-7 : Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari dua
sisi. Yang pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana dari sekolah
yang kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa
yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran atau malu-
malu kalau misalnya bergabung dengan teman-temannya yang lain,
mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas sehingga ada
beberapa siswa yang agak canggung dan kebingungan ketika saya
menerapkan model pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih
banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran
sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya
karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 2x45 menit, dengan kata
lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang
membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau dari segi sarana dan prasaran
mungkin karena sekolah kami belum termasuk ditengah kota besar
sehingga fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup
menyulitkan ketika saya ingin menerapkan beberapa model pembelajaran
tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika ingin
mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya bawakan.
§ Pertanyaan ke-8 : Itu yang paling penting nak. Jadi dukungan orang tua
itu sangatlah penting dalam pendidikan terutama dalam proses belajar

9
mengajar. Jadi maksudnya bagaimana kita bisa membina komunikasi
antara pihak pendidik atau pihak sekolah dengan wali murid untuk
menciptakam kekeluargaan.

B. Pembahasan

Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum yang


dikenalkan berbagai aliran filsafat. dalam kajian filsafat pendidikan pada
umumnya, setiap aliran diatas memiliki orientasi yang berbeda-beda
sehingga dalam pengembangan kurikulum senantiasa berpijak pada aliran
– aliran filsafat tertentu. Tetapi, nampaknya SD Negeri 084082
menggunakan 5 aliran filsafat yaitu, Perenialisme, essensialisme,
eksistensialisme, progresivisme, dan rekonstrutivisme dan menerapkannya
dengan cara menggabungkan kelima aliran pendidikan tersebut.
LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM 2013
Untuk mempermudah pemahaman tentang aliran apa yang dianut oleh
kurikulum 2013 akan di tinjau landasan filosofis kurikulum 2013
berdasarkan Buku dokumen kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh
Kemdikbud RI tahun 2012.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban
bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap
potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta
bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dankehidupan bangsa di masa mendatang.

PENDIDIKAN BERAKAR PADA BUDAYA BANGSA.

10
Proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi
peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang
budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya
di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya
dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta
didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan
dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota
umat manusia. Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi
keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa
yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena itu, konten
pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar
bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini
dan akan berkelanjutan ke masa mendatang.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan
apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan
pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas
dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan
budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi
kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa
depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan
formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling
tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan
yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan
dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta
bertanggungjawab di masa mendatang.

11
HAMBATAN DALAM PENGAJARAN
Fakor internal
Kurangnya motivasi, minat, perhatian, kepercayaan diri serta kebiasaan
belajar dari siswa itu sendiri, sehingga guru sulit untuk memahai satu
persatu latar belakang siswa yang berbeda dan juga cara belajar yang
sesuai.
Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari
bawahan, terlalu banyak tekanan. Faktor tersebut mempengaruhi siswa
sehingga guru kesulitan dalam proses belajar mengajar.

C. Temuan Lapangan

Pada sekolah SD Negeri 084082 peneliti menemukan temuan lapangan


sebagai berikut:

1. Guru mengalami kesulitan dalam memahami kurikulum 2013


2. Guru mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013 untuk
proses belajar dan mengajar
3. Siswa masih ada beberapa siswa yang masih kurang percaya diri ketika
mengikuti pembelajaran atau malu-malu, mungkin karena tidak terbiasa
dengan diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak
canggung dan kebingungan ketika saya menerapkan model
pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu
monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-
kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya karena waktu
pembelajarannya rata-rata hanya 2x45 menit, dengan kata lain, waktu
untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang
membutuhkan waktu yang agak lama.
4. Dari segi sarana dan prasaran mungkin karena sekolah kami belum
termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang
memadai sehingga cukup menyulitkan ketika saya ingin menerapkan
beberapa model pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya
infokus ketika ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya
bawakan.

Sebetulnya kurikulum 2013 ini sangat baik untuk pemahanman anak.


Kurikulum 2013 ini memang di harapkan untuk menciptakan suasana dimana
siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Mungkn karena guru maupun
12
siswa belum terbiasa menggunakan kurikulum 2013 sehingga mereka kesulitan
menerapkan kurikulum 2013 ini dalam proses belajar mengajar.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di atas,


maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, SD Negeri 084082 menggunakan 5
aliran filsafat yaitu:
1. Perenialismeyaitu bahwa pendidikan sebagai jalan kembali atau
mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti masa lampau yang
dianggap ideal.
2. EssensialismeAliran berpendapat bahwa pergerakan progresif telah
merusak standar standar intelektual dan moral diantara kaum muda.

3. Eksistensialisme
4. ProgresivismeAliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar
pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang.
5. rekonstruksionismeiAliran ini merupakan kelanjutan dari gerakan
progresivisme, gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahw
akaum progresif hanya memikirkan dan melitbatkan diri dengan
masalah masalah masyarakat yang ada sekarang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran kepada


dewan guru untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana di sekolah untuk
meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan supaya dapa menerapkan
aliran pendidikan secara bijaksana sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan efektif.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://amp.kompas.com/edukasi/read/2010/12/06/11371340/~Edukasi~News?
amp=1&page=2

14
LAMPIRAN
Berikut dokumentasi lampiran foto saat penelitian :
1. Halaman sekolah

2. Saat melakukan wawancara

15
3. Foto salah satu kelas

4. Ruangan kelas

16
17

Anda mungkin juga menyukai