Anda di halaman 1dari 12

“Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran Daring”

Dosen Pengampuh: Uli Basa Sidabutar S. Kom, M. Pd

Disusun Oleh :

1. Lala Pratiwi : 5191131004


2. Muhammad Sulaiman : 5191131003
3. Muhammad Ryanda Syahputra : 5193131012
4. Agung Manalu : 5193331010
5. Muara Hasiholan Simarangkir : 5192131002
6. Daniel Anugrah Hutauruk : 5193131013

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
TA 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan Mini
Riset ini dengan judul “Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Daring”. Mini
Riset ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar , semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa Mini Riset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam Mini
Riset yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 9 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 5
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP .................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pandemic covid 19 yang mewabah kepenjuru dunia tak terkecuali Indonesia memberikan
dampak perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan.Hampi seluruh sector kehidupan
terdampak dari pandemic ini. Kebijakan Work From Home yang diterapkan pemerinta guna
memutus rantai penyebaran corona virus ini dengan upaya penerapan social distancing dan
fisical distancing mengakibatkan adanya perubahan gaya hidup yang baru. Dalam hal ini
terkhusus pada sector pendidikan. Yang mana menghantarkan pelaksanaan proses belajar
mengajar menjadi suatu pola yang baru.

Pendidikan yang identic dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka secara langsung,
adanya interaksi antar siswa, guru dan lingkungan belajar secara langsung kini haruslah
megalami perubahan yang cukup signifikan.Sepeti kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kemenikbud pada tahun ajaran baru 2020 menerapkan system pembelajaran jarak jauh
(PJJ).Tentu saja ini menjadi hal yang baru dalam dunia pendidikan. Semua pihak yang
terlibat dalam pendidikan harus cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada, baik guru
siswa maupun orangtua harus mampu beradtasi dengan cara belajar yang baru melalui system
pembelajaran jarak jauh.

Hal ini tentu saja akan membawa pengaruh tersendiri terhadap teknis pelaksanaan
pembelajaran. Terbatasnya interaksi yang dapat dilakukan menjadi kendala terseniri dalam
pelaksanaan pembelajaran.Terkhusus pada pembelajaran Matematika. Proses pembelajaran
Matematika menurut teori Bruner melewati tiga tahapan, yakni pembelajaran kongkrit semi
kongkrit dan abstrak. Tentunya harus adanya perubahan dan inovasi yang harus dilakukan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Mulai dari penggunaan media pembelajaran
dan perancangan model pembealjaran yang tepat. Ditambah lagi karakteristik belajar siswa
sekolah dasar adalah senang belajar secara langsung, senang bergerak, senang bealajar sambil
bermain, dam senang belajar secara berkelompok. Hal ini akan menjadi terbatas saat
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Selain itu peran orangtua juga lebih dibutuhkan secara
ektra dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung.Oleh itu tidak hanya guru,
namun orangtua juga dituntut untuk mampu melakukan adaptasi terhadap pola pembelajaran

1
yang baru ini. Terkhusus bagi siswa, yang terbiasa dengan bimbingan secara langsung pasti
akan mengalami proses adaptasi yang cukup sulit.

Oleh itu atas penjabaran tersebut, tim penulis membut analisa terhadap permasalahan ini
dengan mencoba menganalisa permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran daring
terkhusus pada pembelajaran matematika sd. Mulai dari hambatan yang dirasakan guru, siswa,
maupun orantua dalam mensingkronisasi proses pelaksanaan belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai
berikut.

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemic?


2. Bagaimana pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran daring?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dari berbagai sumber


2. Untuk menganalisa dampak yang ditimbulkan ari pandemic terhadap pelaksanaan
pembelajaran
3. Untuk mengetahui pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran daring

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menambah wawasan bagi penulis terhadap pelaksanaan pembelajaran dimasa


pandemic
2. Menambah sikap kritis penulis terhadap kemampuan analisa permasalahan dari
keadaan yang terjadi
3. Menambah wawasan pembaca terhadap pelaksanaan pembelajaran dimasa
pandemic

2
BAB II

KAJIAN TEORI

Pandemi (COVID-19) mengharuskan diadakannya lockdown (tidak boleh


meninggalkan tempat tinggal) kerja dari rumah, belajar dari rumah. Siswa hanya belajar dari
rumah melalui kelas online, guru menjelaskan dan memberi materi melalui grup whatsapp
dan siswa mengerjakan tugas secara mandiri di rumah masing-masing. Hal ini yang membuat
siswa menjadi malas dan susah belajar,karena keadaan yang mengharuskan untuk belajar dan
mengerjakan tugas secara mandiri hanya bimbingan dan pantauan dari orang tua, guru
mengamati dari jauh melalui tugas yang telah dikerjakan siswa. Situasi saat ini membuat
siswa sulit untuk memahami konsep dan memahami materi yang diberikan.
Keterampilan proses perlu dilakukan di masa pandemi covid-19, karena keadaan saat
ini mengharuskan siswa untuk mandiri, belajar dirumah sendiri, memahami materi sendiri.
Masa pandemi covid-19 guru menggunakan keterampilan proses pada kelas online agar siswa
mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.Keterampilan proses adalah
pendekatan yang mengarahkan kepada pengembangan kemampuan fisik dan mental, yang
pada dasarnya dimiliki oleh siswa dalam wujud potensi yang belum terbuka secara jelas
(Elisa, dkk, 2016, hal. 175).
Menurut Zapalska (2006) jika seorang siswa tertentu belajar terbaik dengan cara
tertentu, ia harus dihadapkan pada berbagai pengalaman belajar untuk menjadi pembelajar
online yang lebih fleksibel. Menurut Drago (2004) Temuan menunjukkan bahwa siswa online
lebih cenderung memiliki gaya belajar visual dan baca tulis yang lebih kuat.
Pendekatan proses atau keterampilan proses merupakan cohtoh pendekatan yang
berorientasi pada peserta didik. Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan
kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan
konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai
seseorang bila akan melakukan penelitian. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan
pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,
termasuk kreativitias.
Pendekatan Keterampilan Proses adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan
perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan

3
kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik). Pengertian lain
tentang pendekatan keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang agar
peserta didik dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori
dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah peserta didik sendiri.

4
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Mini Riset ini dibuat dengan jenis penelitian Studi Literatur. Data-data yang dikumpulkan
dalam karya tulis ini diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen serta halaman web
resmi yang diperoleh dari fasilitas internet.

2. Metode Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan pada Mini Riset ini menggunakan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari internet dalam bentuk jurnal, e-book, dan artikel online.

3. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode
ini adalah metode yang berbentuk studi kasus yang mencoba menggambarkan dan
menganalisis data mulai tahap pengumpulan, penyusunan data dilanjutkan dengan
analisis dan interpretasi terhadap data.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

Keaktifan belajar siswa adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif
secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung. Selama pembelajaran daring,
keaktifan belajar siswa tidak sepenuhnya dapat dicapai sesuai dengan indikator keaktifan
belajar. Hal ini diakibatnya karena adanya faktor kendala selama pembelajaran daring
dilaksanakan seperti kurangnya alat peraga dan terbatasnya akses internet.

Pendekatan proses atau keterampilan proses merupakan cohtoh pendekatan yang


berorientasi pada peserta didik. Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan
kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan
konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai
seseorang bila akan melakukan penelitian. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan
pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,
termasuk kreativitias.
Pendekatan Keterampilan Proses adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan
perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan
kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik).
Dunia pendidikan harus kembali mengajarkan cara belajar (Learning How to Learn),
bukan Learning What to Learn (belajar tentang sesuatu). Semua ini tercermin dari isi
pembelajaran daring ini di mana awalnya para guru masih berkutat tentang konten atau
materi yang dibuat untuk memberi tahu peserta didik daripada membiarkan mereka untuk
mencari tahu sendiri.
Dengan adanya internet peserta didik dapat belajar untuk tahu, belajar untuk
melakukan, belajar untuk menjadi sesuatu, dan belajar untuk hidup bersama dengan
pendekatan yang sangat berbeda di masa pra internet di mana guru menjadi satu-satunya
sumber belajar. Para pendidik cukup memfasilitasi bagaimana peserta didik dapat mencari
tahu sumber belajar yang dapat dipercaya, bukan hoax, dan bukan sekedar opini seseorang
yang kredibilitasnya masih diragukan.
Jika para pendidik dan orangtua memahami bahwa keterampilan-keterampilan
tersebut yang dibutuhkan untuk dikembangkan dalam diri para peserta didik dalam
menghadapi tantangan di abad ke-21 ini, maka model pembelajaran dapat diarahkan agar
6
bermuara ke sana. Misalnya selama masa belajar di rumah ini peserta didik dapat diarahkan
untuk mencari pemecahan masalah yang berhubungan dengan Covid-19. Solusinya bisa dari
sisi kesehatan, pangan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Solusi yang ditawarkan harus memiliki landasan teori yang kuat dan bukan sekedar ide
liar; di sinilah letak peserta didik akan belajar mencari tahu. Solusi tersebut harus dikerjakan
secara kelompok walaupun tidak bertemu tatap muka. Solusi yang ditawarkan harus
dipresentasikan dalam bentuk video dan diunggah ke media sosial seperti Youtube,
Facebook, Linkedin, Line, ataupun yang lain. Penilaian akan berdasarkan
jumlah views (berapa kali ditonton), berapa jempol (like),dan berapa banyak
komentar/interaksi yang muncul dari unggahan tersebut.
Untuk itu keberhasilan pembelajaran daring tersebut perlu adanya kerjasama sinergis
antara guru, sekolah, orang tua, dan peserta didik. Sekolah perlu menaruh kepedulian kepada
orang tua peserta didik yang tidak mampu membeli kuota atau tidak memiliki ponsel
memadai dengan memfasilitasi, agar pembelajaran daring bisa berjalan optimal.
Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini
tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini perlu
membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem
pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis,
terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orang tua dengan sekolah agar putra-
putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

7
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan yang menekankan pada


penumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik
agar mereka mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal baru yang
bermanfaat baik berupa fakta,konsep maupun pengembangan sikap dan nilai. Ditinjua dari
tujuannya pendekatan keterampilan proses diharapkan mampu memotivasi dan mendorong
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran,karena pada hakikatnya
keterampilan proses ini siswa sendiri lah yang harus mencari dan menemukan konsep
tersebut.

B. Saran

Dalam pelaksananaan pendekatan keterampilan proses ini kami sebagai calon guru
berharap agar dalam mengimplementasikan pendekatan ini dibutuhkan peran maksimal
dari seorang guru untuk membuat persiapan yang matang sebelum
mengimplementasikannya guna mengkordinir,memfasilator serta membimbing peserta
didik agar pendekatan ini terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/05/pendekatan-keterampilan-proses.html
http://massofa.wordpress.com/2011/08/16/pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar-
mengajar/

http://safnowandi.wordpress.com/2012/11/15/pembelajaran-keterampilan-proses/

Halal Rizqon, Syah.2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial & Budaya.Vol 7(5).

Anda mungkin juga menyukai