Anda di halaman 1dari 12

KUALITAS DAYA LISTRIK

Tugas Kelompok 10
06 September 2021

Nama Kelompok : Agung Manalu (5193331010)


Arnold Silitonga (5193331012)
Arjun Silitonga (5193331006)
Kelas : Pendidikan Teknik Elektro B
Mata Kuliah :EKONOMI TENAGA LISTRIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa
menyusun atau menyelesaikan tugas Makalah kelompok 10 ini. Penulisan
makalah ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi
tugas KKNI pada mata kuliah Ekonomi Tenaga Listrik.
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan Dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan
tugas Makalah kelompok ini hingga selesai.

Medan 09,06 2021

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2
A.Konsep Kualitas Daya Listrik 2
B. Jenis – Jenis Permasalahan Kualitas Daya Listrik 3

C. .Pengukuran dan Monitoring Kualitas Daya 4

D. Tujuan Monitoring Kualitas Daya Listrik 5

E. .Identifikasi Permasalahan Kualitas Daya Listrik 7

BAB III PERTANYAAN 8

BAB IV KESIMPULAN 8
BAB V DAFTAR PUSTAKA 9

Iii
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang

Isu kualitas suplai daya listrik menjadi sesuatu yang sangat penting bagi
pengelola dan pengguna energi listrik. Peningkatan penggunaan peralatan elektronik
seperti komputer, kendali dijital dan peralatan sensitif lainnya telah meningkatkan
kekhawatiran terhadap kemungkinan munculnya gangguan pada sistem pemasok
energi listrik yang digunakan. Analisis terbaru oleh the Electric Power Research
Institute (EPRI) memperkirakan bahwa masalah kualitas daya menimbulkan kerugian
mencapai ± US$15-24 billion/tahun di USA. Di Indonesia persoalan ini juga menjadi
sebuah masalah yang harus ditangani segera. Tudingan bahwa ketidak efisienan
dalam penyediaan dan pengelolaan energi listrik tidak lepas dari persoalan kualitas
daya listrik. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengidentifikasi, menentukan
penyebab dan mengeliminasi masalah-masalah yang dapat menyebabkan
menurunnya kualitas daya suatu sistem tenaga listrik.
Terminologi kualitas daya listrik mengacu pada phenomena yang sangat variatif
yang memiliki karakteristik tegangan dan arus pada satu satuan waktu dan lokasi
yang berbeda dalam sebuah sistem tenaga listrik (Styvaktakis, Bollen and Gu, 2000,
p.2681-2682). The International Electrotechnical Commission (IEC) mengklasifikasi
berbagai tipe gangguan yang mempengaruhi kualitas daya listrik. Untuk dapat
menentukan masalah kualitas daya suatu sistem tenaga listrik dan menentukan
metode yang paling tepat guna mengurangi masalah kualitas daya dibutuhkan
pengumpulan data yang mencakup besaran-besaran arus, tegangan, kejadian,
frekuensi kejadian, tempat kejadian, gangguan-gangguan dan lokasi pengukuran
(Gu, Bollen and Styvaktakis, 2000, p.2943–2944). Kejadian dan frekuensi kejadian
sistem tenaga adalah catatan atau hasil observasi dari pengukuran arus atau
tegangan yang melebihi batasan pengukuran yang telah ditetapkan. Gangguan
sistem tenaga adalah catatan arus atau tegangan yang dapat menyebabkan reaksi
pada peralatan elektrik yang terpasang pada lokasi pengukuran (Styvaktakis, Bollen
and Gu, 2000, p. 60–62).

B.Permasalahan
1. Apa yang di maksud dengan Daya Listrik?

2.Jenis Jenis Permasalahan pada Daya Listrik

3.Mengapa kualitas daya listrik di perlukan?

1
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Konsep Kualitas Daya Listrik


Perhatian terhadap kualitas daya listrik ini semakin meningkat seiring dengan
peningkatan penggunaan energi listrik dan utilitas kelistrikan. Istilah kualitas daya
listrik telah menjadi isu penting pada industri tenaga listrik sejak akhir 1980-an. Istilah
kualitas daya listrik merupakan suatu konsep yang memberikan gambaran tentang
baik atau buruknya mutu daya listrik akibat adanya beberapa jenis gangguan yang
terjadi pada sistem kelistrikan (Roger C. Dugan, 2004).
Terdapat empat alasan utama, mengapa para ahli dan praktisi di bidang tenaga listrik
memberikan perhatian lebih pada isu kualitas daya listrik (Roger C. Dugan, 2004),
yaitu :
1. Pertumbuhan beban-beban listrik dewasa ini bersifat lebih peka terhadap
kualitas daya listrik seperti sistem kendali dengan berbasis pada
mikroprosesor dan perangkat elektronika daya.
2. Meningkatnya perhatian yang ditekankan pada efisiensi sistem daya
listrik secara menyeluruh, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan
penggunaan peralatan yang mempunyai efisiensi tinggi, seperti
pengaturan kecepatan motor listrik dan penggunaan kapasitor untuk
perbaikan faktor daya. Penggunaan peralatan – peralatan tersebut dapat
mengakibatkan peningkatkan terhadap tingkat harmonik pada sistem
daya listrik, di mana para ahli merasa khawatir terhadap dampak
harmonisa tersebut di masa mendatang yang dapat menurunkan
kemampuan dari sistem daya listrik itu sendiri.
3. Meningkatnya kesadaran bagi para pengguna energi listrik terhadap
masalah kualitas daya listrik. Para pengguna utilitas kelistrikan menjadi
lebih pandai dan bijaksana mengenai persoalan seperti interupsi, sags,
dan peralihan transien dan merasa berkepentingan untuk meningkatkan
kualitas distribusi daya listriknya.

2
4. Sistem tenaga listrik yang saling berhubungan dalam suatu jaringan
interkoneksi, di mana sistem tersebut memberikan suatu konsekuensi
bahwa kegagalan dari setiap komponen dapat mengakibatkan kegagalan
pada komponen lainnya.
Terdapat beberapa definisi yang berbeda terhadap pengertian
tentang kualitas daya listrik, tergantung kerangka acuan yang digunakan
dalam mengartikan istilah tersebut. Sebagai contoh suatu pengguna utilitas
kelistrikan dapat mengartikan kualitas daya listrik sebagai keandalan, di
mana dengan menggunakan angka statistik 99,98 persen, sistem tenaga
listriknya mempunyai kualitas yang dapat diandalkan. Suatu industri
manufaktur dapat mengartikan kualitas daya listrik adalah karakteristik dari
suatu catu daya listrik yang memungkinkan peralatan-peralatan yang
dimiliki industri tersebut dapat bekerja dengan baik. Karakteristik yang
dimaksud tersebut dapat menjadi sangat berbeda untuk berbagai kriteria.
Kualitas daya listrik adalah setiap masalah daya listrik yang berbentuk
penyimpangan tegangan, arus atau frekuensi yang mengakibatkan
kegagalan ataupun kesalahan operasi pada peralatan-peralatan yang
terjadi pada konsumen energi listrik (Roger C. Dugan, 2004). Daya adalah
suatu nilai dari energi listrik yang dikirimkan dan didistribusikan, di mana
besarnya daya listrik tersebut sebanding dengan perkalian besarnya
tegangan dan arus listriknya. Sistem suplai daya listrik dapat dikendalikan
oleh kualitas dari tegangan, dan tidak dapat dikendalikan oleh arus listrik
karena arus listrik berada pada sisi beban yang bersifat individual, sehingga
pada dasarnya kualitas daya adalah kualitas dari tegangan itu sendiri
(Roger C. Dugan, 2004).

B. Jenis – Jenis Permasalahan Kualitas Daya Listrik


1. Permasalahan kualitas daya listrik disebabkan oleh gejala-gejala atau
fenomena-fenomena elektromagnetik yang terjadi pada sistem tenaga
listrik. Gejala elektromagnetik yang menyebabkan permasalahan
kualitas daya adalah (Roger C. Dugan, 2004) : Gejala Peralihan

3
(Transient), yaitu suatu gejala perubahan variabel (tegangan, arus dan
lain-lain) yang terjadi selama masa transisi dari keadaan operasi tunak
(steady state) menjadi keadaan yang lain.
2. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Pendek (Short-Duration
Variations), yaitu suatu gejala perubahan nilai tegangan dalam waktu
yang singkat yaitu kurang dari 1 (satu) menit.
3. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Panjang (Long-Duration
Variations), yaitu suatu gejala perubahan nilai tegangan, dalam waktu
yang lama yaitu lebih dari 1 (satu) menit.
4. Ketidakseimbangan Tegangan, adalah gejala perbedaan besarnya
tegangan dalam sistem tiga fasa serta sudut fasanya.
5. Distorsi Gelombang, adalah gejala penyimpangan dari suatu
gelombang (tegangan dan arus) dari bentuk idealnya berupa
gelombang sinusoidal.
6. Fluktuasi Tegangan, adalah gejala perubahan besarnya tegangan
secara sistematik.
7. Gejala Perubahan Frekuensi Daya yaitu gejala penyimpangan frekuensi
daya listrik pada suatu sistem tenaga listrik.

8. Gejala Peralihan (Transient), yaitu suatu gejala perubahan variabel


(tegangan, arus dan lain-lain) yang terjadi selama masa transisi dari
keadaan operasi tunak (steady state) menjadi keadaan yang lain.
9. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Pendek (Short-Duration
Variations), yaitu suatu gejala perubahan nilai tegangan dalam waktu
yang singkat yaitu kurang dari 1 (satu) menit.
10. Gejala Perubahan Tegangan Durasi Panjang (Long-Duration
Variations), yaitu suatu gejala perubahan nilai tegangan, dalam waktu
yang lama yaitu lebih dari 1 (satu) menit.
11. Ketidakseimbangan Tegangan, adalah gejala perbedaan besarnya
tegangan dalam sistem tiga fasa serta sudut fasanya.
12. Distorsi Gelombang, adalah gejala penyimpangan dari suatu
gelombang (tegangan dan arus) dari bentuk idealnya berupa

4
gelombang sinusoidal.
13. Fluktuasi Tegangan, adalah gejala perubahan besarnya tegangan
secara sistematik.
14. Gejala Perubahan Frekuensi Daya yaitu gejala penyimpangan frekuensi
daya listrik pada suatu sistem tenaga listrik.

C.Pengukuran dan Monitoring Kualitas Daya


Monitoring atau pemantauan kualitas daya adalah proses
pengumpulan dan pengambilan data, menganalisis, dan
menginterpretasikan data pengukuran tersebut menjadi suatu informasi
yang bermanfaat. Program monitoring kualitas daya dilakukan karena
adanya permintaan untuk meningkatkan kinerja kualitas sistem daya
menjadi lebih baik.
Proses pengumpulan dan pengambilan data yang biasanya dilakukan
dengan tegangan dan arus listrik secara kontinyu tegangan dalam jangka
waktu tertentu. Selama ini proses analisis dan interpretasi dilakukan secara
manual. Tetapi akhir – akhir ini dengan adanya kemajuan dalam bidang
pengolahan data dan kecerdasan buatan memungkinkan guna merancang
dan mengimplementasikan sistem cerdas untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data mentah secara otomatis menjadi informasi yang
berguna sehingga mengurangi campur tangan manusia.

D.Tujuan Monitoring Kualitas Daya Listrik


Obyektivitas dari monitoring kualitas daya sering ditentukan oleh
pemilihan peralatan monitoring yang baik dan presisi, metode untuk akusisi
dan penyimpanan data, serta analisis dan interpretasi data. Beberapa
tujuan dari monitoring kualitas daya adalah :
 Monitoring untuk mengetahui kinerja sistem.
Produsen energi listrik harus memahami dan mengetahui kinerja dari
sistem tenaga listrik yang dihasilkan, sehingga sesuai dengan
kebutuhan konsumen energi listrik yang dilayaninya. Dengan

5
memahami karakteristik kualitas daya yang normal dari sebuah sistem,
maka suatu otoritas pelayanan energi listrik akan dengan cepat
mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan informasi kepada
para konsumen listrik, sehingga konsumen listrik tersebut dapat memilih
dan menggunakan peralatan yang sesuai dengan karakteristik kualitas
daya pada saat itu.
 Monitoring untuk menjelaskan masalah-masalah tertentu.
Suatu bagian atau departemen yang melayani terhadap ketersediaan
energi listrik di lingkungan industri, sering mengadakan monitoring
jangka pendek untuk memecahkan masalah dengan melakukan
pemantauan jangka pendek pada beban – beban yang sering
mengalami gangguan. Monitoring secara berkala ini merupakan modus
reaktif pemantauan kualitas kekuasaan, sehingga hal ini merupakan
suatu langkah yang baik untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan
peralatan yang disebabkan oleh masalah kualitas daya listrik.
 Monitoring sebagai bagian pelayanan kualitas daya yang sempurna.
Produsen listrik saat ini sedang mempertimbangkan untuk menawarkan
layanan tambahan kepada pelanggan. Salah satu layanan tambahan ini
adalah menawarkan tingkat kualitas daya listrik yang berbeda kepada
konsumen sesuai dengan kebutuhan pelanggan tertentu. Penyedia
listrik dan pelanggan dapat bersama-sama mencapai tujuan ini dengan
memodifikasi sistem tenaga listrik dengan pemasangan peralatan
tertentu di lokasi pelanggan. Sehingga pemantauan atau monitoring
menjadi sangat penting untuk menetapkan

ukuran suatu layanan yang berbeda tersebut dan untuk memverifikasi


bahwa pengguna atau pelanggan telah mencapai tingkat kualitas daya
sesuai dengan perjanjiannya.
 Monitoring untuk memprediksi waktu pemeliharaan peralatan
Data monitoring kualitas daya yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
dapat dianalisis untuk memberikan informasi peralatan spesifik yang
berkaitan dengan kinerja sistem tenaga listrik. Pemeliharaan peralatan

6
dapat dikerjakan dengan cepat untuk menghindari kegagalan sistem,
sehingga dapat mencegah gangguan kualitas daya utama yang pada
akhirnya dapat berdampak terhadap sistem secara keseluruhan

E.Identifikasi Permasalahan Kualitas Daya Listrik


Identifikasi masalah dalam kualitas daya listrik harus direncanakan
dengan matang untuk mendapatkan tujuan monitoring kualitas daya yang
tepat sasaran. Identifikasi adalah ini diperlukan dan harus ditetapkan
sebelum survey kualitas daya dilakukan. Beberapa informasi yang
digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kualitas daya listrik.

1. Permasalahan alami, seperti kegagalan peralatan, kesalahan fungsi


dari sistem kendali dan peralatan
2. Karakteristik dari beberapa peralatan yang sensitif terhadap
permasalahan kualitas daya
3. Kapan terjadinya suatu kegagalan dalam sistem tenaga listrik
4. Terjadinya permasalahan atau kegagalan operasi dalam suatu waktu
yang sama
5. Sumber – sumber yang dapat menyebabkan variabel pada kualitas
daya, seperti starting motor, switching kapasitor, penggunaan
peralatan elektronika daya, peralatan yang menghasilkan busur api
6. Kondisi peralatan tenaga listrik yang terpasang
7. Data sistem tenaga listrik, seperti diagram single line, ukuran dan
impedansi transformator, dan informasi beban listrik.

7
BAB III PERTANYAAN

1.Menurut kelompok anda apa yang di maksud dengan Kualitas Daya Listrik?

2.Sebutkan apa yang harus di identifikasi pada permasalahan kualitas daya listrik!

3.Apa yang di maksud dengan monitoring kualitas daya listrik menurut kelompok anda?

4.Apa tujuan dari monitoring kualitas daya lstrik?

5.Sebutkan Permasalahan yang sering terjadi pada kualitas daya listrik

BAB IV KESIMPULAN

suplai daya listrik menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pengelola dan
pengguna energi listrik. Peningkatan penggunaan peralatan elektronik seperti
komputer, kendali dijital dan peralatan sensitif lainnya telah meningkatkan
kekhawatiran terhadap kemungkinan munculnya gangguan pada sistem pemasok
energi listrik yang digunakan. kualitas daya listrik merupakan suatu konsep yang
memberikan gambaran tentang baik atau buruknya mutu daya listrik akibat adanya
beberapa jenis gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan (Roger C. Dugan, 2004).
Terdapat beberapa definisi yang berbeda terhadap pengertian tentang kualitas
daya listrik, tergantung kerangka acuan yang digunakan dalam mengartikan istilah
tersebut. Sebagai contoh suatu pengguna utilitas kelistrikan dapat mengartikan kualitas
daya listrik sebagai keandalan, di mana dengan menggunakan angka statistik 99,98
persen, sistem tenaga listriknya mempunyai kualitas yang dapat diandalkan. Suatu
industri manufaktur dapat mengartikan kualitas daya listrik adalah karakteristik dari
suatu catu daya listrik yang memungkinkan peralatan-peralatan yang dimiliki industri
tersebut dapat bekerja dengan baik. Karakteristik yang dimaksud tersebut dapat
menjadi sangat berbeda untuk berbagai criteria

8
BAB V DAFTAR PUSTAKA

Jurrnal destimasi teknologi, vol5 no 1 januari 2017 KUALITAS


DAYA LISTRIK PENGARUH DAN PENANGANNANYA Oleh
Hendra Martha Yudha
Konsep kualitas daya listrik Oleh Repository UNIMUS

Anda mungkin juga menyukai