Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANALISIS

MOTOR 3 PHASE RANGKAIAN


“DIRECT ON LINE”

Disusun Oleh :
Nanda Aulia Ramadhan
1931120126
D-III Teknik Listrik - 1C

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
TEMPAT DAN TANGGAL PERCOBAAN

Tempat Percobaan : Gedung AK Ruang 1.08 “LAB Desain Instalasi I”

Tanggal Percobaan : 24 FEBRUARI 2020

TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan : Menganalisis dan memahami prinsip kerja instalasi motor listrik 3


phase dengan system pengendali direct on line (DOL) serta dapat
membuat rangkaian control untuk direct on line (DOL)

DASAR TEORI

 Rangkaian DOL Pengendali Motor Listrik

Direct Online Stater atau bisa disebut dengan DOL yaitu rangkaian kontrol listrik yang
berfungsi memberikan sebuah arus kepada motor listrik atau elmot. Agar motor listrik
tersebut bisa berputar untuk menggerakan suatu mesin.
Rangkaian Direct Online Starter ini sering dipakai pada industri, karena motor listrik pada
start awal itu membutuhkan sebuah arus yang sangat tinggi bisa disebut dengan Inrush
Current.

Untuk mengurangi lonjakan arus yang tinggi pada motor listrik motor diperlukan sebuah
rangkaian kontrol yang disebut dengan Direct Online atau bisa juga menyebutnya DOL
stater. Rangkaian Direct Online Stater ini biasanya diaplikasikan di dunia industri seperti
pabrik, kebanykan DOL ini digunakan pada mesin atau kapasitar elektro motornya dibawah
10kW.
Rangkaian DOL adalah rangkaian yang paling dasar/sederhana saat mempelajari SISTEM
PENGENDALI.

 Kelebihan Rangkaian Direct Online DOL

 Torsi awal yang tinggi.


 Mudah digunakan dan paling ekonomis.
 Rangkaian kontrol yang mudah dibuat.
 Mudah dalam troubleshooting.
 Lebih kompak dalam ukuran ramping.

 Kekurangan Rangkaian Direct Online DOL

 Arus awal motor tidak berkurang.


 Starter Direct ON Line memiliki arus awal sangat tinggi atau arus terlalu banyak 6
hingga 8 kali dari arus beban penuh.
 Karena tekanan panas yang sangat besar pada motor, umur mesin berkurang.
 Ada penurunan yang signifikan dalam tegangan pada instalasi listrik karena terlalu
banyak arus deras dan karena pelanggan lain ini terhubung ke jalur yang sama yang
terkena, maka ini hanya cocok untuk motor kecil.
 Tegangan mekanis pada sistem mekanis meningkat karena torsi awal yang tinggi yang
tidak perlu, bahkan ketika tidak diperlukan oleh beban dan ini sangat berbahaya bagi
masa pakai alat berat.
 Starter DOL hanya cocok untuk motor dengan peringkat kurang dari 10kw.
 Kerugian starter DOL adalah memberikan arus awal setinggi mungkin.

 kontaktor

Kontaktor bisa disebut Magnetic Contactor karena prinsip kerja


dari kontaktor tersebut menggunakan medan magnet yang timbul oleh arus listrik yang
didalam kontaktor tersebut ada sebuah kumparan untuk menjadi magnet karena dialiri oleh
arus listrik. . Fungsinya seperti saklar tetapi ini 3 phase dan memiliki kemampuan ampere
yang tinggi, dan menggunakan coil untuk menarik kontak-kontak pada kontaktor tersebut.

Kontaktor menimbul kan magnet yang bisa disebut Coil yang menarik kontak -


kontak NO (Normaly Open) menjadi NC (Normaly Close).
Prinsip Kerja Kontaktor

Prinsip kerja Kontaktor adalah ada sebuah arus dan tegangan 220VAC maupun DC


sesuai dengan karakter coil yang sobat beli, kemudian arus tersebut menggerakan sebuah Coil
didalam kontaktor, Coil tersebut akan bekerja ketika ada arus yang masuk dan membuat
sebuah magnet sementara untuk menarik kontak (L1,L2,L3 dan kontak bantu).

Kontaktor yang semulanya NO (Normaly Open) menjadi NC (Normaly Close), untuk


membuka (opening) kontakor memerlukan waktu 4 - 19ms dan untuk menutup (close) 12-
22ms sangat cepat sekali sobat.
Semakin besar kontaktor maka bunyi yang ditimbulkan kontaktor akan semakin keras sobat
jadi jangan kaget.
Ketika Arus yang mengisi Coil tersebut lepas, maka magnet yang ditimbulkan oleh coil akan
hilang dan tidak menarik kontak dari kontaktor dan menjadi semula.
Jenis  Kontaktor

Sobat kontaktor itu sama semua dan prinsip kerjanya juga sama, tapi yang
membedakan itu adalah sebuah tipenya tau karakter dari kontaktor tersebut sesuai kebutuhan

Mulai dari Pole Kontaktor, Kapasitas Ampere (Rate Operational Current), Tegangan Coil
(CoilVoltage).

Bagian-Bagian Kontakor

Kontaktor memiliki sebuah bagian yang harus dipahami dan fungsinya, karena ini berkaitan
dengan listrik yang tidak kasat mata dan dapat membahayakan diri sendiri maupun mesin
yang digerakan oleh kontaktor, berikut bagian yang harus diketahui:

Coil
Kontak Utama (R,S,T)
Kontak Bantu NO / NC
Fungsi Kontaktor

Kontaktor berfungsi untuk menggerakan sebuah motor 3 phase pada sebuah pabrik


atau industri yang memiliki ampere yang tinggi, dengan kontaktor ini motor tersebut bisa
jalan start atau stop sebab kontaktor memiliki kontrol yang bisanya bisa disebut DOL (Direct
On Line) dan Star Delta yang sering dipakai pada dunia indrustri saat ini.

Sysmbol  Kontaktor
Coil yang bergambar kontak yang memiliki pin A1 dan A2
Kontak Utama (RST) terdapat yang pinya itu L1 L2 L3
Keluaran Kontak Utama (UVW) yang pinya T1 T2 T3
Kontak Bantu NO (Normaly Open) Pin 13 14
Kontak Bantu NC (Normaly Close) Pin 21 14
Cara Memilih Kontaktor

Sering sekali banyak orang yang tidak tahu dan asal membeli kontaktor yang
berdampak nanti salah sepesifikasi, dari sini akan saya berikan apa saja yang perlu
diperhatikan untuk membeli kontaktor: 

Coilnya menggunakan tegangan 220VAC, 110VAC atau 24VDC

Liat ampere pada nameplate motor dan lebihkan ampere untuk memilih kontaktornya

Apa saja kebutuhkan kontak bantunya untuk mengontrol atau memberikan lampu

 MCB (Miniature Circuit Breaker)

Miniature Circuit Breaker (MCB) di desain dengan fungsi utama untuk :


mengamankan kabel terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.
melewatkan arus tanpa pemanasan lebih.
membuka dan menutup sebuah sirkit di bawah arus pengenal.
Magnetic Circuit Breaker (MCB) merupakan piranti pembatas dan proteksi dalam
instalasi listrik. Disebut pembatas, dikarnakan dalam instalasi pemanfaatan tenaga listrik
(IPTL), oleh operator penyedia tenaga listrik, MCB digunakan sebagai penentu kapasitas
berlangganan pelanggan listrik tegangan rendah (TR). 
Proteksi beban lebih untuk TOR dan MCB menurut PUIL Tahun
2000 Hal 181:
 Proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi
motor, dan perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan
berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor
tak dapat diasut.
 Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila
bertahan cukup lama, akan mengakibatkan kerusakan atau
pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut.

Sedangkan fungsi sebagai proteksi, dilakukan oleh MCB dengan cara mengamankan
instalasi listrik dari kondisi berbahaya yang disebabkan oleh arus lebih (Gawai Proteksi Arus
Lebih). Arus lebih dalam instalasi listrik memiliki dua kondisi yaitu :

1. Kondisi dikarnakan adanya beban lebih yang menyebabkan besarnya arus listrik yang
mengalir melewati MCB memiliki nilai yang melebihi kapasitas arus nominal MCB,
sehingga menyebabkan MCB akan trip. Dimana pada kondisi ini besar arus yang
terjadi dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
pada persamaan tersebut terlihat bahwa besarnya arus yang mengalir pada MCB
tergantung kepada besarnya daya beban yang gunakan.

2. Kondisi dikarnakan adanya arus hubung singkat antara konduktor phasa dengan
dengan konduktor netral yang menyebabkan terjadinya arus dengan nilai yang sangat
besar dimana besarnya arus secara hukum ohm adalah.

MCB berdasarkan kurva karakteristiknya yang ditinjau dari arus nominal dan waktu tripnya.
Pada dasarnya terdapat tiga tipe MCB yaitu:

1. MCB tipe B, dimana MCB ini memiliki rating trip sebesar 3 - 5 x In, tipe ini secara
umum cocok digunakan pada instalasi-instalasi domestik, sebagai contoh instalasi
penerangan, dimana pada instalasi ini arus starting yang disebabkan oleh proses
switching bisa dikatakan kecil dan tidak terlalu berpengaruh pada komponen listrik
lainnya.
2. MCB tipe C, MCB ini memiliki rating trip sebesar 5 - 10 x In, tipe ini secara umum
merupakan tipe yang paling banyak digunakan dalam instalasi listrik residensial,
comersial dan industri yang digunakan pada beban-beban penerangan dan motor
induksi berdaya kecil.
3. MCB tipe D, MCB ini memiliki rating trip sebesar 10 - 20 x In. tipe ini digunakan
pada instalasi industri dengan peralatan mesin-mesin listrik yang menimbulkan arus
starting yang besar, dimana arus starting tersebut dapat langsung men tripkan MCB
tipe C dan B. 
 Push Button 

Komponen push button ini mendukung untuk sebuah triger atau perintah untuk menyalakan
sebuah kontrol dengan sistem kerja open close.

Push button mempunyai sebuah kontak yang dinamakan Normaly Open (NO) dan Normaly
Close (NC). 
Warna yang digunakan adalah hijau untuk ON atau Start dan warna merah untuk OFF atau
Stop.
 Thermal Overload Relay(TOR)

Termal over load (TOR) berfungsi untuk mengamankan sebuah motor listrik berdasarkan
ampere atau arus, jika motor listrik melebihi arus yang sudah di tetapkan pada nameplate
motor listrik tersebut bisa terbakar.
 Pilot Lamp

Komponen listrik yang berfungsi untuk menandakan sebuah rangkaian tersebut On atau Off
dengan menyalakan sebuah lampu dengan warna yang dikehendaki teknisi.

ALAT DAN MATERIAL

ALAT MATERIAL
Multimeter Kontaktor
Tespen Thrmal over load
Obeng Push botton NO
Push botton NC
Mcb 1 phase
Mcb 3 phase
Lampu indicator
Motor 3 Phase
Keterangan nameplate motor listrik

Merk : GRUNDFOS
Daya : 5,5 KW
Volt : 380-415Δ/660-690Y
Ampere : 11/ 6,4 A
RPM : 2900-2920
Cos phi : 0,89-0,86
Frekuensi : 50 Hz
Duty : S1
IP : 55
CONN :Δ
RANGKAIAN PERCOBAAN

Cara kerja Sederhana pada rangkaian DOL dibagi atas dua rangkaian:
Rangkaian daya
Pada rangkaian daya anda akan menemukan komponen utama yang akan mengalirkan daya
dari sumber ke beban yaitu motor. Mengalir atau tidaknya daya untuk motor ini diatur oleh
rangkaian kontrol.

Gambar Rangkaian Daya

Motor induksi mempunyai karakteristik dimana arus starting mencapai 6 - 10 x In, sehingga
dengan kondisi ini maka:

Menentukan MCB dari nameplate motor diatas :

Ipemutus = In x 250%
Ipemutus = 6,4 A x 250% = 16 A (menggunakan MCB 16 A)
Istarting = 6 X 6.4 A = 38.4 A
ditinjau dari kurva trip MCB

 MCB 16A tipe B. 

3 X 6.4 A = 19,2 A

MCB ini akan trip jika dilewati arus starting motor berdaya 7 hp sebesar 60
A. Dikarnakan :

 MCB 16A tipe C

5 X 6.4 A = 32 A

MCB ini akan memiliki kondisi yang sama dengan MCB 10A tipe B dikarnakan :

 MCB 16A tipe D

10 X 6.4 = 64 A

Dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan kurva karakteristik pada MCB tipe
D, terlihat bahwa dengan kapasitas arus MCB yang sama, MCB tipe D tidak akan
langsung trip ketika dilewati arus starting.
Menentukan Kontaktor dari nameplate motor diatas :
Ikontaktor > Inominal
 Jadi Untuk Settingan kontaktor

Ikontaktor = Inominal + 10 % = 6.4 A + 0.64 = 7.04 A

(menggunakan KONTAKTOR 9 A)
Menentukan TOR dari nameplate motor diatas :
ITOR > Inominal

ITOR = Inominal + 10 % = 6.4 A + 0.64 = 7.04 A

(menggunakan TOR 9 A)
Rangkaian kontrol
Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut dengan kontaktor yang akan
memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor melalui anak-anak kontaknya. Biasanya
kontak yang digunakan adalah jenis normal terbuka atau Normally Open yang sering
disingkat dengan NO).
Gambar rangkaian control

Pada kondisi normal :


kontak bantu kontaktor utama masih dalam kondisi normalnya yaitu terbuka (NO).

Pada kondisi start :


saat tombol START ditekan, rangkaian kontrol akan tertutup sehingga akan ada aliran arus ke
koil kontaktor utama. Efek elektromagnetis akibat mengalirnya arus ke koil tadi akan
menarik kontak bantu sehingga berubah ke kondisi lawannya (terbuka menjadi tertutup dan
tertutup menjadi terbuka).cara pemasangannya kontak bantu NO pada kontaktor di pasang
paralel dengan kontak NO pada tombol START/Push Button.

Motor akan selalu mendapatkan aliran daya selama rangkaian daya/rangkaian kontrol tertutup
yaitu apabila:

  * Tombol STOP tidak ditekan


  * TOR tidak bekerja (tidak terjadi arus lebih)
  * MCB tidak terbuka

Prinsip Kerja Direct Online Stater

Rangkaian Direct Online Stater secara umum bekerja langsung memberikan tegangan
380V AC pada motor listrik jadi langsung full load untuk menggerakan motor listrik.
Melalui sebuah rangkaian yang mempunya pengamanan short circuit dan overload untuk
mengamakan sebuah elektro motor tersebut.
Sambungan yang disarankan adalah delta tetapi tergantung pada elektro motor tersebut
ada juga yang sambungan bintang (star).ater atau inverter.

Jadi tidak langsung imbas ke MCCB utama, dan memudahkan ketika maintenen atau
cuman mencoba sebuah rangkaian kontrol direct online stater saja.

Ketika komponen semua disatukan oleh kabel kontrol, maka rangkaian tersebut bisa
bekerja secara sequen atau berurutan sesuai yang anda wiring.

KESIMPULAN
 Kontaktor adalah sebuah alat listrik yang berfungsi untuk menggerakan sebuah motor
yang biasanya digunakan oleh industri pabrik yang memiliki rangkaian kontrol. 
 Prinsip kerja Kontaktor adalah ada sebuah arus yang menggerakan coil untuk
mengubah kontak dari kontaktor yang semulanya NO (Normali Open) menjadi NC
(Normali Close) karena ketarik oleh coil yang sudah mendapat arus dan menajdi
magnet. 
 Wiring yang perlu di ingat adalah Coilnya A1 dan A2 yang bisa dibolak balik Netral
atau 220V jika menggunakan Coil 220V dan mempunya kontak utama dan bantu. 
 Rangkaian Direct Online Stater ini sangat mudah dipahami dengan komponen yang
sederhana atau sedikit sudah bisa menjalankan sebuah motor 3 phase.
Sistem kerjanya hanya tombol start dan tombol stop.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.plcdroid.com/2018/03/pengertian-fungsi-dan-wiring-kontaktor.html

https://www.fujielectric.com/fcs/support_contact/support/standard/box/pdf/EN/EN_01.pdf

https://download.schneider-electric.com/files?p_File_Name=0100CT1501_SEC-18.pdf

http://motorlistrikpengendali.blogspot.com/2016/01/rangkaian-dol-direct-online-pengendali.html

http://www.lembarinformasi.com/2018/09/cara-menentukan-rating-dan-tipe-mcb.html

Anda mungkin juga menyukai