MESIN LISTRIK II
MOTOR INDUKSI 1 FASA “MOTOR KAPASITOR
(STARTING & RUNNING)”
DISUSUN OLEH :
AMONG MUKTI FAMILIA (1931120070)
BARNABAS IMANUEL KATISTANO (1931120104)
I WAYAN RAMA S. A (1931120062)
M. NUR AMRULLAH TSANI (1931120026)
NANDA AULIA RAMADHAN (1931120126)
SARI SUWIGNYO PUTRI (1931120004)
D3 TL / 2C
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
1. Kelebihan ................................................................................................ 12
2. Kekurangan ............................................................................................ 12
PENUTUP ............................................................................................................. 13
Kesimpulan ........................................................................................................ 13
i|Page
DAFTAR TABEL
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1|Page
4) Bagaimanakah karakteristik starting, kecepatan, dan torsi dari motor
kapasitor?
5) Bagaimanakah aplikasi dari motor kapasitor?
6) Apa sajakah kelebihan dan kekurangan motor kapasitor?
C. Tujuan
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Motor Kapasitor Starting-Running
3|Page
Gambar 1 3. Rangkaian motor kapasitor starting-running
4|Page
kapasitor adalah menyimpan muatan listrik. Sedangkan fungsi kapasitor
running yaitu supaya perputaran motor listrik bisa menjadi lebih halus dan
rata. Umumnya nilai kapasitansi kapasitor running lebih kecil dari kapasitor
start, tanpa adanya kapasitor running bisa menyebabkan motor menjadi
lebih berisik, meningkatnya konsumsi arus listrik dan suhu motor sehingga
menjadi overheat. Fungsi lainnya kapasitor running yaitu secara tidak
langsung bisa memperbaiki faktor daya dan efeknya nanti penghematan
listrik, hal ini bisa terjadi karena adanya perbaikan faktor daya menjadi cos
phi 0,8-1,0
5|Page
Gambar 1 4. Bagian dalam motor kapasitor
6|Page
C. Prinsip Kerja Motor Kapasitor Starting-Running
1. Karakteristik Starting
Motor induksi satu fasa merupakan motor serba guna yang banyak
digunakan pada alat-alat rumah tangga. Masukan motor jenis ini
membutuhkan arus bolak-balik satu fasa yang banyak tersedia di rumah.
Karena itu, motor induksi satu fasa digunakan sebagai penggerak mesin
cuci, pompa air, dan alat-alat lain. Cara kerja motor induksi adalah
dengan memanfaatkan gaya Lorentz yang ditimbulkan akibat adanya
arus yang mengalir di stator dan rotor. Arus yang mengalir pada rotor
menimbulkan medan magnet yang berputar. Medan magnet ini
terimbasnya tegangan induksi pada rotor. Karena rotor dihubung-
7|Page
singkat, maka akan timbul arus pada rotor. Interaksi antara medan stator
dan arus rotor ini yang menyebabkan timbulnya gaya Lorentz sehingga
motor berputar. Secara sekilas, prinsip induksi electromagnet yang
terjadi antara belitan stator dan rotor mirip dengan cara kerja
transformator. Berbeda dengan jenis motor lain, motor induksi hanya
membutuhkan satu masukan yang diberikan pada belitan stator. Arus
pada rotor didapatkan dengan cara induksi elektromagnet. Oleh karena
itu, motor AC jenis ini dinamakan motor induksi. Catatan penting yang
perlu diketahui dalam mengoperasikan motor induksi adalah harus
adanya perbedaan kecepatan antara medan putar stator dengan kecepatan
aktual rotor. Bila kecepatan keduanya sama, tidak akan ada tegangan
induksi yang timbul di stator. Perbedaan kecepatan ini dinamakan slip
yang besarnya satu pada saat mulai dan mendekati nol pada saat akan
berputar
ns − nr
slip =
ns
Dimana :
𝑛𝑠 = kecepatan medan putar stator
𝑛𝑟 = kecepatan aktual rotor
Untuk membuat motor induksi dapat berputar, diperlukan adanya
medan putar yang bergerak searah yang timbul pada stator. Medan putar
searah ini baru bisa timbul apabila ada dua belitan atau lebih yang
berbeda fasanya. Pada motor induksi satu fasa hanya satu belitan yang
tidak kemungkinan timbul medan putar searah. Bila hanya ada satu
belitan, medan yang ditimbulkan hanyalah medan bolak-balik yang bisa
diartikan sebagai dua buah medan putar yang bergerak berlawanan arah.
Pada saat start, ketika slip = 1, tidak ada torka (gaya putar, momen gaya)
yang timbul motor. Keadaan ini membuat motor induksi satu fasa tidak
dapat melakukan start sendiri. Agar bisa langsung berputar, perlu adanya
torka atau dorongan awal yang diberikan kepada rotor motor tersebut.
Setelah motor berputar, maka medan putar yang timbul akan berputar
8|Page
satu arah sesuai dengan arah putaran motor induksi satu fasa tersebut.
Penggunaan cara start yang memerlukan penggerak mula pada motor
induksi satu fasa tentunya tidak praktis. Ada cara lain yang bisa
digunakan agar motor induksi satu fasa bisa melakukan start sendiri.
Untuk dapat melakukan start sendiri, salah satu cara yang bisa digunakan
adalah penggunaan kapasitor start . Pada percobaan ini, kitaakan
menggunakan motor induksi satu fasa yang menggunakan belitan
tambahan. Pada belitan tambahan ini bisa dipasang sebuah kapasitor
yang membuat arus mengalir dibelitan tambahan berbeda fasanya 90°
dengan belitan utama. Dengan adanya dua belah belitan yang berbeda
fasa, akan timbul medan putar searah yang kemungkianan motor
melakukan start sendiri. Setelah motor induksi satu fasa tersebut berputar
pada arah tertentu, belitan tambahan tersebut bisa dilepaskan.
Kapasitor start direncanakan khususnya untuk waktu pemakaian
yang singkat, sekitar 3 detik, dan tiap jam hanya 20 kali pemakaian. Bila
saat start dan kecepatan rotor mencapai 75% kecepatan nominalnya maka
saklar sentrifugal otomatis akan terbuka untuk memutuskan kapasitor
dari rangkaian, sehingga yang tinggal selanjutnya hanya kumparan
utama, kumparan bantu, dan kapasitor running.
2. Karakteristik Kecepatan
Kecepatan putaran motor atau disingkat n adalah jumlah revolusi
untuk suatu periode waktu tertentu. Kecepatan putaran motor diukur
dalam satuan revolusi per menit (rpm) atau revolusi per detik (rps),
kecepatan putaran motor listrik umumnya menggunkan satuan revolusi
per menit (rpm). Motor induksi pada umumnya berputar dengan
kecepatan konstant, mendekati kecepatan sinkronnya. Kecepatan putaran
motor dapat dihitung dengan menggunakan rumus.
120. 𝑓
𝑁𝑠 =
𝑝
9|Page
Dimana :
Ns = kecepatan sinkron stator (rpm)
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub motor
3. Karakteristik Torsi
Torsi motor induksi adalah sebanding dengan arus rotor dan fluks
magnet perkumparan stator, atau secara matematis ditulis :
T = K . φ . Ir Cos θr
Dimana ;
T = Torsi (Nm)
K = Konstanta
φ = Fluks magnet
Ir = Arus rotor (Ampere)
θr = Beda fase antara ggl rotor dan arus rotor.
Jelas bahwa torsi yaitu sebanding dengan faktor daya (=Cos θr), dan
apabila faktor daya mengecil maka nilai torsi ikut mengecil juga dan
jika faktor daya membesar nilai torsi ikut besar atau dengan kata lain
bahwa torsi akan mengikuti perubahan nilai dari faktor daya (Cos θr).
Besar torsi yang diperoleh pada saat rotor akan berputar disebut torsi
start, nilai torsi start keadaannya selalu lebih besar dari nilai torsi pada
keadaan putaran normal. Untuk motor listrik, terdapat hubungan antara
torsi dan kecepatan putaran motor. Kecepatan putaran menurun seiring
dengan kenaikan torsi yang dibangkitkan.
Karakteristik hubungan torsi – kecepatan dari motor ini ditunjukkan
pada gambar 1.7
10 | P a g e
Gambar 1 7. Karakteristik kecepatan-torsi
Gambar ini memperlihatkan nilai torsi masing-masing kecepatan
motor, mulai dari posisi diam sampai kecepatan nominal, dan
seterusnya sampai kecepatan sinkron. Torsi start adalah torsi yang
tersedia bila motor mulai berputar dari posisi diam. Torsi beban penuh
adalah torsi yang dihasilkan bila motor berputar pada keluaran nominal,
dan kecepatan motor pada keluaran itu disebut dengan kecepatan
nominal. Nilai maksimum dari torsi dalam hal ini disebut torsi
maksimum Tmaks. Tm yang digunakan adalah torsi nominal dari motor
kapasitor tersebut saat beroperasi.
11 | P a g e
F. Kelebihan dan Kekurangan Motor Kapasitor Starting-Running
1. Kelebihan
2. Kekurangan
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e