Kelompok :4
Kelas : 5E
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Materi mesin listrik nantinya akan digunakan pada instalasi listrik, misalnya pada suatu
pembangkit listrik. Bagian dari materi praktikum mesin listrik salah satunya ialah praktikum motor
DC eksitasi terpisah.
I.2. Tujuan
Dalam percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
Motor DC adalah motor yang memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan jangkar dan
kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Berdasarkan karakteristiknya, motor
arus searah ini mempunyai daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor
arus bolak-balik, sehingga sampai sekarang masih banyak digunakan pada pabrik-pabrik yang
mesin produksinya memerlukan pengaturan putaran yang luas.
3. Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor DC dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Torsi : T = KΦI Nm
Dengan,
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM
T = torsi elektromagnetik
I = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Sebuah motor DC terdiri dari gilungan kawat (coil) yang berputar pada medan Magnet . Arus
pada coil dialurkan melalui brush yang kontak langsung dengan split ring. Coil berada pada
medan magnet tetap, dan gaya yang dikeluarkan oleh arus pada kawat menghasilkan torsi pada
coil.
Gaya F pawa kawat dengan panjang L membawa arus listrik i pada medan magnet B adalah
iLB dikali dengan sinus sudut antara B dan i. Arah dari gaya F mengikuti prinsip tangan kanan
seperti diperlihatkan pada. Gaya yang diperlihatkan memiliki besaran yang sama namun dengan
arah yang berbeda, sehingga gaya-gaya tersebut menghasilkan torsi.
Motor DC dalam sebuah proses produksi banyak digunakan sebagai alat produksi. Dengan
fungsinya sebagai salah satu alat produksi, maka motor DC sangat perlu diamati stabilitasnya.
Salah satu langkah untuk mengamati stabilitas motor adalah mengamati kecepatan motor.Untuk
mengamati kecepatan motor, dapat digunakan metode telemetri, yaitu metode pengukuran
kecepatan motor jarak jauh. Dengan metode ini tidak perlu berdekatan dengan motor untuk
mengetahui kecepatan motor. Dengan gelombang radio, dapat digunakan sebagai media untuk
mentransmisikan kecepatan motor. Sehingga kecepatan motor dapat diketahui di tempat lain
tanpa menggunakan kabel.
d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan
motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok.
Gambar 8 Karakteristik Motor DC Kompon.
Mesin DC yang akan kita praktekkan adalah motor DC jenis penguat terpisah. Lihat gambar
rangkaians. Karakteristik motor yang diamati dalam keadaaan tanpa beban ialah :
Putaran motro fungsi aus penguatan N=f(if), dengan V= Konstan
putaran motor fungsi tegangan jangkar N=f(V), dengan If= Konstan
BAB III
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Praktikum
Arus Eksitasi If
Tegangan Jangkar V Putaran Rotor Arus Jangkar Motor, Ia
No Konstan
(Volt) (RPM) (Ampere)
(Ampere)
1 30 224 0,4
2 60 513 0,45
3 90 782 0,5
4 120 1044 0,55
5 150 1301 0,55
6 180 1573 0,6
0,4
7 210 1832 0,65
8 240 2094 0,7
9 270 2367 0,7
10 300 2651 0,75
11 330 2915 0,8
12 360 3000 0,85
Tabel 1. Data RPM dan Ia dalam If konstan sebesar 0,4 A, V variable
2. Berikut nilai Eb berdasarkan tiga data awal dari tabel 1-4, nilai Ra = 0,5 ohm
Daya Input
data 1 data2 data 3 data 4
12 12 225 189
27 27 240 189
45 40,5 240 202,5
Tabel 6. Perhitungan Daya Input Pin
4. Dari percobaan diatas dapat kita analisa bahwa putaran motor DC eksitasi terpisah akan
meningkat seiring menurunnya nilai arus eksitasi, dan seiring naiknya tegangan jangkar.
Kemudian daya mekanik yang dihasilkan dari daya listrik selalu lebih rendah, dikarenakan
adanya efisensi atau rugi yang dihasilkan generator dari rugi tembaga .
5. Dalam mengoperasikan motor DC eksitasi terpisah, langka yang dibutuhkan untuk starting motor
setelah merangkainya adalah menaikkan arus eksitasi terlebih dahulu. Kemudian baru tegangan
input dinaikkan sehingga tidak terjadi putaran yang berlebihan pada motor. Dalam mematikan
motor DC shunt ini pun sebaliknya, jangan turunkan terlebih dahulu arus eksitasinya karena
putaran motor akan berlebihan sehingga bisa rusak. Turunkan dulu tegangan input motornya
hingga nol, baru kemudian turunkan arus eksitasinya.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
Diperlukan standar operasi dalam menjalankan ataupun mematikan sebuah mesin listrik seperti motor DC
shunt ini. Dalam rumus perhitungan pada motor ini, dapat kita tentukan sebagai cara menjalankan motor
tersebut, dimana ini merupakan salah satu tujuan dalam menghubungkan antara teori dengan praktik.
4.2 Saran
Kehadiran lengkap mahasiswa dalam praktikum ini sangat diperlukan, dikarenakan banyaknya parameter
yang perlu diukur saat praktikum membutuhkan jumlah minimal praktikan untuk hadir dalam menjalani
praktik ini.