1.TUJUAN
Dalam percobaan ini , diharapkan praktikan dapat:
- Mengoperasikan motor DC jenis penguat terpisah
- Menjelaskan prinsip kerja motor DC
- Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik pengaturan putaran motor DC
2.PENDAHULUAN
1
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan
adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan
operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque
bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
2
Gambar 2 Klasifikasi Jenis Utama Motor Listrik
3
kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari
luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo
yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus
motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik
untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor DC dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
4
Gaya elektromagnetik : E = KΦN
Torsi : T = KΦI Nm
Dengan,
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM
T = torsi elektromagnetik
I = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Sebuah motor DC terdiri dari gilungan kawat (coil) yang berputar pada medan Magnet . Arus
pada coil dialurkan melalui brush yang kontak langsung dengan split ring. Coil berada pada
5
medan magnet tetap, dan gaya yang dikeluarkan oleh arus pada kawat menghasilkan torsi pada
coil.
Gaya F pawa kawat dengan panjang L membawa arus listrik i pada medan magnet B adalah iLB
dikali dengan sinus sudut antara B dan i. Arah dari gaya F mengikuti prinsip tangan kanan
seperti diperlihatkan pada. Gaya yang diperlihatkan memiliki besaran yang sama namun dengan
arah yang berbeda, sehingga gaya-gaya tersebut menghasilkan torsi.
Motor DC dalam sebuah proses produksi banyak digunakan sebagai alat produksi. Dengan
fungsinya sebagai salah satu alat produksi, maka motor DC sangat perlu diamati stabilitasnya.
Salah satu langkah untuk mengamati stabilitas motor adalah mengamati kecepatan motor.Untuk
mengamati kecepatan motor, dapat digunakan metode telemetri, yaitu metode pengukuran
kecepatan motor jarak jauh. Dengan metode ini tidak perlu berdekatan dengan motor untuk
mengetahui kecepatan motor. Dengan gelombang radio, dapat digunakan sebagai media untuk
mentransmisikan kecepatan motor. Sehingga kecepatan motor dapat diketahui di tempat lain
tanpa menggunakan kabel.
6
Gambar 6 Karakteristik Motor DC Shunt.
7
Gambar 7 Karakteristik Motor DC Seri.
d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
(yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan
motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok.
8
Gambar 8 Karakteristik Motor DC Kompon.
Mesin DC yang akan kita praktekkan adalah motor DC jenis penguat terpisah. Lihat gambar
rangkaians. Karakteristik motor yang diamati dalam keadaaan tanpa beban ialah :
Putaran motro fungsi aus penguatan N=f(if), dengan V= Konstan
putaran motor fungsi tegangan jangkar N=f(V), dengan If= Konstan
C.DAFTAR PERALATAN
1. Motor DC : 1 buah
2. Tachometer : 1 buah
3. Voltmeter (V): 2 buah
4. Ampermeter (A), 2 buah
5. Kabel penghubung : 16, Panjang=10, pendek=6
6. Penyearah tiga fasa: 1 buah
7. Multi tester : 1 buah
9
D.LANGKAH KERJA
10
PANEL MEJA
DC
+ -
A
PANEL MEJA
AC 3 Fasa
V
MOTOR DC
REGULATOR E1
A1
L1 L2 L3
E2
A B2
OUTPUT
L1 L2 L3
L1 L2 L3 L1 +
INPUT
V
L2
L3 -
PENYEARAH
11
Tabel 1
Tabel 2
12
(b). Hubungan Arus Ektitasi Terhadap Putaram
N=f(If), V=konstan
Tabel 3
Tabel 4
13
6.TUGAS
1. Jelaskan mengapa pada saat menjalankan motor dc penguat terpisah ini langkah pertama
harus memberi penguatan medan lebih dahulu ?
2. Hitung tegangan ggl balik dalam motor. Ambil tiga data tiap Tabel 1-4
3. Hitunglah daya masukan motor (Pin), daya listrik yang dikonversi menjadi daya mekanik
(Pm)
4. Analisa hasil percobaan
5. Berilah kesimpulan yang lengkap.
14