Anda di halaman 1dari 41

TEKNIK TENAGA LISTRIK

MOTOR ARUS SEARAH (DC)

Ir.USMAN UMAR,ST.MT
NIDN : 0918107201
MBM :1156990
MOTOR ARUS SEARAH (DC)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan definisi motor DC, jenis-jenis motor
DC, daya armatur maksimum motor DC, pengaturan kecepatan motor DC,
karakteristik motor DC, motor DC tanpa beban, efisiensi motor DC, dan simulasi
motor DC.

MANFAAT PEMBELAJARAN
Dengan adanya pengetahuan tentang definisi motor DC, prinsip kerja, dan
pengendalian motor DC serta implementasinya diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan mengembangkan implementasi yang lain hal-hal yang berkaitan
dengan motor DC.
MOTOR ARUS SEARAH (DC)
Sub Pokok Bahasan
Definisi Motor Listrik
Motor Listrik DC
Bagian Motor DC/Arus Searah
Kelebihan Motor DC
Jenisi jenis Motor DC
Perinsip Kerja Motor DC
Konstruksi Motor DC
Motor Listrik

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis


dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik
rumah tangga (seperti:mixer, bor listrik,kipas angin).

Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab


diperkirakan bahwa motor-motormenggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama yaitu:
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.

• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.


• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebihseragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:


• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.

• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa
sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah
JENIS MOTOR LISTRIK
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan motor AC.
Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.
Motor DC/Arus Searah
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung
dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas

Motor listrik pertama kali diciptakan dengan menggunakan sumber arus listrik
searah atau DC (Direct Current) oleh beberapa ilmuwan seperti Englishman Peter
Barlow (1822), Prussian Moritz Jacobi (1834), dan William Sturgeon (1832).
Perkembangan motor listrik DC tidak dapat terlepas dari sebuah fenomena induksi
elektromagnetik yang diperkenalkan oleh Michael Faraday (1831) dan terkenal
dengan sebutan Hukum Faraday.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL)
yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan
tegangan bolak-balik.

Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang sinusoidal
menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,
dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar
dalam medan magnet,dihasilkan tegangan (GGL) seperti yang terlihat pada Gambar
dibawah ini sebagai berikut :
Bagian Motor DC/Arus Searah
Pada sebuah motor DC memiliki tiga komponen utama:

1. Kutub Medan Magnet

2. Kumparan Motor DC

3. Commutator Motor DC
1. Kutub Medan Magnet
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo
yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana
memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2. Kumparan Motor DC
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo
yangberbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk
kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utaradan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo

3. Commutator Motor DC
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi
arus antara dinamo dan sumber daya.
Kelebihan Motor DC
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak
mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kece

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik:
E = KΦN
Torsi:
T = KΦIa
Dimana :
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC/Arus Searah di kelompokkan menjadi 4 jenis yaitu

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisahmaka disebut motor DC sumber daya
terpisah/separately excited.

2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar
dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus kumparan motor DC.
Jenis-Jenis Motor DC
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt

Karakteristik Motor DC Shunt


Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.

Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).
3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd,
2002)
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor
akan mempercepat tanpa terkendal

Motor-motor seri cocok untuk


penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang tinggi

(Rodwell nternational Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):


4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yangditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat


pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%)
tidak cocok (myElectrical, 2005
4. Motor DC Kompon/Gabungan

Karakteristik Motor DC Kompon


KONSTRUKSI MOTOR DC
Secara umum konstruksi motor listrik arus searah dapat dibagi menjadi dua :
a. Stator (bagian yang diam)
Untuk bagian yang diam (stator) dalam motor listrik arus searah terdiri atas
badan (body),inti kutub magnet dan sikat-sikat

b. Rotor (bagian yang berputar)


untuk bagian rotornya adalah komutator,jangkar dan lilitan jangkar
KONTRUKSI MOTOR DC
KONTRUKSI MOTOR DC
Bagian yang diam (Stator), terdiri dari :
• Body (badan) motor
• Magnet
• Sikat-sikat
• kerangka motor
• Kutub-kutub utama beserta
belitannya
• Bantalan-bantalan poros
Bagian yang Berputar (rotor)
o Rotor jangkar dan lilitannya
o Poros jangkar (armature)
o Kumparan jangkar
o Inti jangkar
KONTRUKSI MOTOR DC
1. Badan motar (Rangka)
Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik
lainnya secara umum memiliki dua fungsi, yaitu:

i. Merupakan sarana pendukung mekanik untuk mesin secara keseluruhan.


ii. Untuk membawa fluks magnetic yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
Untuk mesin kecil, dipertimbangan harga lebih dominan dari
pada beratnya,
biasanya rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi
untuk mesin-mesin besar umumnya terbuat dari baja tuang
(cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka ini pada
bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti,
selain itu rangka ini juga harus memiliki permeabilitas yang
tinggi, disamping kuat secara mekanik
Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate)
yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari
mesin, juga terdapat kotak ujung yang merupakan tempat-
tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan
jangkar.
KONTRUKSI MOTOR DC
2. Kutub

Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah:


• Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
• Sebagai pendukung secara mekanik untuk kumparan penguat atau kumparan
medan.
Inti kutub terbuat lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibuat atau dikeling (rivet) ke rangka mesin.
Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat
atau strip/persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu. Kumparan
penguat medan berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses
elektromagnetik.
KONTRUKSI MOTOR DC
3. Inti Jankar

Inti jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk
silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan
kumparan tempat terbentuknya GGL induksi .
Inti Jakar tebuat dari bahan ferromagnetik, dengan meksud agar komponen-
komponen (lilitan jangkar) terletakdalam daerah yang induksi magnetnya besar,
supaya ggl induksi dapat bertambah besar. Seperti halnya inti kutub magnet maka
jangkar dibuat dari bahan berlapis- lapis tipis untuk mengurangi panas yang
terbentuk karena adanya arus linier
KONTRUKSI MOTOR DC
4. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah berfungsi tempat terbentuknya ggl
induksi.
5. Kumparan Medan
Fungsi kumparan medan ini adalah untuk membangkitkan fluksi yang akan
dipotong oleh konduktor jangkar.
KONTRUKSI MOTOR DC
6. Kommutator

Fungsi komutator untuk fasilitas penghubung arus dari konduktor jangkar,


sebagai penyearah mekanik, yang bersama-sama dengan sikat membuat sesuatu
kerjasama yang disebut komutasi. Agar menghasilkan penyearah yang lebih baik,
maka komutator yang digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini
setiap bahan (segmen) komutator tidak lagi merupakan bentuk separoh cincin, tetapi
sudah berbentuk lempengan-lempengan (segmen komutator) terdapat bahan isolasi
KONTRUKSI MOTOR DC
7. Sikat Sikat
Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan
jangkar. Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk
menyalurkan arus listrik. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
keinginan.
Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi.
Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk mengurangi rugi-rugi
listrik. Agar gesekan antar komutator-komutator dan sikat tidak
mengakibatkan arusnya komutator. Maka sikat harus lebih lunak dari pada komutator.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Pada akhir abad 19, puluhan tahun setelah para ilmuwan memperkenalkan motor listrik, John
Ambrose Fleming memperkenalkan sebuah sistem mneumonik untuk memudahkan kita memahami
fenomena yang terjadi pada motor listrik dan generator listrik. Sistem mneumonik tersebut Fleming
sebut dengan kaidah tangan kiri untuk motor listrik, dan kaidah tangan kanan untuk generator listrik.
Kaidah ini memudahkan kita untuk menentukan arah gaya dorong, arah medan magnet, serta arah
arus listrik pada sebuah sistem induksi elektromagnetik.

Kaidah tangan kiri yang diperkenalkan oleh Fleming


untuk memudahkan kita memahami fenomena
induksi elektromagnetik pada motor listrik. Tirukan
saja susunan jari tangan kiri Anda untuk
membentuk konfigurasi seperti gambar di atas.
Sekarang yang perlu kita ingat adalah dengan
konfigurasi jari tangan kiri seperti ini maka jari
tengah Anda menunjukkan arah arus listrik, jari
telunjuk Anda menunjukkan arah medan magnet,
sedangkan ibu jari Anda menunjukkan gaya dorong
yang terjadi akibat fenomena induksi
elektromagnetik

Kaidah Tangan Kiri


PRINSIP KERJA MOTOR DC
Arah dari ketiga parameter pada kaidah tangan kiri ini berlaku untuk semua motor listrik dan bekerja
secara alami selayaknya Anda mengenal gaya gravitasi bumi maupun gaya tarik menarik antara dua
kutub magnet yang berbeda.

Pada skema, rotor motor diskemakan dengan


sebuah kawat angker penghantar listrik
(armature) yang membentuk persegi panjang.
Pada kedua ujung kawat angker terpasang
komutator berbentuk lingkaran yang terbelah
di tengahnya, komponen ini sering kita dengar
dengan sebutan cincin belah. Cincin belah
termasuk bagian dari rotor, sehingga ia ikut
berputar dengan rotor.

Sedangkan stator motor tersusun atas dua magnet dengan kutub berbeda yang saling berhadapan.
Pada bagian yang kontak langsung dengan cincin belah, stator dilengkapi dengan sikat karbon yang
berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari sumber tegangan ke kumparan rotor.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Sumber tegangan DC diilustrasikan dengan gambar baterai pada skema motor DC di atas. Masing-
masing kutub baterai terhubung dengan sikat karbon, sehingga tercipta arus listrik DC dengan arah
arus dari kutub positif ke negatif melewati sikat karbon, satu bagian cincin belah, kawat angker
(armature), kembali ke cincin belah, sikat karbon dan ke kutub negatif baterai.

Garis medan magnet mengarah ke kiri yang


disimbolkan dengan garis biru dan huruf (B). Untuk
arah arus listrik ditunjukkan dengan garis berwarna
hitam dan huruf (I). Jika kita mencoba menggunakan
kaidah tangan kiri kita pada sisi kiri kawat angker,
maka akan kita dapatkan bahwa gaya dorong (F)
akan mengarah ke atas. Sedangkan untuk sisi kanan
kawat angker, kaidah tangan kiri akan menunjukkan
bahwa gaya dorong akan mengarah ke bawah. Gaya
dorong yang tegak lurus langsung terhadap kawat
angker kanan dan kiri ini menghasilkan torsi yang
paling besar pada rotor motor. Gaya torsi inilah yang
akan memutar rotor motor.

Gambar a
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Pada posisi rotor masing-masing cincin belah masih
terhubung dengan sikat karbon sehingga arah arus listrik
tidak berubah. Dengan cara yang sama menggunakan
kaidah tangan kiri, arah gaya dorong juga mengarah ke
atas untuk kawat angker kiri dan ke bawah untuk kawat
angker kanan. Namun besar gaya torsi yang terjadi
adalah lebih kecil sebesar cos α daripada gaya F. Gaya
torsi ini masih akan membuat rotor motor berputar
searah jarum jam

Torsi rotor akan menjadi nol pada saat kawat angker


berposisi lurus ,Sesuai dengan kaidah tangan kiri, jika pada
kawat angker terdapat arus listrik, maka arah gaya dorong
kawat juga ke atas atau pun ke bawah. Namun karena gaya
tersebut segaris dengan titik poros rotor, atau dapat pula
dikatakan tegak lurus dengan arah putaran rotor, maka
tidak akan timbul gaya torsi pada kawat angker.
Sudut α yang sebesar 90o menjelaskan pula tidak akan
timbul gaya torsi pada saat posisi kawat angker demikian,
karena nilai dari cos 90o adalah nol. Nilai torsi nol ini tidak
akan membuat rotor motor berhenti berputar, karena sifat
kelembaman rotor maka rotor akan terus berputar selama
masih ada arus listrik yang mengalir pada kawat angker.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Setelah kawat angker melewati fase tegak lurus dan membentuk sudut -α, arah arus listrik akan
mengalir dengan arah yang sama seperti pada saat kawat angker bersudut +α (gambar b). Komponen
komutator yang selalu ikut berputar dengan rotor dan sikat karbon yang selalu diam, menjadi
komponen yang akan menjaga arah arus listrik untuk selalu tetap yakni –sesuai gambar skema–
mengalir dari sisi kiri kawat angker ke kanan. Arah arus listrik yang selalu tetap di setiap setengah
putaran rotor inilah yang akan membuat rotor motor listrik selalu berputar selama masih ada arus
listrik yang mengalir ke kawat angker.

Animasi Prinsip Kerja Motor


Listrik DC
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Gaya Lorentz
Gaya dorong pada kawat angker motor listrik dc merupakan salah satu bentuk gaya
Lorentz. Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang
berada di dalam sebuah medan magnet.
Perhitungan besar gaya Lorentz adalah sesuai dengan rumus berikut:

F =BxIxL
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Besar gaya Lorentz berpengaruh langsung terhadap kecepatan putaran serta gaya torsi
motor listrik. Sesuai dengan rumusan di atas, maka kecepatan putaran serta torsi motor
tergantung dari besar medan magnet, besar arus listrik, serta panjang kawat. Ketiga
komponen tersebut dapat direkayasa sehingga didapatkan karakteristik motor listrik
yang sesuai dengan yang diinginkan. Merekayasa jumlah lilitan kawat angker serta besar
arus listrik yang masuk ke kawat tersebut menjadi dua komponen yang paling mudah
dimodifikasi pada sebuah motor listrik.
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Bentuk rangkaian listrik dari motor DC tanpa penguat medan

Vt : tegangan sumber DC
Ea : GGL induksi armatur
Ia : arus armatur
Ra : hambatan armatur
KU : kutub utara magnet
KS : kutub selatan magnet
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Rangkaian listrik dari motor DC dengan menggunakan penguat kumparan medan
terpisah.

Rangkaian listrik dari motor DC dengan menggunakan penguat kumparan medan


dalam sambunan shunt

Persmaan

Vt =Ia . Ra + Ea + Vs
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Dikalikan dengan Ia semua menjadi

Vt . Ia = (Ia)2 . Ra + Ea . Ia + Ia . Vs
Vt . IL = P in (daya input yang dibutuhkan dari sumber listrik)
Vt . Ia = Daya listrik yang dibutuhkan untuk memutar jangkar
Ea . Ia = Pa (daya armatur)
(Ia)2 . Ra = Rugi daya listrik pada jangkar
Vsh = If . Rf
= Vt
IL = Arus jala-jala
= (Ia + If)
(Ia2 . Ra + If2 Rf) = Rugi tembaga total (Pcu)tot

Gaya gerak listrik induksi armatur (Ea) timbul akibat kumparan rotor berputar yang
terletak di antara kutub utara dan kutub selatan magnet motor. Pada saat awal rotor
berputar, besar Ea = nol. Dengan demikian kumparan rotor akan menarik arus yang besar
dari sumber listrik Vt,Ia = (Ia)2. Ra+Ea.Ia+(Ia.Vs)
Setelah motor berputar pada kecepatan sebenarnya, Ea akan menjadi
maksimum. Dengan demikian motor akan menarik arus listrik sumber paling
minimum (arus nominal = sepersepuluh dari arus start).
PRINSIP KERJA MOTOR DC
Besar torsi jangkar motor DC adalah sebesar:

T = 0,159 x P / a x z x Ф x Ia (N.m)
Atau: Di mana:
Ф = flux dalam weber
T = K x Ф x Ia (N.m)
Jika panjang kumparan rotor L dialiri arus listrik sebesar I dan terletak di antara kutub
magnet utara dan selatan dengan kerapatan flux sebesar B, maka kumparan rotor tersebut
mendapat gaya F sebesar:

F = B.I.L

Di mana:
F = gaya lorentz (Newton)
B = kerapatan flux magnet (Weber/m2)
I = arus listrik (Ampere)
L = panjang sisi kumparan rotor (m)
KEGUNAAN MOTOR DC
o Motor stator mobil
o Tape recorder
o Motor pada mainan anak-anak
Pada Industri motor DC berfungsi sbg :
 Traksi
 Elevator
 Comveyer
 Tram listrik
 Untuk menggerakan mesin2 produksi di pabrik
Jenis Motor DC
Jenis motor DC sama dengan jenis generator DC, sehingga suatu mesin DC
dapat diapakai sebagai generator dan dapat pula dipakai sebagai motor
 Dengan membalikan gen. DC, dimana teg. (Vc) menjadi sumber dan
tegangan jangkar (Eg) merpakan ggl lawan.
 Gen DC ini akan berlaku sebagai motor DC, maka hubnganteg Vt dengan
Ea dapat ditulis sbb :
Eg = Vt-IaRa
 Motor Berpenguatan bebas
Pada jangkar motor imbul EMF (ggl) lawan sebasar Eg yang melawan
tegangan masuk (vt).
Rangkaian ekivalennya sbb :
 Vt = Eg + IaRa + .. Vst
 I = Ia
 If= Vf/ R+Rf , I= Pinp/Vt
Jenis Motor DC
Motor DC berpenguatan sendiri :
Motor DC shunt
Motor DC seri
Motor DC kompon :
Motor DC kompon pendek
Motor DC kompon panjang
Jenis Motor DC
Motor DC shunt
Persamaan R. ekivalennya :
Vt=Eb+IaRa+ ….Vst
Motor DC kompon
Ish = If= Vt/Rsh
Rangkaian ekivelan :
I = Ia +Ish
Pers. Rangk. Ekivalen :
I = Pinp/Vt
Vt = Eb+IaRa+Irs+delta Vst
Ish = Vt-IRs/ Rsh
Motor DC seri I = Ia-Ish
Pers. Rangk. Ekivalen : I = Pin/ Vt
Vt= Eb+IaRa+Irs+ delta Vst
I = Ia
I = Pinp/Vt

Anda mungkin juga menyukai