Anda di halaman 1dari 59

Mesin Listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah

energi mekanis menjadi energi listrik (menggunakan Generator AC/DC) dan dapat
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis (menggunakan Motor AC/DC),
serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari satu rangkaian ke rangkaian
lain (menggunakan Transformator) dengan tegangan yang bisa berubah-rubah dan
dengan frekuensi yang tetap melalui suatu medium berupa medan magnet atas
dasar prinsip Elektro Magnetis.

Energi Mekanis

Motor AC/ Generator AC/DC


DC

Energi Listrik Energi Listrik


Transformator
AC

MOTOR LISTRIK
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama , yaitu:

• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,


maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.

• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.

• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga


putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

13
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok:

• Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya


bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.

• Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal
dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

• Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

JENIS MOTOR LISTRIK

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan
motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi,
dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.

1. Motor DC/Arus Searah

14
Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen


utama:

• Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat
satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.

• Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

• Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.


Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber
daya.

Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:

• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan


kecepatan.

15
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya


dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya
rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang
bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC
juga relatif mahal dibanding motor AC.

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:

Gaya elektromagnetik: E = KΦN

Torsi: T = KΦIa

Dimana:

E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)

Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan

N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)

T = torsi electromagnetik

Ia = arus dinamo

K = konstanta persamaan

Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah

16
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok
dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately
excited.

b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt.

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena
itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):

• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.

• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan


seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan (kecepatan bertambah).

c. Motor DC daya sendiri:

motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.

Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997;


L.M. Photonics Ltd, 2002):

• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.

• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

17
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).

d. Motor DC Kompon/Gabungan.

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor
ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang
standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

2. Motor AC/Arus Bolak-Balik

Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya


secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah
bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.

Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik


berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor
AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi
kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel
untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor
induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya
dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio
daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik

18
a. Motor sinkron. Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan
tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC)
untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena
itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.

Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 7):

• Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran
medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi
terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa
untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet
lainnya.

• Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan


frekwensi yang dipasok.

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut
(Parekh, 2003):

Ns = 120 f / P

Dimana:

f = frekwensi dari pasokan frekwensi

P= jumlah kutub

Gambar 7. Motor Sinkron.

19
b. Motor induksi. Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan
pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.

Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):

• Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:

- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.

- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat
pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.

• Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .

Klasifikasi motor induksi

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh,


2003):

• Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

• Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi,
dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di

20
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Kecepatan motor induksi

Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/slip ring motor”.

Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase


slip/geseran(Parekh, 2003):

% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100

Dimana:

Ns = kecepatan sinkron dalam RPM

Nb = kecepatan dasar dalam RPM

Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi

21
Gambar 9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase
dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):

• Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang
rendah (“pull-up torque”).

• Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out
torque”) dan arus mulai turun.

• Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.

Kategori: Mesin Listrik

---------------------------------------------
---------------------------------------------
--
PENGERTIAN MOTOR LISTRIK

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada
motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka
kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan
yang tetap.

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi


listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,

22
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin)
dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerjanya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.

2.9 JENIS – JENIS MOTOR LISTRIK

Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya.
Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor.
Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik
yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber
tegangan kerja yang digunakan. Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor
listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)

b. Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Dari dua jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik
berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya.

Dapat dijelaskan secara singkat pengertian dari setiap jenis motor listrik pada
gambar klasifikasi diatas sebagai berikut.

a. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang
beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating
Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan
sumber dayanya sebagai berikut :

1) Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

Komponen utama motor sinkron adalah :

- Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran

23
medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnet rotor tidak lagi
terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC excited, yang dipaksa
untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet
lainnya.

- Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding


dengan frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang
diberikan oleh persamaan berikut :

Dimana :

F = frekuensi

P = Jumlah kutub

Ns = Putaran stator

2) Motor asinkron (induksi), merupakan motor listrik AC yang bekerja


berdasarkan induksi meda magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut :

- Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

- Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar
70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,
belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga
ratusan Hp.

b. Motor Listrik Arus Searah DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi
dengan sumber tegangan arus listrik searah (Direct Current).

24
Motor DC, sebagaimana namanya Motor arus searah, yaitu menggunkan arus DC.
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan
torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :

1) Kutub medan.

Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan


menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan yaitu kutub utara dan
selatan. Garis magnetic energy membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplekter dapat
satu atau lebih electromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2) Dinamo

Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam
medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub
– kutub utara dan selatan dinamo.

3) Commutator.

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya.Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur :

- Tegangan dynamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan


kecepatan.

- Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkanb kecepatan.

25
Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut :

- Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor


DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik
DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).

- Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang
sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor
listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self
excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis
berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai
berikut :

a. Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)


disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

b. Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt)


dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu,
arus medan sama dengan arus dinamo.

c. Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan


motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil.

26
Generator
Generator adalah salah satu komponen yang dapat mengubaha energi gerak menjadi
energy listrik.Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik .Poros pada generator
dipasangdengan material ferromagnetic permanen.Setelah itu disekeliling poros terdapat stator
yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.
Berdasarkan arus yang disalurkan generator
menjadi 2 jenis yaitu generator AC (bolak balik)
dangenerator DC (searah).Generator AC merupakan
komponen yang dapat mengubah energy gerak
menjadienergi listrik.Penggunaan generator saat ini dapat
dimanfaakan sebagai pembangkit listrik
Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi
elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan
pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan stasioner(seimbang/tidak
berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada:
 Jumlah perputaran pada lilitan
 Kekuatan medan
 Kecepatan rotasi lilitan/medan magnet
 Stator adalah bagian generator yang diam (bekerja sebagai magnet) yang membangkitkan
tegangan AC
 Brush sebagai penghubung kemotor listrik
 Medan magnet

2.1.1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)

27
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang
dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. Generator arus bolak-
balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC
(alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena
jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada
stator. Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Generator 1 fasa
2. Generator 3 fase

2.1.1.1.Konstruksi Generator Arus Bolak-balik


Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
: stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan rotor,
yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke
stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat
untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient)
atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

2.1.1.2.Prinsip Kerja Generator Arus Bolak-balik

28
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-
ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip
kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan
generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki
tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-
masing fasa seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

2.1.1.3.Generator Tanpa Beban (Beban Nol)


Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan If , maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator sebesar
: E0 = cn ɸ dimana :
c = konstanta mesin n = putaran sinkron ɸ = fluks yang dihasilkan oleh If
Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus jangkarnya akan
nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena besar ggl induksi
merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat dirumuskan: Ea = f (ɸ),
yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan mengakibatkan
ggl induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi seperti ditunjukkan pada Gambar
di bawah

2.1.1.4.Generator Berbeban

29
Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban
resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan berpengaruh
terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar 4 menunjukkan jika beban
generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan tegangan relatif kecil dengan
faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersifat induktif terjadi
penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang (lagging).
Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi kenaikan tegangan
yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).

Hubungan antara tegangan tanpa beban (Eo) dengan tegangan berbeban (V)
disebut regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut :

2.1.1.5.Sistem Penguat (Exciter)


Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan
keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus
penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada
peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar 5
menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan
keluarannya.

30
Keterangan :
Garis lengkung 1 : Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang diperoleh dari
medan magnet minimum.
Garis lengkung 2 : Karakteristik tegangan dengan penambahan arus penguatan
maksimum.
Garis lengkung 3 : Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus penguatan
sesuai kebutuhan beban.

2.Generator3fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang manakumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi
pada statornya ada lilitan fasayang ke satu ujungnya diberi tanda U ± X; lilitan fasa
yang ke dua ujungnya diberi tanda denganhuruf V ± Y dan akhirnya ujung lilitan
fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W ± Z.Jenis generator yang digunakan
dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu generator AC 1 fasa.Lilitan stator
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur
inti stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-
alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar
alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan
menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2adilukiskan sebuah kumparan yang

31
terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparansama banyaknya dengan
jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.

2.1.2. Generator DC
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan
(tegangan out put)berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem
penyearahan yang dilakukan bisaberupa oleh komutator atau menggunakan diode.
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus
DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis
generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

2.1.2.1.Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,
serta bagian rotor. Gambar di bawa menunjuk-kan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC. Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian
mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator
terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan

2.1.2.2.Prinsip kerja Generator DC


Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
e = - N dɸ/dt

32
Dimana :
N = Jumlah Lilitan
ɸ = Fluksi Magnet
e = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis
fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam
konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
• harus ada konduktor ( hantaran kawat )
• harus ada medan magnetik
• harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi
yang berubah yang memotong konduktor itu
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
• ibu jari : gerak perputaran
• jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
• jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan


utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan
kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-
balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
• Saklar
• Komutator
• Dioda

2.1.2.3.Generator Kumparan Tunggal


Generator kumparan tunggal merupakan suatu kutub dua sederhana dengan
inti jangkar dan komutator yang di hilangkan agar lebih sederhana. Kumparan
jangkar tunggal dapat diputas pada sumbu O-O dalam medan magnet seragam yang
dihasilkan oleh kedua kutub. Bila kumparan diputar melalui medan magnet oleh
alat mekanis, banyak garis gaya yang melalui kumparan berubah secara kontinue.

33
Besarnya ggl yang diinduksikan tergantung pada laju perubahan fluksi yang melalui
kumparan dan arahnya ditentukan oleh aturan tangan kanan. Dalam generator
kumparan tunggal. Dengan kuat medan yang konstan maka ggl yang diinduksi pada
setiap saat tergantung pada kecepatan kumparan yang memotong medan pada saat
itu. Ggl yang dihasilkan oleh gerakan kumparan melalui medan magnet seperti
dalam generator, disebut ggl yang dibangkitkan.
Jika kumparan pada posisi vertikal, tetapi kumparan bergerak paralel,
terhadap garis gaya sehingga fluksi yang di lingkupi kumparan tidak berubah.
Berarti tidak ada ggl yang dibangkitkan ketika kumparan dalam posisi ini. Jika
kumparan dalam posisi ini, ia dikatakan bidang netral.
Ketika kumparan diputar dalam arah jarum jam pada kecepatan konstan,
tetapi kumparan mulai memotong medan, pada mulanya perlahan tetapi dengan laju
yang semakin bertambah secara perlahan-lahan. Maka besarnya ggl yang posisi
seperti ini yang dibangkitkan ketika kumparan bergerak melalui posisi 900 adalah
dari b ke a dan dari d ke c, pada posisi ini kumparan bergerak pada sudut yang
tegak lurus pada medan dan oleh sebab itu memotong medan pada laju maksimum,
dan konsekuensi ggl yang dibangkitkan pada titik ini berharga maksimum.

2.1.2.4.Generator Ekstansi Terpisah


Generator yang eksitasi medannya dicatu dari sumber dc yang berdiri
seperti baterai penyimpanan atau generator dc terpisah. Tahanan geser medan
dihubungkan seeri pada medan agar dapat mengubah ekstasi medan. Jika beben
bertambah maka tegangan terminal berkurang, ada dua alasan akibat penurunan
tegangan terminal yaitu:
1. Banyaknya fluksi medan efektif.
2. Adanya penurunan tegangan akibat tahanan rangkaian jangkar.
Generator ini mempunyai keuntungan dan kerugian, keuntungannya adalah
bahwa ia akan bekerja dalam kondisi stabil dengan setiap penguatan medan. Jadi
tegangan keluaran dalam daerah yang luas dapat diperoleh.. kerugiannya adalah
generator ini terletak pada kesulitan dan mahalnya menyediakan sumber penguat
terpisah.

34
2.1.2.4.1. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah


 karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
 Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
 Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.

2.1.2.5.Generator Shunt
Generator ini bergantung pada magnetisme sisa dari kutub-kutub medannya.
Biasanya pada magnetis sisa dalam kutub-kutub medan jika kutup pada waktu
sebelumnya telah dimgnetkan. Jika generator shunt diberi kepesatan , konduktor
jangkar aka memotong fluksi yang sedikit dan akan mengakibatkan ggl kecil.
Karena medan shunt dihubungkan langsung pada sikat-sikat, arus akan mengalir
dalam lilitan ini.

2.1.2.5.1. Karakteristik Generator Shunt


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban
yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.

35
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan
generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai
tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator
kompon.

Karakteristik Generator Shunt.

2.1.2.6.Generator Seri
Generator seri merupakan generator eksitasi sendiri dengan jangkar, lilitan
medan dan beban semuanya dihubungkan seri, jadi arus medan dan fluksi medan
berbanding lurus dengan arus beban.jika genarator melaju tanpa beban maka ada
ggl kecil yang dibangkitkan karea adanyamagnetisme sisia. Jika beban luar
dipasang dan arus mulai mengalir dalam lilitan medan, tegangan terminal generator
bertambah. Tegangan terminl terus bertambah sampai rangkaian magnet menjadi
jenuh.

2.1.2.7.Generator Kompon
Generator yang dilengkapi lilitan medan seri maupun medan shunt disebut
generator kompon. Jika medan seri dihubungkan sedemikian sehingga ampare
lilitannya bekerja dengan arah yang sama dengan medan shunt, generator
merupakan generator kompon komutatif. Jika tegangan terminal beban pnuh sama
dengan tegangan tanpa beban maka generator dikatan menjadi kompon datar. Jika
amparelilitan seri pada keadaan berbeban penuh adalah lebih dari cukup untuk

36
mengkompensasi reaksi jangkar tanpa beban dan generator ini dikatakn menjadi
kompon plebih.
Generator kompon digunakan lebih luas daripada generator jenis lainnya
karena ia dapat dirancang agar mempunyaivariasi karakteristik yang luas.
Generator kompon lebih digunakan bila generator tempat dalam jarak yang cukup
jauh dari beban. Kenaikan tegangan terminal generator mengkompensasi tegangan
jhatuh pada rangkaian pencatu beban.
2.1.2.7.1. Karakteristik Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon


Pada gambar diatas menunjukkan karakteristik generator kompon.
Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik
pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya
penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah
besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung
tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

37
Motor
Motor adalah yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis-
konstruksi motor sangatlah mirip dengan generator. Motor listrik merupakan
sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

2.2.1. Bagaimana sebuah motor bekerja


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/
torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):

38
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

2.2.2. Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan
magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap
setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus
searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai
positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah
dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor

39
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara
kutub-kutub magnet permanen.

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang


menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo
adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
 Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub
magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki
kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia
struktur medan.
 Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

40
 Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber
daya.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang


tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
 Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
2.2.2.1.Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan
arah garis fluks.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub


uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan
medan magnet kutub.

Gambar Reaksi garis fluks.

41
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang
dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan
keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada
kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan
berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B
yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk
bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan
membuat angker dinamo berputar searah jarum jam. Mekanisme kerja untuk
seluruh jenis motor secara umum :
 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

42
Gambar Prinsip kerja motor dc

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,


maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan
reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh
medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran
tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

43
2.2.2.2.Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan
kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub
utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar
yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari.
Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah
besar.

2.2.2.3.Gaya Gerak Listrik/ Electromotive Force (EMF)


EMF induksi biasanya disebut EMF Counter. atau EMF kembali. EMF
kembali artinya adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang
melawan tegangan yang diberikan padanya. Teori dasarnya adalah jika sebuah
konduktor listrik memotong garis medan magnet maka timbul ggl pada konduktor.

Gambar . E.M.F. Kembali.

EMF induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik
dengan arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz

44
mencatat pada tahun 1834 bahwa “arus induksi selalu berlawanan arah dengan
gerakan atau perubahan yang menyebabkannya”. Hal ini disebut sebagai Hukum
Lenz. Timbulnya EMF tergantung pada:

 kekuatan garis fluks magnet


 jumlah lilitan konduktor
 sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor
 kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet
 Tidak ada arus induksi yang terjadi jika angker dinamo diam.

2.2.2.4.Shunt motor under load


Mempertimbangkan sebuah motor dc berjalan tanpa beban. Jika beban
mekanis tiba-tiba diterapkan pada poros, arus yang kecil tanpa beban tidak
menghasilkan torsi untuk membawa beban dan motor mulai perlahan turun. Ini
menyebabkan cemf berkurang, menghasilkan arus yang lebih tinggi dan torsi lebih
tinggi. Saat torsi dikembangkan oleh motor adalah sama dengan torsi yang
dikenakan beban mekanik, kemudian, kecepatan akan tetap konstan. Untuk
menyimpulkan, dengan meningkatnya beban mekanis, arus armature akan naik dan
kecepatan akan turun.
Kecepatan motor shunt akan tetap relatif konstan dari tidak ada beban ke
beban penuh. Pada motor yang kecil, itu hanya turun sebesar 10-15 persen saat
beban penuh ditambahkan. Pada mesin yang besar, dropnya bahkan berkurang,
sebagian ke hambatan armature yang paling rendah. Dengan menyesuaikan field
rheostat, kecepatan harus dijaga agar benar-benar konstan sesuai dengan perubahan
beban.

2.2.2.5.Series motor
Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field.
Field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus
armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang
mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus.

45
Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda
dari motor shunt/ Dalam notor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua
muatan karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per
pole tergantung dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan
sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.
Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati
angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Lihat gambar 9. Jika
beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka
medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF.
kembali dan peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama
ada beban. Arus lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.
Catatan : Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling
( angker dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus
yang tinggi akan mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan
angker dinamo menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.

Gambar . Motor dengan kumparan seri.

EMF kembali mencapai maksimum jika kecepatan angker dinamo


maksimum. Arus yang disedot dari catu daya menurun saat motor makin cepat,
karena EMF kembali yang terjadi melawan arus catu daya.

EMF kembali tidak bisa sama besar dengan arus EMF. yang diberikan
pada motor d.c., sehingga akan mengalir searah dengan EMF yang diberikan.
Karena ada dua EMF. yang saling berlawanan EMF kembali menghapuskan EMF.
yang diberikan, maka arus yang mengalir pada angker dinamo menjadi jauh lebih

46
kecil jika ada EMF kembali. Karena EMF kembali melawan tegangan yang
diberikan maka resistansi angker dinamo akan tetap kecil sementara arus angker
dinamo dibatasi pada nilai yang aman.

2.2.2.6.Karakteristik motor kompon


Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini.

Gambar Karakteristik Motor Kompon DC

Pengereman pada motor


Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara:
– Dinamis

47
– Plugging

2.2.2.7.Pengereman secara Dinamis


Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari
sumber tegangan dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh karena itu
kita dapat berbicara tentang waktu mekanis T konstan dalam banyak cara yang
sama kita berbicara tentang konstanta waktu listrik sebuah kapasitor yang dibuang
ke dalam sebuah resistor. Pada dasarnya, T adalah waktu yang diperlukan untuk
kecepatan motor jatuh ke 36,8 persen dari nilai awalnya. Namun, jauh lebih mudah
untuk menggambar kurva kecepatan-waktu dengan mendefinisikan konstanta
waktu baru T o yang merupakan waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi
50 persen dari nilai aslinya. Ada hubungan matematis langsung antara
konvensional konstanta waktu T dan setengah konstanta waktu T O Buku ini diberikan
oleh
T o = 0,693 T
Kita dapat membuktikan bahwa waktu mekanis ini konstan diberikan oleh

di mana
To = waktu untuk kecepatan motor jatuh ke satu-setengah dari nilai
sebelumnya [s]
J = momen inersia dari bagian yang berputar, yang disebut poros motor [kg
× m]
n1 = awal laju pengereman motor saat mulai [r / min]
P1 = awal daya yang dikirim oleh motor ke pengereman resistor [W]
131,5 = konstan [exact value = (30 / p) 2 log e 2]
0,693 = konstan [exact value = log e 2]
Persamaan ini didasarkan pada asumsi bahwa efek pengereman sepenuhnya
karena energi pengereman didisipasi di resistor. Secara umum, motor dikenakan
tambahan akibat torsi pengereman windage dan gesekan, sehingga waktu
pengereman akan lebih kecil dari yang diberikan oleh Persamaan. 5.9.

48
2.2.2.8.Pengereman secara Plugging
Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan
metode yang disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker
dengan membalik terminal sumber

Gambar 5.18 Kecepatan kurva terhadap waktu untuk berbagai metode


pengereman.
Di bawah kondisi motor normal, angker arus / 1 diberikan oleh
I 1 = (E s - E o) IR
di mana R o adalah resistansi armature. Jika kita tiba-tiba membalik terminal
sumber tegangan netto yang bekerja pada sirkuit angker menjadi (E o + E s). Yang
disebut counter-ggl E o dari angker tidak lagi bertentangan dengan apa-apa tetapi
sebenarnya menambah tegangan suplai E s. Bersih ini tegangan akan menghasilkan
arus balik yang sangat besar, mungkin 50 kali lebih besar daripada beban penuh
arus armature. Arus ini akan memulai suatu busur sekitar komutator,
menghancurkan segmen, kuas, dan mendukung, bahkan sebelum baris pemutus
sirkuit bisa terbuka.

49
Gambar A Amature terhubung ke sumber dc E s.

Gambar B Menghubungkan.

Untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, kita harus membatasi arus
balik dengan memperkenalkan sebuah resistor R dalam seri dengan rangkaian
pembalikan (Gambar 5.19b). Seperti dalam pengereman dinamis, resistor
dirancang untuk membatasi pengereman awal arus I 2 sampai sekitar dua kali arus
beban penuh.
Dengan memasukkan rangkaian, torsi reverse dikembangkan bahkan ketika
angker telah datang berhenti. Akibatnya, pada kecepatan nol, E o = 0, tapi aku 2 =
E s / R, yaitu sekitar satu setengah nilai awalnya. Begitu motor berhenti, kita harus
segera membuka sirkuit angker, selain itu akan mulai berjalan secara terbalik.
Sirkuit gangguan biasanya dikontrol oleh sebuah null-kecepatan otomatis perangkat
terpasang pada poros motor.
Lekuk Gambar. 5,18 memungkinkan kita untuk membandingkan
pengereman plugging dan dinamis untuk pengereman awal yang sama saat ini.
Perhatikan bahwa memasukkan motor benar-benar berhenti setelah selang waktu 2
T o. Di sisi lain, jika pengereman dinamis digunakan, kecepatan masih 25 persen

50
dari nilai aslinya pada saat ini. Meskipun demikian, kesederhanaan komparatif
pengereman dinamis menjadikan lebih populer di sebagian besar aplikasi.

2.2.2.9.Reaksi Jangkar
Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua garis
medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari utara-selatan
melewati jangkar. Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang
dihasilkan jangkar mengakibarkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar
berlawanan arah jarus jam. Karena medan utama dan medan jangkar terjadi bersama
sama hal ini akan menyebabkan perubahan arah medan utama dan akan
mempengaruhi berpindahnya garis netral yang mengakibatkan kecenderungan
timbul bunga api pada saat komutasi.
Untuk itu biasanya pada motor DC dilengkapi dengan kutub bantu yang
terlihat seperti gambar dibawah ini

Gambar kutub bantu (interpole) pada motor DC


Kutub bantu ini terletak tepat pada pertengahan antara kutub utara dan kutub
selatan dan berada pada garis tengah teoritis. Lilitan penguat kutub ini dihubungkan
seri dengan lilitan jangkar, hal ini disebabkan medan lintang tergantung pada arus
jangkarnya. Untuk mengatasi reaksi jangkar pada mesin – mesin yang besar
dilengkapi dengan lilitan kompensasi. Lilitan kompensasi itu dipasang pada alur –
alur yang dibuat pada sepatu kutub dari kutub utama. Lilitan ini sepertijuga halnya
dengan lilitan kutub bantu dihubungkan seri dengan lilitan jangkar. Arah arusnya
berlawanan dengan arah arus kawat jangkar yang berada dibawahnya.

2.2.3. Motor AC

51
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah
bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan daalam Gambar 7.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor
AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi
kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel
untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor
induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya
dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya
terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

2.2.3.1.Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

Komponen utama motor sinkron adalah


 Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor

52
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,
yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan
medan magnet lainnya.
 Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut
Ns = 120 f / P
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub

2.2.3.2.Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC
Generator 1 fase
Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama
 Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
– Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
– Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi
kawat pada bagian Prinsip kerja Motor AC Satu Fasadalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan
sikat yang menempel padanya.
 Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat

53
2.2.3.2.1. Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa
sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran
1/3 hingga ratusan Hp.
2.2.3.2.2. Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada
kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya
perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang
meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi.
Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin. geser/ slip ring, dan motor
tersebut dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”. Persamaan berikut dapat
digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran.

Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM

54
Nb = kecepatan dasar dalam RPM

2.2.3.2.3. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque


Pada gambar dibawah ini menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC
tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor
 Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang
rendah (“pull-up torque”).
 Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-
out torque”) dan arus mulai turun.
 Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke
nol.
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor
AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan
statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar
dan padarotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang
menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa
memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-
U2) dan belitanfasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar
disamping

55
Motor satu fasa
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus (I) bantu menghasilkan fluks
magnet φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus
utama Iutama. yang bernilai positip.Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam.Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medanmagnet yang berputar
pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawatyang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka seringdisebut rotor sangkar.

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan


tegangan induksi, interaksiantara medan putar stator dan medan magnet rotor akan
menghasilkan torsi putar pada rotor.
Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air
conditioning. Konstruksinya sederhanadengan daya kecil dan bekerja dengan
tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikanmotor kapasitor ini banyak
dipakai pada peralatan rumah tangga.

56
Gambar .Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan
belitan bantu dengannotasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal
U1, dan kawat netral N terhubungdengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi
agar perbedaan sudut phasa belitan utamadengan belitan bantu mendekati
90°.Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat
gambar6):
- Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja
CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal
- Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal
Z1 dan U1dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah
kondensator dan satubuah saklar sentrifugal.Belitan utama U1-U2 dihubungkan
dengan jala-jala L1 dan Netral N.Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan

kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak
normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar dibawah ini.

Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

57
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-
jala L1 dan Netral.Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya
membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran
mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akanmembuka dan kontak
normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah


untuk meningkatkannilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran
motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya
kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika keduakondensator rusak maka
torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Karakteristik Torsi Motor kapasitor

Motor Shaded Pole

58
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa
daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor
penggerak kipas angin, blender.Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung
stator ada dua kawat yang terpasang dandihubung singkatkan fungsinya sebagai
pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing
Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu
bagian stator denganbelitan stator dan dua kawat shaded pole.
Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengahstator, lihat gambar 10.

Penampang motor shaded pole.


Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan
phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yangsederhana,
daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di
suplaidengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan
untuk peralatan rumahtangga kecil.

Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan
stator dan belitanrotor.Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan.
Perawatan rutin dilakukandengan mengganti sikat arang yang memendek atau
pegas sikat arang yang lembek.Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah
dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yangcukup besar motor universal dipakai
untuk peralatan rumah tangga.
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator.

59
Belitan rotor memiliki dua belasalur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat
arang yang menghubungkan secara seri antarabelitan stator dengan belitan
rotornya.
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000rpm.

stator dan rotor motor universal

60
Tranformator
Transformator atau biasa dikenal dengan trafo berasal dari kata
transformatie yang berarti perubahan. Transformator memberikan cara yang
berbeda untuk mengubah tegangan bolak balik dari satu harga ke harga lain.
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-
balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas
sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak
dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.

2.3.1. Hukum Hukum Dasar Transformator


2.3.1.1. Hukum Maxwell
Persamaan Maxwell apabila disedehanakan akan menjadi:
Hl=IN
Dimana:
H = kuat medan magnet
l = panjang jalur
I = arus listrik
N = jumlah lilitan
Hl=IN adalah Gaya Gerak Magnet (GGM) yang merupakan penghasil flux

2.3.1.2. Hukum induksi Faraday

61
Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja trafo adalah Hukum Induksi
Faraday. Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral garis suatu gaya listrik
melalui garis lengkung yang tertutup adalah berbanding lurus dengan perubahan.

2.2.4. Prinsip Dasar Transformer


Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang
sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik
terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai
relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction
yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan
kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik)
induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak
balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl).

2.2.5. Prinsip Kerja Transformator


Kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum
Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada
transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-
ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya
magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder

juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan

62
Deskripsi kerja transformator step down adalah transformator ini berfungsi
untuk menaikkan tegangan misalnya dari 380 V pada sisi primer menjadi 20 KV
pada sisi sekunder. Deskripsi kerja transformator step up adalah transformator ini
berfungsi untuk menurunkan tegangan misalnya dari 20 KV pada sisi primer
menjadi 380 V pada sisi sekunder.

2.2.6. Prinsip Kerja Trafo satu fasa


Apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber), maka
akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena kumparan
menpunyai inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga berubah – ubah, pada
intinya.Akibat adanya fluks magnet yang berubah –ubah, pada kumparan primer
akan timbul GGL induksi ep.
Untuk mencari GGL yang dibangkitkan maka persamaan yang digunakan:

Flux maksimum dalam besaran maxwell dan flux maksimum dalam weber

2.2.7. Kegunaan Transformator


Untuk keperluan apa tegangan atau arus suatu trasformator diubah, ada
beberapa alasan antara lain:
1. Digunakan untuk pengiriman tenaga listrik
2. Untuk menyesuaikan tegangan
3. Untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik
4. Untuk memisahkan rangkaian yang satu dengan yang lain
5. Untuk memberikan tenaga pada alat tertentu

Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari


electromotive force (emf) proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan
hukum Lenz yang menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai
reaksi perlawanan dari perubahan fluks tersebut didapatkan persaman :

63
e = emf sesaat (instantaneous emf)
Ψ = fluks terhubung (linked flux)

2.2.8. Konstruksi Transformator


Ada dua perbedaan bentuk inti transformator yang biasa digunakan yang
dinamakan tipe inti (core type) dan tipe slubung atau cangkang (shell type). Inti dari
kedua tipe ini dibuat baja khusus berkerugian rendah dan dilaminasi untuk
mengurangi kerugian inti.
Kontruksi tipe inti mengelilingi inti besi yang berlaminasi. Unduk
sederhananya, lilitan primer di transformator tipe inti ditunjukan dalam satu kaki
inti dan sekunder pada kaki yang lain.transformator komersial tidak dibentuk secara
demikian karean sebagaian besar fluksi yang dihasilkan lilitan primer tidak
memotong lilitan sekunder, atau dikatakan bahwa transformator mempunyai
kebocoran fluksi yang besar. Untuk menjaga agar fluksi sminimum mungkin.
Lilitan dibagi dua ditempatkan pada masing-masingkakinya. Rakitan inti dan
kumparan transformator tipe inti.
Transformator kontruksi tipe selubung, dalam kontruksi inti besi
mengelilingi lilitan. Rangkaian inti dan kumparan transformator bentuk selubung.
Rangkaian inti dan ukuran dari transformator yang dirancang untuk
dicuplikan dalam minyak isolasi didalam tangki baja. Sebagai tambah terhadap sifat
isolasi ini, minyak juga menyalurkan panas dari inti kumparan
transformatorkerangkaian luar dibuat melaluibantalan isolasi yang biasanya terbuat
dari porselen.
Kumparan transformator terbuat dari kawat atau lempeng tembaga atau
almunium. Untuk lilitan arus besar, berapa serat konduktor diparalelkan untuk
mengurangi kerugian arus pusar dalam konduktor. Bahan isolasi kumparan yang
digunakan adalah pita katun, sulosa, kertas khusus, poliester, atau bahan sejenis
lainnya. Kumparan yang sudah jadi, dikeringkan dalam udara bebas-oksigen untuk,
menghilangkan semua kelembapan. Kumparan dari transformator yang dicelupkan

64
minyak kemudian diresapka seluhnya dengan minyak isolasi kering sambil
divakumkan.
Ada dua tipe dasar dari lilitan transformator yang bisa digunakan yaitu tipe
konsentrise (concentric) dan tipe picak ( pancake). Lilitan konsentrise bentuk
selindris dimana satu lilitan diletakkan didalam lilitan lainnya dan dengan isolasi
seperlunya di antaranya. Umumnya lilitan tegangan rendah ditempatkan di bagian
dalam dekat inti terisolasi dari inti. Lilitan picak dibentuk dengan bagian primer
dan sekunder saling bersisipan. Dalam kedua tipe ini, diberikan ruang antara
kumparan bertetangga agar memungkinkan terjadinya ventilasi atau sirkulasi cairan
pendingin.
Konstruksi trafo secara umum terdiri dari:
1. Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon yang
diklem jadi satu.
2. Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris
maupun spiral.
3. Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.

2.3.7. Jenis trafo berdasarkan letak kumparan


1. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti.
2. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan

trafo jenis cangkang trafo jenis inti

2.3.8 Polaritas
Sewaktu-waktu diinginkan mengoperasikan transformator secara paralel.
Salah satu kebutuhan agar dapat beroperasikan adalah bahwa polaritas dari kedua
transistor harus sama. Disamping polaritas yang sama, kedua transformator harus

65
mempunyai nilai teganagan, perbandingan transformator, dan impedansi yang sama
atau hampir sama.
Transformer juga dapat digunakan dalam sistem instrumentasi listrik.
Karena transformer kemampuan untuk meningkatkan atau turun tegangan dan arus,
dan listrik isolasi yang mereka berikan, mereka dapat berfungsi sebagai cara untuk
menghubungkan peralatan listrik tegangan tinggi, sistem tenaga arus tinggi.
Misalkan kita ingin secara akurat mengukur tegangan 13,8 kV sebuah power sistem.

Gambar 1-6 Aplikasi Instrumentasi: "Potensi transformator" skala tegangan tinggi


ke nilai aman diterapkan pada voltmeter konvensional.

Sekarang voltmeter membaca fraksi yang tepat, atau rasio, dari sistem yang
sebenarnya tegangan, mengatur skala untuk membaca seolah-olah mengukur
tegangan secara langsung. Transformator instrumen menjaga tegangan pada tingkat
yang aman dan mengisolasi listrik dari sistem , sehingga tidak ada hubungan
langsung antara saluran listrik dan instrumen atau kabel instrumen. Ketika
digunakan dalam kapasitas ini, trafo disebut Potensi Transformer, atau hanya PT.
Potensial transformer dirancang untuk memberikan seakurat tegangan rasio
stepdown. Untuk membantu dalam regulasi tegangan yang tepat, beban seminimal
mungkin: voltmeter dibuat untuk memiliki impedansi masukan yang tinggi
sehingga menarik sedikit arus dari PT . Seperti yang anda lihat,pada gambar 6.
sumbu telah terhubung secara seri dengan gulungan primer PT,untuk keselamatan
dan kemudahan memutus tegangan dari PT.

66
Standar tegangan sekunder untuk sebuah PT adalah 120 volt AC, untuk full-
rated tegangan listrik. Rentang voltmeter standar untuk menemani PT adalah 150
volt, skala penuh. PTS dengan rasio berliku kustom dapat dibuat sesuai dengan
aplikasi apapun. Ini cocok baik untuk standarisasi industri voltmeter yang
sebenarnya instrumen sendiri, karena PT akan menjadi ukuran untuk langkah sistem
tegangan ke tingkat instrumen standar ini.
2.3.9. Rangkaian ekuivalen transformer
Untuk mempermudah analisis dalam pengujian, rangkaian primer dan
sekunder dibuat menjadi sebuah rangkaian yang disebut rangkaian equivalent. Pada
rangkaian ini rugi tembaga pada sisi sekunder diubah menjadi nilai ekuivalennya
dan dilihat dari arah primer.

Gambar Rangkaian ekuivalen transformer


Loss2 = I22.R2
= I12(I22/I12).R2
= I12(I2/I1)2.R2
Loss2 =I12. a2.R2
Dimana a adalah rasio perbandingan lilitan kumparan sekunder terhadap kumparan
primer sehingga resistansi sekunder didapatkan :
R2’ = a2.R2
dan reaktansi sekunder didapatkan:
X2’ = a2.X2
Dari persamaan sebelumnya dapat digambarkan rangkaian ekuivalen transformer
menjadi

67
Gambar Rangkaian ekuivalen yang telah disederhanakan

2.3.10. Rugi –Rugi Transformator


Rugi rugi transformator terdiri dari:
1. Rugi tembaga
2. Rugi inti ,terdiri dari 2 macam yaitu:
a. Rugi histeris
b. Rugi arus pusar (Eddy current)

2.3.10.1. Rugi tembaga


Rugi tembaga adalah rugi yang dihasilkan oleh konduktor/tembaga yang
digunakan sebagai bahan pembuat kumparan. Rugi ini diakibatkan oleh adanya
resistansi bahan.

R = Tahanan (Ohm)
ρ = Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
Sedangkan untuk menghitung kerugian tembaga itu sendiri dapat
mempergunakan Persamaan

Pcp = Rugi konduktor primer


Pcs = Rugi konduktor sekunder
Ip = Arus pada kumparan primer

68
Is = Arus pada kumparan sekunder
Rp = Tahanan kumparan primer
Rs = Tahanan kumparan sekunder

2.3.10.2. Rugi Arus Pusar (eddy current)


Arus pusar adalah arus yang mengalir pada material inti karena tegangan
yang diinduksi oleh fluks. Arah pergerakan arus pusar adalah 90o terhadap arah
fluks Dengan adanya resistansi dari material inti maka arus pusar dapat
menimbulkan panas sehingga mempengaruhi sifat fisik material inti tersebut
bahkan hingga membuat transformer terbakar. Untuk mengurangi efek arus pusar
maka material inti harus dibuat tipis dan dilaminasi sehingga dapat disusun hingga
sesuai tebal yang diperlukan Rugi arus pusar dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan

pe = Rugi arus pusar [w/kg]


ke = Konstanta material inti
f = frekuensi [Hz]
t = ketebalan material [m]
Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]

2.3.10.3. Rugi Hysterisis


Rugi hysterisis terjadi karena respon yang lambat dari material inti. Hal ini
terjadi karena masih adanya medan magnetik residu yang bekerja pada material,
jadi saat arus eksitasi bernilai 0, fluks tidak serta merta berubah menjadi 0 namun
perlahan-lahan menuju 0. Sebelum fluks mencapai nilai 0 arus sudah mulai
mengalir kembali atau dengan kata lain arus sudah bernilai tidak sama dengan 0
sehingga akan membangkitkan fluks kembali.

69
Rugi hysterisis ini memperbesar arus eksitasi karena medan magnetik residu
mempunyai arah yang berlawanan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh arus
eksitasi. Untuk mengurangi rugi ini, material inti dibuat dari besi lunak yang umum
digunakan adalah besi silikon. Besarnya rugi hysterisis dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan

ph = Rugi arus pusar [w/kg]


kh = Konstanta material inti
f = frekuensi [Hz]
Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]
n = Nilai eksponensial, tergantung material dan Bmax
Rugi hysteris maupun rugi arus pusar bernilai tetap, tidak bergantung pada
besarnya beban.

2.3.11. Tipe Pendinginan


Macam-macam tipe pendinginan pada transformator antara lain :
1. AN (Air Natural Cooling)
Pendingin alam oleh sirkulasi udara sekitarnya, tanpa alat khusus.
2. AB (Air Blast Colling)
Pendinginan oleh udara langsung yang dihasilkan oleh fan (kipas).
3. ON (Oil Immerset Natural Cooling).
Pendinginan dengan menggunakan minyak yang disertai dengan pendinginan
alam.
4. OB (Oil Blast Cooling)

70
Pendinginan ini sistemnya adalah sama dengan ON, yang dilengkapi dengan
hembusan udar dari kipas yang dipasang pada dinding trafo.
5. OFN( Oil Foreced Circulation of Air Nautal Cooling)
Pendinginan ini sama dengan sitem ON untuk sirkulasi minyak melalui radiator
dengan menggunakan suatu pompa, tetapi tidak memaki kipas.
6. OFB(Oil Forced and Air Blast Cooling)
Sistem pendinginannya sama dengan OFN yang dilengkapi dengan hembusan
udara dari kipas.
7. OW (oil and Water Cooling)
Adalah gabungan dari pendinginan air sirkulasi pada dinding luar radiator
tanpa memakai kipas
8. OFW (Forced Oil and Water Cooling).
Sistem pendinginannya sama dengan OFB, tetapi tidak memakai kipas.
9. Sistem campuran
Adalah gabungan dari beberapa system pendinginan, misalnya :
AN/OFN/ON/OFB/ dan lain-lain

71

Anda mungkin juga menyukai