Anda di halaman 1dari 16

BAGAN MOTOR LISTRIK

A. PENGERTIAN MOTOR LISTRIK


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi
tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat
berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut kuda kerjanya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.
B. JENIS – JENIS MOTOR LISTRIK
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua jenis
motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor
listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya
motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan. Berdasarkan sumber
tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)
2. Motor listrik arus searah DC (Direct Current)
Dari dua jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik berdasarkan
prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis motor listrik yang ada
dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik sebagai berikut.

Klasifikasi Jenis Motor Listrik


1) Motor Listrik Arus Searah DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah (Direct Current).
Motor DC, sebagaimana namanya Motor arus searah, yaitu menggunkan arus DC. Motor
DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi
atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
motor DC yang memiliki tiga komponen utama
a. Kutub medan.
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dynamo
yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana
memiliki dua kutub medan yaitu kutub utara dan selatan. Garis magnetic energy
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplekter dapat satu atau lebih electromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
b. Dinamo
Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk
silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub – kutub utara dan
selatan dinamo.
c. Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrikdalam dinamo.Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya
sebagai berikut :

Ø Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor DC yang
sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut
motor DC sumber daya terpisah (separately excited).

Ø Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber arus
medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor
listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis
berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut
1. Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
2. Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu,
arus medan sama dengan arus dinamo.
3. Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor
seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil.
2) Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus
bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut :

1. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering
digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah :
 Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnet
rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC
excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya.
 Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan
sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut :

Rumus menghitung kecepatan sinkron, jika yang diketahui frekuensi dan jumlah kutup
pada motor AC.

Contoh : hitung kecepatan putar motor 4 poles/kutup jika motor dioperasikan dengan frekuensi
50 hz.
ns = (120. F)/ P = (120 . 50)/ 4 = 1500 rpm

menghitung slip pada motor

Contoh : hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan kecepatan sinkron
yang sama dengan hasil diatas.
% slip = ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %

Menghitung arus/ampere motor ketika diketahui daya(watt), tegangan(volt), dan faktor


daya(cos φ).

Contoh. Hitung besarnya arus(ampere) motor dengan daya 1 kw dan tegangan 220V dengan
faktor daya 0,88.
I = P / V. Cos φ.....P = 1 kw = 1000 watt
I = 1000/(220 . 0,88) = 5 Ampere

Menghitung daya motor 3 phasa ketika diketahui arus, tegangan, dan faktor daya.

Contoh. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan tegangan 380V
dan faktor daya/ cos φ 0,88.
P = √3 .V. I . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi 5,5 KW.
Menghitung daya output motor

P output = √3 .V. I . eff . cos φ


Contoh. Hitung daya output motor jika diketahui seperti data diatas dengan efisiensi motor 90 %
P output = √3 .V. I . eff . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,9 . 0,88 = 4946 watt atau dibulatkan jadi 5
KW atau 6,6 HP

Menghitung efisiensi daya motor

Contoh. Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung efisiensi daya pada
motor tersebut.
ᶯ = (Pout / P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %

2. Motor asinkron (induksi), merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi
medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut :
a) Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga,
seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3
sampai 4 Hp.
b) Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang
tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan
listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
http://dicka-wibawa.blogspot.co.id/2012/11/makalah-motor-listrik.html sabtu 13 mei 2017 jam
13:47 wib

https://www.google.com/search?q=bagan+tentang+pembagian+motor+listrik&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwja-
vuNpe3TAhVJqo8KHe4jAeQQsAQIJQ&biw=1366&bih=659#imgrc=3wbdH55Dobk84M: 13
mei 2017 jm 13.17 wib

C. MOTOR INDUKSI (ASINKRON)

a) Pengenalan Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh
arus stator.

Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase
dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase
dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.
Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak digunakan
terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin
cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
Bentuk fisik MI

MI dilihat ke dalam

b) Konstruksi Motor Induksi


Gambar 1 konstruksi utuh motor induksi
gambar 2 konstruksi jika motor induksi dipecah-pecah

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut :

1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.

Konstruksi Stator mempunyai bagian :


 Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin.
 Inti stator, terbuat dari laminasi logam yang disusun berlapis.
 Kumparan stator.

Kumparan stator
Rangka stator motor induksi ini didisain dengan baik dengan empat tujuan yaitu:
1. Menutupi inti dan kumparannya.
2. Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung dengan manusia
dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek atau gangguan udara terbuka
(cuaca luar).
3. Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh karena itu stator
didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan.
4. Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara sehingga pendinginan lebih efektif.

2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan
stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Berdasarkan bentuk konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat dibagi menjadi dua
jenis , yaitu.

1. Motor induksi dengan rotor sangkar (squirrel cage).


2. Motor induksi dengan rotor belitan (wound rotor)
Konstruksi rotor motor induksi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
 Inti rotor, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti stator.
 Alur, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti. Alur
merupakan tempat meletakkan belitan (kumparan) rotor.

Gambar kumparan dikeluarkan dari rotor


 Belitan rotor, bahannya dari tembaga.


 Poros atau as.

Rotor Belitan
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa sama
seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah kutub
yang sama. Penambahan tahanan luar sampai harga tertentu, dapat membuat kopel
mula mencapai harga kopel maksimumnya. Motor induksi dengan rotor
belitan memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar
yang dapat diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin (gambar 3.3) selain
untuk menghasilkan kopel mula yang besar, tahanan luar tadi diperlukan untuk
membatasi atus mula yang besar pada saat start. Disamping itu dengan
mengubah-ubah tahanan luar, kecepatan motor dapat diatur.

Rotor Sangkar
Motor induksi jenis ini mempunyai motor dengan kumparan yang terdiri atas
beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga mempunyai
sangkar tupai (lihat gambar 3.4) konstruksi rotor seperti ini sangat sederhana
bila dibandingkan dengan rotor mesin listrik lainnya. Dengan demikian harganya
pun murah, kama konstruksinya yang demikian, padanya tidak 'nankin diberikan
pengaturan tahana luar seperti pada motor induksi dengan motor belitan. Untuk
membatasi arus mula yang besar, tegangan sumber harus dikurangi dan biasanya
digunakan ototransformator atau saklar Y – A. Tetapi berkurangnya arus akan
berakibat berkurangnya kopel

Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan antara stator dan
rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor sehingga
meyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian
rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor yang optimum. Bila celah udara antara stator dan
rotor terlalu besar akan mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak
antara celah terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin. Bentuk
gambaran sederhana bentuk alur / slot pada motor induksi diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambaran sederhana MI dengan 1 kumparan stator dan 1 kumparan rotor

Tanda silang (x) pada kumparan stator atau rotor pada gambar menunjukkan arah arus yang
melewati kumparan masuk ke dalam (tulisan ini) sedangkan tanda titik (.) menunjukkan bahwa
arah arus keluar dari permukaan .

D. PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada
kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan
memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena
penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada
kumparan rotor
Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns=120f/2p). Medan putar pada stator
tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai
dengan hukum lentz

Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal
dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan
torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan
pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator
yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan
makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan
putar ini disebut kecepatan sinkron

Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi elektromagnet, dimana


tegangan sumber diberikan pada kumparan stator, sehingga inti besi di stator menjadi magnet,
kemudian menginduksikan magnet tersebut ke rotor. Dengan demikian, di kumparan rotor akan
terinduksi tegangan karena kumparan rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus di
kumparan rotor tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator, sehingga timbullah gaya
putar pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti
persamaan
Dimana :
N= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm
F = Frekuensi arus dan tegangan stator
P = Banyaknya kutub
Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong panghantar-
panghantar rotor sehingga pada penghantar rotor tersebut timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) atau
tegangan induksi. Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada
kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada dalam
medan magnet berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang
berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang cenderung
memutar rotornya, rotor akan berputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti putaran medan putar
stator (Ns)

Prinsip kerja motor induksi berdasarkan macam fase sumber tegangannya dapat dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut dibawah ini.

1. Sumber 3 fasa
Bentuk hubungan sederhana kumparan MI 3 fase dengan 2 kutub stator

Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini
mempunyai kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak 120 derajat listrik yang
dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase 120 derajat listrik antar fasenya, sehingga
keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup magnet
aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor
induksi 3-fase dengan dua kutup stato rdiperlihatkan pada gambar diatas

Bentuk gambaran fluk yang terjadi pada motor induksi 3-fasa diperllihatkan pada gambar berikut
(fluks yang terjadi pada kumparan 3-fase diasumsikan sinusoidal seperti yang diperlihatkan pada
gambar (a) dengan arah fluks positif seperti gambar (b)

Gambar flux yang terjadi pada MI 3 fase

Anda mungkin juga menyukai