Mesin-mesin listrik terdiri dari mesin statis (transformator) dan mesin dinamis (motor dan generator).
Dalam pembahasan buku ini, yang dimaksud dengan mesin listrik adalah generator atau motor.
Konstruksi motor dan generator pada dasarnya adalah sama, yaitu terdiri dari Stator (bagian yang
tidak bergerak atau diam), dan Rotor (bagian yang bergerak).
Prinsip kerja motor mengikuti hukum tangan kiri Flamming, yaitu jika medan magnet yang
dihasilkan oleh kutub utara-selatan magnet dimotong oleh kawat penghantar yang dialiri arus searah
dengan empat jari, maka akan timbul gaya gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang
bersarnya sama dengan F [Newton]. Sedangkan generator pada dasarnya bekerja sesuai dengan
hukum tangan kanan Flamming, yaitu jika sepotong penghantar yang dialiri arus searah dengan empat
jari tangan memotong medan magnet yang dihasilkan kutub utara-selatan, maka akan menimbulkan
gerakan searah dengan ibu jari.
Pada dasarnya terdapat dua macam generator, yaitu generator DC dan generator AC. Demikian pula
dengan motor, terdapat motor DC dan motor AC.
Terdapat dua jenis motor DC, yaitu: motor penguat terpisah, dan motor penguat sendiri. Motor
penguat sendiri meliputi:motor seri, motor shunt dan motor kompon yang merupakan kombinasi
antara motor seri dan motor shunt. Sedangkan generator pada dasarnya adalah sama, tetapi yang
sering digunakan adalah jenis generator terpisah.
Karakteristik Motor Penguat Terpisah: arus eksitasinya tidak tergantung dari sumber tegangan yang
mencatunya. Putaran jangkar akan turun jika momen torsinya naik.
Karakteristik Motor Shunt: Rangkaian eksitasi motor shunt terletak paralel dengan jangkar. Putaran
akan turun dengan naiknya momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor shunt mirip
dengan motor dengan penguat terpisah.
Karakteristik Motor Seri: Rangkaian eksitasi motor seri dipasang secara seri terhadap jangkar.
Diantara jenis motor DC lainnya, motor seri memerlukan momen torsi awal paling besar. Hal yang
perlu diperhatikan, bahwa motor seri tidak boleh dioperasikan dalam kondisi tanpa beban.
Krarakterisrik Motor Kompon. Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel.
Dalam kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada kondisi beban
terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat putaran sedikit lebih tinggi.
Pemeliharaan mesin-mesin listrik pada umumnya ditujukan untuk memperpanjang usia pakai mesin.
Ini dapat dilakukan melalui pemeliharaan preventif. Untuk industri berskala besar, pemeliharaan
telah dianggap sebagai suatu investasi perusahaan, sehingga masalah pemeliharaan perlu
direncanakan dan dibuatkan sistem secara khusus. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pemeliharaan
Preventif antara lain: pembersihan mesin dari kotoran debu, karat, dan se-bagainya; pengecekan
sambungan sambungan kabel atau lilitan kawat penghantar, sikat arang dan sambungan lainnya;
pengecekan tahanan isolasi; pemeriksaan bearing, poros, pemeriksaan mur-baut, dan sebagainya.
Teknik dasar yang digunakan dalam pemeriksaan kerusakan motor listrik meliputi:
1). Test lamp
2). Pengukuran arus,
3). Growler, dan
4). Megohmeter.
Teknik Tenaga Listrik adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik yang berhubungan dengan
tenaga listrik dan permasalahannya sehingga tenaga listrik dapat disalurkan dengan baik.
Bahasan Teknik Tenaga Listrik meliputi:
1. Mesin Listrik
a. Mesin listrik DC (Direct Curent)
1) Generator DC ( kalau diberi arus listrik berubah menjadi motor)
a) Generator DC Seri (arus besar)
b) Generator DC Shunt (parallel)
c) Generator DC Kompon (kombinasi)
Generator DC kompon panjang
Generator DC kompon pendek
2) Motor listrik DC ( Generator kalau diberi arus listrik berubah menjadi motor listrik )
a) Motor listrik Dc Seri (arus besar)
b) Motor listrik DC Shunt (parallel)
c) Motor listrik DC Kompon (kombinasi)
Motor listrik DC kompon panjang
Motor listrik DC kompon pendek
Mesin Listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik (menggunakan Generator AC/DC) dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis (menggunakan Motor AC/DC), serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari satu
rangkaian ke rangkaian lain (menggunakan Transformator) dengan tegangan yang bisa berubah-rubah
dan dengan frekuensi yang tetap melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar prinsip
Elektro Magnetis.
Definisi Multimeter
Definisi Voltmeter
Generator Listrik (AC/DC)
Definisi Mesin Listrik
Macam- macam Alat Ukur Listrik
photo Asynchronmotor_animation.gif
Animasi Motor Listrik Induksi
(Sumber)
Sekarang mari kita bahas bagaimana prinsip kerja motor induksi ini. Sumber tegangan AC yang
dialirkan ke kumparan-kumparan stator motor, akan menghasilkan medan magnet putar dengan
kecepatan putaran sinkron sesuai dengan frekuensi sumber listrik. Medan magnet putar stator tersebut
akan menginduksi secara elektromagnetik kepada rotor sehingga tercipta arus listrik pada sisi rotor
sesuai dengan hukum Faraday. Arus listrik yang mengalir pada sisi rotor tersebut kembali akan
menghasilkan medan magnet pada sisi rotor. Dengan adanya dua fluks medan magnet pada sisi rotor
dan stator, maka rotor motor akan mengalami torsi putar mengikuti putaran medan magnet stator. Dari
kondisi diam, rotor akan berakselerasi sampai nilai arus listrik terinduksi pada rotor serta torsi
seimbang dengan beban motor. Rotor motor akan terus berakselerasi hingga mencapai kecepatan
sinkronisasinya. Namun justru pada saat kecepatan sinkron tercapai, arus listrik induksi rotor tidak
akan terjadi. Hal ini dikarenakan pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan magnet
putar stator, maka tidak akan terjadi pemotongan garis gaya magnet stator oleh rotor, sehingga induksi
elektromagnetik tidak berfungsi. Maka dari itu, putaran rotor motor induksi tidak akan pernah
mencapai kecepatan sinkron. Kecepatan rotor motor induksi akan selalu lebih rendah sedikit daripada
kecepatan medan magnet putar stator. Perbandingan kecepatan antara rotor dan stator ini disebut
denganslip.
IMG_1969.GIF
Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa
(Sumber)
Perbedaan paling utama antara motor listrik AC tiga fasa dengan satu fasa adalah terletak pada desain
kumparan stator motor. Karena listrik AC tiga fasa memiliki arus bolak-balik tiga di saluran, maka
paling tidak akan ada enam kumparan kawat pada sisi stator motor AC tiga fasa. Sedangkan karena
listrik AC satu fasa hanya memiliki satu saja saluran listrik, maka stator motor AC satu fasa akan
hanya memiliki sepasang atau dua kumparan kawat. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per
satu.
Motor Listrik AC Tiga Fasa
Listrik AC tiga fasa menciptakan gelombang sinusoidal yang seakan-akan saling bersahutan. Ketiga
gelombang tersebut saling memiliki selisih 120 satu sama lain. Fenomena tersebut justru akan
memudahkan kita untuk memahami bagaimana proses terjadinya medan magnet putar pada stator
motor listrik AC.
photo synchronous-motor_03a.gif
Animasi Motor AC Tiga Fasa
Gambar animasi di atas sudah pernah kita bahas sekilas pada sub bahasan motor AC sinkron. Kali ini
akan kita bahas lebih dalam lagi bagaimana listrik AC tiga fasa dapat dikonversikan menjadi gerakan
putaran rotor motor.
Nampak pada sisi stator motor animasi di atas terdapat enam lilitan kumparan, dengan dua lilitan
untuk masing-masing fasa sumber listrik AC. Dua lilitan untuk masing-masing fasa tersebut memiliki
arah lilitan yang saling berkebalikan serta diposisikan saling berseberangan pada stator. Dua lilitan
dengan arah lilitan saling berkebalikan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kutub magnet yang
saling berkebalikan antara keduanya.
Listrik AC tiga fasa tersusun atas tiga gelombang sinusoidal tegangan AC yang terilustrasi pada
animasi di atas. Jika kita tinjau salah satu gelombang tegangan listrik, maka naik turunnya gelombang
tersebut berkaitan langsung dengan perubahan kutub magnet yang terbangkitkan pada kumparan
stator. Bolak-baliknya arus listrik AC akan membuat bolak-balik pula kutub magnet yang
terbangkitkan pada kumparan stator. Dengan konfigurasi kumparan stator sedemikian rupa, serta
supply ketiga fasa tegangan listrik AC yang bersahutan, maka pada sisi stator motor akan
terbangkitkan medan magnet putar dengan kecepatan putaran setara dengan frekuensi listrik AC.
Motor Listrik AC Satu Fasa
Sekarang mari kita bahas bagaimana listrik AC satu fasa dapat dikonversikan menjadi energi mekanis
oleh motor listrik AC satu fasa. Listrik AC satu fasa hanya memiliki satu jalur arus listrik bolak-balik.
photo 3-phase-motor-gif.gif
Ilustrasi Medan Magnet Putar Motor AC Tiga Fasa
photo true-single-phase2.gif
Ilustrasi Medan Magnet Motor AC Satu Fasa
(Sumber)
Nampak pada animasi di atas, bahwa jika pada stator motor listrik AC tiga fasa tersusun enam
kumparan dengan konfigurasi yang telah kita bahas di atas, maka medan magnet putar akan terbentuk
dengan sendirinya apabila sumber arus listrik disupply ke stator motor. Lain halnya pada motor listrik
AC satu fasa, nampak jika hanya menggunakan dua kumparan kawat pada stator, maka medan magnet
stator yang terbangkitkan hanya akan bertukar-tukar kutub bolak-balik seiring dengan bolak-baliknya
arus listrik satu fasa. Sehingga pada stator motor tersebut tidak akan terbentuk medan magnet putar.
Sekalipun demikian, jika rotor motor di atas sekali saja teraktuasi untuk berputar di dalam stator
motor tersebut, rotor motor akan terus berputar mengikuti bolak-baliknya medan magnet stator.
Dari ulasan di atas dapat sedikit kita tarik kesimpulan bahwa rotor motor listrik AC satu fasa tidak
secara otomatis langsung berputar apabila stator motor diberi sumber listrik. Dibutuhkan satu metode
khusus untuk membangkitkan torsi awalan terhadap rotor, sehingga sesaat saja rotor mendapatkan
torsi putar maka ia akan seterusnya berputar mengikuti medan magnet stator.
Berbagai macam metode penyalaan awal motor AC satu fasa telah dikembangkan, dan hal ini yang
menjadi dasar pengklasifikasian motor listrik ini.
Motor dengan kutub bayangan (shaded pole)
Pada setiap kumparan stator motor tipe ini, terdapat kutub bayangan dengan ukuran lebih kecil,
dengan jalan melewatkan kawat lilitan ke bagian tersebut seperti pada gambar di bawah ini. Dengan
posisi kutub bayangan yang sedemikian rupa tersebut, akan tercipta torsi putar yang cukup untuk
memutar rotor pada saat pertama kali penyalaan motor. Rotor akan terus berakselerasi hingga
tercapainkecepatan yang seimbang dengan beban motor.
1. Motor Kapasitor
2. Motor Shaded Pole
3. Motor Universal
Dari macam-macam motor diatas juga memiliki jenis-jenisnya masing-masing yang lebih rinci. Untuk
lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu dari jenis-jenis motor 1 fasa tersebut, namun sebelum
membahasnya kita perlu mengetahui prinsip kerja dari motor 1 fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga
fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor
sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu
fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.
Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi
lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya
lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar , hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini
menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet
utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang
ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor
sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara
medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
Motor Kapasitor
Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya pada jenis kapasitor ini di
tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya
banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat
kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka
motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start
pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain:
a.Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
b.Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
c.Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF 150 mikroF. Menurut hubungan kapasitornya
jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1.Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
2.Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3.Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)
Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan
ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1 dan
terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu buah
saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu
Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri
dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral.
Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor
mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan
membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.
Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan nilai
torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal
terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak
maka torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.
Motor kapasitor start (starting capasitor)
Motor kapasitor start ini merupakan jelmaan dari motor belah, tetapi mempunyai kapasitor yang
dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya
ditambah satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip
kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan
sumber arus maka akan terjadi magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak ada
resultan . Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya,
disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya
resultan itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan searah jarum jam sehingga motor dapat
berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja
memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
Keuntungan jenis motor kapasitor start ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
Mempunyai kopel yang lebih kuat.
Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor kapasitor startini adalah:
Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
Rotor sangkar dengan porosnya
Bantalan peluruh (laher)
Tutup stator dan rangka body
Kapasitor
Ujung-ujung terminal motor