Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN TENTANG MESIN - MESIN LISTRIK

Mesin-mesin listrik terdiri dari mesin statis (transformator) dan mesin dinamis (motor dan generator).
Dalam pembahasan buku ini, yang dimaksud dengan mesin listrik adalah generator atau motor.

Konstruksi motor dan generator pada dasarnya adalah sama, yaitu terdiri dari Stator (bagian yang
tidak bergerak atau diam), dan Rotor (bagian yang bergerak).
Prinsip kerja motor mengikuti hukum tangan kiri Flamming, yaitu jika medan magnet yang
dihasilkan oleh kutub utara-selatan magnet dimotong oleh kawat penghantar yang dialiri arus searah
dengan empat jari, maka akan timbul gaya gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang
bersarnya sama dengan F [Newton]. Sedangkan generator pada dasarnya bekerja sesuai dengan
hukum tangan kanan Flamming, yaitu jika sepotong penghantar yang dialiri arus searah dengan empat
jari tangan memotong medan magnet yang dihasilkan kutub utara-selatan, maka akan menimbulkan
gerakan searah dengan ibu jari.
Pada dasarnya terdapat dua macam generator, yaitu generator DC dan generator AC. Demikian pula
dengan motor, terdapat motor DC dan motor AC.
Terdapat dua jenis motor DC, yaitu: motor penguat terpisah, dan motor penguat sendiri. Motor
penguat sendiri meliputi:motor seri, motor shunt dan motor kompon yang merupakan kombinasi
antara motor seri dan motor shunt. Sedangkan generator pada dasarnya adalah sama, tetapi yang
sering digunakan adalah jenis generator terpisah.
Karakteristik Motor Penguat Terpisah: arus eksitasinya tidak tergantung dari sumber tegangan yang
mencatunya. Putaran jangkar akan turun jika momen torsinya naik.
Karakteristik Motor Shunt: Rangkaian eksitasi motor shunt terletak paralel dengan jangkar. Putaran
akan turun dengan naiknya momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor shunt mirip
dengan motor dengan penguat terpisah.
Karakteristik Motor Seri: Rangkaian eksitasi motor seri dipasang secara seri terhadap jangkar.
Diantara jenis motor DC lainnya, motor seri memerlukan momen torsi awal paling besar. Hal yang
perlu diperhatikan, bahwa motor seri tidak boleh dioperasikan dalam kondisi tanpa beban.
Krarakterisrik Motor Kompon. Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel.
Dalam kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada kondisi beban
terpasang, dengan momen torsi yang sama, akan didapat putaran sedikit lebih tinggi.
Pemeliharaan mesin-mesin listrik pada umumnya ditujukan untuk memperpanjang usia pakai mesin.
Ini dapat dilakukan melalui pemeliharaan preventif. Untuk industri berskala besar, pemeliharaan
telah dianggap sebagai suatu investasi perusahaan, sehingga masalah pemeliharaan perlu
direncanakan dan dibuatkan sistem secara khusus. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pemeliharaan
Preventif antara lain: pembersihan mesin dari kotoran debu, karat, dan se-bagainya; pengecekan
sambungan sambungan kabel atau lilitan kawat penghantar, sikat arang dan sambungan lainnya;
pengecekan tahanan isolasi; pemeriksaan bearing, poros, pemeriksaan mur-baut, dan sebagainya.
Teknik dasar yang digunakan dalam pemeriksaan kerusakan motor listrik meliputi:
1). Test lamp
2). Pengukuran arus,
3). Growler, dan
4). Megohmeter.

Teknik Tenaga Listrik

Teknik Tenaga Listrik adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik yang berhubungan dengan
tenaga listrik dan permasalahannya sehingga tenaga listrik dapat disalurkan dengan baik.
Bahasan Teknik Tenaga Listrik meliputi:
1. Mesin Listrik
a. Mesin listrik DC (Direct Curent)
1) Generator DC ( kalau diberi arus listrik berubah menjadi motor)
a) Generator DC Seri (arus besar)
b) Generator DC Shunt (parallel)
c) Generator DC Kompon (kombinasi)
Generator DC kompon panjang
Generator DC kompon pendek
2) Motor listrik DC ( Generator kalau diberi arus listrik berubah menjadi motor listrik )
a) Motor listrik Dc Seri (arus besar)
b) Motor listrik DC Shunt (parallel)
c) Motor listrik DC Kompon (kombinasi)
Motor listrik DC kompon panjang
Motor listrik DC kompon pendek

b. Mesin listrik AC (Alternating Curent )


1) Generator AC 1 fasa / 3 fasa
2) Motor AC
a) Motor induksi
b) Motor sinkron
3. Transformator
4. Saluran system TTL

Gb. Saluran sistem TTL

Gb. Sistem Tenaga Listrik


Keterangan :
PTL = Pembangkit Tenaga Listrik
GI = Gardu Induk
GD = Gardu Distribusi
TET = Tegangan Ekstra Tinggi
TT = Tegangan Tinggi
TM = Tegangan Menengah
TR = Tegangan Rendah

Mesin Listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik (menggunakan Generator AC/DC) dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis (menggunakan Motor AC/DC), serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari satu
rangkaian ke rangkaian lain (menggunakan Transformator) dengan tegangan yang bisa berubah-rubah
dan dengan frekuensi yang tetap melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar prinsip
Elektro Magnetis.

Gambar konversi energi

Mesin Listrik ini terdiri atas 3 komponen yaitu :


1. Generator AC/DC
2. Transformator
3. Motor AC/DC
Artikel Terkait

Definisi Multimeter
Definisi Voltmeter
Generator Listrik (AC/DC)
Definisi Mesin Listrik
Macam- macam Alat Ukur Listrik

Macam Mesin Listrik


Motor listrik AC berfungsi untuk merubah energi listrik dari arus listrik AC menjadi energi mekanis.
Energi mekanis yang terbangkitkan berupa energi putaran poros rotor motor listrik. Fungsi motor
listrik ini merupakan kebalikan dari generator AC yang berfungsi untuk merubah energi mekanis
menjadi energi listrik AC.
(null)

Rangkaian Motor dan Generator AC


(Sumber)
Motor listrik AC dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis dengan cara kerja yang berbeda-beda.
Namun pada dasarnya, prinsip kerja motor listrik AC sama seperti generator AC, generator DC,
maupun motor listrik DC, yang menggunakan fenomena induksi elektromagnetik. Hukum Faraday
mengenai fenomena induksi elektromagnetik menjadi dasar dari prinsip kerja motor listrik AC apapun
tipenya. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu tipe-tipe dari motor listrik AC.
Macam-Macam Motor Listrik AC Berdasarkan Kecepatan Putaran Rotor
Berdasarkan kecepatan putaran rotor, motor listrik AC dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe yakni
motor sinkron dan motor tak-sikron atau asinkron. Disebut dengan motor AC sinkron adalah karena
kecepatan putaran rotornya sama persis dengan kecepatan gelombang listrik AC jaringan. Sedangkan
motor listrik asinkron disebut demikian adalah karena kecepatan putaran rotornya sedikit lebih pelan
daripada kecepatan gelombang listrik AC jaringan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas lebih dalam
satu per satu.
Motor AC Sinkron
Motor sinkron adalah motor listrik AC, yang pada kondisi steady, kecepatan putaran rotor nya
tersinkronisasi atau sebanding dengan frekuensi gelombang arus AC. Jika kita kaitkan dengan rumus
putaran rotor mesin AC di bawah ini, maka kecepatan rotor akan selalu sebanding dengan frekuensi
listrik supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub magnet.
N=120 \dfrac {f}{P}
Dimana N = kecepatan putaran rotor motor (rpm), f = frekuensi sumber listrik AC (Hz), dan P =
jumlah kutub magnet untuk setiap fase listrik.
Prinsip kerja motor listrik AC tipe sinkron adalah terletak pada sistem eksitasi pada rotornya. Rotor
motor AC sinkron memiliki kutub magnet dengan posisi yang tetap. Kutub magnet tersebut terkunci
dengan medan magnet yang terbangkitkan di stator. Sehingga pada saat medan magnet stator berputar
akibat gelombang listrik AC, rotor motor akan ikut berputar dengan kecepatan yang sama dengan
kecepatan gelombang listrik AC.
photo synchronous-motor_03a.gif
Animasi Motor AC Sinkron
(Sumber)
Gambar animasi di atas adalah ilustrasi sebuah motor listrik AC sinkron dengan sumber listrik AC
tiga fasa. Pada gambar tersebut, terlepas dari sumber eksitasinya, rotor motor tersusun atas dua kutub
magnet yakni utara (merah) dan selatan (hijau). Sedangkan sisi stator, tersusun atas beberapa
kumparan kawat dengan sumber tegangan listrik AC tiga fasa (merah, biru, hijau). Melalui beberapa
kumparan yang disusun sedemikian rupa, listrik AC tiga fasa terkonversi menjadi kutub magnet dan
medan magnet putar. Kutub magnet stator yang terbangkitkan akan tarik-menarik dengan kutub
magnet rotor yang berlawanan. Sehingga jika medan atau kutub magnet stator berputar karena
gelombang listrik AC, maka rotor motor akan ikut berputar mengikuti putaran kutub magnet stator.
Kutub utara rotor akan selalu mengikuti putaran kutub selatan stator, sedangkan kutub selatan rotor
akan mengikuti putaran kutub utara stator. Dengan demikian kecepatan putaran rotor akan selalu sama
dengan kecepatan putaran medan magnet stator, dan karena hal inilah motor listrik AC ini disebut
dengan motor listrik AC tipe sinkron.

Video Prinsip Kerja Motor AC Sinkron


(Sumber)
Jelas bahwa karakteristik paling utama dari motor listrik AC tipe sinkron adalah komponen rotor yang
memiliki kutub magnet tetap. Medan magnet rotor motor tersebut dapat dibangkitkan dari berbagai
cara. Sehingga berdasarkan hal ini, motor AC sinkron dapat diklasifikasikan kembali menjadi
beberapa tipe.
Motor Sinkron dengan Magnet Permanen
Cara paling mudah untuk mendapatkan medan magnet pada rotor motor listrik sinkron adalah dengan
menggunakan magnet permanen. Dengan cara ini akan didapatkan motor listrik yang lebih awet,
konsumsi listrik yang relatif hemat karena tidak dibutuhkannya eksitasi pada rotor, serta kerugian
panas yang sangat kecil.
Dibandingkan dengan motor listrik induksi, motor sinkron dengan magnet permanen memiliki
beberapa kelebihan serta kekurangan. Tabel di bawah ini akan menjelaskan beberapa poin tersebut.
image
Motor Sinkron Reluktansi
Motor sinkron reluktansi menggunakan rotor dengan bahan ferromagnetik, yang diinduksi oleh medan
magnet stator. Medan magnet stator dibangkitkan dengan menggunakan beberapa kumparan yang
dialiri arus listrik AC. Rotor yang menggunakan bahan logam yang dapat ditarik oleh magnet namun
bukan magnet permanen, akan berputar mengikuti putaran medan magnet yang terbangkitkan pada
stator motor. Kecepatan sinkron motor didapatkan pada motor reluktansi yang memiliki kutub rotor
dengan jumlah yang sama dengan kutub stator.

Animasi Motor Reluktansi


Motor Sinkron Histerisis
Rotor motor sinkron histerisis menggunakan material silinder baja kobalt dengan nilai koersivitas
tinggi. Koersivitas adalah sebuah sifat material ferromagnetik untuk menahan medan magnet luar
sehingga ia tidak kehilangan sifat kemagnetannya. Sehingga material dengan koersivitas tinggi, sekali
ia termagnetisasi oleh medan magnet dengan arah tertentu, akan membutuhkan medan magnet terbalik
yang besar untuk melawan magnetisasi tersebut (histerisis yang lebar).
(null)
Dengan sifat koersivitas tinggi serta desain rotor yang khusus, pada saat tercipta medan magnet
berputar pada stator, akan tercipta pula medan magnet pada rotor dengan kutub yang berlawanan.
Selanjutnya akan terjadi gaya tarik-menarik antara kutub rotor dan stator, sehingga rotor akan
berputar mengikuti putaran medan magnet stator. Pada awal start motor, kecepatan putaran rotor tidak
mampu mengikuti penuh kecepatan putar medan magnet stator. Namun tidak lama kemudian, karena
sifat koersivitas rotor tadi, maka akan dicapai kecepatan sinkron putaran rotor.
Motor AC Tak Sinkron
Sesuai dengan prinsip kerja motor listrik AC, rotor motor haruslah sebuah material yang memiliki
kutub magnet. Sehingga pada saat kumparan stator teraliri listrik AC dan menciptakan medan magnet
putar, rotor magnet akan ikut berputar karena kutub magnet rotor terkunci oleh kutub magnet stator.
Motor AC tak sinkron juga dikenal dengan nama motor induksi. Istilah tersebut digunakan karena
untuk menciptakan kutub magnet rotor, sistem menggunakan induksi elektromagnetik dari medan
magnet kumparan stator. Rotor motor induksi bukan sebuah magnet permanen dan tidak pula
menggunakan sistem eksitasi. Bentuk rotor didesain sedemikian rupa sehingga jika terinduksi oleh
medan elektromagnetik stator, akan tercipta arus listrik pada rotor diikuti dengan terciptanya medan
magnet rotor (fenomena elektromagnetik).

photo Asynchronmotor_animation.gif
Animasi Motor Listrik Induksi
(Sumber)
Sekarang mari kita bahas bagaimana prinsip kerja motor induksi ini. Sumber tegangan AC yang
dialirkan ke kumparan-kumparan stator motor, akan menghasilkan medan magnet putar dengan
kecepatan putaran sinkron sesuai dengan frekuensi sumber listrik. Medan magnet putar stator tersebut
akan menginduksi secara elektromagnetik kepada rotor sehingga tercipta arus listrik pada sisi rotor
sesuai dengan hukum Faraday. Arus listrik yang mengalir pada sisi rotor tersebut kembali akan
menghasilkan medan magnet pada sisi rotor. Dengan adanya dua fluks medan magnet pada sisi rotor
dan stator, maka rotor motor akan mengalami torsi putar mengikuti putaran medan magnet stator. Dari
kondisi diam, rotor akan berakselerasi sampai nilai arus listrik terinduksi pada rotor serta torsi
seimbang dengan beban motor. Rotor motor akan terus berakselerasi hingga mencapai kecepatan
sinkronisasinya. Namun justru pada saat kecepatan sinkron tercapai, arus listrik induksi rotor tidak
akan terjadi. Hal ini dikarenakan pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan magnet
putar stator, maka tidak akan terjadi pemotongan garis gaya magnet stator oleh rotor, sehingga induksi
elektromagnetik tidak berfungsi. Maka dari itu, putaran rotor motor induksi tidak akan pernah
mencapai kecepatan sinkron. Kecepatan rotor motor induksi akan selalu lebih rendah sedikit daripada
kecepatan medan magnet putar stator. Perbandingan kecepatan antara rotor dan stator ini disebut
denganslip.

Video Animasi Prinsip Kerja Motor Induksi


Pengklasifikasian motor induksi adalah berdasarkan desain dari rotornya. Ada dua macam desain
rotor motor induksi tersebut yakni bentuk sangkar tupai (squirrel cage) serta rotor dengan slip
ring(wound type).
Motor Induksi Dengan Rotor Sangkar Tupai
Rotor motor induksi tipe ini berbentuk unik seperti sangkar tupai, maka dari itu diberi nama rotor
sangkar tupai. Rotor ini berbentuk silinder yang menjadi satu dengan porosnya. Pada sisi tepi silinder
terdapat beberapa batang konduktor (biasanya berbahan tembaga atau aluminium) yang disusun
hampir sejajar dengan poros, serta terikat dengan sebentuk cincin pada ujung-ujungnya sehingga
nampak menyerupai bentuk sangkar tupai.
(null)
Susunan Batang Konduktor Rotor Squirrel Cage
(Sumber)
Batang konduktor didesain sedikit sejajar namun juga sedikit miring terhadap poros rotor. Desain ini
memiliki beberapa tujuan yakni:
Mengurangi suara bising dengungan akibat efek magnetik.
Mengurangi fluktuasi torsi pada saat terjadi perubahan kecepatan rotor.
Meningkatkan rasio efektifitas proses transformasi (induksi) antara stator dengan rotor.
Meningkatkan tahanan rotor karena bobot konduktor yang ringan.
Meningkatkan nilai slip untuk torsi tertentu.
(null)
Bentuk Rotor Squirrel Cage
(Sumber)
Selain batang konduktor, rotor motor squirrel cage juga tersusun atas inti besi. Inti besi tersebut
berfungsi untuk menyimpan medan magnet yang dihasilkan oleh batang konduktor. Dikarenakan
medan magnet rotor berfluktuasi terhadap waktu, maka konstruksi inti besi ini mirip dengan trafo
yakni berupa lembaran-lembaran sehingga dapat mengurangi kerugian energi. Untuk mengurangi efek
arus eddy, maka lembaran-lembaran inti besi saling diinsulasi dengan bahan vernis. Sedangkan
material inti besi menggunakan besi karbon rendah dan tinggi silikon untuk mengurangi efek arus
eddy, serta koersivitas rendah untuk mengurangi kerugian histerisis.
Motor Induksi Dengan Slip Ring
Motor induksi tipe selanjutnya sebenarnya juga menggunakan bentuk sangkar tupai pada batang
konduktornya. Hanya saja, rotor motor ini tidak menggunakan inti besi, melainkan menggunakan
lilitan kawat kumparan yang dilengkapi dengan slip ring. Namun kumparan dan slip ring rotor tidak
digunakan sebagai sistem eksitasi, namun digunakan untuk menciptakan resistansi atau hambatan
pada rotor ketika penyalaan awal. Resistansi yang tercipta tersebut akan menghasilkan torsi yang
besar saat penyalaan awal. Dengan sistem ini, maka motor induksi dengan slip ring ini akan sangat
cocok digunakan pada sebuah beban kerja yang apabila menggunakan motor induksi squirrel cage
dapat mengakibatkan arus listrik penyalaan yang terlalu tinggi untuk kapasitas motor induksi squirrel
cage tersebut.
(null)
Motor Induksi Dengan Slip Ring
(Sumber)
Motor induksi dengan slip ring cocok digunakan untuk beban yang memiliki inersia tinggi serta waktu
akselerasi yang lama. Hal ini karena dengan motor induksi ini, kita dapat mengontrol kecepatan serta
torsi motor. Namun jika sistem kontrol resistansi rotor tidak berjalan dengan baik, dapat dipastikan
efek negatif temperatur panas pada rotor akan muncul.
Macam-Macam Motor Listrik AC Berdasarkan Jumlah Fase Sumber Listrik
Motor listrik AC juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah fase sumber listrik AC yang
digunakan. Seperti yang telah kita ketahui bersama, sumber listrik AC yang lazim digunakan ada dua
macam yakni satu fasa dan tiga fasa. Listrik AC satu fasa memiliki satu saja gelombang sinusoidal
tegangan AC, sedangkan listrik AC tiga fasa memiliki tiga gelombang sinusoidal tegangan listrik.

IMG_1969.GIF
Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa
(Sumber)
Perbedaan paling utama antara motor listrik AC tiga fasa dengan satu fasa adalah terletak pada desain
kumparan stator motor. Karena listrik AC tiga fasa memiliki arus bolak-balik tiga di saluran, maka
paling tidak akan ada enam kumparan kawat pada sisi stator motor AC tiga fasa. Sedangkan karena
listrik AC satu fasa hanya memiliki satu saja saluran listrik, maka stator motor AC satu fasa akan
hanya memiliki sepasang atau dua kumparan kawat. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per
satu.
Motor Listrik AC Tiga Fasa
Listrik AC tiga fasa menciptakan gelombang sinusoidal yang seakan-akan saling bersahutan. Ketiga
gelombang tersebut saling memiliki selisih 120 satu sama lain. Fenomena tersebut justru akan
memudahkan kita untuk memahami bagaimana proses terjadinya medan magnet putar pada stator
motor listrik AC.
photo synchronous-motor_03a.gif
Animasi Motor AC Tiga Fasa
Gambar animasi di atas sudah pernah kita bahas sekilas pada sub bahasan motor AC sinkron. Kali ini
akan kita bahas lebih dalam lagi bagaimana listrik AC tiga fasa dapat dikonversikan menjadi gerakan
putaran rotor motor.
Nampak pada sisi stator motor animasi di atas terdapat enam lilitan kumparan, dengan dua lilitan
untuk masing-masing fasa sumber listrik AC. Dua lilitan untuk masing-masing fasa tersebut memiliki
arah lilitan yang saling berkebalikan serta diposisikan saling berseberangan pada stator. Dua lilitan
dengan arah lilitan saling berkebalikan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kutub magnet yang
saling berkebalikan antara keduanya.
Listrik AC tiga fasa tersusun atas tiga gelombang sinusoidal tegangan AC yang terilustrasi pada
animasi di atas. Jika kita tinjau salah satu gelombang tegangan listrik, maka naik turunnya gelombang
tersebut berkaitan langsung dengan perubahan kutub magnet yang terbangkitkan pada kumparan
stator. Bolak-baliknya arus listrik AC akan membuat bolak-balik pula kutub magnet yang
terbangkitkan pada kumparan stator. Dengan konfigurasi kumparan stator sedemikian rupa, serta
supply ketiga fasa tegangan listrik AC yang bersahutan, maka pada sisi stator motor akan
terbangkitkan medan magnet putar dengan kecepatan putaran setara dengan frekuensi listrik AC.
Motor Listrik AC Satu Fasa
Sekarang mari kita bahas bagaimana listrik AC satu fasa dapat dikonversikan menjadi energi mekanis
oleh motor listrik AC satu fasa. Listrik AC satu fasa hanya memiliki satu jalur arus listrik bolak-balik.
photo 3-phase-motor-gif.gif
Ilustrasi Medan Magnet Putar Motor AC Tiga Fasa
photo true-single-phase2.gif
Ilustrasi Medan Magnet Motor AC Satu Fasa
(Sumber)
Nampak pada animasi di atas, bahwa jika pada stator motor listrik AC tiga fasa tersusun enam
kumparan dengan konfigurasi yang telah kita bahas di atas, maka medan magnet putar akan terbentuk
dengan sendirinya apabila sumber arus listrik disupply ke stator motor. Lain halnya pada motor listrik
AC satu fasa, nampak jika hanya menggunakan dua kumparan kawat pada stator, maka medan magnet
stator yang terbangkitkan hanya akan bertukar-tukar kutub bolak-balik seiring dengan bolak-baliknya
arus listrik satu fasa. Sehingga pada stator motor tersebut tidak akan terbentuk medan magnet putar.
Sekalipun demikian, jika rotor motor di atas sekali saja teraktuasi untuk berputar di dalam stator
motor tersebut, rotor motor akan terus berputar mengikuti bolak-baliknya medan magnet stator.
Dari ulasan di atas dapat sedikit kita tarik kesimpulan bahwa rotor motor listrik AC satu fasa tidak
secara otomatis langsung berputar apabila stator motor diberi sumber listrik. Dibutuhkan satu metode
khusus untuk membangkitkan torsi awalan terhadap rotor, sehingga sesaat saja rotor mendapatkan
torsi putar maka ia akan seterusnya berputar mengikuti medan magnet stator.
Berbagai macam metode penyalaan awal motor AC satu fasa telah dikembangkan, dan hal ini yang
menjadi dasar pengklasifikasian motor listrik ini.
Motor dengan kutub bayangan (shaded pole)
Pada setiap kumparan stator motor tipe ini, terdapat kutub bayangan dengan ukuran lebih kecil,
dengan jalan melewatkan kawat lilitan ke bagian tersebut seperti pada gambar di bawah ini. Dengan
posisi kutub bayangan yang sedemikian rupa tersebut, akan tercipta torsi putar yang cukup untuk
memutar rotor pada saat pertama kali penyalaan motor. Rotor akan terus berakselerasi hingga
tercapainkecepatan yang seimbang dengan beban motor.

Diagram Shaded Pole Motor serta Bentuk Aliran Medan Magnetnya


(Sumber)
Motor dengan pemisahan fasa (split phase)
Motor tipe ini menggunakan dua kumparan tambahan pada stator. Dengan total empat kumparan,
masing-masing kumparan disusun melingkar dengan jarak 90. Dua kumparan tambahan terhubung
secara paralel dengan kumparan utama, serta terhubung dengan saklar (sistem pemutus arus). Dengan
menggunakan saklar tersebut dua kumparan tambahan hanya teraliri arus listrik pada saat penyalaan
awal motor saja. Setelah motor berakselerasi penuh, saklar akan memutus arus listrik.

Skema Split Phase Motor


(Sumber)

Diagram Kabel Split Phase Motor


(Sumber)
Motor split phase dengan kapasitor
Motor tipe ini memiliki desain yang sama persis dengan tipe split phase sebelumnya. Perbedaannya
terletak pada pengggunaan kapasitor sebagai pengganti saklar pada kumparan tambahan. Dengan
desain demikian akan didapatkan ikatan medan magnet terhadap rotor yang lebih besar, serta
akselerasi torsi per ampere yang lebih besar. Karena kumparan tambahan motor ini terus diberi
tegangan listrik, maka faktor daya motir ini menjadi lebih besar dibandingkan jenis motor yang lain.
Motor tipe ini sangat cocok jika digunakan untuk menghasilkan kecepatan putar rotor bervariasi.

Diagram Kabel Split Phase Motor Dengan Kapasitor

MACAM-MACAM MOTOR LISTRIK AC 1 FASA


Listrik ada berbagai macam, mulai dari 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa, dari masing-masing jenis motor
listrik tersebut juga memiliki macam-macam didalamnya. Salah satunya yaitu motor listrik 1 fasa.
Ada bermacam-macam kelompok-kelompok motor 1 fasa diantaranya adalah:

1. Motor Kapasitor
2. Motor Shaded Pole
3. Motor Universal

Dari macam-macam motor diatas juga memiliki jenis-jenisnya masing-masing yang lebih rinci. Untuk
lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu dari jenis-jenis motor 1 fasa tersebut, namun sebelum
membahasnya kita perlu mengetahui prinsip kerja dari motor 1 fasa

Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga
fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor
sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu
fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi
lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya
lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar , hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini
menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet
utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.
Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa


Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak lurus, beberapa
saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah
medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini
berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar
pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang
ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor
sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara
medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

Motor Kapasitor
Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya pada jenis kapasitor ini di
tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya
banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat
kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka
motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start
pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.

Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain:
a.Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
b.Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
c.Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)

Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF 150 mikroF. Menurut hubungan kapasitornya
jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1.Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
2.Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3.Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

1) Motor kapasitor start (starting capacitor motor)


Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi mempunyai kapasitor yang
dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya
ditambah satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip
kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan
sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak
ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara
keduanya, disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur
tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum
jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. etelah motor berputar 75% dari putaran nominal maka
sakelar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan
lilitan utama.
Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
Mempunyai kopel yang lebih kuat.
Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
Rotor sangkar dengan porosnya
Bantalan peluruh (laher)
Tutup stator dan rangka body
Kapasitor
Ujung-ujung terminal motor

2) Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor motor)


Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu, terhubung paralel
dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan
bantu dan kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak
digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak
tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar
dibanding diameter lilitan bantunya. Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan
(torsi jalan) merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis motor
running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm.

3) Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)


Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running kapasitor, dimana tujuan
dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan
yang merata. Jenis motor ini banyak digunakan pada room air conditioner.
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor pompa air,
motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya
kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini
banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.
Gambar 5. Motor kapasitor
Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan
notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung
dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan
belitan bantu mendekati 90.

Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan
ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1 dan
terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu buah
saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu
Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri
dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral.
Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor
mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan
membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan nilai
torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal
terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak
maka torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.
Motor kapasitor start (starting capasitor)
Motor kapasitor start ini merupakan jelmaan dari motor belah, tetapi mempunyai kapasitor yang
dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya
ditambah satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip
kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan
sumber arus maka akan terjadi magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak ada
resultan . Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya,
disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya
resultan itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan searah jarum jam sehingga motor dapat
berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja
memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.

Keuntungan jenis motor kapasitor start ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
Mempunyai kopel yang lebih kuat.
Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor kapasitor startini adalah:
Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
Rotor sangkar dengan porosnya
Bantalan peluruh (laher)
Tutup stator dan rangka body
Kapasitor
Ujung-ujung terminal motor

Motor shaded pole


Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak
digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender.
Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung
singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya berbentuk
sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing. Irisan
penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan belitan stator
dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator,
Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yang
sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplai dengan
Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

Anda mungkin juga menyukai