Anda di halaman 1dari 17

MACAM MACAM GENERATOR AC

Generator AC atau biasa dikenal dengan alternator berfungsi untuk merubah


energi mekanis menjadi energi listrik AC. Bagamana prinsip kerja generator
listrik AC telah kita bahas di artikel sebelumnya. Alternator memiliki berbagai tipe
yang dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal. Berikut adalah
pengklasifikasian tersebut:

Macam-Macam Alternator Berdasarkan Sumber Eksitasi

Salah satu komponen utama dari generator adalah magnet yang berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet pada proses elektromagnetik. Magnet yang
digunakan tersebut dapat berupa magnet permanen ataupun medan kumparan.
Seperti yang kita ketahui bahwa jika sebuah kumparan kawat dialiri arus listrik
searah, maka akan timbul medan magnet di sekitarnya. Proses pembangkitan
medan magnet dengan menggunakan arus listrik searah inilah yang biasa
dikenal dengan proses eksitasi.

Skema Medan Magnet yang Terbangkitkan di Sekitar Kumparan Listrik

Berdasarkan hal di atas maka generator AC dapat dibagi menjadi dua tipe
berdasarkan sumber medan magnet, yakni generator yang menggunakan

1
magnet permanen dan generator yang menggunakan magnet buatan. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan berikut adalah
penjabarannya:

1. Generator Dengan Magnet Permanen.


Kelebihan :
o Desain yang sederhana.
o Umur generator lebih awet (reliable).
o Tidak membutuhkan sumber arus listrik DC dari luar untuk
membangkitkan medan magnet.

Skema Alternator Dengan Magnet Permanen

Kekurangan :

 Tidak efisien jika menggunakan magnet permanen dengan produksi fluks


magnet rendah.
 Pembangkitan daya listrik terbatas sejauh kemampuan magnet dalam
membentuk medan magnet, sehingga tidak cocok digunakan untuk skala
besar.

Alternator Dengan Magnet Buatan.

Kelebihan :

 Dapat membangkitkan medan magnet dengan fluks besar sehingga lebih


efisien jika digunakan untuk menghasilkan power yang besar.
 Besaran fluks medan magnet dapat diatur sesuai kebutuhan

2
Alternator Dengan Magnet Buatan

Kekurangan :

 Desain lebih rumit dibandingkan dengan alternator yang menggunakan


magnet permanen.
 Sangat tergantung dengan supply arus DC dari luar untuk membangkitkan
medan magnet, jika sumber arus gagal memasok arus DC maka
alternator tidak dapat berfungsi sama sekali.

Macam-Macam Alternator Berdasarkan Posisi Kawat Kumparan (Armature)

Pembangkitan gaya gerak listrik (GGL) oleh generator terjadi karena adanya
medan magnet yang di tengah-tengahnya melintas kawat kumparan, atau
sebaliknya adanya sebuah kawat kumparan yang sedang dilintasi oleh medan
magnet. Atas dasar hal tersebut maka generator AC dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yakni alternator dengan kumparan sebagai rotor dan alternator
dengan medan magnet sebagai rotor.

1. Alternator Dengan Kumparan Sebagai Rotor.

Generator AC dengan kumparan sebagai rotor diilustrasikan pada gambar


di bawah ini. Stator generator ini bekerja sebagai sumber medan magnet,
sedangkan sisi rotor bekerja sebagai kumparan kawat. Kumparan kawat

3
berputar dan memotong garis gaya magnet sehingga terbangkitkan arus
listrik pada kumparan tersebut. Arus listrik dikeluarkan dari rotor melalui
slip ring dan sikat karbon (brush). Masing-masing slip ring terkoneksi
dengan tiap-tiap ujung kawat kumparan. Sikat karbon berfungsi sebagai
bidang gesek yang berkontak langsung dengan slip ring. Voltase listrik
yang dihasilkan generator ditransfer dari slip ring melewati sikat karbon
untuk menuju ke luar sistem.

Alternator Dengan Kumparan sebagai Rotor

Generator AC tipe ini lebih banyak diaplikasikan untuk kebutuhan daya listrik
rendah. Jika digunakan untuk daya listrik yang tinggi, maka arus listrik yang
mengalir melewati slip ring dan sikat karbon akan semakin besar. Tentu hal ini
merupakan losses yang cukup besar dengan mentransmisikan listrik berdaya
besar melewati sebuah bidang gesek. Dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jika
alternator tipe ini dipaksakan untuk memproduksi listrik berdaya tinggi. Sehingga
sebagian besar generator AC yang memproduksi listrik berdaya tinggi
merupakan tipe medan magnet sebagai rotor.

Alternator Dengan Medan Magnet Sebagai Rotor.

Generator AC dengan medan magnet sebagai rotor menjadi generator AC yang


lebih umum digunakan dibandingkan dengan tipe sebelumnya. Pada tipe ini,
arus listrik DC dari sumber luar dialirkan ke kumparan rotor dengan melewati slip
ring dan sikat karbon. Arus listrik DC tersebut digunakan untuk membangkitkan

4
medan magnet di kumparan rotor. Seiring dengan perputaran rotor, maka medan
magnet akan ikut bergerak berputar. Garis gaya medan magnet yang bergerak
berputar, akan terpotong oleh kumparan pada sisi stator yang diam sehingga
tercipta gaya gerak listrik di sisi kumparan stator. Dikarenakan daya keluaran
generator ini melalui sisi stator, maka dimungkinkan untuk menggunakan
konektor tetap dan selalu terisolasi sebagai sistem transmisinya. Hal ini tentu
menjadi kelebihan jika digunakan untuk mentransmisikan arus AC yang besar. Di
sisi lain, sistem slip ring dan sikat karbon yang digunakan pada sisi rotor tidak
menjadi masalah karena arus listrik DC yang ditransmisikan tidak sebesar arus
listrik AC yang dihasilkan pada sisi stator.

Alternator Dengan Medan Magnet sebagai Rotor

Macam-Macam Alternator Berdasarkan Fase Listrik yang Dihasilkan

Telah kita bahas di artikel sebelumnya bahwa karakter listrik AC adalah besar
voltase yang naik turun membentuk gelombang sinusoidal. Pada suatu sistem
listrik AC, gelombang voltase tersebut bisa berjumlah satu atau tiga. Jumlah satu
dan tiga ini lebih familiar digunakan di khalayak umum dibandingkan dengan
angka yang lain. Jika sistem listrik AC tersebut hanya terdapat satu gelombang
voltase, maka hal ini disebut listrik AC satu fasa. Sedangkan jika terdapat tiga
gelombang voltase maka disebut dengan listrik AC tiga fasa.

5
Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa

Bagaimana bisa ada dua tipe arus listrik AC di atas adalah berasal dari sumber
arus listrik AC tersebut, dalam hal ini adalah generator. Komponen generator
yang menentukan jumlah fasa yang dihasilkan tersebut adalah kumparan kawat
(armature). Jumlah dan susunan kumparan menjadi penentu jumlah fasa yang
dihasilkan oleh sebuah generator AC. Berikut akan kita bahas lebih lanjut dua
tipe generator ini berdasarkan fasa listrik AC yang ia hasilkan.

1. Generator AC Fasa Tunggal.

Generator AC yang menghasilkan listrik fasa tunggal adalah generator


yang di dalamnya hanya memiliki satu kumparan kawat (armature), atau
beberapa kumparan kawat yang tersusun secara seri. Untuk lebih
jelasnya mari kita perhatikan beberapa skema generator berikut.

6
a) Alternator Dengan Satu Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

(b) Alternator Dengan Beberapa Putaran Lilitan Kumparan Sebagai Rotor

(c) Alternator Dengan Satu Pasang Kumparan Sebagai Stator

7
(d) Alternator Dengan Dua Pasang Kumparan Sebagai Stator

Keempat jenis generator di atas sama-sama menghasilkan arus listrik AC satu


fasa. Gambar (a) adalah sebuah generator AC dengan kumparan kawat sebagai
rotor. Nampak pada grafik dibawahnya bahwa dengan satu putaran lilitan
kumparan mampu menghasilkan listrik AC fasa tunggal. Gambar (b) juga sama
seperti gambar (a), yakni sebuah alternator dengan kumparan sebagai rotor.
Hanya saja lilitan kumparan diperbanyak menjadi beberapa kali. Hal ini akan
menghasilkan arus listrik AC fasa tungggal dengan frekuensi yang sama seperti
gambar (a), namun memiliki nilai voltase yang berlipat ganda sesuai dengan
jumlah lilitan kumparan.

Gambar (c) dan (d) adalah generator AC tipe medan magnet sebagai rotor,
sehingga kawat kumparan didesain berada di sisi stator. Nampak pada gambar
(c), stator tersusun atas dua sisi kumparan yang saling terhubung secara seri.
Selain itu arah putaran lilitan kumparan antara yang satu dengan yang lainnya
nampak saling berkebalikan, hal ini dikarenakan tiap-tiap kumparan akan
menghadap ke medan magnet dengan kutub yang berbeda. Dengan desain
demikian akan membuat arah arus listrik yang terbangkitkan akan selalu searah
antara kumparan yang satu dengan yang lainnya.

Generator gambar (d) merupakan pengembangan dari desain (c), dimana


kumparan kawat bertambah menjadi empat kumparan dan begitu pula dengan

8
kutub magnet yang juga menjadi empat kutub. Lilitan kumparan saling terhubung
secara seri sesuai dengan gambar di atas. Dengan desain semacam ini, untuk
setiap 90o putaran rotor, kutub voltase listrik akan berubah arah dari positif ke
negatif ataupun sebaliknya. Sehingga di setiap satu putaran rotor akan tercipta
dua gelombang penuh listrik AC. Selain itu karena kumparan dihubungkan
secara seri dan output tegangan berupa satu fase, maka besar tegangan listrik
total yang dihasilkan oleh generator ini sebanyak empat kali tegangan yang
dihasilkan oleh masing-masing kumparan. Dengan kata lain dua kali lebih besar
dibandingkan dengan tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator (c).

Generator AC Fasa Tiga.

Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator satu
fasa. Pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang
saling terhubung dengan konfigurasi khusus. Jika pada alternator satu fasa
beberapa kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegangan
listrik AC yang lebih besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ketiga
kumparan kawat akan menghasilkan tiga gelombang voltase listrik AC yang
saling mendahului.

9
Koneksi Antar Kumparan Pada Alternator AC

Tiga kumparan kawat, baik diposisikan sebagai rotor ataupun stator alternator,
disusun sedemikian rupa sehingga diantara ketiganya memiliki jarak sudut 120 o.
Masing-masing kumparan memiliki dua ujung kawat yang salah satu ujungnya
dihubungkan dengan ujung kawat kumparan lainnya dengan bentuk konfigurasi
delta (Δ) atau wye (Y) seperti pada gambar di atas. Sedangkan ujung-ujung
kawat kumparan lainnya berfungsi sebagai output untuk menyalurkan energi
listrik AC yang terbangkitkan keluar generator.

10
3 Kumparan Sebagai Stator Alternator Saling Terhubung dengan Koneksi Y

Tegangan listrik keluaran alternator AC tiga fasa membentuk tiga buah


gelombang sinus jika diproyeksikan ke dalam sebuah grafik. Ketiga gelombang
tersebut memiliki frekuensi yang sama persis, namun saling memiliki jarak
sepertiga gelombang antara satu gelombang dengan gelombang lainnya.
Dibawah ini adalah sebuah animasi proses pembentukan gelombang listrik AC
dari sebuah alternator. Titik-titik merah, biru, dan hijau adalah posisi dimana
kumparan kawat harus diletakan serta merepresentasikan fase satu, dua, dan
tiga.

Macam-Macam Generator AC Berdasarkan Kecepatan Putaran Rotor

Generator AC juga dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kecepatan putaran


rotornya. Jika sebuah generator AC rotornya berputar dengan kecepatan sesuai
dengan sinkronisasi jaringan, maka generator tersebut dinamakan generator
sinkron. Namun jika kecepatan putaran rotor generator lebih cepat sedikit
dibandingkan kecepatan frekuensi jaringan, maka generator tersebut adalah
generator tidak sinkron.

11
1. Generator Sinkron
Generator sinkron adalah generator yang putaran rotornya seirama
dengan frekuensi jaringan. Pada generator ini berlaku rumus menghitung
frekuensi jaringan sebagai berikut:

Macam-macam Generator AC

By: Onny

Macam-Macam Generator AC Berdasarkan Kecepatan Putaran Rotor

Generator AC juga dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kecepatan putaran


rotornya. Jika sebuah generator AC rotornya berputar dengan kecepatan sesuai
dengan sinkronisasi jaringan, maka generator tersebut dinamakan generator
sinkron. Namun jika kecepatan putaran rotor generator lebih cepat sedikit
dibandingkan kecepatan frekuensi jaringan, maka generator tersebut adalah
generator tidak sinkron.

1. Generator Sinkron
Generator sinkron adalah generator yang putaran rotornya seirama
dengan frekuensi jaringan. Pada generator ini berlaku rumus menghitung
frekuensi jaringan sebagai berikut:

f=dfracNtimesP60Hz

Dimana N adalah kecepatan rotor dalam rpm, P adalah jumlah pasang kutub
magnet rotor, sedangkan 60 adalah konversi ke detik

12
Generator Sinkron

Semisal ada sebuah generator yang menggunakan dua kutub magnet (1 utara
dan 1 selatan) terpasang ke sebuah jaringan listrik berfrekuensi 50Hz. Jika
putaran rotor generator tersebut adalah 3000 rpm, maka generator tersebut
disebut generator sinkron.

Generator Tidak Sinkron


Yang dimaksud dengan generator tidak sinkron adalah generator ini memiliki
kecepatan putaran rotor yang sedikit lebih cepat dengan kecepatan sinkronisasi
jaringan. Hal ini dikarenakan komponen rotor generator ini tidak menggunakan
magnet permanen ataupun sistem eksitasi dari luar. Rotor generator tipe ini
menggunakan induksi elektromagnetik yang tercipta pada stator untuk ditangkap
oleh batang-batang konduktor (biasa berbentuk seperti kandang tupai) sehingga
tercipta medan magnet di dalam rotor. Disaat yang sama rotor tersebut diputar
oleh sumber putaran dari luar dengan kecepatan di atas kecepatan sinkronisasi,
menghasilkan fluks magnet rotor yang sekarang memotong kumparan stator.
Pada saat inilah kumparan stator akan menghasilkan arus listrik untuk dikirim ke
sistem.

Komponen Generator Tidak Sinkron (aSinkron)

13
2. Generator tipe ini banyak dipergunakan untuk pembangkit listrik tenaga
angin dan tenaga mikro hidro. Hanya saja ada beberapa kelemahan di
dalamnya, yakni:
o Efisiensi sistem eksitasi internal di dalam generator ini kurang baik.
o Kita tidak dapat menggunakan generator tipe ini untuk kondisi
faktor daya sedang lagging.
o Generator ini membutuhkan daya reaktif yang terlalu besar.

Referensi:

 Wikipedia: Alternator
 Wikipedia: Single Phase Generator
 Wikipedia: Three Phase Electric Power

Referensi dan eBook Gratis:

 Alternating Current Generators


 Basic AC Electrical Generators
 Lessons in Electrical Circuit
 Motors and Controls: AC Generators, Transformers, and AC Motors
 Electrical Machines: I. Introduction to AC Machine
 Electrical Machines: II. Synchronous Generators
 Electrical Machines: III. Synchronous Motors
 Electrical Machines: IV. Three-Phase Induction Machines
 Electrical Machines: VI. Induction Generators
 Electrical Machines: VII. Induction Regulators

Sumber : http://artikel-teknologi.com/macam-macam-generator-ac/4/

GENERATOR LISTRIK 3 PHASA

14
Gambar prinsip tangan Kanan Flamming

Prinsip dasar pembangkitan listrik berdasarkan hukum tangan kanan Flaming.


Penghantar berada di telapak tangan kanan yang membuka, ditembus oleh
medan magnet Φ dari kutub magnet utara-selatan, kawat digerakkan ke arah ibu
jari, maka akan timbul arus listrik yang searah dengan keempat jari.

Gambar pembangkit tegangan induksi

Sebatang logam di kedua ujung digantung dengan kawat fleksibel, ditempatkan


diantara dua kutub magnet utara-selatan. Kawat diarahkan searah anak panah,

15
keluar masuk, sehingga batang kawat dipotong oleh fluk magnet. Di ujung
penghantar dipasang pengukur tegangan listrik, jarum penunjuk pada volt meter
akan menunjuk ke kanan dan ke kiri. Prinsip ini dasar pembangkitan listrik AC.
Rumus untuk menghitung tegangan induksi :

Keterangan :
vi = Tegangan Induksi (V)
B = Fluk magnet
I = Panjang penghantar (m)
v = Kecepatan rata-rata (m/s)
Z = Jumlah pengahantar

Gambar generator 3 fasa

Generator adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi mekanik
(gerak) menjadi energi listrik. Konstruksi generator tiga fasa terdiri dari stator dan
rotor. Stator adalah bagian generator yang diam, diantaranya badan generator,
lilitan stator, sikat arang, terminal box.

Rotor merupakan bagian generator yang bergerak, terdiri dari kutub rotor,
slipring. lilitan stator terdiri dari 3 fasa yaitu lilitan fasa U, lilitan phasa V dan lilitan
fasa . Ujung-ujung lilitan diberikan notasi U1-U2, V1-V2, dan W1-W2.

Rotor memiliki dua kutub utara (N) north, dan kutub selatan (S) south. Arus listrik
DC yang mengalir melewati slipring dan sikat arang, tujuannya untuk
mendapatkan fluk magnet yang diatur besarnya. Aliran listrik dari pembangkit,
pengukuran tegangan dan penyaluran daya ke beban 3 fasa, dalam hubungan
bintang (Y) dan segitiga (Δ).

16
Gambar rangkaian pembangkit, pengukuran dan beban bintang segitiga

Listrik 3 fasa dari pembangkit, fasa U, V dan W, tegangan ketiga fasa masing-
masing berbeda 120o. fasa U mengalirkan arus I1, fasa V mengalirkan arus listrik
I2 dan phasa W mengaliarkan arus I3. dengan jala-jala L1, L2, L3, dan N
tegangan diukur dengan tiga buah voltmeter. Tegangan L1-L2 terukur V12,
tegangan L2-L3 terukur V23 dan tegangan L3-L1 terukur V31.

Aliran ke beban ada dua jenis, beban bintang (Y) dan beban segitiga (Δ). Beban
bintang mengunakan empat kawat L1-U, L2-V, L2-W dan N-N. Lilitan beban
mendapatkan arus fasa, juga mendapatkan tegangan fasa-netral. Rumus
tegangan fasa-fasa :

Pada beban segitiga, dipakai tiga penghantar jala-jala ke beban dengan


hubungan L1-U1W2, L2-U2V1, dan L3-V2W1. Setiap lilitan mendapatkan
tegangan phasa-phsa V12, V 23, dan V31, demikian juga dengan arus jala-jala
I12, I23, dan I31. Rumus Arus jala-jala :

Sumber : http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/08/generator-listrik-3-
fasa.html

17

Anda mungkin juga menyukai