Anda di halaman 1dari 26

“RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PEMILAHAN

TELUR AYAM BERDASARKAN KUALITAS TELUR”

PROPOSAL SKRIPSI

FEGY OKTAWIRA
NPM G1D015004

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR PROPOSAL

Proposal Skripsi dengan Judul:

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PEMILAHAN


TELUR AYAM BERDASARKAN KUALITAS TELUR

Oleh:

FEGY OKTAWIRA
G1D0150004

Telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan disetujui untuk disampaikan
pada Seminar Proposal Skripsi.

1. Reza Satria Rinaldi, S.T., M.Eng. Pembimbing Utama ......................


NIP. 198006242005011001 Tanggal: Januari 2021

2. Junas Haidi, S.T., M.T. Pembimbing Pendamping ...............


NIP. 198306022014041002 Tanggal: Januari 2021

ii
ABSTRAK
Telur merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan protein yang
dibutuhkan oleh manusia. Umumnya telur akan mengalami penurunan kualitas
setelah disimpan dalam kurun waktu lebih dari dua minggu tanpa adanya
perawatan apa-apa. Menjual stok telur pedagang membutuhkan waktu antara 15
hari sampai 30 hari. Dari rentang waktu tersebut mebuat kualitas telur menurun
karna adanya jeda waktu penyimpanan antara penjual kekonsumen. Hal ini
membuat konsumen kadang kala mendapati telur yang dibelinya dalam kondisi
tidak baik. Dengan demikian untuk menghindari telur yang tidak baik maka
pedagang membutuhkan peran dari teknologi yang diterapkan kedalam
mikrokontroler. Pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kinerja
alat pendeteksi kualitas telur dan juga pemilahan telur supaya alat yang dihasilkan
lebih baik lagi. Penelitian ini dirancang untuk otomatisasi pemilahan kondisi telur
melalui sensor cahaya LDR yaitu dengan menangkap intesitas cahaya yang
dipancarkan high power led pada telur supaya dapat mengetahui kondisi telur
dalam kondisi bagus atau jelek dan langsung ditempatkan ke wadah atau tempat
yang sudah disiapkan dengan menggunakan motor servo.

Kata kunci: kualitas telur, pemilahan telur, LDR, high power led, Motor
servo.

iii
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………....……………….………..… I
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL …………....…. II
ABSTRAK …………………......…………………………………………. III
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… IV
DAFTAR GAMBAR ……………..……………………………….....…… V
DAFTAR TABEL …………………………..……………………….. VI
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………..…..…… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………...………………. 2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………..... 3
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………… 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………….…….……. 4
2.1 Telur Ayam …………………………………………………………. 5
2.2 Mikrokontrolller ……………………………………………………. 7
2.3 Arduino ……………………………………………………………… 8
2.4 Sensor LDR …………………………………………………………. 9
2.5 LED …………………………………………………………………. 10
2.6 Sensor Ultrasonic HC-SR04 ………………………………………… 12
2.7 Motor Servo …………………………………………………………. 13
BAB 3 METODE PENELITIAN …………………………………………. 15
3.1 Waktu dan Tempat ………………………………………………….. 15
3.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………… 15
3.3 Prinsip Kerja Sistem ………………………………………………… 16
3.4 Flowchart Perancangan ……………………………………………... 17
3.5 Pengujian dan Pengambilan Data …………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 20

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Uno………………………………………………… 7
Gambar 2.2 Simbol Sensor LDR ………………………………………… 8
Gambar 2.3 Sensor LDR…………………………………………………. 9
Gambar 2.4 Bentuk dan Simbor LED …………………………………… 10
Gambar 2.5 Sensor jarak ultrasonik dan prinsip kerjanya ……………….. 11
Gambar 2.6 sistem pewaktu pada sensor HC-SR04 ……………………… 12
Gambar 2.7 Prinsip Kerja Motor Servo ………………………………….. 12
Gambar 3.1 Perancangan Alat ………………………………………..….. 16
Gambar 3.2 Flowchart Kerja Sistem……………………………………… 17

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Hasil Pengujian Sensitivitas Sensor LDR ……………… 7

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perunggasan memiliki nilai strategis khususnya dalam penyediaan
protein hewani guna untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, disamping itu ia
juga memiliki peranan dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja. Salah satu
industri perunggasan yang memiliki peran penting dalam penyediaan protein
hewani masyarakat adalah peternakan ayam ras petelur yang menghasilkan
produk telur konsumsi. Hal ini merupakan salah satu peternakan yang
dikembangkan untuk menunjang dan menghasilkan protein hewani berupa
peternakan ayam ras petelur. Dalam bidang peternakan, sebagai contoh kecil
ketika seorang peternak mendeteksi kondisi dari telur yang mereka peroleh masih
dengan cara tradisional, untuk mengetahui kondisi telur apakah telur tersebut baik
atau buruk, maka telur tersebut harus diperiksa satu per satu dengan teliti.
Salah satu cara peternak telur mendeteksi kondisi telur ayam yang dihasilkan
yakni; pertama, telur diketuk-ketuk menggunakan ujung jari. Setelah itu, telur
diterawang di tempat terang, telur yang bagus akan terlihat jernih dan terang. Ada
juga dengan cara menggunakan wadah yang telah diisi oleh air. Teknik ini
sebenarnya sering kali digunakan oleh orang-orang zaman dahulu. Bila telur
mengambang ketika dicelupkan ke air, berarti telur sudah dalam kondisi tidak
baik. Telur kualitas buruk mengambang karena sudah terdapat rongga udara di
dalamnya. Cara-cara seperti ini tentu membutuhkan waktu yang relatif lama,
permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendeteksian secara manual
itu tidak dapat dilakukan oleh setiap orang, dengan kata lain hanya dapat
dilakukan oleh pakar yang telah lama berkecimpung dan berpengalaman
dibidangnya [1]. Hal ini akan sangat membebankan dan pastinya akan
memperlambat tingkat produksi dalam bidang peternakan.
Telur merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan protein yang
dibutuhkan oleh manusia. Sebutir telur mengandung protein sekitar 12-13%,
lemak 11-14%, karbohitdrat 0,7-1,7%, dan abu sekitar 0,8-1,1%. Umumnya telur
akan mengalami penurunan kualitas setelah disimpan dalam kurun waktu lebih
dari dua minggu tanpa adanya perawatan apa-apa. Menjual stok telur pedagang

1
membutuhkan waktu antara 15 hari sampai 30 hari. Dari rentang waktu tersebut
mebuat kualitas telur menurun karna adanya jeda waktu penyimpanan antara
penjual kekonsumen. Hal ini membuat konsumen kadang kala mendapati telur
yang dibelinya dalam kondisi tidak baik. Dengan demikian untuk menghindari
telur yang tidak baik maka pedagang membutuhkan peran dari teknologi yang
diterapkan kedalam mikrokontroler.
Telur merupakan salah satu sumber makanan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat. Namun telur memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi, maupun kerusakan akibat serangan mikro-organisme melalui pori-pori
telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan
kualitas telur. Mudahnya pengolahan, menjadi salah satu faktor utama mengapa
telur banyak ditemui di pasaran.
Dari permasalahan yang telah dijelaskan, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengatasi masalah sulitnya mengetahui kualitas telur yang baik atau
buruk. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah memudahkan produsen telur
dalam pemilahan kualitas telur dengan memisahkan telur kualitas baik dengan
kualitas buruk melalui sebuah sistem otomatisasi pemilahan telur ayam
berdasarkan kualitas telur. Penelitian yang akan dilakukan ini diawali dengan
merancang alat yang dilengkapi teknik pemilahan telur dengan mikrokontroller
dengan tujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam. Sehingga diharapkan dapat
memberikan kemudahan untuk mengidentifikasi apakah telur ayam yang akan
diuji memiliki kualitas yang baik atau tidak.
Pada uraian diatas supaya dapat mempermudah produsen telur ayam dalam
pemilahan telur ayam berdasarkan kualitas telur baik atau buruk yang dihasilkan,
maka diperlukan suatu alat ”Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pemilahan
Telur Ayam Berdasarkan Kualitas Telur”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana merancang sebuah sistem otomatisasi pemilihan telur ayam
berdasarkan kualitas telur?
2. Bagaimana memanfaatkan mikrokontroler arduino sebagai alat pemilahan
telur berdasarkan kualitas telur?

2
3. Bagaimana pengunaan sensor LDR dalam pendeteksi kualitas telur ayam
pada mikrokontroler?
4. Bagaimana cara alat ini memisahkan telur dengan kualitas telur baik atau
tidak?

1.3 Batasan Masalah


1. Sensor LDR hanya mendeteksi baik atau tidak kualitas telur.
2. Tidak membaca atau mendeteksi besar dan kecil telur.
3. Alat ini hanya memisahkan antara telur ayam dengan kualitas baik maupun
tidak

1.4 Tujuan Penelitian


1. Membuat sistem elektronik yang dapat memisahkan telur ayam dalam dua
kategori.
2. Membuat sistem kendali otomatis penempatan telur berdasarkan kategori
yang di tentukan.
3. Menguji performa sistem kendali otomatis pemisahan telur ayam.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada penelitian tugas akhir diperlukan beberapa teori penunjang yang
nantinya digunakan sebagai dasar atau acuan dalam melakukan perancangan
maupun teori dasar yang melandasi permasalahan dan penyelesaian dalam
penelitian ini.
Pada peneletian pertama untuk pendeteksian kualitas telur komponen yang
digunakan mikrokontroler PIC16F84, sensor cahaya LDR dan LED.
Mikrokontroler PIC16F84 digunakan sebagai pendeteksi telur yang baik dan telur
yang jelek kemudian hasilnya akan terlihat di display LED dengan menggunakan
sensor cahaya LDR. Kekurangan alat ini pendeteksian kualitas telur hanya melalui
sensor LDR sehingga akurasi yang dihasilkan masih kurang maksimal dan
pemberian informasi masih menggunakan lampu LED [2].
Peneltian kedua ini dengan cara klasifikasi fertilisasi telur itik
menggunakan teknik pengolahan citra digital menggunakan metode artificial
neural network yang diaplikasikan pada Raspberry Pi sebagai pemroses gambar
dan menampilkan hasil klasifikasi. Kekurangan pada alat ini lampu penerangan
yang digunakan masih kurang terang sehingga kualitas gambar yang dihasilkan
kurang jelas untuk melakukan pengklasifikasian [3].
Pada tahun 2019 dilakukan penelitian pendeteksian kualitas dan berat telur
penelitian ini menggunakan sensor LDR berfungsi sebagai intensitas cahaya dari
telur, selanjutnya sensor ultrasonik akan mendeteksi telur yang lewat, kemudian
telur akan dihitung beratnya menggunakan sensor load cell. Kekurangan pada alat
ini sensitivitas sensor deteksi cahaya dan berat load cell belum akurat dan tidak
ada metode yang digunakan untuk meningkatkan hasil yang lebih baik [4].
Pada peneletian sebelumnya untuk pendeteksian kualitas telur telah
dilakukan salah satu mahasiswa UNIB dalam tugas akhirnya yang dilakukan
dengan penelitian yang dirancang untuk mengatahui kondisi telur melalui sensor
cahaya LDR yaitu dengan menangkap intesitas cahaya yang dipancarkan high
power led pada telur supaya dapat mengetahui kondisi telur dalam kondisi bagus
atau jelek. Untuk metode artificial neural network backpropagation digunakan
sebagai output supaya menghasikan keluaran yang lebih tepat [5]. tetapi

4
kekurangan alat ini yaitu hanya mendeteksi kualitas telur ayam tanpa adamya
pemisahan antara telur ayam kualitas baik ataupun kualitas buruk.
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dari itu penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kinerja alat pendeteksi kualitas telur dan
juga pemilahan telur supaya alat yang dihasilkan lebih baik lagi. Penelitian ini
dirancang untuk otomatisasi pemilahan kondisi telur melalui sensor cahaya LDR
yaitu dengan menangkap intesitas cahaya yang dipancarkan high power led pada
telur supaya dapat mengetahui kondisi telur dalam kondisi bagus atau jelek dan
langsung ditempatkan ke wadah atau tempat yang sudah disiapkan dengan
menggunakan motor servo.

2.1 Telur Ayam


Telur ayam adalah makanan yang sangat terkenal di kalangan orang
Indonesia, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Banyak
makanan yang tercipta karena adanya telur di salah satu bahannya, namun kita
pun perlu tahu apa sebenernya telur ayam itu, dan apa manfaatnya. Baik putih
telur dan kuning telur kaya akan nutrisi protein, vitamin dan mineral kuning telur
juga mengandung kolesterol, vitamin larut lemak dan asam lemak esensial. Telur
adalah bahan penting dan serbaguna untuk memasak karena susunan kimia khusus
dalam telur secara harfiah merupakan reaksi yang penting.
Telur mengandung sumber protein yang berkualitas tinggi. Lebih dari separuh
protein telur ditemukan di putih telur bersamaan dengan vitamin B2 dan jumlah
lemak dan kolesterol lebih rendah daripada kuning telur. Putih telur adalah
sumber kaya selenium, vitamin D, B6, B12, dan mineral seperti seng, besi, dan
tembaga. Kuning telur mengandung lebih banyak kalori dan lemak. Telur adalah
sumber kolesterol, vitamin larut lemak A, D, E, dan K serta lesitin yang
memungkinkan penguapan dalam resep seperti mayones. Beberapa telur sekarang
mengandung asam lemak omega-3, tergantung pada apa yang telah diberi makan
ayam. Telur dianggap sebagai sumber protein yang lengkap karena mengandung
delapan asam amino esensial.

Telur ayam kaya akan beberapa nutrisi yang dapat menjaga kesehatan jantung
seperti betaine dan choline. Selama kehamilan dan menyusui, suplai kolin yang

5
cukup sangat penting untuk perkembangan otak. Jika Anda makan selama
kehamilan, pastikan Anda memasak sampai putih dan kuning telur matang
sempurna. Dalam beberapa pengobatan tradisional, telur dianjurkan untuk
memperkuat darah dan meningkatkan energi dengan meningkatkan fungsi
pencernaan dan ginjal. Telur juga mengandung lebih banyak vitamin D, yang
membantu melindungi tulang, mencegah osteoporosis, dan rakhitis. Telur yang
dikonsumsi untuk sarapan bisa membantu menurunkan berat badan karena
kandungan protein tinggi membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Dalam membeli telur ayam, telur bebek, telur lainnya perlu memperhatikan
cara pemilihan tekur yang berkualitas baik. Beberap lriteria telur dengan kualitas
baik diantaranya:
a) Kondisi cangkang telur tidak retak.
b) Ukuran telur tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
c) Warna telur tidak pucat atau terlalu gelap.
d) Tekstur kulit telur halus mulus dan tidak kasar
e) Tenggelam didalam air jika dimasukkan didalam air tidak terapung
f) Apabila diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada ditengah telur.
g) Baunya normal tidak berbau busuk
h) Bentuknya lonjong telur normal tidak bulat dan tidak ceper sekali.
Telur yang berkualitas jelek / telah lama disimpan bermutu rendah yaitu:
a) Dengan ciri bagian kuning telur tidak lagi tepat berada ditengah bahkan
kuning telur sudah pecah.
b) Berbau busuk jika kulit telur rusak.
c) Apabila diteropong terlihat gelap atau tidak cerah.
d) Jika dimasukkan didalam air telur terapung.
e) Jika dikocok telur akan bunyi.
Pada penelitian sebelumnya di simpulkan Alat pendeteksi kualitas telur yang
dihasilkan jika sensor LDR bernilai ADC > 500 telur diklasifikasikan dalam
kondisi baik dan sensor LDR bernilai ADC < 500 telur diklasifikan kondisi buruk
begitu juga nilai tegangan output pada sensor LDR jika semakin besar telur
kondisi baik jika semakin kecil telur kondisi buruk {5}. Dan data penelitian dapat
dilihat pada Tabel 2.1.

6
Tabel 2.1 Data Hasil Pengujian Sensitivitas Sensor LDR Nilai ADC dan Tegangangan
Output [5].
Telur Baik Telur Buruk
No. Sensor LDR 1 Sensor LDR 2 Sensor LDR 3 Sensor LDR 1 Sensor LDR 2 Sensor LDR 3
Vout Vout Vout Vout Vout Vout
ADC (bit) ADC (bit) ADC (bit) ADC (bit) ADC (bit)
ADC (bit (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
1 581 2,83 609 2,97 632 3,08 405 1,97 432 2,11 475 2,32
2 501 2,44 535 2,61 557 2,72 418 2,04 432 2,11 481 2,35
3 563 2,75 524 2,56 519 2,53 389 1,90 435 2,12 473 2,31
4 504 2,46 517 2,52 530 2,59 419 2,04 427 2,08 481 2,35
5 558 2,72 572 2,79 571 2,79 388 1,89 439 2,14 467 2,28
6 551 2,69 552 2,69 589 2,87 405 1,97 444 2,17 481 2,35
7 592 2,89 571 2,79 543 2,65 413 2,01 435 2,12 475 2,32
8 603 2,94 555 2,71 562 2,74 415 2,02 432 2,11 486 2,37
9 570 2,78 601 2,93 599 2,92 403 1,96 409 1,99 473 2,31
10 578 2,82 560 2,73 586 2,86 413 2,01 429 2,09 470 2,29
11 540 2,63 521 2,54 543 2,65 490 2,39 388 1,89 394 1,92
12 536 2,61 583 2,84 607 2,96 488 2,38 382 1,86 399 1,95
13 501 2,44 527 2,57 552 2,69 488 2,38 412 2,01 419 2,04
14 531 2,59 606 2,96 608 2,97 489 2,39 392 1,91 400 1,95
15 518 2,53 523 2,55 548 2,67 484 2,36 399 1,95 403 1,96
16 499 2,43 514 2,51 555 2,71 499 2,43 420 2,05 442 2,16
17 555 2,71 560 2,73 568 2,77 497 2,42 425 2,07 417 2,03
18 520 2,54 535 2,61 542 2,64 484 2,36 381 1,86 420 2,05
19 602 2,94 550 2,68 550 2,68 492 2,40 414 2,02 430 2,10
20 541 2,64 537 2,62 572 2,79 492 2,40 391 1,91 419 2,04
21 512 2,50 510 2,49 535 2,61 405 1,97 432 2,11 475 2,32
22 545 2,66 553 2,70 565 2,76 418 2,04 435 2,12 481 2,35
23 525 2,56 512 2,50 554 2,70 389 1,90 427 2,08 473 2,31
24 517 2,52 575 2,81 536 2,61 419 2,04 439 2,14 481 2,35
25 530 2,59 552 2,69 562 2,74 388 1,89 444 2,17 467 2,28
26 560 2,73 515 2,51 520 2,54 405 1,97 435 2,12 481 2,35
27 501 2,44 545 2,66 573 2,80 413 2,01 432 2,11 475 2,32
28 600 2,93 580 2,83 535 2,61 415 2,02 409 1,99 486 2,37
29 522 2,55 544 2,65 603 2,94 403 1,96 429 2,09 473 2,31
30 515 2,51 521 2,54 603 2,94 420 2,05 388 1,89 470 2,29
31 580 2,83 560 2,73 576 2,81 490 2,39 382 1,86 394 1,92
32 555 2,71 601 2,93 515 2,51 488 2,38 412 2,01 419 2,04
33 575 2,81 520 2,54 590 2,88 488 2,38 405 4,97 479 2,34
34 600 2,93 535 2,61 562 2,74 360 1,75 432 2,11 475 2,32
35 501 2,44 575 2,81 533 2,60 415 2,02 435 2,12 460 2,24
36 567 2,77 593 2,89 521 2,54 427 2,08 360 1,75 445 2,17
37 590 2,88 562 2,74 534 2,60 402 1,96 435 2,12 485 2,37
38 567 2,77 550 2,68 542 2,64 417 2,03 385 1,88 471 2,30
39 579 2,82 545 2,66 590 2,88 436 2,13 372 1,81 476 2,32
40 512 2,50 520 2,54 562 2,74 497 2,42 430 2,10 427 2,08
Rata-Rata 547,4 2,67 550,5 2,68 561,1 2,73 436,6 2,12 415,9 2,1 454,9 2,22

2.2 Mikrokontroller
Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian
besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single
chip microcomputer. Mikrokontroller merupakan systemcomputer yang
mempunyai satuatau beberapa tugas yang sangat spesifik. Elemen mikrokontroller
tersebut diantaranya ialah processor, memori, input dan output.

7
2.3 Arduino
Arduino adalah suatu modul elektronik yang dilengkapi dengan chip
mikrokontroller yang berfungsi sebagai prosesor untuk melakukan pengkontrolan.
Mikrokontroller Arduino bersifat open source untuk pengendali mikro single
board, sehingga memudahkan pengguna elektronik dalam berbagai bidang.
Perangkat keras arduino memiliki prosesor Atmel AVR yang bisa diprogram
menggunakan komputer dan perangkat lunaknya memiliki bahasa pemograman
IDE. Tujuan menanamkan program supaya rangkaian elektronik dapat membaca
input, memprosesnya kemudian menghasilkan output seperti yang diinginkan.
Penelitian ini menggunakan mikrokontroller arduino sebagai alat dalam pengolah
data dari input berupa sensor ultrasonic, modul GPS, dan modul GSM.
Arduino UNO merupakan sebuah papan modul mikrokontroller ATmega328.
Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input atau output (6 diantaranya dapat
digunakan sebagai output Pulse Width Modulation), 6 input analog, sebuah
osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP
header, dan sebuat tombol reset, yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Arduino
UNO dapat dihubungkan dengan PC (Personal Computer) melalui kabel USB.
Hardware (perangkat keras) nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software
(perangkat lunak) nya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Open source IDE
yang digunakan untuk membuat aplikasi mikrokontroler yang berbasis platform
arduino. Mikrokontroler single-board yang bersifat open source hardware
dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32 bit.

Gambar 2.1 Arduino Uno

8
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14
pin digital input atau output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan
sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang
sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah
konfigurasi pin pada program. Dalam board bisa dilihat pin digital diberi
keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin
analog yang pada keterangan board 0-5 diubah menjadi pin 14-19 dengan kata
lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.
Sifat open sourcearduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
dalam menggunakan boardini, karena dengan sifat open source komponen yang
dipakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan memakai
semua komponen yang ada dipasaran. Mikrokontroler Arduino dapat dipasangkan
dengan bermacam-macam sensor dan aktuator lainnya. Adapun sensor dan
aktuator yang dapat dipasangkan pada Arduino seperti sensor gerak, ultrasonik,
panas, suara, Ethernet Shield, LED display dan yang lainnya.

2.4 Sensor LDR


Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Fungsi LDR (Light
Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jikamenerima
sejumlah intensitas cahaya (kondisi tenang) dan menghambat arus dalam kondisi
gelap. Naik turunnya nilai hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umunya, nilai hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm
(kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada kondisi cahaya
terang [6]. Simbol sensor LDR dapat dilihat pada Gambar 2.2.

9
Gambar 2.2 Simbol Sensor LDR

Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya


yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi
LDR sekitar 10M Ω dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR
terbuat dari bahan semi konduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini
energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas
atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan
[7]. Dapat di lihat pada Gambar 2.3 sensor LDR.

Gambar 2.3 Sensor LDR

2.5 LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan

10
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semi
konduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semi konduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar infra merah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube [8]. Simbol LED dan
Bentuk LED dapat di lihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Bentuk LED dan Simbol LED

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub
Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila
dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri
dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P
dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni
sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda
(K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang

11
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang
memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan
sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

2.6 Sensor Ultrasonic HC-SR04


Sensor ultrasonic tipe HCSR04 merupakan perangkat yang digunakan untuk
mengukur jarak dari suatu objek. Kisaran jarak yang dapat diukur sekitar 2-450
cm. Perangkat ini menggunakan dua pin digital untuk mengkomunikasikan jarak
yang terbaca. Prinsip kerja sensor ultrasonik ini bekerja dengan mengirimkan
pulsa ultrasonik sekitar 40 KHz, kemudian dapat memantulkan pulsa echo
kembali, dan menghitung waktu yang diambil dalam mikrodetik sebagaimana
digambarkan dalam Gambar 2.5. Kita dapat memicu pulsa secepat 20 kali per
detik dan itu bisa tentukan objek hingga 3 meter [8].

Gambar 2.5 Sensor jarak ultrasonik dan prinsip kerjanya.

Prinsip kerja sensor ini adalah transmitter mengirimkan sebuah gelombang


ultrasonik lalu diukur dengan waktu yang dibutuhkan hingga datangnya pantulan

12
dari objek lamanya waktu ini sebanding dengan dua kali jarak sensor dengan
objek, sehingga jarak sensor dengan objek dapat ditentukan persamaan 2.1:

𝒗×𝒕
s= (2.1)
𝟐

Dimana: s = jarak (meter)


v = kecepatan suara (344m/detik)
t = waktu tempuh (detik}

HCSR-04 dapat mengukur jarak dalam rentang antara 3cm–3m dengan


output panjang pulsa yang sebanding dengan jarak objek. Sensor ini hanya
memerlukan 2 pin I/O untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler, yaitu
TRIGGER dan ECHO. Untuk mengaktifkan HCSR-04 mikrokontroler
mengirimkan pulsa positif melalui pin TRIGGER minimal 10 µs, selanjutnya
HCSRF-04mengirimkan pulsa positif melalui pin ECHO selama 100 µs hingga 18
ms, yang sebanding dengan jarak objek, seperti pada Gambar 2.6.

.
Gambar 2.6 sistem pewaktu pada sensor HC-SR04

2.7 Motor Servo


Motor Servo merupakan motor listrik dengan menggunakan sistem closed
loop. Sistem tersebut digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan kecepatan
pada sebuah motor listrik dengan keakuratan yang tinggi. Selain itu, motor servo
biasa digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi mekanik melalui interaksi
dari kedua medan magnet permanent. Pada dasarnya, motor servo dapat berfungsi
berdasarkan lebar sinyal modulasi (Pulse Wide Modulation–PWM) yang

13
menggunakan sistem kontrol. Lebar sinyal yang diberikan ini akan menentukan
posisi sudut putaran pada poros motor servo [9]. Supaya lebih memahaminya,
lihat pada Gambar 2.5:

Gambar 2.7 Prinsip Kerja Motor Servo

Pada Gambar 2.7 di atas, lebar sinyal dengan waktu 1,5 ms akan segera
memutar poros motor servo ke posisi sudut 90°. Selain itu sistem kontrol akan
mendeteksinya. Jika sinyal lebar kurang dari 1,5 ms maka porosnya akan berputar
ke arah 0° atau kekiri (berlawanan arah jarum jam). Sedangkan jika sinyal lebih
lama dari 1,5 ms maka porosnya akan berputar ke arah posisi 180° atau kekanan
(searah dengan jarum jam). Ketika sinyal lebar telah diberikan, maka poros pada
motor servo akan bergerak dan bertahan sesuai dengan posisi yang sudah
ditargetkan. Jika ada input eksternal yang ingin memutar atau mengubah
posisinya, maka sistem closed loop akan langsung bekerja dengan menahannya.
Namun, posisi motor servo tidak mampu bertahan selamanya. Sinyal PWM harus
diulang setiap 20ms agar posisi poros motor servo dapat selalu menahannya.
Dengan memanfaatkan sistem closed loop, maka poros motor servo akan tetap
diposisi idealnya secara otomatis.

14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan selesai di
Laboratorium Teknik Elektro Universitas Bengkulu. Penelitian ini akan dimulai
dari pengumpulan bahan-bahan berupa teori-teori dan metode yang mendukung
penelitian, dilanjutkan dengan pengumpulan komponen-komponen berupa
mikrokontroler, sensor dan alat-alat pendukung perancangan alat, kemudian
realisasi rancangan berupa pembuatan alat pendeteksi kualitas telur dan
pemiilah otomatis antara telur kalitas baik deangan kualitas buruk dan berbagai
pengujian sistem, serta pembuatan laporan yang membahas berbagai analisa
dari pengujian sistem.

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat
Sebuah penelitian rancang bangun akan memerlukan beberapa komponen-
komponen untuk merealisasikannya. Adapun alat yang digunakan untuk
pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
1. Mikrokontroler Arduino Uno 1 buah
2. Sensor LDR (Light Dipendent Resistor) 3 buah
3. Buck converter 1 buah
4. Power Supply 12 A 1 buah
5. Solder 1 buah
6. Papan pcb 1 buah
7. Papan breadboard 1 buah
8. Timah secukupnya
9. Motor Servo 2 buah
10. Sensor Ultrasonic HC-SR04 1 buah
11. Multimeter 1 buah
12. Kabel secukupnya

15
2. Bahan
Adapun bahan dari penelitian ini salah satunya ialah telur ayam dan bahan
lainnya yang mendukung pada saat pembuatan alat.

3.3 Prinsip Kerja Sistem


Perancangan ini menggunakan mikrokontroller Arduino Uno sebagai
processor, dimana sensor LDR sebagai input untuk mengetahui apakah telur yang
melewati sensor adalah kualitas baik atau kualitas buruk, Sensor Ultrasonic HC-
SR 04 sebagai penyetop lintasan pemilahan saat adanya telur yang melewati
sensor LDR, dan terakhir output motor servo sebagai alat penggerak keranjang
untuk dimasuki telur yang mana terdapat 2 keranjang yaitu keranjang untuk telur
kualitas baik dan keranjang untuk kualitas telur buruk. Gambar perancangan
sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Perancangan Alat

16
3.4 Flowchart perancangan
Flowchart perancangan penelitian rancang bangun sistem otomatisasi
pemilahan telur ayam berdasarkan kualitas telur dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Mulai

Inisialisasi

Letakkan telur

TIDAK

Ada telur?

YA

HPL menyala

Sensor LDR
mendeteksi

Kualitas telur?

Wadah telur Wadah Telur


bagus Buruk

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Kerja Sistem

17
3.5 Pengujian dan Pengambilan Data
1. Pengujian Arduino Uno
Arduino dilakukan dengan memanfaatkan keluaran dari masing-masing Arduino
yang digunakan pada sistem, dengan cara mengidupkan LED pada keluaran
Arduino yang dilakukan pengujian. Ini bertujuan untuk mengetahui keluaran
Arduino dalam kondisi baik atau tidak.
2. Pengujian sensor LDR
Pengujian pada sensor dilakukan untuk mengetahui kondisi sensor dalam keadaan
baik atau tidak, sensor pada sistem ini digunakan untuk mengetahui intensitas
cahaya yang dihasilkan cahaya dari telur saat LED ditembakkan ke telur. Kondisi
ini sangat dibutuhkan karena untuk mengetahui kondisi telur dalam kondisi bagus
atau tidak.
3. Pemgujian sensor Ultasonic HC-SR04
Pengujian pada sensor dilakukan untuk mengetahui kondisi sensor dalam keadaan
baik atau tidak, sensor pada sistem ini digunakan untuk mengetahui adanya telur
yang akan di cek, saat ada telur yang melewati sensor LDR maka sensor ini
berfungsi untuk menghentikan lintasan telur agar sensor LDR mampu berkerja
dengan baik.
4. Pengujian LED
Pengujian pada LED untuk mengetahui cahaya yang pancarkan LED dalam
kondisi baik atau tidak, LED ini digunakan untuk memancarkan cahaya pada
telur dan akan diterima oleh sensor LDR.
5. Pengujian Motor Servo
Pengujian pada Motor Servo untuk mengetahui motor servo berkerja dengan
baik. Motor servo ini digunakan untuk menggerakkan penampung yang akan di
masukkan telur dengan kualitas yang baik dan telur dengan kualitas buruk.
6. Pengujian sistem secara keseluruhan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja sistem secara keseluruhan apakah
sistem bekerja sesuai dengan metode penelitian atau tidak, pengujian ini dimulai
dari saat lintasan telur hidup dan sensor PIR berkerja membaca adanya telur
setelah itu LED dipancarkan ke telur sehinggan sensor LDR menerima berupa
nilai ADC(bit) untuk mengetahui kondisi telur baik atau tidak dan terakhir motor

18
servo berkerja untuk menggerakan penampung yang di masukan dengan telur
kualitas baik ataupun kualitas buruk.

19
DAFTAR PUSTAKA

[1] Sela, E I & Ihsan, M. (2017). Deteksi Kualitas Telur Menggunakan Analisis
Tekstur. IJCCS (Indonesian Journal of computing and Cybernetics
Systems), 11(2), 199-208
[2] Wijayanti, Vinda. dan Nugroho, Agung, 2015. Alat Pendeteksi Telur Berbasis
Mikrokontroler PIC16F84. (ISSN: 1693-590x Vol. 21 No.1, Juni 2015)
STMIK AUB Surakarta.
[3]Indra, Jamaludin. 2018. Penerapan Artificial Neural Network Untuk Klasifikasi
Fertilitas Telur Itik Menggunakan Raspberry PI (ISSN: 2541-6995 Vol.
3 No.1, November 2018) Karawang: Universitas Buana Perjuangan
Karawang.
[4] Nanda, Igo R. dan Edidas , 2019. Perancangan Prototype Sistem Pendeteksi
Telur dan Berat Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. (E – ISSN: 2302-
3295 Vol. 7 No. 3, September 2019) Padang: Universitas Negri Padang.
[5] Rinaldi, Rico. 2020. Perancangan Alat Pendeteksi kualitas Telur
Menggunakan Artificial Neural Network. Skripsi. Program StudiTeknik
Elektro, Fakultas Teknik.Universitas Bengkulu.
[6] Sudaryani, T. 2006. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya.
[7] Tsauqi Khalifah Angga, El Hadijaya Murtezha , Manuel Ivande, Hasan Miftah
Hasan, Tsalsabila Annisa, Chandra Fadhilah, Yuliana Titin, Tarigan
Putri,Irzaman. 2016. Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor
(LDR) Pada Mikrokontroler Arduino Uno. (p- ISSN: 2339-0654 e-ISSN:
2476-9398 Vol. V, Oktober 2016) Bogor: Institute Pertanian Bogor.
[8] Najemah, Nur. 2019. Rancang Bangun Sistem Penyortir Kualitas Telur Ayam
Ras Berbasis Mikrokontroller. Skripsi. Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas Teknik . UIN ALAUDDIN MAKASAR.
[9] Ulfa, Anisa. 2017. Rancang Bangun Sistem Pemeliharaan Ternak Ayam Broiler
Pada Kandang Tertutup Berbasis Mikrokontroller. Skripsi. Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Teknik . UIN ALAUDDIN MAKASAR.

20

Anda mungkin juga menyukai