Anda di halaman 1dari 31

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sejarah Motor Listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi

energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada

peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, penyedot debu.

dan masih banyak lagi. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga

mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi

magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa:

kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak

senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita

menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet

yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor

listrik asinkron, dengan dua standart global yakni IEC dan NEMA. Motor

asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA

berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp)

maupun kiloWatt (kW).

Dengan invensi baterai (Alessandro Volta, 1800), pembangkitan medan

magnetik dari arus listrik (Hans Christian Oersted, 1820) dan elektromagnet

(Willia Sturgeon, 1825) fondasi untuk membuat motor lisrik telah diletakkan.

Pada waktu itu masih terbuka apakah motor listrik harus berupa mesin berputar
atau resiprokal, dalam hal menirukan batang isap dari mesin uap. Alat berputar

pertama yang digerakkan oleh elektromagnetisme dibuat oleh seorang pria Inggris

Peter Barlow pada tahun 1822 (Barlow’s Wheel). Pada tahun 1835 dua orang

Belanda Sibrandus Stratingh dan Christopher Becker membuat motor listrik yang

menenagai sebuah mobil mainan kecil. Ini adalah aplikasi praktis pertama yang

dikenal dari motor listrik. Di bulan Februari 1837 paten pertama untuk motor

listrik dikabulkan kepada seorang asal US Thomas Davenport. Akan tetapi, semua

pengembangan awal oleh Jacobi, Stratingh, Davenport dan lainnya tidak

mengantarkan kepada motor listrik yang sekarang dikenal.

Tahun-tahun antara 1885 hingga 1889 melihat invensi sistem tenaga listrik

tiga-fasa yang menjadi basis transmisi daya listrik modern dan motor listrik yang

terdepan. Inventor tunggal dari sistem tenaga tiga-fasa tidak bisa disebutan.

Terdapat kurang lebih beberapa nama yang dikenal terlibat secara mendalam

dalam invensi ini (Bradley, Dolivo-Dolbrowsky, Ferraris, Haselwander, Tesla dan

Wenström). Motor induksi sangkar tiga-fasa yang memiliki kesuksesan tinggi

dibuat pertama kali oleh Michael Dolivo Dobrowolsky pada tahun 1889. Saat ini,

motor ini adalah mesin yang paling sering diproduksi dalam rentang daya 1 kW

dan di atasnya.

Kini, motor sinkron tiga-fasa digunakan paling banyak dalam aplikasi

dinamika (sebagai contoh di robot) dan di mobil listrik. Motor ini dikembangkan

pertama kali oleh Friedrich August Haselwander pada tahun 1887.


2.2 Motor Listrik

Motor listrik adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi

listrik menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa putaran

dari motor. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,

memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat

bahan, dll. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.

Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang

disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub dari

magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub tidak senama, tarik-menarik.

Maka dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada

sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan

yang tetap.

2.2.1 Cara Kerja Motor Listrik

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik

dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus

dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu, pada

sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan .

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga

putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan

elektromagnetik yang disebu kumparan medan.


gambar prinsi kerja motor listrik

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang


dimaksud dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar / torsi sesuai dengan kecepatan yang di butuhkan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:

a. Beban Torsi Konstan

Beban torsi konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya

bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak bervariasi.

Contoh beban dengan torsi konstan adalah konveyor, rotary kilns, dan

pompa displacement konstan.

b. Beban dengan Torsi yang Bervariable

Beban dengan torsi yang bervariabel adalah beban dengan torsi yang

bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi yang

bervariabel adalah pompa sentrifugal dan kipas angin (torsi bervariasi

sebagai kuadrat kecepatan).

c. Beban dengan Energi Konstan

Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torsi yang

berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban

dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.


2.3 Jenis Motor Listrik

Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan

tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator

dan rotor, stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian

motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari

jenis sumber tegangan kerja yang digunakan. Berdasarkan sumber tegangan

kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

 Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)

 Motor listrik arus searah DC (Direct Current)

Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik

berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai

jenis motor listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik

sebagai berikut.

Gambar jenis-jenis motor listrik


2.3.1 Motor Listrik Arus Bolak-Balik AC

Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi

dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current).

Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber

dayanya sebagai berikut.

a. Motor sinkron

Motor sinkron adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada

sistem frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk

pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena

itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,

seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor

sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering

digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Prinsip kerja motor AC Sinkron:

Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya

mempunyai belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti

motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan dc di

luar mesin dan karenanya membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk

memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan

medan putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron

dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya dengan

medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor akan

berhenti.
Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque hanya akan

muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron; karenanya motor

memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron.

Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan

ditempatkan pada slot rotor. Slipring dan sikat digunakan mensuplai arus

kepada rotor.

Konstruksi motor sinkron adalah:

1. Rotor

Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah

bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan

perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit

rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-

excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan

dengan medan magnet lainnya Perbedaan utama antara motor sinkron

dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada

kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet.

ko

nstruksi utama rotor dan stator

2. Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan

frekwensi yang dipasok. Merupakan bagian yang diam dan mempunyai

kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada

kumparan rotornya.

gambar konstruksi stator dengan alur-alurnya

3. Celah

Merupakan celah udara: tempat berpindahnya energy dari stator ke rotor.

Prinsip kerja motor AC sinkron secara umum:

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari

kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor

induksi 3-fasayang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-

fasa,maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang

berputar. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator

akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau

tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan

rangkaian yang tertutup,maka akan mengalir arus pada kumparan rotor.


Penghantar (kumparan )rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya

fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan

mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung

menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.

Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-

konduktor pada rotor,sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan Hukum

Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar

stator.Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.

Bertambahnya beban,akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya

akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan

putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, Bila beban

motor bertambah,putaran rotor cenderung menurun.Pada rangka stator

terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot- slotnya yang dililitkan

pada sejumlah kutup tertentu.Jumlah kutup ini menentukan kecepatan

berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya.

Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan

putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini

disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai

berikut.

Ω sin k = 2.π.f(listrik,rad/dt)

=2.π.f/P(mekanik,rad/dt)

atau:

Ns= 60.f/P(putaran/menit,rpm)

yang mana:
f= frekuensi sumber AC(Hz) P = jumlah pasang kutup

Ns dan ω sin k = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator.

b. Motor induksi/asinkron

Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang

paling luas digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini

bekerja berdasarkaninduksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus

rotor motor ini bukandiperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus

yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor

dengan medan putar (rotating magneticfield) yang dihasilkan oleh arus

stator.Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-

hari baik diindustri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum

dipakai adalah motorinduksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi

3- fase dioperasikan padasistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di

dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi

1-fasa dioperasikan pada sistem tenaga1-fasa dan banyak digunakan

terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipasangin, lemari es, pompa

air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai

daya keluaran yang rendah.

Prinsip kerja motor AC induksi:

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari

kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor

induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa,

maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar.


Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan

memotong kumparan rotornya sehinggat imbul emf (ggl) atau tegangan

induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang

tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar

(kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks

yangberasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami

gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor

sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada

stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor padarotor, sehingga

terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut

berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara

stator danrotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel

motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor,

sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran rotor pun akan

bertambah besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung

menurun.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan

pada slotslotnyayang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup

ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang

diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan

makin kecilnya kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan

berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan

sinkron ini adalah sebagai berikut:

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai


berikut:

ωsink = 2πf (listrik, rad/dt) …(15)


= 2πf / P (mekanik, rad/dt)
atau

Ns = 60. f / P (putaran/menit, rpm) …( 6)

yang mana :

f = Frekuensi sumber AC (Hz)

P = jumlah pasang kutup

Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator

 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,

beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor

kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan

motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum

digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci

dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh

pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan

daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor

(walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.

Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis

ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik ,

dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.


Sebagaimana mesin pada umumnya menunjukkan bahwa motor induksi

juga memiliki konstruksi yang sama baik motor DC maupun AC.

Konstruksi dimaksud terdiri dari 2 bagian utama yaitu stator dan rotor.

Berikut merupakan konstruksi dari motor induksi:

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting yaitu sebagai

berikut:

1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang

dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan

rotornya, Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki

oleh motor sinkron dan generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari

laminasi-laminasi dari bahan besi silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm

dengan dibuat alur sebagai tempat meletakan belitan/kumparan

2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor

kerotor.

3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet

darikumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor ini

adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas, rotor

terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk

jalur magnetik silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor

dapat berupa:
Menurut jenis rotor pada motor induksi deibagi menjadi 2 (dua) bagian,

yaitu:

a. Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor)

Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk Batang

tembaga yang dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian

disatukan (di cor) menjadi satu kesatuan

Gambar rotor sangkar tupai

Jenis rotor sangkar tupai, yang terdiri dari satu set tembaga atau

potongan aluminium yang dipasang ke dalam slot, yang terhubung ke

sebuah akhir-cincin pada setiap akhir rotor. Konstruksi gulungan rotor ini

menyerupai 'kandang tupai'. Potongan aluminium rotor biasanya dicor

mati ke dalam slot rotor, yang membuat konstruksinya sangat kasar.

Meskipun potongan rotor aluminium berada dalam kontak langsung

dengan laminasi baja, hampir semua arus rotor melalui jeruji aluminium
dan tidak di laminasi. Sejumlah motor induksi yang beredar dipasaran

maupun yang banyak digunakan sekitar 90% adalah motor induksi

dengan ”Rotor Sangkar”. Alasan umum yang diperoleh adalah karena

konstruksi yang sederhana dan juga lebih murah harganya.

Konstruksi dan bagian dari rotor sangkar

Sejumlah batang-batang konduktor tersebut dimasukkan ke dalam

laminasi-laminasi yang terbuat dari bahan besi silikon serta menjadi satu

dengan poros rotor. Sebagaimana konstruksi tersebut di atas terutama

batang-batang konduktor yang terhubung singkat, maka tidak

dimungkinkan untuk menambah ”Tahanan Luar” (yang dipasang secara

seri) dengan rotor guna keperluan ”Pengasutan”. Selain itu pula posisi

dari batang-batang konduktor/tembaga posisinya dibuat tidak paralel

(tidak segaris) dengan poros rotor. Posisi batang konduktor agak

dimiringkan.

Alasan diletakan posisi miring dari konduktor terhadap poros adalah :


 Memperhalus suara pada saat motor berputar (memperkecil

dengungan magnetis/suara bising)

 Menghilangkan kecenderungan ”Lock atau mengunci” yang

disebabkan karena interaksi langsung antara medan magnit stator dan

rotor.

Pada motor-motor dengan kapasitas kecil, batang-batang konduktor di

cor menjadi satu bagian dengan alumunium alloy. Selain itu pula contoh

lainnya adalah ada juga yang rotornya hanya berupa besi masip tanpa

satupun konduktor. Jenis seperti ini biasanya disebut sebagai ”Motor

Arus Eddy”.

b. Rotor Belitan (Wound Rotor)

Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan alur-alur

sebagai tempat meletakan belitan (kumparan) dengan ujung-ujung

belitan yang juga terhubung singkat

Gambar rotor belitan

Motor dengan jenis rotor belitan biasanya diperlukan pada saat

pengasutan atau pengaturan kecepatan dimana dikehendaki torsi asut

yang tinggi.
Gamabr Jenis rotor sangkar dan belitan pada motor induksi 3 fasa

Belitan-belitan yang terpasang pada rotor telah diisolasi sebagaimana

belitan yang terdapat pada stator. Belitan yang ada pada rotor diletakkan

juga pada alur-alur rotor dan pada setiap ujungnya dihubungkan secara

langsung pada cincin (slipring) yang posisinya dibagian depan dari rotor

serta menjadi satu dengan poros. Belitan rotor ini di desain sama dengan

kutub yang dimiliki belitan statornya dan selalu dalam bentuk belitan 3

fasa sekalipun statornya hanya 2 fasa. Pengaturan

belitan/gulungan/kumparan dilakukan untuk masing-masing fase adalah

sama. Sedangkan pada ujung-ujung dari masing kumparan/fase yang

keluar dihubungkan ke 3 buah cincin (slipring) berdasarkan jumlah

fasenya. Konstruksi slip ring terhubung secara langsung dengan masing-

masing sikat. Dengan demikian, maka pada jenis ini dapat dihungkan

secara langsung ke ”Tahanan luar” guna keperluan pengasutan. Pada


gambar di bawah ini menunjukkan detail dari konstruksi motor induksi

dengan rotor sangkar dan rotor belitan termasuk bagian-bagiannya

Gambar Konstruksi detail motor induksi dengan ”rotor sangkar”

Gambar konstruksi detail motor induksi edngan “rotor belitan”

2.3.2 Motor Listrik Arus Searah DC

Motor DC merupakan sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi

energi mekanik. Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan


magnet dan konduktor pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun

motor elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya,

menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh generator

seperti alternator, atau dinamo. Motor listrik dan generator yang sering disebut

sebagai mesin-mesin listrik. Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu

dari motor DC. Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC.

Generator DC alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC.

Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran.

Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator

DC dapat difungsikan sebagai motor DC.

Kegunaan motor listrik DC. Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada:

 Motor Stator Mobil


 Tape Recorder
 Pada Mainan Anak-Anak

Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada


 Traksi
 Elevator
 Conveyer
 Tram listrik
 Untuk menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik.
Konstruksi motor DC.
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
1. Bagian yang diam (stator):
 Badan (body) motor
 Magnit
 Sikat-sikat
 Kerangka generator
 Kutub-kutub utama beserta belitannya
 Bantalan-bantalan poros.
2. Bagian yang berputar (rotor)
 Rotor jangkar dan lilitannya
 Poros jangkar (armature)
 Kumparan jangkar
 Inti jangkar

Untuk membangkitkan medan magnet, biasanya dipakai magnet-magnet

listrik, walaupun ada juga yang menggunakan magnet permanen (terutama untuk

motor DC kecil). Strukturnya dapat dilihat gambar dibawah, ada Stator, kutub-

kutub magnet dan lilitan-lilitan penguat atau lilitan-lilitan field (lapangan).Ujung

kutub yang berbatasan dengan celah udara di sebut sepatu kutub. Lilitan field-nya

berada disekeliling inti kutub.Arus yang melalui lilitan field /lapangan disebut

arus lapangan, arus magnet atau arus penguat.


Gambar Komponen motor DC

Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan dua

kutub, biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya (angker) terdiri

dari kaleng-kaleng bulat dalam jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-

kaleng tersebut diberi lapisan lak tipis sekali sebagai isolasi, biasanya disebut

melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus eddy / pusaran. Angker

tadi mengandung lilitan-lilitan dan kommutator, lihat gambar

Gambar Angker/Rotor Motor DC


Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber

dayanya sebagai berikut:

a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor

DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor

listrik DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited)

b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang

sumber arus medan disupply dari sumber yang sama dengan kumparan motor

listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya sendiri

(self excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3

jenis berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai

berikut.

 Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt)

dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor. Oleh karena itu,

arus medan sama dengan arus dinamo. Harus dihindarkan menjalankan motor

seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor

seri cocok untuk pengunaan yang memerlukan torque awal yang tinggi.

 Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)

disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu

total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

 Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan

motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)

dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik.


2.4 Part Lainnya

Bagian lain, yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:

 Dua flensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di drive-end

(DE) dan yang lainnya di non drive-end (NDE)

 Dua bantalan untuk mendukung berputarnya poros, pada DE dan NDE

 Poros baja untuk transmisi torsi ke beban

 Kipas pendingin yang terletak di NDE untuk memberi pendinginan yang

kuat untuk stator dan rotor

 Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik

eksternal

Gambar komponen lainnya pada motor induksi

2.5 Karakteristik Motor Listrik


Motor mempunyai karakteristik seri karena berputar pada kecepatan ratarata

bila bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya dikurangi maka kecepatannya

akan naik. Motor ini mempunyai sifat sifat-sifat yang sama seperti motor DC seri.

Pada pembebanan ringan motor berputar dengan cepat dan menghasilkan kopel

yang kecil. Tetapi pada keadaan pembebanan yang berat, maka motornya berputar

secara perlahan-lahan dengan torsi yang besar. Jadi, motor mengatur

kecepatannya sesuai dengan beban yang dihubungkan ke motor tersebut.

Motor jenis ini banyak ditemui antara lain pada: dinamo mesin jahit rumah,

mesin bor, mixer, dan lainnya.

Gambar Karakteristik kecepatan motor listrik

Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber tegangan AC umumnya

didapatkan putaran lebih tinggi. Putaran motor biasanya tinggi, apalagi dalam

keadaan tanpa beban Maka dari itu, biasanya motor dihubungkan langsung dengan

beban sehingga putaran motor yang tinggi bisa berkurang dengan pembebanan

tersebut. Bila motor dihubungkan dengan sumber tegangan AC, pada saat ½

periode positif (gambar 4a), motor berputar berlawanan dengan arah putaran
jarum jam. Pada ½ periode negatif (gambar 4b), dan menurut “hokum tangan kiri”

dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S.

maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak

tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari,

sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu jari.

Motor tetap berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, karena

perubahan arah arus pada kumparan penguat saatnya bersamaan dengan

perubahan arah arus pada rotor. Dalam hal ini arus jangkar menjadi negatif (-Ia)

dan fluks magnet menjadi (- ). Jadi T = k (-Ia) (- ) nilainya tetap sama dengan

keadaan pertama (positif). Dengan demikian, meskipun dihubungkan dengan

sumber tegangan AC, arah putaran tidak berubah.

Bila arus bolak balik diberikan pada motor, kuat medan stator dan rotor

akan berubah-ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya akan berubah arah

pada saat yang sama, akibatnya torsi akan selalu pada arah yang sama meskipun

terjadi pembentukan sinyal magnetis dua kali frekuensi jala-jala listrik. Torsi rata-

rata akan dihasilkan, dan penampilan motor AC umumnya akan serupa dengan

motor jenis DC. Karakteristik motor AC dan DC cukup berbeda karena dua

alasan:

a. Motor dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktans jatuh didalam medan

dan gandar kumparan menyerap sebagian tegangan yang diberikan. oleh sebab

itu, torsi dan arus lawan perputaran yang dibangkitkan pada kumparan lebih

kecil dan kecepatannya cenderung menjadi lebih rendah dibandingkan dengan

sumber tegangan DC.


b. Dengan sumber teganga AC, rangkaian magnetis menjadi cukup jenuh pada

puncak gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil dibandingkan

dngan sumber tegangan DC. Pada nilai rms yang sama, torsi cenderung lebih

kecil dan kecepatannya lebih tinggi dengan sumber tegangan AC dibandingkan

dengan sumber tegangan DC.

2.6 Pengatur Kecepatan Motor Listrik

Pengatur kecepatan motor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk

mengatur kecepatan putar motor. Kontrol kecepatan motor yang dikembangkan 10

mampu memberikan beberapa kondisi operasi motor, masing-masing memberikan

harga maksimum yang berbeda-beda dari laju output motor. Pengaturan kecepatan

dengan cara memasang tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri

dengan motor. Tahanan dapat diatur bervariasi pada motor yang akan memberikan

tegangan masuk bervariasi pada motor. Besar kecilnya arus dan tegangan

dipengaruhi oleh hambatan (R) penghantar, Semakin kecil hambatan (R) semakin

besar arus yang mengalir dan sebaliknya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

persamaan hukum Ohm: = /De ngan : I = arus (Ampere) V = tegangan (Volt) R =

hambatan (Ohm) Penggunaan pengatur kecepatan sangat berguna berguna dalam

kehidupan sehari-hari, seperti halnya pada perindustrian yang setiap alat yang

berputar selalu berhubungan dengan motor. Oleh karena itu setiap hal yang

berhubungan dengan karakteristik, efisiensi, dan perilaku motor yang

menguntungkan maupun merugikan perlu dipelajari.


Faktor utama yang menentukan besarnya pembangkitan tegangan yang

melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu semua moto cenderung

menarik arus yang lebih besar selama periode pengasutan (arus awal)

dibandingkan ketika motor berputar pada kecepatan kerja (arus jalan). Sering

kecepatan motor harus diubah untuk memenuhi permintaan beban. Pada pokoknya

pengendali kecepatan motor dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu:

A. Motor Kecepatan Banyak Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak

cocok untuk pemakaian yang memerlukan kecepatan sampai dengan empat

kecepatan yang berbeda. Kecepatan ini dipilih dengan menghubungkan lilitan

pada konfigurasi yang berbeda dan sangat konstan pada tiap-tiap penyetelan.

Motor kecepatan banyak ada dua jenis kecepatan yang utama, yaitu: motor 11

lilitan terpisah dan motor berurutan. Sering ditemukan pada kipas ventilasi dan

pompa.

B. Pengerak Kecepatan Variabel Penggerak kecepatan variabel digunakan untuk

menyeediakan control kecepatan dengan proses rentang. Penggerak kecepatan

variabel dapat ditunjuk dengan variasi nam, misalnya: penggerak kecepatan

yang dapat diatur, penggerak penggerak frekuensi yang dapat diatur, dan

inverter frekuensi variabel. Penggerak kecepatan variabel dengan listrik adalah

sistem listrik yang disusun dari motor, pengontrol operator (manual atau

otomatis). Alat ini mampu mengatur kecepatan maupun torsi dari motor,

pengontrol penggerak, dan pengontrol operator (manual atau otomatis).

Pengontrol penggerak adalah alat elektronik yang dapat mengontrol kecepatan,


torsi dan arah dari motor AC atau DC. Fungsi kontrol umum yang berkaitan

dengan penggerak kecepatan yang dapat diatur meliputi

1. Kecepatan yang diatur sebelumnya. Kecepatan yang diatur sebelumnya

menunjuk pada satu atau lebih kecepatan yang pas dimana penggerak harus

bekerja.

2. Kecepatan kerja. Kecepatan kerja adalah ukuran kerja plat nama pembuat

dimana motor akan membangkitkan horsepower kerja pada beban dan

tegangan kerja. Pada penggerak DC, ini biasanya titik dimana tegangan

jangkar penuh diberikan dengan penguat medan ukuran kerja. Pada sistem

AC, biasanya titik dimana 50 Hz dipakai pada motor induksi

3. Rentang kecepatan. Rentang kecepatan berkisar dari kecepatan minimum

sampai dengan kecepatan maksimum dimana motor harus bekerja dibawah

kondisi beban torsi konstan atau variabel. Rentang kecepatan 50:1 untuk

motor dengan kecepatan tertinggi 1800 rpm berarti motor harus beroperasi

12 dengan kecepatan 36 rpm, dan masih bertahan didalam spesifikasi

penghambat. Pengontrol mampu mengontrol rentang kecepatan yang lebih

lebar dibandingkan dengan motor sebab tidak ada pembatas termal (hanya

listrik).

4. Pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan adalah ukuran numerik, dalam

persen, mengenai seberapa akurat kecepatan motor dapat dipertahankan. Ini

adalah persentase perubahan pada kecepatan antara beban penuh dan tanpa

beban. Kemampuan penggerak mengoperasikan motor pada kecepatan

antara beban penuh konstan.


C. Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit Rotor motor dikonstruksi dengan lilitan

yang dibawa keluar dari motor melalui slip ring pada poros motor. Lilitan

tersebut dihubungkan pada pengontrol yang menempatkan tahanan variabel

seri dengan lilitan. Dengan mengubah jumlah tahanan luar yang dihubungkan

pada rangkaian rotor, kecepatan motor lilit yang paling umum dengan rentang

300 hp atau lebih.

D. Pengontrol motor DC Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari

pengaturan kecepatan listrik. Kecepatan motor DC adalah yang paling

sederhana untuk dapat diatur dan dapat diatur pada rentang yang sangat luas.

Karena kecepatan motor DC dapat diatur dengan mengubah tegangan pada

jangkar, medan atau keduanya. Pengatur tegangan jangkar dari motor DC

menggambarkan metode pengatur kecepatan elektronik dengan variasi

tegangan jangkar. Kecepatan motor berbanding langsung dengan tegangan

yang diberikan pada jangkar. SCR adalah elemen pengatur daya utama

rangkaian. Konduksi dari SCR dikontrol 13 dengan pengaturan potensiometer

referensi kecepetan, yang mengatur waktu1 ON dari SCR tiap setengah siklus

positif dan juga pengatur tegangan yang diberikan pada jangkar.

2.7 Data Name Plat Motor Listrik

Nameplate pada motor mempunyai informasi seperti daya, tegangan, arus

nominal, frekuensi. Setiap pabrikan motor mempunyai informasi yang variatif.

Sehingga, name plate motor yang satu mempunyai informasi effisiensi, sedangkan

yang bias saja tidak.


Informasi data sebuah motor yang tertera di Nameplate sangat penting sebagai

acuan seorang teknisi untuk:

 Mengatur berapa besar proteksi yang harus dipasang.

 Melihat sumber tegangan dan maksimum ampere yang dapat dilewati

 Berapa power/kekuatan yang bias dilakukan oleh motor tersebut

Daya motor akan berubah (tidak sesuai yang ada di nameplate, walaupun tidak

terlalu signifikan) hal ini disebabkan:

 Motor mengalami short/putus

 Ketinggian motor dari tanah

 Pemasangan motor secara horizontal atau vertical

 Belitan pada motor kotor

 Belitan pada motor lembab

 Motor termakan usia/sudah lama

Agar semua informasi dapat diketahui , dibutuhkan datasheet motor tersebut.

Pabrikan yang baik akan menyediakan datasheet tersebut.

Plat nama atau Nameplate memuat data-data spesifikasi mekanis dan

elektris, sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan

mengganti motor yang sudah ada, atau mengganti dengan merk lain atau

spesifikasi lain. Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik

kwalitas / effisien / murah / power lebih kecil/besar dll, tetapi tidak merubah dan

cocok dengan fondasi yang ada.


Standart sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan

fatal yang mengakibatkan kerugian besar.

Anda mungkin juga menyukai