Anda di halaman 1dari 41

MATERI UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 16.

1
MOTOR MOTOR LISTRIK DALAM INDUSTRI

BAB II

2.1 Pengertian Motor DC


Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor
pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatik
menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari
energi mekanik, yang dilakukan oleh generator seperti alternator, atau dinamo. Banyak
jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai generator, dan sebaliknya. Misalnya
generator / starter untuk turbin gas, atau motor traksi yang digunakan untuk kendaraan,
sering melakukan kedua tugas. motor listrik dan generator yang sering disebut sebagai
mesin-mesin listrik.
Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin arus
searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Untuk membedakan sebagai generator
atau motor dari mesin difungsikan sebagai apa.Generator DC alat yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC
menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator
atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-
balik.
Bagian-bagian yang penting dari motor DC dapat ditunjukkan pada Gambar.
Dimana stator mempunyai kutub yang menonjol dan ditelar oleh kumparan medan.
Pembagian dari fluks yang terdapat pada daerah celah udara yang dihasilkan oleh lilitan
medan secara simetris yang berada disekitar daerah tengah kutub kumparan medan.
1
Kumparan penguat dihubungkan secara seri, letak kumparan jangkar berada pada slot
besi yang berada disebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komutator
yang berbentuk silinder dan isolasi sisi kumparan yang dihubungkan dengan komutator
pada beberapa bagian yang berbeda sesuai dengan jenis belitan.

Gambar 1. Motor D.C Sederhana

2.2 PrinsipDasar Cara Kerja

Jika arus lewat pada suatukonduktor, timbul medan magnet di sekitarkonduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor .

2
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah
pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3
menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena
bentuk U.

Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor.

Catatan :

Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut.

Pada motor listrikkonduktorberbentuk U disebutangker dinamo.

Gambar 4. Medan magnetmengelilingikonduktor dan diantarakutub.

3
Jikakonduktorberbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutubuatara dan selatan
yang kuat medan magnetkonduktorakanberinteraksidengan medan magnetkutub. Lihat
gambar 5.

Gambar 5. Reaksigarisfluks.

Lingkaran bertanda A dan B merupakanujungkonduktor yang dilengkungkan (looped


conductor). Arusmengalirmasukmelaluiujung A dan keluarmelaluiujung B.

Medan konduktor A yang searahjarumjamakanmenambah medan pada kutub dan


menimbulkan medan yang kuat di bawahkonduktor. Konduktorakanberusahabergerakke
atas untukkeluardari medan kuatini. Medan konduktor B yang
berlawananarahjarumjamakanmenambah medan pada kutub dan menimbulkan medan
yang kuat di atas konduktor. Konduktorakanberusahauntukbergerakturun agar keluardari
medan yang kuattersebut. Gaya-gaya tersebutakanmembuatangker dinamo
berputarsearahjarumjam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkantenagaputar / torque untukmemutarkumparan.
4
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan Magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebutkumparan medan.
Pada motor dc, daerahkumparan medan yang dialiriaruslistrikakanmenghasilkan medan
magnet yang melingkupikumparanjangkardenganarahtertentu.
Konversidarienergilistrikmenjadienergimekanik (motor)
maupunsebaliknyaberlangsungmelalui medan magnet, dengandemikian medan
magnetdisiniselainberfungsisebagaitempatuntukmenyimpanenergi,
sekaligussebagaitempatberlangsungnyaprosesperubahanenergi,
daerahtersebutdapatdilihat pada gambar di bawahini :

Gambar 6.Prinsipkerja motor dc

Agar prosesperubahanenergimekanikdapatberlangsung secara sempurna, maka tegangan


sumber haruslebih besar daripadategangangerak yang disebabkanreaksilawan. Dengan
memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan
perputaran pada motor.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok :

5
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotarykilns, dan pompa displacement
konstan.
 Beban denganvariabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasidengankecepatnoperasi. Contoh beban denganvariabel torque adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasisebagaikuadratkecepatan).
PeralatanEnergiListrik : Motor Listrik.

 Beban denganenergikonstanadalah beban denganpermintaan torque yang


berubah dan berbandingterbalikdengankecepatan. Contohuntuk beban
dengandayakonstanadalahperalatan-peralatanmesin.

2.3 Jenis Jenis Motor DC

Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah (DC) dibedakan
menjadi dua, yaitu:

1. Motor arus searah penguat terpisah, (jika arus penguat magnet diperoleh dari
sumber arus searah di luar motor tersebut).

Pada motor penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri dan
terpisah dengan tegangan angker.
6
2. Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika arus penguat magnet diperoleh
dari motor itu sendiri).

Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:

2.3.1 Motor Shunt


Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan, motor
ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban

Gambar 2.1 Rangkain Motor Shunt

7
Pada motor penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.

2.3.2 Motor seri

Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran kecapatan yang tidak konstan,
jika beban tinggi maka putaran akan lambat.

8
Gambar Rangkaian Motor Seri

9
2.3.4 Motor Kompon

Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan mana
yang kuat (kumparan seri atau shunt).

10
Gambar Rangkaian Motor Kompon Panjang

Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt panjang.

11
Gambar Rangkain Motor Kompon Pendek

Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel
dengan angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar diatas
disebut motor kompon shunt pendek.

Sebagai simulasi (karena alat yang dibuat miniatur) maka disini dipilih motor yang
memiliki daya tidak terlalu tinggi, yaitu menggunakan motor arus searah. Sedangkan
motor yang dipakai dalam proyek akhir ini adalah jenis motor arus searah dengan
penguat sendiri karena motor tersebut mempunyai magnet permanen pada statornya dan
memperoleh sumber arus searah dari motor itu sendiri. Untuk membalik arah putaran
motor arus searah, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Membalik arah arus angkernya, sedangkan katup magnet tetap.


2. Membalik katup magnetnya, sedangkan arah arus angkernya tetap.

12
Jika kedua-duanya dibalik (katup magnet dan arah arus angker), maka putaran motor
akan tetap (tidak dapat membalik). Cara yang lazim dipakai atau dilakukan dalam
membalik putaran motor arus searah ialah dengan cara membalik arah arus angkernya
sedangkan membalik arah arus pada penguat magnetnya jarang dilakukan.

2.4 Prinsip Arah Putaran Motor

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F.

Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh
medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan
bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.

Contoh :

Sebuah motor DC mempunyai kerapatan medan magnet 0,8 T. Di bawah pengaruh


medan magnet terdapat 400 kawat penghantar dengan arus 10A. Jika panjang penghantar
seluruhnya 150 mm, tentukan gaya yang ada pada armature.

Jawab :

F = B.I.ℓ.z = 0,8 (Vs/m2). 10A. 0,15 m.400

= 480 (Vs.A/m)

= 480 (Ws/m) = 480 N.

Electromotive Force (EMF) / Gaya Gerak Listrik

13
EMF induksi biasanya disebut EMF Counter. atau EMF kembali. EMF kembali artinya
adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang melawan tegangan
yang diberikan padanya.

Teori dasarnya adalah jika sebuah konduktor listrik memotong garis medan magnet
maka timbul ggl pada konduktor.

Gambar 8. E.M.F. Kembali.

EMF induksiterjadi pada motor listrik, generator sertarangkaian listrik dengan arah
berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada tahun
1834 bahwa “arusinduksiselaluberlawananarahdengangerakanatauperubahan yang
menyebabkannya”. HalinidisebutsebagaiHukum Lenz.

Timbulnya EMF tergantung pada:


 kekuatangarisfluks magnet
 jumlahlilitankonduktor
 sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor
 kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet

Tidakadaarusinduksi yang terjadijikaangker dinamo diam.

14
2.5 Mengatur Kecepatan pada Armature

Berdasarkana persamaan di bawah ini :

Jika flux Φ tetap dijaga konstan, dan kecepatannya berubah berdasarkan armature
voltage (Es). Dengan naiknya atau turunnya Es, kecepatan motor akan naik atau turun
sesuai dengan perbandingannya.

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa Es dapat divariasikan dengan menghubungkan
motor armature M ke excited variable – voltage dc generator G yang berbeda. Field
excitation dari motor tetap dijaga tetap kosntan, tetapi generator Ix bisa divariasikan dari
nol sampai maksimum dan bahkan sebaliknya. Oleh sebab itu generator output voltage
Es bisa divariasikan dari nol sampai maksimum, baik dalam polaritas positif maupun
negatif. Oleh karena itu, kecepatan motor dapat divariasikan dari nol sampai maksimum
dalam dua arah. Metode speed control ini, dikenal sebagai sistem Ward-Leonard,
ditemukan di pabrik baja (steel mills), lift bertingkat, pertambangan, dan pabrik
kertas.Dalam instalasi modern, generator sering digantikan dengan high-power
electronic converter yang mengubah ac power dari listrik ke dc.

15
Ward-Leonard sistem lebih dari sekadar cara sederhana dengan menerapkan
suatu variabel dc ke armature dari motor dc. Hal tersebut benar-benar dapat memaksa
motor utnuk mengembangkan torsi dan kecepatan yang dibutuhkan oleh beban.
Contohnya, misalkan Es disesuaikan dengan sedikit lebih tinggi daripada Eo dari motor.
Arus akan mengalir dengan arah sesuai dengan gambar di atas, dan motor
mengembangkan torsi yang positif. Armature dari motor menyerap power karena I
mengalir ke terminal positif.

Sekarang, misalkan kita megurangi Es dengan mengurangi excitation ΦG. Segera


setelah Es menjadi kurang dari Eo, arus I berbalik. Hasilnya, torsi motor berbalik dan
armature dari motor menghantarkan daya ke generator G. Akibatnya, motor dc
mendadak menjadi generator dan generator G mendadak menjadi motor. Maka, dengan
mengurangi Es, motor tiba-tiba dipaksa untuk memperlambat.

Apa yang terjadi kepada power dc yg diterima oleh generator? Saat generator
menerima daya listrik, generator beroperasi sebagai motor, mengendalikan motor ac nya
sendiri sebagai asynchrounous generator. Hasilnya, ac power memberikan kembali ke
rangkaian yang biasanya memberikan motor ac. Kenyataannya daya bisa diperoleh
kembali, cara ini membuat Ward-Leonard sistem menjadi sangat efisien.

Contoh soal :

Calculate

a. Torsi motor dan kecepatan saat

Es = 400 V dan Eo = 380 V

b. Torsi motor dan kecepatan saat

Es = 350 V dan Eo = 380 V

Penyelesaian

16
a. Arus armature adalah

I = (Es – Eo)/R = (400-380)/0.01= 2000 A

Daya ke motor armature adalah

P = Eo x I = 380 x 2000 = 760kW

Kecepatan motor adalah

n = (380 V / 500 V) x 300 = 228r/min

Torsi motor adalah

T = 9.55 P/n

= (9.55 x 760 000)/228

= 47.8 kN.m

b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih 228 r/min. Arus armature adalah

I = (Es-Eo)/R = (350-380)/0.01

= -3000A

Arusnya negatif dan mengalir berbalik; akibatnya, torsi motor juga berbalik. Daya
dikembalikan ke generator dan hambatan 10 mΩ :

P = EoI = 380 x 3000 = 1140kW

Braking torque yang dikembangkan oleh motor :

T = 9.55 P/n

= (9.55 X 1 140 000)/228

= 47.8 kN.m

17
Kecepatan dari motor dan dihubungkan ke beban mekanis akan cepat jatuh dibawah
pengaruh electromechanical braking torque.

Soal 1.

Diketahui suatu motor DC Seri yang


akan digunakan untuk penggerak mesin
pada industri, dimana motor tersebut
mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

Motor dioperasikan pada tegangan


kerja (V) = 240 Volt; dan Arus nominal
(Inom) = 38 ampere; kecepatan putar (n)
= 1000 rpm; mempunyai tahanan
jangkar (Ra)= 0,6 Ω; dan tahanan seri
Ditanyakan:
(Rs)= 0,4 Ω.
a). Berapa kecepatan putaran motor jika
Oleh karena motor yang digunakan
diberi arus asutan sebesar 25 ampere?
motor DC maka mempunyai rugi-rugi
b). Bila ditambah tahanan sebesar 0,6 Ω,
sikat (Vsi)= 5 Volt.
dipasang parallel dengan Rs, pada kondisi
arus 20 ampere berapa kecepatan
putarnya?

Cara lain untuk mengontrol kecepatan dari motor dc adalah menempatkan


rheostat yang di-seri-kan dengan armature (gambar di atas). Arus dalam rheostat
menghasilkan voltage drop jika dikurangi dari fixed source voltage Es, menghasilkan
tegangan suplai yang lebih kecil dari armature.

18
Metode ini memungkinkan kita untuk mengurangi kecepatan dibawah kecepatan
nominalnya. Ini hanya direkomendasikan untuk motor kecil karena banyak daya dan
pasa yang terbuang dalam rheostat, dan efisiensi keseluruhannya rendah. Di samping itu,
pengaturan kecepatan lemah, bahkan untuk rheostat yg diatur fixed. Akibatnya, IR drop
sedangkan rheostat meningkat sebagaimana arus armature meningkat. Hal ini
menghasilkan penurunan kecepatan yang besar dengan naiknya beban mekanis.

Series motor

Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Field
dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature
seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai
penampang cukup besar untuk membawa arus.

Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari
motor shunt/ Dalam notor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan
karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung
dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya.
Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.

Pada motor yang mempunyaihubunganserijumlaharus yang melewatiangker


dinamo sama besar dengan yang melewatikumparan. Lihat gambar 9. Jika beban naik
motor berputarmakin pelan. Jikakecepatan motor berkurangmaka medan magnet yang
terpotong juga makinkecil, sehinggaterjadipenurunan EMF. kembali dan

19
peningkatanaruscatudaya pada kumparan dan angker dinamo selamaada beban.Arus
lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.

Catatan :
Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo
menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan
mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo
menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.

Gambar 9. Motor dengankumparanseri.

EMF kembalimencapaimaksimumjikakecepatanangker dinamo maksimum. Arus yang


disedotdaricatudayamenurunsaat motor makincepat, karena EMF kembali yang
terjadimelawanaruscatudaya.

EMF kembalitidak bisa sama besar denganarus EMF. yangdiberikan pada motor d.c.,
sehinggaakanmengalirsearahdengan EMF yang diberikan.

Karenaadadua EMF. yangsalingberlawanan EMF kembalimenghapuskan EMF.


yangdiberikan, makaarus yang mengalir pada angker dinamo
menjadijauhlebihkeciljikaada EMF kembali.

Karena EMF kembalimelawantegangan yang diberikanmakaresistansiangker dinamo


akantetapkecil sementara arusangker dinamo dibatasi pada nilai yang aman.

20
PengeremanRegeneratif

Baganrangkaian di bawahinimenjelaskanmengenairangkaianpemenggal yang


bekerjasebagaipengeremregeneratif. Vo hádala gaya geraklistrik yang
dibangkitkanolehmesinarussearah, sedangkanVt hádala tegangansumberbagi motor
sekaligusmerupakan batería yang diisi. Ra dan La masing-masing hádala hambatan dan
induktansijangkar.

Gambar BaganPengeremanRegeneratif
2.6 Prinsip kerja rangkaian ini ádalah sebagaiberikut :

Ketikasaklarpemenggaldihidupkan, makaarusmengalirdarijangkar, melewatiskalar dan


kembalikejangkar. Ketikasakalarpemenggaldimatikan, makaenergi yang tersimpan pada
induktorjangkarakanmengalirmelewatidioda, bateraidenganteganganVt dan
kembalikejangkar. Analogirangkaiansistempengeremanregeneratifdari gambar di atas
dapatdibagimenjadiduamode. Mode-1 ketikasaklaron dan mode ke-2 ketikasaklar off
sepertiditunjukkan pada gambar di bawahini.

Gambar Rangkaian ekivalen untuk a) saklar on; b). Saklar off.

21
dengan :

Vo = gaya geraklistrik
La = induktansijangkar
Ra = resistansijangkar
Vt = tegangan batería
i1 = kuatarusjangkarketikapemenggalon (arustidakmelewatibaterai)
i2 = kuatarusjangkarketikapemenggal off ( arusmelewatibaterai)

Sedangkan Gambar di bawah ini menunjukkan arus jangkar yang kontinyu dan yang
tidak kontinyu.

Gambar Arus Jangkar. a). Arus Kontinyu; b). ArusTerputus

dengan:

I1o = kuat arus jangkar saat pemenggal mulai on

I2o = kuat arus jangkar saat pemenggal mulai off

ton = lama waktu pemenggal on

toff = lama waktu pemenggal off

td = lama waktu dimana i2 tidak nol

22
Tp= periodapemenggal, Tp= ton + toff

Karakteristik motor kompon

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon
memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara
seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Gambar Karakteristik Motor Kompon DC

Pengereman pada motor

Pengereman secara elektrik dapat dilaksanakan dengandua cara yaitu secara:

– Dinamis

– Plugging

23
 Pengereman secara Dinamis

Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari sumber
tegangan dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh karena itu kita dapat
berbicara tentang waktu mekanis T konstan dalam banyak cara yang sama kita berbicara
tentang konstanta waktu listrik sebuah kapasitor yang dibuang ke dalam sebuah resistor.
Pada dasarnya, T adalah waktu yang diperlukan untuk kecepatan motor jatuh ke 36,8
persen dari nilai awalnya. Namun, jauh lebih mudah untuk menggambar kurva
kecepatan-waktu dengan mendefinisikan konstanta waktu baru To yang merupakan
waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi 50 persen dari nilai aslinya. Ada
hubungan matematis langsung antara konvensional konstanta waktu T dan setengah
konstanta waktu T.

 Pengereman secara Plugging


Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang
disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus angker dengan membalik
terminal sumber (Gambar 5.19a).

Gambar 5.18 Kecepatan kurva terhadap waktu untuk berbagai metode


pengereman.

24
Membalik Putaran PM Motor

Untuk membalikkan putaran PM motor dilakukan dengan membalik polaritas dari


tegangan input. Salah satu caranya adalah dengan membuat amplifier penggerak
motor DC memiliki tegangan posisif dan negatif terhadap ground. Rangkaian LM12
pada gambar 5.12 mampu memberikan tegangan positif dan negatif. Cara lain adalah
dengan menggunakan relay (Gambar 5.15)

Gambar 5.15. Membalik putaran PM motor dengan relay

Sekarang ini untuk switching putaran maju-mundur dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan sebuah IC yang arah putaran diatur sengan memberikan arus
yang berbeda pada masing-masing pinnya. Misal IC merk Allegro A3952

25
Gambar 5.16. Full PWM Motor Driver (Allegro A3952SB)

Arah putaran dapat diatur dengan menggunakan perubahan pada phase input (Gambar
5.17) pada pin 7. Jika diberi tegangan high maka putaran akan maju sebalikanya bila
diberi tegangan low motor akan berputar berlawanan.

Gambar 5.17 Aplikasi Allegro A4952


26
2.7 Aplikasi Motor DC
Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower
kipas dan pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk
drive. Mereka mungkin didukung oleh (misalnya, perangkat portabel bertenaga baterai
atau kendaraan bermotor) langsung saat ini, atau dengan arus bolak-balik dari kotak
distribusi sentral listrik. Motor terkecil dapat ditemukan pada jam tangan listrik.
Menengah dimensi motor sangat standar dan karakteristik menyediakan tenaga mesin
nyaman untuk kegunaan industri. Motor listrik sangat terbesar digunakan untuk
penggerak kapal, kompresor pipa, dan pompa air dengan peringkat dalam jutaan watt.
Motor listrik dapat diklasifikasikan oleh sumber tenaga listrik, dengan konstruksi
internal, dengan aplikasi, atau dengan jenis gerakan yang diberikan.
Untuk motor DC sendiri sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang
teknologi, antara lain :
a. Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem
monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 30.
Penggerak pintu pada sistem penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem monitoring
penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 20 yang digunakan
adalah motor DC. Untuk menggerakkan motor DC diperlukan driver motor DC yaitu
driver H-Bridge yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam dua
arah yaitu forward (searah jarum jam) dan Reverse(berlawanan arah jarum jam).
Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya sensor IR pada pintu.
Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik putarannya sehingga akan
membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa maka alarm akan menyala dikarenakan
sensor IR terhalangi oleh benda.
b. Aplikasi motor DC menggunakan paralel port dalam rangkaian robot sederhana.
Motor DC dapat dikendalikan komputer (PC) melalui paralel port. Untuk dapat
mengendalikannya, motor DC perlu dihubungkan sedemikian rupa dengan relay,
transistor, dan resistor. Pengembangan dari rangkaian pengendali motor DC ini dapat
27
berupa sebuah robot berjalan. Pada robot ini digunakan dua buah motor DC dan empat
buah roda, dua roda untuk sisi, dimana tiap motor DC dihubungkan dengan roda depan.
Sehingga roda penggeraknya berada di roda depan.

BAB III

KONSTRUKSI MESIN LISTRIK


ARUS SEARAH

3.1 Mesin Arus Searah


Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau
motor DC. Untuk membedakan sebagai generator atau
motor dari mesin difungsikan sebagai apa. Generator DC
alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
DC. Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC
menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat
Gambar 3.1 Stator mesin DC dan
difungsikan sebagai generator, atau sebaliknya generator medan magnet utama dan medan
DC bisa difungsikan sebagai motor DC. magnet bantu

Gambar 3.2 Fisik mesin DC

Gambar 3.4 Pemegang sikat arang

Gambar 3.3 Penampang komutator

28
Bagian rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat
Secara fisik mesin DC
komutator yang merupakan kumpulan segmen tembaga
tampak jelas ketika rumah mo-
tor atau disebut stator dibongkar yang tiap-tiap ujungnya disambungkan dengan ujung belitan
rotor (Gambar 3.3). Komutator merupakan bagian yang
terdapat kutub-kutub mag- net
bentuknya menonjol Gambar sering dirawat dan dibersihk an k arena bagian ini
3.1. Mesin DC yang sudah bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus
dari jala-jala ke rotor.
dipotong akan tampak
beberapa komponen yang Sik at arang ( c arbon brus h ) d ipe gan g ole h
mudah dikenali. Bagian yang pem egang s ik at ( brush holder ) G ambar 3.4 agar
berputar dan berbentuk belitan kedudukan sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat
kawat dan ditopang poros arang sehingga hubungan sikat arang dengan komutator
disebut sebagai rotor atau tidak goyah. Sikat arang akan memendek karena usia
jangkar Gambar 3.2. pemakaian dan secara periodik harus diganti dengan sikat
arang baru.
Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara komutator dan sikat
arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan. Tetapi mesin DC juga
memiliki keunggulan khususnya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil dan
halus. Motor DC banyak dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan
sebagainya.

Mesin DC dapat difungsikan sebagai generator DC maupun sebagai motor DC. Saat
sebagai generator DC fungsinya mengubah energi mekanik menjadi energi listrik,
sedangkan sebagai Motor DC mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

29
3.2 Prinsip Kerja Generator DC
Prins ip k erj a generat o r DC berdas ark a n pada
kaidah tangan kanan. Sepasang magnet permanen utara-
selatan menghasilkan garis medan magnet F, kawat
penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus garis
medan magnet F. Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari,
maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah
denga n k eem pat arah j ar i tangan G amb ar 3.5 .
Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet permanen
dibalik? Ke mana arah arah arus listrik induksi yang
Gambar 3.5 Kaidah tangan kanan
dihasilkan?
Percobaan secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet
permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dipasangkan Voltmeter (Gambar 3.6).
Batang kawat digerakkan ke arah panah, pada kawat
dihasilkan ggl induksi dengan tegangan yang terukur pada
Voltmeter.
Besarnya ggl induksi yang dibangkitkan: ui = B · L · v · z Volt
ui = Tegangan induksi pada kawat, V
B = Kerapatan medan magnet, Tesla
L = Panjang kawat efektif, meter
v = Kecepatan gerak, m/detik
Gambar 3.6 Model prinsip kerja
z = Jumlah belitan kawat generator DC

Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya
disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan searah jarum
jam, kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi
maksimum. Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi sama dengan
nol. Posisi III kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap maksimum (Gambar 3.7).

Gambar 3.7 Pembangkitan tegangan DC pada angker

30
Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, ggl induksi yang
dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi
maksimum terjadi berulang secara bergantian.

Gambar 3.8 a) Bentuk tegangan AC dan slipring Gambar 3.8 b) Tegangan DC pada komutator

GGL induksi yang dihasilkan dari belitan


rotor (Gambar 3.7) dapat menghasilkan dua
jenis listrik yang berbeda, yaitu listrik AC dan
lis trik DC . J ik a uj ung belita n rotor
dihubungkan dengan slipring berupa dua cincin
(Gambar 3.8a), maka dihasilkan listrik AC
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor
dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.9 Prinsip pembangkitan tegangan DC (Gambar 3.8b) dengan dua belahan, maka
dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang
positif.
Mesin DC dikembangkan rotornya memiliki
ban yak belitan dan k om utator m em ilik i
beberapa segmen. Rotor memiliki empat
belitan dan komutator empat segmen, sikat
arang dua buah, akan menghasilkan ggl
induksi dengan empat buah buah gelombang
untuk setiap putaran rotornya (Gambar 3.9).
Gambar 3.10 Tegangan DC pada komutator Tegangan DC yang memiliki empat puncak.

Medan m agnet ya ng s ebelum n ya adal ah m agnet perm anen digant i


menjadi elektromagnet, sehingga kuat medan magnet bisa diatur oleh besarnya arus
penguatan medan magnet. Belitan rotor dikembangkan menjadi belitan yang memiliki empat
cabang, komutator empat segmen dan sikat arang dua buah. Tegangan yang dihasilkan
penjumlahan dari belitan 1-2 dan belitan 3-4 (Gambar 3.10).
Dalam perkembangan berikutnya generator DC dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator belitan Shunt
3. Generator belitan Kompound

31
❑ Prinsip pembangkitan listrik mengikuti kaidah tangan kanan Flemming,
Sepasang magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet
, kawat penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus garis medan mag-
net . Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka dalam kawat dihasilkan
arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan.
❑ Komutator berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang dihasilkan rotor
menjadi tegangan DC.

3.3 Generator Penguat Terpisah


Jenis generator penguat terpisah ada dua jenis 1) penguat elektromagnetik (Gambar
3.11 a ) d an 2) magnet permanen (Gambar 3.11b). Penguat elektromagnetik melalui
belitan F1-F2 diberi sumber listrik DC dari luar misalnya dengan baterai, dengan mengatur
besarnya arus eksitasi Ie, maka tegangan terminal rotor A1–A2 dapat dikendalikan.
Generator penguat terpisah dipakai dalam pemakaian khusus, misalnya pada Main
Generator Lok Diesel Elektrik CC
201/CC203.

Gambar 3.11a Rangkaian Generator Gambar 3.11b Rangkaian Generator DC


DC Penguat terpisah Penguat magnet permanen

Penguat dengan m agnet perm anen tegangan


keluaran generator terminal rotor A1-A2 konstan.
Karak teris tik teganga n U relat if k ons tan dan
tegang an ak an m enurun s edik it k etik a arus Gambar 3.12
Karakteristik
beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya (Gambar tegangan
6.12). generator
penguat
terpisah

3.4 Generator Belitan Shunt


G enerato r belitan Shunt E1- E2 dipas angk an
secara paralel dengan belitan rotor A1-A2 (Gambar
3.13). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa
yang terdapat pada medan m agnet stator. Rotor
berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang ak an memperkuat medan magnet
stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Gambar 3.13 Rangkaian generator
belitan shunt

32
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan Shunt E1-
E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi Shunt
makin besar medan penguat Shunt dan tegangan terminal
meningkat sampai pada tegangan nominalnya. Karakteristik
tegangan U terhadap peningkatan arus relatif stabil, tegangan
akan cenderung menurun ketika arus I mendekati harga
nominalnya (Gambar 3.14).
Gambar 6.14 Karakteristik
tegangan generator Shunt

3.5 Generator Belitan Kompound


Generator belitan Kompound di sam ping m emilik i
belitan rotor A1-A2, memiliki dua penguat magnet yaitu medan
seri notasi D1-D2 dan belitan penguat magnet Shunt
notasi E1-E2 (Gambar 3.15). Belitan seri D1-D2 disambungkan
seri dengan rangkaian rotor A1-A2, sehingga arus ke beban
sek aligus sebagai penguat seri. Belitan Shunt E1-E2
disambungkan paralel dengan rangkaian belitan rotor. Gambar 3.15 Karakteristik
tegangan generator Shunt
Arus eksitasi magnet Shunt Ie diperoleh dengan mengatur
tahanan geser.
G enerato r pen guat k o mpoun d adal ah k om binas i
generator penguat Shunt dan generator seri. Karakteristik
tegang an s eb aga i f ungs i arus beb an m enghas ilk an
tegangan terminal yang konstan meskipun arus beban I
mencapai harga nominalnya (Gambar 3.16).
Gambar 3.16 Karakteristik
tegangan generator kompound

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti secara periodik. Komutator harus dibersihkan dari
kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

33
Diagaram di samping adalah pengawatan mesin
DC penguat Kompound. Terdiri dari penguat magnet
Seri notasi D1-D2, penguat magnet Shunt E1-E2 yang
tersambung dengan tahanan geser yang mengatur
besaran arus eksitasi (Gambar 3.17). Rangkaian
jangkar dengan notasi terminal A1-A2.
Perhatikan konfigurasi pertama, sumber DC positif
(+), terminal A2, belitan jangkar A1, ke terminal D2,
belitan seri D1, kembali ke sumber DC negatif (-).
Arus eksitasi dari tahanan geser ke E1, belitan Shunt
E2, ke sumber DC negatif.
Gambar 3.17 Membalik arah putaran Mesin
DC
Konfigurasi kedua, ketika jangkar diputar arah panah (searah jarum jam), A1 menghasilkan
tegangan positif (+) ke sumber DC. Arah arus DC pada belitan seri dari D1 menuju D2, dan
arus di belitan Shunt dari E1 menuju E2. Terminal D1 dan E2 tersambung ke sumber DC
negatif (-).

3.6 Prinsip Kerja Motor DC


Prinsip motor listrik berdasarkan pada kaidah
tangan k iri. Sepasang m agnet perm anen utara -
selatan menghasilkan garis medan magnet , kawat
penghantar diatas telapak tangan kiri ditembus garis
medan magnet . Jika kawat dialirkan arus listrik DC
sebesar I searah keempat jari tangan, maka kawat
mendapatkan gaya sebesar F searah ibu jari (Gambar
3.18 ) . Ba gaim ana k alau pos is i u tara- s el atan
magnet permanen dibalik? Ke mana arah gaya yang Gambar 3.18 Aturan tangan kiri untuk
dirasakan batang kawat? lakukan peragaan dengan prinsip kerja motor DC

tangan kiri Anda.


Percobaan sederhana prinsip kerja motor dapat
dilak uk an dengan m enggunak a n s epas ang
m agnet perm anen berbentuk U, s ebatang k awat
digantung di kedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dihubungkan sumber listrik DC (Gambar 3.19). Arus
listrik mengalir dari terminal positif (+) ke batang kawat
sebesar I ampere ke terminal negatif (-). Kawat yang
dipotong garis medan magnet, pada batang dihasilkan
Gambar 3.19 Model kerja motor DC
gaya tolak sebesar F searah panah.
Besarnya gaya F yang dibangkitkan: F = B · I · L · z Newton
F Gaya pada kawat, Newton B Kerapatan medan magnet, Tesla
I Arus mengalir di kawat, Amper L Panjang kawat efektif, meter
z Jumlah belitan kawat

34
Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian, yaitu stator
bagian motor yang diam dan rotor bagian motor yang berputar.
Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat
magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang oleh poros
dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat
arang A1-A2 Gambar 3.20. Arus listrik DC pada penguat
magnet mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan
magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
Gambar 3.20 Hubungan belitan
penguat medan dan Jangkar Motor diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah
DC tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam.
Terj adin ya ga ya t ors i pada j an gk ar
disebabkan oleh hasil interaksi dua garis
m edan m agnet. Kutu b m agnet m eng-
hasilk an garis medan magnet dari utara-
selatan melewati jangkar. Belitan jangkar yang
dialirkan arus listrik DC mengasilkan magnet
denga n arah k ek ir i d itunj uk k a n pana h
Gambar 3.21 Proses pembangkitan Torsi Motor
DC
Gambar 3.21.
Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam. Untuk
mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan elektromagnet
yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
Percobaan untuk mengecek apakah belitan jangkar berfungsi
dengan baik, tidak ada yang putus atau hubungsingkat dengan
inti jangkarnya periksa Gambar 3.22. Poros jangkar ditempatkan
pada dudukan yang bisa berputar bebas.

Alirkan listrik DC melalui komutator, dekatkan sebuah


Gambar 3.22 Pengecekan
sifat elektromagnetik pada kompas dengan jangkar, lakukan pengamatan jarum kompas
jangkar motor DC akan berputar ke arah jangkar.
Hal ini membuktikan adanya medan elektromagnet pada jangkar, artinya belitan jangkar
berfungsi baik. Tetapi jika jarum kompas diam tidak bereaksi, artinya tidak terjadi
elektromagnet karena belitan putus atau hubung singkat ke inti jangkar.

35
Pengaturan tegangan sumber DC yang menuju ke
rangkaian jangkar menggunakan sumber listrik AC tiga phasa
dengan penyearah gelombang penuh tiga buah diode dan tiga
buah thyristor (Gambar 3.23). Sekering F1 berguna untuk
rangkaian diode dan thyristor jika terjadi gangguan pada
belitan motor DC.
Dengan mengatur sudut phasa triger, maka penyalaan
thyristor dapat diatur besarnya tegangan DC yang menuju Gambar 3.23 Pengaturan
tegangan jangkar dengan
rangkaian jangkar A1-A2. Belitan penguat terpisah F1-F2
sudut penyalaan Thyristor
diberikan sumber DC dari luar, dan besarnya arus eksitasi
dibuat konstan besarnya.
Apa yang terjadi jika tegangan sumber DC dibuat konstan
dan pengaturan putaran dilakukan dengan mengatur arus
eksitasinya? Persamaan tegangan jangkar Ui  E · n. atau
putaran motor n  U i / E, dengan tegangan U i konstan
maka karakteristik putaran n berbanding terbalik dengan fluk
magnet (1/ E). Artinya ketika arus eksitasi dinaikkan dan Gambar 3.24 Karakteristik
harga fluk magnet  E meningkat, yang terjadi justru putaran fungsi arus eksitasi
putaran motor DC makin menurun (Gambar 3.24).
Dar i penjelas an dua k ondis i diatas yang dip ak ai untuk m engatur putaran
motor DC untuk mendapatkan momen torsi konstan adalah dengan pengaturan tegangan ke
jangkar.

3.7 Reaksi Jangkar pada Motor DC


Reaksi jangkar pada motor DC kejadiannya mirip
dengan reaksi jangkar pada generator DC yang telah
dibahas sebelumnya. Reaksi jangkar akan menyebabkan
garis netral bergeser beberapa derajat dari posisi awal. Agar
garis netral kembali kondisi teoritis, dan sikat arang pada
kedudukan semula maka dipasang kutub bantu yang
ditempatkan di antara kutub magnet utama (Gambar 3.25).
Bel itan k utub ba ntu d irangk aik a n s ec ar a ser i Gambar 3.25 Kutub bantu untuk
dengan rangkaian jangkar, gunanya agar setiap kenaikan mengatasi akibat reaksi jangkar pada
motor DC
beban maka arus yang menuju kutub bantu sama besarnya
dengan arus yang menuju rangkaian jangkar. Sehingga reaksi jangkar pada motor terkendali
secara otomatis oleh kutub bantu.
Motor DC menurut belitan penguat magnetnya dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
motor belitan seri D1-D2, motor penguat terpisah F1-F2, motor belitan Shunt E1-E2 dan, motor
belitan Kompound (gabungan motor Shunt E1- E2 dan motor belitan seri D1-D2).

36
Tabel 6.2 memperlihatkan diagram pengawatan keempat jenis motor DC berikut karakteristik
putaran n terhadap perubahan momen torsi beban.
1. Motor Seri
2. Motor penguat terpisah
3. Motor penguat Shunt
4. Motor Kompound
Tabel 6.2 Rangkaian Motor-Motor DC

3.8 Motor Belitan Seri


Motor DC Seri mudah dikenali dari terminal box
memiliki belitan jangkar notasi A1-A2 dan belitan seri
notasi D1-D2 (Gambar 3.26). Dalam rangkaian jangkar
A1-A2 terdapat dua belitan penguat yaitu kutub bantu dan
kutub kompensasi keduanya berfungsi untuk memperbaiki
efek reaksi jangkar.
Aliran sumber DC positif (+), melewati tahanan depan Gambar 3.26 Karakteristik
RV yang fungsinya untuk starting awal motor seri, putaran motor DC Seri

selanjutnya ke terminal A1, melewati jangkar ke termi-


nal A2, dikopel dengan D1, melewati belitan menuju ke
terminal negatif (-).
Belitan seri D1-D2 memiliki penampang besar dan
jumlah belitannya sedikit. Karena dihubungkan seri dengan
belitan jangkar, maka arus eksitasi belitan sebanding
dengan arus beban. Ketika beban dinaikkan, arus beban
meningkat, dan justru putaran akan menurun.

Gambar 3.27 Rangkaian motor DC seri

Motor seri harus selalu dalam kondisi diberikan beban, karena saat tidak berbeban dan
arus eksitasinya kecil yang terjadi putaran motor akan sangat tinggi sehingga motor akan
”terbang”, dan sangat berbahaya. Motor seri banyak dipakai pada beban awal yang berat

37
dengan momen gaya yang tinggi putaran motor akan rendah (Gambar 6.39), contohnya
pada pemakaian motor stater mobil.

3.9 Motor DC Penguat Terpisah


Motor DC penguat terpisah dikenal pada terminal box dimana
belitan jangkarnya A1-A2 dan belitan penguat terpisah F1-F2
(Gambar 3.28). Aliran listrik dari sumber DC positif (+) melewati
tahanan geser untuk starting awal, menuju terminal A1, ke belitan
jangkar ke terminal A2 menuju negatif (-). Penguat terpisah dari
sumber DC positif (+), menuju F2 belitan terpisah terminal F1
melewati tahanan geser pengatur arus eksitasi menuju negatif (-).
Tahanan depan digunakan saat starting agar arus jangkar
terkendali dan tidak merusak belitan jangkar atau merusak
komutatornya. Tahanan geser pengatur arus eksitasi penguat
Gambar 3.28
Rangkaian motor DC terpisah F1-F2 mengatur putaran dalam range yang sempit, misalnya
penguat terpisah dari putaran maksimum 1.500 rpm sampai 1.400 rpm saja.
Karakteristik putaran terhadap pembebanan momen, saat
beban nol putaran motor pada posisi n0, motor diberikan beban
maksimum putaran motor menjadi nn. Motor penguat terpisah
digunakan pada beban relatif konstan dan tidak berubah
secara drastis Gambar 3.29.

Gambar 3.29 Karakteritik putaran


motor penguat terpisah

6.10 Motor DC Belitan Shunt


Motor DC belitan Shunt dilihat dari terminal box terdapat
rangkaian jangkar A1-A2 dan belitan Shunt E1-E2 Gambar 3.30.
Pengendali motor DC Shunt terdiri dua tahanan geser yang memiliki
fungsi berbeda.
Satu tahanan geser difungsikan untuk starting motor DC,
disambungkan seri dengan jangkar A1- A2 tujuannya agar arus
starting terkendali. Satu tahanan geser dihubungkan dengan belitan
Shunt E1-E2, untuk mengatur arus eksitasi Shunt.
Aliran dari sumber DC positif (+) melewati tahanan geser ke
terminal A1, melewati rangkaian jangkar dengan belitan bantu, ke
terminal A2, menuju sumber DC negatif (-). Dari positif sumber DC
setelah melewati tahanan geser, menuju terminal E1, ke belitan Gambar 3.30 Rangkaian
Shunt, ke terminal E2 selanjutnya kembali ke sumber DC negatif (-). motor DC belitan Shunt

38
6.11 Rugi-Rugi Daya dan Efisiensi Motor DC
Rugi-rugi daya yang terjadi pada sebuah motor arus searah dapat dibagi ke dalam:
❑ Rugi-Rugi Tembaga atau Listrik
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam belitan jangkar dan belitan medan
magnet. Rugi tembaga akan diubah menjadi panas dalam kawat jangkar maupun kawat
penguat magnet. Desain motor DC dilengkapi dengan kipas rotor tujuannya untuk
menghembuskan udara luar masuk ke dalam jangkar dan mendinginkan panas yang terjadi
akibat rugi-rugi tembaga.
Rugi tembaga dari belitan dibagi atas:
• Rugi tembaga terjadi pada jangkar  Ia 2 · Ra Watt
• Rugi tembaga medan terdiri dari:
Ish2 · Rsh Watt  Motor Shunt/ Motor Kompound
Is 2 · Rs Watt  Motor Seri/ Motor Kompound

❑ Rugi-Rugi Besi atau Magnet


• Rugi Histerisis
Ph = Bmax X f · V Watt
= Steinmetz Hysterisis Coefficient
 Wb /
Bmax = Kerapatan fluks maksimum =
m2
f = Frekuensi dlm Hertz 6-30
V = Volume inti (m 3)
nilai x = antara 1,6 s/d 2

• Arus Pusar (Eddy Current)


Inti pada stator dan inti pada jangkar motor terdiri dari tumpukan pelat tipis dari
bahan ferromagnetis. Tujuan dari pemilihan plat tipis adalah untuk menekan rugi-rugi
arus Eddy yang terjadi pada motor DC.
Pe = Ke · B max2 · f 2 · V · t2 watt

39
Ke = Konstanta arus pusa
t = Ketebalan inti magnet (m)

❑ Rugi Mekanis
Rugi mekanis yang terjadi pada motor disebabkan oleh adanya gesekan dan hambatan
angin, seperti pada bagian poros motor.

❑ Efisiensi Motor
Efisiensi adalah prosentase perbandingan daya keluar dan daya masuk yang terjadi
pada motor.

Daya Keluar Daya Keluar


= × 100% = Daya Masuk rugi
Daya Masuk

3.12 Soal-soal
1. Jelaskan pengertian mesin DC dan berikan alasannya secara singkat.
2. Sebutkan perbedaan generator DC dan motor DC dari fungsinya.
3. Dapatkah mesin DC difungsikan sebagai generator? Apa syarat agar berfungsi sebagai
generator DC? Jelaskan dengan gambar skematik.
4. Bila mesin DC difungsikan sebagai motor DC apa syarat yang harus dipenuhi? Jelaskan
dengan gambar skematik.
5. Peragakan dengan tangan anda, bagaimana prinsip pembangkitan ggl dalam semua
generator. Jelaskan singkat dan benar.
6. Peragakan juga dengan tangan Anda, prinsip terjadinya torsi putar pada motor DC.
Jelaskan singkat dan benar.
7. Apa fungsi komutator pada motor DC? Terangkan juga cara kerja sikat arang berikut
komutator pada mesin DC.
8. Gambarkan skematik pengawatan generator Shunt dan generator Kompound.
9. Jelaskan bagian kompounden-kompounden yang termasuk kelompok stator dan kelompok
rotor pada motor DC, berikut fungsi masing-masing.
10. Terangkan dengan gambar skematik prinsip dasar terjadinya reaksi jangkar pada genera- tor
DC.
11. Mengapa pemasangan kutub bantu dapat meminimumkan terjadinya reaksi jangkar?
12. Sebuah mesin DC terdiri atas belitan jangkar, belitan kutub bantu, dan belitan kutub
kompensasi terhubung seri. Anda gambarkan skematik pengawatan berikut berikan notasi
yang tepat pada masing-masing kompounden tersebut.
13. Mesin DC penguat kompound. terdiri dari penguat magnet seri notasi D1- D2, penguat
magnet Shunt E1-E2, belitan jangkar A1-A2. Gambarkan pengawatannya dengan benar
berikut supply tegangan jala-jala. Gambarkan kapan motor berputar searah jarum jam

40
dan kapan motor berputar berlawanan jarum jam.
14. Gambarkan skematik pemeriksaan belitan jangkar apakah putus atau masih berfungsi
baik. Jelaskan prosedurnya dengan singkat.
15. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor Shunt
tersebut.
16. Jelaskan terjadinya reaksi jangkar pada motor DC. Jelaskan akibat negatif terjadinya
reaksi jangkar.
17. Pada terminal box memiliki enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1- A2, belitan
Shunt E1-E2 dan belitan seri D1-D2. Juga dilengkapi dengan tahanan pengasutan dan
tahanan pengatur eksitasi. Gambarkan hubungan pengawatan secara lengkap dan cara
kerja rangkaian tersebut.
18. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelung dengan jumlah alur 8 dan jumlah lamel
komutator 8.
19. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelombang dengan jumlah 8 alur dan jumlah
lamel komutator 8.
20. Berikan penjelasan pengertian dari pada hal berikut :
a). Motor listrik arus searah(DC) b). Inverter c). Komutator d). Reaksi jangkar motor DC

21. Motor DC sangat banyak dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan dunia industri.
Berikan penjelasan masing masing 5 macam penggunaan daripda motor-motor listrik DC.

a). Dalam rumah tangga. b). Dalam Industri.

22. Berikan penjelasan dan tunjukkan fungsi dari masing-masing komponen pada konstruksi
motor listrik DC, beri penjelasan kegunaan dari masing-masing bagian yang saudara
maksudkan
23. Berikan penjelasan apakah keuntungan yang menonjol dari mesin listrik dc shunt dan
kompound.

Daftar Pustaka

 Hamzah Berahim, 1991., Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Andi Offset, Yogyakarta.
 Syafriyudin,ST,MT dan Ir. Joko Waluyo,MT, 2012, Pengantar Mesin-Mesin Listrik,
AKPRIND PRESS, Yogyakarta.
 Allan R. Hambley, Electrical Engineering Principles and Applications, Chapter 16.
 Giorgio Rizzoni, Principles and Applications of Electrical Engineering, Chapter 17
 id.wikipedia.org

41

Anda mungkin juga menyukai