1
MOTOR MOTOR LISTRIK DALAM INDUSTRI
BAB II
Jika arus lewat pada suatukonduktor, timbul medan magnet di sekitarkonduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
2
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah
pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3
menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena
bentuk U.
Catatan :
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut.
3
Jikakonduktorberbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutubuatara dan selatan
yang kuat medan magnetkonduktorakanberinteraksidengan medan magnetkutub. Lihat
gambar 5.
Gambar 5. Reaksigarisfluks.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok :
5
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotarykilns, dan pompa displacement
konstan.
Beban denganvariabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasidengankecepatnoperasi. Contoh beban denganvariabel torque adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasisebagaikuadratkecepatan).
PeralatanEnergiListrik : Motor Listrik.
Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah (DC) dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Motor arus searah penguat terpisah, (jika arus penguat magnet diperoleh dari
sumber arus searah di luar motor tersebut).
Pada motor penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri dan
terpisah dengan tegangan angker.
6
2. Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika arus penguat magnet diperoleh
dari motor itu sendiri).
Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:
7
Pada motor penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.
Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran kecapatan yang tidak konstan,
jika beban tinggi maka putaran akan lambat.
8
Gambar Rangkaian Motor Seri
9
2.3.4 Motor Kompon
Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan mana
yang kuat (kumparan seri atau shunt).
10
Gambar Rangkaian Motor Kompon Panjang
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt panjang.
11
Gambar Rangkain Motor Kompon Pendek
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel
dengan angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar diatas
disebut motor kompon shunt pendek.
Sebagai simulasi (karena alat yang dibuat miniatur) maka disini dipilih motor yang
memiliki daya tidak terlalu tinggi, yaitu menggunakan motor arus searah. Sedangkan
motor yang dipakai dalam proyek akhir ini adalah jenis motor arus searah dengan
penguat sendiri karena motor tersebut mempunyai magnet permanen pada statornya dan
memperoleh sumber arus searah dari motor itu sendiri. Untuk membalik arah putaran
motor arus searah, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
12
Jika kedua-duanya dibalik (katup magnet dan arah arus angker), maka putaran motor
akan tetap (tidak dapat membalik). Cara yang lazim dipakai atau dilakukan dalam
membalik putaran motor arus searah ialah dengan cara membalik arah arus angkernya
sedangkan membalik arah arus pada penguat magnetnya jarang dilakukan.
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh
medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan
bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.
Contoh :
Jawab :
= 480 (Vs.A/m)
13
EMF induksi biasanya disebut EMF Counter. atau EMF kembali. EMF kembali artinya
adalah EMF tersebut ditimbulkan oleh angker dinamo yang yang melawan tegangan
yang diberikan padanya.
Teori dasarnya adalah jika sebuah konduktor listrik memotong garis medan magnet
maka timbul ggl pada konduktor.
EMF induksiterjadi pada motor listrik, generator sertarangkaian listrik dengan arah
berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada tahun
1834 bahwa “arusinduksiselaluberlawananarahdengangerakanatauperubahan yang
menyebabkannya”. HalinidisebutsebagaiHukum Lenz.
14
2.5 Mengatur Kecepatan pada Armature
Jika flux Φ tetap dijaga konstan, dan kecepatannya berubah berdasarkan armature
voltage (Es). Dengan naiknya atau turunnya Es, kecepatan motor akan naik atau turun
sesuai dengan perbandingannya.
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa Es dapat divariasikan dengan menghubungkan
motor armature M ke excited variable – voltage dc generator G yang berbeda. Field
excitation dari motor tetap dijaga tetap kosntan, tetapi generator Ix bisa divariasikan dari
nol sampai maksimum dan bahkan sebaliknya. Oleh sebab itu generator output voltage
Es bisa divariasikan dari nol sampai maksimum, baik dalam polaritas positif maupun
negatif. Oleh karena itu, kecepatan motor dapat divariasikan dari nol sampai maksimum
dalam dua arah. Metode speed control ini, dikenal sebagai sistem Ward-Leonard,
ditemukan di pabrik baja (steel mills), lift bertingkat, pertambangan, dan pabrik
kertas.Dalam instalasi modern, generator sering digantikan dengan high-power
electronic converter yang mengubah ac power dari listrik ke dc.
15
Ward-Leonard sistem lebih dari sekadar cara sederhana dengan menerapkan
suatu variabel dc ke armature dari motor dc. Hal tersebut benar-benar dapat memaksa
motor utnuk mengembangkan torsi dan kecepatan yang dibutuhkan oleh beban.
Contohnya, misalkan Es disesuaikan dengan sedikit lebih tinggi daripada Eo dari motor.
Arus akan mengalir dengan arah sesuai dengan gambar di atas, dan motor
mengembangkan torsi yang positif. Armature dari motor menyerap power karena I
mengalir ke terminal positif.
Apa yang terjadi kepada power dc yg diterima oleh generator? Saat generator
menerima daya listrik, generator beroperasi sebagai motor, mengendalikan motor ac nya
sendiri sebagai asynchrounous generator. Hasilnya, ac power memberikan kembali ke
rangkaian yang biasanya memberikan motor ac. Kenyataannya daya bisa diperoleh
kembali, cara ini membuat Ward-Leonard sistem menjadi sangat efisien.
Contoh soal :
Calculate
Penyelesaian
16
a. Arus armature adalah
T = 9.55 P/n
= 47.8 kN.m
b. Karena Eo = 380 V, kecepatan motor masih 228 r/min. Arus armature adalah
I = (Es-Eo)/R = (350-380)/0.01
= -3000A
Arusnya negatif dan mengalir berbalik; akibatnya, torsi motor juga berbalik. Daya
dikembalikan ke generator dan hambatan 10 mΩ :
T = 9.55 P/n
= 47.8 kN.m
17
Kecepatan dari motor dan dihubungkan ke beban mekanis akan cepat jatuh dibawah
pengaruh electromechanical braking torque.
Soal 1.
18
Metode ini memungkinkan kita untuk mengurangi kecepatan dibawah kecepatan
nominalnya. Ini hanya direkomendasikan untuk motor kecil karena banyak daya dan
pasa yang terbuang dalam rheostat, dan efisiensi keseluruhannya rendah. Di samping itu,
pengaturan kecepatan lemah, bahkan untuk rheostat yg diatur fixed. Akibatnya, IR drop
sedangkan rheostat meningkat sebagaimana arus armature meningkat. Hal ini
menghasilkan penurunan kecepatan yang besar dengan naiknya beban mekanis.
Series motor
Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Field
dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature
seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai
penampang cukup besar untuk membawa arus.
Meskipun kosntruksi serupa, properti dari motor seri benar-benar berbeda dari
motor shunt/ Dalam notor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan
karena field shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung
dari arus armature dan beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya.
Meskipun berbeda, prinsip dasarnya dan perhitungannya tetap sama.
19
peningkatanaruscatudaya pada kumparan dan angker dinamo selamaada beban.Arus
lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.
Catatan :
Contoh keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( angker dinamo
menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring yang aus). Arus yang tinggi akan
mengalir melalui kumparan dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo
menurun dan menyebabkan turunnya EMF kembali.
EMF kembalitidak bisa sama besar denganarus EMF. yangdiberikan pada motor d.c.,
sehinggaakanmengalirsearahdengan EMF yang diberikan.
20
PengeremanRegeneratif
Gambar BaganPengeremanRegeneratif
2.6 Prinsip kerja rangkaian ini ádalah sebagaiberikut :
21
dengan :
Vo = gaya geraklistrik
La = induktansijangkar
Ra = resistansijangkar
Vt = tegangan batería
i1 = kuatarusjangkarketikapemenggalon (arustidakmelewatibaterai)
i2 = kuatarusjangkarketikapemenggal off ( arusmelewatibaterai)
Sedangkan Gambar di bawah ini menunjukkan arus jangkar yang kontinyu dan yang
tidak kontinyu.
dengan:
22
Tp= periodapemenggal, Tp= ton + toff
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon
memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara
seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
– Dinamis
– Plugging
23
Pengereman secara Dinamis
Pengereman yang dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari sumber
tegangan dan memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh karena itu kita dapat
berbicara tentang waktu mekanis T konstan dalam banyak cara yang sama kita berbicara
tentang konstanta waktu listrik sebuah kapasitor yang dibuang ke dalam sebuah resistor.
Pada dasarnya, T adalah waktu yang diperlukan untuk kecepatan motor jatuh ke 36,8
persen dari nilai awalnya. Namun, jauh lebih mudah untuk menggambar kurva
kecepatan-waktu dengan mendefinisikan konstanta waktu baru To yang merupakan
waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi 50 persen dari nilai aslinya. Ada
hubungan matematis langsung antara konvensional konstanta waktu T dan setengah
konstanta waktu T.
24
Membalik Putaran PM Motor
Sekarang ini untuk switching putaran maju-mundur dapat dilakukan hanya dengan
menggunakan sebuah IC yang arah putaran diatur sengan memberikan arus
yang berbeda pada masing-masing pinnya. Misal IC merk Allegro A3952
25
Gambar 5.16. Full PWM Motor Driver (Allegro A3952SB)
Arah putaran dapat diatur dengan menggunakan perubahan pada phase input (Gambar
5.17) pada pin 7. Jika diberi tegangan high maka putaran akan maju sebalikanya bila
diberi tegangan low motor akan berputar berlawanan.
BAB III
28
Bagian rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat
Secara fisik mesin DC
komutator yang merupakan kumpulan segmen tembaga
tampak jelas ketika rumah mo-
tor atau disebut stator dibongkar yang tiap-tiap ujungnya disambungkan dengan ujung belitan
rotor (Gambar 3.3). Komutator merupakan bagian yang
terdapat kutub-kutub mag- net
bentuknya menonjol Gambar sering dirawat dan dibersihk an k arena bagian ini
3.1. Mesin DC yang sudah bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus
dari jala-jala ke rotor.
dipotong akan tampak
beberapa komponen yang Sik at arang ( c arbon brus h ) d ipe gan g ole h
mudah dikenali. Bagian yang pem egang s ik at ( brush holder ) G ambar 3.4 agar
berputar dan berbentuk belitan kedudukan sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat
kawat dan ditopang poros arang sehingga hubungan sikat arang dengan komutator
disebut sebagai rotor atau tidak goyah. Sikat arang akan memendek karena usia
jangkar Gambar 3.2. pemakaian dan secara periodik harus diganti dengan sikat
arang baru.
Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara komutator dan sikat
arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan pemeliharaan. Tetapi mesin DC juga
memiliki keunggulan khususnya untuk mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil dan
halus. Motor DC banyak dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan
sebagainya.
Mesin DC dapat difungsikan sebagai generator DC maupun sebagai motor DC. Saat
sebagai generator DC fungsinya mengubah energi mekanik menjadi energi listrik,
sedangkan sebagai Motor DC mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
29
3.2 Prinsip Kerja Generator DC
Prins ip k erj a generat o r DC berdas ark a n pada
kaidah tangan kanan. Sepasang magnet permanen utara-
selatan menghasilkan garis medan magnet F, kawat
penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus garis
medan magnet F. Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari,
maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah
denga n k eem pat arah j ar i tangan G amb ar 3.5 .
Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet permanen
dibalik? Ke mana arah arah arus listrik induksi yang
Gambar 3.5 Kaidah tangan kanan
dihasilkan?
Percobaan secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet
permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dipasangkan Voltmeter (Gambar 3.6).
Batang kawat digerakkan ke arah panah, pada kawat
dihasilkan ggl induksi dengan tegangan yang terukur pada
Voltmeter.
Besarnya ggl induksi yang dibangkitkan: ui = B · L · v · z Volt
ui = Tegangan induksi pada kawat, V
B = Kerapatan medan magnet, Tesla
L = Panjang kawat efektif, meter
v = Kecepatan gerak, m/detik
Gambar 3.6 Model prinsip kerja
z = Jumlah belitan kawat generator DC
Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya
disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan searah jarum
jam, kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi
maksimum. Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi sama dengan
nol. Posisi III kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap maksimum (Gambar 3.7).
30
Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, ggl induksi yang
dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi
maksimum terjadi berulang secara bergantian.
Gambar 3.8 a) Bentuk tegangan AC dan slipring Gambar 3.8 b) Tegangan DC pada komutator
31
❑ Prinsip pembangkitan listrik mengikuti kaidah tangan kanan Flemming,
Sepasang magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet
, kawat penghantar di atas telapak tangan kanan ditembus garis medan mag-
net . Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka dalam kawat dihasilkan
arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan.
❑ Komutator berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang dihasilkan rotor
menjadi tegangan DC.
32
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan Shunt E1-
E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi Shunt
makin besar medan penguat Shunt dan tegangan terminal
meningkat sampai pada tegangan nominalnya. Karakteristik
tegangan U terhadap peningkatan arus relatif stabil, tegangan
akan cenderung menurun ketika arus I mendekati harga
nominalnya (Gambar 3.14).
Gambar 6.14 Karakteristik
tegangan generator Shunt
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti secara periodik. Komutator harus dibersihkan dari
kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
33
Diagaram di samping adalah pengawatan mesin
DC penguat Kompound. Terdiri dari penguat magnet
Seri notasi D1-D2, penguat magnet Shunt E1-E2 yang
tersambung dengan tahanan geser yang mengatur
besaran arus eksitasi (Gambar 3.17). Rangkaian
jangkar dengan notasi terminal A1-A2.
Perhatikan konfigurasi pertama, sumber DC positif
(+), terminal A2, belitan jangkar A1, ke terminal D2,
belitan seri D1, kembali ke sumber DC negatif (-).
Arus eksitasi dari tahanan geser ke E1, belitan Shunt
E2, ke sumber DC negatif.
Gambar 3.17 Membalik arah putaran Mesin
DC
Konfigurasi kedua, ketika jangkar diputar arah panah (searah jarum jam), A1 menghasilkan
tegangan positif (+) ke sumber DC. Arah arus DC pada belitan seri dari D1 menuju D2, dan
arus di belitan Shunt dari E1 menuju E2. Terminal D1 dan E2 tersambung ke sumber DC
negatif (-).
34
Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian, yaitu stator
bagian motor yang diam dan rotor bagian motor yang berputar.
Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat
magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang oleh poros
dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat
arang A1-A2 Gambar 3.20. Arus listrik DC pada penguat
magnet mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan
magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
Gambar 3.20 Hubungan belitan
penguat medan dan Jangkar Motor diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah
DC tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam.
Terj adin ya ga ya t ors i pada j an gk ar
disebabkan oleh hasil interaksi dua garis
m edan m agnet. Kutu b m agnet m eng-
hasilk an garis medan magnet dari utara-
selatan melewati jangkar. Belitan jangkar yang
dialirkan arus listrik DC mengasilkan magnet
denga n arah k ek ir i d itunj uk k a n pana h
Gambar 3.21 Proses pembangkitan Torsi Motor
DC
Gambar 3.21.
Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam. Untuk
mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan elektromagnet
yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
Percobaan untuk mengecek apakah belitan jangkar berfungsi
dengan baik, tidak ada yang putus atau hubungsingkat dengan
inti jangkarnya periksa Gambar 3.22. Poros jangkar ditempatkan
pada dudukan yang bisa berputar bebas.
35
Pengaturan tegangan sumber DC yang menuju ke
rangkaian jangkar menggunakan sumber listrik AC tiga phasa
dengan penyearah gelombang penuh tiga buah diode dan tiga
buah thyristor (Gambar 3.23). Sekering F1 berguna untuk
rangkaian diode dan thyristor jika terjadi gangguan pada
belitan motor DC.
Dengan mengatur sudut phasa triger, maka penyalaan
thyristor dapat diatur besarnya tegangan DC yang menuju Gambar 3.23 Pengaturan
tegangan jangkar dengan
rangkaian jangkar A1-A2. Belitan penguat terpisah F1-F2
sudut penyalaan Thyristor
diberikan sumber DC dari luar, dan besarnya arus eksitasi
dibuat konstan besarnya.
Apa yang terjadi jika tegangan sumber DC dibuat konstan
dan pengaturan putaran dilakukan dengan mengatur arus
eksitasinya? Persamaan tegangan jangkar Ui E · n. atau
putaran motor n U i / E, dengan tegangan U i konstan
maka karakteristik putaran n berbanding terbalik dengan fluk
magnet (1/ E). Artinya ketika arus eksitasi dinaikkan dan Gambar 3.24 Karakteristik
harga fluk magnet E meningkat, yang terjadi justru putaran fungsi arus eksitasi
putaran motor DC makin menurun (Gambar 3.24).
Dar i penjelas an dua k ondis i diatas yang dip ak ai untuk m engatur putaran
motor DC untuk mendapatkan momen torsi konstan adalah dengan pengaturan tegangan ke
jangkar.
36
Tabel 6.2 memperlihatkan diagram pengawatan keempat jenis motor DC berikut karakteristik
putaran n terhadap perubahan momen torsi beban.
1. Motor Seri
2. Motor penguat terpisah
3. Motor penguat Shunt
4. Motor Kompound
Tabel 6.2 Rangkaian Motor-Motor DC
Motor seri harus selalu dalam kondisi diberikan beban, karena saat tidak berbeban dan
arus eksitasinya kecil yang terjadi putaran motor akan sangat tinggi sehingga motor akan
”terbang”, dan sangat berbahaya. Motor seri banyak dipakai pada beban awal yang berat
37
dengan momen gaya yang tinggi putaran motor akan rendah (Gambar 6.39), contohnya
pada pemakaian motor stater mobil.
38
6.11 Rugi-Rugi Daya dan Efisiensi Motor DC
Rugi-rugi daya yang terjadi pada sebuah motor arus searah dapat dibagi ke dalam:
❑ Rugi-Rugi Tembaga atau Listrik
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam belitan jangkar dan belitan medan
magnet. Rugi tembaga akan diubah menjadi panas dalam kawat jangkar maupun kawat
penguat magnet. Desain motor DC dilengkapi dengan kipas rotor tujuannya untuk
menghembuskan udara luar masuk ke dalam jangkar dan mendinginkan panas yang terjadi
akibat rugi-rugi tembaga.
Rugi tembaga dari belitan dibagi atas:
• Rugi tembaga terjadi pada jangkar Ia 2 · Ra Watt
• Rugi tembaga medan terdiri dari:
Ish2 · Rsh Watt Motor Shunt/ Motor Kompound
Is 2 · Rs Watt Motor Seri/ Motor Kompound
39
Ke = Konstanta arus pusa
t = Ketebalan inti magnet (m)
❑ Rugi Mekanis
Rugi mekanis yang terjadi pada motor disebabkan oleh adanya gesekan dan hambatan
angin, seperti pada bagian poros motor.
❑ Efisiensi Motor
Efisiensi adalah prosentase perbandingan daya keluar dan daya masuk yang terjadi
pada motor.
3.12 Soal-soal
1. Jelaskan pengertian mesin DC dan berikan alasannya secara singkat.
2. Sebutkan perbedaan generator DC dan motor DC dari fungsinya.
3. Dapatkah mesin DC difungsikan sebagai generator? Apa syarat agar berfungsi sebagai
generator DC? Jelaskan dengan gambar skematik.
4. Bila mesin DC difungsikan sebagai motor DC apa syarat yang harus dipenuhi? Jelaskan
dengan gambar skematik.
5. Peragakan dengan tangan anda, bagaimana prinsip pembangkitan ggl dalam semua
generator. Jelaskan singkat dan benar.
6. Peragakan juga dengan tangan Anda, prinsip terjadinya torsi putar pada motor DC.
Jelaskan singkat dan benar.
7. Apa fungsi komutator pada motor DC? Terangkan juga cara kerja sikat arang berikut
komutator pada mesin DC.
8. Gambarkan skematik pengawatan generator Shunt dan generator Kompound.
9. Jelaskan bagian kompounden-kompounden yang termasuk kelompok stator dan kelompok
rotor pada motor DC, berikut fungsi masing-masing.
10. Terangkan dengan gambar skematik prinsip dasar terjadinya reaksi jangkar pada genera- tor
DC.
11. Mengapa pemasangan kutub bantu dapat meminimumkan terjadinya reaksi jangkar?
12. Sebuah mesin DC terdiri atas belitan jangkar, belitan kutub bantu, dan belitan kutub
kompensasi terhubung seri. Anda gambarkan skematik pengawatan berikut berikan notasi
yang tepat pada masing-masing kompounden tersebut.
13. Mesin DC penguat kompound. terdiri dari penguat magnet seri notasi D1- D2, penguat
magnet Shunt E1-E2, belitan jangkar A1-A2. Gambarkan pengawatannya dengan benar
berikut supply tegangan jala-jala. Gambarkan kapan motor berputar searah jarum jam
40
dan kapan motor berputar berlawanan jarum jam.
14. Gambarkan skematik pemeriksaan belitan jangkar apakah putus atau masih berfungsi
baik. Jelaskan prosedurnya dengan singkat.
15. Motor DC Shunt dipasang tahanan depan pengasutan dan tahanan pengatur eksitasi.
Gambarkan skematik hubungannya dan jelaskan cara kerja pengasutan motor Shunt
tersebut.
16. Jelaskan terjadinya reaksi jangkar pada motor DC. Jelaskan akibat negatif terjadinya
reaksi jangkar.
17. Pada terminal box memiliki enam terminal, terdiri rangkaian jangkar A1- A2, belitan
Shunt E1-E2 dan belitan seri D1-D2. Juga dilengkapi dengan tahanan pengasutan dan
tahanan pengatur eksitasi. Gambarkan hubungan pengawatan secara lengkap dan cara
kerja rangkaian tersebut.
18. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelung dengan jumlah alur 8 dan jumlah lamel
komutator 8.
19. Gambarkan prinsip belitan jangkar tipe gelombang dengan jumlah 8 alur dan jumlah
lamel komutator 8.
20. Berikan penjelasan pengertian dari pada hal berikut :
a). Motor listrik arus searah(DC) b). Inverter c). Komutator d). Reaksi jangkar motor DC
21. Motor DC sangat banyak dimanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan dunia industri.
Berikan penjelasan masing masing 5 macam penggunaan daripda motor-motor listrik DC.
22. Berikan penjelasan dan tunjukkan fungsi dari masing-masing komponen pada konstruksi
motor listrik DC, beri penjelasan kegunaan dari masing-masing bagian yang saudara
maksudkan
23. Berikan penjelasan apakah keuntungan yang menonjol dari mesin listrik dc shunt dan
kompound.
Daftar Pustaka
Hamzah Berahim, 1991., Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Andi Offset, Yogyakarta.
Syafriyudin,ST,MT dan Ir. Joko Waluyo,MT, 2012, Pengantar Mesin-Mesin Listrik,
AKPRIND PRESS, Yogyakarta.
Allan R. Hambley, Electrical Engineering Principles and Applications, Chapter 16.
Giorgio Rizzoni, Principles and Applications of Electrical Engineering, Chapter 17
id.wikipedia.org
41