Anda di halaman 1dari 20

BAB I

INSTALASI MOTOR LISTRIK 3 FASA PUTAR KANAN


PUTAR KIRI
UNIT T3

1.1 Tujuan Percobaan


1. Agar praktikan dapat mengendalikan motor listrik di dunia Industri
2. Agar praktikan dapat menggunakan alat pembalik putaran pada motor
listrik 3 fasa
3. Agar praktikan dapat memahami prinsip kerja dan Instalasi tersebut
4. Agar praktikan dapat menggunakan alat pembaca tegangan dan daya
sebagaimana mestinya .

1.2 Alat dan Bahan


1. Kabel NYA 1x2,5 mm2
2. Kabel NYA 1x1,5 mm2
3. Multimeter
4. Megger
5. Papan praktikum unit T-3
6. Kontaktor Magnit
7. MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa
8. Saklar 2 buah Normaly Open dan 1 buah Normaly close

1.3 Teori singkat


Penggunaan dari pada system ini yaitu banyak digunakan pada tangga
ekskalator, Lift, serta alat alat industri lainnya. Dalam percobaan ini digunakan
satu buah motor listrik 3 fasa, 2 buah kontaktor magnet, 2 saklar N.O dan 1
buah saklar N.C sera kabel kabel NYA 1x1,5 mm atau kabel NYA 1x2,5 mm.

1
Kontaktor Magnetis :
Kontaktor magnetis merupakan saklar yang bekerja karena adanya
medan lisrik dalam kumparan.

Gambar 1.1 Kontaktor Magnetis

Kontaktor magnetis mempunyai bagian sebagai berikut :


 3 buah kontaktor utama yaitu R,S,T dan U,V,W
 2 buah Kontaktor N.O
 1 buah kumparan / koil
 2 buah kontaktor N.C

Gambar 1.2 Diagram leader /diagram satu garis kontaktor

Cara kerja kontaktor magnetis yaitu bila ada arus yang mengalir pada
kumparan tersebut maka kumparan akan menjadi magnet sehingga

2
menggerakan kontaktor, maka kontaktor R terhubung U,S terhubung V dan T
terhubung W , serta N.O (Normaly Open ) tertutup dan N.C (Normaly Closed)
terbuka. Bila arus listrik yang mengalir maka magnet pada kumparan akan
hilang dan kontaktor keposisi semula.

Tombol N.C (Normaly Closed)


Tombol N.C digunakan untuk mematikan motor listrik, tombol ini
dalam keaddan normal seperti pada gambar titik 1-2 terhubung. Bila tombol
diletakan maka titik 1-2 tidak terhubung. Setelah tidak tekan maka kembali
pada posisi semula yaitu 1-2 terhubung.

Gambar 1.3 N.C (Normaly Closed)

Tombol N.O (Normaly Open)


Tombol N.O digunakan untuk menghidupkan motor listrik. Tombil ini
dalam keadaan normal seperti pada gambar dibawah ini, titik 1-2 tidak
terhubung, bila tombol diletakkan maka titik 1-2 terhubung, Setelah ditekan
maka kembali pada posisi semula yaitu 1-2 tida terhubung.

Gambar 1.4 N.O (Normaly Open)

3
Cara kerja dari hubungan ini yaitu bila terminal motor terhubung
dengan sumber yang urutannya R-U, S-V, T-W maka motor akan berputar
kearah kanan, apabila salah satu hubungan sumber dengan terminal ditukar,
misal R-V, S-U, T-W maka motor akan berputar kearah kiri. Lebih jelasnya
perhatikan gambar 5.1 di bawah ini.

Yang perlu diingat, pada waktu merubah putaran motor, motor harus
dihentikan terlebih dahulu sampai poros motor benar-benar berhenti. Bila
sewaktu merubah motor dan motor belum berhenti, maka tindakan seperti ini
akan cepat merusak motor.

Gambar 1.5 Diagram Leader / Diagram satu garis

Keterangan
 MCB : MCB/Sekring
 NC : saklar off
 NO : saklar on
 A1.A2 : koil /kumparan
 K1 : kontaktor 1
 K2 : kontaktor 2
 13-14 : NO K1 / NO K2
 21-22 : NC K1 / NC K2

4
1.4 Langkah Percobaan
1. Memasang hubungan instalasi motor listrik dan pengendalian jarak jauh
menggunakan saklar pembalik putaran
2. Mengukur arus dan tegangan sesuai lembar
3. Mengukur tahanan isolasi motor dengan menggunakan megger.

1.5 Data Hasil Percobaan


A. Pengamatan hambatan motor 3 fasa

Hambatan Tahanan motor max 5 Ω


Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
4,1 Ω 4,1 Ω 4,1 Ω

B. Pengamatan hambatan isolasi 3 fasa


Hambatan Isolasi
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
10 MΩ 13 MΩ 11 MΩ

C. Data pengamatan motor 3 fasa putar kanan


1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
213,1 V 216,4 V 215,5 V

2. Pengukuran tegangan sumber


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
215,5 V 216,3 V 212,8 V

3. Pengukuran Arus Sumber 3 Fasa


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus Sumber 3 Ir Is It
Fasa 0,70 A 0,79 A 0,80 A

5
4. Pengukuran arus beban motor 3 fasa
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus beban 3 Iu Iv Iz
fasa 0,68 A 0,80 A 0,78 A

5. Pengukuran daya total total sumber R-S-T


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Daya Pr Ps Pt
0,090 Kw 0,082 Kw 0,169 Kw

6. Kecepatan Motor = 1500 rpm

D. Data pengamatan motor 3 fasa putar kiri


1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
225 V 230 V 230 V

2. Pengukuran tegangan sumber


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
230 V 230 V 225 V

3. Pengukuran Arus Sumber 3 Fasa


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus Sumber 3 Ir Is It
Fasa 0,67 A 0,79 A 0,89 A

4. Pengukuran arus beban motor 3 fasa


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus beban 3 Iu Iv Iz
fasa 0,79 A 0,80 A 0,68 A

6
5. Pengukuran daya total total sumber R-S-T
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Daya Pr Ps Pt
0,090 Kw 0,083 Kw 0,170 Kw

6. Kecepatan Motor = 1500 rpm

1.6 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan diatas dapat disimpulkan hasil atau nilai
yang didapat antara keadaan motor putar kanan hampir sama dengan putar kiri.
Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil percobaan yang diamati.

7
BAB II

INSTALASI MOTOR LISTRIK SISTEM PENGENDALIAN


JARAK JAUH DENGAN MENGGUNAKAN SAKLAR
BINTANG SEGITIGA LENGKAP DENGAN TDR
UNIT T4

2.1 Tujuan Percobaan


1. Memahami prinsip kerja hubungan bintang delta
2. Agar praktikan dapat membuat rangkaian bintang delta.

2.2 Alat dan Bahan


1. Kabel NYA 1x2,5 mm2
2. Kabel NYA 1x1,5 mm2
3. Multimeter
4. Megger
5. Papan percobaan T4
6. Tang kombinasi, tang potong, tang kupas, tang bulat,
7. Obeng (+) dan ( - )
8. Kontaktor magnet
9. MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa
10. Saklar NO dan saklar NC
11. TDR (Time Delay Relay)

8
2.3 Teori Singkat

Penggunaan sistem rangkaian ini banyak diterapkan pada pabrik pabrik


produksi skala besar, pusat perbelanjaan modern (mall/plaza), dan dunia
pertambangan.

Pada percobaan alat yang digunakan adalah 1 buah motor listrik 3 fasa, 2
buah kontaktor magnet, 1 buah saklar bintang delta, 1buah saklar N.O dan
1buah Saklar N.C serta kabel NYA 1x1,5 mm dan kabel NYA 1x2,5 mm.

Motor listrik denga kapasitas besar tidak boleh langsung dihubungkan


ke jala jala pada saat start, hal ini dikarenakan dapat membuat rusak motor
tersebut.

Cara pemakain dari saklar ini yaitu pada saat starting motor listrik
rangkaian terhubung yaitu rangkaian bintang dan mendapat tegangan sebesar x
dari tegangan jala jala.

Cara kerja dari hubungan ini yaitu apabila saklar bintang, lalu saklar N.O
ditekan maka kontaktor 1 akan berputar. Bila saklar bintang-delta terhubung
delta lalu saklar N.O ditekan maka kontaktor satu akan bekerja yang kemudian
akan mengaktifkan TDR, lalu TDR akan menghidupkan kontaktor 2 dan motor
akan berputar, setelah kontakor 1 dan 2 bekerja serta motor berputar, maka
untuk menghentikannya menggunakan saklar N.C.

Untuk klasifikasi ini relay penuda waktu / TDR digunakan untuk


memperoleh waktu yang dapat disetel menurut kebutuhan. Setelah disetel TDR
tidak boleh diubah lagi sampai pada saatnya posisinya berubah sendirinya.

TDR dapat digunakan untuk instalasi otomatis :

1. Merubah hubungan dari delta ke segitiga secara baik.


2. Merubah putaran motor secara otomatis
3. Merubah kecepatan putaran motor secara otomatis

9
Gambar 2.1 diagram leader time definite relay

Cara kerja TDR yaitu jika arus dialikan pada titik 2-7 kumparan dan
waktunya diatur maka posisi semula titik 3-01 dan 6-8 terbuka sedangkan titik
4-1 dan 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang
menjadi 3-1 dan 6-8 menutup dan 4-1 dan 5-8 membuka. Posisi tersebut tidak
akan berubah kecuali aliran listrik terputus posisinya akan kembali semula.

10
Gambar 2.2 Diagram Leader / diagram tunggal

Keterangan :

 MCB : Pengaman arus leleh dan beban lebih


 NO Start : Saklar Bintang Delta (otomatis)
 NO Stop : Saklar Off
 TDR : Time Delay Relay
 NO (TDR) 8-6 : NO pada TDR
 NO (TDR) 5-8: : NC pada TDR
 K1 : Kontaktor 1
 NO (K1) : Kontak 1-2, 3-4, 5-6, 13-14
 NC (K1) : Kontak 22-23
 K2 : Kontaktor 2
 NO (K2) : Kontak 1-2, 3-4, 5-6, 13-14
 NC (K2) : Kontak 22-23
 OL : Overload (97-96)
 L1 : Lampu indikator K1
 L2 : Lampu indikator K2
 LO : Lampu indikator Overload
 A1, A2 : Koil indikator

11
2.4 Langkah Percobaaan

1. Menyiapkan alat dan bahan serta perencanaan intalasi untuk praktikum


2. Memasang pengawatan instalasi pada papan percobaan
3. Memeriksa peralatan yang digunakan apakah masih dapat digunakan
atau tidak
4. Menghubungkan hantaran dengan alat percobaan
5. Melaporkan pada asisten setelah selesai percobaan
6. Melakukan pengamatan sesuai dengan lembar cobaan yang disediakan
7. Melakukan pengamatan dengan mengukur tahanan masing masing
motor
8. Mengukur hambatan isolasi belitan motor dengan bodi
9. Mengukur hambatan isolasi dan instalasi
10. Mengukur sumber tegangan, arus pada motor dalam hubungan delta-
bintang
11. Merapikan semua instalasi dan membersihkan tempat praktikum.

2.5 Data Hasil Percobaan

A. Pengamatan hambatan liitan motor 3 fasa

Hambatan/Tahanan motor 3 fsa


Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
4,1 Ω 4,1 Ω 4,1 Ω

B. Pengamatan hambatan isolasi 3 fasa


Hambatan Isolasi
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
10 MΩ 13 MΩ 11 MΩ

12
C. Data pengamatan motor 3 fasa hubungan bintang
1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
212,8 V 214,8 V 210, V

2. Pengukuran tegangan beban


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
212,2 V 213,7 V 208,9 V

3. Pengukuran Arus beban


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus beban unit Ir Is It
T3 0,72 A 0,89 A 0,83 A

4. Pengukuran daya total total sumber R-S-T


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Daya Pr Ps Pt
0,097 Kw 0,018 Kw 0,08 Kw

5. Kecepatan Motor = 1500 rpm

13
D. Data pengamatan motor 3 fasa hubungan segitiga
1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
202,2 V 213,7 V 209,4 V

2. Pengukuran tegangan beban


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
212,2 V 213,5 V 209,1 V

3. Pengukuran Arus beban


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus beban unit Ir Is It
T3 1,62 A 1,97 A 1,57 A

4. Pengukuran daya total total sumber R-S-T


Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Daya Pr Ps Pt
0,319 Kw 0,337 Kw 0,005 Kw

5. Kecepatan Motor = 1498 rpm

2.6 Kesimpulan

Motor listrik tidak dapat dihubungkan ke tegangan jala jala ketika


sewaktu start. Hal ini dikarenakan tegangan yang masuk ke motor listrik dari
tegangan jala jala dapat merusak komponen yang ada di dalam motor listrik.

Dengan menggunakan rangkaian saklar pada percobaan ini tegangan


motor pada saat starting hanya sebentar (1/3) dari tegangan jala jala.

14
BAB III

INSTALASI 2 BUAH MOTOR LISTRIK YANG BISA


DIHIDUPKAN SENDIRI SENDIRI MAUPUN SERENTAK
DENGAN SISTEM PENGENDALIAN JARAK JAUH

UNIT T-5

3.1 Tujuan Percobaan


1. Agar praktikan dapat mengerti dan memahami cara kerja system
pemasangan instalasi 3 buah motor listrik yang bisa dikontrol dengan
sebuah tombol balik sendiri maupun bersama dari jarak jauh.
2. Praktikan dapat melaksanakan unit percobaan ini.

3.2 Alat dan Bahan


1. Kabel NYA 1 x 2,5 mm2
2. Kabel NYA 1 x 1,5 mm2
3. Multimeter
4. Megger
5. Papan percobaan T5
6. Tang kombinasi, tang potong, tang kupas, tang bulat.
7. Obeng (+), obeng ( - )
8. Kontaktor Magnit
9. MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa
10. Saklar NO (Normaly Open ) dan NC (Normaly closed)
11. Dua buah motor 3 fase

15
3.3 Teori Singkat
Penggunaan rangkaian ini banyak digunakan pada perusahaan besar
yang memproduksi barang dengan skala kuantitas yang banyak.
Dalam percobaan ini, digunakan 2 buah motor 3 fasa, 3 kontaktor
magnet, 2 saklar (1 N.O dan 1 NC) serta kabel NYA 1 x 1,5 mm / kabel
NYA 1 x 2,5 mm .
Saklar thermos digunakan untuk melindungi motor bila terjadi beban
lebih. Saklar ini berbentuk plat tipis, yaitu prinsip kerjanya karena
timbul panas pada plat tersebut, bila arus beban terjadi sehingga timbul
panas maka plat tersebut akan mengembang dan hubungan akan putus.

16
Gambar 3.1 Diagram tunggal kendali motor sendiri-sndiri

Keterangan :

o MCB : Pengaman arus lebih


o OL : Overload
o NO / Star : Saklar start / ON 1,2,3
o NC / Stop : Saklar Off 1,2,3
o K1, K2 : Kontaktor 1, Kontaktor 2
o L1, L2 : Lampu Indicator K1, Lampu indicator K2
o LO : Llampu indicator Overload

3.4 Langkah Percobaan


1. Membuat instalasi motor listrik sesuai dengan gambar rangkaian
2. Menghubungkan tegangan jala ke KWH meter lalu ke sekring,
lalu konektor magnetic dan terakhir ke saklar N.O / N.C
3. Melakukan pengkuran sesuai dengan lembar data percobaan
4. Memutuskan hubungan dengan jala sebelum adanya pengukuran
tahanan isolasi .
5. Mencatat data nomor 1-3
6. Membersihan panel percobaan .

17
3.5 Data Hasil Percobaan

A. Pengamatan hambatan liitan motor 3 fasa

Hambatan/Tahanan motor 3 fsa


Motor 3 fasa U-X V-Y W-Z
4,1 Ω 4,1 Ω 4,1 Ω

B. Pengamatan hambatan isolasi 3 fasa


Hambatan Isolasi
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
10 MΩ 13 MΩ 11 MΩ

C. Data pengamatan Motor 1

Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Sumber R-S-T R-S S-T R-T
213,1 V 213,5 V 209,5 V
Pengukuran tegangan beban (mutimeter)
U-X V-Y W-Z
Motor 3 fasa
209 V 214,5 V 212,8 V
1. Pengukuran tegangan sumber

2. Pengukuran Arus Beban 3 Fasa

Arus sumber 3 Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Ir Is It
fasa 1,5 A 1,9 A 2A
Arus beban 3 Pengukuran tegangan beban (mutimeter)
Iu Iv Iz
fasa
0,76 A 0,89 A 0,92 A

3. Pengukuran daya total sumber R-S-T

Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Daya Pr Ps Pt
0,063 Kw 0,190 Kw 0,127 Kw

18
4. Kecepatan motor = 1499 rpm

C. Data pengamatan Motor 2

Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Sumber R-S-T R-S S-T R-T
210,1 V 214,2 V 212,8 V
Pengukuran tegangan beban (mutimeter)
U-X V-Y W-Z
Motor 3 fasa
213,1 V 214,5 V 212,8 V
1. Pengukuran tegangan sumber

2. Pengukuran Arus Beban 3 Fasa

Arus sumber 3 Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Ir Is It
fasa 1,5 A 1,9 A 2A
Arus beban 3 Pengukuran tegangan beban (mutimeter)
Iu Iv Iz
fasa
0,67 A 0,82 A 0,86 A

3. Pengukuran daya total sumber R-S-T

Pengukuran tegangan sumber (multimeter)


Daya Pr Ps Pt
0,051 Kw 0,174 Kw 0,121 Kw

4. Kecepatan motor = 1498 rpm

3.6 Kesimpulan
Pada percobaan unit T-5 dapat dilihat bahwa tegangan antara
motor 1 dengan motor 2 saat dihidupkan tidak terlalu jauh.

19
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktikum Instalasi Listrik Institut Sains dan Teknologi


AKPRIND
https ://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/
https ://listrikpemakaian.wordpress.com/diagram-leader-kendali-motor/

20

Anda mungkin juga menyukai