1
Kontaktor Magnetis :
Kontaktor magnetis merupakan saklar yang bekerja karena adanya
medan lisrik dalam kumparan.
Cara kerja kontaktor magnetis yaitu bila ada arus yang mengalir pada
kumparan tersebut maka kumparan akan menjadi magnet sehingga
2
menggerakan kontaktor, maka kontaktor R terhubung U,S terhubung V dan T
terhubung W , serta N.O (Normaly Open ) tertutup dan N.C (Normaly Closed)
terbuka. Bila arus listrik yang mengalir maka magnet pada kumparan akan
hilang dan kontaktor keposisi semula.
3
Cara kerja dari hubungan ini yaitu bila terminal motor terhubung
dengan sumber yang urutannya R-U, S-V, T-W maka motor akan berputar
kearah kanan, apabila salah satu hubungan sumber dengan terminal ditukar,
misal R-V, S-U, T-W maka motor akan berputar kearah kiri. Lebih jelasnya
perhatikan gambar 5.1 di bawah ini.
Yang perlu diingat, pada waktu merubah putaran motor, motor harus
dihentikan terlebih dahulu sampai poros motor benar-benar berhenti. Bila
sewaktu merubah motor dan motor belum berhenti, maka tindakan seperti ini
akan cepat merusak motor.
Keterangan
MCB : MCB/Sekring
NC : saklar off
NO : saklar on
A1.A2 : koil /kumparan
K1 : kontaktor 1
K2 : kontaktor 2
13-14 : NO K1 / NO K2
21-22 : NC K1 / NC K2
4
1.4 Langkah Percobaan
1. Memasang hubungan instalasi motor listrik dan pengendalian jarak jauh
menggunakan saklar pembalik putaran
2. Mengukur arus dan tegangan sesuai lembar
3. Mengukur tahanan isolasi motor dengan menggunakan megger.
5
4. Pengukuran arus beban motor 3 fasa
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Arus beban 3 Iu Iv Iz
fasa 0,68 A 0,80 A 0,78 A
6
5. Pengukuran daya total total sumber R-S-T
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Daya Pr Ps Pt
0,090 Kw 0,083 Kw 0,170 Kw
1.6 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan diatas dapat disimpulkan hasil atau nilai
yang didapat antara keadaan motor putar kanan hampir sama dengan putar kiri.
Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil percobaan yang diamati.
7
BAB II
8
2.3 Teori Singkat
Pada percobaan alat yang digunakan adalah 1 buah motor listrik 3 fasa, 2
buah kontaktor magnet, 1 buah saklar bintang delta, 1buah saklar N.O dan
1buah Saklar N.C serta kabel NYA 1x1,5 mm dan kabel NYA 1x2,5 mm.
Cara pemakain dari saklar ini yaitu pada saat starting motor listrik
rangkaian terhubung yaitu rangkaian bintang dan mendapat tegangan sebesar x
dari tegangan jala jala.
Cara kerja dari hubungan ini yaitu apabila saklar bintang, lalu saklar N.O
ditekan maka kontaktor 1 akan berputar. Bila saklar bintang-delta terhubung
delta lalu saklar N.O ditekan maka kontaktor satu akan bekerja yang kemudian
akan mengaktifkan TDR, lalu TDR akan menghidupkan kontaktor 2 dan motor
akan berputar, setelah kontakor 1 dan 2 bekerja serta motor berputar, maka
untuk menghentikannya menggunakan saklar N.C.
9
Gambar 2.1 diagram leader time definite relay
Cara kerja TDR yaitu jika arus dialikan pada titik 2-7 kumparan dan
waktunya diatur maka posisi semula titik 3-01 dan 6-8 terbuka sedangkan titik
4-1 dan 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang
menjadi 3-1 dan 6-8 menutup dan 4-1 dan 5-8 membuka. Posisi tersebut tidak
akan berubah kecuali aliran listrik terputus posisinya akan kembali semula.
10
Gambar 2.2 Diagram Leader / diagram tunggal
Keterangan :
11
2.4 Langkah Percobaaan
12
C. Data pengamatan motor 3 fasa hubungan bintang
1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
212,8 V 214,8 V 210, V
13
D. Data pengamatan motor 3 fasa hubungan segitiga
1. Pengukuran tegangan sumber
Pengukuran tegangan sumber (multimeter)
Sumber R-S-T R-S S-T R-T
202,2 V 213,7 V 209,4 V
2.6 Kesimpulan
14
BAB III
UNIT T-5
15
3.3 Teori Singkat
Penggunaan rangkaian ini banyak digunakan pada perusahaan besar
yang memproduksi barang dengan skala kuantitas yang banyak.
Dalam percobaan ini, digunakan 2 buah motor 3 fasa, 3 kontaktor
magnet, 2 saklar (1 N.O dan 1 NC) serta kabel NYA 1 x 1,5 mm / kabel
NYA 1 x 2,5 mm .
Saklar thermos digunakan untuk melindungi motor bila terjadi beban
lebih. Saklar ini berbentuk plat tipis, yaitu prinsip kerjanya karena
timbul panas pada plat tersebut, bila arus beban terjadi sehingga timbul
panas maka plat tersebut akan mengembang dan hubungan akan putus.
16
Gambar 3.1 Diagram tunggal kendali motor sendiri-sndiri
Keterangan :
17
3.5 Data Hasil Percobaan
18
4. Kecepatan motor = 1499 rpm
3.6 Kesimpulan
Pada percobaan unit T-5 dapat dilihat bahwa tegangan antara
motor 1 dengan motor 2 saat dihidupkan tidak terlalu jauh.
19
DAFTAR PUSTAKA
20